Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163235 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alifah Komaraningsih Sutiadi
"Peluang konstruksi kelautan semakin vital dalam pengembangan industri maritim. Industri konstruksi dikenal dengan risiko kematian dan cidera yang lebih tinggi dari industri-industri lainnya. Konstruksi kelautan seperti pengerukan, dilakukan selama dua puluh empat jam dan tujuh hari dalam seminggu karena faktor cuaca dan lingkungan. Industri ini mengombinasikan bahaya kerja pada konstruksi ditambah dengan bahaya bekerja di atas kapal, dimana cuaca menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatannya. Konsep Design for Safety (DfS) merupakan integrasi dari identifikasi bahaya dan penilaian risiko pada tahap konseptual dan perencanaan proyek. Integrasi DfS dalam siklus hidup proyek konstruksi kelautan diharapkan mampu berdampak positif terhadap Incident Rate. Design for Safety dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi empat dimensi yaitu metode kerja, peralatan kerja, tenaga kerja, dan lingkungan kerja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan analisis data menggunakan desain potong lintang, dilaksanakan mulai dari Juni 2023 sampai dengan November 2023. Populasi penelitian adalah seluruh staff di Direktorat Operasional di PT X, dengan total sebanyak 33 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian adalah total sampling, yaitu sebanyak 33 sampel. Berdasarkan hasil penelitian, implementasi Design for Safety (DfS) dalam dimensi Metode Kerja, Peralatan Kerja, Tenaga Kerja, dan Lingkungan Kerja memiliki hubungan positif dan signifikan dengan Incident Rate, dengan tingkat korelasi yang kuat hingga sangat kuat. Terdapat beberapa faktor-faktor dominan DfS di PT X yang berpengaruh terhadap keselamatan konstruksi yaitu analisis bahaya, penilaian risiko, dan rencana mitigasi (MK4), kondisi/kesiapan peralatan kerja (PK3), pengetahuan kontraktor mengenai Design for Safety (TK9), ketersediaan biaya keselamatan kesehatan kerja (K3) dalam anggaran biaya proyek (LK13), dan komitmen klien terhadap Design for Safety (LK2).

Marine-construction opportunities are becoming increasingly vital in the development of the maritime industry. The construction industry is known for having a higher risk of fatalities and injuries compared to other industries. Marine construction, such as dredging, is conducted twenty-four-hour a day and seven days a week due to weather and environmental factors. The industry combines the hazards of construction coupled with the challenges of working on ships, where weather is an integral part of the construction activities. The concept of Design for Safety (DFS) involves integrating hazard identification and risk assessment in the conceptual and project planning stages. The integration of DfS in the lifecycle of marine construction project is expected to have a positive impact on the Incident Rate. In this research, Design for Safety is categorized into four dimensions : Work Methods, Equipment, Manpower, and Environment. This research of quantitative study with cross-sectional design, conducted from June 2023 to November 2023. Research population consist of all staff in the Operational Directorate at PT X, totaling 33 individuals as total samples. Based on the research findings, the implementation of Design for Safety in the dimensions of Work Methods, Equipment, Manpower, and Environment has a positive and significant relationship to Incident Rates, with correlation levels ranging from strong to very strong. There are several dominant factors of Design for Safety at PT X that affect the construction safety include hazard analysis, risk assessment, and mitigation plans (MK4), equipment condition/readiness (PK3), contractror knowledge on design for safety (TK9), availability of occupational safety and health (OHS) costs in project budget (LK13), and client commitment to design for safety (LK2)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laurentius Dimas Brahmantyo Satria
"The construction industry presents notable risk, especially in mechanical and electrical (M&E) work. This research will develop a construction safety plan with the aim of preventing and mitigating possible accidents caused by M&E work during the construction of residential flats in Indonesia. The quantitative research is carried out by conducting surveys in the form of questionnaires to various persons, such as professionals who are knowledgeable in the field of construction safety, in order to validate on the variables that the Author has chosen to focus on. A comprehensive safety plan that includes a thorough risk assessment, including appropriate safety target and program, will contribute to the development of effective construction safety plan for mechanical and electrical work in Indonesian residential flat constructions, ultimately improving the safety and well-being of the construction industry and the workers.

Industri konstruksi memiliki risiko yang cukup besar, terutama pada pekerjaan mekanikal dan elektrikal. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perencanaan keselamatan konstruksi dengan tujuan mencegah dan memitigasi kemungkinan kecelakaan yang disebabkan oleh pekerjaan mekanikal dan elektrikal selama pembangunan rumah susun di Indonesia. Perencanaan keselamatan yang komprehensif yang mencakup penilaian risiko menyeluruh, termasuk sasaran dan program keselamatan yang tepat, akan berkontribusi pada pengembangan rencana keselamatan konstruksi yang efektif untuk pekerjaan mekanikal dan elektrikal pada konstruksi rumah susun di Indonesia untuk meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan industri konstruksi dan para pekerja."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fredi Dwinanta
"PT Z adalah perusahaan yang bergerak di bidang perkapalan dan jasa maritim. Kegiatan bisnis utama dari PT Z adalah jasa pengangkutan pasokan bahan baku bagi kegiatan lepas pantai dan pengangkutan bbm ke wilayah di Indonesia melalui jalur perairan yang tidak dapat dilalui oleh kapal - kapal besar. Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya PT Z tidak lepas dari risiko bahaya baik bagi pekerjanya, lingkungan di sekitar area kerja dan aset properti perusahaan. PT Z menetapkan strategi dan penerapan aspek keselamatan kerja secara konsisten untuk mencegah terjadinya insiden keselamatan kerja agar aspek tersebut dapat menjadi daya saing bagi perusahaan dan nilai tambah bagi bisnis perusahaan.
Sesuai dengan peraturan pemerintah No 45 Tahun 2012 tetang manajemen keselamatan kapal bahwa setiap perusahaan pelayaran harus memenuhi persyaratan manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal. Sedangkan sistem manajemen keselamatan yang yang sesuai persyaratan adalah International Safety Management (ISM) Code yaitu koda internasional tentang manajemen keselamatan pengoperasian kapal dan pencegahan pencemaran sebagaimana yang diatur dalam Bab IX Konvensi SOLAS 1974 yang telah diamandemen.
Hasil yang paling signifikan dari penelitian ini adalah tingkat penerapan sistem manajemen keselamatan kelautan di kapal masih belum maksimal dan berpengaruh terhadap keselamatan kerja. Hal ini tergambar pada variable penelitian kepatuhan crew terhadap porsedur SMK Kelautan. Hasil penelitian menunjukan bahwa crew tidak sepenuhnya patuh pada prosedur yang ditetapkan. Hasil penelitian juga menunjukan belum maksimalnya penerapan sistem manejemen keselamatan kelautan di darat. Hal ini tergambar pada variable kebijakan dan prosedur. Hasil penelitian menunjukan bahwa prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan tidak mudah dimengerti.

PT Z is a company engaged in the field of shipping and maritime services. The main business activity of PT Z is a transportation service for the supply of raw materials and transportation of offshore activities in the area of fuel into Indonesia through the waterway impassable by boat - big boat. In the course of business of PT Z is not free from the risk of danger is good for workers, the environment around the work area and property assets of the company. PT Z set the strategy and implementation of consistent safety aspects to prevent the occurrence of safety incidents so that these aspects can be a competitive edge for the company and add value to the business enterprise.
In accordance with government regulation No 45 of 2012 neighbors vessel safety management that any shipping company must meet the requirements of safety management and the prevention of pollution from ships. While the safety management system that suits the requirements of the International Safety Management (ISM) Code is an international code of safety management operation of the ship and the prevention of pollution as provided for in Chapter IX of the SOLAS Convention 1974 as amended. The most significant result of this study is the level of implementation of the safety management system on board marine still not up and affect safety. This is reflected in the research variable adherence to porsedur SMK Marine crew.
The results showed that the crew did not fully comply with established procedures. The results also show the application of the system not maximal manejemen marine safety on land. This is reflected in the variable policies and procedures. The results showed that the procedures established by the company are not easy to understand.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T34903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Putrayani
"Industri konstruksi merupakan kontributor utama kecelakaan kerja di Indonesia, terhitung sekitar 32% dari seluruh insiden. Dan, karena pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk membangun ibu kota baru untuk meminimalkan beban terhadap Jakarta sekaligus mendorong pemerataan perkembangan, proyek besar ini akan mencakup sejumlah besar kegiatan konstruksi. Akibatnya, sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3) sangat penting dalam membangun tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Tiga tujuan utama dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Mengidentifikasi sub variabel dan indikator yang dapat mempengaruhi pembuatan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK); (2) Mengidentifikasi kendala dan strategi yang digunakan untuk menyempurnakan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) berdasarkan ketidaksesuaian Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) dengan Permen PUPR No.10 Tahun 2021 dan Surat Edaran Menteri PUPR No.10 Tahun 2022 ; dan (3) Menentukan indikator-indikator yang berpengaruh besar terhadap kinerja keselamatan konstruksi. Penelitian ini menghasilkan lima subvariabel, yaitu sebagai berikut: (1) Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi; (2) Perencanaan Keselamatan Konstruksi; (3) Dukungan Keselamatan Konstruksi; (4) Operasi Keselamatan Konstruksi; dan (5) Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi. Dalam studi ini, juga dikembangkan strategi berdasarkan hambatan yang disebabkan oleh ketidaksesuaian dokumen Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK). Indikator yang dominan dalam penyusunan dokumen Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) untuk meningkatkan performa keselamatan konstruksi dengan menggunakan metode Relative Importance Index (RII) adalah sesuai urutan sebagai berikut: (1) Komitmen Keselamatan Konstruksi; (2) IBPRP; (3) Rencana Aksi; (4) Kesiapsiagaan dan Tanggap Kondisi Darurat; (5) Kompetensi Tenaga Kerja; dan (6) Evaluasi.

The construction industry was the leading contributor to occupational accidents in Indonesia, accounting for around 32% of all incidents. And, because the Indonesian government has decided to build a new capital city in order to minimize the pressure on Jakarta while also promoting equitable growth, this major project will include a huge number of construction activities. As a result, the occupational health and safety management system (OHSMS) is critical in establishing a safe, efficient, and productive workplace. The three main objectives of this study are as follows: (1) To identify the subvariables and indicators that could influence the creation of Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK); (2) To identify the barriers and strategies used to improve Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) based on the non-compliance of the Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) with Permen PUPR No.10 of 2021 and Surat Edaran Menteri PUPR No.10 of 2022; and (3) To identify the indicators that could have a major influence on the construction safety performance. This study produced five sub-variables, which are as follows: (1) Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi; (2) Perencanaan Keselamatan Konstruksi; (3) Dukungan Keselamatan Konstruksi; (4) Operasi Keselamatan Konstruksi; and (5) Evaluasi Kinerja Keselamaan Konstruksi. In this study, strategies are also developed based on the barriers caused by the non-compliance in order to improve the Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) document. The dominant indicators in creating the RKK document to improve the construction safety performance using the Relative Importance Index (RII) method are according to the following order: (1) Komitmen Keselamatan Konstruksi; (2) IBPRP; (3) Rencana Tindakan; (4) Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat; (5) Kompetensi Tenaga Kerja; and (6) Evaluasi.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nouval Akram
"Indikator kinerja keselamatan konstruksi merupakan pengukuran pencapaian terhadap penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) yang menjadi output dari proses audit SMKK pekerjaan konstruksi terinterasi rancang dan bangun. Pelaksanaan audit keselamatan konstruksi menjadi sangat penting dengan melihat semakin meningkatnya angka kecelakaan konstruksi khususnya di Indonesia. Pelaksanaan audit keselamatan di Indonesia juga masih bersifat reaktif, yaitu audit dilakukan setelah terjadinya kecelakaan konstruksi. Oleh karena itu perlu dikembangkannya sebuah standar rencana keselamatan dan proses audit SMKK pada tahap perancangan dan pembangunan yang terintegrasi. Rencana keselamatan konstruksi merangkum sasaran dan program keselamatan setiap aktivitas pekerjaan yang termasuk dalam elemen proses audit SMKK. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan tambahan data sekunder dari kajian literatur terkait. Proses pengumpulan data menggunakan media kuesioner dan wawancara kepada para pakar/ahli dan dianalisa dengan metode delhpi analysis, setidaknya dengan iterasi delphi round sebanyak 2 ronde validasi untuk setiap tahapan validasi dan analisia data. Penelitian ini menghasilkanbRKK pekerjaan konstruksi terintegrasi dengan metode rancang bangun dengan 341 pengendalian risiko beserta sasaran dan program keselataman yang mengendalikan 106 potensi bahaya dan risiko di semua tahapan pekerjaan yaitu tahap perancangan, tahap implementasi SMKK dan tahap pelaksanaan konstruksi. Penilitian ini juga menghasilkan strategi pengembangan standar proses audit keselamatan konstruksi yang berbasis risiko. Pengembangan proses audit pada tahapan pekerjaan perancangan dan pelaksanaan konstruksi ini dihasilkan dari integrasi ISO 19011:2018 dan Permen PUPR No. 10 Tahun 2021 sebagai kriteria audit SMKK, sehingga dihasilkan pengembangan standar proses audit keselamatan yang berbeda dari proses audit SMKK yang sudah ada. Pengembangan standar proses audit SMKK ini berbasis 21 penyebab risiko yang menghasilkan 37 respon risiko. Hasil rerspon risiko akan menjadi tambahan aktivitas dan kriteria audit baru sebagai strategi pengembangan standar proses audit SMKK. Pengembangan sasaran dan program keselamatan dan proses audit SMKK ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi pada pekerjaan konstruksi gedung bertingkat tinggi dengan metode rancang dan bangun. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi pedoman penyusunan sasaran dan program keselamatan serta penerapan SMKK pekerjaan konstruksi dengan metode rancang bangun di Indonesia.

Indicators of construction safety performance are a measurement of achievements in the implementation of the Construction Safety Management System (SMKK) which is the output of the SMKK audit process on integrated design-build method of construction work. The implementation of construction safety audits has become very important considering the increasing number of construction accidents, especially in Indonesia. The implementation of safety audits in Indonesia is still reactive. Therefore, it is necessary to develop a standard safety plan and SMKK audit process on integrated design-build method of construction work. The safety goals and programs for each work activity are included in the SMKK audit process elements. A qualitative method was used and additional secondary data were obtained from relevant literature reviews. Questionnaires and interviews were used to collect data with experts and is analyzed using the delphi analysis method, at least  2 rounds of delphi round iterations to validate and analysis the data. The results shown an integrated RKK for integrated design-build method of construction work with 341 risk controls along with safety goals and programs that control 106 potential hazards and risks on design phase, SMKK implementation phase and construction phase. This study also shown a strategy for developing standard risk-based construction safety audit processes. The development of the audit process at the design and construction phase resulted from the integration of ISO 19011:2018 and PUPR Regulation No. 10 of 2021 as SMKK audit criteria, resulting in the development of safety audit process standards that are different from the existing SMKK audit process. The development of the SMKK audit process standard is based on 21 causes of risk which produce 37 risk responses. The risk response will become additional activities and new audit criteria as a strategy for developing the standards SMKK audit process. The development of safety targets and programs and the SMKK audit process is expected to be able to improve construction safety performance in high-rise building construction work using the design and build method. It is hoped that this research will be able to serve as a guideline for preparing safety targets and programs as well as implementing SMKK for construction work using the design-build method in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Gina Faziah
"Pestisida banyak memberi andil dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam bidang kesehatan masyarakat pestisida digunakan untuk mengendalikan vektor penyakit menular sehingga dapat menurunkan prevalensi penyakit seperti: malaria, demam berdarah, pes dan sebagainya. Namun dengan sifatnya sebagai racun biosid, efek pestisida tidak saja berlaku bagi hama yang menjadi target sasarannya, tapi juga memberikan dampak negative terhadap mahluk hidup lainnya termasuk manusia.
DKI Jakarta sebagai kota jasa memiliki 97 perusahaan yang bergerak dalam jasa pelayanan pest control dengan pekerjanya memiliki resiko keracunan kronik dengan paparan tinggi, ini dapat dilihat dari hasil pemeriksaan cholinesterase darah teknisi yang menunjukan telah terjadinya keracunan, dan pada tahun 2001 angka prevalensinya mencapai 8,2%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan atas pelindung diri dengan aktifitas cholinesterase pada teknisi perusahaan pest control di DKI Jakarta pada tahun 2002. Ini merupakan penelitian observasional dengan metoda case control. Responden dalam penelitian ini adalah teknisi pada perusahaan pest control yang memiliki aktifitas cholinesterase tidak normal (2,3) dari hasil pemeriksaan pada tahun 2001 sebagai kasus dan teknisi dengan hasil pemeriksaan aktifitas cholinesterase normal sebagai kontrol pada perusahaan yang sama dengan kasus bekerja dengan perbandingan 1:2 (40 kasus dan 80 kontrol). Analisis data dilakukan dengan uji chi square dan analisis inultivariate logistic regression.
Hasil uji analisis logistik diketahui ada hubungan yang signifikan antara penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dengan aktifitas cholinesterase pada teknisi pest control di DKI Jakarta dengan OR 2,995 ( CI 95%: 1,303-6,886) yang berani risiko teknisi dengan aktifitas cholinesterase tidak normal 2,995 kali terjadi pada teknisi yang tidak menggunakan APD lengkap dibanding teknisi dengan cholinesterase normal setelah dikontrol oleh variable lain yaitu perilaku dan makan, minum dan atau merokok selama bekerja.
Disimpulkan bahwa penggunaan APD mempunyai hubungan yang signifikan dengan aktifitas cholinesterase pada teknisi pest control, dan untuk melakukan penanggulangan dan pencegahan masalah ini yaitu dengan memberikan perhatian dan penekanan pada penggunaan APD yang tidak lengkap, dan melakukan upaya-upaya yang berkaitan diantaranya peningkatan pengetahuan dan kesadaran pada teknisi dan melakukan pengawasan terhadap penggunaannya serta melakukan pembinaan bagi perusahaan agar menyediakan APD secara lengkap dan sesuai persyaratan.
Daftar bacaan : 53 (1983 - 2002)

The Influence of Ppe Using with Cholinesterase Activity on the Technicians of Pest Control Relation Company in DKI Jakarta, 2002Pesticide gives many roles in community welfare. Within public Health field, pesticide is used to control infected diseases so it can reduce disease infection such as: malaria, DBD, pest, and etc. However, with poisoning property as biosid, pesticide effects acts not only to the plant disease as a target but to other creatures as well including human being.
Jakarta as a service city has 97 company which running service of pest control field where the employees has the risk against chronic poisoning with high exposure. It can be seen from cholinesterase blood examination of the technicians which showed the poisoning has occurred. And in the year of 2001, the prevalence reaches 8,2%.
The research purpose to find out the influences of PPE using (Personnel Protective Equipment) with cholinesterase activity on technicians of pest control Company in DKI Jakarta , 2002. This is Observational research, with case control method. The respondents are the technicians of pest control company having abnormal cholinesterase activity obtained from examination result in 2001 as the case , while examination result of technicians with normal cholinesterase activity as the control in the same company with comparison of occupational case 1:2 (40 cases and 80 controls). Data analysis used chi square test and regression logistic multivariate analysis.
Logistic analysis test showed that there is significant relation between using of PPE with the cholinesterase activity on the technicians of pest control company in DKI Jakarta with OR 2,995 (CI 95%; 1,303 -- 6,886), it means that technicians risk against abnormal cholinesterase activity is 2,995 times occurs to the technicians without using completed PPE compared to technicians with normal cholinesterase, and controlled by another variabeles, that is practice and habitual of eat, drink and smoking usually working.
It is concluded that PPE using has significant relation to the cholinesterase activity on the technicians of pest control company. Prevention and protection is conducted by giving attention for the inappropriate PPE , and by applying some related efforts such as increasing knowledge, technicians awareness, and monitoring to the PPE, and developing company as well by serving appropriate PPE.
References : 53 (1983-2002)"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 11483
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Phillips, Roland
"A Clients Guide to Health and Safety for a Construction Project is a fully up-to-date and straightforward guide which aims to assist construction clients in understanding the health and safety duties imposed upon them by the Construction (Design and Management) Regulations 2007 and to help ensure that a project is safe to build, use and maintain."
London : [RIBA , ], 2008
e20440111
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Daffa Rafi Usamah
"Sektor konstruksi menempati urutan tertinggi untuk kecelakaan kerja sebesar 30%, dianggap sebagai penyumbang kecelakaan kerja tertinggi di Indonesia. Penyebab kecelakaan kerja di industri konstruksi berasal dari 67,69% kontraktor yang tidak menaati peraturan. Pada tahun 2019, pemerintah memutuskan untuk memindahkan ibu kota Indonesia ke Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Karena pemindahan ibu kota Indonesia akan menghasilkan banyak proyek konstruksi, maka penting untuk merencanakan dokumen yang mencegah risiko dan memastikan bahwa kontraktor mematuhi peraturan. Penelitian ini memiliki 3 tujuan, yaitu: (1) menganalisis sub variabel dan indikator yang dapat mempengaruhi pembuatan Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK); (2) mengidentifikasi hambatan dan strategi yang digunakan untuk meningkatkan Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK) berdasarkan ketidaksesuaian Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK) dengan Peraturan Menteri PUPR No.10 Tahun 2021 dan Surat Edaran Menteri No. 10 Tahun 2022; (3) mengidentifikasi indikator-indikator yang berpengaruh besar terhadap kinerja keselamatan konstruksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi dari 3 orang pakar dan survei terhadap 50 responden dengan menggunakan metode Relative Importance Index. Hasil dari penelitian ini diperoleh 8 sub-variabel dengan 24 indikator yang dapat mempengaruhi pembuatan Dokumen RMPK yaitu: (1) informasi proyek; (2) struktur organisasi; (3) jadwal kerja; (4) gambar dan spesifikasi; (5) tahapan kerja; (6) work method statement; (7) inspeksi dan pengujian; (8) pengendalian sub-kontraktor/vendor. Strategi tersebut didasarkan pada ketidakpatuhan dalam rangka meningkatkan kualitas Dokumen RMPK. Indikator terpenting yang berpengaruh besar terhadap kinerja keselamatan konstruksi terdiri dari: (1) gambar; (2) spesifikasi; (3) aspek keselamatan konstruksi; (4) jadwal pelaksanaan; (5) pengguna jasa dan tahapan pekerjaan.

The construction sector ranks the highest for work accidents at 30%, considered to be the highest contribution of work accidents in Indonesia. The cause of work accidents in construction industry comes from 67.69% of contractor that are not following the regulations. In 2019, the government decides to relocate Indonesia’s capital city to Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, East Kalimantan. Since the relocation of Indonesia’s capital city will produce a lot of construction project, then it is important to plan documents that prevent risks and making sure that contractors follow the regulations. There are 3 objectives of this research, which are: (1) to analyse the sub-variables and indicators that could influence the creation of Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK); (2) to identify barriers and strategies used to improve Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK) based on the non-compliance of the Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK) with the Permen PUPR No.10 of 2021 and Surat Edaran Menteri No.10 of 2022; (3) to identify the indicators from that have Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK) a major influence on the construction safety performance. The method used for this research is validation from 3 experts and a survey towards 50 respondents using Relative Importance Index method. The results of this research are obtaining 8 sub-variables with 24 indicators that can influence the creation of RMPK Documents which are: (1) project information; (2) organizational structure; (3) work schedule; (4) drawings and specification; (5) work stages; (6) work method statement; (7) inspection and tests; (8) control of sub-contractor/vendor. The strategies based on the non-compliance in order to increase the quality of RMPK Document. The most important indicators that have major influence towards the performance of construction safety consisting of: (1) gambar; (2) spesifikasi; (3) aspek keselamatan konstruksi; (4) jadwal pelaksanaan; (5) pengguna jasa and tahapan pekerjaan.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alysa Zahrani
"Masifnya pembangunan infrastruktur di Indonesia selain berdampak pada keuntungan yang didapat atas terwujudnya sarana infrastrukur dengan segala macam kepentingannya, juga turut menghadirkan tantangan berupa potensi tingginya kecelakaan kerja. Konstruksi jembatan di Indonesia menghadapi risiko serius yang berdampak negatif pada keselamatan dan kecelakaan kerja. Data BPJS Ketenagakerjaan menunjukan jumlah kecelakaan kerja di Indonesia pada tahun 2022 mengalami kenaikan 13,26% dari tahun sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian Ferdinand Fassa (2021) disebutkan terdapat 11 faktor penyebab terjadinya kecelakaan konstruksi salah satunya merupakan minim supervisi dan inspeksi. Pelaksanaan audit yang efisien dan efektif penting dalam meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi pengembangan knowledge base kriteria audit keselamatan konstruksi pada gedung bertingkat tinggi dengan kontrak rancang bangun untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. Sistem informasi pengembangan Knowledge base ini akan menjadi panduan untuk auditor mendapatkan informasi serta melakukan pengecekan pada proses kriteria audit.

The massive development of infrastructure in Indonesia not only has an impact on the benefits gained from the realization of infrastructure facilities with all kinds of interests, but also presents challenges in the form of the potential for high work accidents. Bridge construction in Indonesia faces serious risks that have a negative impact on safety and work accidents. BPJS Employment data shows the number of work accidents in Indonesia in 2022 has increased 13.26% from the previous year. Based on the results of Ferdinand Fassa's research (2021), it is stated that there are 11 factors that cause construction accidents, one of which is the lack of supervision and inspection. Efficient and effective audit implementation is important in improving construction safety performance.This research aims to develop an information system for developing a knowledge base for construction safety audit criteria in high-rise buildings with design-build contracts to improve construction safety performance. This knowledge base development information system will be a guide for auditors to obtain information and check the audit criteria process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geubrina Rizki Kinsarani Ganto
"Kecelakaan yang terjadi dalam industri konstruksi di Indonesia masih sangat tinggi. Menurut Direktorat Jenderal Pengembangan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sektor konstruksi adalah sektor yang memiliki insiden kecelakaan tertinggi di Indonesia dengan persentase 32%. Oleh karena itu, diperlukan pedoman teknis keselamatan konstruksi yang dapat membantu meminimalkan jumlah kecelakaan dan meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. Terdapat empat tujuan dalam penelitian ini, yaitu: (1) Mengidentifikasi aktivitas yang terkait dengan pekerjaan box culvert; (2) Mengidentifikasi bahaya dan risiko dari pekerjaan box culvert berdasarkan pengumpulan data dari IBPRP proyek Jalan Tol Ibu Kota Negara (IKN) Segmen KKT Kariangau - SP. Tempadung; (3) Menganalisis target dan program keselamatan konstruksi pada setiap aktivitas pekerjaan box culvert di proyek Jalan Tol Ibu Kota Negara (IKN) Segmen KKT Kariangau - SP. Tempadung, dan (4) Mengembangkan pedoman teknis keselamatan konstruksi dalam pekerjaan box culvert di proyek Jalan Tol Ibu Kota Negara (IKN) Segmen KKT Kariangau - SP. Tempadung untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi pakar untuk menjawab indikator dalam pedoman teknis yang memengaruhi kinerja keselamatan konstruksi. Pakar harus memiliki pengalaman kerja, pendidikan, dan pengetahuan yang spesifik dalam pedoman teknis keselamatan konstruksi dan/atau kinerja keselamatan konstruksi.

Accidents that occur in Indonesian construction are still very high. According to the Directorate General of Construction Development of the Ministry of Public Works and Public Housing, the construction industry is the sector that has the highest accident incidence in Indonesia at 32%. It is necessary to provide a safety technical guideline that can assure to minimize the accident rate number and improving the construction safety performance. There are four objectives in this research, which are: (1) To identify the activities that are included in the box culvert work; (2) To identify the hazard and risk of box culvert work based on the data collection from the IBPRP of Jalan Tol Ibu Kota Negara (IKN) Segmen KKT Kariangau – SP. Tempadung project; (3) To analyze the construction safety targets and programs on each activity of box culvert work in Jalan Tol Ibu Kota Negara (IKN) Segmen KKT Kariangau – SP. Tempadung project, and (4) To develop a construction safety technical guideline in box culvert work in a Jalan Tol Ibu Kota Negara (IKN) Segmen KKT Kariangau – SP. Tempadung project to improve the construction safety performance. The methods that are used in this research are experts’ validation to answer the indicators in technical guideline that affect the construction safety performance. The experts must have a specified work experience, minimum education, and knowledge in construction safety technical guideline and/or construction safety performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>