Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135301 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasbi Marwahid
"Penelitian ini melihat pembangunan pariwisata di Yogyakarta terutama pasca perang kemerdekaan. Studi ini mengambil ruang spasial di Daerah Istimewa Yogyakarta. Masa temporal yang diambil antara tahun 1954 sampai tahun 1966, tahun tersebut diambil karena merupakan masa-masa awal pembangunan pariwisata yang digerakkan oleh pemerintah. Kajian pariwisata pasca perang kemerdekaan khususnya pada tahun 1950-an masih menjadi kajian yang terbatas. Kebanyakan penelitian tentang pariwisata masih fokus pada masa kolonial maupun pada masa Orde Baru. Padahal pariwisata pada masa itu berkembang seiring dengan kompleksitas yang terjadi baik di pemerintahan maupun di masyarakat sendiri. Aktivitas-aktivitas pariwisata pada saat itu juga cukup ramai dengan adanya masyarakat yang ingin mengenal daerah-daerah sebagai wujud cinta tanah air. Penelitian ini mengeksplorasi keterlibatan pemerintah dalam membangun kembali pariwisata dengan memanfaatkan segala potensi yang tersedia. Penelitian ini juga memperlihatkan korelasi antara pemerintah dan kondisi sosial ekonomi masyarakat di Yogyakarta pada tahun 1950-an seiring dengan pembangunan pariwisata. Pariwisata yang berkembang kemudian menimbulkan berbagai dampak bagi pemerintah maupun masyarakat. Dampak tersebut meliputi bidang ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan pariwisata pada masa ini meski banyak mengalami kendala akan tetapi menjadi pijakan awal bagi pengembangan pariwisata pada dekade selanjutnya.

This study looks at tourism development in Yogyakarta, especially after the war of independence. This study takes the spatial space in the Special Region of Yogyakarta. The temporal period was taken between 1954, and 1966, this year was taken because it was the initial period of government-driven tourism development. The study of tourism after the war of independence, especially in the 1950s, is still a limited study. Most research on tourism still focuses on the colonial period as well as the New Order era. Whereas tourism at that time developed along with the complexities that occurred both in the government and in the community itself. Tourism activities at that time were also quite busy with people who wanted to know the areas as a form of love for the homeland. This study explores the involvement of the government in rebuilding tourism by utilizing all available potential. This study also shows the correlation between the government and the socio-economic conditions of the people in Yogyakarta in the 1950s, along with the development of tourism. Tourism that develops then causes various impacts for the government and society. These impacts cover the economic, social, and cultural fields. The development of tourism at this time, although experiencing many obstacles, became the starting point for tourism development in the next decade."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Sri Yarniat Gulo
"[Skripsi ini membahas mengenai strategi pemerintah kabupaten Nias
Selatan dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Nias Selatan sebagai salah
satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
pembangunan daerah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan
kualitatif melalui studi lapangan dan studi kepustakaan. Berdasarkan analisis dan
penelitian yang dilakukan, maka strategi pemerintah Kabupaten Nias Selatan dalam
pengembangan pariwisata, yaitu: peningkatan pengembangan destinasi dan
pemasaran pariwisata, dinilai sudah tepat. Hal ini dinilai berdasarkan analisis
lingkungan yang dilakukan melalui analisis SWOT menunjukkan banyaknya
potensi destinasi wisata yang ada di daerah namun belum berkembang. Namun
demikian, Pemerintah Kabupaten perlu memerhatikan beberapa hal yang menjadi
masalah dalam sektor pariwisata di Nias Selatan, terutama yang dapat menjadi
penghambat dalam melakukan pengembangan wisata. Sehingga, strategi
Pemerintah Kabupaten Nias Selatan tidak hanya mengenai pengembangan wisata
secara fisik namun juga terhadap masyarakat Nias Selatan sebagai tuan rumah di
daerah wisata dan pihak pengusaha sebagai penyedia layanan wisata.;This thesis discusses the strategy of South Nias local government in the
development of tourism in South Nias Regency as one of the government's efforts
to improve the welfare of the community through local development. This research
was conducted by using a qualitative approach through fieldstudy and literature.
Based on the study, the strategy of South Nias Regency government in tourism
development, that is: improvement of the development and marketing of tourism
destinations, is considered appropriate. It is assessed based on the environmental
analysis conducted through a SWOT analysis indicates the number of potential
tourist destinations in the region but not yet developed. However, the local
government must pay attention to some things that become a problem in the tourism
sector in South Nias, especially those that can become an obstacle in conducting
tourism development. Thus, the South Nias local government strategy is not just
about the physical development of tourism, but also to the community of South Nias
as the host in the tourist area and the employers as travel service providers., This thesis discusses the strategy of South Nias local government in the
development of tourism in South Nias Regency as one of the government's efforts
to improve the welfare of the community through local development. This research
was conducted by using a qualitative approach through fieldstudy and literature.
Based on the study, the strategy of South Nias Regency government in tourism
development, that is: improvement of the development and marketing of tourism
destinations, is considered appropriate. It is assessed based on the environmental
analysis conducted through a SWOT analysis indicates the number of potential
tourist destinations in the region but not yet developed. However, the local
government must pay attention to some things that become a problem in the tourism
sector in South Nias, especially those that can become an obstacle in conducting
tourism development. Thus, the South Nias local government strategy is not just
about the physical development of tourism, but also to the community of South Nias
as the host in the tourist area and the employers as travel service providers.]"
2015
S57879
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferinnadya Annisa Putri
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk menjabaran strategi komunikasi komunitas dalam meningkatkan partisipasi masyarakat membangun pariwisata lokal yang berfokus pada Kelompok Sadar Wisata Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pelibatan masyarakat dalam menciptakan iklim pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia. Namun, kondisi di lapangan memperlihatkan bahwa partisipasi masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia masih rendah dalam kegiatan pariwisata, lebih khususnya dalam kelompok penggerak pariwisata. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses perumusan dan implementasi strategi komunikasi kelompok dalam meningkatkan partisipasi masyarakat membangun pariwisata lokal dan bagaimana strategi komunikasi tersebut berkontribusi dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun pariwisata lokal. Penelitian ini menerapkan konsep strategi komunikasi, konsep komunikasi dalam pengangunan berkelanjutan, model komunikasi untuk perubahan sosial, dan konsep pariwisata berbasis masyarakat Community Based Tourism . Paradigma pada penelitian ini adalah post-positivistik dan menggunakan pendekatan kualitatif, serta strategi penelitian studi kasus. Penelitian ini menjelaskan bahwa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat, komunitas telah menjalankan elemen-elemen dalam perumusan strategi komunikasi. Namun komunitas tersebut belum menyadari bahwa proses yang mereka jalankan merupakan bagian dari konsep strategi komunikasi. Sehingga program yang mereka jalankan sebagai strategi komunikasi belum teratur dan terukur dengan tepat.

ABSTRACT
This study is aimed for describing the communication strategy on Group in improving community participation on developing local tourism which focused on Kelompok Sadar Wisata Nglanggeran, Patuk District, Gunung Kidul Regency, Special Region of Yogyakarta This study is motivated by the importance of community involvement in creating sustainable tourism atmosphere in Indonesia. Since, the real condition on the field shows that the involvement of community in tourism activities at some region in Indonesia are still very inferior, especially in tourism driving group. The question of this study are how communication strategy formulation process performed by the group in improving community participation on developing local tourism and how the communication strategy contribute in improving community participation in developing local tourism. This study applied communication strategy concept, communication in sustainable development concept, communication model for social change and community based tourism. This study used post postivist paradigm and qualitative approached, also used case study strategy. This study illustrate that in improving community participation, the group performed some elements in communication strategy formulation. However, the group is still unaware that the process they performed is a part of the communication strategy concept. Therefore the program they performed as communication strategy is still not well ordered and measured."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferinnadya Annisa Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menjabaran strategi komunikasi komunitas dalam meningkatkan partisipasi masyarakat membangun pariwisata lokal yang berfokus pada Kelompok Sadar Wisata Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pelibatan masyarakat dalam menciptakan iklim pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia. Namun, kondisi di lapangan memperlihatkan bahwa partisipasi masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia masih rendah dalam kegiatan pariwisata, lebih khususnya dalam kelompok penggerak pariwisata. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses perumusan dan implementasi strategi komunikasi kelompok dalam meningkatkan partisipasi masyarakat membangun pariwisata lokal dan bagaimana strategi komunikasi tersebut berkontribusi dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun pariwisata lokal. Penelitian ini menerapkan konsep strategi komunikasi, konsep komunikasi dalam pengangunan berkelanjutan, model komunikasi untuk perubahan sosial, dan konsep pariwisata berbasis masyarakat Community Based Tourism . Paradigma pada penelitian ini adalah post-positivistik dan menggunakan pendekatan kualitatif, serta strategi penelitian studi kasus. Penelitian ini menjelaskan bahwa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat, komunitas telah menjalankan elemen-elemen dalam perumusan strategi komunikasi. Namun komunitas tersebut belum menyadari bahwa proses yang mereka jalankan merupakan bagian dari konsep strategi komunikasi. Sehingga program yang mereka jalankan sebagai strategi komunikasi belum teratur dan terukur dengan tepat.

This study is aimed for describing the communication strategy on Group in improving community participation on developing local tourism which focused on Kelompok Sadar Wisata Nglanggeran, Patuk District, Gunung Kidul Regency, Special Region of Yogyakarta This study is motivated by the importance of community involvement in creating sustainable tourism atmosphere in Indonesia. Since, the real condition on the field shows that the involvement of community in tourism activities at some region in Indonesia are still very inferior, especially in tourism driving group. The question of this study are how communication strategy formulation process performed by the group in improving community participation on developing local tourism and how the communication strategy contribute in improving community participation in developing local tourism. This study applied communication strategy concept, communication in sustainable development concept, communication model for social change and community based tourism. This study used post postivist paradigm and qualitative approached, also used case study strategy. This study illustrate that in improving community participation, the group performed some elements in communication strategy formulation. However, the group is still unaware that the process they performed is a part of the communication strategy concept. Therefore the program they performed as communication strategy is still not well ordered and measured."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Nur Rokhim
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji persepsi wisatawan lokal, nasional, dan internasional tentang manajemen pariwisata berkelanjutan. Selanjutnya, penelitian ini juga meneliti persepsi wisatawan tentang kontribusi, pengungkapan, dan kelengkapan indikator untuk pengungkapan manajemen pariwisata berkelanjutan. Penelitian ini adalah dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan periode 2017-2019 dan total
sampel 384 responden. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada persepsi yang sama di antara mereka kelompok wisatawan mengenai pengelolaan pariwisata berkelanjutan mungkin karena kesadaran tinggi para wisatawan yang sudah mereka miliki tentang keberlanjutan secara umum. Namun, ada perbedaan persepsi antara kelompok wisatawan dalam hal kontribusi, pengungkapan, dan kelengkapan indikator untuk pengungkapan berkelanjutan manajemen Pariwisata. Wisatawan internasional memiliki persepsi tertinggi dalam hal kontribusi, seperti membeli produk lokal. Selain itu, wisatawan internasional juga punya persepsi yang lebih tinggi tentang pengungkapan dan kelengkapan indikator untuk pengungkapan pariwisata berkelanjutan mungkin karena wisatawan internasional sudah terbiasa mendapatkan pengungkapan informasi di negara mereka. Dengan penelitian ini, maka Diharapkan keterlibatan para pemangku kepentingan dalam pengelolaan pariwisata berkelanjutan akan meningkat, dan manajer pariwisata akan mengungkapkan kontribusi yang diberikan oleh wisatawan dan/atau manajemen pariwisata secara keseluruhan.

This study aims to examine the perceptions of local, national and international tourists about sustainable tourism management. Furthermore, this study also examined tourist perceptions about the contribution, disclosure, and completeness of the indicators for the disclosure of sustainable tourism management. This research was conducted in the Special Region of Yogyakarta with the period 2017-2019 and in total a sample of 384 respondents. This research shows that there is a similar perception among those groups of tourists regarding the management of sustainable tourism it might be due the high awareness of the tourists they already have about sustainability in general. However, there are differences in perceptions between groups of tourists in terms of contribution, disclosure, and completeness of the indicators for the ongoing disclosure of Tourism management. International tourists have the highest perception in terms of contributions, such as buying local products. In addition, international tourists also have Higher perceptions about disclosure and the completeness of indicators for disclosure of sustainable tourism may be due to international tourists already accustomed to getting information disclosed in their country. With this research, it is hoped that the involvement of stakeholders in sustainable tourism management will increase, and tourism managers will reveal the contribution made by tourists and/or tourism management as a whole."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Fathimah Salipi
"Adanya bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010 tak hanya mengakibatkan adanya korban jiwa dan kerusakan material di Kecamatan Cangkringan, termasuk juga lumpuhnya perekonomian di sekitar kawasan lereng Merapi. Namun, dengan adanya semangat kewirausahaan masyarakat Cangkringan yang terletak di Kawasan Rawan Bencana III, kini perekonomian masyarakat Cangkringan telah berangsur pulih kembali.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa strategi pembangunan sosial dalam mencapai kesejahteraan masyarakat dengan pendekatan individu, masyarakat lokal, serta pemerintah daerah Kabupaten Sleman. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif dan dilakukan menggunakan metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara, observasi, pengumpulan data, serta dokumentasi dari para pihak terkait. Selanjutnya dalam hasil temuan lapangan, penelitian ini menemukan beberapa kendala dalam pengembangan usaha masyarakat lokal di sektor pariwisata baik dari pihak internal, eksternal ataupun kebijakan terkait.

Mount Merapi eruption disaster in 2010 has not only caused the loss of life and material damages in Cangkringan District, but also included the economic collapse in the vicinity of the slopes of Mount Merapi. However, by the entrepreneurship spirit of the Cangkringan Community located in the Disaster Risk Areas III, now the Cangkringan Community economy has gradually recovered.
This study aims to analyze social development strategies achieving community welfare with individual approach, local community, and local government of Sleman Regency. This research used qualitative descriptive type and data collection methods by conducting interview, observation, data collection, and documentation from related parties. Furthermore, based on the findings of the field, this study found several obstacles in the development of local businesses in the tourism sector either from internal, external or related policies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T51235
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Ayuningtyas
"Skripsi ini membahas mengenai peran Baperki sebagai organisasi sosial politik dari golongan Cina peranakan di Indonesia. Masalah kewarganegaraan merupakan masalah yang menjadi latar belakang berdirinya Baperki. Baperki sejak awal terbentuknya diharapkan dapat memayungi kepentingan golongan Cina di Indonesia, terutama menyangkut masalah kewarganegaraan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah. Pencarian data terutama difokuskan pada artikel yang terdapat dalam majalah terbitan Baperki, serta sumber sejaman lainnya. Selanjutnya untuk melengkapi data-data tersebut digunakanlah buku-buku yang berkaitan dengan penelitian. Setelah itu dilakukan kritik dan interpretasi terhadap data-data tersebut yang kemudian disusun secara kronologis sehingga dapat menceritakan peran Baperki. Berdasarkan anggaran dasar Baperki, anggota yang masuk dalam internal Baperki diberikan kebebasan untuk masuk juga dalam partai politik pilihannya masing-masing. Hal tersebut mengakibatkan Baperki memiliki anggota-anggota dari cabang-cabang Baperki di berbagai daerah yang juga merupakan simpatisan dari partai politik seperti Partindo, PSI dan PKI. Memang setelah terbentuk, Baperki telah mempersiapkan program awal dengan jalan ikut serta dalam pemilihan umum nasional yang diselenggarakan pada tahun 1955. Pemilihan Urnum tahun 1955 bagi Baperki merupakan suatu ajang untuk menentukan perwakilan golongan Cina yang dapat mewakili mereka dalam lembaga pemerintahan. Baperki ikut serta dalam pemilihan umum dengan daftar calon mereka sendiri tanpa melakukan stembus-accoord dengan partai politik lainnya. Dengan mempelajari aktivitas Baperki, dapat menggambarkan perjuangan golongan Cina peranakan sebagai etnis minoritas yang tergabung di dalamnya untuk mendapatkan persamaan dalam segala bidang. Baperki terutama terus mengkritisi diskriminasi yang dihadapi oleh golongan Cina di Indonesia. Masalah kewarganegaraan menjadi pangkal masalah yang mempengaruhi bidang lainnya. Masalah yang menjadi perhatian utama Baperki selain masalah kewarganegaraan, yaitu yang menyangkut masalah ekonomi dan pendidikan. Ketika masa Demokrasi Terpimpin, Baperki menjadi pendukung kebijakan Presiden Soekarno dengan maksud untuk dapat terus mempertahankan eksistensinya dalam memperjuangkan kepentingan etnis Cina minoritas. Keputusan tersebut yang kemudian mengakibatkan Baperki berada dalam satu kubu dengan PKI. Paska terjadinya peristiwa tanggal 30 September 1965, Baperki ikut mengalami pembersihan yang dilakukan oleh Angkatan Darat dan organisasi pendukungnya karena Baperki memiliki kedekatan dengan PKI. Peristiwa tersebut menjadi tanda berakhirnya Baperki sebagai organisasi sosial politik Cina peranakan di Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S12101
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Ayu Fitria
"Penelitian bertujuan mengetahui peran pemerintah dalam meningkatkan daya saing pasar tradisional, studi kasus peran Dinas Pengelolaan Pasar (Dinlopas) Kota Yogyakarta di Pasar Beringharjo Yogyakarta Tahun 2013 s.d. Juni 2014. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis menggunakan teori peran pemerintah dalam pembangunan.
Hasil penelitian ini adalah (1) Dinlopas Kota Yogyakarta berperan menonjol sebagai inovator dan modernisator. (2) Program/kegiatan yang dilakukan Dinlopas Kota Yogyakarta dapat dibagi 3 (tiga), promosi keluar; pembangunan internal; program/kegiatan bersifat ke dalam dan ke luar. (3) Keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia (SDM) menjadi persoalan Dinlopas Kota Yogyakarta. (4) Pedagang memiliki tingkat partisipasi tinggi dalam mengembangkan pasar tradisional sehingga memiliki daya saing terhadap pasar modern. Peningkatan daya saing pasar tradisional perlu untuk dilakukan guna mendukung ketahanan ekonomi daerah melalui peningkatan pendapatan asli daerah yang mendukung pembangunan ekonomi daerah.

This study aims to determine the role of government in enhancing the competitiveness of traditional markets with a case study of the role of the Department of Market Management of Yogyakarta (Dinlopas Yogyakarta) in Beringharjo Yogyakarta from 2013 to June 2014. The method used in this study is qualitative. Meanwhile theory used is theory of the role of government in development.
The study found that (1) Dinlopas Yogyakarta has a prominent role as an innovator and modernisator. (2) Programs and activities undertaken by Dinlopas Yogyakarta to improve the competitiveness of Beringharjo market can be divided into three types, i.e. external promotion; internal development; internal and external programs. (3) The limited budget and human resources is an issue for Dinlopas Yogyakarta. (4) Wholesalers in Beringharjo have so high participation in developing traditional market that it can compete with modern market.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annaba Nadya Cahyani
"ABSTRAK
Aktivitas kepariwisataan dapat menimbulkan dampak bagi lingkungan sekitar destinasi wisata, baik positif maupun negatif. Suatu lingkungan yang tidak terjaga karena aktivitas kepariwisataan dapat menimbulkan efek domino bagi kepariwisataan itu sendiri sehingga pembangunan kepariwisataan perlu memerhatikan lingkungan sebelum lingkungan kehilangan kemampuan dan daya tariknya sebagai destinasi wisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan pembangunan pariwisata di Kota Yogyakarta dengan menggunakan teori implementasi kebijakan publik dari Van Meter dan Van Horn. Metode post positivist digunakan dalam penelitian ini dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dalam implementasinya, pembangunan pariwisata di Kota Yogyakarta masih memiliki kendala dalam hal keterbatasan sumber daya manusia baik secara kualitas maupun kuantitas. Aspek lainnya yang masih membutuhkan perhatian lebih dalam membangun pembangunan pariwisata di Kota Yogyakarta adalah lingkungan itu sendiri. Masih belum ada regulasi atau kebijakan untuk mengatur keberlanjutan lingkungan terutama terkait dengan konsumsi air dan manajemen limbah.

ABSTRACT
Tourism activites can affect the environment, either good effects or negative impacts. Unprotected environment may creates domino effect to the tourism activities itself so that the development of tourism must give more attention to the environment before the environment loses its power and attraction to become a tourism destination. This research aims to analyze the implementation of tourism development policy in Yogyakarta City by using Van Meter and Van Horns theory of policy implementation. The research method used in this study is post-positivist and the technique on collecting data is by conducting in depth interview, observation, and literature studies. Results of this study find that there is still limitation of human resources, both from their quality and quantity. Another aspect that needs more attention on tourism development in Yogyakarta is the environment itself where regulation or policy is needed in order to manage the sustainability of the environment, specifically in relation to water consumption and waste management."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Taqiyyuddin
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai perkembangan industri pariwisata di Yogyakarta pada masa Orde Baru pada periode 1969 - 1979. Pariwisata menjadi salah satu sektor perekonomian yang mengalami pertumbuhan pesat di Indonesia. Salah satu wilayah di Indonesia yang menjadi daerah tujuan wisata adalah Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal itu disebabkan oleh letak geografis yang strategis dan potensi wisata yang besar. Pariwisata di Indonesia memasuki babakan baru pada tahun 1969 ketika Pemerintah Pusat mengeluarkan beberapa kebijakan untuk pengelolaan pariwisata. Dinas Pariwisata Yogyakarta bekerjasama dengan lembaga-lembaga lain untuk melaksanakan kebijakan pariwisata sehingga pariwisata Yogyakarta dapat berkembang dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode sejarah berupa heuristik, kritik, dan historiografi dengan penelusuran berbagai surat kabar sezaman dan berbagai literatur kepariwisataan sebagai sumber pendukung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah telah melakukan berbagai kebijakan untuk mengembangkan pariwisata di Yogyakarta pada awal Orde Baru. Pelita I fokus pengembangannya terletak pada pembangunan sarana dan prasarana. Sedangkan pada Pelita II pengembangan pariwisata berfokus kepada peningkatan kualitas jasa pariwisata. Pengembangan yang dilakukan tersebut berdampak bagi kehidupan masyaratak di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.

ABSTRACT
This thesis discusses the development of the tourism industry in Yogyakarta during the New Order period in the period 1969 - 1979. Tourism is one of the economic sectors experiencing rapid growth in Indonesia. One of the areas in Indonesia which became a tourist destination is the Special Region of Yogyakarta. This is due to the strategic geographical location and large tourism potential. Tourism in Indonesia entered a new phase in 1969 when the Central Government issued several policies for tourism management. The Yogyakarta Tourism Office collaborates with other institutions to implement tourism policies so that Yogyakarta tourism can develop well. This study uses historical methods in the form of heuristics, criticism, and historiography by tracing various contemporary newspapers and various tourism literature as supporting sources. The results of this study indicate that the Regional Government has carried out various policies to develop tourism in Yogyakarta at the beginning of the New Order. Pelita I focuses on the development of facilities and infrastructure. Whereas in the Pelita II tourism development focuses on improving the quality of tourism services. The development carried out has an impact on the lives of people in the economic, social and cultural fields.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>