Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77699 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rafif Muhammad Zufar
"Sekolah relawan semula berdiri sebagai sebuah komunitas yang memiliki kegiatan berbagi pengetahuan dan wawasan terkait dunia kerelawanan. Dalam Sekolah Relawan terdapat program yang dinaungi oleh tim pembangunan masyarakat (community development) yang terdapat dalam lembaga Sekolah Relawan yaitu program akademi komunitas nusantara, program tersebut ada untuk menjadi wadah pendidikan alternatif bagi anak muda untuk belajar dan berkembang dalam bidang pengembangan masyarakat. Program ini bermanfaat namun belum pernah dilakukan evaluasi yang terstruktur selama lima tahun program ini berjalan, kecuali berdasarkan testimoni para penerima program. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan evaluasi terhadap program Akademi Komunitas Nusantara untuk melihat apakah program berjalan baik berdasarkan kategori dari analisis evaluasi main analytical category (Relevan, Efektifitas, Dampak, Efisiensi, Keberlanjutan, dan Replikasi program) walaupun dalam studi ini tidak akan menggunakan kategori keberlanjutan dan replikabilitas, berdasarkan pertimbangan karena program yang dievaluasi belum rampung dan juga tidak adanya tendensi program ini akan direplikasi pada tempat lain. Berdasarkan hipotesis penulis atas program Akademi Komunitas Nusantara yaitu pemberdayaan masyarakat sudah memiliki kinerja yang baik berdasarkan analisis Main Analytical category karena efektivitasnya terhadap penerima manfaat, yang dimana para penerima manfaat telah mengimplementasikan pembelajaran mereka dalam tugas akhir mereka yang berkaitan langsung terhadap masyarakat. Teknik pengumpulan data dilakukan secara kualitatif dengan wawancara mendalam, dalam temuan di lapangan jumlah informan tidak sesuai dengan jumlah informan yang direncanakan, yang awalnya 14 orang dan pada akhirnya peneliti hanya mewawancarai 9 orang saja. Hal tersebut terjadi karena banyaknya informan yang tidak bisa dihubungi, menyocokkan waktu yang sulit antara peneliti dan juga informan, dan juga waktu penelitian. Hasil evaluasi dari program AKN sudah berjalan dengan baik berdasarkan kategori relevansi, efisiensi, dampak, dan juga efektivitas. Walaupun dalam kategori efisiensi masih ada yang perlu diperbaiki yaitu dalam sumber daya uangnya. Peneliti mengajukan rekomendasi agar sebaiknya uang semester dari penerima manfaat yaitu mahasiswa diturunkan dan tidak setinggi dengan sekarang dengan cara memperbanyak penerima manfaatnya.

Sekolah Relawan was originally established as a community that has activities to share knowledge and insights related to the world of volunteerism. In the Sekolah Relawan there is a program that is under the auspices of the community development team contained in the Sekolah Relawan institution, namely the Akademi Komunitas Nusantara program, the program exists to become an alternative educational forum for young people to learn and develop in the field of community development. This program is useful, but there has never been a structured evaluation during the five years the program has been running, except based on testimonials from program recipients. Therefore, the researcher wants to evaluate the Akademi Komunitas Nusantara program to see whether the program is running well based on the main analytical categories of evaluation analysis (Relevant, Effectiveness, Impact, Efficiency, Sustainability, and Replicability of the program) although in this study will not use the categories of sustainability and replicability, based on considerations because the program being evaluated has not been completed and there is also no tendency for this program to be replicated elsewhere. Based on the author's hypothesis of the Akademi Komunitas Nusantara program, namely community empowerment, it has good performance based on the Main Analytical category analysis because of its effectiveness on beneficiaries, where the beneficiaries have implemented their learning in their final assignment which is directly related to the community. The data collection technique was carried out qualitatively with in-depth interviews, in the findings in the field the number of informants did not match the planned number of informants, which was initially 14 people and in the end the researchers only interviewed 9 people. This happened because many informants could not be contacted, matching the difficult time between researchers and informants, and also the research time. The evaluation results of the AKN program have been running well based on the categories of relevance, efficiency, impact, and effectiveness. Although in the efficiency category there is still something that needs to be improved, namely in the money resources. The researcher proposed a recommendation that the semester money from the beneficiaries, namely students, should be lowered and not as high as it is now by increasing the number of beneficiaries."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pambudi Endah Karyati
"Penelitian ini dilakukan bertujuan mengupayakan pemberdayaan komunitas warga desa Tegalgede Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut. melalui program intervensi sosial. Kelompok melihat komunitas warga desa Tegalgede ini perlu mernbangun sumber daya manusia dan sumber alam sebagai potensi yang dapat menumbuhkan atau memberdayakan warga desa terutarna pada sektor perekonomian. Dalam melakukan program intervensi ini setiap anggota mempunyai target intervensi yang berbeda tetapi saling terkait saru sama lain. Untuk program individu intervensi yang dilakukan adalah pemberdayaan perempuan melalui program peningkatan ekonomi keluarga.
Dari observasi dan pengumpulan data yang dilakukan, diperoleh gambaran awal adanya fenomena helplessness yaitu adanya sikap apatis & hilangnya kreativitas pasrah pada keadaan, tidak mempunyai motivasi untuk melakukan sesuatu bagi perubahan banyak terlihat pada para ibu - ibu wargadesa Dalam perencanaan program intervensi, penting diperhatikan kontribusi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di desa Tegalgede.
Sumber daya alam tidak terkembangkan sedangkan perubahan membutuhkan motor penggerak yang mampu menjadi pemimpin diantara mereka yang memlliki social influence yang tinggi tersedianya kapital sosial yang tidak terarahkan. Sasaran program ini adalah untuk membantu meningkatkan pengetahuan melalui program intervensi dengan melakukan strategi re-edukasi melalui cara - cara pendekatan persuasive. Re-edukasi dilakukan karena pembelajaran untuk orang dewasa lebih diutamakan belajar melalui pengalaman bersama orang lain, oleh karena itu program pembelajaran dilakukan untuk dapat mencapai tiga sasaran perubahan yaitu struktur kognitif dapat berubah, memperbaiki sikap dan yang terakhir menumbuhkan perilaku yang lebih baik.
Strategi yang dilakukan adalah dengan menggunakan teknik ABCD(Kreztman & Mc.Knights.,1993) dan Five C?s (Kotler.,1974) dengan penekanan pada penggalangan Agent of Change, yaitu Ibu - Ibu kader - kader PKK, Ibu - Ibu Kader Posyandu serta Pengurus Majelis Taklim kelompok pengajian Ibu - ibu yang dapat menumbuhkan motivasi dan membangun kebersamaan karena adanya tujuan bersama ( goal settings) yang akan dicapai oleh penduduk desa Tegalgede.
Hasil evaluasi dari program intervensi ini adalah: goal setting telah mulai terlihat hasilnya, adanya perubahan perilaku para Ibu yang mulai aktif melakukan kegiatan hasil pelatihan/pembelajaran (adanya common goals dan reinforcement), peserta merasakan rnanfaat dalam mengikuti program yang diselenggarakan dan mendukung kelangsungan program secara berkelanjutan, peserta dengan sukareia berpartisipasi aktif menjadi anggota Pokja, para Ibu perwakilan warga desa yang memperoleh kesempatan melakukan studi banding ke Jakarta sangat puas dapat melihat kelompok lain yang sudah berhasil sukses dan mengetahui semuanya berawal sama seperti mereka. Sikap terhadap sampah tarnpak berubah dari yang dulunya abai menjadi berubah dengan menganggap sampah mempunyai potensi ekonomis dan mereka sangat antuasias melakukan daur ulang sampah, pemasaran tanaman obat dan antanan kering sudah terlaksana di tiga tempat di Jakarta Hal ini dapat diartikan adanya kepercayaan (trust)dari masyarakat atas hasil produk rnereka dan ini akan meningkatkan self-confidence para Ibu warga desa Tegalgede Garut.

The research is conducted as an effort to empower the community of Tegalgede villagers in the district of Pakenjeng, Garut regency through a social intervention program. The group find out that this community needs to build its human resources as well as natural resources as potentials that can trigger the development and empower the villagers, especially in the sector of economy. In conducting the intervention program, each member of the group is promoting different target of intervention but still relevant to one another. For the individual program, the intervention is done through women?s empowering by employing a program to improve the family economy condition.
From the observation and the data collection, there was a finding illustrated the phenomena of helplessness by behaving phlegmatically and showing lack of creativity, giving up to their condition, and less motivated to act or do something for a better changing that evidently can be seen on the women of the Tegalgede community. In planning the intervention program, therefore, it was an essential matter to consider the contribution of the human resources and natural resources potentials in Tegalgede village.
The natural resources of the village had not been developed well whereas the changing required a sort of motivator who had the capacity of leading people and possessing a high social influence. The social capital could be assumed as unbearable. The target of the program thus, was trying to help the women of Tegalgede improving their knowledge by conducting an intervention program through a kind of persuasive re-education approach. This re-education is done because learning process for mature women are mainly effective through experiences with other people. Therefore, the learning program was specifically aiming in achieving the three targets of changing, namely the changing of the cognitive-structure, improving behavior and finally initiating and developing a better attitude.
The strategy used in this research was the ABCD-technique (Kretzman & Mc.Knights., 1993) and Five C?s (Kotler.,1974) which stressed on strengthening the Agent of Change, they are the members of PICK (mothers), Posyandu, the reading of Qor?an-group, and also the leader of the Majelis Taklim that can motivate and develop togetherness because of the presence of goal settings that was going to be achieved altogether by Tegalgede villagers.
The results of the intervention program-evaluation are: the goal settings have started yielding something, mothers start to do the activity of the training-result (the existence of common goals and reinforcement), the training participants are experiencing the benefit of the program and supporting its continuation, the participants are also volunteering themselves to participate actively as Pokja-member (Work-Group), the women-representative of the villagers who have been given a chance to have an observational study in Jakarta are satisfied and are able to see that those who have succeed but come from the other group are also begin with the same start. The villagers? attitude toward waste is changing. They start to consider waste as economically potential resource and want to do the recycling, enthusiastically, the marketing of medicament plants has comprised in three places in Jakarta. It means that there is a sense of trust from the society to the villagers? products and eventually this will increase the self confidence of the women of Tegalgede, Garut regency.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18538
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pingky Stephanie
"Studi ini bertujuan untuk menganalisis tingkat partisipasi menggunakan teori partisipasi dari Arnstein, serta dampak pada program pemberdayaan posyandu dari program CSR PT Phapros. Studi sebelumnya menemukan penggunaan metode evaluasi yang menggabungkan pengukuran dampak dan tingkatan partisipasi pada program CSR bidang kesehatan masih jarang dilakukan, serta belum mengukur hingga ke tingkat dampak. Padahal, faktor keberhasilan program-program CSR berbasis kesehatan adalah pendampingan melalui pemberdayaan, pemberian motivasi, pelatihan, serta evaluasi hingga ke tingkat dampak. Data pada penelitian ini dikumpulkan menggunakan metode wawancara yang dilengkapi dengan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan tingkat partisipasi program berada pada tingkatan kemitraan (partnership) yang terlihat melalui kerja sama yang adil dan pembagian tanggung jawab yang setara antara perusahaan dengan penerima manfaat. Inisiatif dan kemandirian kader menjadi faktor utama yang menghasilkan tingkatan partisipasi yang cukup tinggi pada penerima manfaat. Analisis Context, Input, Process, dan Output (CIPP) menunjukkan dimensi input masih menjadi kekurangan utama dalam program, yaitu tidak adanya fasilitator program dan dokumen perencanaan yang tidak rinci. Sementara itu, dimensi product justru menjadi keunggulan yang dihasilkan dari program yang ditandai oleh perubahan positif pada kesadaran penerima manfaat dan masyarakat sekitar terhadap isu kesehatan. Dengan demikian, dampak program yang baik bermuara dari partisipasi penerima manfaat yang aktif yang didukung oleh karakteristik komunitas yang unggul. Meskipun begitu, ketergantungan penerima manfaat kepada perusahaan masih menjadi tantangan utama yang perlu dibenahi agar mencapai penerima manfaat yang mandiri.

This study aims to analyze the level of participation using Arnstein's participation theory, as well as the impact on the posyandu empowerment program of PT Phapros' CSR program. Previous studies have found that the use of evaluation methods that combine impact measurement and participation levels in health CSR programs is still rare, and has not measured the impact level. In fact, the success factors of health-based CSR programs are facilitation through empowerment, motivation, training, and evaluation to the level of impact. The data in this study were collected using an interview method equipped with a questionnaire. The results show that the level of program participation is at the partnership level, which is seen through fair collaboration and equal division of responsibilities between the company and the beneficiaries. The initiative and independence of the cadres were the main factors that resulted in a high level of participation among the beneficiaries. Context, Input, Process, and Output (CIPP) analysis shows that the input dimension is still a major weakness in the program, namely the absence of a program facilitator and a planning document that is not detailed. Meanwhile, the product dimension is actually an excellence resulting from the program, which is marked by positive changes in the awareness of beneficiaries and the local community towards health issues. Thus, the good impact of the program came from active beneficiary participation supported by good community characteristics. Even so, the dependence of beneficiaries on the company is still a major challenge that needs to be addressed in order to achieve independent beneficiaries."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Saigor P.
"Penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan dengan strategi pengembangan masyarakat melalui PPMK. Setelah proyek ini berjalan beberapa tahun, perlu dilakukan evaluasi untuk melihat sampai sejauh mana program PPMK mampu mencapai tujuannya.
Kajian ini bertujuan untuk : (1) mengevaluasi Proses Pelaksanaan Program PPMK; (2) Peran PPMK Dalam Pengembangan Kapital Sosial Masyarakat miskin (3) mengetahui faktor-faktor kcndala dan pendorong dalam pelaksanaan program PPMK. Metode yang digunakan didalam pengumpulan data adalah (1) Wawancara, (2) Observasi Lapang, serta data sekunder.
Hasil penelitian menunjukan proses implementasi program PPMK ternyata mengalami deviasi, yaitu : (1) Hasil sosialisasi tidak sepenuhnya dipahami oleh kelompok sasaran; (2) Pembentukan kelembagaan Forum Warga tidak dilakukan ; (3) Proses pengajuan proposal belum sepenuhnya melibatkan partisipasi masyarakat secara objektif ; Proses seleksi usulan kegiatan belum sepenuhnya konsisten dan objektif sesuai dengan kriteria ; (4) Pelaksanaan program belum dilakukan sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas; (5) Proses pemantauan pelaksanaan program tidak terprogram. PPMK belum mampu memberdayakan keiompok masyarakat ekonomi lemah karena untuk mendapatkan dana PPMK harus ada usaha terlebih dahulu, sedangkan hal tersebut tidak dimiliki oleh masyarakat miskin.
Kendala dalam implementasi Program PPMK sebagai berikut : (1) Faktor intern seperti kemampuan pelaksana dalam pengelolaan dan tara cara pengorganisasian dan lemahnya perencanaan kegiatan; (2) lemah potensi lokal; (3) Sistem kelembagaan masyarakat tidak dimanfaatkan dalam pelaksanaan PPMK; (4) Sistem pongelolaan PPMK bersifat sentralistis, birokratis, non-partisipatif; (5) lemahnya dampak sosialisasi program.
Faktor yang dapat mendukung Implementasi progam PPMK, yaitu: (1) Nilai sosial kultural masyarakat; (2) Aclanya sistem kelembagaan lokal yang tumbuh dari masyarakat; (3) motivasi dari tokoh masyarakat akan pentingnya perubahan; (4) Adanya kepercayaan pada kelompok organisasi lokal yang dapat membantu dalam pemenuhan kebutuhan warga masyarakat.
Sebagai saran adalah : (1) Merevitalisasi kelembagaan organisasi; dengan mengganti pengurus organjsasi untuk mendukung program aksi selanjutnya; (2) mengembangkan kelembagaan masyarakat yang sudah ada seperti organisasi peguyuban untuk membangun kapital sosial masyarakat; (3) Membentuk jaringan kolaborasi antar organisasi, hubungan berdasarkan prinsip kesetaraan di antara organisasi dengan mempertimbangkan mekanisme dari masing-masing organisasi. Jaringan ini membantu Forum Komunikasi Warga lebih efektif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22173
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Ardilla Rossa
"Bencana banjir yang melanda wilayah Jakarta menjadi tantangan yang signifikan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana. Urbanisasi yang pesat serta berkurangnya ruang terbuka hijau semakin memperburuk risiko ini sehingga diperlukan pendekatan strategis berbasis komunitas untuk meningkatkan resiliensi masyarakat dalam menghadapi bencana, khususnya banjir. PT United Tractors Tbk melalui UTACTION menginisiasikan program Kampung Tangguh Bencana (KATANA) sebagai upaya peningkatan kesiapsiagaan bencana berbasis komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan pemberdayaan komunitas serta strategi pengakhiran pada program KATANA di RW 04 Rawa Terate. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui studi dokumen dan wawancara mendalam yang dilakukan pada periode Juni hingga November 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program KATANA terdiri dari tiga tahapan utama—pra-pelaksanaan, pelaksanaan, dan pasca-pelaksanaan—yang jika dielaborasi terdiri dari beberapa tahapan pemberdayaan komunitas yang sifatnya siklikal, meliputi tahap asesmen, perencanaan, persiapan, re-assessment, modifikasi rencana kegiatan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Meskipun masyarakat hanya dilibatkan pada tahap re-assessment, pelaksanaan, dan monitoring fasilitas, program KATANA membuahkan peningkatan kapasitas kolektif dan inisiatif tim Kelompok Siaga Bencana dalam evakuasi mandiri pada banjir Februari 2024. Strategi keberlanjutan program disusun secara bertahap melalui tiga pendekatan—phase down, phase out, dan phase over. Strategi ini menitikberatkan pada pengembangan kapasitas internal komunitas, pembentukan local hero, serta integrasi dengan pemerintah daerah. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa program KATANA tidak hanya memperkuat resiliensi tim Kelompok Siaga Bencana melainkan juga membangun kemandirian mereka sebagai agen perubahan dalam pengurangan risiko bencana. Pendekatan berbasis komunitas dalam program tanggung jawab sosial perusahaan mampu menciptakan dampak berkelanjutan apabila diiringi dengan strategi pemberdayaan melalui kolaborasi multi-sektor. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pentingnya pemberdayaan komunitas sebagai bagian dari pembangunan sosial yang inklusif dan berkelanjutan. Rekomendasi utama mencakup peningkatan keterlibatan masyarakat pada seluruh tahapan program dan pengembangan sistem monitoring yang adaptif untuk mendukung evaluasi kebutuhan dan kemandirian komunitas dalam jangka panjang.

Flood disasters in Jakarta pose significant challenges, especially for communities residing in disaster-prone areas. Rapid urbanization and the reduction of green open spaces have exacerbated these risks, necessitating strategic community-based approaches to enhance resilience against disasters, especially floods. PT United Tractors Tbk, through its UTACTION initiative, introduced the Kampung Tangguh Bencana (KATANA) program as an effort to strengthen community-based disaster preparedness. This study aims to describe the stages of community development and the exit strategies implemented in the KATANA program in RW 04 Rawa Terate. This research uses a descriptive qualitative approach, utilizing data collection methods such as document analysis and in-depth interviews conducted between June and November 2024. The findings reveal that the KATANA program comprises three main stages—pre-implementation, implementation, and post-implementation—which, when elaborated, consist of cyclic processes, including assessment, planning, preparation, re-assessment, activity plan modification, implementation, and monitoring and evaluation. Although community involvement was primarily concentrated in the re-assessment, implementation, and facility monitoring stages, the program successfully enhanced collective capacity and initiatives, as demonstrated by the self-evacuation efforts conducted by the Kelompok Siaga Bencana team during the February 2024 flood. Program sustainability strategies were systematically structured through three phases—phase down, phase out, and phase over—emphasizing the development of internal community capacity, the formation of local heroes, and integration with local government systems. The study concludes that the KATANA program not only strengthens the resilience of the Kelompok Siaga Bencana team but also fosters their self-reliance as agents of change in disaster risk reduction. Community-based approaches in corporate social responsibility programs can generate sustainable impacts when supported by structured empowerment strategies and multi-sectoral collaboration. This research is expected to provides insights into the critical role of community development as an integral component of inclusive and sustainable social development. The primary recommendations include enhancing community participation across all stages of the program and developing an adaptive monitoring system to support the evaluation of needs and foster long-term community self-reliance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Andhika Prayugha
"Studi evaluasi ini bertujuan memberikan model evaluasi program CSR yang lebih komprehensif mengukur capaian fungsi community development dan community relation secara seimbang. Literatur dalam evaluasi program CSR lebih cenderung fokus pada aspek Community Development dan kurang melihat dampak program pada aspek relasi antara perusahaan dengan komunitas. Program pemberdayaan pariwisata berbasis komunitas ini merupakan CSR PT Tirta Investama-Lido di Desa Ciburuy yang mulai dilaksanakan pada 2019 lalu. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi, dan survei sebagai data pelengkap. Metode evaluasi yang digunakan adalah kombinasi metode Main Analytical Categories, SWOT untuk mengukur capaian fungsi Community Development, dan pengukuran relasi untuk menilai capaian fungsi Community Relation. Hasil studi ini menunjukan bahwa aspek relevansi lebih menonjol dibandingkan aspek lainnya seperti efektivitas, dampak, dan keberlanjutan. Analisis SWOT memperlihatkan kekuatan pada SDA dan SDM yang cukup banyak dan menghimpuni, akan tetapi masih perlu dioptimalkan dari segi kualitas sungai dan SDM yang perlu di kembangkan. Kinerja program yang cukup baik berdampak pada relasi yang cukup harmonis antara perusahaan dengan komunitas. Hal ini bisa dilihat dari komunikasi, kerjasama, dan pengakuan dari masyarakat/komunitas yang berujung positif. Dengan demikian kinerja dan dampak program pada aspek Community Development terlihat sejalan dengan dampak program pada aspek Community Relation.

This evaluation study aims to provide a more comprehensive CSR program evaluation model to measure the achievement of the community development and community relations functions in a balanced way. The literature in the evaluation of CSR programs tends to more focus on aspects of Community Development and less on the impact of programs on aspects of the relationship between the company and the community. This community-based tourism empowerment program is a CSR of PT Tirta Investama-Lido in Ciburuy Village which was started in 2019. This study uses a qualitative method with data collection techniques in-depth interviews, observations, and surveys as complementary data. The evaluation method used is a combination of the Main Analytical Categories, SWOT is to measure the achievement of the Community Development, and relationship measurement is to assess the achievement of the Community Relations. The results of this study indicate that the relevance aspect is more prominent than other aspects such as effectiveness, impact, and sustainability. The SWOT analysis shows that the strength of natural resources and human resources is quite large and adequate, but still needs to be optimized in terms of river quality and human resources that need to be developed. The program's good performance has an impact on quite harmonious relations between the company and the community. This can be seen from the communication, cooperation, and recognition from the community/community that lead to positive results. Thus the performance and impact of the program on the Community Development are seen to be in line with the program's impact on the Community Relations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Salman Al Fathan
"Studi ini mengevaluasi keberlanjutan dari program pemberdayaan masyarakat Kampung Berseri Astra (KBA) dengan melihat keberhasilan program dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Lengkong Kulon RW 03 BSD di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan kewirausahaan. Studi sebelumnya menggunakan indikator indikator yang hanya berfokus pada isu kemiskinan, padahal tidak semua pemberdayaan masyarakat harus berangkat dari kondisi kemiskinan dan tidak semua program pemberdayaan masyarakat memiliki tujuan untuk mengentaskan kemiskinan. Oleh karenanya, dalam melakukan evaluasi program pengembangan masyarakat, dibutuhkan model dan dimensi evaluasi yang sesuai dengan tujuan dan objektif yang ingin dicapai program. Penelitian ini menggunakan alat analisis evaluasi means ends dan main anaytical untuk melihat ketercapaian tujuan program KBA dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat dengan melihat proses implementasi program. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan analisis terhadap tingkat partisipasi dan capacity building program. Penelitian ini juga memiliki refleksi kritis terhadap penyelenggaraan program KBA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program KBA telah berhasil meningkatkan kualitas hidup masyarakat Lengkong Kulon di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan kewirausahaan. Selain itu, hasil temuan juga menunjukkan bahwa masyarakat RW 03 Lengkong Kulon BSD memiliki tingkat partisipasi dan peningkatan kapasitas yang tinggi dalam tahapan pemetaan masalah, perencanaan program, implementasi, monitoring, dan evaluasi program. Meski demikian, pelaksanaan program KBA pun tetap memiliki permasalahan dan kendala internal dalam pelaksanaannya.

This study evaluates the sustainability of Kampung Berseri Astra (KBA) community development program by looking at the program's achievement in improving the quality of life of the people in Lengkong Kulon RW 03 BSD in the fields of education, health, environment, and entrepreneurship. Previous studies used indicators that are only focused on the issue of poverty, whereas not all community empowerment must start from poverty conditions and not all community empowerment programs have a goal of alleviating poverty. Therefore, in evaluating community development programs, another model and evaluation dimension is needed to measure the program’s goals and objectives. This study uses means-ends analysis and main analytical evaluation tool to see the achievement of the KBA program objectives in improving the quality of life of the local community by looking at the program implementation process. In addition, this study analyzes the program’s level of participation and capacity building. The results show that the KBA program has succeeded in improving the quality of life of the Lengkong Kulon community in the fields of education, health, environment, and entrepreneurship. In addition, the findings also show that the community of RW 03 Lengkong Kulon BSD has a high level of participation and capacity building in the stages of problem mapping, program planning, implementation, monitoring, and program evaluation. However, the implementation of the KBA program still has internal problems and obstacles in its implementation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Nurul Asror
"Berbagai program pengembangan kapasitas guru telah dilakukan sebelumnya demi pencapaian pemerataan kualitas guru yang ada di Indonesia.  Oleh karena itu, studi ini berfokus pada program Guru Merdeka Belajar oleh Komunitas Guru Belajar Nasional untuk meninjau lebih lanjut keadaan pelatihan berbasis pengembangan kapasitas guru terkini, yang juga ditinjau dari social network dan Pengembangan kapasitas. Penelitian ini menggunakan metode evaluasi oleh Reidar Dale yaitu Main Analytical Analysis dengan dengan pengambilan data berupa wawancara mendalam, analisis video serta data sekunder berupa dokumen terkait. Temuan dari penelitian ini adalah tingkat efektivitas, relevansi dan keberlanjutan yang rendah dan dampak yang cukup. Hal ini dikarenakan kurangnya perencanaan yang matang pada program sehingga keberhasilan program pun sulit terukur, sehingga dampak program pun bergantung pada seberapa kreatifnya peserta program dalam mereplikasi materi program ke sekolah masing-masing dan juga konsistensi individu dalam menghadiri program. Saran yang diperlukan adalah pengadaan tujuan.

Various teacher capacity building programs have been carried out previously in order to achieve even distribution of teacher quality in Indonesia. A study conducted by Pitoyo (2011) found that the unpreparedness of existing human resources had an effect on the success of the program and also the lack of independence of program participants because they depended on training, indicating a program that was not sustainable as found in Situmorang (2018). Therefore, this study focuses on the Guru Merdeka Belajar program by the Komunitas Guru Belajar Nusantara to further review the state of the latest teacher capacity building-based training, which is also reviewed from social networks and Pengembangan kapasitas. This study uses the evaluation method by Reidar Dale, namely Main Analytical Analysis, by collecting data in the form of in-depth interviews, video analysis and secondary data in the form of related documents. The findings from this study are low levels of effectiveness, relevance and sustainability and moderate impact. This is due to the lack of careful planning in the program, so that the success of the program is difficult to measure, so that the impact of the program depends on how creative the program participants are in replicating program materials to their respective schools and also individual consistency in attending the program. The advice needed is to provide concrete program objectives so that program achievements can be more easily measured."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Hanifah
"Tulisan ini membahas mengenai Evaluasi program mikrotrans Jak Lingko, Transportasi Publik yang mengintegrasikan jalur di perkampungan ke dalam sistem trasportasi publik yang lebih luas di DKI Jakarta. Evaluasi telah dilakukan dengan melihat respon dari sisi penumpangnya. Berdasarkan studi sebelumnya diketahui bahwa untuk meningkatkan pelayanan moda transportasi umum perlu adanya keamanan serta kenyamanan selama perjalan yang diberikan oleh moda tranportasi umum. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner online, ditambah wawancara terhadap beberapa informan untuk melengkapi informasi yang diperlukan. Hasil evaluasi ini menunjukkan bahwa penumpang mikrotrans Jak Lingko memberikan respon positif dari adanya program mikrotrans Jak Lingko dilihat dari aspek pelayanan, fasilitas, keluhan dan manfaat dari mikrotras Jak Lingko. Aspek yang paling mendapat respon positif adalah aspek manfaat menggunakan mikrotras Jak Lingko sedangkan yang mendapat respon yang agak kurang positif adalah aspek masalah yang sering di keluhkan oleh penumpang. Hasil evaluasi ini memberikan saran perbaikan yaitu Pemerintah DKI Jakarta dan Instasi lainnnya membuat program mikrotrans Jak Lingko menjadi lebih baik serta sebagai bahan evaluasi tentang Transportasi publik/umum di Jakarta.

This paper discusses the evaluation of the Jak Lingko microtrans program, Public Transportation that integrates lanes in the village into a broader public transportation system in DKI Jakarta. Evaluation has been done by looking at the response from the passenger side. Based on previous studies, it is known that in order to improve public transportation modes services it is necessary to have security and comfort during the journey provided by public transportation modes. This study uses a quantitative approach with data collection techniques through online questionnaires, plus interviews with several informants to complete the information needed. The results of this evaluation indicate that Jak Lingko microtrans passengers gave a positive response from the Jak Lingko microtrans program seen from the aspects of service, facilities, complaints and benefits of Jak Lingko microtrans. The aspect that received the most positive response was the aspect of the benefits of using Jak Lingko microtras while those who received a slightly less positive response were aspects of the problem that were often complained of by passengers. The results of this evaluation provide suggestions for improvement, namely the DKI Jakarta Government and other institutions to make the Jak Lingko microtrans program better and as an evaluation material for public / public transportation in Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmiady Jakfar
"Community development bagi perusahaan merupakan wujud dari tanggung jawab sosial dan juga merupakan suatu strategi dalam rangka pencapaian target positif image dan target community relations perusahaan. Pencapaian target pencitraan positif dan hubungan yang harmonis perusahaan dengan komunitas lokal, merupakan dambaan dan kebutuhan semua perusahaan. Citra positif dan hubungan yang harmonis merupakan suatu keniscayaan bagi perusahaan, karena bagaimanapun juga sebuah perusahaan berada dan terkait dengan tatanan kehidupan sosial suatu komunitas. Keterkaitan tersebut, kemudian saling mempengaruhi kepentingan dan keberadaan masing-masing pihak. Perusahaan di suatu pihak akan ikut dipengaruhi oleh kepentingan dan keberadaan suatu komunitas, demikian juga dengan komunitas yang ikut dipengaruhi oleh kepentingan dan keberadaan suatu perusahaan.
Target pencitraan positif dan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan komunilas akan tercapai dengan baik, manakala praktisi public relations mampu mendesain dan mengikuti prosedur serta tahapan sebuah perencanaan yang sistemalis. Diawali oleh penelitian, identifikasi masalah dan sasaran, menyusun program aksi, menyusun kebutuhan biaya, implementasi, melakukan kontrol, dan terakhir melakukan evaluasi.
Penelitian bertujuan untuk mencari jawaban atas pertanyaan penelitian, yakni ingin mengetahui bagaimana strategi komunikasi PT. PIM dalam membangun hubungan dengan komunitas lokal. Bagaimana bentuk program sosial PT. PIM dalam melaksanakan wujud social responsibility perusahaan, dan bagaimana pandangan dan reaksi komunitas lokal terhadap PT, PIM dalam mewujudkan tanggung jawab sosialnya, serta apakah kekecewaan masyarakat Aceh terhadap kebijakan pemerinlah pusat mempunyai dampak terhadap hannonisasi hubungan PT. PIM dengan komunitas lokal setempat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif analisis. Data atau informasi diperoleh melalui wawancara dalam bentuk tidak terstruktur, dengan sejumlah informan yang penulis anggap cukup kompeten untuk memberikan keterangan, diantaranya adalah Direktur Umum, Staf Ahli Direktur Utama, Kepala Biro Hupmas, dan Kepala Bagian Penerangan dan Publikasi PT. PIM sebagai pihak internal perusahaan Dari pihak eksternal adalah yang mewakili tokoh politik, tokoh perempuan, tokoh pemuda, aktivis LSM, tokoh pendidik, serta mewakili anggota komunitas lokal setempat yang merupakan desa binaan PT. PIM.
Dari data-data yang dikumpulkan ternyata kekecewaan masyarakat Aceh terhadap pemerintah pusat, terutama diakibatkan oleh ketimpangan pembangunan ekonomi di Aceh yang tidak proporsional, dibandingkan dengan penghasilan negara dari eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam di Aceh yang dilakukan oleh beberapa perusahaan BUMN dan semi BUMN (pemsahaan patungan). Perubahan iklim politik pada era reformasi, kemudian merubah kebijakan pemerintah pusat terhadap Aceh. Bahkan putra Aceh diberikan kesempatan untuk memimpin perusahaan PT.PlM. Iklim reformasi kemudian juga telah merubah kebijakan manajemen PT. PIM terhadap langgung jawab sosial perusahaan. Manajemen perusahaan sudah mulai memberikan perhatian terhadap kepentingan komunitas lokal, seperti perekrutan tenaga kerja untuk PT.PLM-II, yang diprioritaskan bagi pemuda di lingkungan perusahaan, program community development sudah mulai mendapat perhatian serius dari pihak manajemen. Program pemberdayaan masyarakat dilaksanakan melalui pembinaan usaha kecil dan koperasi, prioritas pemberian beasiswa bagi anak-anak korban DOM, dan pernberdayaan lembaga pendidikan tradisional (pesantren). Namun, karena rentang waktu perusahaan kebijakan tersebut relatif baru, tingkat keberhasilannya belum begitu dirasakan oleh masyarakat. Di samping itu, pelaksanaan program yang tidak didasari oleh sebuah proses perencanaan yang matang dan sistematis, dengan tahapan-tahapan yang baik, mengakibatkan pelaksanaan program community development tcrsebut cenderung reaksional dan kondisional. Sehingga, belum dapat mencapai target pencitraan positif dan jalinan hubungan yang hamlonis dengan komunitas setempat.
Oleh karena itu, manajemen perusahaan perlu melakukan perubahan orientasi pelaksanaan program community development, dengan melibat sepenuhnya partisipasi masyarakat dengan pola buttom-up. Di samping itu pihak manajemen juga perlu melakukan peningkatan sumber daya karyawan dalam pelaksanaan program community development, seperti diklat, atau pelatihan-pelatihan tentang community development itu sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12267
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>