Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31291 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maranatha Ellyda Fabrina
"JakSehat adalah aplikasi milik Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta yang berfungsi sebagai media bagi masyarakat untuk mendapatkan akses layanan kesehatan secara mudah dan nyaman. Dalam rangka mengembangkan pelayanan kesehatan di DKI Jakarta menggunakan aplikasi tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas aplikasi JakSehat dari sudut pandang pengguna. Analisis dalam skripsi ini menggunakan empat dimensi kualitas e-government dari teori E-Government Quality (E-GovQual) yang dikemukakan oleh Papadomichelaki & Mentzas (2012). Terdapat dua teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik pengumpulan data secara kuantitatif, yakni melalui survei, dan tenik pengumpulan data secara kualitatif, yakni melalui wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Survei dilaksanakan secara online melalui platform Google Form dengan menjaring 140 responden. Wawancara mendalam dilakukan dengan beberapa pihak, yaitu Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, akademisi, dan masyarakat selaku pengguna aplikasi JakSehat. Studi kepustakaan dilakukan dengan menggali informasi yang tersedia di jurnal, buku, media sosial, serta laporan suatu lembaga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu sebesar 75,7 persen memandang kualitas aplikasi JakSehat berada pada kategori baik dan hasil tersebut selaras dengan temuan peneliti di level dimensi yang menyatakan keempat dimensi penelitian juga dipandang pengguna berada pada kategori baik. Penelitian ini juga memuat beberapa saran berupa upaya perbaikan dalam rangka meningkatkan kualitas aplikasi.

JakSehat is an application belonging to Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta as a medium for public to get health services access easily and comfortably. In order to develop health services in DKI Jakarta using this application, this research aims to describe the quality of JakSehat application from user’s point of view. In carrying out this study, researchers used four dimensions of e-government quality from the E-Government Quality (E-GovQual) theory proposed by Papadomichelaki & Mentzas (2012). There are two data collection techniques used in this research, namely quantitative data collection techniques, through surveys, and qualitative data collection techniques, through in-depth interviews and literature studies. The survey was carried out online via Google Form and collecting 140 respondents. In-depth interviews were conducted with several parties, namely Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, academics, and citizens as users of JakSehat application. Literature research is carried out by exploring information available in journals, books, social media, and reports from an institution. The research results show that most of respondents, namely 75.7 percent, view the quality of JakSehat application as being in the good category and these results are in line with researchers' findings at the dimension level which states that the four research dimensions are also seen by users as being in the good category. This research also contains several suggestions in order to improve the quality of the application."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arfiani Ika Kusumawati
"Latar Belakang: Kematian adalah siklus kehidupan yang mengakibatkan hilangnya berbagai hak dan kewajiban sosial serta hukum. Kematian akan dilaporkan secara tertulis pada surat keterangan kematian mencangkup semua informasi tentang kematian dan keterangan dokter secara terperinci termasuk didalamnya keterangan penyebab kematian. Surat keterangan penyebab kematian menjadi sangat penting karena berkaitan dengan hilangnya semua hak dan kewajiban yang dalam hal ini diatur oleh negara. Untuk itulah, penulisan surat keterangan penyebab kematian harus memenuhi unsur medis dan hukum.
Tujuan: Mengetahui perbedaan tujuan dan alur pikir penulisan sebab kematian dalam sudut pandang hukum dan medis serta untuk mengetahui strategi pemenuhan tujuan hukum dan medis penulisan sebab kematian.
Metode: Penelitian ini merupakan tipe kualitatif grounded theory, dan menggunakan teknik snowballing dalam menganalisa data. Penulisan sebab kematian dari segi hukum akan dilakukan grounded theory dari teori adekuasi yang akan menilai sufficiency dan relevancy, sedangkan penulisan sebab kematian dari segi medis akan dilakukan grounded theory terhadap teori patofisiologi.
Hasil: Berdasarkan hasil analisa, perbedaan tujuan penulisan sebab kematian didasarak pada dua standart yang berbeda; secara medis penulisan penyebab kematian didasarkan pada formulir merujuk ICD-10, sedangkan tujuan penulisan secara hukum adalah penulisan yang mencangkup sebab akibat dari proses kematian itu sesuai disiplin ilmu terkait. Penulisan sebab kematian menggunakan konsep urutan logic yang disesuaikan dengan teori patofisiologi untuk menentukan penyebab langsung kematian. Urutan yang digunakan pun seragam, dimana antar urutan satu dengan lainnya memiliki hubungan sebab akibat yang jelas. Sedangkan untuk hukum yang melihat dari segi teori pembuktian, dimana segala poin-poin yang ada di dalam sertifikat penyebab kematian adalah relevan, namun untuk seluruhnya menjadi sebuah sebab, harus memenuhi unsur sufficient berdasarkan bobotnya masing-masing. Adapun strategi untuk memenuhi tujuan hukum dan medis dalam penulisan sebab kematian adalah tercapainya unsur sufficienty, yakni unsur waktu dan urutan logik yang akurat sehingga pada akhirnya surat keterangan kematian yang ada dapat memenuhi kecukupan hukum dan medis secara utuh.
Kesimpulan: Perbedaan tujuan penulisan sebab kematian dari segi medis adalah berdasarkan aturan ICD-10, sedangkan dari hukum adalah kepastian hukum bahwa seseorang subyek hukum meninggal dan pembuktian penyebab kematian terkait dengan hak-hak hukumnya. Alur pikir medis menggunakan konsep urutan logik, sedangkan alur pikir hukum melihat dari segi teori pembuktian yang relevan namun untuk menjadi sebuah sebab memerlukan unsur sufficiency berdasarkan bobotnya masing-masing, sedangkan strategi pemenuhan tujuan hukum dan medis dalam penulisan sebab kematian adalah pemenuhan unsur sufficiency yakni unsur waktu dan urutan logik yang akurat.

Background: Death is the end of a life cycle in which different social and legal rights and duties are lost. It will be reported in writing on a death certificate which includes all information about death and a detailed doctor's statement, including a statement of the cause of death. The certificate of the cause of death is crucial since it pertains to the loss of all rights and duties, which in this case are regulated by the state. For this reason, writing a certificate of cause of death must meet medical and legal elements.
Aims: Knowing the contrasts between the legal and medical aims and trains of thought when writing a cause of death, as well as the strategies for achieving the legal and medical goals when writing a cause of death.
Method: This research was a qualitative-grounded theory study and used the snowballing technique in analyzing the data. Grounded theory from adequacy theory was applied to writing the cause of death from a legal perspective which will assess sufficiency and relevance while writing the cause of death from a medical perspective will receive grounded theory treatment for pathophysiological theory.
Result: The different purposes for writing the causes of death were based on two different standards, according to the results of the analysis: in the view of medical, the writing of the cause of death was based on the form referring to the ICD-10, while legally, the writing of the cause of death was based on writing that includes the cause and effect of the death process according to the related discipline. To discover the direct cause of death, the cause of death was written using the notion of a logical sequence that was applied to pathophysiological theory. The sequence used was also uniform, where between sequences, one another has a clear causal relationship. According to the proof theory, all of the points in the certificate of cause of death were significant, but for each of them to be a cause, they must fulfill sufficient elements based on their relative weights. The strategy for writing the cause of death that meets legal and medical objectives was to achieve adequate aspects, such as elements of time and exact logical order, so that the current death certificates may meet legal and medical adequacy as a whole.
Conclusion: From a medical standpoint, the goal of writing the cause of death is based on ICD-10 standards, however from a legal one, it is legal certainty that a legal subject dies, and demonstrating the reason for death is connected to his legal rights. The medical line of thought employs the concept of logical sequence, whereas the legal line of thought examines the relevant theory of evidence. However, to become a cause, each requires an element of sufficiency based on their respective weights, and the strategy for achieving legal and medical objectives in writing the cause of death is to satisfy the element of sufficiency, namely the element of time and accurate logical sequence.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rasdiman Rasyad
"Tingginya angka laju pertumbuhan jumlah penduduk perkotaan di Indonesia dalam 3 dekade terakhir menyebabkan permintaan akan pelayanan prasarana kota meningkat tajam. Hal ini mendorong pemerintah untuk membangun prasarana kota secara besar-besaran, meluas dan terencana. Pembangunan prasarana kota dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk, untuk memacu perkembangan ekonomi dan mengarahkan perkembangan fisik kota. Kepentingan pembangunan prasarana kota untuk mengarahkan perkembangan fisik kota adalah untuk mencapai kualitas tata ruang perkotaan yang baik sehingga kota layak untuk dihuni oleh penduduknya.
Penelitian mengenai manfaat pembangunan prasarana kota untuk memenuhi kebutuhan penduduk telah banyak dilakukan. Namun pengaruh pembangunan prasarana kota terhadap kualitas tata ruang belum banyak diteliti. Kualitas tata ruang merupakan salah satu faktor yang membentuk kualitas Iingkungan hidup perkotaan. Dengan meneliti kualitas tata ruang suatu wilayah, dapat diketahui gambaran kualitas lingkungan hidup wilayah tersebut.
Penelitian ini menilai kualitas tata ruang suatu kawasan dengan mengukur variabel-variabel tertentu sebagai indikator dari kualitas tata ruang tersebut. Hipotesis yang diajukan adalah bahwa (i) kualitas tata ruang pada koridor perkembangan perkotaan ditentukan oleh faktor-faktor kepadatan hunian, koefisien dasar bangunan, penggunaan tanah, garis sempadan bangunan, dan pohon peneduh; dan bahwa (ii) perkembangan fisik perkotaan di lokasi penelitian cenderung menyebabkan rendahnya kualitas tata ruang kawasan tersebut.
Lokasi penelitian merupakan penggalan prasarana jalan yang telah mengalami perubahan kondisi sebagai akibat dari pelebaran pada tahun 1997 - 1999. Jalan yang menghubungkan Kota Cibinong dengan Kota Citeureup sekarang ini telah berkembang menjadi koridor perkembangan perkotaan yang memiliki peran ekonomi yang cukup penting bagi Kabupaten Bogor.
Metode penelitian yang digunakan adalah metoda deskriptif dan survey. Variabel yang diteliti adalah Kepadatan Hunian dan Koefisien Dasar Bangunan (dua indikator terpilih yang mewakili faktor daya dukung lingkungan), Kecocokan Penggunaan Tanah (indikator terpilih yang mewakili faktor fungsi lingkungan), Ketaatan Garis Sempadan Bangunan dan Ratio Pohon Peneduh (dua indikator terpilih yang mewakili faktor estetika lingkungan). Variabel dipilih berdasarkan pertimbangan batasan operasional kualitas tata ruang dan kemungkinan ketersediaan data.
Penilaian kualitas rata ruang dilakukan dengan membandingkan hasil penelitian setiap variabel terhadap tolak ukur tertentu. Tolak ukur dikembangkan dari ketentuan variabel-variabel tersebut yang dialur di dalam berbagai peraturan daerah Kabupaten Bogor terkait dan beberapa referensi lainnya. Skala penilaian yang digunakan di dalam tolok ukur adalah 1 (sangat buruk) sampai dengan 5 (sangat baik).
Hasil analisis univariat dengan metoda distribusi frekuensi memperlihatkan bahwa variabel Kepadatan Hunian dan Koefisien Dasar Bangunan memiliki nilai buruk. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepadatan penduduk di lokasi penelitian telah melampaui ketentuan sebagaimana yang ditetapkan di dalam rencana tata ruang wilayahnya, dan sebagian besar bangunan dibangun dengan melanggar ketentuan koefisien dasar bangunan yang ditetapkan di dalam rencana tata ruang wilayahnya.
Hasil analisis juga memperlihatkan bahwa variabel Kecocokan Penggunaan Tanah memiliki nilai menengah. Hal ini menunjukkan bahwa banyak bangunan yang digunakan tidak sesuai dengan ketentuan rencana tata guna lahan dibandingkan bangunan yang digunakan sesuai dengan ketentuan rencana tata guna lahan. Hal ini membelikan gambaran bahwa perkembangan fisik perkotaan yang terjadi di lokasi penelitian tidak sepenuhnya mendukung fungsi lingkungan yang diinginkan.
Hasil analisis juga memperlihatkan bahwa variabel Ketaatan Garis Sempadan Bangunan memiliki nilai yang cukup baik dan Ratio Pohon Peneduh memiliki nilai yang buruk. Hal ini menunjukkan bahwa cukup banyak bangunan yang menaati ketentuan garis sempadan bangunan, namun sebagian besar halaman bangunan tidak memiliki pohon peneduh atau memiliki pohon peneduh kurang bila dibandingkan dengan luasnya.
Secara keseluruhan, nilai rata-rata kualitas tata ruang lokasi penelitian adalah menengah, namun secara distributif, sebagian besar bangunan sampel berada pada kelompok yang berkualitas buruk dan sangat buruk. Hal ini menunjukkan bahwa Kualitas Tata Ruang Lokasi Penelitian yang dibentuk oleh variabel-variabel Kepadatan Hunian, Koefisien Dasar Bangunan, Kecocokan Penggunaan Tanah, Ketaatan Garis Sempadan Bangunan dan Ratio Pohon Peneduh berada dalam keadaan yang cenderung buruk.
Hasil analisis univariat juga memberikan petunjuk bahwa variabel Ketaatan Garis Sempadan Bangunan dan Ratio Pohon Peneduh merupakan variabel yang berpengaruh terhadap pembentukan kualitas tata ruang di lokasi penelitian. Hasil analisis multivariat dengan metoda analisis faktor menunjukkan bahwa faktor yang dibentuk dari kombinasi variabel Koefisien Dasar Bangunan, Ketaatan Garis Sempadan Bangunan, dan Ratio Pohon Peneduh merupakan faktor yang berdasarkan uji validasi sampel, sangat stabil, Artinya faktor tersebut dapat digeneralisasi untuk menganalisis populasi. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas tata ruang di lokasi penelitian sangat dipengaruhi oleh variabel-variabel Koefisien Dasar Bangunan, dan oleh variabel Ketaatan Garis Sempadan Bangunan dan Ratio Pohon Peneduh.
Dari hasil analisis tersebut dapatlah disimpulkan bahwa pembentukan kualitas tata ruang di lokasi penelitian sangat di pengaruhi oleh variabel Ketaatan Garis Sempadan Bangunan dan Ratio Pohon Peneduh.
Dengan memperhatikan hasil-hasil penelitian di atas, dapatlah diajukan saran sebagai berikut:
1) Indikator/variabel yang digunakan di dalam penelilian ini adalah merupakan ketentuan di dalam rencana kata ruang wilayah daerah. Oleh karena itu penelitian ini dapat dijadikan model bagi pemerintah daerah untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kualitas tata ruang bagian-bagian wilayahnya.
2) Indikator/variabel yang dinilai berpengaruh kuat terhadap kualitas tata ruang di lokasi penelitian perlu mendapat perhatian oleh pemerintah daerah dalam rangka mengawasi dan mengendalikan perkembangan fisik perkotaan.
3) Pemerintah daerahn perlu menyusun Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) setiap bagian wilayah yang telah menunjukkan perkembangan yang cepat.
4) Penelitian serupa sebaiknya menggunakan variabel yang lebih beragam dan sampel yang lebih banyak.

The high rate of urban population growth in Indonesia in the last 3 decades increasing high demand of urban infrastructures. This situation encourage the Government to build a huge, wide and planned urban infrastructure. The development of urban infrastructure were intended to fulfill the basic needs of inhabitant, to spur ahead economic development of the city, and to lead physical development of the city. The significances of urban infrastructures development in leading physical development of the city is to accomplish a good urban area spatial quality suitable to be inhabited by its inhabitants.
The research concerning to the benefits of urban infrastructure development in fulfilling the basic needs of inhabitant were mostly performed. However the influence of urban infrastructure development to the urban area spatial quality is lessly examined. The urban area spatial quality is one of the factors which is generating the urban area environment quality. By examining the urban area spatial quality, we could have an outline of environment quality of the area.
The research is assessing the area spatial quality by measuring selected variables as the indicators of spatial quality. Hypothesis which is set forward are that (i) the spatial quality on urban development corridor is detemiined by the factor of dwelling density, building coverage ratio, land use, building line, and shade trees; and that (ii) the physical development in the research location tend to depleting the area spatial quality.
The research location is a section of access road with its condition changing due to widening project in 1997 - 1999. The section that linking Kota Cibinong and Kota Citeureup recently has been developed as urban development corridor with its important economic role for Bogor Regency.
The research methodology is descriptive and survey methodology. The variables examined are Dwelling Density and Building Coverage Ratio (two selected indicators which represent the factor of environment carrying capacity), Land Use Suitability (selected indicator which represent the factor of environment function), Building Line Obedience and Ratio of Shade.
Trees (two indicators which represent the factor of environment aesthetic). The variables were selected by considering the operational definition of spatial quality and the situation of research location.
The assessment of spatial quality was executed by comparing the result of each variabel to a certain standard. The standards are developed from the stipulation of variables which are stipulated in various relevant local regulations of Bogor Regency and other references. The assessment scale used in the standard is from 1 (very bad) to 5 (very good).
The results of univariate analysis with frequency distribution methodology shows that the values of Dwelling Density and Building Coverage Ratio variable is bad. These figures show that the level of population density in the location has exceeded the ideal standard as stipulated in its spatial plan, and most of buildings are built by violating the stipulation of building coverage ratio which stipulated in its spatial plan.
The results of analysis also show that the value of land Use Suitability variable is moderate. It shows that more buildings are used in incompatible way to the land me plan rather than the buildings in compatible way to the plan. This situation describes that the physical development of the area is not fully support the expected environment functions.
The analysis show that the level of Building Line Obedience variable is good and Ratio of Shade Trees is bad. These figures show that sufficient amount of buildings comply with the regulation of building lines, and most building's yard does not have shade trees or have little compare to the wide of the yard.
As a whole, the level of Spatial Quality of Research Location is moderate, however distributively, most of sample buildings are in the group with bad and very bad quality. This point indicates that the spatial quality which created by the variables of Dwelling Density, Building Coverage Ratio, Land Use Suitability, Building Line Obedience and Ratio of Shade Trees tends to be in bad situation.
The result of univariate analysis also show that the variable of Building Line Obedience and Ratio of Shade Trees are the variables with influence to the creation of spatial quality of research location.
The result of multivariate analysis by using factor analysis method shows that the factor developed from the combination of Building Coverage Ratio, Building Line Obedience, and Ratio of Shade Trees are the factors which, based on validation examination of sample, very stable. It means that factor might be generalised to analyse the population. This indicates that the spatial quality of research location is intensely influenced by the variables of Building Coverage Ratio, Building Line Obedience, and Ratio of Shade Trees.
From the result of these analysis, it might be summarized that the creation of spatial quality of research location intensely influenced by Building Line Obedience and Ratio of Shade Trees variables.
Taking into account the results above, the following recommendations could be submitted:
1) Indicators/ variables used in the research are parts of the stipulation of the local spatial plan. Therefore the research could be used as model to the Local Government to assessing and evaluating the gain of spatial quality of its parts area.
2) Indicators/ variables assessed that intensely influencing the spatial quality of research location need to be noticed by Local Government in order to control the physical development of the area.
3) The Local Government needs to prepare Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL/ Building and Environment Code) of every part of its area which is inclining fast development.
4) It is better for the next similar research, if any, to use more various variables and sample size."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11086
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amsterdam: North Holland, 1991
004.61 NET
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mukhamad Khaerudin
"ABSTRAK
Kualitas layanan perpustakaan dapat dilihat dari sudut pemustaka.Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kualitas layanan perpustakaan Universitas Esa Unggul dari sudut pemustaka. penelitian dilakukan di perpustakaan Universitas Esa Unggul.subjek ialah pemustaka mahasiswa S1 n=80 , S2 n=10 dan dosen n=10 . metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Libqual trade; yaitu suatu metode untuk mengukur kualitas layanan perpustakaan berdasarkan tiga dimensi yang dijadikan indikator pengukuran yaitu affect of service sikap dan kemampuan petugas dalam melayani pemustaka , information control ketersediaan koleksi dan kemudahan akses informasi dan library as place perpustakaan sebagai sebuah tempat .teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner atau angket.hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kualitas layanan di sudah memuaskan pemustaka. hal ini dibuktikan bahwa nilai rata-rata harapan minimum yaitu 6,18 dan nilai rata-rata persepsi adalah 6,49sedangkan nilai rata-rata harapan yang diinginkan desired yaitu 6,18. Dengan demikian dapat diketahui bahwa nilai rata-rata persepsi lebih tinggi dari harapan minimum, sehingga diperoleh nilai kesenjangan AG adequacy gap positif yaitu 0,29 dan nilai SG superiorit y gap sebesar 0,29Kata Kunci : Kepuasan pemustaka, kualitas Layanan perpustakaan, LibQual,persepsi,harapan

ABSTRACT
The quality of library services can be assessed from the user point of view. this research aimed toassess the quality service of Esa Unggul university rsquo s Library based on users rsquo desiredexpectations. the study was conducted in Universitas Esa Unggul Library. the LibQual trade is performed to assess three dimensional indicators, namely affect of service, information control and library as place. A hundred user were involved comprise from 80 bachelor students, 10 master students and 10 lecturers.Data was collected by structured questionaire.the results of the study indicated that the most respondents satisfied with overall quality of library services. the satisfaction was in line with score 6,18 for minimum and 6,18 for desiredexpectation. while the perceived of respondents scorewas6,49, which means high than expectations. the gap between expectation and perceived is 0,29 which indicatedthat the adequacy gap was pocitive and under the zone of telorance. Keyword User rsquo s satisfaction,quality of Service, libQual method, perceived,expectation"
2015
T48507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Izzudin Al Farras Adha
"ABSTRAK
Permintaan yang lebih tinggi pada bulan Ramadan dibandingkan bulan-bulan lainnya menyebabkan inflasi yang terjadi di bulan ramadan selalu diwaspadai oleh otoritas pemantau dan pengendali inflasi di Indonesia. Inflasi ramadan merupakan paradoks bagi muslim Indonesia karena seharusnya bulan Ramadan menjadi momen untuk mengurangi konsumsi dimana puasa mengharuskan muslim menahan lapar dan haus selama sebulan penuh. Namun faktanya setiap tahun selalu terjadi lonjakan harga yang tak biasa. Rasionalitas perilaku konsumen muslim Indonesia diuji dalam penelitian ini dengan melihatnya dari sudut pandang inflasi dan rasionalitas tersebut didasarkan pada rasionalitas yang ada pada ajaran agama islam. Metodologi penelitian dalam melihat pengaruh inflasi adalah dengan menggunakan regresi model ARMAX. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inflasi ramadan di Indonesia berpengaruh signifikan terhadap inflasi tahunan dan inflasi ramadan yang terjadi di provinsi-provinsi dengan penduduk mayoritas muslim di Indonesia justru menyumbang pengaruh yang signifikan terhadap inflasi tahunan Indonesia. Sebaliknya, mayoritas provinsi dengan penduduk minoritas muslim tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam inflasi ramadannya terhadap inflasi tahunan Indonesia. Pada akhirnya, kesimpulan penelitian ini adalah perilaku konsumen muslim Indonesia di bulan Ramadan yang dilihat dari sudut pandang inflasi belum rasional.

ABSTRACT
Higher demand in the month of Ramadan compared to other months caused inflation in the month of Ramadan to be constantly monitored by the authority of monitoring and controlling of inflation in Indonesia. Ramadan inflation is a paradox for Indonesian Muslims because it should be a moment to reduce consumption where fasting requires Muslims to endure hunger and thirst for a whole month. But the fact is that every year there is always an unusual price jump. The rationality of the behavior of Indonesian Muslim consumers is tested in this study by looking at it from the inflation point of view and the rationality is based on the rationality that exists in Islamic religion. The research methodology in looking at the effect of inflation is by using ARMAX model regression. The results of this study shows that Ramadan inflation in Indonesia has a significant effect on the annual inflation and the ramadan inflation occurring in the provinces with the majority Muslim population in Indonesia actually contribute a significant influence to the annual inflation of Indonesia. In contrast, the majority of provinces with Muslim minority populations do not have a significant influence in their ramadan inflation on Indonesia 39 s annual inflation. In the end, the conclusion of this study is the behavior of Indonesian Muslim consumers in the month of Ramadan seen from the perspective of inflation is not rational."
2017
S70013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eliza Anggasari
"Skripsi ini membahas mengenai fenomena peniruan yang dilakukan terhadap suatu permainan video sehingga menghasilkan permainan video lainnya yang serupa dengan permainan video tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut, skripsi ini membahas mengenai bagaimana hak cipta terkhususnya hak cipta Indonesia berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 memandang fenomena ini, mencakup bagaimana suatu permainan video dapat dilindungi oleh hak cipta dan sejauh mana perlindungan hak cipta yang dapat diberikan, serta lebih lanjut menelaah apakah tindakan peniruan tersebut termasuk dalam pelanggaran hak cipta atau tidak. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis-normatif. Berdasarkan peninjauan maupun penelitian yang telah dilakukan, untuk dapat dilindungi oleh hak cipta, permainan video tersebut haruslah berupa ekspresi yang orisinal, yaitu seluruh unsur penyusunnya dibuat berdasarkan pemikiran masing-masing dari si pencipta unsur penyusun tersebut. Selanjutnya, peniruan pada dasarnya merupakan pelanggaran hak cipta. Namun jika hanya didasarkan kepada Undang-Undang No. 28 Tahun 2014, untuk dapat dikatakan sebagai pelanggaran hak cipta, peniruan harus dilakukan dengan mengambil dan/atau menggunakan ekspresi permainan video lain yang mencakup seluruh atau hampir seluruh unsur penyusun yang dapat dilindungi hak cipta dan termasuk juga serangkaian pengkombinasian unsur-unsur penyusun tersebut, secara seluruh atau sebagian yang substansial tanpa izin sehingga terdapat persamaan substansial antara karya orisinal dengan karya yang diduga meniru.

In general, this thesis discusses about the phenomenon of video game copying that results in another video games that is similar to the original game. In relation to that, this thesis also discusses how copyright, especially Indonesians copyright based on Law Number 28 Year 2014 views this phenomenon, including how a video game can be protected by copyright and how far copyright protection can be provided, and whether or not the act of copying is included in the copyright infringement. The research method used in this thesis is juridical normative with secondary data type. Based on the review and the research that have been done, for it to be protected by copyright, the video games should be an original expression whereas the whole constituting elements are created based on the individual thoughts of the creators of the constituent elements. Furthermore, copying is basically an act of copyright infringement. However, if it is only based on the Indonesian Law No. 28 Year 2014, for it to be considered as a copyright infringement, copying should be done by taking and or using another video games expressions that includes all or nearly all of the constituent elements which can be protected by copyright which also includes a series of combination of the constituent elements, as a whole or substantially without permission thus the substantial similarities between the original works and the work that is allegedly doing the copying.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Cahyo Nugroho
"PT. ASDP Indonesia Ferry Persero adalah BUMN yang mengoperasikan kapal di lintasan Merak-Bakauheni bersaing di industri penyeberangan yang bertumbuh dan terjadi pergeseran perilaku pengguna jasa dari memakai jasa tanpa memilih kapal yang akan dinaiki menjadi dapat memilih jadwal maupun kapal yang menjadi pilihan seiring dengan era keterbukaan informasi sehingga kualitas pelayanan mutlak dibutuhkan sebagai diferensiasi untuk meningkatkan pendapatan dan mempertahankan pelanggannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari service quality terhadap customer satisfaction, serta pengaruh customer satisfaction terhadap trust dan trust terhadap attittudinal loyalty serta behavioral loyalty. Sebanyak 260 responden dari pengguna kapal RoRo milik PT. ASDP Indonesia Ferry Persero di lintasan Merak-Bakauheni berpartisipasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan dari service quality terhadap customer satisfaction sehingga perusahaan harus senantiasa menjaga kualitas pelayanan kapalnya agar pengguna jasa puas. Kemudian terdapat pengaruh positif yang signifikan dari customer satisfaction terhadap trust sehingga janji-janji pelayanan harus ditepati oleh perusahaan maka seiring kepuasan dari pengguna jasa maka akan tumbuh perasaan trust terhadap penyedia layanan. Terdapat pengaruh positif yang signifikan dari trust terhadap attittudinal loyalty dan behavioral loyalty dan trust berperan mediasi dari customer satisfaction terhadap attitutdinal maupun behavioral loyalty.

PT. ASDP Indonesia Ferry Persero is a state owned enterprise that operates ships in the Merak Bakauheni trajectory that compete in the growing ferry industry and there is a shifting behavior of service users from using services without choosing which ship to be board, now become able to choose the schedule and the preferred ship in line with the era of openness information so that the quality of service is absolutely needed as differentiation to increase revenue and to retain customers. This study aims to determine the effect of service quality on customer satisfaction, and the influence of customer satisfaction on trusts and trusts on attittudinal loyalty and behavioral loyalty. A total of 260 respondents from RoRo ship users owned by PT. ASDP Indonesia Ferry Persero in the Merak Bakauheni trajectory are participated.
The results showed that there is a significant positive influence of service quality to customer satisfaction so that the company must always maintain the quality of service of the ship so that the service users are satisfied. Then there is a significant positive impact of customer satisfaction on trust so that promises of service must be kept by the company then as the satisfaction of the service user will grow a sense of trust towards the service provider. There is a significant positive influence of trust on attitudinal loyalty and behavioral loyalty and trust play as mediation variable from customer satisfaction toward attitudinal or behavioral loyalty.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hario Sigit Pratama
"ABSTRAK
Belanja online (online shopping) telah menjadi kebiasaan belanja masyarakat pada era digital. Kebiasaan belanja online melalui platform e-commerce ini sendiri terus berkembang setiap tahunnya dan dengan semakin berkembangnya industri ini, maka semakin meningkat pula tingkat last mile deliveries pada suatu wilayah perkotaan karena fungsi pengiriman yang paling sering digunakan oleh pelaku industry e-commerce adalah home delivery. Solusi untuk mencegah permasalahan last mile delivery ini adalah dengan sistem parcel locker dimana konsumen diharuskan untuk mengambil barang pesanannya sendiri pada satu loker tertentu yang mereka pilih sebagai lokasi pengiriman. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektifitas sistem parcel locker di wilayah Jabodetabek berdasarkan sudut pandang pelanggan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode service quality. Pada metode ini dilakukan pengukuran mengenai kesenjangan antara tingkat kepuasan dan tingkat ekspektasi dari masing-masing variabel. Tingkat kepuasan dan tingkat ekspektasi didapatkan dengan melakukan survey kuisioner kepada pengguna parcel locker di Jabodetabek dengan menggunakan skala Likert. Dari penelitian ini didapatkan bahwa sistem parcel locker masih belum efektif digunakan karena tingkat kepuasan pelanggan masih berada di bawah tingkat ekspektasi pelanggan pada masing-masing wilayah di Jabodetabek.

ABSTRACT
Online shopping has become a shopping habit for people in the digital era. The online shopping habit through e-commerce platform itself continues to grow every year and with the development of this industry, the last mile deliveries in an urban area will increase because the shipping function most often used by e-commerce industry players is home delivery. The solution to prevent this last mile delivery problem is a parcel locker system where consumers are required to take their own ordered items at one particular locker they choose as the delivery location. This study aims to measure the effectiveness of the parcel locker system in the Jabodetabek area based on the customers perspective. This research was conducted using the service quality method. In this method a measurement is made regarding the gap between the level of satisfaction and the level of expectations of each variable. The level of satisfaction and level of expectations is obtained by conducting a questionnaire survey to users of parcel lockers in Jabodetabek using a Likert scale. From this study it was found that the parcel locker system was still not effectively used because the level of customer satisfaction was still below the level of customer expectations in each region in Jabodetabek .
"
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desvinta Ayu Iriani
"Korea dikenal sebagai negara paling Konfusianisme di dunia. Konfusianisme mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat Korea, termasuk di antaranya keberadaan perempuan. Perempuan dalam ajaran Konfusianisme hidup tanpa memperoleh kebebasan untuk melakukan hal sesuai dengan keinginan mereka. Kedudukan perempuan juga dianggap lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki dan perempuan tidak dianggap penting di dalam masyarakat. Kemudian, mereka juga tidak bisa memperoleh pendidikan formal seperti laki-laki. Selain itu, perempuan juga tidak dapat berpartisipasi di dunia kerja karena tidak memiliki kebebasan untuk keluar rumah. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan teknologi, Korea kini mengalami banyak perubahan dan berkembang tidak terkecuali perempuan Korea. Maka, dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analisis, penelitian ini ingin menjabarkan bagaimana dinamika perkembangan peran perempuan Korea dari Dinasti Joseon sampai Abad 21 ditinjau dari sudut pandang budaya Konfusianisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran perempuan Korea dari Dinasti Joseon sampai Abad 21 ditinjau dari sudut pandang Konfusianisme mengalami dinamika perkembangan yang signifikan.

Korea is a country most known for it?s strong belief of Confucianism. Confucianism has a significant effect in the aspect of living, particularly in Korean society, such as the existence of women. On the principle of Confucianism, women live without freedom to do something as they wished. Their status is considered to be lower than men in the Confucian hierarchy. They have no importance in the society; they cannot pursue the same formal education as men. Furthermore, women are unable to participate in the variety of occupations because they do not have the freedom to go out. However, as the time passes and the developing of technologies, Korea has changed due to the influence of a lot of things, including existence of women. Thus, with the using of descriptive analysis method, this study wants to describe about the dynamics of women?s role in Korea from Joseon Dynasty until the 21st century from the point of view of Confucian culture. The results showed that the role of Korean women of the Joseon Dynasty until the 21st century from the point of view of Confucian culture experienced significant development dynamics."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>