Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175004 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deandra Nuzulika Ramadhanti
"Tesis ini mengkaji tantangan lingkungan utama di Ayr, Queensland, sebagai pusat produksi 95% gula Australia. Keberlanjutan industri gula menjadi kunci bagi kesejahteraan ekonomi Australia sebagai pengekspor terbesar kedua secara global. Fokus utamanya adalah dampak limbah tebu terhadap Great Barrier Reef, mendorong usulan pembangunan pabrik pengolahan limbah 10,7 ML/hari selama periode 50 tahun. Tesis ini menitikberatkan pada desain dan implementasi tangki penyimpanan soda kaustik sebagai bagian integral dari sistem Clean-In-Place (CIP) untuk membersihkan membran ultrafiltrasi UF-0301. Proses melibatkan dosis soda kaustik, sirkulasi kimia dan pengembalian ke tangki penyimpanan. Rancangan mencakup seluruh sistem, seperti Diagram Piping & Instrumentation (P&ID), spesifikasi tangki penyimpanan, peralatan berputar, dan instrument. Tangki mematuhi standar API 650 dan AS 1692, menggunakan bahan seperti stainless steel 316L, polietilen ikatan silang (XLPE), dan isolasi fiberglass. Peralatan berputar melibatkan pompa sentrifugal, dan instrumen mencakup pemancar level radar. Strategi kontrol menyeluruh menjelaskan loop kontrol level dengan pemancar level radar, indikator level, pengontrol, dan alarm. Prosedur start-up dan shutdown diperinci dengan penekanan pada keselamatan dan operasional. Penilaian risiko menggunakan Diagram Bowtie mengidentifikasi potensi bahaya dan mengusulkan kontrol pencegahan. Secara keseluruhan, tesis ini memberikan wawasan mendalam tentang perancangan, operasional, dan pengelolaan tangki penyimpanan soda kaustik dalam sistem CIP, membimbing praktik berkelanjutan di industri gula.

This undergraduate thesis focuses on addressing environmental challenges in Ayr, Queensland, a crucial region for Australia's raw sugar production. With the industry's significance as a major global exporter, the sustainability of sugar production is vital for Australia's economic well-being. The central concern revolves around the environmental impact of sugarcane wastewater on the Great Barrier Reef, prompting the proposal of a 10.7 ML/day wastewater treatment plant over 50 years. The thesis delves into designing and implementing a Clean-In-Place (CIP) caustic soda storage tank, crucial to the treatment facility. Specific details include the design of the T-0303A/B caustic soda storage tank, integral to a single-use CIP system for cleaning the UF-0301 ultrafiltration membrane. The comprehensive design covers the entire system, adhering to API 650 standards and AS 1692, utilizing materials like 316L stainless steel, XLPE, and fiberglass wool insulation. Equipment specifications include the ISOSTARLINE 50 Hz Centrifugal pump, and instrumentation specifications detail the radar level transmitter from VEGA Controls Ltd. T Overall, this thesis provides in-depth insights into the design, operation, and management of caustic soda storage tanks in the CIP system, guiding sustainable practices in the sugar industry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadine Septia Nugraha
"Pabrik pengolahan air limbah ini berada di 594 km timur dari Perth di kota Kalgoorlie. Region ini dikenal dengan industri pertambangan emas, yang diketahui mengggunakan jumlah air yang besar dan jejak lingkungan yang ditinggalkan. Hasil riset dari CSIRO mengatakan bahwa operasional tambang emas membutuhkan lebih dari 250ML air untuk memproduksi 1 ton emas. Selain itu, situasi pertambangan emas saat ini di Kalgoorlie meninggalkan efek yang cukup drastic pada lingkungan sekitar. Di Kalgoorlie terdapat 26 sumber air yang dipergunakan untuk industri pertambangan. Selain itu, bendungan yang dipergunakan untuk menyimpan air hasil proses berbahaya bagi lingkungan sekitar. Tujuan utama dari pabrik ini merupakan untuk mendapatkan air proses pertambangan dari industri pertambangan emas untuk diolah kembali agar dapat dipergunakan kembali. Air yang dihasilkan akan menjadi 80% kelas C dan 20% kelas B.

The wastewater treatment plant (WWTP) is located 594km east of Perth in the town of Kalgoorlie. This region has a prolific gold mining industry, an industry well known for its large water consumption and large environmental footprint. Research from CSIRO found that a gold mine operation requires over 250ML of water to produce a single tonne of gold. Moreover, current gold mining operations over the last few decades have devastated the natural landscape and quality of local waterways through the excessive sourcing of water from ground water reserves. There are a total of twenty-six operational bore fields in Kalgoorlie to supply water to all mining operations. Furthermore, tailing dams used to store processed mine water have caused further damage to waterways through the continual seepage back into underground reserve which has affected drinking water supplies. The sum of this reported damage over many years, further exacerbated by the call for more sustainable mining operations has allowed Gold Wastewater to see the benefits and longevity of investing in the area. Ultimately, the main purpose of the plant is to receive mine tailings from local gold mining operations, to process the tailings water up to re-use quality, and to return this water to the same mine operations in large quantities thus reducing the load on local water supplies. The water to be returned to mining operations will fall under Class C and will make up 80% of the water produced. The remaining 20% of water will undergo further processing to Class B, available for watering of parks, gardens and sports facilities, supporting the green vision of Kalgoorlie’s community."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Sofiana Putri
"Pabrik tahu umumnya merupakan industri berskala rumah tangga, sehingga efisiensi penggunaan air pada proses serta pengolahan limbahnya kurang diperhatikan. Limbah cair tersebut sangat berbahaya apabila dibuang langsung ke lingkungan perairan, karena mengandung pencemar organik yang tinggi, yaitu kadar BOD 2900 mg/L, COD 7417-7857 mg/L, TSS 286-365 mg/L pH 3,6-3,8, TDS 910-1040 mg/L, kekeruhan 370-523 NTU. Optimalisasi sistem pengolahan diperlukan untuk memenuhi baku mutu limbah cair pabrik tahu yang ditetapkan pemerintah dan juga diperlukan agar memperoleh kinerja pengolahan limbah cair tahu yang lebih efektif dan efisien. Pengolahan limbah cair pabrik tahu menggunakan kombinasi koagulasi-flokulasi dan ultrafiltrasi menggunakan membran selulosa asetat diharapkan dapat menjadi alternatif penanganan yang tepat.
Perlakuan awal koagulasi-flokulasi menggunakan koagulan Poly Aluminium Chloride PAC. Pada variasi waktu pengendapan 5, 15, 30, 45, 60, 75 dan 90 menit didapatkan waktu pengendapan optimum adalah 30 menit, dengan rejeksi TSS 57, kekeruhan 60 dan COD 32. Perlakuan lanjutan dengan ultrafiltrasi membran selulosa asetat dengan ukuran pori 4,5 nm MWCO 20kDa menghasilkan fluks dan rejeksi yang semakin baik dengan meningkatnya tekanan yang diberikan. Pada variasi tekanan 1 bar, 2 bar, 3 bar, 4 bar dan 5 bar didapatkan fluks dan rejeksi optimal pada tekanan 5 bar, yaitu dengan fluks sebesar 38 L/ m2.jam dan rejeksi TSS 100, kekeruhan 99, COD 80, TDS 8 serta pH akhir 6,74.

Commonly tofu production plant is a home industry, so that the utilization and treatment of water in process is less considered. Tofu wastewater is very dangerous if directly throw to aquatic environment, because it is contain high organic pollutant, with concentration of BOD 2900 mg L, COD 7417 7857 mg LTSS 286 365 mg L, pH 3,6 3,8, TDS 910 1040 mg L, turbidity 370 523 NTU. Optimalization of this treatment system is needed for comply the standard that regulated by government and also to making performance improvement in tofu wastewater treatment in effectivity and eficiency. Wastewater in tofu production plant using combination coagulation flocculation and ultrafiltration of cellulose acetate membrane be expected as an alternative appropriate handling.
Pretreatment of coagulation flocculation using Poly Aluminium Chloride PAC as coagulant. Variation of settling time 5, 15, 30, 45, 60, 75 and 90 minutes result the optimum settling time in 30 minutes, with rejection of TSS 57, turbidity 60 and COD 32. Main treatment of ultrafiltration membrane celulose with pore size 4,5 nm results that flux and rejection is better in the higher pressure. Experiment with 1, 2, 3, 4 and 6 bar result the optimum performance and rejection is on pressure 5 bar, with flux 8 L m2.jam and rejection of TSS 100, turbidity 99, COD 80, TDS 8 and also pH 6,74.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dandi Jiwo Lazuardi
"Taman Impian Jaya Ancol merupakan salah satu kawasan rekreasi terbesar dan paling digemari tidak hanya oleh masyarakat Jakarta saja, namun juga oleh wisatawan yang berkunjung ke Jakarta. Dengan semakin banyaknya pengunjung yang berkunjung ke kawasan ini, maka akan timbul berbagai permasalahan lingkungan, salah satunya adalah meningkatnya beban polutan yang terdapat dari air limbah buangannya. Karena itu, dibutuhkan penelitian terhadap karakteristik air limbah dan juga perancangan IPAL sebelum limbah tersebut dibuang ke badan air. Salah satu unit rekreasi di Ancol yang belum memiliki IPAL adalah Ocean Dream Samudra Ancol. Karakteristik limbah cair keseluruhan ODS Ancol menunjukkan bahwa nilai BOD, COD, serta TSS telah melewati baku mutu yang ada, yaitu sebesar 419,94 mg/l; 1171,49 mg/l; dan 299,76 mg/l.Rancangan unit IPAL yang direkomendasikan adalah menggunakan unit bak ekualisasi, bak pengendap primer, rotary biological contactor, bak pengendap sekunder, serta desinfeksi. Dengan rancangan IPAL ini diharapkan kualitas efluennya berada kembali didalam baku mutu yang ada.

Ancol dreamland is one of the biggest and the most popular not only for the people of Jakarta but also for tourist from outside the city. With the constant increase of its visitors, there will be lot of environmental problem that we face, such as wastewater pollution. Therefore, research about characterization of wastewater and design of the wastewater treatment plant is needed before we could discharge the wastewater to other water surface. Sadly, Ocean Dream Samudraas one of the best theme park that Ancol offers, is not yet having WWTP.Effluent characteristic of ODS Ancol Wastewater does not meet the goverment regulations. This effluent characteristic has concentration of BOD, COD, and TSS of 419,94 mg/l; 1171,49 mg/l; and 299,76 mg/l.The design of WWTP unit reccomended consist of equalization basin, primary sedimentation tank, rotary biological contactor, final clarifier, and disinfection pool. This design hopefully will maintain the quality of ODS’ efflunt in the permitted rangeby the regulations that exist.;"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mitria Widianingtias
"Salah satu strategi untuk mewujudkan kebijakan pengelolaan sumber daya air yang diatur dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2013 yaitu dengan meningkatkan penghematan air serta pengendalian penggunaan air tanah dengan cara mendorong penggunaan teknologi daur ulang air limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui merencanakan bentuk pemanfaatan dan pengolahan daur ulang air limbah yang sesuai untuk diterapkan di Depok Town Square. Sumber air bersih yang digunakan di Depok Town Square adalah air tanah dalam (artesis) yang memasok ± 30% kebutuhan air yaitu rata-rata sekitar 3.038 m3/bulan dan air PDAM yang memasok ± 70% kebutuhan air yaitu rata-rata sekitar 6.992,75 m3/bulan. Sumber air limbah yang didaur ulang berasal dari effluen IPAL Depok Town Square dengan kualitas effluen untuk parameter ammonia sebesar 21,60 mg/l, parameter BOD sebesar 43,78 mg/l, parameter COD sebesar 164,48 mg/l, TSS sebesar 49,0 mg/l, TDS sebesar 1.050 mg/l, besi sebesar 0,22 mg/l, mangan 0,8 mg/l, kekeruhan sebesar 10,6 NTU, kesadahan sebesar 46 mg/l, dan fecal coliform sebesar > 16.000 jml/100 ml. Berdasarkan analisa tingkat kebutuhan air dan potensi daur ulang, bentuk pemanfaatan air daur ulang yang sesuai untuk diterapkan di Depok Town Square adalah untuk flushing toilet, siram tanaman, cleaning, dan cooling tower sehingga bentuk pengolahan daur ulang yang sesuai adalah unit ultrafiltrasi diikuti dengan unit desifeksi klorin dan bak penampung.

One of the strategies to achieve water resource management policies set out in the West Java Governor Regulation No. 14/2013 is to increase water savings as well as control the use of ground water by encouraging the use of recycled wastewater. This study aims to determine planning the utilization and processing of recycled waste water suitable to be applied in Depok Town Square. Clean water sources used in Depok Town Square is ground water (artesian) which supplies ± 30% of the water needs with an average of about 3.038 m3/month and PDAM that supply 70% of water needs with an average of about 6.992,75 m3 /month. Source of recycled wastewater is the effluent of Depok Town Square?s WWTP with quality for ammonia 21,60 mg/l, BOD 43,78 mg/l, COD 164,48 mg/l, TSS 49,0 mg/l, TDS 1.050 mg/l, iron 0,22 mg/l, manganese 0,8 mg/l, turbidity 10,6 NTU, hardness 46 mg/l, and fecal coliform >16.000 MPN/100 ml. Based on the analysis of the level of need and potential for water recycling, recycled water utilization suitable to be applied in Depok Town Square is for toilet flushing, garden watering, cleaning, and cooling towers. Therefore suitable recycling processing is ultrafiltration followed by disinfection and reservoir tank."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59529
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Jati Windriyo
"Air limbah adalah hambatan lingkungan utama untuk pertumbuhan industri tekstil selain masalah kecil lainnya seperti limbah padat dan pengelolaan limbah sumber daya. Industri tekstil menggunakan banyak jenis pewarna sintetis dan mengeluarkan banyak air limbah yang sangat berwarna karena penyerapan pewarna oleh kain sangat buruk. Air limbah batik yang sangat berwarna ini sangat mempengaruhi fungsi fotosintesis pada tanaman. Ini juga berdampak pada kehidupan akuatik karena penetrasi cahaya yang rendah dan konsumsi oksigen. Ini juga bisa mematikan bagi bentuk kehidupan laut tertentu karena terjadinya komponen logam dan klorin hadir dalam pewarna sintetis. Oleh karena itu, air limbah tekstil ini harus diolah sebelum dibuang. Dalam penelitian ini, pengolahan simultan dari Koagulasi-Flokulasi dan Ozon (O3) dipilih untuk mengolah air limbah tekstil dan ozon diharapkan dapat mengurangi dosis koagulan. Oleh karena itu, penambahan bahan kimia dapat sangat dikurangi dalam proses tersebut. Variasi dalam penelitian ini diperlukan untuk mendapatkan kondisi operasi perawatan yang optimal dan dapat dicapai melalui Jar Test dan reaktor skala lab kami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, HOC mencapai hasil degradasi dan reduksi lumpur yang lebih baik dibandingkan dengan proses pengolahan tunggal, yaitu koagulasi-flokulasi dan ozonasi. Untuk dicatat, efektivitas HOC hanya berhasil dalam dosis rendah dosis koagulan, seperti 100 dan 200 ppm. Di atas angka itu, dosis koagulan tidak memerlukan bantuan ozon, karena pada 300 ppm koagulasi mendominasi proses pengolahan.

Wastewater is a major environmental impediment for the growth of the textile industry besides the other minor issues like solid waste and resource waste management. Batik industry uses many kinds of synthetic dyes and discharge large amounts of highly colored wastewater as the uptake of these dyes by fabrics is very poor. This highly colored textile wastewater severely affects photosynthetic function in plant. It also has an impact on aquatic life due to low light penetration and oxygen consumption. It may also be lethal to certain forms of marine life due to the occurrence of component metals and chlorine present in the synthetic dyes. Therefore, this textile wastewater must be treated before their discharge. In this research, Hybrid Ozonation-Coagulation (HOC) was chosen to treat the textile wastewater and ozone is expected to reduce the dosage of coagulant. Therefore, the addition of chemical can be greatly reduced in the process. Variation in this research is required to obtain the optimum operating condition of treatment and can be achieved through Jar Test and our lab scale reactors. The results showed that, HOC achieved the better results of degradation and sludge reduction comparing to single treatment process, namely coagulation-flocculation and ozonation. To be noted, effectiveness of HOC only works out in the low dosage of coagulant dose, such as 100 and 200 ppm. Above that number, the coagulant dose does not need the help of ozone, due to the fact that at 300 ppm coagulation dominating the treatment process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Kanissa Anggita
"Perubahan iklim mulai menjadi perhatian besar masyarakat karena suhu bumi meningkat lebih cepat dari yang diperkirakan oleh para pengamat lingkungan. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap ini adalah tingginya konsumsi bahan bakar fosil dari aktifitas sehari-hari masyarakat yang membuat komposisi karbon dioksida (CO2) di atmosfer meningkat. Kemajuan yang meningkat menuju circular economy mendorong berkembangnya bahan bakar terbarukan seperti hidrogen (H2) sebagai sumber energi. Bahan bakar hidrogen adalah bahan bakar bersih yang dapat dihasilkan dari gas alam, energi terbarukan, dan biomassa seperti ampas tebu. Pasar bahan bakar ini menunjukkan masa depan yang menjanjikan karena minat untuk menggunakan bahan bakar hidrogen meningkat setiap tahun. Proses produksi dengan menggunakan 2000 ton ampas tebu per hari akan didesain. Gasifikasi termal adalah proses yang dipilih untuk produksi hidrogen berdasarkan persyaratan untuk proyek ini. Proses tersebut terdiri dari empat tahap: pra-pengolahan ampas tebu, gasifikasi, pembersihan gas dan pemisahan gas. Dalam setiap tahapan, teknologi alternatif dievaluasi untuk menemukan teknologi yang sesuai yang dapat diterapkan dan memenuhi spesifikasi proses. Dalam makalah ini, proses pembersihan gas dan desain peralatan diselidiki lebih lanjut dengan tujuan menghilangkan gas asam dan meningkatkan komposisi H2 melalui reaksi pergeseran air-gas. Meminimalkan dampak lingkungan dari proses ini juga merupakan salah satu tujuannya. Karbon dioksida (CO2), gas asam (H2S) dan emisi flash vapor amina yang kaya, dan air limbah adalah dampak lingkungan yang diidentifikasi dalam proses ini yang perlu dikelola secara efektif.

Climate change starts to become a big concern to the people as the Earth’s temperature is increasing faster than the predicted. One of the factors of it is the big consumption of fossil fuels in people’s activity in their daily lives which contributes to the increase of carbon dioxide (CO2) in the atmosphere. The increasing progress towards a circular economy drives the development of renewable fuel such as hydrogen (H2) as an energy source. Hydrogen fuel is a clean fuel that can be produced from natural gas, renewable power and biomass such as sugarcane bagasse. The market for this fuel shown a promising future as the interest on using hydrogen fuel increasing each year. A production process using 2000 tonnes per day of sugarcane bagasse is to be designed. Thermal gasification is chosen process for hydrogen production based on the brief given. The process consists of four stages: bagasse pre-treatment, gasification, gas cleaning and gas separation. In each stages, alternative technologies are assessed and evaluated to find the suitable technology that can be applied and meet the process specification. In this paper, the gas cleaning process and equipment designs are further investigated with the objective of removing the acid gas and increasing the H2 composition via water-gas shift reactions. Minimizing the environmental impact from this process is also one of the objectives. Carbon dioxide (CO2), acid gas (H2S) and rich amine flash vapor emissions, and wastewater are the environmental impacts identified in this process that need to be managed effectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rolla Tias Amalia
"One of the oldest essential oils that has been passed on through centuries in Indonesia and admitted to be having an excellent fixative quality for fragrances is patchouli oil. This oil is commonly extracted from the leaves of tropical Pogostemon Cablin Benth shrubs. The content of patchouli oil in the leaves has ranged from 2.5 -5 , however industrial practices only obtained the oil yield around 2.5 -3.5 . For the purpose of enhancing the patchouli oil recovery and quality attained from the conventional method of steam distillation, the author includes vacuum application to the steam distillation equipment and raw material pretreatment to the process of oil recovery. The steam distillation operated for 4 hours with a 50-gram-dried-ground patchouli leaves been the raw material for each process conducted. The oil yielded from the conventional steam distillation was 3.85 with patchouli alcohol content of 57.84 . Meanwhile, for vacuum steam distillation and the distillation with caustic soda pretreatment have yield and patchouli alcohol content of 3.31 , 50.97 and 3.95 , 63.10 , respectively. The process with caustic soda pretreatment could enhanced the oil yield and patchouli oil content, but the product contaminated with unwanted components. On the other hand, the vacuum steam distillation resulted lower yield and patchouli content. Although, its application had proven to have more concentrated organic components through GC-MS technology analysis, which indicated purer oil recovery.

Salah satu minyak atsiri tertua yang telah diwariskan selama berabad-abad di Indonesia dan diakui memiliki kualitas fiksatif yang sangat baik untuk wewangian adalah minyak nilam. Minyak ini biasanya diekstraksi dari daun tropis Pogostemon Cablin Benth semak. Kandungan minyak nilam dalam daun telah berkisar dari 2,5 5, namun praktik industri hanya memperoleh hasil minyak sekitar 2,5 3,5. Untuk tujuan meningkatkan pemulihan dan kualitas minyak nilam yang diperoleh dari metode konvensional penyulingan uap, penulis memasukkan aplikasi vakum ke peralatan penyulingan uap dan pra-perawatan bahan baku untuk proses pemulihan minyak. Distilasi uap dioperasikan selama 4 jam dengan 50 gram daun nilam kering menjadi bahan baku untuk setiap proses yang dilakukan. Minyak yang dihasilkan dari distilasi uap konvensional adalah 3,85 dengan kandungan alkohol nilam 57,84. Sementara itu, untuk destilasi uap vakum dan distilasi dengan pretreatment soda kaustik memiliki hasil dan kandungan alkohol nilam masing-masing sebesar 3,31, 50,97 dan 3,95, 63,10. Proses dengan pretreatment soda kaustik dapat meningkatkan hasil minyak dan kandungan minyak nilam, tetapi produk terkontaminasi dengan komponen yang tidak diinginkan. Di sisi lain, distilasi uap vakum menghasilkan rendemen dan kandungan nilam yang lebih rendah. Meskipun, aplikasinya telah terbukti memiliki komponen organik yang lebih terkonsentrasi melalui analisis teknologi GC MS, yang mengindikasikan pemulihan minyak yang lebih murni."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rochani Nani Rahayu
"ABSTRAK
Industri mempunyai pengaruh terhadap lingkungan, karena mengubah sumber alam menjadi produk baru, sekaligus menghasilkan limbah, yang apabila limbah tersebut dibiarkan dapat mencemari lingkungan.
Industri tahu merupakan industri kecil, yang jarang dilengkapi dengan unit pengolah limbah. Limbah cair yang dihasilkan oleh industri ini berjumlah cukup besar, dan berpotensi untuk mencemari lingkungan. Hal ini disebabkan karakteristik limbah mempunyai kadar tinggi, misalnya COD 4000 - 8000 mg/l, BOD 2000-4000 mg/1, padatan tersuspensi 500-2000 mg/l. Di samping itu, mempunyai pFi rendah, yaitu 3-5. Pada umumnya limbah cair ini langsung dibuang ke badan air penerima, misalnya empang, atau sungai, akibatnya kualitas badan air tersebut menurun.
Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya adalah melalui penelitian pengolahan limbah, guna memperoleh inbrmasi yang dapat dimanfaatkan dalam upaya mengatasi masalah tersebut.
Penelitian yang telah dilakukan ialah mengenai pengolahan limbah cair pabrik tahu secara anaerob menggunakan reaktor UASB berbentuk tabung dengan masukan influen dari bawah, dan keluaran efluen dari bagian alas.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat efisiensi reaktor, melalui penganekaragaman waktu tinggal dalam reaktor (Hydraulic Retention Time =HRT), yaitu berturut 12, 6, dan 4 jam.
Efisiensi reaktor diamati melalui tingkat penurunan COD, padatan tersuspensi, padatan volatil, dan BOD. Selain itu diamati pula perilaku pH, suhu, dan alkalinitas selama proses. Kondisi operasi yang diberlakukan pada proses ini ialah pada pH 7-7,5; suhu kamar, dan alkalinitas 2000 - 3000 mg CaCO311.
Percobaan dilakukan di dalam reaktor UASB yang terbuat dari gelas, dengan ukuran volume 13,51 diameter 10 cm, dan tinggi 150 cm. Reaktor dilengkapi dengan pampa yang mempunyai head 6m guna memasukkan umpan ke dalamnya. Percobaan secara sinambung, sampai diperoleh keadaan stabil, yaitu tercapainya tingkat penyisihan COD yang relatif tetap.
Hasil dan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Pengamatan perilaku COD, pH, alkalinitas, padatan tersuspensi, dan padatan volatil, menunjukkan pola yang sama, yaitu bentuk logaritmik Y= k+abX, sedangkan perilaku suhu Y= a+bX.
2. Hasil yang dicapai pada pengolahan dengan HRT 12, 6, dan 4 jam berturutturut adalah penurunan COD = 60%, 51%, dan 30%; BOD = 59%, 48%, dan 29%; padatan tersuspensi = 30%, 29%, dan 26%; padatanvolatil = 50%, 46%, dan 28%; sehingga dapat disimpulkan bahwa efisiensi tertinggi dicapai pada pengolahan dengan HRT 12 jam, jadi semakin kecil HRT, efisiensi yang diperoleh semakin rendah.
3. Dan hasil efisiensi tersebut disimpulkan bahwa efluen yang diperoleh belum memenuhi syarat baku mutu limbah cair sesuai dengan SKGub.KDKI 5821 1995. Oleh karena itu, reaktor UASB yang diteliti tidak dapat digunakan sebagai unit tunggal pengolah limbah cair pabrik tahu, melainkan hams dilengkapi dengan unit pendukung seperti unit fsika kimia atau menggunakan reaktor UASB lebih dari satu.;Tofu Wastewater Treatment Using Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB) ReactorIndustries influence our environment by converting natural resources, and at the same time creating wastes as its by product. These wastes when left without proper treatment may damage our environment.

ABSTRACT
This is because of the characteristic of' the waste stream that contain high COD level 4000-8000 mg/1,BOD level 2000-4000 mg/I, Suspended Solid 500- mg 1, as well as pH level 3-5. Frequently, this waste stream flow to receiving water without proper treatment, thus lowering water quality in our river. Control measures to overcome this problem is therefore necessary. One way to provide rim with good control measure is research in wastewater treatment technology.
This research is concerned with the treatment of wastewater from tofu industry in UASB reactor (column reactor in which the wastewater enters the reactor at the bottom and then flows in upward direction to the effluent). The overall aim is to investigate removal efficiency in various HRT (Hydraulic Retention Time), namely 12, 6, and 4 hours.
Removal efficiency is measured in terms of COD removal, Suspended Solid removal, Volatile Solid removal, and BOD removal. In addition, observation on the fluctuation of pH level, temperature, and alkalinity are also carried out during the process. Operating condition is set in pH level 7-7.5; normal room temperature; and alkalinity in the range of 2000-3000 mg CaCOil. Wastewater is taken from tofu factory in Kukusan Village (Depok). Paunch manure taken from Cakung Slaugther House is used as bacterial seed. UASB reactor used in this test is made of glass with 13.5 1 in volume, 10 cm in diameter, 150 cm in height. The handy pump with 6 m head are employed to feed the reactor. The reactor operates continuosly until it reaches steady state condition that characterized by constant COD removal.
The results are follow:
1. The behaviour of COD, pH, Alkalinity, Suspended Solid, and Volatil Solid can express as Y = k+abX. Temperature behaviour can express as Y = a+bX.
2. Removal efficiency for each HRT can reported as the following:
a. 12 hours retention time result in 60% COD , 59% BOD reduction, 30% Suspended Solid reduction, and 49% Volatil Solid reduction.
b. 6 hours retention time result in 51% COD reduction, 48% BOD reduction, 29% Suspended Solid reduction 46%, and Volatil Solid re
duction.
c. 4 hours retention time result in 30% COD reduction, 29%BOD reduction, 26% Suspended Solid reduction, and 28% Volatil Solid reduction. The highest removal efficiency reached by 12 hours HRT
3. From those result, it was concluded that the UASB effluent still above threshold
limit level indicated in SKGUB.KDKI NO:582/1995. For that reason additional physical and chemical treatment units are required, or using more than one reactor.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Maulida Windiani
"Indonesia sebagai negara yang terletak pada garis ekuator dan diapit oleh dua samudera besar menjadikan perubahan iklim berlangsung relatif cepat sehingga pembangunan berketahanan iklim sangat penting. Dampak negatif yang terjadi dapat berupa kerugian fisik, material dan adanya peluang hilangnya mata pencaharian masyarakat. Perubahan iklim juga mempengaruhi sistem pengolahan limbah cair, khususnya daerah yang kerap tergenang air laut pasang seperti Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Jakarta Utara memiliki daratan yang lebih rendah daripada wilayah DKI Jakarta lainnya yaitu 0-2 mdpl. Dengan demikian, kemungkinan untuk terdampak kenaikan muka air laut akan lebih besar dan permasalahan yang dihadapi tidak hanya perbaikan sistem pembuangna limbah cair domestik saja, perencanaan SPAL yang tahan perubahan iklim juga perlu dilakukan. Oleh karena itu dilakukannya penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisis kondisi eksisting sistem pengolahan limbah cair domestik di Jakarta Utara dan mengidentifikasi pilihan sistem pengolahan limbah cair domestik yang berketahanan kenaikan muka air laut. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif, didapatkan dari penelitian terdahulu, hasil observasi lapangan, wawancara dengan metode in-depth interview responden. Hasil yang didapatkan belum ada pengolahan limbah cair domestic yang dilakukan di RT5 RW22 dan di RW001 hanya 65% responden memiliki jamban, dengan sistem yang disarankan yaitu SPALD-S.

Indonesia, as a country that lies on the equator and is flanked by two large oceans, makes climate change occur relatively quickly, so climate resilience development is very important. The negative impacts that occur can be in the form of physical and material losses and opportunities for the loss of people's livelihoods. Climate change is also affecting the liquid waste treatment system, especially in areas that are often inundated by high tides, such as Penjaringan District, North Jakarta. North Jakarta has lower land than other DKI Jakarta areas, namely 0–2 meters above sea level. Thus, the possibility of being affected by sea level rise will be greater, and the problems faced include not only the improvement of the domestic liquid waste disposal system but also the planning of SPALs that are climate change resistant. Therefore, the purpose of this final project is to analyze the existing conditions of the domestic wastewater treatment system in North Jakarta and identify options for domestic wastewater treatment systems that can withstand sea level rise. The approach used is a qualitative one, obtained from previous research, field observations, and in-depth interviews with respondents. The results obtained showed that there was no domestic wastewater treatment carried out in RT5 and RW22, and in RW001, only 65% of respondents had latrines, with the suggested system being SPALD-S."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>