Ditemukan 119516 dokumen yang sesuai dengan query
Sri Harjanto
"Analisis potensi penghematan energi dan penghematan biaya dilakukan pada proses Kominusi, divisi konsentrasi pabrik pengolahan tembaga di Indonesia. Estimasi perhitungan dilakukan dengan pendekatan perhitungan slurry heat capture ratio dan efisiensi Carnot. Hasil perhitungan dan analisis menunjukkan bahwa panas hasil proses Kominusi berpotensi untuk dikonversi menjadi energi listrik, dengan estimasi efisiensi konversi sebesar 70%. Dalam hal ini, panas yang dihasilkan dari Ball Mill memiliki potensi lebih tinggi dibandingkan Semi Autogenous Mill. Sedangkan, potensi energi Listrik hasil konversi panas limbah proses Kominusi diperkirakan sebesar lebih dari 2 GWh/tahun, sedangkan potensi biaya yang bisa dihemat mencapai sekitar 0,2 juta USD/tahun.
An analysis of the potential for energy and cost savings was conducted on the comminution process in the concentration division of copper minerals processing plants in Indonesia. Estimated calculations were carried out using the slurry heat capture ratio approach and Carnot efficiency calculations. The results of the calculation and analysis show that the thermal/heat from the comminution process has the potential to be converted into electrical energy, with an estimated conversion efficiency of 70%. In this case, the heat generated from the Ball Mill has a higher potential than the Semi Autogenous Mill. Meanwhile, the potential for electrical energy from the conversion of Kominusi process waste heat is estimated at more than 2 GWh/year, while the potential costs that can be saved reach around 0.2 million USD/year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Sancaya Naresvari Wijaya
"Adanya peraturan baru mengenai pelaksanaan kewajiban peningkatan nilai tambah menimbulkan suatu fenomena pro dan kontra, selain itu terdapat resistensi dari kalangan pengusaha mengenai besaran tarif Bea Keluar untuk ekspor produk mineral hasil pengolahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi kebijakan tarif Bea Keluar untuk ekspor produk mineral hasil pengolahan dan pelaksanaan peraturan mengenai peningkatan nilai tambah ekspor mineral hasil pengolahan dan pemurnian. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep formulasi kebijakan publik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi kebijakan tarif Bea Keluar untuk ekspor produk mineral hasil pengolahan dibutuhkan untuk melindungi kepentingan nasional. Peraturan yang mengatur ekspor mineral hasil pengolahan dan pemurnian sudah berlaku, namun belum ada kegiatan ekspor yang terjadi yang disebabkan oleh persyaratan ekspor mineral yang belum dipenuhi oleh pengusaha pertambangan mineral.
A new increasing value-added minerals implementing regulations gives rise around phenomenon of the pro and contra and resistence from the mining corporations regarding the export duties tariff on processed mineral products. The purpose of this study is to determine the export duty tariff for processed mineral products policy formulation and implementation of its regulations. Concept used in this study is the concept of public policy formulation. This study applies qualitative with descriptive approach which use in-depth interviews. Result indicates that export duties on processed minerals is necessary in terms of protecting national interests. Regulation on processed minerals has been applied though no export activities happening recently due to lack of requirements and act of resistance from mining corporations."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S56784
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"This paper explores examples of on going small scale renewable energy CDM projects. The picture of expected renevue and community's benefits resulted from those projects are discribed...."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Cahyo Ady Nugraha
"Parameter proses dalam sirkuit flotasi terus dimodifikasi agar bisa diketahui titik optimal operasi. Evaluasi penggunaan titik penambahan SIBX dan konsumsi energi dalam mesin flotasi merupakan suatu upaya optimalisasi untuk meningkatkan recovery dalam suatu proses separasi. Penelitian ini diharapkan mampu untuk dapat memaksimalkan kegunaan peralatan dalam mesin flotasi sekaligus dengan mencari efek titik penambahan SIBX dan kecepatan impeller terhadap recovery tembaga dan emas.
Dalam percobaannya, penulis menggunakan lima tipe kecepatan impeller dan empat titik penambahan SIBX. Dari variasi percobaan tersebut, harus dilakukan 20 test kinetika flotasi yang dilakukan selama 8 menit dan akan menghasilkan 4 konsentrat dan tailing, lalu dicari berat dan kandungan masing-masingnya. Sehingga bisa didapat grafik hubungan recovery dan waktu.
Kecenderungannya dengan tiap variasi kecepatan impeller, SIBX yang menghasilkan kecepatan recovery yang terbaik baik pada tembaga maupun emas yaitu pada 0 min, 2 min, 4 min dan yang terburuk 6 min. Kecepatan recovery tembaga hanya dipengaruhi oleh sifat dan jumlah partikel hidrofobik. Sedangkan pada emas, kecepatan impeller juga membawa pengaruh. Nilai recovery akhir tembaga pada tiap percobaan menunjukkan nilai yang sama yaitu rata-rata sekitar 94%. Nilai recovery akhir emas pada tiap percobaan variasi titik penambahan SIBX menunjukkan nilai yang beragam pada tiap kecepatan impeller.
Process parameters in the flotation circuit continues to be modified in order to know the optimal operating point. Evaluation of the use of SIBX addition point and energy consumption in the flotation machine optimization is an attempt to improve recovery in the separation process. This research is expected to be able to maximize the use of the equipment in the flotation machines and finding the effect of SIBX addition point and the impeller speed towards the recovery of copper and gold.In the experiments, the authors vary the impeller speed and the SIBX addition points. The impeller speed is varied into five different speed. While the SIBX addition point into four different point. From the variation of the experiment, the test must be done within 20 flotation kinetics. Those test were performed for 8 minutes and will generate 4 concentrates and tailings, and then measure the weight and content of each. So that, the graphs which defines the relationship between recovery and time can be attained.Of all the speed variations used in the impeller, the best kinetic recovery comes from the addition of SBX in the 0 min, 2 min and 4 min. While the worst comes from the addition in the 6 min. Copper kinetic recovery is only affected by the nature and amount of hydrophobic particles. While in gold, the result is also affected by impeller speed. Copper recovery at each end of the experiment showed the same value that is an average of about 94%. On the other side, the gold recovery shows the dependency upon the impeller speed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57051
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi bagian dari keseharian kita. Aplikasi computer baru, inovasi dalam perangkat lunak dan perngakt keras telah membuat penguna dapat menggunkan teknologi dalam kesehariannya. Inovasi ini tidak dapat terjadi tanpa peranan dari programmer IT. Perubahan yang cepat ini mempunyai dampak pada lingkungan. Perangkat keras IT sebagai elektronik mengeluarkan CO2 dan emisi gas rumah kaca dalam pemakaiannya. Ketika algoritma program tidak efektif, perangkat harus bekerja lebih keras dan hasilnya adalah penggunaan energy yang berlebihan. Algoritma yang lebih efektif akan menggunakan energy yang rendah. Makalah ini meneliti peranan programmer IT dalam mendesain perangkat lunak melalui algoritma yang efektif."
630 WKUPJ 1:1 (2014)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Limbah adalah isu di dalam kehidupan terutama limbah kemasan plastic sebagai penyebab paling umum. Karena produksi yang semakin meningkat, penggunaan bahan alami sebagai pembungkus makanan dan minuman digantikan dengan bahan sintetis. Penelitian ini mencari cara untuk mengurangi limbah plastic dan menciptakan metode alternative dalam membuat dan mengimplementasikan kemasan makanan. Termasuk melakukan penelitian untuk material baku, kemasan alternative, dan implementasi desain baru. Studi kasus untuk penelitian ini adalah kota Bandung."
630 WKUPJ 1:1 (2014)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Aninditha Kemala Dinianyadharani
"Pertumbuhan ekonomi Jakarta memberikan peluang signifikan untuk pembangunan perkotaan yang berkelanjutan (sustanaible city). Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi tersebut memicu tingginya pertumbuhan penduduk Jakarta yang dapat menciptakan permasalahan yang berdampak terhadap pembangunan kota, seperti banjir rob, kurangnya ketersediaan air bersih, dan keterbatasan lahan untuk pengembangan bisnis, pemukiman, dan Ruang Terbuka Hijau. Dalam menghadapi hal tersebut, Pemerintah DKI Jakarta mengeluarkan kebijakan Jakarta Coastal Defense Strategy (JCDS) sebagai solusi permasalahan tersebut yang diprediksikan dapat mempengaruhi aspek-aspek keberlanjutan Kota Jakarta.
Pada penelitian ini, dikembangkan 4 skenario kebijakan JCDS yaitu Jakarta Under Water, Jakarta Goes Green, Jakarta Goes Green Without Reclamation, dan Jakarta Waterfront City. Kemudian, skenario alternatif kebijakan tersebut disimulasikan ke dalam integrasi model T21 Jakarta dan model JCDS yang dikembangkan dengan pendekatan sistem dinamis agar didapatkan hasil yang dapat digunakan untuk menganalisis 4 skenario kebijakan tersebut.
Jakarta's economic growth provides significant opportunities for sustainable urban development (sustanaible city). On the other hand, the economic growth trigger high population growth in Jakarta can create problems that affect the development of the city, such as tidal flood, the lack of availability of clean water, and limited land for business development, residential and Green Open Space. In the face of this problems, the Jakarta Government issued Jakarta Coastal Defense Strategy (JCDS) policy as a solution to these problems that is predicted to affect the sustainability aspects of Jakarta. In this study, developed 4 policy scenarios namely Jakarta Under Water, Jakarta Goes Green, Jakarta Goes Green Without Reclamation, and Jakarta Waterfront City. Then, the policy alternative scenarios simulated in the integration of T21 Jakarta model and JCDS model developed with system dynamics approach in order to obtain results which can be used to analyze those policy scenarios."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T38667
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Salman Al Fathan
"Studi ini mengevaluasi keberlanjutan dari program pemberdayaan masyarakat Kampung Berseri Astra (KBA) dengan melihat keberhasilan program dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Lengkong Kulon RW 03 BSD di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan kewirausahaan. Studi sebelumnya menggunakan indikator indikator yang hanya berfokus pada isu kemiskinan, padahal tidak semua pemberdayaan masyarakat harus berangkat dari kondisi kemiskinan dan tidak semua program pemberdayaan masyarakat memiliki tujuan untuk mengentaskan kemiskinan. Oleh karenanya, dalam melakukan evaluasi program pengembangan masyarakat, dibutuhkan model dan dimensi evaluasi yang sesuai dengan tujuan dan objektif yang ingin dicapai program. Penelitian ini menggunakan alat analisis evaluasi means ends dan main anaytical untuk melihat ketercapaian tujuan program KBA dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat dengan melihat proses implementasi program. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan analisis terhadap tingkat partisipasi dan capacity building program. Penelitian ini juga memiliki refleksi kritis terhadap penyelenggaraan program KBA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program KBA telah berhasil meningkatkan kualitas hidup masyarakat Lengkong Kulon di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan kewirausahaan. Selain itu, hasil temuan juga menunjukkan bahwa masyarakat RW 03 Lengkong Kulon BSD memiliki tingkat partisipasi dan peningkatan kapasitas yang tinggi dalam tahapan pemetaan masalah, perencanaan program, implementasi, monitoring, dan evaluasi program. Meski demikian, pelaksanaan program KBA pun tetap memiliki permasalahan dan kendala internal dalam pelaksanaannya.
This study evaluates the sustainability of Kampung Berseri Astra (KBA) community development program by looking at the program's achievement in improving the quality of life of the people in Lengkong Kulon RW 03 BSD in the fields of education, health, environment, and entrepreneurship. Previous studies used indicators that are only focused on the issue of poverty, whereas not all community empowerment must start from poverty conditions and not all community empowerment programs have a goal of alleviating poverty. Therefore, in evaluating community development programs, another model and evaluation dimension is needed to measure the program’s goals and objectives. This study uses means-ends analysis and main analytical evaluation tool to see the achievement of the KBA program objectives in improving the quality of life of the local community by looking at the program implementation process. In addition, this study analyzes the program’s level of participation and capacity building. The results show that the KBA program has succeeded in improving the quality of life of the Lengkong Kulon community in the fields of education, health, environment, and entrepreneurship. In addition, the findings also show that the community of RW 03 Lengkong Kulon BSD has a high level of participation and capacity building in the stages of problem mapping, program planning, implementation, monitoring, and program evaluation. However, the implementation of the KBA program still has internal problems and obstacles in its implementation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Rima Rahayu
"Skripsi ini membahas integrasi kebijakan pembangunan berkelanjutan di Indonesia dengan mitigasi perubahan iklim. Sebagai negara berkembang, Indonesia tidak mempunyai kewajiban untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca tetapi masih bisa berkontribusi dengan berpartisipasi sebagai tempat pelaksanaan Clean Development Mechanism (CDM). Dengan demikian diperlukan persiapan dalam berbagai aspek kebijakan dan regulasi, aspek keuangan dan teknis selama pelaksanaan CDM. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mencari korelasi antara teori dan praktek. Data dikumpulkan melalui studi kepustakaan dan wawancara dengan responden. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi kebijakan yang akan memungkinkan Pemerintah Indonesia untuk memaksimalkan manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksaan CDM, mengingat mandat dari CDM di bawah Protokol Kyoto akan berakhir pada tahun 2012.
This thesis discussess integration of sustainable development policy in Indonesia with the climate change mitigation. As developing country, Indonesia has no obligation in restricting of its Green House Gas, but it still can contribute into Clean Development Mechanism (CDM) project execution. Consequently, it will take a preparation in many aspects of policy and regulation, financial and technical aspect during the CDM implementation. In connection with implication point, this research has become a problem focused research where the processed issue is based on theory or observing its correlation between theory and practice. Data are collected through library research and interviews with respondents. In general this research aims to provide policy recommendations that will enable the Government of Indonesia to maximize the benefits that can be secured, and the urgency that the current mandate of CDM under the Kyoto Protocols will expire in 2012."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S42825
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Raden Ajeng Dewisari Puspitaningsih Averilya
"Tulisan bertujuan menganalisis motif yang mendasari Tiongkok dalam menyepakati ketentuan pembangunan berkelanjutan yang terkandung di dalam Comprehensive Agreement on Investment (CAI) dengan Uni Eropa pada tahun 2020. Analisis dalam tulisan ini didukung oleh kerangka teori cross-regionalisme yang menjelaskan motif suatu aktor internasional dalam menyetujui kemitraan ekonomi dengan mitra di kawasan berbeda. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode penelitian melalui studi literatur. Studi literatur dilakukan dengan mencari data dan informasi pada artikel, jurnal, buku, berita, hingga situs resmi. Melalui analisis yang dilakukan, penelitian ini menemukan bahwa pertimbangan Tiongkok dalam menyetujui ketentuan pembangunan berkelanjutan dalam CAI dipengaruhi oleh tiga motif seperti motif ekonomi yang didukung oleh keinginan Tiongkok dalam memperoleh akses pasar dan upaya mencegah pengalihan investasi mengikuti perdagangan. Motif keamanan dan diplomasi Tiongkok yang dipengaruhi keinginan Tiongkok memperkuat tatanan keamanan, menghindari isolasi diplomatik, serta meningkatkan status internasional. Adapun motif leverage Tiongkok dipengaruhi upaya untuk menciptakan preseden dan peningkatan kapasitas Tiongkok.
This paper aims to analyze the motives underlying China in agreeing to the terms of sustainable development contained in the Comprehensive Agreement on Investment (CAI) with the European Union in 2020. The analysis in this paper is supported by the theoritical framework of cross-regionalism which explains the motives of an international actor in agreeing to a economic cooperation with partner in different region. This research is qualitative with research method through literature study. Literature study is carried out by searching for data and information on articles, journals, books, news, and official websites. Through the analysis conducted, this study finds that China's consideration in agreeing to terms of sustainable development in the CAI is affected by three motives such as economic motives which are influenced by China's desire to gain market access and efforts to prevent investment diversion following trade. China's desire to strengthen the security order, avoid diplomatic isolation, and improve international status. Meanwhile, China's leverage motive is influenced by the efforts to create precendents and increase China's capacity."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library