Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128419 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhonan Lutfi Divanto
"Pengukuran kadar gula darah merupakan salah satu kebutuhan utama dalam penanganan diabetes. Namun, moda pengukuran kadar gula darah yang umum saat ini, dilakukan secara invasive atau perlu melukai bagian tubuh manusia untuk mendapat nilai kadar gula darahnya. Terdapat metode pengukuran non invasive tanpa melukai manusia, namun metode ini masih belum dapat diandalkan karena banyaknya factor yang mempengaruhi glukosa tersebut. Penelitian ini mencoba untuk menganalisis akurasi dan performa dari pengukuran gula darah secara non invasive menggunakan sensor infrared pada panjang gelombang 940 nm dengan dibantu oleh Artificial Neural Network dan juga untuk mengevaluasi hubungan komponen dasar dari sinyal analog dari sensor yang bersangkutan terhadap kadar gula darah menggunakan Multiple Regression. Akurasi prediksi gula darah dievaluasi menggunakan Clark Grid Error analysis Dalam analisis ini, 81% dari 97 sampel data berada pada zona yang dapat diterima secara klinis, sedangkan sisanya berada pada zona yang tidak. Hal ini belum mencukupi kebutuhan akurasi 95% yang dapat diterima berdasarkan dari standar ISO 15197, maka hasil daripada penelitian ini masih belum memberikan hasil yang baik. Evaluasi menggunakan multiple regression sendiri menghasilkan hubungan yang tidak signifikan antara komponen dari sinyal analog dengan kadar gula darah dengan nilai R-squared sebesar 0.0174, RMSE 66.9, dan P-value keseluruhan sebesar 0.801.

Measuring blood sugar levels is one of the main needs in managing diabetes. However, the current common method of measuring blood sugar levels is carried out invasively or requires injuring parts of the human body to obtain blood sugar levels. There are non-invasive measurement methods without injuring humans, but this method is still not reliable because of the many factors that influence glucose. This research attempts to analyze the accuracy and performance of non-invasive blood sugar measurements using an infrared sensor at a wavelength of 940 nm assisted by an Artificial Neural Network and also to evaluate the relationship of the basic components of the analog signal from the sensor in question to blood sugar levels using Multiple Regression. The accuracy of blood sugar predictions was evaluated using Clark Grid Error analysis. In this analysis, 81% of the 97 data samples were in the clinically acceptable zone, while the rest were in the zone that was not. This does not meet the acceptable 95% accuracy requirement based on the ISO 15197 standard, thus the results of this research still do not provide relatively good results. Evaluation using multiple regression itself produced an insignificant relationship between the components of the analog signal and blood sugar levels with an R-squared value of 0.0174, RMSE 66.9, and an overall P-value of 0.801."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosnani
"Latar Belakang : Indonesia memiliki lebih dari seratus suku dengan nilai dan budayanya masing-masing. Salah satu budaya yang ada yaitu perawatan dengan melakukan penghangatan pada area bagian bawah tubuh ibu setelah bersalin (post partum). Perawatan ini memberi efek berupa peningkatan sirkulasi darah. Pendekatan asuhan keperawatan kepada ibu tersebut adalah dengan transcultural care. Tindakan transcultural care yaitu melakukan modifikasi budaya penghangat tubuh dengan teknologi Photobiomodultion Near Infrared (PBM NIR) yang mempunyai efek yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh intervensi post partum berbasis budaya dengan teknologi PBM NIR terhadap adaptasi fisik dan psikososial ibu.
Metode: Penelitian ini adalah Research and Development. Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi adaptasi budaya perawatan post partum dengan penghangatan pada tujuh ibu post partum. Kemudian digunakan instrumen elektronik dengan teknologi PBM NIR untuk memodifikasi keperawatan berbasis budaya. Untuk mengetahui pengaruh instrumen, dilakukan pengukuran adaptasi fisik dan psikososial ibu post partum. Penelitian dilakukan di Palembang, Sumatera Selatan Indonesia. Jumlah sampel sebanyak 90 responden yang dipilih dengan teknik convenience sampling. Responden dibagi dalam tiga kelompok (satu kelompok intervensi dan dua kelompok kontrol). Analisis data menggunakan paired t-test, uji one way ANOVA dan Kruskal Wallis.
Hasil : Langkah pertama studi kualitatif ditemukan bahwa semua partisipan ibu post partum, dukun pijat dan tokoh adat sepakat bahwa praktik budaya mereka dengan menghangatkan bagian bawah tubuh ibu dapat dimodifikasi dengan perangkat modern selama mudah digunakan dan dapat dijangkau. PBM NIR kemudian diukur pengaruhnya terhadap adaptasi fisik dan psikososial responden. Hasil diperoleh terdapat perbedaan signifikansi semua sub variabel sebelum dan sesudah intervensi pada responden kelompok intervensi (p <0,05) pada hari ke 1, 3, 6 dan 10. Demikian pula perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan dua kelompok kontrol lainnya (p = <0,05).
Kesimpulan : Intervensi PBM NIR efektif meningkatkan adaptasi fisik dan psikososial ibu post partum. Hasil studi ini merekomendasikan agar petugas kesehatan dapat menggunakan alat ini sebagai alternatif intervensi perawatan post partum.

Background: Indonesia consists of more than a hundred ethnic groups that have their own culture and beliefs. One of the beliefs that they do in some areas is post-partum care, which uses heating in the lower area of womens bodies. This culture practice can be modified by a Photobiomodulation Near Infrared (PBM-NIR) with a similar effect. This paper aims to develop culture-based post-partum interventions with PBM-NIR technology and its impact on maternal physical and psychosocial adaptation.
Methods: The study design was Research and Development. This study identified the culture practice by warming the lower part of the mothers body in post-partum care by a qualitative study. The following step was modifying this cultural practice into electronic devices called PBM-NIR. It measured the effectiveness of this device toward physical and psychosocial adaptations of the post-partum women. A total sample of 90 respondents was selected by convenience sampling and divided into three groups (intervention and two control groups). Data analysis used a one-way ANOVA test and Kruskal Wallis.
Result: Step one, a qualitative study found that all post-partum women, the traditional attendants, and cultural leaders agreed that their cultural practice by warming the lower part of the mothers body could be modified by modern devices as long as easy to used and accessible. The PBM-NIR then measured its effectiveness toward Physical adaptation and psychosocial adaptation due to the result of the significance different of all subvariates pre- and post-intervention among respondents in the intervention group (p <0,05) on the 1st, 3rd, 6th, and 10th day. It was also significantly different between the intervention and another two control groups (p = < 0,05).
Conclusion: PBM NIR intervention effectively improves the physical and psychosocial adaptation of post-partum mothers. This study results recommended that health providers can use this device as an alternative intervention for post-partum care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Praditya
"ABSTRAK
Identifikasi lapisan lilin pada buah sangat sulit dilakukan tanpa adanya suatu sistem yang bersifat non-destruktif. Pada umumnya, dilakukan metode yang bersifat destruktif untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu lapisan pada buah, seperti merendam buah pada air panas, menggunakan campuran cuka dengan air, atau campuran soda kue dengan air. Adapun metode destruktif lainnya yang menggunakan instrumentasi kromatografi gas, dimana proses ini membutuhkan waktu yang lama dan pengoperasian yang sulit. Citra VNIR menjadi metode terbaru untuk mengatasi masalah tersebut karena metode ini bersifat non-destruktif dan lebih mudah untuk dioperasikan. Dalam penelitian ini, sistem identifikasi ada atau tidaknya lapisan lilin pada buah apel berhasil dibuat. Proses dimulai melalui akuisisi citra, koreksi citra, object detection, window averaging, model klasifikasi, hingga mendapatkan status pelapisan (coating status). Citra diakuisisi pada rentang panjang gelombang 400 hingga 100 nm. Profil reflektansi yang didapat, selanjutnya dikomparasikan antara satu kelas dengan kelas lainnya, sehingga terlihat perbedaan yang mencolok diantara keduanya. Selanjutnya, model akan diuji dan dievaluasi menggunakan data referensi yang merupakan hasil klasifikasi secara manual. Pembuatan dan pengujian model dilakukan melalui proses traning dan testing data. Pada penelitian ini, digunakan beberapa model klasifikasi yang dibuat berdasarkan profil reflektansi dari setiap citra yang telah diakuisisi. Hasil akurasi model melalui evaluasi confusion matrix didapat sebesar 70,83% untuk model PCA-SVM, 95,42% untuk model DT, dan 98,33% untuk model RF.

ABSTRACT
Wax coating identification on fruits is very difficult without a non-destructive system. In general, destructive methods were used to find out whether or not there are coatings on fruit, such as soaking fruit in hot water, using a mixture of vinegar and water, or baking soda and water. There are other destructive methods using instrumentation like gas chromatography, where this process takes much time and difficult to operate. VNIR imaging becomes the latest method to overcome this problem because this method is non-destructive and easier to operate. In this study, identification system for the presence or absence of wax coating on apples has been successfully made. The process starts through image acquisition, image correction, object detection, window averaging, classification model, until we got the coating status. The image was acquired on a wavelength range from 400 to 1000 nm. The reflectance profile is obtained, then it is compared between one class and the other class, until there is a noticable difference between the two. Next, the model will be tested and evaluated using reference data which is the result of manual classification. The making and testing of the model was done through the process of data training and data testing. In this study, several classifications models were made based on the reflectance profile of each acquired image. The accuracy of the model through confusion matrix evaluatin were 70.83% for the PCA-SVM model, 95.42% for the DT model, and 98.33% for the RF model."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sella Oktaviani Sulistya
"ABSTRAK
Kandungan madu dibangun dari kadar gula yang tinggi. Salah satu parameter kualitas madu dapat dilihat dari kandungan gula yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu, diperlukan sistem untuk memprediksi kandungan gula tambahan sebagai salah satu parameter keaslian madu dan dapat digunakan untuk mengklasifikasikan madu asli dengan madu palsu. Citra madu diperoleh dengan menggunakan mode transmitansi dalam kisaran panjang gelombang VNIR 400 - 1000 nm. Sistem yang lengkap terdiri dari kamera Hiperspektral pada kanal 224, slider, lampu halogen 150 W dan diffuser cahaya. Metode pengolahan data yang dilakukan ialah koreksi gambar, segmentasi, ekstraksi fitur, r fitur, model regresi, dan model klasifikasi. Partial Least Square Regression (PLSR) digunakan sebagai reduksi fitur dan model regresi untuk analisis kuantitatif berdasarkan profil transmitansi madu. Soluble Solid Content (SSC) diukur menggunakan Digital Refractometer Pocket Hand Held sebagai data referensi. Principal Component Analysis (PCA) digunakan sebagai reduksi fitur dan Support Vector Machine (SVM) digunakan untuk mengklasifikasikan madu asli dengan madu palsu. Lima jenis madu dari produsen yang sama digunakan sebagai sampel madu. Gula buatan ditambahkan ke madu asli untuk menghasilkan 6 varian Soluble Solid Content. Hasil RMSE dan R2 untuk data tes masing-masing ialah 2,33 dan 0,84. Hasil yang didapatkan dari data tes untuk model klasifikasi ialah berupa akurasi sebesar 88,9%, Misclassification Rate (MR) sebesar 12%, False Positive Rate (FPR) sebesar 4%, dan False Negative Rate (FNR) sebesar 5%. Berdasarkan hasil tersebut, sistem yang diusulkan dapat digunakan sebagai metode alternatif untuk memprediksi SSC dan mengklasifikasikan madu asli dan madu palsu dengan akurasi yang sangat baik.


ABSTRACT

Honey content is constructed by a high sugar content.  One parameter of the honey qualities can be seen from the sugar contained in it. Therefore, a system is needed to predict additional sugar content as one of the authenticity parameters of honey and can be used to classify original honey and adulterant honey. The honey image is obtained using the transmittance mode in the VNIR wavelength range of 400 - 1000 nm. The complete system consists of a Hyperspectral camera on 224 band, slider, 150 W halogen lamp and light diffuser. The processing method performs image correction, segmentation, feature extraction, feature reduction, regression models, and classification models. Partial Least Square Regression (PLSR) was used as a reduction feature and a regression model for quantitative analysis using the honey transmittance profile. Soluble Solid Content (SSC) is measured using Digital Refractometer Pocket Hand Held as reference data. Principal Component Analysis (PCA) is used as a feature reduction and Support Vector Machine (SVM) is used to classify the original honey and adulterant honey. Five types of honey from the same producer were used as honey samples. The artificial sugar is added to the original honey to produce 6 variants of Soluble Solid Content. RMSE and R2 results for each test data are 2,33 dan 0,84. The results obtained from the test data for the classification models are 88,9% for the accuracy, 12% for the missclassification rate (MR), 4% for the False Positive Rate (FPR), and 5% for the False Negative Rate (FNR). Based on these results, the system can be used as an alternative method for predicting SSC and classifying original honey and adulterant honey with very good accuracy.

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irlisnia
"Latar belakang: Pemberian sedasi dan analgesia yang adekuat sangat penting dalam pemulihan pasien di unit perawatan intensif. Penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan desaturasi oksigen otak. Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran oksigenasi serebri yang diukur dengan Near-infrared spectroscopy (NIRS) pada pasien yang menerima sedasi dan analgesia dan mengetahui intervensi inotrop pada kedua kelompok.
Metode: Penelitian ini adalah sebuah nested cohort observational study dari penelitian utama yang berjudul “Efektivitas penggunaan protokol sedasi dan penyapihan ventilator dibandingkan keputusan klinis pada anak di PICU RSCM” yang dilakukan secara prospektif di PICU Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Penelitian dilakukan pada anak usia 1 bulan-17 tahun 11 bulan dengan ventilasi mekanik dan diberikan sedasi dan analgesia. Pasien dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu sedasi dan analgesia berdasarkan protokol dan berdasarkan keputusan klinis (tanpa protokol). Oksigenasi serebri diukur dengan NIRS dalam lima pengamatan waktu (sebelum sedasi, 5 menit, 1, 6 dan 12 jam setelah sedasi).
Hasil: Dari 69 subjek, 39 subjek mendapatkan sedasi dan analgesia berdasarkan protokol dan 30 lainnya tanpa protokol. Tren penurunan nilai NIRS >20% dari data dasar, lebih banyak ditemukan pada kelompok protokol pada 5 menit (6,7%), 1 jam (11,1%), 6 jam (26,3%) dan 12 jam (23,8%). Nilai rerata NIRS lebih rendah dan intervensi inotrop lebih banyak ditemukan pada kelompok sedasi tanpa protokol, walaupun tidak bermakna secara statistik.
Simpulan: Penelitian ini menunjukkan penurunan NIRS > 20% didapatkan pada anak dengan penggunaan sedasi dan analgesia berdasarkan protokol, dan NIRS terbukti dapat mengukur desaturasi serebri yang terjadi selama penggunaan obat sedasi dan analgesia.

Background: Adequate sedation and analgetic agents are imperative in the recovery patients at intensive care units. Inappropriate use may induce cerebral desaturation. This study aims to know about cerebral oxygenation measured by Near-infrared spectroscopy (NIRS) in children receiving sedation and analgesia and to evaluate the differences use of inotropic agents from two groups.
Methods: This is a nested prospective cohort study of the major study entitled “Effectiveness of ventilator sedation and weaning protocols compared with clinical decisions in children in PICU RSCM”, conducted in Pediatric Intensive Care Unit (PICU), Cipto Mangunkusumo Hospital. Subjects were one-month-old to seventeen-year-old children used mechanical ventilator. They were divided into two groups, sedation and analgetic based on protocol and without protocol. Cerebral oxygenation measured at five different timings (before sedation, 5 minutes, 1, 6 and 12 hours after sedation and analgesia).
Results: There were total 69 children included, 39 subjects were received protocol and 30 subjects without the protocol. NIRS were reduced > 20% from the baseline in the protocol group at 5 minutes (6,7%), 1 hours (11,1%), 6 hours (26,3%) and 12 hours (23,8%). NIRS average was lower and the use of inotropic agents was found more in group without protocol. However, these findings are not statistically significant.
Conclusion: This study shows that NIRS decreased >20% from baseline was observed in children who were sedated using protocol and NIRS are useful to measure cerebral desaturation that happens during the administration of sedation and analgetic agents.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shania Octaviani Salim
"Latar Belakang: Keterbatasan obat antidiabetes menjadi salah satu rintangan dalam upaya mengatasi masalah diabetes di Indonesia. Kekayaan tumbuhan medikasi Indonesia dapat menjadi solusi dalam mengatasi masalah tersebut, termasuk pengembangan Tithonia diversifoliasebagai antidiabetes.
Tujuan: Mengetahui efek ekstrak daun Paitan Tithonia diversifolia terhadap kadar glukosa darah dan perubahan histologis pankreas pada tikus Sprague dawleyyang diinduksi aloksan.
Metode: Sebanyak 24 tikus Sprague dawley, yang bergula darah normal, dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok normal tanpa perlakuan, kelompok kontrol positif yang diberikan Metformin, kelompok kontrol negatif yang diberikan aquades, serta tiga kelompok perlakuan lainnya yang diberikan ekstrak daun Paitan Tithonia diversifolia dengan dosis 200mg/kgBB, 400mg/kgBB, 600mg/kgBB. Aloksan dengan dosis 120mg/kgBB disuntikan secara intraperitoneal kepada semua tikus kecuali kelompok normal. Setelah 4 hari, kadar gula darah puasa GDP tikus diperiksa. Tikus dengan kadar GDP >200mg/dL akan diberikan perlakuan sesuai dengan kelompoknya selama 16 hari. Pemeriksaan kadar GDP dilaksanakan pada hari ke 4, 8, 12, dan 16. Selanjutnya, pankreas tikus akan diambil untuk pemeriksaan histologi secara kualitatif dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin. Data kadar GDP yang diperoleh dianalisis dengan one way ANOVA.
Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun paitan Tithonia diversifolia dapat menurunkan kadar GDP dari tikus yang diabetes. Dosis yang paling efektif dalam menurunkan kadar GDP tikus adalah 200mg/kgBB. Sedangkan, ekstrak daun paitan Tithonia diversifolia dengan dosis 600mg/kgBB mampu memperbaiki struktur histologi pankreas dari tikus.
Kesimpulan: Ekstrak daun paitan Tithonia diversifolia mampu menurunkan kadar GDP tikus dan memperbaiki struktur histologi pankreas pada tikus.

Background: The limitation of antidiabetic medication is one of the obstacles to overcome diabetes problem in Indonesia. The wealth of Indonesian medical plants can be a solution to solve that problem, including the development of Tithonia diversifolia as an antidiabetic agent.
Objective: Determining the effect of Paitan Tithonia diversifolia leaf extract on blood glucose levels and histological changes in alloxan induced Sprague dawley rats pancreas.
Methods: There were 24 Sprague dawley rats, with normal blood glucose levels, divided into 6 groups, namely normal group without any intervention, positive control group was treated with Metformin, negative control group was treated with aquades, and other three groups were treated with Paitan extract at dose of 200mg/kgBB, 400mg/kgBB, 600mg/kgBB. Alloxan with a dose 120mg/kgBB injected via intraperiotenal to all rats, except the normal group. After 4 days, the rats blood glucose level were checked. Rats with fasting blood glucose FBG level>200mg/dL treated according to their groups for 16 days. FBG checked on day 4, 8, 12, and 16. Then, pancreas of the rats will be taken for qualitative histological examination with Hematoxilin Eosin staining. The FBG level were analyzed with one way ANOVA test.
Results: This research showed Paitan Tithonia diversifolia leaf extract could decrease FBG level of diabetic rats. The most effective dose to reduce rats FBG level was 200mg/kgBB. Extract of paitan (ithonia diversifolia leaf at 600mg/kgBB was able to improve histological structure of rats pancreas.
Conclusion: Extract of paitan Tithonia diversifolia leaf was able to decrease diabetic rats FBG level and improve the histological structure of rats pancreas.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risti Dwi Putri
"ABSTRAK
Pada saat ini, buah-buahan dilapiskan lilin untuk mempertahankan kualitas dan memperpanjang usia simpan buah. Pengukuran kualitas buah yang dilapiskan lilin umumnya bersifat destruktif. Pengukuran kualitas buah berlapis lilin menggunakan citra VNIR belum pernah dilakukan, sehingga diperlukan pengkajian lebih lanjut mengenai pengaruh lapisan lilin pada pengukuran kualitas buah berbasis citra VNIR. Dalam penelitian ini, lilin lebah digunakan untuk melapiskan apel malang. Partial Least Square Regression (PLSR) dan Regression Tree (RT) digunakan sebagai algoritma seleksi fitur dan model regresi. Dalam penelitian ini, pemodelan dibentuk menggunakan apel tidak berlapis lilin, apel berlapis lilin, gabungan antara apel tidak berlapis lilin dan apel berlapis lilin. Selanjutnya, dilakukan pengujian apel malang berlapiskan lilin terhadap model prediksi kekerasan apel malang tidak berlapiskan lilin. Sistem prediksi kekerasan memiliki performa terbaik jika menggunakan data pelatihan dan data pengujian berupa apel tidak berlapis lilin saja. Hasil dari model PLSR dan RT menggunakan apel tidak berlapis lilin sebesar 0,97 dan 0,88 pada R2; 3,22 dan 6,65 pada RMSE. Berdasarkan hasil tersebut, lapisan lilin pada permukaan buah dapat memengaruhi hasil pengukuran berbasis citra VNIR.

ABSTRACT
These days, wax coating was applied on fruits to maintain its quality and extends the shelf life. The quality measurement of the waxed fruit was destructive in most cases. The quality measurement of the waxed fruit with VNIR image had never been done before, so further study about the effect of wax coating for VNIR image-based fruit quality measurement was needed. In this study, beeswax is used to coated Malang apples. Partial Least Square Regression (PLSR) and Regression Tree (RT) used as feature selection and regression model algorithm.  In this study, a regression model was built using non-waxed Malang apples, waxed Malang apples, a combination of non-waxed Malang apples and waxed Malang apples. Next, the waxed Malang apples was tested to the firmness prediction model of the non-waxed Malang apples. Firmness prediction system of Malang apples obtained the best performance if using training data and test data of non-waxed Malang apples. The results of PLSR and RT model using non-waxed Malang apples were 0.97 and 0.88 for R2, 3.22 and 6.55 for RMSE. Based on these results, wax coating on the surface of the fruit could disrupt the measurement results of VNIR image."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neng Intan
"Peningkatan gula darah pada pasien COVID-19 menyebabkan terganggunya fungsi metabolik, tingkat keparahan penyakit serta komplikasi pada pasien. Peningkatan gula darah pada pasien COVID-19 dapat dicegah melalui langkah yang tepat dalam mengontrol glikemik dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengenali faktor yang berhubungan dengan peningkatan gula darah pada pasien COVID-19 tanpa riwayat Diabetes Melitus (DM). Metode penelitan adalah deskriptif dengan desain analitik retrospektif, melibatkan 45 responden, analisa data menggunakan rank spearman, chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan, mayoritas responden berumur 46-65 tahun, berjenis kelamin perempuan, memiliki stres dan aktivitas ringan. Secara klinis memiliki keparahan COVID-19 derajat sedang serta tidak memiliki komorbid. Sebagian besar responden memiliki pola diet yang tidak tepat, tidak mempunyai riwayat keluarga dengan DM, dan tidak mempunyai riwayat pengobatan yang dapat meningkatkan gula darah. Terdapat hubungan yang signifikan antara stres (p 0,003), aktivitas (p 0,017), derajat keparahan (p 0,016), komorbid (p 0,037), dan riwayat keluarga (p 0,007) dengan peningkatan gula darah pada pasien COVID-19 tanpa riwayat DM, dimana aktivitas merupakan faktor yang paling dominan (p 0.020:OR 8,465). Perlunya dilakukan intervensi keperawatan mandiri dalam meningkatkan asuhan keperawatan pada pasien COVID-19. Deteksi dini dengan tepat, manajemen stres dan aktivitas yang rutin diharapkan dapat menurunkan risiko disregulasi glukosa dan menstabilkan kadar glikemik untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

ncreased blood sugar in COVID-19 patients causes disruption of metabolic function, disease severity and complications in patients. Elevated c in COVID-19 patients can be prevented through proper steps in controlling glycemic well. This study aims to identify factors associated with increased blood sugar in COVID-19 patients without a history of Diabetes Mellitus (DM). The research method is descriptive with retrospective analytic design, involving 45 respondents, data analysis using Spearman rank, chi square and logistic regression. The results showed that the majority of respondents were 46-65 years old, female, had stress and had light activities. Clinically, he has moderate severity of COVID-19 and has no comorbidities. Most of the respondents have inappropriate diet patterns, do not have a family history of DM, and do not have a history of medication that can increase blood sugar. There was a significant relationship between stress (p 0.003), activity (p 0.017), severity (p 0.016), comorbidities (p 0.037), and family history (p 0.007) with elevated blood sugar in COVID-19 patients without a history of DM, where activity is the most dominant factor (p 0.020:OR 8.465). The need for independent nursing interventions in improving nursing care for COVID-19 patients. Appropriate early detection, stress management and routine activities are expected to reduce the risk of glucose dysregulation and stabilize glycemic levels to prevent further complications.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Calvinus
"Penyakit diabetes atau yang dikenal dengan kencing manis merupakan suatu penyakit yang tidak tampak dari tubuh secara fisik. Penyakit ini disebabkan menumpuknya kadar glukosa atau gula darah dalam tubuh, sehingga terjadi dapat menyebabkan tersumbatnya aliran darah dalam tubuh. Bagian tubuh terluar yang memiliki banyak pembuluh darah, yaitu bagian dermis pada kulit. Dalam pengukuran kadar glukosa darah secara invasive dengan menggunakan thin needle, darah yang diambil didapat dari bagian dermis kulit. Bagian dari kulit yang sederhana, yaitu pada bagian ujung jari.
Pada riset ini dilakukan studi literatur, membuat model rangkaian ekivalen, dan mensimulasikan model dengan menggunakan program Matlab. Dari hasil simulasi akan dibahas karakteristik ujung jari dengan menggunakan pemodelan ujung jari menjadi suatu elektronik ekivalen yang dapat memberikan gambaran perubahan frekuensi dan nilai permittivitas glukosa, jika diukur berdasarkan perubahan pada bagian dermis atau pada bagian darah. Dibuat 2 buah pemodelan rangkaian listrik ekivalen dengan karakteristik ujung jari, dimana pemodelan karakteristik ujung jari ini dimodelkan ke dalam bentuk RC model yang nilai ukurnya merupakan admittansi dari model tersebut. Dengan menggunakan beberapa data konduktivitas pada jaringan kulit, model tersebut disimulasikan ke dalam program MATLAB dimana bentuk grafik karakteristik dari pemodelan akan dianalisa. Karakteristik glukosa berada pada pemodelan rangkaian capacitive. Dari kedua pemodelan ini tampak pada model 1 lebih mirip dengan model yang dibuat oleh Harman-Boehm [23]. Pada model 1 terjadi relaxation pada frekuensi kurang lebih 22KHz dengan menggunakan data properties pada frekuensi 1 MHz. Titik relaxation permittivitas dapat dibaca pada model 1, yaitu ebesar 25 & 0.75, sehingga model 1 tampak lebih baik memberikan gambaran perubahan unsur glukosa dibandingkan dengan model 2.
Diharapkan pemodelan dari elektronic properties pada fingertip ini dapat menambah kontribusi ilmiah untuk non-invasive blood glucose sensor yang lebih akurat.

Diabetes or one disease is known with diabetes mellitus which is a disease that don't looks from body physically. This disease is reverential piles it glucose or blood sugar rate in body where can cause to jam its streaming blood in body. A part body most extern that has a lot of vein which is part dermis at skin tissue. In blood glucose invasive methode by use of thin needle, blood that taken of a part dermis tissue. Part of skin that a simply tissue is on fingertip part.
On this research will work for literatur study, model plant of equivalent circuit and simulate it by Program of Matlab. Through fingertip characteristic by use of fingertip model becomes an equivalent?s of electronic circuit that can give frequency range & permittivity point of glucose if its measured bases changing on dermis's part or blood?s part . So in this work for 2 models which is equivalent with characteristic of fingertip. Fingertips characteristic model and was model it nto RC form appreciative model its value constitutes admittance of that model. By use a few data of conductivity on skin tissue, that model will be simulated into MATLAB where forms characteristic graph of model will be analyse. Glucose characteristic were a model of capacitive. Model 1 were more similar with Harman-Boehm model?s to measure glucose which is for equivalent at ear tissue [23]. At 22KHz of frequency, model 1 gives relaxation of admittance that properties which used are a properties at 1MHz. Relaxation point of Permittivitty were made by model 1 that can be read at 25 & 0.75 which proof that model 1 more clear to observe than model 2.
Expected by modelling of electronic properties on fingertip this can add scientific contribution for non-invasive blood glucose sensor one that accurate more.
Blood glucose, glukosa darah, alat monitoring, non-invasive blood glucose
sensor, permittivitas glukosa darah, glucose capacitance, fingertip
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26191
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Meriati Elisabet Magdalena
"Diabetes Melitus Tipe 1 merupakan penyakit kronis yang melibatkan perubahan perilaku baik pola hidup maupun aktivitas dalam  sehari-hari. Tidaklah mudah untuk mencapai perubahan perilaku yang dapat secara langsung mempengaruhi pengendalian glukosa darah dan komplikasi. Serangkaian tindakan pengobatan yang rutin dipatuhi pada dasarnya bukanlah hal yang mudah untuk dijalankan. Ketidakpatuhan pada umumnya dapat meningkatkan masalah kesehatan bahkan dapat memperburuk penyakit yang dideritanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hubungan tingkat kepatuhan perawatan diri anak dengan DMT1 tentang pemeriksaan glukosa darah harian dan pemberian terapi insulin. Penelitian ini dilakukan secara cross sectional dengan teknik consecutive sampling terhadap 49 anak diabetes melitus tipe 1 usia 1 – 18 tahun di wilayah Jabodetabek. Data diperoleh dari pengisian logbook selama 14 hari. Analisis menggunakan spearman sesuai jenis data. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan kepatuhan pemeriksaan glukosa terhadap kadar glukosa prepandrial dan postpandrial (p>0.05). Demikian pula didapatkan tidak ada hubungan tingkat kepatuhan  terapi insulin dengan kadar glukosa prepandrial dan postpandrial (p>0,05). Namun secara univariat  didapatkan dara bahwa tingkat kepatuhan insulin sudah sesuai, tetapi tidak demikian dengan tingkat kepatuhan glukosa darah yaitu kurang baik. Hasil penelitian ini memberikan dasar ilmiah dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak diabetes melitus tipe 1, bahwa perawatan diri pada anak diabetes melitus tipe 1 harus dipantau dan ditingkatkan agar mendapatkan kualitas hidup yang baik.
Kata kunci : Diabetes melitus tipe 1, kepatuhan pemeriksaan glukosa, kepatuhan insulin

Type 1 Diabetes is a chronic disease involving changing behaviour in both lifestyle and daily activities. Series of treatment that routinely obeyed in fact not easy to follow. Nonadherence in general can increase health problem even worsen his ilness. The Research aimed to find out correlation between level of adherence self-treatment with type 1 diabetes mellitus about checking daily blood glucose and giving therapy of insulin. The research used cross sectional design with consecutive technique sampling to 49 children suffering type 1 diabetes mellitus aged 1 – 18 years old in Jabotabek areas. Data was collected from filling out logbook for 14 days. Analysis used Spearman method according to the type of databased on type of data. The result of the study showed that there was no compliance relationship of blood glucose examination with prepandrial blood glucose level (p>0,05). It was found that there was no association with the level of insulin compliance with prepandrial blood glucose levels (p>0,05). Nevertheless, univariate data showed that the level of insulin compliance was appropriate, but not so with the level of blood glucose adherence that is not good. This research gives scientific basis in giving nursing care to children with type 1 diabetes that self care in children with type 1 diabetes mellitus must be monitored and increased to get good quality of life.
Key words : Type 1 diabetes mellitus, adherence of glucose checkup, insulin adherence
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>