Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86094 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riska Lestari
"Perkembangan kawasan industri dan pertumbuhan jumlah pekerja industri berimplikasi pada peningkatan kebutuhan hunian di sekitar kawasan industri. Perbedaan latar belakang dan kebutuhan pekerja menyebabkan munculnya keberagaman preferensi dalam memilih hunian. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat preferensi hunian pekerja industri berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi hunian seperti; faktor fisik rumah, kualitas, lokasi, ketersediaan fasilitas pendukung, dan faktor kondisi lingkungan sekitar. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa lokasi merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap pemilihan hunian pekerja industri, karena semakin jauh lokasinya maka semakin besar biaya dan waktu tempuh yang dibutuhkan. Namun studi lainnya membuktikan bahwa pekerja industri lebih memilih menjadi commuter dibandingkan tinggal di hunian sewa dan menetap di kota. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan melakukan survey dalam bentuk kuesioner. Hasil penelitian merupakan analisis deskriptif dan analisis skoring. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kondisi lngkungan yang aman menjadi faktor terpenting dalam pemilihan hunian bagi pekerja industri dengan tingkat kepentingan sebesar 98,4%.

The development of industrial estates and the growth in the number of industrial workers have implications for increasing the need for housing around industrial areas. The different backgrounds and needs of workers lead to the emergence of a diversity of preferences in choosing a housing. This study aims to look at the occupancy preferences of industrial workers based on factors that influence the choice of housing such as; physical house, house quality, location, availability of supporting facilities, and environmental conditions. Previous studies have shown that location is the most influential factor in choosing residential workers for industrial workers, because the farther away the location is, the greater the cost and travel time required. However, other studies have shown that industrial workers prefer to be commuters rather than living in rental housing and living in cities. The method used is a qualitative method with the results of qualitative descriptive analysis and scoring analysis. The results of this study state that the most important factor in choosing a house for industrial workers is the condition of the surrounding environment, namely a safe environment with an importance level of 98.4%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farrell Jeremiah Hermanto
"Tiny House merupakan salah satu bentuk alternatif hunian yang mulai berkembang di kalangan masyarakat. Gerakan yang beririsan dengan gaya hidup kesederhanaan sukarela dan minimalisme ini mengusung sebuah hunian yang memiliki luas yang sangat terbatas. Dengan keterbatasan ruang ini, penghuni pun didorong untuk mampu hidup lebih sederhana. Tiny House sudah berkembang di berbagai macam benua, dari Australia, Amerika, Eropa, hingga Asia. Skripsi ini akan membahas bagaimana sebuah Tiny House dapa menjadi preferensi hunian bagi gaya hidup tertentu. Preferensi hunian merupakan sebuah ekspresi bagaimana kualitas hunian yang diinginkan oleh penghuninya. Dengan menganalisis kualitas dan efek yang diberikan oleh Tiny House, penulis akan menjelaskan bagaimana bentuk hunian ini akan cocok bagi orang-orang dengan gaya hidup tertentu.

Tiny House is one of the housing alternative that is growing more popular in the world. The movement, that known related to Voluntary Simplicity and Minimalism, gives people a house that has a very limited space. With this limitations, the occupants are forced to be able to live more simply. The movement has been growing in almost all regions, from Australia, to America, Europe, and Asia. This writings will look through on how Tiny House can be a housing preferences for people with certain lifestyle. With analizing the quality and the impact that Tiny House can give to its occupants, we will see how this housing type will suits certain lifestyle."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luciawati Sunarjo
"ABSTRAK
Pada tahun 2006 di Indonesia tercatat ada 81 kawasan industri yang telah beroperasi dari 203 kawasan industri yang memiliki ijin pengusahaan kawasan industri, dengan total Iuas kawasan ± 67.000 Ha. Prinsip Eco-Industrial Park (EIP) sejak tahun 1999 sudah mulai diterapkan di beberapa negara maju termasuk negara-negara di Asia seperti Jepang, China, India, Thailand, Philipina, dan Korea dan terbukti dapat meningkatkan manfaat ekonomi, Iingkungan, dan sosial. Namun di Indonesia pengembangannya hingga saat ini masih terkesan lambat. Kawasan Industri Jababeka merupakan satu-satunya kawasan industri di Indonesia yang berinisiatif untuk mengembangkan EIP yang ditawarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dalarn kerangka Program Lingkungan Hidup Indonesia-Jarman (ProLH), tapi sejauh ini belum diketahui efektifrtas dan efisiensi dalam pengembangannya.
Tujuh prinsip EIP berdasarkan -teori terdiri dari: (1) integrasi ke dalam sistem alam; (2) sistem energi; (3) aliran material dan pengelolaan Iimbah dari seluruh industri; (4) air; (5) pengelola kawasan yang efektif; (6) rehabilitasi infrastruktur, (7) integrasi kawasan industri dengan masyarakat sekitar, telah diterapkan oteh para pengusaha industri di dalam Kawasan industri Jababeka sebanyak 3 (tiga) prinsip yaitu integrasi ke dalam sistem alam, prinsip air, dan prinsip rehabilitasi infrastruktur. Hal ini terkait dengan masalah resources sustainability dan penghematan biaya. Prinsip EIP yang sudah diterapkan di Kawasan Industri Jababeka tersebut, signifikansinya menjadi suatu EIP masih rendah karena belum menyentuh pembangunan sistem. Sedangkan menurut penilaian 15 orang ahli dengan metode AHP menunjukan adanya perbedaan tingkat kepentingan prinsip, elemen-elemen dan altematif kebijakan pencapaian suatu EIP. Berdasarkan penilaian para ahli alternatif kebijjakan untuk percepatan tercapainya Kawasan industri Jababeka menjadi suatu EIP adalah pengembangan penggunaan teknologi ramah lingkungan."
2007
T 20850
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Fidi Hati Yanti
"Posisi sebagai tenaga keija baru di lingkungan kerja baru serta budaya yang berbeda dari daerah asal, menuntut pekeija perempuan yang bertempat tinggal di Kawasan Industri Batamindo untuk berusaha lebih keras dalam menyesuaikan diri. Proses penyesuaian diri merupakan salah satu hal yang tidak jarang memicu munculnya stres (stressor) bagi mereka. Untuk menangani stres itu diperlukan usaha para pekeija perempuan untuk mengatasi stres. Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi stres disebut coping.
Tujuan penelitian ini untuk menemukan stressor dan coping pada pekeija perempuan yang bertempat tinggal di Kawasan Industri Batamindo. Keinginan tersebut membuat peneliti ingin membuat dan menyusunnya menjadi lebih sistematis.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah, 1) Lembar data kontrol 2) Skala Stressor 3) Skala coping. Dalam pengambilan sampel teknik yang digunakan adalah incidental sampling. Alat ukur ini diujicobakan pada 30 subyek pekeija perempuan yang bertempat tinggal di Kawasan Industri Batamindo. Dalam penelitian ini subyek penelitian adalah pekeija perempuan yang bertempat tinggal di Kawasan Industri Batamindo sebanyak 176 orang.
Analisa data dilakukan dengan membandingkan mean untuk kemudian didapatkan peringkat dari stressor dan coping. Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa stressor yang berasal dari keluarga menjadi peringkat tertinggi, diikuti stressor yang berasal dari komunitas dan masyarakat dan terakhir adalah stressor yang berasal dari diri sendiri. Selanjutnya ditemukan kondisi stressor yang berhubungan dengan keamanan, fasilitas dan kebutuhan dasar merupakan stressor yang terbanyak dirasakan oleh subyek penelitian.
Melihat banyaknya stressor yang berhubungan dengan keamanan disarankan bagi perusahaan untuk lebih memperhatikan faktor-faktor keamanan. Bagi perusahaan jasa tenaga keija hendaknya memberikan informasi yang cukup jelas tentang lingkungan keija baru yang akan dituju sehingga tidak terdapat perbedaan antara harapan mereka sebelum bekeija dengan kondisi yang akan dihadapi. Untuk para pekeija perempuan yang bertempat tinggal di Kawasan Industri Batamindo disarankan untuk meningkatkan komunikasi antar teman satu rumah atau satu lingkungan. Bagi pemerintah hendaknya meningkatkan faktor keamanan bagi para warga pengguna jasa umum (TRANSKIB)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nasution, Irma Sari
"Hukum perjanjian diatur dalam Buku III KUHPer yang dimulai dari pasal 1233 KUHPer ? pasal 1864 KUHPer. Hal-hal yang diatur di dalam Buku III KUHPer antara lain mengenai: perjanjian jualbeli, tukar menukar, sewa menyewa, persekutuan, perkumpulan, hibah, penitipan barang, pinjam pakai, bunga tetap dan abadi, untung-untungan, pemberian kuasa, penanggung utang, dan perdamaian yang disebut juga dengan nama perjanjian nominaat. Perjanjian nominaat adalah perjanjian yang dikenal di dalam KUHPer. Sistem pengaturan hukum perjanjian menganut sistem terbuka , yang artinya para pihak bebas untuk mengadakan perjanjian dengan siapa pun, menentukan syarat-syaratnya, pelaksanaannya, dan bentuk perjanjian yaitu lisan maupun tertulis, baik yang sudah diatur maupun yang belum diatur di dalam undangundang. Hal ini dapat disimpulkan dalam pasal 1338 ayat 1 KUHPer. Perjanjian sewa menyewa merupakan perjanjian yang sangat berkembang saat ini di dalam masyarakat. Salah satu contoh dari perkembangan perjanjian sewa menyewa di dalam masyarakat adalah perjanjian sewa menyewa tanah dan bangunan. Dalam penelitian ini saya mencoba untuk menggambarkan secara umum mengenai bagaimanakah Perjanjian Sewa Menyewa Tanah dan Bangunan di Taman Industri Marunda (Marunda Industrial Park). Dan metode penelitian yang saya gunakan adalah metode penelitian kepustakaan, dengan alat pengumpulan datanya adalah studi dokumen, sehingga sifat dari penelitian ini adalah bersifat deskriptif, karena penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai perjanjian sewa menyewa dalam sewa menyewa tanah dan bangunan, dan bentuk dari penelitian ini adalah preskriptif, sedangkan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Dengan demikian, hasil penelitian akan bersifat deskriptif-analitispreskreptif. Pada hakikatnya Perjanjian Sewa Menyewa Tanah dan Bangunan di Taman Industri Marunda sepenuhnya dilandasi oleh ketentuan yang diatur dalam KUHPer, tetapi berdasarkan adanya azas kebebasan berkontrak maka di dalam perjanjian ini juga ada ketentuan-ketentuan yang merupakan kesepakatan dari kedua belah pihak yang tidak terdapat di dalam KUHPer seperti misalnya mengenai jaminan sewa (security deposit). Pada perjanjian ini penyewa diwajibkan untuk memberikan jaminan sewa sebesar 3 bulan sewa untuk menjamin kepastian berusaha dari pihak penyewa kepada pihak yang menyewakan. Perjanjian Sewa Menyewa Tanah dan Bangunan ini juga mempunyai keunikan tersendiri karena jangka waktu sewanya yang tidak terlepas dari jangka waktu perjanjian kerjasama antara PT. (P) Kawasan Berikat Nusantara dan PT. Dwimarunda Makmur yaitu selama 30 (tiga puluh tahun), karena kawasan industri ini berdiri berdasarkan perjanjian kerjasama tersebut."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
S21100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Kevin Marsahala
"Panel surya atap merupakan suatu terobosan dalam meningkatkan bauran energi terbarukan di Indonesia yang ramah lingkungan. Meskipun begitu, teknologi pembangkitan listrik ini tidak terlalu berkembang karena belum ada skema bisnis yang tepat. Penelitian ini bertujuan menganalisis potensi iradiasi matahari, seizing instalasi, potensi penjualan tenaga listrik dari instalasi panel surya atap, evaluasi proses bisnis, dan rekomendasi skema bisnis. Metodologi penelitian dilakukan dengan menggunakan Meteonorm Software untuk mengkalkulasi Global Horizontal Radiation. Kemudian, mengkalkulasinya dengan efisiensi modul, module mismatch, inverter, MPPT, kabel, dan shading untuk mengetahui produksi energi per kWh/m2. Hasil penelitian menunjukan bahwa skema bisnis Power Purchase Agreement dan sewa instalasi layak untuk diimplementasikan di kawasan industri Pulogadung berdasarkan Internal Rate of Return, Net Present Value, dan Pay Back Period. Penelitian ini merekomendasikan Power Purchase Agreement karena paling menguntungkan secara finansial dalam jangka panjang.

Solar photovoltaic rooftop is a breakthrough in increasing the renewable energy mix in Indonesia that is environmentally friendly. Even so, this electricity generation technology is not too developed because there is no appropriate business scheme yet. This research aims to analyze the potential of solar irradiation, seizing the installations, potential sales of electricity from solar photovoltaic rooftop installations, and evaluate business process and the recommendation. The research methodology was carried out using Meteonorm Software to calculate Global Horizontal Radiations. Then, it calculates with module efficiency, module mismatch, inverter, MPPT, cable, and shading to determine energy production per kWh/m2. The result of the study shows that the business schemes such direct purchase, installment purchase, power purchase agreement, and installation lease are proper to be implemented in Pulogadung Industrial Area based on Internal Rate of Return, Net Present Value, and Pay Back Period. This research recommends the power purchase agreement because it is the most financially profitable in the long term."
2018
T51779
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Syihabuddin
"ABSTRAK
Dibangunnya kawasan hijau dalam bentuk hutan kota di sekitar kawasan industri Pulogadung atas dasar keyakinan peranan fungsi jasa ekologis komunitas berbagai jenis tumbuhan yang dinilai mampu memperbaiki kualitas lingkungan kawasan industri. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis dinamika pertumbuhan hutan kota, kondisi iklim mikro, besaran karbon, pengetahuan dan sikap masyarakat, dan upaya pengelolaan hutan kota kawasan industri. Penelitian dilakukan di Hutan Kota kawasan Industri Pulogadung, Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Cakung, Kota Jakarta Timur. Sampel vegetasi terdiri dari 3 petak tunggal, sedangkan sampel manusia terdiri atas 40 responden dan 2 informan. Struktur dan komposisi vegetasi yang mendominasi di Hutan Kota Kawasan Industri Pulogadung Trembesi Samanea saman untuk fase pohon dengan INP 74,98 ; Mahoni Swietenia mahagoni untuk fase tiang dengan INP 177,67 ; petai cina Leucaena leucocephala untuk fase pancang dengan INP 61,33 . Profil vegetasi menunjukkan kriteria pohon masa kini 100 didominasi oleh model arsitektur Troll dengan kerapatan vegetasi pohon 225 individu/Ha. kondisi iklim mikro masuk kategori tidak nyaman yaitu 29,75, padahal kondisi idealnya atau kondisi nyaman pada kisaran 25,0-

ABSTRACT
The construction of green areas in the form of urban forest around Industrial Estate Pulogadung on the basis of the role of faith communities ecological service functions of various types of plants are considerably to improved the environmental quality of industrial estates. The purpose of the study is to analyze the dynamics of the growth of the urban forest the micro climatic conditions the amount of carbon the knowledge and attitudes and the urban forest manegement efforts industrial estate. The study was conducted the Urban forest Industrial Estate Pulogadung, East Jakarta. Samples of vegetation consist of 3 single swath, while the human sample consisted of 40 respondents. The structure and composition of vegetation that dominates in Urban forest Industrial Estate Pulogadung Samanea saman for phase IVI tree with 74.98 Swietenia mahagoni for phase pole with IVI 177.67 Leucaena leucocephala for phase with IVI 61,33 stake. Profile vegetation shows trees criteria today 100 dominated by Troll architectural model with a density of 225 trees vegetation individuals ha. micro climatic conditions in the category of uncomfortable 29.75 , whereas the condition or conditions ideally convenient in the range 25,0 "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuda Prawira
"Semakin meningkatnya angka kecelakaan kerja di Indonesia tentunya harus dapat menjadi perhatian terutama karena dapat meningkatkan pembayaran tunjangan kecelakaan kerja perusahaan yang berimplikasi kepada penurunan keuntungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis determinan dari tunjangan kecelakaan kerja berdasarkan pengendalian terhadap kecelakaan kerja pada industri manufaktur di Indonesia  dengan menggunakan jenis data panel pada rentang tahun 2010-2015 melalui pendekatan siklus bisnis, pasar tenaga kerja, karakteristik perusahaan serta kondisi fisik dan psikologi pekerja. penelitian ini membuktikan tunjangan kecelakaan kerja dipengaruhi secara negatif dan signifikan oleh program perlindungan pekerja, ukuran perusahaan serta berpengaruh positif dan signifikan terhadap jam kerja lembur dan upah. Adapun siklus bisnis berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tunjangan kecelakaan kerja, salah satu kemungkinan penyebabnya yaitu pendeknya rentang waktu penelitian.

Accident work increasing in Indonesia should get some attention, because its effect increasing a worker compensation that could affect firm profitability Goals of this research is to analyze determinant of compensation of industrial accident with controlling the amount of accident in manufacturing industry. With using panel data methods in 2010-2015, this research can prove that social worker program, firm size could impact negatively toward work accident compensation, wage and overtime wage impact positively to work accident compensation. Bussines cycle impact negative and significant to work accident compensation, this result is different from previous studies. Short time span of this research could be the major cause of the different result."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T53425
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Kurniadi
"Sejak ditetapkan sebagai sebagai bagian dari Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas sebagai bagian dari kebijakan pengembangan kawasan industri, Kawasan Industri Lobam mengalami penurunan jumlah perusahaan yang beroperasi. Fokus penelitian ini adalah pada implementasi kebijakan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan pengembangan industri di era Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas di Lobam mengalami berbagai permasalahan berupa keterbatasan berbagai sumber daya, kurangnya komunikasi antar organisasi pelaksana, selain itu kondisi ekonomi yang belum mendukung, keterbatasan berbagai sarana dan prasarana serta biaya operasional di Kawasan Industri Lobam yang tinggi. Penulis menyarankan agar BP Kawasan Bintan memiliki sumber pendapatan yang mandiri. Kementerian perindustrian juga harus segera menetapkan batas atas harga jual dan sewa lahan kawasan Industri.

Since Lobam Industrial Park became a part of Free Trade Zone Bintan in order to develop this Industrial park but the number of tenants that operate in Lobam Industrial Park decreasing. Focus of this research is the implementation of industrial park development in FTZ era. This is a qualitatif research.
This research conclude that there are some problems in implementing the industrial park develompent policy in FTZ era, such as lack of financial and human resources, bad communications among implementing agencies, economic situations not supportive, lack of infrastructure, also high operationl cost in Lobam Industrial Park. Writer suggests that BP Kawasan Bintan must have sustainble financial resources. Ministry of Industry has to set up ceiling-price of industrial land selling and leasing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>