Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192385 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elvan Rizky Novandi
"PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) merupakan salah satu perusahaan perbankan di Indonesia yang melayani nasabahnya dengan baik. Meskipun demikian, BNI berupaya untuk selalu meningkatkan layanan terhadap nasabahnya dengan menciptakan aplikasi BNI Call. Akan tetapi, BNI Call yang diciptakan belum berhasil untuk mencapai target pengguna yang diinginkan BNI. Berangkat dari permasalahan tersebut penelitian ini melakukan evaluasi menggunakan usability testing dan kuesioner System Usability Scale (SUS) terhadap aplikasi BNI Calls saat ini ke 20 partisipan penelitian. Hasilnya membuktikan bahwa kondisi aplikasi BNI Call saat ini membutuhkan perbaikan karena memperoleh nilai SUS 31,25 dengan predikat poor. Selanjutnya, dilakukan perancangan rekomendasi desain interaksi alternatif menggunakan metode User Centered Design (UCD) dari hasil evaluasi yang sebelumnya dilakukan. Setelah rancangan tercipta, dilakukan proses evaluasi kembali terhadap rancangan yang membuktikan bahwa rancangan desain interaksi alternatif memiliki usability yang baik karena memperoleh nilai SUS sebesar 78,75 dengan predikat good.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) is one of the banking companies in Indonesia that serves its customers well. Nevertheless, BNI strives to always improve services to its customers by creating the BNI Call application. However, the BNI Call that was created has not succeeded in achieving the user target BNI wanted. Based on these problems, this study evaluates using usability testing and the System Usability Scale (SUS) questionnaire on the current BNI Calls application to 20 research participants. The results prove that the current condition of the BNI Call application requires improvement because it has a SUS score of 31.25 with a poor predicate. Next, an alternative interaction design recommendation was designed using the User Centered Design (UCD) method from the results of the previous evaluation. After the design was created, a re-evaluation process was carried out on the design which proved that the alternative interaction design design had good usability because it obtained an SUS score of 78.75 with a good predicate."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Octovianus T. Hauteas
"ABSTRACT
There is a fundamental difference between requirement management process for tailor-made software application and packaged software application. In tailor-made software application, requirement is gathered by eliciting to the relevant stakeholder, while in packaged software application requirement is gathered identifying best-practices requirement.
Strategic analysis in strategic IS/IT planning process was focused on identifying potential application that company should have by using common business analysis tool and technique, such as Porter's Value-Chain, Porter's Five Competitive Forces, Efficient Consumer Response dan Dimension of Competence.
In this research, writer is trying to apply strategic analysis method in strategic IS/IT planning process to obtain strategic features for common food and beverages Distributor Company. The terminology of feature in Rational Unified Process (RUP) methodology is representing software requirement. The obtained features are being complemented with attributes and documented in form of RUP artifact like Requirement management plan, Vision document dan Glosssary. The final activity in this research is assesing the validity and reliability of the obtained feature, by making comparation to the commercial software functions."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40512
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delfa Agustia
"Layanan ride-hailing merupakan on-demand transportation service yang menghubungkan penumpang dengan pengemudi melalui sebuah aplikasi berbasis mobile. Salah satu fitur yang terdapat pada aplikasi tersebut adalah fitur pemberian tip yang digunakan oleh penumpang ketika ingin memberikan tip secara elektronik kepada pengemudi. Akan tetapi, intensi penumpang untuk memberikan tip melalui fitur di aplikasi tersebut masih rendah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat meningkatkan intensi pemberian tip melalui aplikasi sehingga fitur yang telah disediakan dapat digunakan dengan optimal. Penelitian ini akan menganalisis pengaruh dari faktor message framing, message evidence, dan user effort terhadap intensi pemberian tip melalui aplikasi (intention to tip via application). Penelitian ini menggunakan metode eksperimental between subject 2 (message framing: pesan sosial, pesan fungsional) x 2 (message evidence: ada, tidak ada) x 2 (user effort: low effort, high effort). Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online kepada 424 responden dan diolah menggunakan metode ANOVA pada aplikasi SPSS. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa message framing, message evidence, dan user effort berpengaruh terhadap intensi pengguna untuk memberikan tip melalui aplikasi. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa message framing menggunakan nilai sosial (pesan sosial) memiliki pengaruh yang lebih tinggi dibandingkan message framing menggunakan nilai fungsional (pesan fungsional). Pemberian message evidence pada fitur pemberian tip juga terbukti dapat meningkatkan intensi pemberian tip, dibandingkan tidak memberikan message evidence. Rancangan fitur pemberian tip yang low user effort akan lebih meningkatkan intensi pemberian tip, dibandingkan dengan fitur yang high user effort. Selain itu, pengaruh yang diberikan oleh message framing akan semakin kuat ketika ditampilkan pada fitur yang dirancang dengan low user effort, begitupun dengan pengaruh yang diberikan oleh message evidence. Terakhir, hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa pengaruh yang diberikan oleh faktor message framing dan message evidence akan semakin kuat ketika kedua faktor tersebut ditampilkan secara bersamaan pada satu halaman (low user effort).

Ride-hailing is an on-demand transportation service that connects passengers with the driver through a mobile-based application. One of the features provided in the application is the tipping feature, which is used by passengers who want to give a tip electronically to the driver. However, the intention of ride-hailing users to tip via the application is still lacking. Therefore, this study aims to analyze factors that can be used to increase the intention of ride-hailing users to tip via the application, so the tipping feature provided in the application will be used optimally. This study examined the effects of message framing, message evidence, and user effort factors on the intention of ride-hailing users to tip via the application. This study was conducted with 2 (message framing: social messages, functional messages) x 2 (message evidence: yes, no) x 2 (user effort: low user effort, high user effort) between-subjects experiment. Data collection was carried out by
distributing an online questionnaire filled by 424 respondents and processed using ANOVA in SPSS. The result indicates that message framing, message evidence, and user effort affects the intention of ride-hailing users to tip via the application. It can be interpreted that message framing using social value (social message) has a greater effect than message framing using functional value (functional message). The intention of ridehailing users to tip via application was higher when providing message evidence on the tipping feature. The user interfaces design of the tipping feature that emphasized low user effort can increase the intention to tip via the application, compared to the high user effort. In addition, the effects of message framing will be stronger when displayed on the tipping feature that low user effort, as well as the effects of message evidence. Finally, the results of this study also proved that the effects of message framing and message evidence will be greater when both messages (message framing dan message evidence) were displayed simultaneously on the same page (low user effort).
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, S. Jadiaman
"PT Mclinica Health Solutions atau lebih dikenal dengan SwipeRx merupakan perusahaan rintisan yang menyediakan solusi teknologi industri farmasi. SwipeRx memelopori model perdagangan berbasis komunitas yang menyatukan saluran farmasi yang terfragmentasi pada satu platform yang memungkinkan pengguna mengakses semua informasi, pendidikan, dan obat-obatan. SwipeRx melayani kebutuhan apotek dalam penyediaan obat-obatan yang dibutuhkan dengan menyediakan fitur SwipeRx Belanja. Hasil riset internal menunjukkan bahwa pengguna SwipeRx Belanja membutuhkan lebih banyak upaya kognitif saat menggunakan SwipeRx Belanja. Dari data laporan produk mClinica tahun 2022, diidentifikasi bahwa tingkat kesenjangan dalam product discovery pada SwipeRx Belanja mengalami penurunan funnel dari 56% kuartal terakhir menjadi 52% pada kuartal saat ini. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengevaluasi usability dan mengembangkan desain alternatif sebagai solusi rekomendasi khususnya pada halaman produk, pencarian, keranjang, detail pesanan, home dan checkout. Penelitian ini menerapkan kuesioner System Usability Scale (SUS), Open-Ended Question (OEQ) dan Usability Testing (UT). Sebanyak 75 responden berpartisipasi dalam pengisian kuesioner SUS dan OEQ. Selanjutnya dipilih 6 dari 75 responden untuk berpartisipasi dalam kegiatan evaluasi secara kualitatif UT. UT dilakukan dua kali dengan melibatkan 6 pelanggan pada masing-masing tahap. UT Fase 1 dilakukan untuk mendapatkan permasalahan dari konsidi sekarang. Hasil dari kelompok permasalahan dipetakan ke dalam prinsip Nielsen's ten principles for interaction design dan Shneiderman’s eight golden rules sehingga menghasilkan rekomendasi solusi perbaikan. UT Fase 2 dilakukan untuk menguji solusi desain alternatif yang dikembangkan. Setelah dilakukan evaluasi usability baik dari segi kuantitatif (SUS) dan kualitatif (UT Fase 1), diusulkan enam belas solusi desain alternatif tampilan antarmuka pada halaman produk, pencarian, keranjang, pembayaran, home dan checkout. Enam belas solusi desain alternatif diuji kembali dengan UT Fase 2 yang melibatkan responden yang sama pada UT Fase 1. Hasil evaluasi UT Fase 2 kemudian dibandingkan dengan hasil UT Fase 1. Hasil dari evaluasi prototipe solusi desain alternatif ditemukan pengurangan kemunculan permasalahan dari SwipeRx Belanja. Hasil pengukuran SUS juga mengalami kenaikan dari nilai B kategori Good menjadi nilai A kategori Excellent. Perbaikan desain antarmuka aplikasi mampu memberikan peningkatan positif pada usability dan user experience SwipeRx Belanja.

PT Mclinica Health Solutions or better known as SwipeRx is a startup that provides
technology solutions for pharmacists. SwipeRx pioneered a commerce-based community model that identifies fragmented pharmaceutical channels on a single platform allowing users to access all the information, education and medicines they need. SwipeRx serves the needs of pharmacies in providing needed medicines by providing the SwipeRx Shopping feature. Internal research results show that Shopping SwipeRx users require more cognitive effort when using Shopping SwipeRx. From the mClinica product report data for 2022, it was identified that the level of tension in product discovery at SwipeRx Expenditure had decreased in the funnel from 56% in the last quarter to 52% in the current quarter. This study aims to evaluate usability and develop alternative designs as solution recommendations, especially on product, search, basket, order detail, home and checkout pages. This study applies the System Usability Scale (SUS) questionnaire, Open-Ended Question (OEQ) and Usability Testing (UT). as many as 75 respondents participated in filling out the SUS and OEQ questionnaires. Then 6 out of 75 respondents were selected to participate in the UT qualitative evaluation activities. UT is carried out twice by involving 6 customers at each stage. UT Phase 1 is carried out to get problems from the current conditions. The results of the group of problems are mapped into the heuristic evaluation principles and produce recommendations for improvement solutions which are mapped to the eight principles of Shneiderman's golden rule. UT Phase 2 was carried out to test the alternative design solutions developed. After evaluating the usability both in quantitative (SUS) and qualitative terms (UT Phase 1), we propose sixteen alternative design solutions for the interface display on product pages, search, basket, payment, home and checkout. Sixteen alternative design solutions were re-tested with UT Phase 2 which involved the same respondents in UT Phase 1. The results of the UT Phase 2 evaluation were then compared with the results of UT Phase 1. The results of the evaluation of alternative design solution prototypes found improvements in the emergence of problems from SwipeRx Shopping. The results of the SUS measurement also increased from a B value in the Good category to an A value in the Excellent category. Improved application interface design is able to provide positive improvements to the usability and user experience of SwipeRx Shopping.
"
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arga Hananto
"The use of post-purchase online consumer review in hotel attributes study was still scarce in
the literature. Arguably, post purchase online review data would gain more accurate attributes that
consumers actually consider in their purchase decision. This study aims to extract attributes from two
samples of five-star hotel reviews (Jakarta and Singapore) with text mining methodology. In addition,
this study also aims to describe positioning of five-star hotels in Jakarta and Singapore based on
the extracted attributes using Correspondence Analysis. This study finds that reviewers of five star
hotels in both cities mentioned similar attributes such as service, staff, club, location, pool and food.
Attributes derived from text mining seem to be viable input to build fairly accurate positioning map
of hotels. This study has demonstrated the viability of online review as a source of data for hotel
attribute and positioning studies."
Management Research Center (MRC) Department of Management, Faculty of Economics, University of Indonesia and Philip Kotler Center,
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bryanza Novirahman
"Teknologi Quran International adalah perusahaan rintisan (startup) yang bergerak di bidang pendidikan khususnya agama Islam dan berfokus pada pengajaran Al-Qur’an secara komprehensif. Sejak perusahaan ini pertama kali dibentuk pada tahun 2015, hingga saat ini perusahaan masih belum dapat mendapatkan keuntungan yang dapat membiayai operasional dari perusahaan. Lebih lanjut, hal ini disebabkan karena fokus dari sebagian besar pegawai perusahaan terbagi dengan pengerjaan proyek eksternal diluar perusahaan. Oleh karena itu, evaluasi business model pada aplikasi Learn Quran Tajwid dilakukan untuk menghasilkan usulan model monetisasi baru sehingga dapat membantu perusahaan dalam mendapatkan keuntungan yang lebih. Metode challenged based learning (CBL) kemudian dilakukan melalui pengumpulan data secara kualitatif dengan contextual interview untuk menilai aspek e-learning dari aplikasi serta mengetahui teknik in-app purchasing dan organic marketing yang cocok untuk diterapkan kedepannya. Aplikasi yang saat ini diteliti kepada 20 sampel responden pengguna aplikasi terdekat dan domain atau subject expert yang direkomendasi oleh stakeholder adalah yang tersedia dalam platform Android dan iOS. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa model monetisasi dari Learn Quran Tajwid perlu diperbaiki secara menyeluruh sehingga kesempatan dari pengguna aktif yang dimiliki saat ini dapat dengan penuh dimanfaatkan oleh perusahaan. Dampak dari penelitian ini kemudian juga dapat berguna untuk perusahan rintisan lainnya agar bisa memiliki perpaduan model monetisasi yang lebih sustainable.

Pembimbing :
Prof. Yudho Giri Sucahyo M.Kom., Ph.D.
Teknologi Quran International adalah perusahaan rintisan (startup) yang bergerak di bidang pendidikan khususnya agama Islam dan berfokus pada pengajaran Al-Qur’an secara komprehensif. Sejak perusahaan ini pertama kali dibentuk pada tahun 2015, hingga saat ini perusahaan masih belum dapat mendapatkan keuntungan yang dapat membiayai operasional dari perusahaan. Lebih lanjut, hal ini disebabkan karena fokus dari sebagian besar pegawai perusahaan terbagi dengan pengerjaan proyek eksternal diluar perusahaan. Oleh karena itu, evaluasi business model pada aplikasi Learn Quran Tajwid dilakukan untuk menghasilkan usulan model monetisasi baru sehingga dapat membantu perusahaan dalam mendapatkan keuntungan yang lebih. Metode challenged based learning (CBL) kemudian dilakukan melalui pengumpulan data secara kualitatif dengan contextual interview untuk menilai aspek e-learning dari aplikasi serta mengetahui teknik in-app purchasing dan organic marketing yang cocok untuk diterapkan kedepannya. Aplikasi yang saat ini diteliti kepada 20 sampel responden pengguna aplikasi terdekat dan domain atau subject expert yang direkomendasi oleh stakeholder adalah yang tersedia dalam platform Android dan iOS. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa model monetisasi dari Learn Quran Tajwid perlu diperbaiki secara menyeluruh sehingga kesempatan dari pengguna aktif yang dimiliki saat ini dapat dengan penuh dimanfaatkan oleh perusahaan. Dampak dari penelitian ini kemudian juga dapat berguna untuk perusahan rintisan lainnya agar bisa memiliki perpaduan model monetisasi yang lebih sustainable.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Aminullah Alfiyanto
"Sebagai salah satu kota tujuan pariwisata, Kota Surakarta memiliki daya tarik wisata mulai dari wisata kuliner, budaya, dan bangunan bersejarah yang masih terus dilestarikan hingga saat ini. Untuk mempromosikan pariwisata di Kota Surakarta, Pemerintah Kota Surakarta meluncurkan aplikasi Solo Destination untuk mempermudah wisatawan dalam menjelajahi Kota Surakarta. Namun pada kenyataannya, masih ditemukan permasalahan terkait usability pada aplikasi Solo Destination. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, ditemukan permasalahan yang dialami oleh pengguna sehingga memengaruhi pengalaman pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk memahami permasalahan yang dialami oleh pengguna, memberikan usulan desain antarmuka alternatif, dan meningkatkan pengalaman pengguna dalam menggunakan aplikasi Solo Destination. Desain antarmuka alternatif aplikasi Solo Destination yang dihasilkan pada penelitian ini dirancang menggunakan pendekatan user-centered design (UCD) yang terdiri dari empat tahapan yaitu memahami konteks penggunaan sistem oleh pengguna, menentukan kebutuhan pengguna, menghasilkan solusi desain yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, dan melakukan evaluasi pada solusi desain terhadap kebutuhan pengguna. Evaluasi desain antarmuka dan usability pada aplikasi Solo Destination dilakukan menggunakan metode usability testing, evaluasi heuristik, dan system usability scale (SUS). Melalui kuesioner daring yang diisi oleh 81 responden, Aplikasi Solo Destination mendapatkan nilai akhir SUS sebesar 53,7 yang termasuk ke dalam grade D dan nilai adjective OK. Setelah dilakukan triangulasi data pada temuan permasalahan usability dari metode usability testing dan evaluasi heuristik pada aplikasi Solo Destination, ditemukan lima kategori permasalahan yaitu informasi yang tidak lengkap, kendala pada sistem, konsistensi desain, kategorisasi yang kurang maksimal, dan keterbatasan fungsi dari fitur yang ada. Desain antarmuka alternatif yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki nilai baik dan success rate sebesar 99,375% setelah dilakuka.

To promote tourism in Surakarta, the Surakarta City Government launched the Solo Destination application to facilitate tourists in exploring the city. However, usability issues have been identified within the Solo Destination application. This study aims to understand the problems faced by users, propose alternative interface designs, and enhance the user experience of the Solo Destination application. The alternative interface design was created using a user-centered design (UCD) approach, which consists of four stages: understanding the context of system use by users, determining user needs, generating design solutions that meet user needs, and evaluating these design solutions against user requirements. The interface and usability of the Solo Destination application were evaluated using usability testing, heuristic evaluation, and the System Usability Scale (SUS). Through an online questionnaire completed by 81 respondents, the Solo Destination application received a final SUS score of 53.7. The results identified five categories of issues: incomplete information, system constraints, design consistency, suboptimal categorization, and limited functionality of existing features. The alternative interface design developed in this study achieved a success rate of 99.375% after evaluation using usability testing with 10 participants. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emilla Melati
"ABSTRAK
Dewasa ini penyelenggaraan transmigrasi dilakukan dengan penataan wilayah
melalui program Kota Terpadu Mandiri (KTM). KTM diharapkan mampu
membentuk pusat pertumbuhan ekonomi baru kurang dari 15 tahun. Dalam
pelaksanaannya, perkembangan beberapa KTM tidak sesuai dengan yang
diharapkan sehingga mengalami keterlambatan dalam mencapai tahapannya.
Penelitian ini mengidentifikasi faktor- faktor yang menyebabkan keterlambatan
menggunakan software structural equation modelling. Beberapa faktor dominan
yang berpengaruh dalam kinerja KTM adalah peran pemerintah daerah, peran
masyarakat dan swasta, kelembagaan ekonomi, perkembangan pertanian, serta
sarana dan prasarana perkotaan. Dengan diketahuinya faktor dominan diharapkan
dapat digunakan untuk menyusun strategi yang tepat untuk mengurangi terjadinya
deviasi dalam tahap perkembangan KTM.

ABSTRACT
Today the organization of transmigration is done by structuring the region through
the Integrated City program Mandiri (KTM). KTM is expected to form a new
economic growth center is less than 15 years. In practice, the development of
some of the KTM is not as expected so experienced delays in reaching its stages.
This study identifies the factors that cause delays using structural equation
modeling software. Some of the dominant factors that affect the performance of
KTM is the role of local governments, the role of public and private, institutional
economics, agricultural development, as well as city infrastructure. By knowing
the dominant factor is expected to be used to develop appropriate strategies to
reduce the occurrence of the deviation in the developmental stages KTM."
2016
T46645
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Wulandari
"Pemerintah meluncurkan aplikasi pelacakan kontak bernama aplikasi PeduliLindungi untuk menghentikan penyebaran COVID-19. Namun aplikasi ini hanya memiliki 55 juta atau hanya sekitar 20% dari jumlah penduduk Indonesia. Jumlah tersebut dinilai kurang untuk membantu mengatasi COVID-19. Setidaknya diperlukan 60% dari populasi yang menggunakan aplikasi pelacakan kontak sehingga penggunaan aplikasi pelacakan kontak menjadi efektif. Kualitas layanan merupakan faktor pengaruh dominan terhadap niat adopsi pengguna. Rendahnya kualitas layanan suatu aplikasi dapat mempengaruhi keinginan masyarakat untuk menggunakan aplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kualitas layanan aplikasi pelacakan kontak berdasarkan ulasan pengguna. Penelitian ini menggunakan metode pemodelan topik untuk memperoleh dimensi kualitas layanan serta analisis sentimen untuk mengukur kualitas layanan. Penelitian ini terdiri dari (1) pengumpulan ulasan pengguna aplikasi PeduliLindungi, (2) pra-pemrosesan dari data ulasan yang sudah diekstrak, (3) mengklasifikasikan ulasan ke topik/ dimensi kualitas layanan, (4) mengukur skor kualitas layanan setiap dimensi kualitas layanan, dan (5) mengevaluasi total skor untuk kualitas layanan dari aplikasi PeduliLindungi. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan. Pertama, dari berbagai dimensi kualitas layanan diketahui bahwa dimensi system efficiency, functional benefit, system availability, dan emotional benefit menjadi faktor penting oleh pengguna aplikasi pelacakan kontak. Skor kualitas layanan pada setiap dimensi adalah 66.5% untuk dimensi system efficiency, 54.4% untuk dimensi functional benefit, 51.5% untuk dimensi system availability, dan 46.2% untuk dimensi emotional benefit. Skor kualitas layanan aplikasi PeduliLindungi secara keseluruhan adalah 40.6%.

The government has launched a contact tracing application called the PeduliLindungi application to stop the spread of COVID-19. However, this application only has 55 million or only about 20% of Indonesia's population. This amount is considered insufficient to help overcome COVID-19. At least 60% of the population is required to use contact tracing applications for the use of contact tracing applications to be effective. Service quality is the dominant influence factor on user adoption intention. Service quality level can affect people's desire to use the application. This study aims to measure the service quality of contact tracing applications based on user reviews. This study uses the topic modeling method to obtain service quality dimensions and sentiment analysis to measure service quality. This research consists of (1) collecting user reviews of PeduliLindungi, (2) pre-processing the extracted review data, (3) classifying reviews into topics/service quality dimensions, (4) measuring service quality scores for each service quality dimension, and (5) evaluate the total score for the service quality of the PeduliLindungi application. This research produced several findings. First, from various service quality dimensions, it is known that the service quality dimensions of a contact tracing application are system efficiency, functional benefit, system availability, and emotional benefit are important factors for contact tracing application users. The service quality score on each dimension is 66.5% for the system efficiency dimension, 54.4% for the functional benefit dimension, 51.5% for the system availability dimension, and 46.2% for the emotional benefit dimension. The overall PeduliLindungi service quality score is 40.6%."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>