Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98093 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fathor Rahman
"Tulisan ini menjelaskan peran komunitas muslim yang hidup di Bali. Sebagai umat agama yang minoritas dan hidup di tengah-tengah tradisi keberagamaan yang didominasi oleh ajaran Hindu, diperlukan peran komunitas yang mampu menciptakan sistem sosial keberagamaan yang inklusif dan dinamis. Dengan mengangkat beberapa komunitas muslim seperti Masjid Ibnu Batutah, Ukhuwah Masjid-Mushala, Kelompok Maiyah yang selama ini cukup berperan penting dalam menggerakkan kegiatan keberagamaan dan melibatkan banyak pihak secara lintas batas (baik keimanan maupun profesi), tulisan ini menganalisis bagaimana peran mereka di tengah kuatnya dominasi tradisi Hindu di Bali, bagaimana cara mereka membangun pola indoktrinasi yang moderat di kalangan intra umat Islam maupun antar umat beragama. Dengan menggunakan pendekatan sosiologis dan tehnik pengambilan data melalui wawancara secara mendalam, tulisan ini ingin menunjukkan bahwa peran komunitas seperti Masjid Ibnu Batutah, Ukhuwah Masjid-Mushala, Kelompok Maiyah sangat prospektif sebagai simpul penggerak keberagamaan yang inklusif di Bali. Dengan caranya masing-masing dan pendekatan asosiatif, ketiga komunitas tersebut cukup aktif melibatkan banyak pihak dalam melaksanakan kegiatan keagamaan yang bisa memantik apresiasi dan respon positif dari masyarakat luas terhadap posisi umat muslim yang ada di Bali."
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2019
297 JPAM 32:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Erviena Haniev
"Industri halal dunia saat ini mengalami perkembangan yang pesat, akan tetapi di Indonesia sendiri perkembangan industri halal relatif lebih lambat dibandingkan negara-negara Islam lain. Saat ini Indonesia merupakan konsumen produk makanan halal terbesar di dunia, akan tetapi hal tersebut belum menjadikan Indonesia sebagai produsen utama produk makanan halal. Pada sektor makanan cepat saji di Indonesia, merek restoran cepat saji asing pun masih lebih mendominasi dibandingkan restoran cepat saji lokal. Beragamnya restoran cepat saji di Indonesia baik lokal maupun asing membuat konsumen Indonesia dihadapkan pada berbagai faktor yang akan menentukan produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji mana yang akan dikonsumsi. Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah religiusitas, animosity atau rasa kebencian, serta etnosentrisme.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh religiusitas, animosity, dan etnosentrisme konsumen Muslim Indonesia terhadap penilaian produk dan pembelian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat. Sampel pada penelitian ini adalah konsumen Muslim Indonesia yang minimal berusia 17 tahun dan mengetahui restoran cepat saji asal Amerika Serikat di Indonesia. Data diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling dengan software Lisrel 8.5.1.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa animosity dan religiusitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pembelian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat. Akan tetapi pada penelitian ini, etnosentrisme tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat. Penelitian ini juga menunjukkan etnosentrisme dan religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap animosity, serta religiusitas juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap etnosentrisme. Disamping itu, penelitian ini juga menemukan bahwa etnosentrisme berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penilaian produk, namun demikian variabel animosity tidak berpengaruh signifikan pada penilaian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat.
Terakhir, hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa penilaian produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat.Industri halal dunia saat ini mengalami perkembangan yang pesat, akan tetapi di Indonesia sendiri perkembangan industri halal relatif lebih lambat dibandingkan negara-negara Islam lain. Saat ini Indonesia merupakan konsumen produk makanan halal terbesar di dunia, akan tetapi hal tersebut belum menjadikan Indonesia sebagai produsen utama produk makanan halal. Pada sektor makanan cepat saji di Indonesia, merek restoran cepat saji asing pun masih lebih mendominasi dibandingkan restoran cepat saji lokal. Beragamnya restoran cepat saji di Indonesia baik lokal maupun asing membuat konsumen Indonesia dihadapkan pada berbagai faktor yang akan menentukan produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji mana yang akan dikonsumsi. Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah religiusitas, animosity atau rasa kebencian, serta etnosentrisme.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh religiusitas, animosity, dan etnosentrisme konsumen Muslim Indonesia terhadap penilaian produk dan pembelian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat. Sampel pada penelitian ini adalah konsumen Muslim Indonesia yang minimal berusia 17 tahun dan mengetahui restoran cepat saji asal Amerika Serikat di Indonesia. Data diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling dengan software Lisrel 8.5.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa animosity dan religiusitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pembelian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat. Akan tetapi pada penelitian ini, etnosentrisme tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat.
Penelitian ini juga menunjukkan etnosentrisme dan religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap animosity, serta religiusitas juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap etnosentrisme. Disamping itu, penelitian ini juga menemukan bahwa etnosentrisme berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penilaian produk, namun demikian variabel animosity tidak berpengaruh signifikan pada penilaian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat. Terakhir, hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa penilaian produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat.

The global halal industry is currently experiencing rapid growth, yet it is a contradictory for Indonesia of which its development of halal industry is relatively slower than other Islamic countries. This also includes the halal food sector in which Indonesia has become the largest consumer market but it still not able to become the main producer. Moreover, in terms of the fast food sector, the existence of foreign fast food restaurant still dominates the market. The various fast food restaurants in Indonesia both local and foreign make Indonesian consumers face many factors in determining from which fast food restaurant they should buy the foods or beverages. Some of these factors include the religiosity, animosity, as well as ethnocentrism.
This research aims to analyze the influence of religiosity, animosity and ethnocentrism towards the product judgment and the purchase of food or beverage products from US fast food restaurants among Indonesian Muslim consumers. The sample of this research was Indonesian Muslim consumers who are at least 17 years old and aware of the US fast food restaurants in Indonesia. The data then was processed using the Structural Equation Modelling SEM method with Lisrel 8.5.1 software.
The result shows that the animosity and religiosity have significant negative effect on the purchase of US fast food restaurants rsquo products. However, in this study, ethnocentrism has no significant effect on US fast food restaurants rsquo products purchase. This study also shows that ethnocentrism as well as religiosity has a significant positive effect on animosity, and religiosity also has a significant positive effect on ethnocentrism.
In addition, this study also found that the ethnocentrism has a significant negative effect on product judgment, while animosity has no significant effect on product judgment. Lastly, the results of this research also show that product judgment has a significant positive effect on US fast food restaurants rsquo products purchase.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
USA: Blackwell Publishing,
297 TMW
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Rusdaul Ulum
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap bias antarkelompok. Sebanyak tiga ratus empat puluh empat peserta, berusia 17 hingga 65 tahun berpartisipasi dalam penelitian online. Alat ukur, bias antarkelompok dan religiusitas digunakan untuk mengukur hubungan antara religiusitas dan bias antarkelompok. Hasil Analisis statistik dengan Regresi Linear Berganda menunjukkan bahwa religiusitas memiliki efek negatif yang signifikan terhadap bias antarkelompok. Sementara itu dimensi religiusitas Islam adalah prediktor terkuat dari sikap terhadap ateis dan Dimensi religiusitas ihsan adalah prediktor terkuat untuk kesadaran LGBT. Sehingga dapat disimpulkan bahwa religiusitas berpengaruh terhadap bias antarkelompok dengan Islam sebagai prediktor terkuat dari sikap terhadap ateis dan ihsan sebagai prediktor terkuat dari sikap terhadap LGBT. Karena itulah hasilnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk memahami fenomena tersebut bias antarkelompok. Kelompok sosial dan keanggotaan organisasi keagamaan harus dipertimbangkan pada penelitian selanjutnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas
tentang bias antarkelompok.

This study aims to determine the effect of religiosity on intergroup bias. A total of three hundred and forty-four participants, people aged 17 to 65 years in the online study. Measurement tools, intergroup bias and religiosity were used to measure the relationship between religiosity and intergroup bias. The results of statistical analysis with Multiple Linear Regression show that religiosity has a significant negative effect on intergroup bias. Meanwhile, the dimension of Islamic religiosity is the strongest predictor of attitudes towards atheism and the dimension of ihsan religiosity is the strongest predictor for LGBT awareness. So it can be denied that religiosity has an effect on intergroup bias with Islam as the strongest predictor of attitudes towards atheism and ihsan as the strongest predictor of LGBT attitudes. Due to this fact, the results are expected to become a reference for research to understand this phenomenon of intergroup bias. Social groups and organizational organizations should consider in future studies to get a clearer picture about bias between groups."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulaeman
"Komunikasi agama merupakan tindakan komunitas Muslim-Kristiani berdasarkan kepercayaan melakukan proses komunikasi. Komunikasi agama bagian media rekonsialisasi masa rehabilitasi pasca konflik dalam kehidupan beragama di Kepulauan Maluku. Beberapa platform simbol-simbol kehidupan beragama, seperti gong perdamaian, penjulukan, dan basudara samua dijadikan relasi harmonisasi, di sisi lainnya menunjukkan dishamonisasi. Namun perkembangannya simbol-simbol kehidupan beragama melalui komunikasi agama, cenderung memahami nilai-nilai keyakinan dengan emosional, kebhinekaan perbedaan, sikap eksklusivitas, pembiaran kemungkaran, trauma psikologi komunikasi, segregasi wilayah, dan fanatisme beragama. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif dengan pendekatan kualitatif berdasarkan perspektif tindakan sosial, fenomenologi, dan interaksi simbolik. Hasil penelitian menjelaskan komunitas Muslim-Kristiani memaknai dirinya beragama melalui interaksi dan komunikasi dengan perlakuan penerimaan beragama positif dan negatif berdasarkan pengalaman komunikasi agama kebhinekaan ketidaknyamanaan dan harmonisasi beragama di Kepulauan Maluku."
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2018
297 JPAM 31:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Minang Warman K
"[ABSTRAK
Religiusitas adalah unsur keberagamaan yang diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan manusia yang diwarnai oleh nuansa kebertuhanan. Di dalam antropologi salah satu cara memeriksa pemaknaan religiusitas bagi pemeluk agama atau kepercayaan adalah melalui perhatian terhadap praktik-praktik dalam diskursus pemeluk agama atau kepercayaan tersebut. Cara ini merupakan kritik bagi antropologi intepretatif yang menyebutkan simbol agama sebagai satu- satunya wahana pemberi makna religiusitas bagi pemeluknya. Salah satu organisasi kepercayaan yang berada di Indonesia yaitu Paguyuban Sumarah menjalankan sebuah praktik spiritual guna memaknai religiusitasnya. Upaya ini melalui sujud sumarah yang diyakini oleh warganya sebagai cara guna memaknai kebersatuan manusia dengan sang pencipta (manunggal). Untuk dapat memaknai kemanunggalan tersebut di dalam praktik sujud, paguyuban sumarah melakukan latihan bersama yang diselenggarakan secara gradual. Pada latihan bersama warga diminta untuk mengikuti kaidah dan ajaran yang terdapat di dalam paguyuban guna mencapai tujuan yaitu memaknai kemanunggalan terhadap Tuhan. Di sini terlihat bahwa usaha menumbuhkan pemaknaan akan Tuhan harus di lalui dengan melaksanakan kaidah-kaidah di dalam praktik sujud guna membangun emosi keagamaan yang berfungsi membentuk struktur disposisi tubuh dan jiwa pada perilaku warga. Dalam tradisi sumarah, proses kontemplasi intelektual dan proses manunggal tak dapat dipisahkan dari latihan dalam praktik sujud sumarah.

ABSTRACT
Religiosity is an element of diversity that manifested in various sides of human life which shape by shades of Godliness. In anthropology a one way to check the meaning of religiosity to religion or belief is through pay the attention to practices in their discourse of the religion or belief. This way is a criticism of interpretative anthropology which mentions religious symbols as the sole vehicle for giving significance to its adherent?s religiosity. One of the belief organization's in Indonesia, namely the Sumarah run a spiritual practice in order to make sense of religiosity. This effort through Sujud Sumarah believed by its citizens as a way to make sense of human oneness with the creator (unified). To understand the oneness in the practice of prostration, Sumarah community conduct joint exercises gradually. In the joint exercises, the residents were asked to follow the rules and teachings contained in the community in order to achieve the objectives that make sense of oneness of God. Here can see the effort to grow the meaning of God must be passed to implement the rules in the practice of sujud in order to build a functioning religious emotions form the structure of the disposition of the body and soul on the behavior of citizens. In the Sumarah tradition, intellectual contemplation process and unified process cannot be separated from the exercise in practice of Sujud Sumarah., Religiosity is an element of diversity that manifested in various sides of human life which shape by shades of Godliness. In anthropology a one way to check the meaning of religiosity to religion or belief is through pay the attention to practices in their discourse of the religion or belief. This way is a criticism of interpretative anthropology which mentions religious symbols as the sole vehicle for giving significance to its adherent’s religiosity. One of the belief organization's in Indonesia, namely the Sumarah run a spiritual practice in order to make sense of religiosity. This effort through Sujud Sumarah believed by its citizens as a way to make sense of human oneness with the creator (unified). To understand the oneness in the practice of prostration, Sumarah community conduct joint exercises gradually. In the joint exercises, the residents were asked to follow the rules and teachings contained in the community in order to achieve the objectives that make sense of oneness of God. Here can see the effort to grow the meaning of God must be passed to implement the rules in the practice of sujud in order to build a functioning religious emotions form the structure of the disposition of the body and soul on the behavior of citizens. In the Sumarah tradition, intellectual contemplation process and unified process cannot be separated from the exercise in practice of Sujud Sumarah.]"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kasi, N.M.
Yogyakarta: International Association of Historians of Asia (IAHA), 1974
294.5 KAS r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mochtar Buchori
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Agama, Departemen Agama RI, 1979
291.1 MOC d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ratnaesih Maulana
"ABSTRAK
Di Jawa Barat peninggalan-peninggalan keagamaan
yang bersifat monumental, seperti Candi misalnya relatif sedikit, namun oukup banyak sumber tertulis yang menguraikan perihal keagamaan, misalnya kitab Sewaka Darma, Sanghyang Sihsakanda ng karesian, Amanat
Galunggung, dan Serat Dewabuda. Banyak sarjana telah
menulis keagamaan di Jawa Barat, namun yang menulis
secara khusus dapat dihitung dengan jari, di antaranya
J.L. Moens, Hariani Santiko dan Agua Aris Mnnandar.
Moens dan Hariani Santiko menulis tentang agama yang
mungkin dianut raja Poernawarman dari kerajaan Taruma,
dan Agus Arismunandar mengenai keagamaan masa kerajaan
Sunda.
Peneliti yang menulis khusus keagamaan di Jawa
Barat, umumnya di Jawa secara menyeluruh dapat dikatakan belum ada. Atas dasar itulah penelitian ini dilakukan.
Penelitian ini dilakukan dengan metode fenomenolo-
gi dengan data-data berupa sumber-sumber tartulis, yaitu prasasti dan karya susastra Serta berita~berita Cina.
Untuk dapat mengungkapkan suatu pengertian tentang
pemujaan atau keperoayaan yang tersirah dari isi
prasasti, penulis berusaha memperbandingkannya dengan
kitab-kitab keagamaan dan kitab-kitah susastra, serta
berita-berita Cina.
Atas dasar sumber-sumber tertulis tersebut diduga
bahwa kehidupan keagamaan masyarakat Jawa Barat masa
Hindu Buddha, yaitu masa kerajaan Taruma, lebih kurang
abad V sampai dengan abad VII Masehi adalah agama Veda
(Hindu Kuna) yang mengutamakan pamujaan terhadap Visnu
Triwikrama. Adapun keadaan keagamaan sesudah kerajaan
Taruma, masa kerajaan Sunda dan sesudahnya, sejak awal
abad kedelapan Masehi hingga akhir abad keenambelas
Masehi kehidupan keagamaan di Jawa Barat adalah agama
Hindu Buddha yang telah berbaur dengan unsur-unsur agama leluhur, yaitu ajaran patikrama sebagai "agama pribumi"."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Agama RI, Badan Penelitian dan Pengembangan Agama, 1994/1995
200 IND r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>