Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60202 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meby Petraca
"Injektor kontras digunakan untuk memasukkan zat kontras ke dalam tubuh pasien, meningkatkan kontrast gambar medis untuk membantu diagnosis kondisi medis. Salah satu contohnya adalah pada pemeriksaan Pulmonary Embolism (PE), di mana Computed Tomography Pulmonary Angiography (CTPA) dengan menggunakan injektor kontras menjadi gold standard. Pentingnya keamanan pasien diakui sebagai kewajiban fasilitas pelayanan kesehatan. Metode gravimetri merupakan metode kalibrasi umum yang melibatkan pengukuran berat komponen dalam keadaan murni. Namun, metode ini memerlukan waktu yang cukup lama dan stabilisasi lingkungan. Pada penelitian sebelumnya telah membahas berbagai aspek teknis dan ketidakpastian yang terkait dengan metode Doppler ultrasound, memberikan dasar bagi penelitian lebih lanjut. Metode gravimetri (reference) digunakan sebagai standar atau acuan dalam pengukuran laju alir. Metode Doppler ultrasound digunakan sebagai metode alternatif untuk mengukur laju alir. Data diambil pada berbagai tingkat laju alir (3 mL/s, 5 mL/s, dan 10 mL/s). Pengolahan data pada metode gravimetri melibatkan penimbangan massa air, koreksi suhu, dan koreksi kalibrasi timbangan analitik. Pengukuran dengan Doppler ultrasound dilakukan dengan menggunakan mode Doppler pada alat ultrasonography. Pengukuran dengan memanfaatkan Doppler ultrasound pada alat ultrasonography tidak dapat dilakukan pada laju alir di bawah 3 mL/s. Pada titik 3 mL/s, akurasi pengukuran metode gravimetri (reference) sebesar 96%, sedangkan metode Doppler ultrasound mencapai 101%. Pada titik 5 mL/s, akurasi metode gravimetri (reference) sebesar 97%, sedangkan metode Doppler ultrasound mencapai 87%. Pada titik 10 mL/s, akurasi metode gravimetri (reference) sebesar 97%, sedangkan metode Doppler ultrasound mencapai 99%. Metode gravimetri (reference) memerlukan waktu yang cukup lama (± 1 Jam) dengan proses pengambilan data pada dua lokasi berbeda. Metode Doppler ultrasound membutuhkan waktu yang lebih singkat (± 100 detik) dan dapat dilakukan pada lokasi alat injektor kontras berada (insitu). Meskipun perbedaan antara kedua metode tidak selalu signifikan secara statistik, metode Doppler ultrasound menunjukkan keunggulan dalam hal waktu pengukuran yang lebih singkat

Contrast injectors are used to insert a contrast substance into the patient's body, enhancing the contrast of medical images to help diagnose medical conditions. One example is the examination of pulmonary embolism (PE), where computed tomography pulmonary angiography (CTPA) using a contrast injector became the gold standard. The importance of patient safety is recognized as a duty of healthcare facilities. Gravimetric method is a general calibration method that involves measuring the weight of components in pure condition. However, this method takes quite a while and stabilizes the environment. The previous research has addressed various technical aspects and uncertainties associated with the Doppler ultrasound method, providing the basis for further research. The gravimetric reference method is used as a standard or reference in the measurement of the flow rate. The data was taken at different flow rates (3 mL/s, 5 mL/s, and 10 mL/s). Data processing using gravimetric methods involves water mass weighing, temperature correction, and calibration correction of analytical scales. Doppler ultrasound measurements are performed using Doppler mode in ultrasonography. At 3 mL/s, the measurement accuracy of the gravimetric method is 96%, while the Doppler ultrasound method is 101%. At point 5 mL/s, the precision of the Gravimetric method is 97%, whereas the Doppler ultrasount method is 87%. At the point of 10 mL, the gravimetric reference method is 97% compared to 99%. The gravimetric method takes quite a long time (± 1 hour) with the data collection process at two different locations. The Doppler ultrasound technique takes a shorter time (± 100 seconds) and can be performed at the location where the contrast injector device is located. Although the differences between the two methods are not statistically significant, the Doppler ultrasound method shows an advantage in terms of shorter measurement times."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Muhammad Zain
"Injektor adalah komponen dalam mesin yang berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang pembakaran. Komponen-komponen di dalam injektor memeiliki toleransi yang kecil diantara mereka dan oleh karena itu bahan bakar yang masuk kedalam injektor harus bersih. Jika kontaminan masuk kedalam injektor masalah seperti aus dapat muncul. Untuk menjaga injektor dari kontaminan, filter bahan bakar dan tangki harus dipelihara secara berkala. Sebuah perusahaan mungkin telah menyusun rencana perawatan untuk filter bahan bakar dan tangki yang mereka gunakan. Namun pemeliharaan yang sebenarnya dilakukan tidak selalu sesuai dengan rencana perawatan yang ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini dapat menyebabkan masalah pada injektor secara berulang. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keandalan injektor, selain pemeliharaan itu sendiri. Untuk mencegah terjadinya kembali masalah akar penyebab masalah harus ditemukan dan solusi harus dibuat untuk menghilangkannya. Sebuah tinjauan pemeliharaan juga dapat dilakukan untuk memeriksa kecocokan program pemeliharaan yang digunakan saat ini.

Injector is a component in an engine which serves to spray fuel into the combustion chambers. The components inside the injector are having small clearances between them and therefore the fuel which enters must be kept clean. If contaminants enter the injector, problem such as wear may appear. To keep the contaminants out, fuel filters and tank should be maintained periodically. A company may have built a maintenance plan for their fuel filters and tank. However the actual maintenance done is not necessarily in accordance with the maintenance plan set by the company. This causes re-occurring of problems in the injector. Many factors can affect the reliability of the injector, in addition to the maintenance itself. To prevent the re-occurrence of the problem the root causes must be found and solution must be made to eliminate them. A maintenance review may also be carried out to inspect the suitability of the current maintenance program used.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Elroy Fransiskus Kusumo Putro
"Skripsi ini membahas mengenai pembuatan alat uji injektor untuk mesin Toyota 4A-FE. Secara umum alat uji ini dirancang menggunakan mikrokontrol AVR 8535, LCD display dan Hall Effect IC sebagai sensor. Mikrokontrol mengatur timer untuk membuka electronic valve pada injektor dan volume bahan bakar akan dibaca oleh sensor hall effect untuk kemudian hasilnya akan diolah oleh mikrokontrol dan ditampilkan pada LCD display. Alat uji ini dapat mendeteksi kerusakan pada injektor kendaraan berhubungan dengan volume bahan bakar yang dihasilkan.

The focus of this study is to make an injector tester for Toyota 4A-FE engine. Commonly it is designed with AVR 8535 microcontroller, LDC display and Hall effect Chip as a sensor. The microcontroller set a timer to open the electronic valve in injector and the fuel volume will be readed by Hall effect sensor and the data calculated using microcontroller then the result will be displayed by LCD. This measuring system may detect the vehicle injector malfunctions by considering the fuel volume that it produced."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1369
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford: Churchill Livingstone, 2014
616.075 CLI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Vega Fitria Mutiara Sari
"ABSTRAK
Sistem polder merupakan solusi terhadap banjir di daerah perkotaan dimana elevasi muka tanah lebih rendah dari pada elevasi muka air di badan air penerima. Efektifitas dari elemen berupa tanggul penahan limpasan air; sungai/ kanal; waduk; saluran internal; dan pompa sangat mempengaruhi kinerja suatu sistem polder dalam mengendalikan elevasi muka air di dalam sistem. Permasalahan banjir yang selalu terjadi di Jakarta setiap tahun sehingga menimbulkan kerusakan dan kerugian menjadi latar belakang dilakukan kajian dalam penulisan ini. Wilayah utara Jakarta dibagi menjadi 43 sistem polder salah satunya adalah Polder Muara Angke. Studi ini secara khusus membahas mengenai evaluasi sistem polder Muara Angke yang terletak di pesisir Jakarta. Untuk menuntaskan masalah banjir di Polder Muara Angke perlu dievaluasi kinerja sistem polder sebagai satu kesatuan dari elemen-elemen pengendali banjir. Tujuan penulisan ini adalah mengkaji sistem Polder Muara Angke eksisting; menganalisis banjir rencana; mengevaluasi kinerja sistem dalam mengendalikan banjir rencana akibat hujan lokak; serta membuat dan memetakan usulan perbaikan sistem. Luas catchment area Polder Muara Angke adalah 1,46 km2 . Data hujan harian dari stasiun hujan Kemayoran digunakan untuk menghitung hujan rencana dan debit banjir rencana. Pemodelan banjir rencana menggunakan Model Win TR 55. Evaluasi sistem polder dilakukan dengan membandingkan kapasitas saluran, kapasitas pompa, dan kapasitas kolam detensi dengan debit banjir rencana. Hasil analisis menunjukkan bahwa efektivitas saluran drianase untuk periode ulang 2, 5, 10, 25, dan 50 tahun masing-masing sebesar 100%, 98.47%, 90.04%, 83.18%, dan 70.54%. Sedangkan efektivitas pompa dan kolam detensi  untuk periode ulang 2, 5, 10, 25, dan 50 tahun masing-masing adalah sebesar 84.13%, 56.14%, 46.14%, 37.84%, dan 33.43%. Oleh karena itu, banjir akibat hujan lokal di wilayah Muara Angke disebabkan oleh rendahnya efektivitas pompa dan kolam detensi. Analisis hidroekonomi menunjukkan bahwa usulan yang paling optimum untuk perbaikan/ peningkatan efektivitas pompa yaitu dengan menambah kapasitas pompa yang ada di Polder Muara Angke total sebesar 15.55 m3/det yang dapat mengakomodir debit banjir rencana periode ulang 10 tahun.

ABSTRACT
Polder system is a solution for flooding in urban areas where the ground level is lower than the water level of the receiving water body. The effectiveness of the elements such as dike, river channel, pond, drainage canal, and pump station greatly affect the performance of a polder system in controlling water level inside the system.  The flood problems that always occur in Jakarta caused damages and losses are the background to conduct an evaluation presented in this paper. Jakarta is the capital city of Indonesia, where the northern part of Jakarta is divided into 43 polder systems and one of them is Muara Angke Polder. This study specifically addresses the Muara Angke Polder system performance. Solving the problem of flood in Muara Angke area should be based on the performance of the existing polder system as one of the flood control elements. This study emphasizes on evaluating the existing Muara Angke Polder system in controlling the flooding. Muara Angke polder catchment area is around 1.46 km2. Daily rainfall data from Kemayoran Station is used to estimate the design flood. Using WinTR-55 model, the performance of polder system is evaluated by comparing the capacity of existing drainage canal, pump and pond to the design flood. The result shows that drainage canal effectiveness for each  return periode of  2, 5, 10, 25, and 50 year is 100%, 98.47%, 90.04%, 83.18%, dan 70.54%. While pump and pond effectiveness for each  return period of  2, 5, 10, 25, and 50 year is 84.13%, 56.14%, 46.14%, 37.84%, dan 33.43%. Therefore, flooding from rainfall runoff in Muara Angke is caused by low pump and pond effectiveness. Hydroeconomy analysis shows that the most optimum proposed improvement in the effectiveness of the polder system is by adding a total pump capacity of 15.55 m3 /s which can accommodate the design flood for 10 year return period.
"
2019
T52732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arditya Satriaputra
"Sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia, terjadi peningkatan jumlah pembangunan proyek konstruksi untuk dapat memenuhi kebutuhan penduduk. Hal ini menghadirkan banyaknya masalah seperti biaya dan waktu berlebih, serta hasil limbah konstruksi yang banyak. Salah satu solusi yang ditawarkan untuk menghadapi masalah tersebut adalah dengan smart construction. Smart Construction merupakan proses dari sebuah proyek konstruksi yang memanfaatkan digitalisasi, jaringan, kecerdasan, dan perkembangan teknologi untuk pembangunan. Namun penerapan smart construction di Indonesia masih sedikit dan mengalami beberapa permasalahan. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi faktor – faktor apa saja dan hubungan antar faktor yang dapat mempengaruhi penerapan smart construction di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi pakar, survei kuesioner, dan pengolahan data menggunakan Partial Least Square – Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil dari penelitian ini yaitu didapatkan enam variabel yang mempengaruhi penerapan smart construction di Indonesia yaitu kompatibilitas, aksesibilitas, kesiapan organisasi, pendanaan, ilmu pengetahuan, dan kondisi pasar. Variabel yang memiliki pengaruh dengan tingkat signifikansi yang tinggi pada penerapan smart construction di Indonesia berdasarkan nilai T-Statistics secara berurutan yaitu ilmu pengetahuan, kompatibilitas, kesiapan organisasi, dan pendanaan. Variabel faktor pengaruh mempengaruhi pandangan pelaku konstruksi terhadap manfaat penerapan smart construction di Indonesia.

In line with the rate of population growth in Indonesia, there has been an increase in the number of construction projects to meet the needs of the population. This presents many problems, such as excess cost and time, as well as the resulting large amount of construction waste. One of the solutions offered to deal with this problem is smart construction. Smart Construction is the process of a construction project that utilizes digitalization, networking, intelligence, and technological developments for development. However, the application of smart construction in Indonesia is still small and experiencing several problems. Therefore, this research is aimed at identifying factors and the relationship between factors that can influence the implementation of smart construction in Indonesia. The methods used in this research are expert validation, questionnaire surveys, and data processing using Partial Least squares structural equation modeling (PLS-SEM). The results of this study show that there are six variables that influence the implementation of smart construction in Indonesia: compatibility, accessibility, organizational readiness, funding, knowledge, and market conditions. Variables that have a high level of significance for the implementation of smart construction in Indonesia based on the T-Statistics values sequentially are knowledge, compatibility, organizational readiness, and funding. Influence factor variables affect the views of construction workers on the benefits of implementing smart construction in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atkinson, Peter
London : Academic Press, 1982
616.075 43 ATK d (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Setyorini
"Tujuan dalam penulisan ini adalah untuk mengaji dokumen SNI 3967: 201. Spesifikasi dan Metode Uji Bantalan Karet (Elastomer) untuk Perletakkan Jembatan dibandingkan dengan ISO 6446:1994 Rubber products-Bridge bearings-Specification for Rubber Materials. Kajian ini dilakukan melalui studi literatur, deskriptif analitis, dan komparatif terhadap spesifikasi dan metode uji dalam standard yang terkait.
Kesimpulan dari kajian ini adalah standard spesifikasi dan metode uji bantalan karet (elastomer) untuk perletakan jembatan menurut SNI 3967:2013 perlu dikaji ulang terkait persyaratan wajib maupun tambahan dan metode uji termutakhir yang digunakan baik SNI/SNi maupun ISO."
Yogyakarta: Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik, 2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Everyday in my mind my prayer. I always as to god why he created beautiful mountains in the land of Amungme? Is it because that beaty and richer with mine makes freeport company ABRI (military), government and others come here to explore for their own advantage and leave for our suffering? ..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Dany Eviliana
"Tanah merupakan elemen dasar dari suatu struktur pada dunia konstruksi. Segala bentuk pekerjaan konstruksi yang berhubungan dengan dunia teknik sipil memerlukan daya dukung tanah yang cukup guna mendukung beban struktur yang bekerja diatasnya. Karakteristik tanah berbeda - beda sesuai dengai mineral penyusunnya. Salah satu jenis tanah yang memiliki karakteristik unik dan memerlukan perhatian yang lebih yaitu tanah ekspansif. Jenis tanah ini memiliki perilaku yang unik dan khusus dikarenakan potensi kembang-susut yang begitu besar sebagai akibat dari besarnya fluktuasi perubahan kadar air lapangan pada perubahan musim.
Untuk mengantisipasi daya dukung tanah ekspansif yang rendah maka dilakukan upaya perbaikan tanah. Salah satu upaya perbaikan tanah dapat dilakukan dengan stabilisasi tanah menggunakan bahan stabilisasi berupa kapur. Kadar kapur yang digunakan dalam percobaan laboratorium adalah 5%, 10%, 15% dan 20%. Dari hasil pengujian Batas Atterberg terjadi kenaikan nilai batas susut dan batas plastis. Ketika nilai batas plastis bertambah, maka nilai batas cair akan mengalami penurunan seiring dengan penambahan variasi kadar kapur, hingga nilai indeks plastisitasnya semakin berkurang. Dari berbagai kadar kapur diatas, digunakan kadar kapur 10% sebagai bahan tambahan untuk pengujian analisa saringan butiran, pemadatan dan triaksial terkonsolidasi takterdrainasi.
Pengujian pemadatan dengan standard proctor menunjukan kadar air optimum mengalami kenaikan dari tanah asli (31,97%) dengan tanah yang diberi kapur 10% (36%). Berbanding terbalik dengan nilai kerapatan kering tanah maksimum.  dry mengalami penurunan seiring dengan penambahan 10% kapur sebesar 12,88 kN/m3 menjadi 12,45 kN/m3. Pengujian triaksial terkonsolidasi takterdrainasi dilakukan dengan variasi derajat saturasi B = 1; 0,8 dan 0,6. Tekanan sel efektif yang diberikan adalah 100 KPa, 150 KPa dan 200 KPa. Pengujian dilakukan pada tanah asli dengan variasi B = 1 dan B = 0,8 serta tanah dengan tambahan 10% kapur dengan variasi B = 1; 0,8 dan 0,6.
Hasil pengujian pada tanah asli diketahui bahwa semakin jenuh tanah maka nilai sudut tahanan gesernya akan semakin besar dan berbanding terbalik dengan nilai kohesi yang didapatkan. Pada tanah dengan tambahan 10% kapur, nilai sudut tahanan geser semakin berkurang sedanngkan nilai kohesi semakin meningkat seiring dengan bertambahnya derajat kejenuhan.

Land is the basic element of a structure in the construction world. All the construction related to the world of civil engineering require good soil bearing capacity to support structural loads are working on it. The Differences of soil characteristics according to their constituent minerals. One type of soil that has unique characteristics and requires the attention is an expansive soil. This type of soil has a unique and special behavior because of potential losses are so large as a result of fluctuations in ground water level changes.
In anticipation of expansive soil bearing capacity is low, the soil improvement efforts is used. One of soil improvement efforts can be done by using a soil stabilization materials such as lime stabilization. Levels of lime used in laboratory experiments is 5%, 10%, 15% and 20%. The results of atterberg limits test increased value of shrinkage limit and plastic limit. When the plastic limit value increased, the values of liquid limit will be decrease with the addition of lime variation, up to the value of plasticity index decreases. From the various levels of lime above, lime 10% is used as an additive for sieve analysis, compaction and triaxial consolidated undrained test.
Compaction test showed optimum water content increased from the original soil (31,97%) with soil 10% lime (36%). Inversely proportional to the value of maximum soil dry density.  dry decrease with the addition of 10% lime at 12,88 kN/m3 to 12,45 kN/m3. The test of triaxial consolidated undrained did by the variation of the degree of saturation B = 1; 0,8 and 0,6. The effective cell pressure is given 100 KPa, 150 KPa and 200 KPa. Trixial consolidated undrained tested on the original soil with variation B = 1 and 0,8 and the soil 10% lime with variation B = 1; 0,8 and 0,6.
The results on origin soils are known that more saturated the soil shear resistance angle values will be increase and inversely proportional to the value obtained cohesion. Inversely with the addition of 10% lime.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>