Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118195 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bima Adinata Namara
"Kendaraan listrik menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan perkembangan teknologi canggih khususnya dibidang otomotif. Berdasarkan hasil riset Deloitte dan Foundary, jumlah kendaraan listrik di Indonesia pada tahun 2020 telah terdistribusi sebanyak 2176 unit yang mana jumlah ini naik secara signifikan menjadi 33461 unit pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan adanya minat kepada masyarakat untuk membawa dampak positif menuju kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Kenaikan jumlah kendaraan listrik juga mendorong peningkatan infrastruktur kelistrikan terutama stasiun pengisian daya yang dapat membawa pengaruh besar terhadap kestabilan sistem kelistrikan. Salah satu tantangan utama meningkatnya jumlah stasiun pengisian daya adalah perilaku masyarakat dalam melakukan pengisian daya pada kendaraan listrik yang tidak terkoordinasi sehingga dapat menimbulkan kekhawatiran baik itu bagi perusahaan utilitas maupun pemilik kendaraan listrik itu sendiri. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan menerapkan konsep Vehicle-to-Grid (V2G) secara terjadwal sehingga pada penelitian ini akan membahas strategi manajemen beban puncak melalui penjadwalan pengisian daya dua arah pada kendaraan listrik yang akan dipasang di penyulang tertentu dengan mempertimbangkan pengaruh penetrasi PLTS atap. Eksperimen dilakukan menggunakan metode simulasi Quasi-Dynamic pada software DIgSILENT PowerFactory 2021 dengan meninjau beberapa parameter seperti jenis stasiun pengisian daya, kapasitas baterai, State of Charge (SoC), waktu pengisian atau pengosongan baterai, tingkat penetrasi PLTS atap, dan kondisi beban sehingga akan diperoleh data hasil simulasi dari berbagai skenario. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi teknologi Vehicle-to-Grid (V2G) secara terjadwal pada saat musim kemarau dapat memitigasi dampak negatif peningkatan beban puncak dan tentunya dapat meningkatkan stabilitas jaringan kelistrikan.

Electric vehicles have become increasingly popular in recent years, in line with the advancement of cutting-edge technology, particularly in the automotive field. According to research by Deloitte and Foundary, the number of electric vehicles in Indonesia in 2020 was distributed as much as 2176 units, a figure that significantly increased to 33461 units in 2022. This indicates the public's interest in making a positive impact towards more environmentally friendly vehicles. The rise in the number of electric vehicles also promotes the improvement of electrical infrastructure, especially charging stations, which can have a significant influence on the stability of the electrical system. One of the main challenges of the increasing number of charging stations is the uncoordinated behavior of the community in charging electric vehicles, which can cause concern both for utility companies and the owners of electric vehicles themselves. One effort that can be made to address this issue is by implementing the Vehicle-to-Grid (V2G) concept on a scheduled basis. Therefore, this research will discuss peak load management strategies through scheduled two-way charging at electric vehicles that will be installed in specific feeders, considering the impact of rooftop solar power penetration. Experiments were carried out using Quasi-Dynamic simulation method on DIgSILENT PowerFactory 2021 software by reviewing several parameters such as the type of charging station, battery capacity, State of Charge (SoC), battery charging or discharging time, rooftop solar penetration level, and residential load conditions. The research results show that the scheduled implementation of Vehicle-to-Grid (V2G) technology during the dry season can mitigate the negative impact of increasing peak loads and of course can increase the stability of the electricity network.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Anwar Sadat Faidar
"Dengan perkembangan ekosistem kendaraan elektrik yang semakin pesat, muncul kekhawatiran terhadap keamanan kelistrikan dari kendaraan elektrik. Kekhawatiran ini disebabkan oleh permasalahan yang ada pada kendaraan elektrik, yang tidak dapat digunakan sama sekali pada saat tidak sedang digunakan dalam waktu lama. Permasalahan ini disebabkan oleh sistem ringkat tegangan rendah, yang tidak tersedia pada saat kendaraan elektrik sedang berada pada kondisi tersebut. Selain itu muncul kekhawatiran atas penggunaan sistem tegangan tinggi yang ada pada kendaraan elektrik, yang dapat merusak dan berbahaya bagi manusia serta kendaraan elektrik itu sendiri Pada penelitian ini dirancang sebuah power distribution unit yang dapat disematkan sebuah algoritma yang dapat mendukung pengamanan atas ketersediaan energi listrik tingkat tegangan rendah. Serta penyaluran daya listrik bertegangan tinggi pada sistem kednaraan elektrik. Hasil riset ini menunjukkan bahwa algoritma yang dibuat dapat memberikan pengamanan terhadap ketersediaan energi listrik tingkat tegangan rendah, serta memastikan penyaluran daya listrik bertegangan tinggi dapat terlasalurkan dengan aman. Penyediaan sistem tegangan rendah, dilakukan dengan mengatur prosedur pengisian lead-acid battery. Sedangkan penyaluran tegangan tinggi, dilakukan dengan sistem buka tutup kontaktor berdasarkan pembacaan sensor tegangan yang ada pada PDU. Kendaraan tidak akan dapat digunakan apabila salah satu kondisi algoritma tidak terpenuhi, sehingga memastikan keselamatan kendaraan elektrik tetap terjaga.

With the rapid development of the electric vehicle ecosystem, concerns have emerged regarding the electrical safety of electric vehicles. These concerns are caused by issues that render electric vehicles unusable when not in use for an extended period of time. This problem is attributed to the compact low-voltage system that is not available during such conditions. Additionally, there are concerns about the use of high-voltage systems in electric vehicles, which can be damaging and pose risks to both humans and the electric vehicles themselves. In this research, a power distribution unit is designed, which incorporates an algorithm to support the safety of low-voltage electrical energy availability and the distribution of high-voltage electrical power in the electric vehicle system. The research findings demonstrate that the developed algorithm provides safety measures for low-voltage electrical energy availability and ensures the safe distribution of high-voltage electrical power. The provision of the low voltage system is achieved by regulating the lead-acid battery charging procedure, while the high voltage distribution is carried out through the opening and closing of contactors based on the readings from voltage sensors in the power distribution unit (PDU). The electric vehicle will not be operable if any of the algorithm conditions are not met, thus ensuring the safety of the electric vehicle is maintained."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dava Kamlasi
"Bus listrik adalah kendaraan umum yang beroperasi dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber energi. Bus listrik memiliki alat yang dapat bekerja sama untuk memastikan kendaraan dapat beroperasi dengan baik. Salah satu alat tersebut adalah Power Distribution Unit atau disingkat PDU. Alat ini memiliki fungsi untuk memproteksi alat listrik didalam bus dan membagikan daya pada tiap-tiap komponen listrik supaya mendapatkan daya yang sesuai. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bentuk bangun PDU yang cocok untuk bus listrik, menganalisis fungsi kerja PDU untuk bus listrik, dan menganalis komunikasi antara PDU dengan VCU.Metode penelitian yang dipakai terbagi atas beberapa proses dan dibantu beberapa aplikasi seperti Solidwork, Kicad 6.0, dan Arduino IDE.                

Electric bus is a public vehicle that operates using electric power as a power source. Electric bus has electric components that work together to ensure the vehicle can operate properly. One of that component is the Power Distribution Unit (PDU). This device functions to protect the electric component inside the bus and distribute power to each electrical component to receive the appropriate power. This research is conducted to determine the form of PDU building that is suitable for electric bus, and analyze communication between PDU and VCU. The research methodology consists of several processes and assisted by several applications such as Solidwork, Kicad 6.0, and Arduino IDE.  "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Listuhayu Lupiya Dinianyadharani
"Ketergantungan akan energi listrik seperti itu membuat adanya tuntutan akan kontinuitas penyaluran listrik tanpa terjadinya pemadaman. Kontinuitas dalam penyaluran tenaga listrik dapat diperoleh dengan cara menghubungkan atau mengkopel gardu induk-gardu induk yang berdekatan. Dalam studi kasus ini, sistem kopel antar Gardu Induk Manggarai-Gardu Induk Gedung Pola akan dianalisis dengan menggunakan analisis daya pada software ETAP.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat beban puncak Gardu Induk Gedung Pola dapat mensuplai 51% dari beban keseluruhan Gardu Induk Manggarai dan Gardu Induk Manggarai dapat menyuplai 21,11% dari beban keseluruhan GI Gedung Pola dengan sistem kopel antar gardu induk.

The needs on electrical energy as it makes their demands for continuity of electrical distribution without the occurrence of blackouts. Continuity in the distribution of electric power can be obtained by connecting or coupling the substation-substation adjacent. In this study case, the coupling system between the Manggarai substation-Gedung Pola substation will be analyzed using the power analysis software ETAP.
The results showed that at the time of peak load Gedung Pola Substation can supply 51% of the overall load Manggarai substation and Manggarai substation can supply 21.11% of the overall load pattern Building GI with a coupling system between substations."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59856
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuwono Wicaksono
"Listrik merupakan sebuah kebutuhan primer di zaman teknologi saat ini. Tak terkecuali di dalam dunia industri. Karena kebutuhan akan listrik yang memiliki ketahanan terhadap gangguan, maka diciptakanlah alat-alat yang mendukung hal tersebut agar system listrik tidak menganggu kegiatan produksi didunia industri.
PT. Chevron Pacific Indonesia yang bergerak dibidang eksplorasi minyak bumi, sangat membutuhkan listrik dengan tingkat kehandalan yang tinggi. Pada tahun 2005, diadakan pembelian produk Static Transfer Switch (STS) untuk meningkatkan produksi minyak mereka. Hal ini diharapkan dapat menjadi solusi akan energy yang efisien dan tahan terhadap gangguan.
Static Transfer Switch adalah sebuah alat elektronik yang dapat memindahkan secara cepat sumber tenaga listrik dari satu sumber ke sumber lainnya tanpa harus mematikan beban. Kecepatan waktu perpindahan dapat diartikan, jika satu sumber mati, maka STS mengalihkan sumber ke sumber cadangan dengan sangat cepat sehingga beban tidak dapat merasakan pengalihan tersebut. STS dapat melakukan transfer antara dua sumber dengan kecepatan kerja empat sampai 20 milidetik sehingga dapat digunakan untuk mengamankan beban dalam jumlah besar dan beberapa fasilitas lainnya dari gangguan singkat. Kedua buah sumber harus memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda, sehingga beban akan benar-benar tidak terganggu.

Electricity is a primary need in this era of technology, including in the industrial sector. Therefore, to fulfill the demand of reliable electricity against disturbance; there is a necessity to create electrical devices which are designed to meet the required standards in the industrial sector in order to keep the production running.
PT. Chevron Pacific Indonesia , a multinational energy company specifically specializes in the oil exploration, is one of the big industries in high needs. In 2005, this company applied the Static Transfer Switch (STS) so that the oil production would keep increasing. The STS is expected to be part of solution of efficient and resilient energy against disturbance.
Static Transfer Switch is an electronic device that functions to switch the supply of electricity instantly from one source to other source without having to deactivate the connected load. The switching is such a rapid-timing process that the load would not even affected. STS can deal a transfer between two sources within only 4 to 20 milliseconds. This allows STS to safely protect even the massive load and other components from brief disturbance. One of the requirements to make the STS work in full capacity is that the both sources must have similar characteristics so that the load will not be greatly affected.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R.03.08.163 Wic a
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jevon Valentino
"Energi listrik merupakan energi yang saat ini paling dibutuhkan, terutama bagi wilayah yang sedang mengembangkan perekonomiannya. Berdasarkan data pada RUPTL Tahun 2021, kebutuhan listrik di Indonesia mencapai 1.172 kWh/kapita pada tahun 2022. Hal ini menandakan adanya keterkaitan dengan keandalan dari jaringan listrik yang digunakan guna mencapai pasokan listrik yang baik bagi konsumen. Oleh karena itu, dibutuhkan perhitungan untuk mengetahui nilai indeks keandalan dari sebuah jaringan listrik, salah satunya dengan menerapkan metode RIA (Reliability Index Assessment). Metode RIA (Reliability Index Assessment) merupakan sebuah metode yang dapat digunakan untuk melakukan prediksi gangguan pada jaringan distribusi dengan hasil akhir yang akan mendekati hasil lapangan yang sebenarnya, untuk meminimalisir gangguan dari jaringan listrik. Penelitian ini mengimplementasikan metode RIA dengan memperhitungkan nilai indeks keandalan berupa indeks SAIDI dan indeks SAIFI yang akan dibandingkan dengan hasil pemodelan jaringan melalui perangkat lunak ETAP 19.0.1 serta standar SPLN 16 : 2021 dan IEEE Std. 1366-2000. Hasil akhir dari penelitian menunjukkan bahwa GH0069 memiliki selisih nilai indeks SAIDI sebesar 4,47245 jam/pelanggan/tahun, dengan indeks SAIDI sebesar 8,472539 jam/pelanggan/tahun dan indeks SAIFI sebesar 0,991283 kali/pelanggan/tahun.

Electrical energy is the energy that is currently most needed, especially for regions that are developing their economies. Based on data in the 2021 RUPTL, electricity demand in Indonesia will reach 1,172 kWh/capita in 2022. This indicates that there is a connection with the reliability of the electricity network used to achieve a good electricity supply for consumers. Therefore, calculations are needed to determine the reliability index value of an electricity network, one of which is by applying the RIA (Reliability Index Assessment) method. The RIA (Reliability Index Assessment) method is a method that can be used to predict disturbances in distribution networks with final results that will be close to actual field results, to minimize disturbances from the electricity network. This research implements the RIA method by calculating the reliability index values in the form of the SAIDI index and SAIFI index which will be compared with the results of network modeling via ETAP 19.0.1 software as well as the SPLN 16 : 2021 and IEEE Std. 1366-2000 standard’s. The final results of the research show that GH0069 has a difference in the SAIDI index value of 4.47245 hours/customer/year, with a SAIDI index of 8.472539 hours/customer/year and a SAIFI index of 0.991283 times/customer/year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Humam Nauvally Hammam
"Energi listrik pada saat ini telah menjadi suatu kebutuhan esensial untuk menunjang kehidupan manusia sehari-hari. Pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Tahun 2021-2030 disebutkan bahwa akan terjadi penambahan jaringan distribusi mencapai 456.5 ribu kms dengan persentase pertumbuhan listrik sebesar 4.9%. Oleh karena itu, dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik sampai tahun 2030, diperlukan rencana untuk meningkatkan keandalan serta jaminan kontinuitas suplai listrik yang tidak terputus, salah satunya adalah dengan menerapkan konsep Zero Down Time (ZDT). Zero Down Time (ZDT) merupakan sebuah upaya untuk meminimalkan keluhan pelanggan terkait adanya pemadaman listrik. Penelitian ini memanfaatkan implementasi konsep jaringan Zero Down Time (ZDT) dalam upaya meningkatkan keandalan sehingga sistem dapat beroperasi secara optimal tanpa henti, yang dimodelkan menggunakan perangkat lunak ETAP 19.0.1. Analisis keandalan disimulasikan untuk melihat hasil implementasi rekonfigurasi jaringan dengan konsep Zero Down Time (ZDT) dalam mengurangi waktu pemadaman secara signifikan dan memungkinkan untuk pemulihan pasca terjadi gangguan. Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa nilai keandalan dari jaringan konfigurasi Zero Down Time (ZDT) memiliki nilai yang lebih baik, dengan persentase penurunan indeks SAIDI sebesar 89.5% dan indeks SAIFI sebesar 79.3% dibandingkan dengan jaringan konfigurasi spindel serta masih dalam standar maksimum yang ditentukan.

Electricity has become an essential requirement to support human life. In the Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) for 2021–2030, it is stated that there will be an additional distribution network reaching 456.5 thousand kms with a percentage of electricity growth of 4.9%. Therefore, in order to meet the demand for electricity until 2030, a plan is needed to improve reliability and guarantee the continuity of uninterrupted electricity supply, one of which is implementing the Zero Down Time (ZDT) concept. Zero Down Time is an effort to minimize customer complaints regarding power outages. This research utilizes the implementation of the Zero Down Time (ZDT) network concept in an effort to improve reliability so that the system can operate optimally without interruption, which is modeled using the ETAP 19.0.1 software. Reliability analysis is simulated to see the results of the implementation of network reconfiguration with the Zero Down Time (ZDT) concept in significantly reducing blackout time and allowing for post-fault recovery. The results of this study show that the reliability value of the Zero Down Time (ZDT) configuration network has a better value, with a SAIDI index decrease of 89.5% and a SAIFI index decrease of 79.3% compared to the spindle configuration network and still within the specified maximum standards.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brown, Richard E.
Boca Raton: CRC Press, Taylor & Francis Group, 2009
621.319 BRO e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadana Guna Prakasa
"Transformator merupakan mesin listrik stastis yang berperan penting dalam sistem distribusi tenaga listrik yang berfungsi mengatur besar tegangan pada masukan maupun keluaran dari sistem distribusi. Kinerja transformator dipengaruhi oleh kondisi beberapa komponen dasarnya salah satunya adalah isolator minyak yang berfungsi untuk memisahkan dua atau lebih konduktor yang berdekatan untuk mencegah adanya kebocoran arus dan juga sebagi pelindung mekanis. Selain itu minyak isolator dapat membantu dalam memprediksi kegagalan pada transformator dengan mengolah konsentrasi gas gangguan menggunakan metode Dissolved Gas Analysis, yaitu metode Total Dissolved Combustible Gas, Gas Kunci, Rasio Roger, Segitiga Duval, dan Pentagon Duval.
Data konsentrasi gas diperoleh dari transformator distribusi yang digunakan pada suatu sistem listrik dalam beberapa perushaan. Melalui pengolahan data menggunakan metode-metode DGA, diperoleh bahwa metode Penatagon Duval merupakan metode paling baik dalam memprediksi kegagalan pada transformator dibandingkan metode lainnya, karena menghasilkan hasil prediksi yang tepat dan spesifik, tidak memiliki syarat yang harus dipenuhi oleh suatu data untuk dapat diolah oleh metode tersebut, dan tidak memerlukan tahap lanjutan dalam menentukkan hasil akhir prediksi.

Transfomer is a static electrical machine that plays important role in power distribution system that serves to set input and output voltage of the system. The performance of the transformer is effected by condition of it components, one of the important components is an isolator oil that works for separate two or more conductors to prevent current leakage and also as a mechanical shielding. In addition, the isolator oil can be use for tools for predicting the failure in the transformer by processing fault gas with dissolved gas analysis method, such as Total Dissolved Combustable Gas, Key gas, Rogers Ratio, Duvals Triangel and Duvals Pentagon.
The gas concentration is obtained from distribution transformers that used in electrical system in several firms. By processing fault gas cocentration with DGA methods, it can be concluded that Duvals Pentagon Method is the most excelent method for predicting the failure in transformers since the method predicting results correctly and more specific interm of failure, it doesnt have a condition that must be fulfilled by the data before using this method, and also does not require an advance step in defining prediction result.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gonen, Turan
New York: McGraw-Hill, 1986
621.319 GON e (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>