Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58859 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hashemi Rafsanjani
"Limbah beton (RCA) adalah salah satu limbah yang sulit terurai dan masih dapat dimanfaatkan kembali sebagai tambahan agregat dalam sebuah campuran aspal, selain itu pemanfaatan limbah beton dapat mengurangi polusi limbah konstruksi di Indonesia. Pada penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan agregat limbah beton kedalam campuran aspal pavingblock CPHMA terhadap nilai volumetrik marshall seperti VIM,VMA, VFB, serta Stabilitas, Flow, dan Marhsall Quotient dari campuran tersebut. Penelitian kali ini diawali dengan pengujian karakteristik agregat, aspal pen 60/70, dan ekstraksi LGA. Untuk mendapatkan kadar aspal serta agregat yang terkandung dalam LGA dapat dilakukan dengan ekstraksi butiran LGA menggunakan metode Reflux dan Centrifuge. Bitumen dan agregat yang sudah ter-ekstrak kemudian diuji karakteristik agregat dan aspalnya. Aspal yang ter-ekstrak dari butiran LGA memiliki nilai penetrasi yang rendah, sehingga perlu penambahan oli bekas untuk menaikan nilai penetrasi. Setelah semua bahan sudah diuji kemudian dilanjutkan dengan pembuatan benda uji untuk mencari nilai kadar aspal optimum sebanyak 30 total, 15 untuk benda uji aspal dengan agregat baru dan 15 untuk benda uji aspal yang ditambahkan agregat limbah beton. Kemudian sampel akan diuji Marshall Standard berguna untuk mendapatkan nilai KAO. Setelah nilai KAO didapatkan dilanjutkan pembuatan benda uji pavingblock dengan ukuran 25x25x6,5 cm sebanyak 6 buah, 3 untuk campuran tanpa RCA dan 3 buah untuk benda uji NonRCA dan 3 buah untuk benda uji menggunakan RCA. Setelah sampel pavingblock dibuat, dilakukan proses core drill sebanyak dua lubang setiap satu pavingblock yang akan diuji nilai volumteriknya dengan uji Marshall Standard dan Immersion. Kemudian dilihat apakah ada pengaruh terhadap nilai volumetric pada pavingblock dan compact standard.

Concrete waste (RCA) is one of the wastes that is difficult to decompose and can still be reused as an additional aggregate in an asphalt mixture, besides that the use of waste concrete can reduce construction waste pollution in Indonesia. This study aims to see the effect of adding waste concrete aggregate to the CPHMA paving block asphalt mixture on marshall volumetric values such as VIM, VMA, VFB, as well as Stability, Flow, and Marhsall Quotient of the mixture. This research begins with testing the characteristics of aggregate, asphalt pen 60/70, and LGA extraction. To obtain asphalt and aggregate content contained in LGA, it can be done by extracting LGA granules using the Reflux and Centrifuge methods. The bitumen and aggregate that has been extracted are then tested for the characteristics of the aggregate and asphalt. Asphalt extracted from LGA granules has a low penetration value, so it is necessary to add used oil to increase the penetration value. After all the materials have been tested, then proceed with the manufacture of test specimens to find the optimum asphalt content value of 30 in total, 15 for asphalt specimens with new aggregate and 15 for asphalt specimens added with waste concrete aggregate. Then the sample will be tested using the Marshall Standard to get the KAO value. After the KAO value was obtained, proceed to manufacture 6 pieces of paving block test specimens with a size of 25x25x6.5 cm, 3 for the mixture without RCA and 3 pieces for the test specimens using RCA. After the paving block samples have been prepared, a core drill process of two holes for each paving block will be tested for volumetric value using the Marshall Standard and Immersion tests. Then it is seen whether there is an effect on the volumetric value of paving blocks and compact standards."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Indonesia termasuk ke alam negara penghasil sampah plastik terbanyak kedua di dunia setelah Tiongkok. Di Jakarta itu sendiri, produksi sampah plastik berkisar 1900-2400 ton sampah plastik perharinya. Dengan tingginya sampah plastik yang dihasilkan, Jakarta dijuluki sebagai daerah yang memproduksi sampah plastik terbesar pada posisi kedua di perairan Indonesia. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkirakan jumlah sampah rumah tangga di Jakarta juga mengalami peningkatan mencapai 3,2 juta ton pada tahun 2025 mendatang (CNN Indonesia 2019: 1). Hal ini sangat berpotensi membuat Jakarta menjadi daerah yang penuh sampah jika tidak diselesaikan permasalahannya dengan baik. Permasalahan sampah ini akan membuat
dampak seperti bau tidak sedap dan penyakit pada masyarakat sekitar. Oleh karena itu, dibutuhkan salah satu solusi untuk menyelesaikan bau tidak sedap dan pencegahan penyebaran penyakit dari sampah yang dihasilkan.
Buku ini disusun dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait cara pengolahan sampah sebagai salah satu langkah konkret dalam menjaga lingkungan sekitar."
Jakarta: UI Publishing, 2020
628.5 THE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naldo Jabari Mulya
"Saat ini Asbuton telah banyak digunakan sebagai alternatif pengganti aspal konvensional pada pembangunan jalan raya. Pertimbangannya adalah keberadaan serta harga aspal minyak selalu cenderung meningkat seiring fluktuasi harga minyak bumu dunia yang meningkat. Pemelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui persentase kadar aspal dan agregat yang terkandung dalam Asbuton Lawele Granular Asphalt (LGA), mengetahui kadar penggunaan limbah beton pada campuran beraspal terhadap nilai parameter Marshall dengan mempertimbangkan kandungan mortarnya.dan mengetahui rancangan susunan agregat baru dan agregat limbah beton untuk mendapatkan Asbuton paving block berpori. Penelitian kali ini diawali dengan pengujian karakteristik agregat, aspal pen 60/70, dan ekstraksi LGA. Untuk mendapatkan kadar aspal serta agregat yang terkandung dalam LGA dapat dilakukan dengan ekstraksi butiran LGA menggunakan metode Reflux dan Centrifuge. Bitumen dan agregat yang sudah ter-ekstrak kemudian diuji karakteristik agregat dan aspalnya. Aspal yang ter-ekstrak dari butiran LGA memiliki nilai penetrasi yang rendah, sehingga perlu penambahan oli bekas untuk menaikan nilai penetrasi. Setelah semua bahan sudah diuji kemudian dilanjutkan dengan pembuatan benda uji untuk mencari nilai kadar aspal optimum sebanyak 30 total, 15 untuk benda uji aspal dengan agregat baru dan 15 untuk benda uji aspal yang ditambahkan agregat limbah beton. Kemudian sampel akan diuji Marshall Standard berguna untuk mendapatkan nilai KAO. Setelah nilai KAO didapatkan dilanjutkan pembuatan benda uji pavingblock dengan ukuran 25x25x6,5 cm sebanyak 6 buah, 3 untuk campuran tanpa RCA dan 3 buah untuk benda uji menggunakan RCA. Setelah sampel pavingblock dibuat, dilakukan proses core drill sebanyak dua lubang setiap satu pavingblock yang akan diuji nilai volumteriknya dengan uji Marshall Standard dan Immersion. Kemudian dilihat apakah ada pengaruh terhadap nilai volumetric pada pavingblock dan compact standard. Hasil yang didapatkan dari pengujian adalah Asbuton Lawele Granular Asphalt (LGA) memiliki kanduangan bitumen sebanyak 26% dan kandungan agregat sebanyak 73%, komposisi yang digunakan untuk campuran agregat baru tanpa menggunakan RCA yang didapat dari blending agregat yaitu 52% agregat kasar, 40% agregat halus, dan 8% agregat LGA, sedangkan untuk campuran dengan tambahan RCA memiliki komposisi 23% RCA, 29% agregat kasar, 20% agregat halus, dan 8% agregat LGA, kadar aspal optimum yang di dapat dari campuran agregat baru tanpa menggunakan RCA dan campuran dengan tambahan RCA adalah 7%, dan berdasarkan hasil volumetrik dan pengujian marshall menunjukkan bahwa campuran dengan menggunakan agregat baru masih lebih baik dari campuran dengan menggunaan RCA sebagai subtitusi agregat baru.

Currently, Asbuton has been widely used as an alternative to conventional asphalt in highway construction. The consideration is that the existence and price of petroleum asphalt always tends to increase along with increasing fluctuations in world petroleum prices. This research aims to determine the percentage of asphalt and aggregate content contained in Asbuton Lawele Granular Asphalt (LGA), determine the level of use of concrete waste in the asphalt mixture against the Marshall parameter value by considering the mortar content, and determine the design of the new aggregate composition and waste concrete aggregate for get porous Asbuton paving blocks. This research began with testing the characteristics of aggregate, asphalt pen 60/70, and LGA extraction. To obtain the asphalt and aggregate content contained in LGA, extraction of LGA granules can be done using the Reflux and Centrifuge methods. The extracted bitumen and aggregate are then tested for the characteristics of the aggregate and asphalt. Asphalt extracted from LGA granules has a low penetration value, so it is necessary to add used oil to increase the penetration value. After all the materials have been tested then proceed with making test objects to find the optimum asphalt content value of 30 in total, 15 for asphalt test objects with new aggregate and 15 for asphalt test objects with added concrete waste aggregate. Then the sample will be tested using the Marshall Standard to get the KAO value. After the KAO value was obtained, 6 pieces of pavingblock test specimens measuring 25x25x6.5 cm were continued, 3 for the mixture without RCA and 3 for non-RCA test objects and 3 for test objects using RCA. After the paving block samples are made, a core drill process is carried out with two holes for each paving block which will be tested for their volumetric value using the Marshall Standard and Immersion tests. Then see whether there is an influence on the volumetric value of standard paving blocks and compacts. The results obtained from the test were that Asbuton Lawele Granular Asphalt (LGA) had a bitumen content of 26% and an aggregate content of 73%. The composition used for the new aggregate mixture without using RCA was obtained from blending the aggregate, namely 52% coarse aggregate, 40% aggregate fine, and 8% LGA aggregate. Meanwhile, the mixture with the addition of RCA has a composition of 23% RCA, 29% coarse aggregate, 20% fine aggregate, and 8% LGA aggregate. The optimum asphalt content obtained from the new aggregate mixture without using RCA and the mixture with the addition of RCA is 7%. Based on the volumetric results and Marshall testing, it shows that the mixture using new aggregate is still better than the mixture using RCA as a substitute for new aggregate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ringga Rasi Hatmoko
"Aktifitas pergerakan transportasi pada negara Indonesia semakin mengalami peningkatan pertahunnnya. Peningkatan aktivitas tersebut berjalan seiringan dengan tingginya pembangunan dan pengembangan insfrastruktur. Peningkatan ini tidak hanya di daerah perkotaan tetapi juga di daerah lain sehingga masih memerlukan pembangunan untuk mendukung aktivitas tersebut. Oleh karenanya dapat dipastikan bahwa kebutuhan akan bahan-bahan bangunan juga akan meningkat. Salah satu penggunaan bahan untuk lapis permukaan yang sering digunakan pada perkerasan jalan adalah material paving block. Demikian pula bahan beton termasuk material yang sering digunakan untuk berbagai macam bahan bangunan, sehingga timbul dampaknya yaitu limbah beton. Penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan limbah beton sebagai agregat menengah pada paving block dari nilai kuat tekan yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan SNI 03-1691-1996. Dalam penelitian ini menggunakan variasi umur benda uji, variasi ketinggian, dan variasi kepadatan. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa penambahan material RCA memiliki nilai kuat tekan yang lebih rendah dari campuran tanpa RCA. Penurunan nilai kuat tekan benda uji kontrol dengan benda uji campuran tambahan RCA sebagai agregat menengah sebesar 25.87% pada variasi 6 cm, 23.88% pada variasi 8 cm, dan 15.90% pada variasi 10 cm. Meskipun demikian penurunan ini tetap memberikan manfaat dari penggunaan agregat limbah beton sebagai material daur ulang untuk mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh material beton.

Transportation movement activities in Indonesia are increasing every year. The increase in activity goes hand in hand with the high development and development of infrastructure. This increase is in urban areas and other areas, so it still requires action to support these activities. Therefore, it is confident that the demand for building materials will also increase. One of the materials used for surface coatings that are often used in road pavements is paving block material. Likewise, concrete is often used for various building materials, so the impact is concrete waste. This research analyzed the utilization of cement concrete waste as intermediate aggregate in paving blocks from the compressive strength value produced under the provisions of SNI 03-1691-1996. This study uses age variations of the test object, variations in height, and variations in density. The results indicate that adding RCA material has a lower compressive strength value than the mixture without RCA. The decrease in the compressive strength of control specimens with additional mixed specimens of RCA as intermediate aggregate was 25.87% at 6 cm variation, 23.88% at 8 cm variation, and 15.90% at 10 cm variation. However, this decrease still benefits from using concrete waste aggregate as a recycled material to reduce the environmental impact caused by cement concrete material."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Fadhel Ramadhanu
"Limbah aspal RAP dan limbah beton merupakan salah satu limbah yang sulit diuraikan dan masih dapat dimanfaatkan kembali untuk mengurangi penggunaan agregat baru dalam campuran aspal AC-WC. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan agregat RAP dan agregat limbah beton terhadap nilai volumetrik marshall seperti VMA, VIM, VFB, serta nilai Marshall Quotient dari campuran tersebut. Benda Uji yang dibuat menggunakan spesifikasi AC-WC atau lapis aus yang kemudian akan diuji dengan pengujian Marshall Standard dan Marshall Immersion.
Pengujian diawali dengan pengujian karakteristik agregat, aspal pen 60/70, dan bitumen RAP. Untuk mendapatkan bitumen RAP dilakukan ekstraksi yang menggunakan kedua metode, yaitu metode Centrifuge dan metode Reflux untuk mengatahui kadar aspal dan kadar agregat yang terkandung dalam RAP. Bitumen RAP yang telah didapatkan kemudian akan ditambahkan oli bekas untuk mengembalikan sifat aspal ke sifat semula lalu akan di uji karakteristiknya. Setelah itu akan dibuat benda uji yang akan diuji dengan pengujian Marshall Standard dan Marshall Immersion untuk mendapatkan nilai kadar aspal optimum, dan nilai indeks kekuatan sisa.
Hasil pengujian didapatkan bahwa kadar aspal dalam RAP sebanyak 5,6%,kadar oli yang perlu ditambahkan ke dalam RAP adalah sebanyak 15% dari total berat bitumen yang terkandung dalam RAP, nilai KAO untuk campuran rap dan agregat baru sebesar 8,5%, dan KAO untuk campuran dengan tambahan RCA sebesar 9%. Berdasarkan hasil Indeks Kekuatan Sisa, didapatkan bahwa nilai IKS campuran yang menggunakan RCA lebih kecil dibandingkan yang tidak menggunakan RCA.

RAP asphalt and concrete waste are wastes that are difficult to decompose and can still be reused to reduce the use of new aggregates in the AC- WC asphalt mixture. This study aims to see the effect of adding RAP aggregate and waste concrete aggregate to the marshall volumetric values such as VMA, VIM, VFB, and the Marshall Quotient value of the mixture. The test object is made using the AC-WC specification or wear layer which will then be tested with Marshall Standard and Marshall Immersion tests.
The test begins with testing the characteristics of aggregate, asphalt pen 60/70, and bitumen RAP. To obtain RAP bitumen, extraction was carried out using both methods, namely the Centrifuge method and the Reflux method to determine the asphalt content and aggregate content contained in the RAP. The RAP bitumen that has been obtained will then be added with used oil to restore the asphalt properties to their original properties and then the characteristics will be tested. After that, a test object will be made to be tested by using the Marshall Standard and Marshall Immersion tests to obtain the optimum asphalt content value, and the residual strength index value.
The test results show that the asphalt content in the RAP is 5.6%, the oil content that needs to be added to the RAP is 15% of the total weight of the bitumen contained in the RAP, the KAO value for non-RCA mixtures is 8.5%, and KAO for the RCA mixture by 9%. Based on the results of the Residual Strength Index, it was found that the mixed IKS value using RCA was smaller than those not using RCA.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bima Abimayu Ramadhana
"Untuk mendukung kesepakatan Sustainable Development Goals (SDGs), sektor konstruksi dapat melakukan pembangunan berbasis ‘green building’. Beton merupakan material yang sangat dibutuhkan sebagai bahan konstruksi namun menimbulkan dampak negatif pada lingkungan pada prosesnya. Selain itu bahan lain yang menjadi permasalahan lingkungan yaitu plastik. Sifat plastik yang sulit terurai menjadikannya salah satu faktor timbulan sampah. Material tersebut akan lebih baik apabila didaur ulang menjadi salah satu material konstruksi pengganti Natural Aggregat (NA). Pada penelitian ini mengkaji pengaruh penggunaan agregat limbah beton (RCA) sebagai pengganti agregat menengah dan penambahan plastik LDPE pada nilai kuat tekan dari paving block. Pada penelitian ini akan digunakan agregat limbah beton klasifikasi menengah yaitu tertahan saringan No.4, No,8, No.16, dan No. 30 pada seluruh sampel uji paving block. Kemudian dilakukan variasi penambahan plastik sebesar 4%, 6%, 8%, dan 10% dari kadar semen yang digunakan pada tiap sampel. Proses pemadatan dilakukan secara manual dengan alat pemukul besi (compactor). Model sampel paving block yang akan dilakukan kuat tekan dibagi menjadi dua yaitu pengujian balok dan pengujian kubus sesuai SNI 03-0691-1996 dimana paving block tebal 6 cm menjadi 5x5x5 cm dan untuk paving block tebal 10 cm menjadi 9x9x9 cm. Didapatkan hasil bahwa nilai kuat tekan rata-rata tertinggi dari penggunaan RCA dan limbah plastik LDPE pada variasi sampel 6 cm yaitu dengan kadar plastik 6% dari berat semen yang digunakan. Nilai kuat tekan rata-rata sampel kubus 5x5x5 cm yaitu 210.36 kg/cm² dan sampel uji balok 6 cm yaitu 318.34 kg/cm². Sedagkan pada variasi sampel 10 cm yaitu dengan kadar plastik 4% dari berat semen yang digunakan. Nilai kuat tekan sampel kubus 9x9x9 cm yaitu 229.32 kg/cm² dan sampel balok 10 cm 200.89 kg/cm². Sehingga penambahan serbuk limbah plastik yang optimal terdapat pada rentang 4% - 6% dari berat semen yang digunakan.

To support the Sustainable Development Goals (SDGs) agreement, the construction sector can carry out 'green building' based development. Concrete is a material that is needed as a construction material but harms the environment in the process. In addition, another material that is an environmental problem is plastic. The nature of plastic is difficult to decompose makes it a factor in the generation of waste. The material will be better if it is recycled into one of the construction materials to replace Natural Aggregate (NA). This study examines the effect of using waste concrete aggregate (RCA) as a substitute for intermediate aggregate and the addition of LDPE plastic on the compressive strength of paving blocks. In this study, the aggregate of intermediate classification of concrete waste will be used, namely retained by sieves No.4, No.8, No.16, and No. 30 on all paving block test samples. Then, the addition of plastic was varied by 4%, 6%, 8%, and 10% of the cement content used in each sample. The compaction process is carried out manually with an iron beater (compactor). The paving block sample model that will be subjected to compressive strength is divided into two, namely, beam testing and cube testing according to SNI 03-0691-1996 where 6 cm thick paving blocks become 5x5x5 cm and 10 cm thick paving blocks 9x9x9 cm. It was found that the highest compressive strength value from using RCA and LDPE plastic waste at a sample variation of 6 cm, with a plastic content of 6% of the weight of the cement used. The compressive strength of the 5x5x5 cm cube sample is 210.36 kg/cm² and the 6 cm beam test sample is 318.34 kg/cm². Meanwhile, in the sample variation of 10 cm, with a plastic content of 4% of the weight of the cement used. The compressive strength of the 9 x 9 x 9 cm cube sample is 229.32 kg/cm² and the 10 cm beam sample is 200.89 kg/cm². So that the optimal addition of plastic waste powder is in the range of 4% - 6% of the weight of the cement used."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nusa Idaman Said
Jakarta: Erlangga, 2017
628.4 NUS t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Reyhan Ananda
"Perkembangan infrastruktur jalan di Indonesia akan membutuhkan banyak nya batuan dan pasir untuk membangun jalan nasional dan jalan tol, sehingga dapat mempengaruhi alam. Dengan itu muncul solusi pemakaian limbah beton sebagai agregat pada perkerasan jalan untuk mengurangi jumlah batuan alami dalam pembuatan jalan nasional dan jalan tol. Limbah beton dapat kita jumpai dimanapun, limbah beton dapat berupa bongkahan penghancuran bangunan, puing-puing proyek infrastruktur, dan limbah beton pabrik. Penggunaan limbah beton akan dipakai sebagai agregat kasar dengan variasi kadar aspal 7%, 7,5%, 8%, 8,5%, dan 9%. Lalu digunakan kadar aspal 6%, 6,5%, 7%, 7,5%, dan 8% untuk agregat batuan sebagai pebanding penggunaan limbah beton sebagai agregat kasar. Pengujian akan dilakukan dengan Marshall Standard dan Immersion. Hasil menunjukan bahwa limbah beton sebagai agregat kasar meningkatkan Stabilitas, Marshall Quotient, VMA, dan VIM lalu menurunkan nilai VFA, Flow, dan Indeks Kekuatan Sisa.

The development of road infrastructure in Indonesia will require a lot of rock and sand to build street roads and toll roads, sthe needs of those materials can affect nature. With that came the solution of using concrete waste as aggregate on road pavements to reduce the amount of natural rock in the construction of street roads and toll roads. We can find concrete waste anywhere, concrete waste can be obtaint from demolishing bulidings, infrastructure project debris, and factory concrete waste. Waste concrete will be used as coarse aggregate with variations in asphalt content of 7%, 7.5%, 8%, 8.5%, and 9%. Then used asphalt content of 6%, 6.5%, 7%, 7.5%, and 8% for natural aggregates as a comparison for the use of concrete waste as coarse aggregate. Tests will be carried out with Marshall Standard and Immersion. The results show that waste concrete as coarse aggregate increases Stability, Marshall Quotient, VMA, and VIM and then decreases VFA, Flow, and Residual Strength Index values."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Fikri
"Limbah beton merupakan limbah yang dihasilkan dari pembangunan dan pembongkaran bangunan. Pembangunan yang dilakukan secara terus-menerus meningkatkan kebutuhan produksi beton yang nantinya juga akan menghasilkan pertambahan jumlah limbah beton. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan limbah beton sebagai pengganti agregat menengah dalam campuran AC-WC dengan suhu pencampuran panas (HMA) terhadap nilai volumetrik marshall yang meliputi : Voids in Mixture (VIM), Voids in Mineral Aggregates (VMA), Voids Filled with Bitumen (VFB), Stabilitas, Kelelehan (flow), Marshall Quotient (MQ), dan Indeks Kekuatan Sisa (IKS). Limbah beton yang digunakan sebelumnya dilakukan peremajaan berupa pencucian dengan tujuan untuk mengurangi kandungan abu beton yang terdapat dalam limbah beton. Hasil penelitian ini menunjukkan dengan penggunaan jumlah limbah beton sebanyak 43% didapatkan peningkatan nilai dalam hal KAO, VIM, VMA, stabilitas, dan MQ serta penurunan nilai dalam hal VFB, kelelehan, dan IKS.

Concrete waste are waste that are produced from construction works and demolitions. Construction works that keeps increasing create the needs for concrete production that will eventually increase the amount of concrete waste. This research was conducted to know the effects of using recycled concrete aggregates (RCA) as replacement for medium aggregates in an AC-WC HMA mixture to the marshall volumetric values that includes : Voids in Mixture (VIM), Voids in Mineral Aggregates (VMA), Voids Filled with Bitumen (VFB), Stability, Flow, Marshall Quotient (MQ), and Residual Strength Index. Before using the RCA, treatment was given by washing the RCA to reduce the amount of cement that are contained within the RCA. The result shows from using 43% of RCA there is an increase in terms of OAC, VIM, VMA, stability, and MQ as well as a reduction in terms of VFB, flow, and Residual Strength Index."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>