Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164193 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arya Seputra Wibowo
"Transportasi publik merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas kepada masyarakat. Berkembangnya transportasi publik dan meningkatnya jumlah armada membantu masyarakat untuk mendapatkan kesempatan untuk mengakses daerah- daerah lebih mudah. Teknologi telah mencapai era inovasi dari penggunaan informasi. Inovasi ini juga diimplementasikan Transjakarta untuk membangun aplikasi Tije. Tije merupakan aplikasi yang memudahkan perencanaan perjalanan dalam penggunaan Transjakarta. Penelitian ini akan mencari tahu hubungan persepsi masyarakat dengan Tije dengan faktor penggunaan aplikasi dan evaluasi dari aplikasi ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kekurangan Tije serta memberikan inovasi fitur yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pendekatan Design Science Research (DSR) digunakan untuk mencapai tujuan tersebut karena telah terbukti kecakapannya pada penelitian- penelitian sebelumnya. Melalui penerapan DSR dalam tiga iterasi yang terdiri dari (1) analisis faktor yang memengaruhi penggunaan aplikasi Tije, (2) mengidentifikasi permasalahan yang terdapat pada fitur lama serta menemukan inovasi fitur dari pendapat ahli, dan (3) membuat revisi desain antarmuka dengan kesimpulan yang ditemukan pada bagian pertama dan kedua. Hasil iterasi I menunjukkan bahwa model memiliki kemampuan yang cukup moderat untuk memprediksi intensi, lemah memprediksi norma pribadi, dan sangat lemah dalam memprediksi kegunaan. Iterasi ini juga membuktikan bahwa meskipun Model D&M ISS dan model TPB memiliki dampak yang sama dengan penelitian terdahulu, NAM tetap tidak dapat digunakan dengan citra aplikasi Tije yang dimiliki masyarakat saat ini. Selain itu, kendala terbanyak berasal dari kategori (1) terkait masalah teknis, (2), kendala fungsionalitas, dan (3) kendala perangkat. Hasil iterasi II memvalidasi kendala dan fitur serta mengidentifikasi masalah dan wawasan relevan oleh para ahli dan komuter, seperti pengguna yang terganggu dengan implementasi fitur pelacakan bis yang tidak berfungsi seharusnya dan ide fitur terkait masalah sosial seperti kekerasan,serta usulan platform para komuter untuk berbagi informasi. Iterasi II mengimplikasikan bahwa penelitian ini menjadi pelopor pencarian masalah dan validasi Tije serta menambahkan pandangan lain dari penelitian sebelum terkait. Hasil iterasi III menghasilkan rekomendasi desain antarmuka dari fitur yang paling layak dari sisi usability, berdasarkan evaluasi yang dilakukan terhadap pengguna aplikasi Tije. Penelitian ini diharapkan dapat mendukung penelitian-penelitan sebelumnya dalam mengadopsi metodologi DSR untuk mengevaluasi dan mengembangkan aplikasi mobilitas, Selain itu, melalui penelitian ini, diharapkan Tije dapat menjadi aplikasi mobilitas yang dapat diandalkan oleh pengguna ketika menggunakan Transjakarta.

Public transportation is a government effort to improve accessibility for the public. The development of public transportation and the increase in the number of vehicles help people to have easier access to different areas. Technology has reached an era of innovation through the use of information. Transjakarta has implemented this innovation by creating the Tije application. Tije is an application that facilitates trip planning using Transjakarta. This study aims to investigate the relationship between public perception of Tije and factors influencing app usage and evaluation. The objective is to identify the shortcomings of Tije and provide innovative features that meet user needs. The Design Science Research (DSR) approach is used to achieve this goal, as it has proven its effectiveness in previous studies. Through the application of DSR in three iterations, consisting of (1) analyzing the factors influencing the usage of the Tije application, (2) identifying problems with the existing features and finding innovative features based on expert opinions, and (3) revising the interface design based on the conclusions drawn from the first two parts. The results of iteration I indicates that model can predict intention quite good, weak in predicting personal norms, and very weak in predicting usage. This iteration also proves that even though the D&M ISS Model and TPB models have a similar impact with previous researches, NAM still cannot be used in with the current image Tije application has with the mass. Other than that, the most common challenges come from the categories of (1) technical issues, (2) functional constraints, and (3) device limitations. The results of the second iteration validate the challenges and features, and identify relevant issues and insights from experts and commuters, such as users being disturbed by the malfunctioning tracking feature of buses and feature concepts for social problems like violence and the addition of a platform for commuters to share information. Iteration II implies that this study is the pioneer of problem and validation of Tije and provides another perspective on previous studies related. The results of iteration III produce interface design recommendations from the most feasible features from a usability perspective, based on evaluations conducted on Tije application users. It is hoped that this research can support previous research in adopting the DSR methodology to evaluate and develop the mobility application. In addition, through this research, it is hoped that Tije can become a mobility application that users can rely on when using Transjakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Algazel Aqilla
"Transportasi publik merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas kepada masyarakat. Berkembangnya transportasi publik dan meningkatnya jumlah armada membantu masyarakat untuk mendapatkan kesempatan untuk mengakses daerah- daerah lebih mudah. Teknologi telah mencapai era inovasi dari penggunaan informasi. Inovasi ini juga diimplementasikan Transjakarta untuk membangun aplikasi Tije. Tije merupakan aplikasi yang memudahkan perencanaan perjalanan dalam penggunaan Transjakarta. Penelitian ini akan mencari tahu hubungan persepsi masyarakat dengan Tije dengan faktor penggunaan aplikasi dan evaluasi dari aplikasi ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kekurangan Tije serta memberikan inovasi fitur yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pendekatan Design Science Research (DSR) digunakan untuk mencapai tujuan tersebut karena telah terbukti kecakapannya pada penelitian- penelitian sebelumnya. Melalui penerapan DSR dalam tiga iterasi yang terdiri dari (1) analisis faktor yang memengaruhi penggunaan aplikasi Tije, (2) mengidentifikasi permasalahan yang terdapat pada fitur lama serta menemukan inovasi fitur dari pendapat ahli, dan (3) membuat revisi desain antarmuka dengan kesimpulan yang ditemukan pada bagian pertama dan kedua. Hasil iterasi I menunjukkan bahwa model memiliki kemampuan yang cukup moderat untuk memprediksi intensi, lemah memprediksi norma pribadi, dan sangat lemah dalam memprediksi kegunaan. Iterasi ini juga membuktikan bahwa meskipun Model D&M ISS dan model TPB memiliki dampak yang sama dengan penelitian terdahulu, NAM tetap tidak dapat digunakan dengan citra aplikasi Tije yang dimiliki masyarakat saat ini. Selain itu, kendala terbanyak berasal dari kategori (1) terkait masalah teknis, (2), kendala fungsionalitas, dan (3) kendala perangkat. Hasil iterasi II memvalidasi kendala dan fitur serta mengidentifikasi masalah dan wawasan relevan oleh para ahli dan komuter, seperti pengguna yang terganggu dengan implementasi fitur pelacakan bis yang tidak berfungsi seharusnya dan ide fitur terkait masalah sosial seperti kekerasan,serta usulan platform para komuter untuk berbagi informasi. Iterasi II mengimplikasikan bahwa penelitian ini menjadi pelopor pencarian masalah dan validasi Tije serta menambahkan pandangan lain dari penelitian sebelum terkait. Hasil iterasi III menghasilkan rekomendasi desain antarmuka dari fitur yang paling layak dari sisi usability, berdasarkan evaluasi yang dilakukan terhadap pengguna aplikasi Tije. Penelitian ini diharapkan dapat mendukung penelitian-penelitan sebelumnya dalam mengadopsi metodologi DSR untuk mengevaluasi dan mengembangkan aplikasi mobilitas, Selain itu, melalui penelitian ini, diharapkan Tije dapat menjadi aplikasi mobilitas yang dapat diandalkan oleh pengguna ketika menggunakan Transjakarta.

Public transportation is a government effort to improve accessibility for the public. The development of public transportation and the increase in the number of vehicles help people to have easier access to different areas. Technology has reached an era of innovation through the use of information. Transjakarta has implemented this innovation by creating the Tije application. Tije is an application that facilitates trip planning using Transjakarta. This study aims to investigate the relationship between public perception of Tije and factors influencing app usage and evaluation. The objective is to identify the shortcomings of Tije and provide innovative features that meet user needs. The Design Science Research (DSR) approach is used to achieve this goal, as it has proven its effectiveness in previous studies. Through the application of DSR in three iterations, consisting of (1) analyzing the factors influencing the usage of the Tije application, (2) identifying problems with the existing features and finding innovative features based on expert opinions, and (3) revising the interface design based on the conclusions drawn from the first two parts. The results of iteration I indicates that model can predict intention quite good, weak in predicting personal norms, and very weak in predicting usage. This iteration also proves that even though the D&M ISS Model and TPB models have a similar impact with previous researches, NAM still cannot be used in with the current image Tije application has with the mass. Other than that, the most common challenges come from the categories of (1) technical issues, (2) functional constraints, and (3) device limitations. The results of the second iteration validate the challenges and features, and identify relevant issues and insights from experts and commuters, such as users being disturbed by the malfunctioning tracking feature of buses and feature concepts for social problems like violence and the addition of a platform for commuters to share information. Iteration II implies that this study is the pioneer of problem and validation of Tije and provides another perspective on previous studies related. The results of iteration III produce interface design recommendations from the most feasible features from a usability perspective, based on evaluations conducted on Tije application users. It is hoped that this research can support previous research in adopting the DSR methodology to evaluate and develop the mobility application. In addition, through this research, it is hoped that Tije can become a mobility application that users can rely on when using Transjakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ikhsan Asa Pambayun
"Biskita Trans Pakuan Bogor merupakan salah satu layanan angkutan umum berbasis Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Bogor yang dikelola oleh oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan dan diselenggarakan oleh operator PT Kodjari Tata Angkutan berdasarkan standar pelayanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. BPTJ Kementerian Perhubungan telah membuat sebuah sistem informasi transportasi umum yang terintegrasi berbasis mobile untuk Biskita Trans Pakuan Bogor dengan nama aplikasi Biskita. Aplikasi Biskita ini bertujuan untuk memberikan informasi jadwal, rute, berita, serta notifikasi terkini terkait Biskita Trans Pakuan. Namun sayangnya pengguna aplikasi Biskita menilai aplikasi masih memiliki banyak kekurangan berdasarkan ulasan aplikasi yang diberikan pada Google Play Store dan juga Apple App Store. Berdasarkan wawancara dengan representatif BPTJ, membenarkan kondisi tersebut dan menambahkan bahwa saat ini aplikasi Biskita telah dihentikan yang menyebabkan pengembangan aplikasi pada iOS menjadi terhenti. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk memberikan masukan aplikasi alternatif Biskita yang memiliki desain antarmuka yang lebih baik dengan mengedepankan user friendliness, arsitektur dengan response time yang rendah, serta dapat menjadi aplikasi yang multiplatform. Pengembangan desain antarmuka aplikasi alternatif Biskita akan menggunakan pendekatan User Centered Design (UCD) dengan evaluasi usability testing serta system usability scale. Sedangkan untuk pengembangan aplikasi Biskita serta arsitekturnya akan menggunakan pendekatan pengembangan waterfall. Untuk mencapai multiplatform, pengembangan aplikasi alternatif Biskita menerapkan Progressive Web App. Sementara itu untuk mendapatkan response time yang rendah, pengembangan arsitektur aplikasi alternatif Biskita menerapkan model microservice. Dalam penelitian ini dipaparkan bagaimana penulis merancang, menganalisis, serta mengembangkan aplikasi Biskita dengan desain antarmuka yang mengedepankan user friendliness, menerapkan multiplatform, serta memiliki response time yang rendah.

Biskita Trans Pakuan Bogor is one of the Bus Rapid Transit (BRT) based public transport services in Bogor City managed by the Jabodetabek Transportation Management Agency (BPTJ) of the Ministry of Transportation and organised by operator PT Kodjari Tata Angkutan based on service standards set by the government. BPTJ of the Ministry of Transportation has created a mobile-based integrated public transport information system for Biskita Trans Pakuan Bogor called the Biskita application. The Biskita application aims to provide information on schedules, routes, news, and the latest notifications related to Biskita Trans Pakuan. But unfortunately Biskita application users assess the application still has many shortcomings based on application reviews given on the Google Play Store and also the Apple App Store. Based on interviews with BPTJ representatives, they confirmed this condition and added that currently the Biskita application has been discontinued which has caused the development of applications on iOS to be stopped. Based on these problems, this research was conducted to provide input for an alternative Biskita application that has a better interface design by prioritising user friendliness, architecture with low response time, and can be a multiplatform application. The development of Biskita’s alternative application interface design will use a user-centered design (UCD) approach with usability testing and system usability scale evaluation. Meanwhile, the development of the Biskita application and its architecture will use the waterfall development approach. To achieve multiplatform, Biskita’s alternative application development applies Progressive Web App. Meanwhile, to get a low response time, the development of Biskita’s alternative application architecture applies the microservice model. This research presents how the author designs, analyses, and develops the Biskita application with an interface design that promotes user friendliness, applies multiplatform, and has a low response time."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhif Muhammad
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi karakteristik operasional sistem BRT dengan menggunakan alat bantu Fleet Operation Modeling (FOM) dan mengembangkan prosedur penyesuaian data empiris lapangan yang dapat digunakan sebagai input data perangkat alat bantu. Oleh karena itu format data empiris lapangan disesuaikan terlebih dahulu agar sesuai dengan format data untuk input alat bantu FOM. Proses analisis data diawali dengan melakukan mengidentifikasi kesenjangan karakteristik data input perangkat alat bantu FOM. Selanjutnya dilakukan konversi data operasional khususnya data tap-in & tap-out kartu transaksi menjadi volume penumpang disetiap segmen sebagai data input perangkat alat bantu FOM dengan menggunakan perangkat Ms. Access dan Ms. Excel. Proses konversi dilakukan dengan membentuk matriks asal tujuan antar halte yang kemudian dilanjutkan dengan menghitung volume penumpang disetiap segmen antar halte BRT. Kemudian dengan menggunakan data volume penumpang tiap segmen sebagai masukkan ke alat bantu FOM, dihitung faktor muat statis dan headway rata-rata dan dilanjutkan dengan proses perhitungan optimasi khususnya jumlah armada untuk dibandingkan dengan standar yang berlaku. Langkah terakhir ada membandingkan jaringan pada kondisi eksisting dengan jaringan yang sudah dioptimasi dengan perangkat bantu. Dari hasil analisis didapatkan perangkat bantu FOM memiliki batasan kapasitas jumlah trayek dan segmen yang dapat dianalisis. Selanjutnya dari hasil evaluasi terhadap efisiensi operasional di koridor 1 TransJakarta diperoleh jumlah armada dengan kondisi eksisting 74 armada dan optimasi jaringan membutuhkan 69 armada dan Headway rerata kondisi eksisting adalah 23 menit dan hasil optimasi jaringan adalah 12 menit. Hasil perhitungan kondisi eksisting untuk faktor muat rerata adalah sebesar 66%, lebih rendah dibanding hasil optimasi jaringan yaitu sebesar 73%.

This study aims to analyze the efficiency of the operational characteristics of the BRT system by using Fleet Operation Modeling (FOM) tools and develop empirical data adjustment procedures that can be used as input data for assistive devices. Therefore, the empirical data format in the field is adjusted beforehand to match the data format for FOM input tools. The data analysis process begins by identifying the gap in the input data characteristics of the FOM device. Then the operational data is converted, especially the transaction card tap-in & tap-out data into passenger volume in each segment as input data for the FOM tool kit using Ms. Access and Ms. Excel. The conversion process is carried out by forming a matrix of origin of destination between stops, then proceed with calculating the volume of passengers in each segment between BRT stops. Then by using the passenger volume data for each segment as input to the FOM tool, the static loading factor and average headway are calculated and followed by an optimization calculation process in particular the number of fleets to compare with applicable standards. The final step is comparing the existing network with the network that has been optimized with assistive devices. From the analysis results obtained FOM assistive devices have a limited capacity of the number of routes and segments that can be analyzed. Furthermore, from the evaluation of operational efficiency in TransJakarta corridor 1, the number of fleets with the existing conditions of 74 fleets and network optimization requires 69 fleets and the average Headway condition is 23 minutes and the network optimization results are 12 minutes. The results of the calculation of the existing conditions for the average load factor are 66%, lower than the results of network optimization which is 73%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cantika Rahmalia Putri
"Pengembangan wilayah Ibu Kota Nusantara mengusung konsep Smart City. Salah satu aspek utama dari Smart City adalah konsep smart mobility melibatkan peningkatan pelayanan transportasi publik melalui pemanfaatan teknolongi informasi dan komunikasi dengan tujuan untuk memberikan kemudahan, keamanan, kecepatan, kenyamanan, dan lebih terjangkau. Pada dasarnya, konsep ini lebih menitikberatkan pada penggunaan teknologi ramah lingkungan yang berfokus pada model transportasi umum, salah satu implementasinya yaitu dengan menerapkan Mobility as a Service (MaaS) dalam kehidupan sehari-hari. Sejalan dengan yang terdapat dalam rencana induk IKN, dalam prinsip dasar mobilitas dan kontektivitas terdapat salah satu strategi yang akan digunakan dalam menghadapi masa depan yaitu dengan mendorong inovasi guna meningkatkan mobilitas dan konektivias melalui pemanfaatan Mobility as a Service (MaaS). Penelitian ini bertujuan untuk membuat desain konseptual MaaS khusus moda Electric Bus Rapid Transit (E-BRT) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahana IKN dan melakukan estimasi biaya siklus hidup untuk komponen biaya awal dan biaya operasional dan pemeliharaan. Konseptual desain MaaS khusus E-BRT akan mengintegrasikan antara moda transportasi E-BRT dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam sebuah aplikasi TransNusantara. Adapun diperlukan juga teknologi IoT yang dipasang di setiap armada bus listrik sehingga dapat memberikan data informasi secara real time. Adapun biaya awal yang dibutuhkan untuk pengembangan MaaS khusus E-BRT sebesar Rp5.515.223.859.200. Sedangkan, dalam satu tahun biaya operasional dan pemeliharaan yang dibutuhkan adalah sebesar Rp136.231.346.000.

The development of the Capital City of the Archipelago embraces the concept of a Smart City. One of the main aspects of a Smart City is the concept of smart mobility, which involves improving public transportation services through the utilization of information and communication technology with the goal of providing convenience, safety, speed, comfort, and affordability. Essentially, this concept emphasizes the use of environmentally friendly technology that focuses on a public transportation model, with one implementation being the adoption of Mobility as a Service (MaaS) in daily life. In line with the master plan of the Capital City of the Archipelago, one of the fundamental principles in mobility and connectivity is a strategy that will be employed to face the future by promoting innovation to enhance mobility and connectivity through the utilization of Mobility as a Service (MaaS). This research aims to create a conceptual design of MaaS specifically for the Electric Bus Rapid Transit (E-BRT) mode in the Core Government Center of the Archipelago Capital City and estimate the life cycle costs for initial, operational, and maintenance expenses. The conceptual design of MaaS for E-BRT will integrate the E-BRT transportation mode with Information and Communication Technology in a TransArchipelago application. Additionally, IoT technology is required to be installed on each electric bus fleet to provide real-time data information. The initial cost required for the development of MaaS specifically for E-BRT is IDR5,515,223,859,200, while the annual operational and maintenance cost needed is IDR136,231,346,000."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Nabila Anjani
"Mobility as a Service (MaaS) merupakan sebuah model layanan mobilitas yang telah digunakan perusahaan hingga pemerintah di berbagai negara. MaaS berperan sebagai perantara antara perusahaan atau pemerintah dengan pengguna dalam menyediakan berbagai layanan transportasi yang komprehensif. Implementasi MaaS di Indonesia telah dilakukan oleh Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan layanan informasi transportasi umum bagi masyarakatnya. Salah satu platform MaaS yang tersedia di Jakarta adalah Trafi. Dengan pengguna terbanyak dibandingkan platform MaaS lainnya di Jakarta, Trafi menjadi platform MaaS yang sangat diandalkan oleh para pengguna transportasi umum di Jakarta. Sayangnya, user research yang dilakukan Trafi di Jakarta terakhir berlangsung pada tahun 2016. Hal ini menjadi salah satu pendorong dibutuhkannya evaluasi usability pada aplikasi untuk menemukan permasalahan yang dialami pengguna dan menentukan solusi dalam bentuk desain alternatif yang dapat meningkatkan user experience (UX). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif berupa survei daring dan metode kualitatif berupa user interview. Hasil yang ditemukan meliputi masalah usability sehingga diperlukan perbaikan pada fitur yang sudah ada, dan perancangan fitur baru untuk meningkatkan usability. Setelah rancangan desain yang baru diusulkan, dilakukan evaluasi usability testing (UT). Secara keseluruhan, diperoleh hasil evaluasi yang positif secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil UT yang didapat adalah rata- rata sebesar 91,11% untuk tingkat keberhasilan tugas yang diuji dan rata-rata sebesar 85,02% untuk tingkat keberhasilan setiap pengguna. Hasil evaluasi juga menunjukkan bahwa pengguna mendapatkan kesan yang baik dan memberikan umpan balik positif terhadap rancangan desain alternatif.

Mobility as a Service (MaaS) is a mobility service model that has been used by companies to governments in various countries. MaaS acts as an intermediary between companies or governments and end-users in providing a variety of comprehensive transportation services. The implementation of MaaS in Indonesia has been carried out by the Province of DKI Jakarta to improve public transportation information services for the community. One of the available MaaS platforms in Jakarta is Trafi. Having the most users compared to other MaaS platforms in Jakarta, Trafi is a MaaS platform that is highly relied on by public transport users in Jakarta. Unfortunately, the last user research conducted by Trafi in Jakarta took place in 2016. This has become one of the drivers of the need for usability evaluation on the application to find problems the users encounter and determine solutions in the form of alternative designs that can improve user experience (UX). The methods used in this research are quantitative methods, specifically online survey, and qualitative methods, specifically user interview. The result includes usability issues which conclude the need for improvements on existing features and design development on new features to improve usability. After the new design is proposed, it is then evaluated using usability testing (UT) method. Overall, a positive result was found, both on the quantitative and qualitative evaluation. The results were an average of 91.11% for the success rate of the tested tasks and an average of 85.02% for the success rate of each user. Evaluation results also show that users had a good impression and give positive feedback on the proposed alternative design. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Fauziah
"Perkembangan sebuah kota tergantung dari seberapa mudahnya daerah tersebut dapat diakses. Peran pemerintah untuk menyediakan sarana dan prasarana sebagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah sebuah tanggung jawab. Pemerintah Kota Tangerang adalah salah satu kota yang mengadakan kebijakan BRT sebagai transportasi publik sejak Desember 2016. Namun dalam pengoperasiannya dinilai sepi peminat.  Penelitian ini bertujuan untuk menilai dan menganalisis kinerja pelayanan BRT Trans Kota Tangerang. Penelitian menggunakan metode kuantitatif menggunakan 5 dimensi servqual berdasarkan standar pelayanan angkutan umum SK Dirjen no.687 Tahun 2002, Permenhub no. 10 Tahun 2012, perubahannya no. 27 Tahun 2015, BRT Standard ITDP 2016. Tujuan penelitian ini menganalisis tingkat kepentingan, tingkat kepuasan dan faktor utama yang mempengaruhi kinerja pelayanan BRT Trans Kota Tangerang dinilai dari persepsi dan harapan pengguna BRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepentingan yang harus diutamakan adalah dimensi tangible pada item informasi pelayanan halte yang akan dilewati berupa visual/audio di dalam halte berfungsi dengan baik. Pengguna BRT memiliki tingkat kepuasan yang tinggi. Dimensi Tangibel menjadi faktor utama yang berpengaruh terhadap kinerja pelayanan BRT Trans Kota Tangerang.

City development depends on being easily accessible. The role of the government to provide facilities and infrastructure as a means for community needs is the responsibility. The Tangerang City Government is one of the cities that has implemented BRT policy as public transportation since December 2016. However, its operations consider it quiet BRT Trans Kota Tangerang. This study uses quantitative methods using servqual 5 dimensions based on the standards of public transport services SK Dirjen No. 687 of 2002, Permenhub no. 10 of 2012, amendment no. 27 of 2015, ITDP 2016 BRT Standard . The purpose of this research is to analyze the level of importance, level of satisfaction and the main factors that improve the performance of BRT Trans Kota Tangerang services assessed from the perceptions and expectations of BRT users. The results of the study show that the level of importance that must be prioritized is the Tangible dimension of the item information on the stop service that will be passed in the form of visual / audio in a well-used stop. BRT users have a high level of satisfaction. The Tangibel dimension is the main factor that influences the performance of BRT Trans Kota Tangerang service."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54705
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Angkutan kota merupakan sarana transportasi yang paling penting dalam penunjang mobilitas penduduk terutama untuk pengguna jasa angkutan. Angkutan kota ini pada setiap harinya selalu mengangkut penumpang terutama pada jam-jam sibuk yaitu pada pagi dan sore hari."
620 JTEK 9 (1-2) 2010
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Asriyani Puteri
"Kebutuhan akan ruang yang aman merupakan aspek penting bagi perempuan di ruang kota, termasuk transportasi umum. Namun, praktik sehari-hari dalam menggunakan transportasi umum seringkali tidak mendukung rasa aman dan nyaman, salah satunya adalah pelecehan seksual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami kaitan antara rasa takut penumpang wanita dan spatial setting pada ruang transportasi bus Transjakarta. Penulis akan mendalami bagaimana pengaturan spasial yang terjadi di dalamnya terkait perilaku penumpang wanita dalam membentuk dan mempertahankan ruang agar mendapatkan rasa aman. Ruang lingkup diskusi ini adalah ruang bus TransJakarta. Dengan membahas hal ini, penulis berharap dapat mengetahui lebih lanjut tentang aspek spasial yang dapat mendukung inklusivitas perempuan dalam angkutan umum dan memahami faktor-faktor terkait dengan ketakutan akan kejahatan yang terjadi di dalamnya

The need for a safe space is an important aspect for women in public space, including public transportation. However, daily practices in using public transportation do not support a sense of security and comfort, one of which is the harassment of a section. The purpose of this study is to dispute the fear of female passengers and spatial planning in the Transjakarta bus transportation space. The author will explore how to manage the spatial that occurs there related to the task of women to arrange and maintain space to get a sense of security. The scope of this study is the space of the TransJakarta bus. By discussing this issue, the writer hopes to find out more about the spatial aspects that can support the inclusiveness of women in public transportation and factors related to safety that will occur there."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Willana Almira Asysyafa
"Perkembangan teknologi memberikan manfaat di berbagai industri salah satunya pada industri fasilitatif di sektor transportasi. Transportasi memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi. Khususnya DKI Jakarta sebagai ibukota negara dan pusat perekonomian Indonesia, transportasi umum dibutuhkan untuk mendukung mobilitas warganya. PT Transportasi Jakarta memiliki aplikasi traveller service mereka untuk membantu mobilisasi warganya dalam menggunakan bus Transjakarta bernama Tije. Namun, berdasarkan feedback serta hasil evaluasi user experience dari pengumpulan dan pengolahan data menggunakan usability testing, aplikasi masih memiliki tingkat usability yang rendah sehingga tingkat kepuasan pengguna masih rendah pula. Pengukuran yang digunakan dari jenis performance metrics (task success rate, error, dan time on task), issue-based metrics (retrospective think aloud) serta self-reported metrics (single ease question dan juga pengisian kuesioner PSSUQ). Untuk itu, pendekatan user centred design digunakan dengan memberikan rekomendasi perbaikan desain untuk aplikasi Tije dengan mengacu kepada teori 10 Heuristics for User Interface Design. Dari hasil uji verifikasi, rekomendasi perbaikan yang diberikan dapat meningkatkan kepuasan pengguna dalam menggunakan aplikasi Tije.

An improvement among technological development have provided benefits across various industries, including the facilitative industry in the transportation sector. Transportation plays a crucial role in economic development, particularly in DKI Jakarta, the capital city of Indonesia and the center of its economy, where public transportation is essential to support the mobility of its residents. PT Transportasi Jakarta has developed their traveller service application to assist the mobility of residents using the Transjakarta bus, called Tije. However, based on feedback and user experience evaluation through usability testing, the application still exhibits a low level of usability, resulting in low user satisfaction. Performance metrics (task success rate, errors, and time on task), issue-based metrics (retrospective think aloud), and self-reported metrics (single ease question and PSSUQ questionnaire) were utilized to measure usability. To address this, a user-centered design approach was adopted to provide design improvement recommendation for Tije application based on the 10 Heuristics for User Interface Design theory. Through statistical verification, the suggested design improvements were found to enhance user satisfaction in using the Tije application."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>