Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134403 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Samudra Eka Cipta
"Penelitian ini membahas tentang Kiprah Perjalanan Musik Leo Kristi dalam perkembangan musik Balada di Indonesia (1980-2010). Kiprah awal Leo dalam musik Balada di Indonesia dimulai sejak tahun 1970 dimana ia berduet dengan seorang musisi yang bernama Christie sehingga menjadi awal dari nama “Kristi: sebagai nama panggungnya. Leo sangat terinspirasi oleh Bob Dylan sehingga ia dikenal sebagai musisi “toudabournya” Indonesia. Troudabour sendiri adalah julukan bagi pemusik yang hobinya berkeliling ke seluruh wilayah Indonesia. Pendekatan penellitian ini adalah menggunakan pendekatan historis. Temuan pertama pada penelitian ini adalah diawali tahun 1980 adalah di mana periode Leo Kristi sudah mulai di kenal oleh para penggemarnya. Kemudian banyak karya Leo Kristi yang mengangkat isu-isu sosial dan agrarian. Sedangkan, temuan lainnya pada penelitian ini adalah tentang loyalitas para penggamar Leo Kristi yang selalu membantu dalam bentuk materi guna membantu proses jalannya perkembangan Konser Rakyat Leo Kristi.

This researchs discusses the musical journey of Leo Kristi in the development of ballad music in Indonesia (1980-2010). Leo's initial contribution to ballad music in Indonesia began in 1970 when he made a duet with a musician named Christie, so that became the beginning of the name "Kristi: as his stage name. Leo was so inspired by Bob Dylan that he is known as Indonesia's “toudabournya” musician. Troudabour itself is a nickname for musicians whose hobbies are traveling throughout Indonesia. This research approach is to use a historical approach. In this research. The finding was that it started in 1980, when Leo Kristi's period began to be recognized by his fans. Later, many of Leo Kristi's works raised social and agrarian issues. Meanwhile, another finding in this study is about the loyalty of Leo Kristi fans who always help in the form of material to help the process of developing the Leo Kristi People's Concert."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shanxi: Shanxi Jiangoyu Chubanshe, 2002
SIN 784.451 ZHO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wuryantoro
"Lirik lagu pada dasarnya adalah karya sastra berbentuk puisi. Sebagai pengarang lirik lagu, Leo Kristi memiliki kekhasan yang sangat menarik. Kekhasan itu terutama terlihat dari gaya dan tema lirik lagu-lagunya. Kebanyakan lirik lagu Leo Kristi berbicara tentang rakyat kecil. Oleh karena itu, banyak yang menganggapnya sebagai lagu rakyat. Sementara itu menurut batasan lagu rakyat, lagu-lagu Leo Kristi tidak termasuk di dalamnya. Berdasarkan kenyataan itu, timbul beberapa masalah. Masalah itu di antaranya adalah 1) apakah lagu Leo Kristi dapat disebut lagu rakyat, 2) bagaimana Leo Kristi menampilkan gagasannya lewat lirik lagunya, dan 3) apa yang menjadi tema lirik lagu Leo Kristi.
Berangkat dari permasalahan itu, skripsi ini bertujuan untuk 1) membuktikan bahwa lagu Leo Kristi bukan lagu rakyat, 2) menganalisis gaya yang dipakai oleh Leo Kristi dalam menyajikan lirik lagu-lagunya. menemukan tema lirik lagu-lagu Leo Kristi. Bahan analisis skripsi ini terbatas pada empat kumpulan lagu yaitu 1) Nyanyian Fajar, 2) Nyanyian Malam, 3) Nyanyian Tanah Merdeka, dan 4) Nyanyian Tambur Jalan. Sesuai dengan tujuan, skripsi ini menggunakan teori Stilistika sebagai dasar teori.
Metode pendekatan yang dipakai adalah metode intrinsik. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode diskripsi dan analisis. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa 1) lagu Leo Kristi bukan lagu rakyat,- 2) gaya yang dipakai oleh Leo Kristi di antaranya adalah a) gaya bercerita akuan, b) gaya penyajian bercerita, bertanya, mengajak, dan campuran dari ketiganya, c) gaya bahasa perbandingan, metafora, perumpamaan epos, Berta personifikasi, dan d) gaya pengulangan, 3) tema lirik lagu-lagu Leo Kristi di antaranya adalah rakyat kecil, lingkungan alam, tanah air atau patriotisme, Tuhan, cinta, dan kritik sosial."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"tulisan ini mencoba menjawab pertanyaan "faktor-faktor apa yang menyebabkan penurunan TFR yang sangat signifikan?" Dan "apakah yang menyebabkan angka kelahiran stagnan tidak mengalami perubahan setelah tahun 2000?". Penurunan TFR dari 5,6 anak pada awal tahun 1970an menjadi 2,3 anak pada akhir tahun 1990an, besar kemungkinan merupakan sumbangan dari peningkatan persentase perempuan memakai alat kontrasepsi. Angka prevalensi ber-KB berhasil ditingkatkan dari 26% pada tahun 1980 menjadi 57% pada SDKI 1997 dan 60,3% pada SDKI 2002-2003, meskipun setelah itu peningkatannya sangat minim sekali. Data-data menunjukkan bahwa tingkat fertilitas Indonesia telah makin menjauhi pola fertilitas natural karena peningkatan usia kawin dan terutama karena faktor pengaturan kelahiran. Hal itu oleh penulis dikatakan sebagai sumbangan dari adanya program keluarga berencana sejak tahun 1970an. Melemahnya pelayanan KB sejak tahun 2000, menyebabkan TFR menjadi stagnan. Untuk itu diperlukan kebijakan yang meneruskan upaya pengaturan kelahiran agar tingkat fertilitas Indonesia mencapai 2,1 anak per perempuan tahun 2015 dan penduduk tumbuh seimbang dengan NRR=1. Peningkatan pemakaian kontrasepsi dan revitalisasi program KB hendaknya terus diupayakan."
WADWMPD
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sugoto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39396
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaiful Bahri
"Dalam skripsi berjudul Perkelahian Massal Antarwarga di Jakarta, 1970-2000 ini menjelaskan tentang bagaimana perubahan sumber solidaritas perkelahian massal di Jakarta dari atas nama geng yang merebak pada akhir 1960-an hinggal970-an menjadi atas nama warga (RT, RW dan kampung) pada 1990-an hingga tahun 2000. Fenomena 1990-an sering di sebut dengan istilah tawuran warga. Skripsi ini jugs menjelaskan sebab-sebab terjadi tawuran warga. Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah metode sejarah yakni: pertama heuristik, kedua kritik atau veripikasi sumber, ketiga interpretasi dan keempat penulisan atau historiografi. Agar diperoleh gambaran yang lebih baik, penelitian ini mengunakan bantuan ilmu sosial terutama sosiologi. Peminjaman istilah-istilah ilmu sosial tersebut dimaksudkan agar diperoleh gambaran lebih balk tentang beberapa peristiwa. Dari penelitian diketahui bahwa tindakan represif pemerintah seperti pembubaran geng pada tahun 1972 serta pembunuhan misterius atau PETRUS (1983-1984) terhadap GALI (Gabungan Anak-anak Liar), yang diantaranya adalah bekas anggota geng menyebabkan ketakutan luar biasa dalam masyarakat terutama anggota geng. Oleh karena itu masyarakat (warga) melakukan penyiasatan dengan cara memperbesar sumber solidaritas dari antar geng menjadi solidaritas warga. Pembesaran solidaritas ini dapat dianalogikan dengan pembesaran badan ikan buntal ketika diserang pemangsa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S12578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Engelmann, Karen
New York: Harper Collins, 2012
813 ENG s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Leo Wiratma
"ABSTRAK
Gagasan supremasi parlemen berasal dari Inggris
bersamaan dengan berkembangnya parlementarisme di negeri
itu. Gagasan tersebut menempatkan kedudukan parlemen
sebagai otoritas tertinggi negara sehingga parlemen menjadi
omnipotent. Tiada suatu lembaga negara lain yang dapat
membatalkan atau mengubah suatu produk parlemen, termasuk
lembaga yudikatif sekalipun. Hal itu yang menyebabkan
negara Inggris tidak mengenal judicial review. Gagasan
supremasi terus berkembang di negara-negara Eropa dan Asia,
termasuk Indonesia. Sebagian besar negara yang menganut
gagasan supremasi parlemen adalah negara-negara Komunis,
karena gagasan supremasi parlemen memberikan peluang
terjadinya kekuasaan absolut, sehingga melahirkan
pemerintahan tirani atau diktator. Itu sebabnya dalam
negara-negara yang lebih memberikan tempat kepada
demokrasi, seperti Inggris, Belanda, dan Swiss mulai
menerapkan prinsip checks and balances dalam sistem
pemerintahannya. Indonesia yang semula menganut supremasi
parlemen model MPR, kini juga sudah meninggalkan gagasan
tersebut karena tidak sesuai dengan prinsip-prinsip
demokrasi."
2004
T37039
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>