Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124985 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haekal Febriansyah Ramadhan
"Gawai adalah perangkat yang memiliki peran penting pada kehidupan manusia saat ini seperti menjadi alat belajar, alat berkomunikasi dan bersosialisasi, alat melakukan kegiatan ekonomi, dan masih banyak lagi. Gawai juga memiliki data-data pribadi dari pemiliknya yang membuat keamanan gawai sangat dibutuhkan. Mekanisme pelaporan dan penanganan gawai yang hilang/rusak di Indonesia saat ini masih belum menggunakan sistem pemblokira IMEI gawai tersebut karena penggunaan IMEI dan CEIR di Indonesia hanya digunakan sebagai pemblokiran gawai ilegal dari luar negeri. Oleh karena itu, peneliti ingin membuat sebuah mekanisme baru dengan melibatkan semua pihak yang terlibat, yaitu kepolisian, operator seluler, dan pemerintah. Mekanisme dibangun dengan melihat penelitian yang terkait, melakukan analisis mekanisme yang ada di luar negeri (Malaysia, Korea Selatan, Perancis, Filipina, Australia, Inggris), melakukan analisis mekanisme kehilangan/kecurian untuk benda lain di Indonesia serta peraturan yang terkait, serta melakukan identifikasi risiko untuk keadaan dimana mekanisme baru diterapkan atau tidak diterapkan. Kuesioner juga dilakukan kepada masyarakat untuk memberikan masukan terhadap mekanisme yang telah dibuat. Hasil dari peneltian ini adalah mekanisme baru dengan menggunakan KTP, IMEI gawai, kotak asli/struk pembelian gawai untuk pelaporan ke kepolisian, lalu menggunakan berkas sebelumnya dan surat keterangan kehilangan dari polisi untuk melakukan pemblokiran kartu SIM ke operator seluler dan nomor IMEI ke pemerintah yang mengurus IMEI dan CEIR.

Gadgets are devices that have an important role in human life today, such as being a learning tool, a tool for communicating and socializing, a tool for carrying out economic activities, and many more. Devices also have personal data from their owners which makes device security very necessary. The mechanism for reporting and handling lost/damaged devices in Indonesia currently still does not use the device's IMEI blocking system because the use of IMEI and CEIR in Indonesia is only used to block illegal devices from abroad. Therefore, researchers want to create a new mechanism involving all parties involved, namely the police, mobile operators, and the government. The mechanism was built by looking at related research, analyzing existing mechanisms abroad (Malaysia, South Korea, France, the Philippines, Australia, England), analyzing the mechanism of loss/theft for other objects in Indonesia and related regulations, and identifying risks for circumstances where new mechanisms are implemented or not implemented. Questionnaires were also conducted with the public to provide input on the mechanisms that have been created. The result of this research is a new mechanism using KTP, device IMEI, original box/gathering purchase receipt for reporting to the police, then using the previous file and loss certificate from the police to block the SIM card to the cellular operator and the IMEI number to the government in charge of IMEI and CEIR."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Proust, Marcel
London: Everyman`s Library, 1995
R 808.3 PRO s
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Proust, Marcel
London: Everyman`s Library, 1995
808.3 PRO s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Proust, Marcel
London: Everyman`s Library, 1995
808.3 PRO s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Proust, Marcel
London: Everyman`s Library, 1995
808.3 PRO s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Rotua Angelina
"Skripsi ini membahas kompensasi yang merupakan kerugian manfaat yang dapat diminta untuk memulihkan hak kreditor karena wanprestasi sebagaimana diatur dalam Pasal 1246 KUH Perdata melalui keputusan pengadilan. Metode penelitian yang digunakan di Penelitian ini bersifat yuridis normatif, yaitu data yang diperoleh melalui Tinjauan Literatur. Masalah utama dalam skripsi ini adalah apa yang dimaksud dengan kerugian keuntungan yang merupakan kerugian karena gagal bayar dan Bagaimana pertimbangan hakim yang menyidangkan kasus wanprestasi di kesepakatan untuk menentukan menerima atau menolak kompensasi dalam bentuk kerugian keuntungan. Berdasarkan hasil penelitian penulis diketahui manfaatnya Hukum perdata merupakan salah satu unsur kepentingan dalam perjanjian, yaitu kepentingan telah dibayangkan atau dihitung oleh kreditur. Ketidakkonsistenan hakim menerima atau menolak kompensasi dalam bentuk keuntungan yang hilang karena minimnya pengetahuan yang seragam dari para hakim Indonesia terkait keuntungan yang kemudian dapat dihitung sebagai kerugian kreditor.
This thesis discusses compensation which is a loss benefits that can be requested to restore creditors' rights due to default as regulated in Article 1246 of the Civil Code through a court decision. The research method used in This research is normative juridical, namely the data obtained through Literature Review. The main problem in this thesis is what is meant by profit loss which is a loss due to default and how the judge who hears the case of default is considered in the agreement to determine whether to accept or reject compensation in the form of profit loss. Based on the results of the author's research, it is known that the benefits Civil law is one of the elements of interest in the agreement, namely interest has been envisioned or calculated by the creditor. Inconsistency of judges accept or reject compensation in the form of lost benefits due to the lack of uniform knowledge of Indonesian judges regarding profits which can then be counted as creditors' losses."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kehilangan gigi dan kemampuan mastikasi subjektif pada perempuan pasca menopause. Perempuan menopause mengalami perubahan hormon yang dapat mengakibatkan penurunan densitas tulang yang mempengaruhi hilangnya gigi, sehingga berpengaruh terhadap fungsi mastikasi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kehilangan gigi dengan kemampuan mastikasi perempuan pasca menopause secara subjektif. Metode: Penelitian potong lintang dengan subjek 95 perempuan pasca menopause di Posbindu Lansia Pergeri Depok, Jawa Barat. Subjek menjawab kuesioner dan dilakukan pemeriksaan intra oral. Analisis Chi Square digunakan untuk menghubungkan usia, lama menopause, tingkat pendidikan, kehilangan gigi dan pemakaian gigi tiruan dengan kemampuan mastikasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 47% subjek
mengalami kehilangan >10 gigi, 27% subjek kehilangan 6-10 gigi dan 26% subjek kehilangan <6 gigi. 76% subjek tidak memakai gigi tiruan. Kemampuan mastikasi memiliki hubungan bermakna dengan kehilangan gigi, lama menopause dan usia (p<0,05). Simpulan: Dapat disimpulkan, jumlah gigi hilang, lama menopause, dan usia mempengaruhi kemampuan mastikasi perempuan pasca menopause secara signifikan (p<0,05).

Post-menopausal women experience physiological hormonal changes that reduce bone density which leads to tooth loss and presumably affect masticatory function. Objective: This study aims to determine association between tooth loss and masticatory ability in post-menopausal women. Methods: Cross sectional study of 95 post-menopausal women at Posbindu Lansia Pergeri Depok, West Java was performed. Subjects answered questionnaires and intra oral examination was performed. Chi square analysis was conducted to relate age, menopausal period, education level, tooth loss and denture use with masticatory ability. Results: 47% subjects lost >10 teeth, 27% subjects lost 6-10 teeth and 26% subjects lost <6 teeth. Seventy-six percent of subjects did not wear dentures. Menopausal period, tooth loss, and age had significant correlation with masticatory ability (p<0.05). Conclusions: This study concludes that masticatory ability in post-menopausal women is significantly affected by length of menopausal period, tooth loss and age (p<0.05)."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Isyah Auliarahmani Rafifa
"Kasus kekerasan seksual seringkali terjadi di lingkungan perguruan tinggi, tak terkecuali di Universitas Indonesia (UI). Satgas PPKS UI, lembaga resmi yang menangani kasus kekerasan seksual di UI, belum memiliki sistem yang terintegrasi dalam menangani dan mengelola kasus pelaporan kekerasan seksual secara terorganisir. Hal ini ditunjukkan oleh penggunaan sistem third party Google Forms untuk menerima laporan, Google Drive untuk menyimpan dokumentasi selama proses pelaporan dan penanganan, serta Linktree dan media sosial untuk mempublikasikan dokumen dan dasar hukum. Selain itu, belum adanya sistem pelaporan dan pencatatan yang baik untuk memantau progres kasus membuat pelapor kesulitan dalam mengetahui status kasus secara real-time dan transparan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang solusi desain antarmuka sistem informasi pelaporan dan penanganan kekerasan seksual dalam lingkup Universitas Indonesia dengan menggunakan pendekatan user-centered design (UCD). Pengumpulan data melibatkan 16 responden yang terdiri dari 2 anggota Satgas PPKS UI, 5 orang yang pernah melaporkan kekerasan seksual, 5 orang ahli atau aktivis di bidang kekerasan seksual, dan 4 orang umum. Hasil pengumpulan data diolah menggunakan metode thematic analysis. Berdasarkan hasil penelitian, rancangan desain antarmuka sistem ini memiliki beberapa fitur utama, yaitu fitur pelaporan dan penanganan kekerasan seksual, hotline Satgas PPKS UI dan daftar kontak alternatif, fitur informasi dan edukasi terkait kekerasan seksual, serta fitur konseling untuk korban dan saksi. Penelitian ini menghasilkan rancangan desain antarmuka berbentuk low-fidelity design dan high-fidelity prototype. Rancangan tersebut dievaluasi kembali dengan Shneiderman’s eight golden rules, remote moderated usability testing, dan post-study system usability questionnaire (PSSUQ). Berdasarkan hasil survei PSSUQ terhadap 107 responden, rancangan desain antarmuka mendapatkan nilai 1,657 untuk system usefulness, 1,726 untuk information quality, 1,766 untuk interface quality, dan 1,698 untuk overall. Nilai tersebut menunjukkan hasil yang baik. Penelitian ini diharapkan dapat membantu Universitas Indonesia (UI) selaku perguruan tinggi yang berwenang dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus.

Cases of sexual violence often occur in higher education, including at Universitas Indonesia (UI). Satgas PPKS UI, the official institution that handles cases of sexual violence at UI, does not yet have an integrated system for handling and managing reported cases of sexual violence in an organized manner. This is demonstrated by the use of the third-party system Google Forms to receive reports, Google Drive to store documentation during the reporting and handling process, as well as Linktree and social media to publish documents and legal bases. Apart from that, the absence of a good reporting and recording system to monitor the progress of cases makes it difficult for reporters to know the status of cases in real time and transparently. Therefore, this research aims to design the user interface of the Sexual Violence Reporting and Handling Information System using the user-centered design (UCD) approach. The requirement gathering involved 16 respondents consisting of 2 members of Satgas PPKS UI, 5 people who have reported sexual violence, 5 experts or activists in the field of sexual violence, and 4 general members of the public. The results of requirement gathering were processed using the thematic analysis method. Based on the research results, the system interface design has several main features, namely the sexual violence reporting and handling feature, the Satgas PPKS UI’s hotline and alternative contact list, information and education features related to sexual violence, and counseling features for victims and witnesses. This research produced a low-fidelity design and a high-fidelity prototype. The design was evaluated with Shneiderman’s eight golden rules, remote moderated usability testing, and a post-study system usability questionnaire (PSSUQ). Based on the PSSUQ survey conducted on 107 respondents, the interface design scored 1.657 for system usefulness, 1.726 for information quality, and 2.293 for interface quality. Overall, the interface design scored 1.698 indicating good results. Hopefully, this research can help Universitas Indonesia (UI) as the authorized university in efforts to prevent and handle sexual violence on campus."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helga Syahda Elmira
"Kasus kekerasan seksual seringkali terjadi di lingkungan perguruan tinggi, tak terkecuali di Universitas Indonesia (UI). Satgas PPKS UI, lembaga resmi yang menangani kasus kekerasan seksual di UI, belum memiliki sistem yang terintegrasi dalam menangani dan mengelola kasus pelaporan kekerasan seksual secara terorganisir. Hal ini ditunjukkan oleh penggunaan sistem third party Google Forms untuk menerima laporan, Google Drive untuk menyimpan dokumentasi selama proses pelaporan dan penanganan, serta Linktree dan media sosial untuk mempublikasikan dokumen dan dasar hukum. Selain itu, belum adanya sistem pelaporan dan pencatatan yang baik untuk memantau progres kasus membuat pelapor kesulitan dalam mengetahui status kasus secara real-time dan transparan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang solusi desain antarmuka sistem informasi pelaporan dan penanganan kekerasan seksual dalam lingkup Universitas Indonesia dengan menggunakan pendekatan user-centered design (UCD). Pengumpulan data melibatkan 16 responden yang terdiri dari 2 anggota Satgas PPKS UI, 5 orang yang pernah melaporkan kekerasan seksual, 5 orang ahli atau aktivis di bidang kekerasan seksual, dan 4 orang umum. Hasil pengumpulan data diolah menggunakan metode thematic analysis. Berdasarkan hasil penelitian, rancangan desain antarmuka sistem ini memiliki beberapa fitur utama, yaitu fitur pelaporan dan penanganan kekerasan seksual, hotline Satgas PPKS UI dan daftar kontak alternatif, fitur informasi dan edukasi terkait kekerasan seksual, serta fitur konseling untuk korban dan saksi. Penelitian ini menghasilkan rancangan desain antarmuka berbentuk low-fidelity design dan high-fidelity prototype. Rancangan tersebut dievaluasi kembali dengan Shneiderman’s eight golden rules, remote moderated usability testing, dan post-study system usability questionnaire (PSSUQ). Berdasarkan hasil survei PSSUQ terhadap 107 responden, rancangan desain antarmuka mendapatkan nilai 1,657 untuk system usefulness, 1,726 untuk information quality, 1,766 untuk interface quality, dan 1,698 untuk overall. Nilai tersebut menunjukkan hasil yang baik. Penelitian ini diharapkan dapat membantu Universitas Indonesia (UI) selaku perguruan tinggi yang berwenang dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus.

Cases of sexual violence often occur in higher education, including at Universitas Indonesia (UI). Satgas PPKS UI, the official institution that handles cases of sexual violence at UI, does not yet have an integrated system for handling and managing reported cases of sexual violence in an organized manner. This is demonstrated by the use of the third-party system Google Forms to receive reports, Google Drive to store documentation during the reporting and handling process, as well as Linktree and social media to publish documents and legal bases. Apart from that, the absence of a good reporting and recording system to monitor the progress of cases makes it difficult for reporters to know the status of cases in real time and transparently. Therefore, this research aims to design the user interface of the Sexual Violence Reporting and Handling Information System using the user-centered design (UCD) approach. The requirement gathering involved 16 respondents consisting of 2 members of Satgas PPKS UI, 5 people who have reported sexual violence, 5 experts or activists in the field of sexual violence, and 4 general members of the public. The results of requirement gathering were processed using the thematic analysis method. Based on the research results, the system interface design has several main features, namely the sexual violence reporting and handling feature, the Satgas PPKS UI’s hotline and alternative contact list, information and education features related to sexual violence, and counseling features for victims and witnesses. This research produced a low-fidelity design and a high-fidelity prototype. The design was evaluated with Shneiderman’s eight golden rules, remote moderated usability testing, and a post-study system usability questionnaire (PSSUQ). Based on the PSSUQ survey conducted on 107 respondents, the interface design scored 1.657 for system usefulness, 1.726 for information quality, and 2.293 for interface quality. Overall, the interface design scored 1.698 indicating good results. Hopefully, this research can help Universitas Indonesia (UI) as the authorized university in efforts to prevent and handle sexual violence on campus."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fatimah Tuma’ninah
"Kasus kekerasan seksual seringkali terjadi di lingkungan perguruan tinggi, tak terkecuali di Universitas Indonesia (UI). Satgas PPKS UI, lembaga resmi yang menangani kasus kekerasan seksual di UI, belum memiliki sistem yang terintegrasi dalam menangani dan mengelola kasus pelaporan kekerasan seksual secara terorganisir. Hal ini ditunjukkan oleh penggunaan sistem third party Google Forms untuk menerima laporan, Google Drive untuk menyimpan dokumentasi selama proses pelaporan dan penanganan, serta Linktree dan media sosial untuk mempublikasikan dokumen dan dasar hukum. Selain itu, belum adanya sistem pelaporan dan pencatatan yang baik untuk memantau progres kasus membuat pelapor kesulitan dalam mengetahui status kasus secara real-time dan transparan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang solusi desain antarmuka sistem informasi pelaporan dan penanganan kekerasan seksual dalam lingkup Universitas Indonesia dengan menggunakan pendekatan user-centered design (UCD). Pengumpulan data melibatkan 16 responden yang terdiri dari 2 anggota Satgas PPKS UI, 5 orang yang pernah melaporkan kekerasan seksual, 5 orang ahli atau aktivis di bidang kekerasan seksual, dan 4 orang umum. Hasil pengumpulan data diolah menggunakan metode thematic analysis. Berdasarkan hasil penelitian, rancangan desain antarmuka sistem ini memiliki beberapa fitur utama, yaitu fitur pelaporan dan penanganan kekerasan seksual, hotline Satgas PPKS UI dan daftar kontak alternatif, fitur informasi dan edukasi terkait kekerasan seksual, serta fitur konseling untuk korban dan saksi. Penelitian ini menghasilkan rancangan desain antarmuka berbentuk low-fidelity design dan high-fidelity prototype. Rancangan tersebut dievaluasi kembali dengan Shneiderman’s eight golden rules, remote moderated usability testing, dan post-study system usability questionnaire (PSSUQ). Berdasarkan hasil survei PSSUQ terhadap 107 responden, rancangan desain antarmuka mendapatkan nilai 1,657 untuk system usefulness, 1,726 untuk information quality, 1,766 untuk interface quality, dan 1,698 untuk overall. Nilai tersebut menunjukkan hasil yang baik. Penelitian ini diharapkan dapat membantu Universitas Indonesia (UI) selaku perguruan tinggi yang berwenang dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus.

Cases of sexual violence often occur in higher education, including at Universitas Indonesia (UI). Satgas PPKS UI, the official institution that handles cases of sexual violence at UI, does not yet have an integrated system for handling and managing reported cases of sexual violence in an organized manner. This is demonstrated by the use of the third-party system Google Forms to receive reports, Google Drive to store documentation during the reporting and handling process, as well as Linktree and social media to publish documents and legal bases. Apart from that, the absence of a good reporting and recording system to monitor the progress of cases makes it difficult for reporters to know the status of cases in real time and transparently. Therefore, this research aims to design the user interface of the Sexual Violence Reporting and Handling Information System using the user-centered design (UCD) approach. The requirement gathering involved 16 respondents consisting of 2 members of Satgas PPKS UI, 5 people who have reported sexual violence, 5 experts or activists in the field of sexual violence, and 4 general members of the public. The results of requirement gathering were processed using the thematic analysis method. Based on the research results, the system interface design has several main features, namely the sexual violence reporting and handling feature, the Satgas PPKS UI’s hotline and alternative contact list, information and education features related to sexual violence, and counseling features for victims and witnesses. This research produced a low-fidelity design and a high-fidelity prototype. The design was evaluated with Shneiderman’s eight golden rules, remote moderated usability testing, and a post-study system usability questionnaire (PSSUQ). Based on the PSSUQ survey conducted on 107 respondents, the interface design scored 1.657 for system usefulness, 1.726 for information quality, and 2.293 for interface quality. Overall, the interface design scored 1.698 indicating good results. Hopefully, this research can help Universitas Indonesia (UI) as the authorized university in efforts to prevent and handle sexual violence on campus."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>