Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48487 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marius Marcello Utomo Koerniadi
"Latar Belakang: Gingivektomi merupakan metode yang lebih dianjurkan sejak temuan pada tahun 1884. Seiring waktu, metode ini berkembang dari scaling subgingival "buta" menjadi "eksisi dinding jaringan lunak kantung periodontal patologis". Meskipun demikian, penggunaan teknik ini tidak lagi bersifat wajib dalam situasi klinis, sehingga para peneliti telah mencari banyak publikasi yang terdaftar mengenai gingivektomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kekosongan dengan mengevaluasi lebih lanjut analisis bibliometrik mengenai gingivektomi. Tujuan: Menghitung tren publikasi global yang terdaftar yang membahas gingivektomi dalam 21 tahun terakhir. Metode: Observasi deskriptif dan analitis dengan mengevaluasi hasil pemetaan VOSviewer dan perhitungan melalui data bibliografis dari publikasi yang diperoleh dari database online SCOPUS pada Juli 2022. Hasil: Sampel penelitian adalah 660 publikasi dari enam jenis publikasi yang berbeda. Kata kunci terkait dikompilasi dan divisualisasikan melalui pemetaan jaringan. Terdapat kesenjangan signifikan di antara negara-negara yang berkontribusi berdasarkan jumlah dokumen, namun kesenjangan minimal terlihat pada tujuan lain, seperti penulis, jurnal, dan institusi dalam kontribusinya terhadap publikasi mengenai topik gingivektomi. Jumlah sitasi per jurnal juga menunjukkan perbedaan signifikan antara yang paling banyak dikutip dan yang paling sedikit dikutip. Kesimpulan: Sebanyak 660 dari 1.914 artikel dimasukkan dalam analisis setelah proses penyaringan, dan artikel-artikel ini dikutip sebanyak 5.910 kali, dengan rata-rata 9 sitasi per artikel.

Background: Gingivectomy is the preferred method since the findings in 1884. Eventually, it evolved from “blind” subgingival scaling to “the excision of the soft tissue wall of a pathologic periodontal pocket”. Nevertheless, the use of these techniques is no longer mandatory in clinical situations, therefore researchers have searched for numerous publications that have been registered regarding gingivectomy. This research aims to fill the niche area by assessing more about the bibliometric analysis of gingivectomy. Objective: To Calculate the trend of registered global publications discussing gingivectomy in the last 21 years. Methods: Descriptive and analytical observation by evaluating the result of the VOSviewer mapping and calculation throughout the bibliographic data from publications that have been obtained from the SCOPUS online database in July 2022. Results: The research samples are 660 publications from six different included types of publication. Related keywords are compiled and visualized by network mapping. There is a significant gap among the contributing countries by the number of documents, however minimal gap is seen on other objectives, such as authors, journals, and institutions on their contribution towards the publication of gingivectomy topic. The number of citations per journal has also shown a significant difference between the most cited and the least cited. Conclusion: A total of 660 of 1.914 articles were included in the analysis after the filtering process and these articles were cited 5.910 times, with an average of 9 citations per article."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Pranoto
"Latar Belakang: Periodontitis merupakan penyakit paling umum keenam dalam skala global dan diperkirakan sebanyak 743 juta orang mengalaminya. Periodontitis diketahui memiliki hubungan dengan penyakit sistemik, antara lain: penyakit kardiovaskular; penyakit pernapasan; penyakit endokrin; penyakit muskuloskeletal; penyakit neurologi; dan penyakit gastrointestinal. Hubungan antara periodontitis dengan penyakit sistemik memiliki relevansi pengembangan ilmu pengetahuan untuk diterapkan dalam perawatan klinis. Analisis bibliometrik bertujuan untuk mengolah literatur yang telah dipublikasikan berdasarkan: kata kunci; jumlah dan bentuk publikasi; negara dan institusi yang mempublikasikan; pengaruh penulis serta jurnal berdasarkan jumlah publikasi dan sitasi.
Tujuan: Mendapatkan data kuantitatif mengenai hubungan antara periodontitis dengan penyakit sistemik dalam 10 tahun terakhir (1 Januari 2013-November 2022).
Metode: Data bibliografi publikasi mengenai hubungan antara periodontitis dengan penyakit sistemik diambil dari situs Scopus. Pengolahan data dilakukan menggunakan perangkat lunak sebagai berikut: VOSViewer; OpenRefine; Scopus; dan TableauPublic.
Hasil: Kata kunci yang ditemukan terdiri dari kelompok manusia, penyakit periodontal, penyakit sistemik terkait, dan faktor risiko penyakit. Jumlah publikasi terbanyak ditemukan pada tahun 2021. Bentuk publikasi terbanyak adalah artikel. Negara dengan kontribusi terbesar dalam publikasi dan sitasi adalah Amerika Serikat. Indonesia belum termasuk dalam peringkat 10 besar jumlah publikasi maupun sitasi. Jumlah publikasi terbanyak oleh penulis berbeda-beda pada setiap kategori penyakit sistemik. Jurnal yang berkontribusi dalam publikasi didominasi oleh jurnal berbasis periodontologi. Kesimpulan: Penelitian ini menemukan publikasi terkait hubungan antara periodontitis dengan penyakit sistemik meningkat secara signifikan dalam 10 tahun terakhir. Publikasi mengenai hubungan antara periodontitis dengan penyakit pernapasan dan gastrointestinal adalah topik yang perlu dikembangkan di masa depan.

Background: Periodontitis is the sixth most common disease on a global scale and is estimated that as many as 743 million people experience it. Periodontitis is known to have a relationship with systemic diseases including cardiovascular disease, respiratory disease, endocrine disease, musculoskeletal disease, neurological disease, and gastrointestinal disease. The relationship between periodontitis and systemic diseases has relevance for scientific development to be applied in clinical care. The bibliometric analysis aims to process published literature based on: keywords; amounts and forms of publication; country and institution of publication; the influence of authors and journals based on the number of publications and citations.
Objective: To obtain quantitative data regarding the relationship between periodontitis and systemic diseases in the last 10 years (1 January 2013-November 2022).
Method: Bibliographic data from publications regarding the relationship between periodontitis and systemic disease were downloaded from the Scopus website. Data analysis was carried out using the following software: VOSViewer; OpenRefine; Scopus; and TableauPublic.
Results: The keywords found consisted of human-related groups, periodontal disease, related systemic diseases, and disease risk factors. The highest number of publications was found in 2021. The form of publication used the most was articles. The country with the largest contribution to publications and websites is the United States. Indonesia is not yet included in the top 10 rankings for the number of publications and citations. The highest number of publications by authors varies in each systemic disease category. Journals that contribute to publications are dominated by periodontology-based journals. Conclusion: This study found a significant increase in publications regarding the association between periodontitis and systemic disease in the last 10 years. Publication regarding the relationship between periodontitis and respiratory and gastrointestinal diseases is a topic that needs to be developed in the future.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Himawanto
"Dalam beberapa dekade terakhir, riset yang merefleksikan kebutuhan industri minyak dan gas bumi nasional maupun program pemerintah membawa perubahan pada pertumbuhan publikasi ilmiah, kolaborasi, dan topik strategis di bidang pengetahuan ini. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat pertumbuhan, kolaborasi, dan pemetaan topik atas hasil-hasil riset migas yang dipublikasikan jurnal Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi serta Scientific Contribution Oil and Gas sejak 1987-2016. Berbasis pendekatan kuantitatif, data-data bibliografi berupa judul, penulis, institusi, tahun terbit, dan kata kunci, dianalisis dengan teknik yang berlaku di bibliometrik. Hasil menunjukkan, berdasarkan normalisasi produktivitas artikel ilmiah per jenis kelamin, penulis perempuan menghasilkan jumlah pertumbuhan positif lebih banyak dibandingkan laki-laki. Secara statistik, masing-masing normalisasi itu berkorelasi tinggi, positif, dan signifikan dengan produktivitas ilmiah. Hasil lainnya, para penulis belum mengutamakan kolaborasi sebagai cara peningkatan produktivitas ilmiah. Sementara itu berdasarkan rata-rata lima tahunan, situasi kolaborasi terlihat membaik sejak diberlakukannya Undang-Undang migas tahun 2001. Dampaknya, tingkat kolaborasi berkorelasi tinggi, positif dan signifikan dengan produktivitas ilmiah. Sedangkan dari analisis regresi yang diekspresikan melalui persamaan Y=16,517 1,180X, tingkat kolaborasi bisa menyebabkan peningkatan produktivitas ilmiah. Hasil selanjutnya, terdapat enam topik yang lebih diprioritaskan dan mempunyai simpul jaringan ke topik lainnya, yaitu minyak pelumas, bensin, karakteristik fisika kimia, kinerja mesin, enhanced oil recovery, pencemaran lingkungan, dan mikroba. Hasil penelitian bibliometrik ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan guna rekonstruksi kegiatan ilmiah lembaga riset bidang migas dalam menghadapi tantangan dan teknologi ke depan. Karena terbatasnya indikator yang dianalisis dan sebagai satu satu langkah menyempurnakan temuan sebelumnya, indikator bibliometrik baru berpeluang ditawarkan dalam penelitian selanjutnya.

In last decade, the research reflected to national oil and gas industry need as well as government rsquo s program brings transformation to the development of scientific publication, collaboration, and strategic topics. The research aims to analyze the growth rate, collaboration, and topics mapping on published oil and gas research reports such as Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi and Scientific Contribution Oil and Gas started from 1987 to 2016. Based on quantitative approach, bibliography data in the form of title, author, institution, publish year and keyword, is analyzed by the techniques applicable in bibliometric. The result shows scientific articles productivity normalization based on gender, female authors are more productive than the male. Statistically, each normalization significantly correlates to scientific productivity. Other results, authors haven rsquo t prioritized the collaboration scientific productivity improvement. Previously, collaboration situation has improved since Law of Oil and Gas Year 2001 was issued. The impact is high corellation collaboration rate, also significant with scientific productivity. From regression analysis expressed thought equation Y 16,517 1,180X, collaboration rate could cause increasing scientific productivity. Next, there are six priority topics and more network to other topics, for instance lubricant, gasoline, chemical physics characteristics, engine performance, EOR, environmental pollution and microbial. The result of bibliometric research is expected to be used as consideration for construction of oil and gas institution rsquo s scientific activities in facing the future challenges and technology. Due to limited analyzed indicators and as one step to excel the previous invention, new bibliometric indicators have some chances to be offered in next research."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T51450
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najla Dinnur Aisyah
"Penelitian ini menganalisis tesis mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) pada tahun 2018–2022 dengan menggunakan metode bibliometrik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tren penelitian dan kajian bibliometrik pada tesis mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Perpustakaan FIB UI yang ditulis pada tahun 2018–2022. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode bibliometrik. Tesis yang dianalisis pada penelitian ini, yaitu sebanyak 73 tesis. Komponen tesis yang dianalisis pada penelitian ini adalah subjek atau topik tesis, dosen pembimbing, metode penelitian dan teori yang digunakan, serta pembahasan dari tesis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa topik yang menjadi tren pada penelitian tesis adalah manajemen dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan juga pembahasan mengenai perilaku pengguna. Kemudian, hasil kajian bibliometrik yaitu dosen pembimbing yang paling banyak membimbing adalah Dr. Laksmi, S.S., M.A., dengan metode penelitian yang paling banyak digunakan yaitu metode kualitatif, serta kajian teori yang paling banyak digunakan adalah teori model SECI (Socialization, Externalization, Combination, dan Internalization) milik Nonnaka dan Takeuchi (1995) yang ditemukan dalam lima tesis mahasiswa dengan subjek Ekonomi dan Manajemen dalam Industri Informasi. Temuan penelitian yang menarik adalah jumlah topik penetitian tesis yang beragam dengan penggunaan teori yang juga beragam. Hal ini menunjukkan disiplin ilmu perpustakaan merupakan merupakan ilmu yang interdisiplin.

This study analyzes masters theses from the Library Science major at Universitas Indonesia from 2018 to 2022 using the bibliometrics method. The purpose of this study is to find the trends and the bibliometric analysis of the masters theses. This study uses a quantitative approach with the bibliometrics method. The number of master theses being analysed in this study is 73 theses. Components that are being analyzed in this study are the subjects in the theses, the supervising lecturers, the methods, and theories that they used in the theses. The results of this study indicate that the topic that is becoming a trend in theses research is management in the field of Library Science and user behaviour. And then, the results of the bibliometric study showed that the most active supervising lecturer was Dr. Laksmi, S.S., M.A., the most widely used research method was the qualitative method, and also the most widely used theoretical study was the SECI model (Socialization, Externalization, Combination, and Internationalization) written by Nonnaka and Takeuchi in 1995, this theory was found in five theses with Economics and Management in Information Industry as a subject.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Garnita
"Institusi pendidikan tinggi, khususnya Universitas Indonesia (UI), dapat membantu menilai pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dengan menyediakan data penelitian yang relevan. Di Indonesia, salah satu TPB dengan indikator yang paling banyak mengalami tantangan adalah Kehidupan Sehat dan Sejahtera (TPB3). Penelusuran literatur penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penelitian mengenai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, khususnya Kehidupan Sehat dan Sejahtera telah banyak dilakukan, namun kontribusi Indonesia dalam penerbitan publikasi masih belum sebanyak beberapa negara ASEAN lainnya. Selain itu, sebagian besar penelitian sebelumnya mengambil sumber data dari artikel jurnal dari database Scopus dan Pubmed. Belum banyak penelitian dengan subjek ini yang mengkaji tugas akhir mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tugas akhir mahasiswa Universitas Indonesia berupa skripsi, tesis, dan disertasi tahun 2011-2020 yang terkait dengan Kehidupan Sehat dan Sejahtera sebagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan analisis bibliometrik berupa analisis deskriptif untuk mengetahui perkembangan publikasi dan topik prioritas, pemetaan sains untuk memvisualisasi kluster topik yang diteliti, serta analisis bivariat dan multivariat untuk memperoleh faktor yang berhubungan dengan topik publikasi, serta model yang dianggap terbaik untuk memprediksi variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek Kehidupan Sehat dan Sejahtera banyak menarik minat penelitian mahasiswa UI sejak tahun 2019. Topik Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Mental merupakan topik yang paling banyak dikaji. Meskipun demikian, seiring dengan berjalannya waktu, mulai muncul topik lain yang menarik minat mahasiswa UI, yaitu topik Akses Layanan Kesehatan Universal. Pemetaan kluster topik publikasi menunjukkan bahwa penelitian mahasiswa UI sudah sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Penelitian mahasiswa UI mengenai Kehidupan Sehat dan Sejahtera sebagian besar fokus terhadap aspek promotif dan preventif untuk pencegahan masalah kesehatan. Adapun topik yang belum banyak diteliti oleh mahasiswa UI antara lain Kecelakaan Lalu Lintas, Penyalahgunaan Narkotika dan Alkohol, serta Pengendalian Tembakau. Dengan memanfaatkan data hasil analisis bibliometrik tema riset unggul yang ada di tiap fakultas, dan distribusi kepakaran dosen, perpustakaan dapat merumuskan strategi promosi koleksi dengan subjek Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Selain itu, data tren publikasi juga dapat dimanfaatkan untuk menyusun prioritas topik koleksi yang akan dikembangkan. Penyusunan model prediksi topik publikasi juga dapat menginspirasi pustakawan untuk dapat menyusun suatu sistem yang mendukung pengindeksan subjek secara otomatis.

Higher education institutions, especially Universitas Indonesia (UI), can help assess the achievement of the Sustainable Development Goals (SDGs) by providing relevant research data. In Indonesia, one of the SDGs with the most challenging indicators is Good Health and Wellbeing (SDG 3). Previous studies shows that a lot of research has been done on Sustainable Development Goals, especially on Good Health and Wellbeing, but the number of publications by Indonesia is relatively small when compared to several other ASEAN countries. In addition, most of the previous studies’ data sources are journal articles from online databases, such as Scopus and Pubmed. There are not many publications with this subject that study students’ final projects. This study aims to analyze the final projects of Universitas Indonesia students, specifically undergraduate theses, master theses, and dissertations published in 2011-2020 on Good Health and Wellbeing subject as Sustainable Development Goal. This study use bibliometric analysis, specifically descriptive analysis to find out the development of publications and main publication topics, scientific mapping to visualize the topic clusters, as well as bivariate and multivariate analysis to find out factors related to publication topics, and the best model for predicting the dependent variable. The results showed that Good Health and Wellbeing subject has attracted much research interest from UI students since 2019. Non-Communicable Diseases and Mental Health are the most published topics. Over the years, other topics also began to emerge as UI students’ research interest, such as Access to Universal Health Services. The mapping of publication topic clusters shows that UI student final projects is in line with the Sustainable Development Goals. UI student research on Good Health and Wellbeing mostly focuses on promotive and preventive aspects to prevent health problems. The topics that have not been widely researched by UI students include Traffic Accidents, Narcotics and Alcohol Abuse, and Tobacco Control. By utilizing bibliometric data on main research themes in each faculty, and the distribution of lecturers’ expertise, the library can develop a collection promotion strategy on Good Health and Wellbeing subject. Besides that, publication trends data can also be used to determine main subjects for collection development. The publication topic prediction model can also inspire librarians to be able to develop a system that supports automatic subject indexing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Background: Chlorhexidine (CHx) mouthrinse was the first choice for gingivitis. The loss of taste and tooth discolorisation was motivated the clinician to dilute CHx 0.2% to 1:1. Aims: To compare the effectiveness of CHx 0.2% and diluted CHx 1:1 as mouthrinse on gingivitis and evaluate tooth discoloration. Method: Ninety nine students with mild and moderate gingivitis at SMU Labs School jakarta age between 14-15 years had participated. The subjects were randomised selected and double-blind method was applied. The subjects were divided into 3 groups. The first group was instructed to rinse with CHx 0.2%, the second group rinsed with diluted CHx 1:1, and the third group as a control without rinsing. The first and the second groups were rinsing the regimen for one minute, twice a day in 7 days, in the morning and night. Plaque and bleeding were scored using Plaque Index (Loe and Silness), and modified Papilla Bleeding Index (Muhleman) on the first and seventh day of the study. The changes of scores (PII and PBI) before and after rinsing were analyzed using "paired t test". The differences of the effectivity of CHx 0.2%. CHx 1:1 and control groups using "ANOVA test" with 95% probability. Differences of tooth discolouration after rinsing were analyzed by "independen t test". Probabilities of less than 5 percents were taken to be statistically significant. Result: The results showed at day 7, not significant difference between CHx groups for plaque (CHx: 0.74, CHx 1:1: 0.66), and gingival bleeding (CHx: 1.02, CHx 1:1: 0.83). The proportion of tooth discolouration was not significant in the diluted CHx group (4.8%) and in the CHx group (7.3%). Conclusion: Diluted CHx 1:1 effectively on gingivitis. The clinician can be used in the clinic whereas the lost the taste were reduced. No differences significant of tooth discolourisation between rinsing regimens on seventh days."
Journal of Dentistry Indonesia, 2003
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Prijantojo
"ABSTRAK
Penelitian secara "double blind" dilakukan terhadap 108 orang percobaan umur antara 10-15 tahun untuk menentukan efektifitas obat kumur yang mengandung 0,27. Chlorhexidine dan 0,17. Hexetidine terhadap radang gingiva secara klinis. Orang percobaan dibagi 3 kelompok; kelompok yang menggunakan Chlorhexidine, kelompok yang menggunakan Hexetidine dan kelompok plasebo sebagai kelompok kontrol. Masing-masing orang percobaan kumur-kumur 2 kali sehari pagi sesudah gosok gigi dan malam hari sebelum tidur dengan menggunakan 10 ml obat kumur/plasebo selama 30-60 detik setiap kali kumur. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara Chlorhexidine dengan hexetidine dalam menurunkan derajat keradangan gingiva pada hari ke 3 dan pada hari ke 7 (p < 0.05). Peningkatan kesehatan gingiva pada Chlorhexidine sebanyak 32% pada hari ke 3 dan 777. pada hari ke 7, sedang pada kelompok Hexetidine sebanyak 25% pada hari ke 3 dan 37% pada hari ke 7."
Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1990
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rivanti Irmadela Devina
"Tujuan penelitian eksperimental klinis ini menganalisis efek obat kumur temulawak terhadap gingivitis secara klinis.Enam puluh penderita gingivitis dibagi menjadi dua kelompok : berkumur dengan temulawak dan plasebo. Indeks plak (PlI) dan Papilla Bleeding Index (PBI) diukur sebelum dan setelah berkumur, dua kali sehari selama empat hari. Nilai PlI dan PBI pada kedua kelompok setelah berkumur lebih rendah daripada saat sebelum berkumur, secara statistik bermakna (uji T berpasangan; p<0,05). Nilai PlI dan PBI pada kelompok temulawak memiliki perbedaan yang bermakna dengan kelompok plasebo (uji T tidak berpasangan; p<0,05). Berkumur dengan obat kumur yang mengandung temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dapat menurunkan gingivitis.

The aim of this clinical experimental study is to analyze the effect of extract temulawak towards gingivitis clinically. Sixty patients gingivitis divided into two groups: rinsed using temulawak and placebo. Plaque index (PlI) and Papilla Bleeding Index (PBI) were measured before and after rinsing, twice a day for four days. The PlI and PBI score after rinsing in both groups were lower than before rinsing(paired T test; p<0,05). The follow up PlI and PBI score of control group were different significantly with the experiment group (independent T test; p<0,05). Rinsing with temulawak (Curcuma xanthorrhiza) mouthwash can reduce gingivitis."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S45462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adeline Clarissa
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek obat kumur mengandung ekstrak daun teh hijau terhadap penyembuhan keradangan gingiva secara klinis. 60 penderita gingivitis dibagi menjadi dua kelompok, kelompok eksperimen dan kontrol. Berkumur dilakukan dua kali sehari selama empat hari. Pengukuran Indeks Plak (PlI) dan Indeks Papilla-Bleeding (PBI) dilakukan pada hari nol dan hari lima. Data dianalisis menggunakan uji Paired dan Independent T-Test. Terdapat penurunan PlI dan PBI yang bermakna (p<0,05) setelah berkumur pada kedua kelompok dan terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) antara kelompok pada penurunan PlI dan PBI. Dengan demikian, obat kumur mengandung ekstrak daun teh hijau mampu menurunkan keradangan gingiva.

The purpose of this research is to know the effect of mouthwash containing green tea leaves extract towards gingivitis healing clinically. 60 subjects suffering gingivitis were divided into two groups, the experimental group and control group. Rinsing was done twice a day for four days. Plaque Index (PlI) and Papilla-Bleeding Index (PBI) were measured on day zero and day fifth. Data were analyzed using Paired and Independent T-Test. There was a significant reduction (p<0,05) of PlI and PBI post-rinsing within both group and there was significant difference (p<0,05) between the groups on PlI and PBI reduction. Mouthwash containing green tea leaves extract is able to decrease gingival inflammation."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S44832
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Amira
"Latar Belakang: Sindroma Down merupakan kelainan genetik yang disebabkan oleh terjadinya trisomi pada kromosom 21.  Penyandang sindroma Down memiliki karakteristik fisik dan kondisi sistemik tertentu. Hal ini berhubungan dengan kondisi rongga mulutnya, terutama jaringan periodontal (gingiva) serta kebersihan gigi dan mulut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi gingivitis dan OHIS (Oral Hygiene Index-Simplified) pada penyandang sindroma Down usia 14 tahun ke atas di SLB tipe C di Jakarta. Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif potong lintang. Subjek penelitian adalah 174 penyandang sindroma Down usia 14 tahun ke atas yang bersekolah di SLB tipe C di Jakarta. Gingivitis diukur menggunakan Indeks Gingiva oleh Loe dan Sillness, sementara kebersihan gigi dan mulut diukur menggunakan OHIS oleh Greene dan Vermillon. Hasil: Hasil dari penelitian menunjukkan distribusi frekuensi gingivitis sebagai berikut; 3,45% bebas gingivitis, 47,13% gingivitis ringan, 40,80% gingivitis sedang, dan 8,63% gingivitis berat. Sementara, untuk distribusi frekuensi OHIS adalah sebagai berikut; 28,16% memiliki OHIS baik, 49,43% memiliki OHIS sedang, dan 22,41% memiliki OHIS buruk. Kesimpulan: Penyandang sindroma Down memiliki distribusi frekuensi gingivitis yang dominan pada gingivitis ringan dan sedang, sementara mayoritas memiliki OHIS sedang.

Background: Down syndrome is a genetic disorder caused by trisomy in chromosome 21. Individuals with Down syndrome have specific physical characteristics and systemic conditions. This may relate to their oral condition, such as periodontal tissues (gingiva) as well as their oral hygiene. Objective: The aim of this study is to know the frequency distribution of gingivitis and OHIS (Oral Hygiene Index-Simplified) in 174 individuals with Down syndrome aged 14 and above in SLB type C in Jakarta. Method: This study used a cross-sectional descriptive method. Research subjects were 174 individuals with Down syndrome aged 14 and above who went to school in SLB type C in Jakarta. Gingivitis was measured using Gingival Index by Loe and Sillness, while oral hygiene was measured using OHIS by Greene and Vermillon. Result: The result of this study showed a frequency distribution of gingivitis as follows; 3.45% were free of gingivitis, 47.13% had mild gingivitis, 40.80% had moderate gingivitis, and 8.63% had severe gingivitis. Frequency distribution of OHIS were as follows; 28.16% had good OHIS, 49.43% had fair OHIS, and 22.41% had poor OHIS. Conclusion: Individuals with Down syndrome had frequency distribution of gingivitis mainly in mild and moderate category, while the majority the subjects had fair OHIS.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>