Ditemukan 119237 dokumen yang sesuai dengan query
Abdul Aziz Billah Djangaritu
"Di Negara Indonesia terdapat begitu banyak Peraturan Perundang-undangan, sehingga menjadi suatu masalah di mana terdapat disharmonisasi atau tumpang tindih pengaturan di dalamnya yang mengakibatkan permasalahan-permasalahan lainnya timbul dan menghambat aktivitas bernegara. Penyelesaian Disharmonisasi Peraturan Perundang-undangan saat ini di Indonesia tidak hanya berupa Judicial review, melainkan terdapat pula legislative review, dan executive review. Penelitian ini memfokuskan pembahasan terhadap kedudukan hukum kewenangan executive review yang memiliki pro dan kontra akan pelaksanaanya seperti halnya yang tertuang pada Peraturan Menteri dan Hak Asasi Manusia Nomor 2 tahun 2019 tentang Penyelesaian Disharmonisasi Peraturan Perundang-Undangan Melalui Mediasi yang dinilai memiliki bentuk baru dalam sistem hukum di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat yuridis normatif dengan tipologi penelitian preskriptif, sedangkan untuk metode analisis data yaitu kualitatif. Penyelesaian Permasalahan disharmonisasi di luar pengadilan selama ini, dinilai tidak begitu berhasil. Dengan demikian untuk mendukung kebijakan reformasi regulasi oleh Presiden, maka kewenangan Mediasi Permasalahan Peraturan Perundang-undangan pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia hadir sebagai alternatif penyelesaian permasalahan disharmonisasi yang ada pada peraturan perundang-undangan. Pada pelaksanaanya, hasil mediasi dinilai tidak efektif dikarenakan adanya hasil kesepakatan dari para pihak yang tidak terealisasikan. Oleh karenanya, perlu dilakukan penguatan terhadap kewenangan penyelesaian permasalahan disharmonisasi peraturan perundang-undangan di luar pengadilan dengan cara diatur oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi kedudukannya dan diakomodir dalam suatu lembaga negara yang fungsinya dikhususkan untuk menangani permasalahan peraturan perundang-undangan pada pemerintah di Indonesia. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi sengketa antar kelembagaan negara dalam mengharmonisasikan regulasi terhadap lingkup kewenangannya masing-masing.
In the State of Indonesia there are so many Regulations that it becomes a problem where there is disharmony or overlapping arrangements that cause other problems to arise and hinder state activities. Settlement of Disharmonization Current regulations in Indonesia are not only in the form of Judicial reviews, but there are also legislative reviews and executive reviews. This study focuses on the discussion of the legal position of executive review authority that has pros and cons of implementing it. This can be seen in Ministerial Regulation and Human Rights Number 2 of 2019 concerning the Settlement of Disharmonization of Laws and Regulations through Mediation which is considered to have a new form in the legal system in Indonesia. The method used in this research is normative juridical with prescriptive research typology, while the data analysis method is qualitative. Settlement of disharmony matters outside the court all this time, is considered not very successful. Thus to support the policy of regulatory reform by the President, the authority of Mediation on Regulatory Issues at the Ministry of Law and Human Rights exists as an alternative solution to the problem of disharmony in the regulations in Indonesia. In the implementation, the mediation results are considered ineffective because of the agreement results from the parties that are not realized. Therefore, it is necessary to strengthen the authority to resolve the problem of disharmonization of regulations outside the court by being regulated by regulations that are higher in status and accommodated in a state institution whose function is devoted to handling regulatory issues in the government in Indonesia. This is intended to prevent disputes between state institutions in harmonizing regulations regarding the scope of their respective authorities."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Agus Dahlia
"Integral Henstock-Kurzweil merupakan hasil dari perkembangan integral Riemann. Dalam tulisan ini akan ditunjukkan bagaimana sifat-sifat integral Riemann dan Integral Henstock-Kurzweil dari fungsi bernilai di ruang Banach. Selain itu, akan ditunjukkan perbandingan antara integral Riemann dan integral Henstock-Kurzweil untuk fungsi bernilai di ruang Banach berdimensi takhingga.
Henstock-Kurzweil integrable is Generalized Riemann integrable. In this paper, will show the property of Riemann integrable and Henstockk-Kurzweil integrable of function Banach-valued. And comparison Riemann integrable and Henstock-Kurzweil integrable for infinite Banach space."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T41698
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
"Penelitian ini mengaplikasikan Integral Transform Method (ITM) untuk memodelkan ranah yang dianalisa sebagai half-space dengan pembebanan diatas permukaan half-space. Respon dinamik dari half-space diperoleh dengan cara menyelesaikan persamaan gelombang pads elastik half-space pacla domain tertransformasi. Persamaan getombang ini diuncoupied dengan menggunakan Helmholtz’s potential. Untuk mernperoleh respon pada domain awal diakulcan back transform dengan mmggunakan Invers Fast Fourier Transform (IFFT)."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35841
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Adrian Ausri
"
Tulisan ini menjelaskan suatu teori yang memungkinkan kita untuk mendapatkan penyelesaian dari suatu variasi persoalan nilai batas, yang penyelesaiannya dinyatakan dalam integral tak wajar. Integral-integral tersebut akan dikenal dengan integral Poisson dan persoalan nilai batas yang dimaksud adalah berkenaan dengan persoalan Dirichlet dan Neumann."
1986
S-pdf (masih dalam digitalisasi)
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Agus Dahlia
"
ABSTRAK Integral Henstock-Kurzweil merupakan hasil dari perkembangan integral Riemann. Dalam tulisan ini akan ditunjukkan bagaimana sifat-sifat integral Riemann dan Integral Henstock-Kurzweil dari fungsi bernilai di ruang Banach. Selain itu, akan ditunjukkan perbandingan antara integral Riemann dan integral Henstock-Kurzweil untuk fungsi bernilai di ruang Banach berdimensi takhingga.
ABSTRAK Henstock-Kurzweil integrable is Generalized Riemann integrable. In this paper, will show the property of Riemann integrable and Henstockk-Kurzweil integrable of function Banach-valued. And comparison Riemann integrable and Henstock- Kurzweil integrable for infinite Banach space."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Heru Suhartanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"
ABSTRAKModel regresi sederhana dengan loncatan dalam peubah respon Y adalah gabungan dua atau lebih segmen garis regresi dimana segmen garis yang berdekatan mempunyai koefisien regresi yang berbeda. Titik pemisah antara dua segmen dinamakan posisi loncatan. Metode pendeteksi loncatan yang akan dibahas dalam paper ini didasarkan pada penggunaan regresi non parametrik dengan taksiran kuadrat terkecil. "
Bandung: Universitas Katolik Parahiyangan, {s.a}
510 INT
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Nurul Zashkia
"Kewenangan harmonisasi rancangan peraturan perundang-undangan diberikan pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-Undangan untuk rancangan peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan Kantor Wilayah untuk rancangan peraturan perundang-undangan tingkat daerah. Kendati demikian, peraturan perundang-undangan yang berlaku masih belum megatur instrumen harmonisasi rancangan peraturan perundang-undangan yang konkrit. Padahal instrumen harmonisasi menjadi sangat penting untuk mengatasi disharmoni hukum yang terjadi di Indonesia akibat obesitas regulasi. Sejak dahulu, pemerintah telah mengeluhkan masalah obesitas hukum khususnya peraturan perundang-undangan di tingkat lembaga dan peraturan tingkat daerah yang semakin meningkat tiap tahunnya. Hal ini menjadi faktor penghambat pembangunan ekonomi dan perwujudan kepastian hukum. Instrumen harmonisasi yang ideal harus berbasis pada elemen validitas, harmonisasi, dan elemen interpretasi. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif dan doktrinal, tulisan ini akan menganalisis mengenai kondisi harmonisasi rancangan peraturan perundang-undangan di Indonesia saat ini dan bagaimana elemen validitas, harmonisasi, dan elemen interpretasi digunakan untuk menciptakan instrumen harmonisasi rancangan peraturan perundang-undangan yang konkrit yang meliputi harmonisasi vertikal, harmonisasi horizontal, harmonisasi diagonal, serta analisis koherensi, konsistensi, dan konsekuensi. Pengolahan dan analisis data dalam tulisan ini menggunakan metode analisis kualitatif, dengan disertai pendekatan peraturan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Hasil penelitian menunjukan terjadi kekosongan instrumen harmonisasi rancangan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Hasil penelitian juga menghasilkan rekomendasi instrumen harmonisasi yang berbasis pada elemen validitas, harmonisasi, dan elemen interpretasi yang dapat digunakan oleh Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-Undangan dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk menyatakan suatu rancangan peraturan perundang-undangan lolos harmonisasi atau tidak lolos harmonisasi sebagai bentuk upaya mengatasi masalah dishamoni hukum di Indonesia.
The authority to harmonize draft laws and regulations is given to the Ministry of Law and Human Rights through the Directorate General of Laws and Regulations for draft laws at the central level and Regional Offices for draft laws and regulations at the regional level. Nevertheless, the prevailing laws and regulations still have not arranged a concrete and clear harmonization instrument for draft laws and regulations. In fact, harmonization instruments are very important to overcome legal disharmony that occurs in Indonesia due to regulatory obesity. Since a long time ago, the government has complained about the problem of legal obesity, especially laws at the institutional level and local level regulations that are increasing every year. This is an inhibiting factor for economic development and the realization of legal certainty. The ideal harmonization instrument should be based on elements of validity, harmonization, and elements of interpretation. Using normative and doctrinal juridical research methods, this paper will analyze the current state of harmonization of draft laws and regulations in Indonesia and how elements of validity, harmonization, and elements of interpretation are used to create concrete harmonized instruments of draft laws and regulations which include vertical harmonization, horizontal harmonization, diagonal harmonization, as well as analysis of coherence, consistency, and consequences. Data processing and analysis in this paper uses qualitative analysis methods, accompanied by statutory approaches and conceptual approaches. The results showed that there was a vacuum in the instrument of harmonization of draft laws and regulations in Indonesia. The results of the study also produced recommendations for harmonization instruments based on elements of validity, harmonization, and elements of interpretation that can be used by the Directorate General of Laws and Regulations and Regional Offices of the Ministry of Law and Human Rights to declare a draft law that passes harmonization or does not pass harmonization as an effort to overcome the problem of legal dishamony in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
KAJ (7) 1997
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Harvarindo , 1999,
R 344.01 Ind p
Buku Referensi Universitas Indonesia Library