Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21923 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maharani
"Artikel ini membahas bagaimana ruang abu-abu terjadi di ruang kota dengan meningkatnya jumlah ojek online di Indonesia. Studi ini dilakukan di sekitar kawasan Stasiun Kereta Tebet, Jakarta, sebagai ruang perkotaan yang digunakan oleh pengemudi ojek online yang memproduksi area tunggu informal bagi mereka untuk menunggu pelanggan, menggunakan penelitian data kualitatif dan analisis studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana pengemudi ojek online menggunakan ruang kota dan mengubahnya menjadi ruang abu-abu. Dengan melihat interkoneksi antara aktor, yaitu pengemudi dan pembeli taksi motor online; medium, dalam hal ini, aplikasi ponsel pintar ojek online seperti Gojek dan Grab; dan konteks spasialnya. Studi ini menunjukkan adanya pengulangan penggunaan ruang karena adanya negosiasi ruang antara ojek online dan ojek konvensional dan andil teknologi aplikasi digital, mengubah ruang kota menjadi ruang abu-abu.

This paper explores how gray space occurs in urban space with the growing numbers of online motorcycle taxis (ojek in Bahasa Indonesia) demand in Indonesia. The study conducted around the Tebet Train Station area, Jakarta, as an urban space utilized by online motorcycle taxi drivers producing such informal shelter for them waiting for the customers, using qualitative data research and case study analysis. This study aims to understand how online motorcycle taxi drivers use urban space and turns it into gray space. By looking at the interconnection between actors, which are online motorcycle taxis drivers and customers; the medium, in this case, online motorcycle taxis mobile app such as Gojek and Grab; and its spatial context. The study shows the repetition of space usage due to the contestation of space between online motorcycle taxi and conventional motorcycle taxi and the presence of digital application technology, which turns the urban space into gray space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melanie Permatasari
"Studi ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pembangunan trayek tol laut terhadap perkembangan jumlah industri mikro dan kecil pada tingkat desa di Indonesia guna memperkaya literatur studi pembangunan khususnya infrastruktur transportasi maritim. Dengan menggunakan Differences-in-Differences yang mengeksploitasi penerapan trayek tol laut secara bertahap, ditemukan bahwa operasionalisasi tol laut meningkatkan jumlah industri mikro dan kecil secara umum. Namun, analisis pada tingkat provinsi menunjukkan bahwa pengaruh operasionalisasi sea toll terhadap jumlah industri mikro dan kecil paling besar dirasakan oleh DKI Jakarta. Penelitian ini juga menemukan bahwa dibutuhkan waktu empat tahun untuk merasakan dampak operasionalisasi tol laut.

This study aims to analyze the impact of the development of sea toll routes on the development of micro and small industries at the village level in Indonesia to enrich the literature on development studies, predominantly maritime transportation infrastructure. By using Differences-in-Differences, which exploits staggered implementation of sea toll routes, it is found that the operationalization of sea toll increases the number of micro and small industries. However, analysis at the provincial level shows that the impact of the sea toll operation on the number of micro and small industries is felt most by DKI Jakarta. This study also found that it took four years to feel the impact of operating the sea toll.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardy Dewanto
"Demi mengejar berbagai kebutuhan infrastruktur negara, penerapan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) di Indonesia selama beberapa dekade terakhir ini telah mengalami peningkatan, diantaranya infrastruktur jenis jalan tol. Akan tetapi, berbagai penelitian terkait dengan hal tersebut masih relatif terbatas, terutama yang dilakukan langsung di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa tingkat kepentingan dari 10 faktor keberhasilan KPBU berbeda yang sudah dirangkum dari berbagai jurnal terkait dari luar negeri dan apakah masing-masing faktor tersebut masih bisa diragukan tingkat kepentingannya di Indonesia berdasarkan kedua hipotesa penelitian ini, khususnya untuk proyek-proyek jalan tol. Dengan itu, penelitian ini akan dilakukan melalui survei penyebaran kuesioner untuk kemudian dilakukan pengujian validitas, pengujian reliabillitas, dan pengujian hipotesa untuk kemudian dianalisa lebih lanjut. Hasilnya menunjukan bahwa mayoritas faktor keberhasilan KPBU tersebut masih dapat diragukan tingkat kepentingannya di Indonesia. Dengan ini, maka dapat disimpulkan bahwa Indonesia sebenarnya masih memiliki perjalanan yang cukup jauh untuk memiliki kondisi yang ideal untuk penerapan KPBU di berbagai proyek jalan tol, relatif terhadap berbagai negara maju lainnya. Melalui penelitian ini, maka sekiranya dapat disarankan beberapa kegiatan sederhana yang bisa dilakukan pihak pemerintah demi meningkatkan jumlah proyek KPBU jalan tol yang akan berujung kepada meningkatnya tingkat keterlibatan swasta pada proyek-proyek tersebut sebagai salah satu langkah menuju negara Indonesia yang lebih maju dan makmur.

In order to pursue various state infrastructure needs, the implementation of the Public Private Partnership (PPP) scheme in Indonesia over the last few decades has increased, including on toll road infrastructures. However, various studies related to this matter are still relatively limited, especially those conducted directly in Indonesia. This study aims to examine the level of importance of 10 different critical success factors (CSFs) of PPP that have been summarized from various related journals from abroad and whether the importance of each of these factors can still be of doubted in Indonesia based on two research hypotheses, especially for toll road projects. With that, this research will be carried out through a questionnaire distribution survey who will then be tested for validity, reliability, and hypothesis testing for further analysis. The results show that the importance of the majority of the success factors for the PPP can still be doubted in Indonesia. With this, it can be concluded that Indonesia actually still has a long way to go to have ideal conditions for implementing PPPs in various toll road projects, relative to other developed countries. Through this research, it is possible to suggest some simple activities that the Indonesian government can do to increase the number of successful PPP toll road projects that will eventually increase the level of private involvement on those projects as one of its steps towards a more advanced and prosperous Indonesia as a whole."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Umar
"Dalam melaksanakan suatu perjalanan, seorang pelaku perjalanan akan dihadapkan pada beberapa pertimbangan, seperti halnya destinasi tujuan perjalanan, jarak tempuh, serta kemampuan sang calon pelaku perjalanan tersebut dalam segi finansial serta berbagai pertimbangan lainnya agar dapat memilih suatu moda transportasi tertentu untuk mencapai destinasi atau tujuan perjalanan, di mana di antaranya termasuk perjalanan menuju tempat bekerja. Penelitian ini dilakukan di 3 Kelurahan, yaitu Kelurahan Cirendeu, Pisangan, dan Cempaka Putih di Kecamatan Ciputat Timur, yang merupakan wilayah perbatasan serta periphery dari dua core pusat kota sekaligus, yaitu Jakarta dan Tangerang Selatan. Wilayah ini didominasi oleh wilayah permukiman, baik teratur maupun tidak teratur yang memiliki perbedaan kualitas permukiman, dilihat dari pola permukiman, aksesibilitas, dan fasilitas yang ada yang akan menyebabkan perbedaan dalam pemilihan moda transportasi untuk bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis preferensi pemilihan moda transportasi oleh masyarakat di wilayah Kelurahan Cirendeu, Pisangan, dan Cempaka Putih di Kecamatan Ciputat Timur berdasarkan variable-variable yang mempengaruhinya. Variable yang diteliti adalah karakteristik perjalanan, seperti biaya perjalanan, waktu tempuh, dan jarak tempuh, serta karakteristik profil demografi pelaku perjalanan, yang mencakup faktor sosial seperti usia dan jenis kelamin, serta faktor kondisi ekonomi. Variable diolah dan dianalisis dengan metode analisis spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden masyarakat di Kelurahan Cirendeu, Pisangan, dan Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Timur menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor pribadi. Hasil olahan data menunjukkan bahwa variable yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pemilihan moda transportasi adalah kondisi ekonomi para pelaku perjalanan

When undergoing a trip, one is confronted with several considerations relating to said trip, which includes the travel destination, travel distance, the would-be traveller’s ability to travel while taking into account his or her financial condition, as well as other considerations that would enable and compel the would-be traveller to choose a particular mode of transport, from among several available options, to use in order to reach the trip’s destination, this also applies when commuting to work. This research is conducted in 3 sub-districts, which are Cirendeu, Pisangan, and Cempaka Putih Sub-districts in Ciputat Timur District of Tangerang Selatan. The 3 sub-districts are simultaneously situated at the administrative border and in the peripheral regions of 2 urban cores, i.e. Jakarta and Tangerang Selatan. This region is predominantly occupied by sub-urban residential areas, e.g. regular and irregular settlements with differences in settlement quality, derived from settlement patterns, accessibility, and existing facilities, resulting in differences in the choice of transportation modes for work. This research aims to analyse the preference for transportation mode choice of the local inhabitants of Cirendeu, Pisangan, and Cempaka Putih Sub-districts in Ciputat Timur District based on several variables, which includes travel characteristics e.g. travel costs, travel distance, and travel time, as well as the traveller’s characteristics, which includes the traveller’s demographic profile e.g. age, gender, and economic condition, as well as the traveller’s residential characteristics, e.g. house location, number of floors, and type of settlement neighbourhood. The variables were processed and spatially analysed. The results show that the majority of the respondents from the study area have a greater tendency to opt for private transportation modes such as cars and motorcycles, and the traveller’s economic condition has shown to be the most significant factor in influencing transportation mode choice for travellers"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sayyidati Cahyani Salsabilah
"ABSTRAK
Di era modern berbasis digital, transportasi online telah menjadi salah satu transportasi
yang paling digemari oleh mayoritas warga Jakarta. Kepadatan Kota Jakarta membuat
penduduk kota menginginkan tingkat mobilitas yang lebih tinggi. Hal ini berjalan
bersamaan dengan meningkatnya volume ojek online di Jakarta. Namun, pemerintah
dan perusahaan transportasi online belum dapat mengimbangi meningkatnya jumlah
ojek online dengan shelter bagi para pengemudi untuk menunggu. Hal ini
menyebabkan, banyaknya waste space di sudut fasilitas kota, seperti stasiun kereta api,
pusat perbelanjaan, dan taman yang digunakan ojek online untuk parkir atau sekadar
berhenti. Hal ini memberikan dampak kepada fungsi ruang dan fungsinya berubah.
Pergeseran sistem ini memiliki dampak yang besar pada sistem tata ruang di fasilitas
publik; salah satunya adalah stasiun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pengamatan space menjadi place di stasiun KRL (Stasiun Tebet dan Stasiun
Manggarai) dan mewawancarai beberapa pengemudi ojek online. Skripsi ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana proses pemanfaatan waste space menjadi temporary place
oleh ojek online dan ketika fungsi ruang berubah, dan faktor apa yang membuat space
tersebut beralih fungsi."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jerica Deasy Fitriani
"Selain faktor-faktor kualitas layanan dan infrastruktur, branding menjadi salah satu faktor krusial untuk membentuk citra dari perusahaan transportasi umum, sehingga mendorong masyarakat untuk memilih moda transportasi umum. Khusus di DKI Jakarta, salah satu perusahaan transportasi umum yang mengusung pengembangan brand melalui sebuah brand community berbasis media sosial adalah PT MRT Jakarta. Pada studi ini, peneliti memperluas studi terkait transportasi umum di Indonesia yang selama ini lebih banyak mengkaji loyalitas konsumen berdasarkan kualitas layanan dan tarif, dengan cara mempertimbangkan konsep brand community berbasis media sosial pada akun Instagram PT MRT Jakarta. Secara lebih detail, tujuan studi ini adalah mengkaji pengaruh brand community berbasis media sosial tersebut terhadap customer centric model (yakni hubungan pelanggan dengan brand, produk, perusahaan, dan pelanggan lainnya) dan brand loyalty. Peneliti melakukan survei online kepada 343 responden yang merupakan pengguna moda transportasi MRT Jakarta sekaligus pengikut akun Instagram PT MRT Jakarta. Adapun uji model dilakukan dengan menggunakan analisis Structural Equation Modelling (SEM), memanfaatkan perangkat lunak SmartPLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand community berbasis media sosial dalam kasus akun Instagram PT MRT Jakarta mampu memperkuat brand trust dan brand loyalty, dengan cara meningkatkan hubungan pelanggan-produk, pelanggan-brand, dan pelanggan-perusahaan di dalam customer centric model. Pengaruh terkuat terhadap brand trust terjadi dari variabel hubungan pelanggan-perusahaan, yang menunjukkan bahwa peningkatan tingkat interaksi perwakilan perusahaan dengan pelanggan pada akun Instagram PT MRT Jakarta perlu menjadi prioritas strategi komunikasi dari perusahaan tersebut.

In addition to service quality and infrastructure, branding is one of the crucial factors in shaping the image of a public transportation company, thereby encouraging people to choose public transportation modes. Especially in DKI Jakarta, one of the public transportation companies that implement brand development through a social media-based brand community is PT MRT Jakarta. This study considering the concept of a social media-based brand community on the Instagram account of PT MRT Jakarta. More specifically, the purpose of this study is to examine the influence of the social media-based brand community on the customer centric model (i.e. the relationships among focal customer and brand, product, company, and other customers) and brand loyalty. An online survey-based empirical study with 343 respondents, who were users of the MRT Jakarta transportation mode as well as followers of the PT MRT Jakarta Instagram account, was conducted. Model testing was carried out using Structural Equation Modelling (SEM) analysis, utilizing the SmartPLS 3.0 software. The results show that social media-based brand community can enhance brand trust and brand loyalty, by improving customer relationship with the products, brand, and the company. The strongest influence on brand trust occurs from the customer relationship with the company. This finding indicates that the increased level of interaction between company representatives and customers on the Instagram account of PT MRT Jakarta needs to be a priority for the company’s communication strategy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Indira Marino
"Besarnya pangsa pasar transportasi online menjadikan persaingan ketat antara penyedia jasa ojek online di Indonesia. Faktor ini menjadi salah satu faktor yang memengaruhi adanya persaingan harga antar penyedia jasa ojek online. Keberadaan ojek online di Indonesia pun membantu mitra pengemudi dalam meningkatkan perekonomian, belum dengan ditambah tip yang acapkali mereka dapatkan dari konsumen Indonesia. Di penelitian ini, peneliti menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) untuk menganalisis pengaruh dari promosi harga, price consciousness, feelings of gratitude towards price promotion, perceived sacrifice to tipping serta religuisitas intrinsik dan ekstrinsik terhadap intensi mayoritas penduduk Indonesia, yaitu konsumen muslim dalam memberi tip terhadap mitra ojek online. Data dikumpulkan melalui self-administrated questionnaire kepada responden muslim pengguna ojek online dan pernah menggunakan promosi harga yang diberikan ojek online di Indonesia.  Hasil dari penelitian ini adalah promosi harga, feelings of gatitude towards price promotion, perceived sacrifice to tipping, dan religiusitas intrinsik yang mempunya pengaruh atas intensi memberi tip terhadap mitra ojek online. Sedangkan, price consciousness dan religiusitas ekstrinsik tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk pelaku industri yang bergerak di bidang transportasi online untuk mengambil keputusan tentang bauran pemasaran terutama di aspek promosi dan harga.

The large market share of online transportation creates a heavy competition between online motorcycle taxi service providers in Indonesia. This factor is one of the factors that influence price competition among online motorcycle taxi service providers. The existence of online motorcycle taxis in Indonesia also helps online motorcycle taxi driver to improve to their welfare, not to mention with the added tip they often get from the consumers. In this study, researchers used Structural Equation Modeling (SEM) to analyze the impact of price promotion, price consciousness, feelings of gratitude towards price promotion, perceived sacrifice to tipping, also intrinsic and extrinsic religiosity on the intentions of the majority of the Indonesian population, Muslim consumers in giving tip to online motorcycle taxi drivers. Data was collected through a self-administrated questionnaire to Muslim respondents who use online motorcycle taxi and have used price promotions that was given by online motorcycle taxi in Indonesia. The results of this study are price promotion, feelings of gratitude towards price promotion, perceived sacrifice to tipping, and intrinsic religiosity have an influence on the intention to tip. Meanwhile, price consciousness and extrinsic religiosity do not have a significant effect to online motorcycle taxi drivers tipping. The results of this study can be used as a reference for industry players engaged in online transportation to make decisions about their marketing mix, especially in the aspects of promotion and price.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Riyadi Fitriyan
"Transportasi online saat ini menjadi pilihan moda yang diminati oleh masyarakat perkotaan di indonesia, namun dengan semakin sibuknya aktifitas antar jemput penumpang terutama di kawasan stasiun kereta api menyebabkan permasalahan kemacetan. Hadirnya shelter ojek online diharapkan dapat mengatasi solusi permasalahan tersebut. Namun sampai saat ini belum ada ketentuan yang pasti penempatan lokasi shelter yang tepat. Akibatnya beberapa shelter harus dibongkar dan dipindahkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis indikator apa saja yang dibutuhkan dalam penyediaan shelter ojek online dalam sebuah panduan. Penelitian ini menggunakan metode Analitycal Hierarchi Process (AHP) agar didapatkan faktor kepentingan untuk masing-masing indikator dan kriteria yang terbentuk berdasarkan preferensi pengemudi dan pengguna layanan ojek online. Panduan penyediaan shelter ojek online ini diaplikasikan di kawasan stasiun kota Tegal dengan pihak penilai lokasi pemerintah Kota Tegal, operator transportasi online dan PT KAI Daop IV Semarang stasiun tegal. Penilaian ini dilakukan dengan metode skoring berdasarkan indikator dan pembobotan yang telah terbentuk. Hasil survei yang telah dilakukan menunjukan bahwa aksesibilitas shelter menjadi indikator dengan prioritas tertinggi yaitu sebesar 21,54 % disusuldengan indikator keselamatan (19,19%), demand (14,52%), keamanan (12.87%), kenyamanan (12,14%), keteraturan (11,85%), dan kesetaraan (7,89%). Setelah dilakukan penilaian lokasi oleh calon penyedia layanan diketahu bahwa lokasi shelter di Jl Kolonel Sugiono merupakan lokasi paling optimal untuk dijadikan shelter ojek online di kawasan stasiun Kota Tegal dengan nilai total sebesar 12,718. Dengan penempatan shelter yang terukur ini dapat mengakomodir berbagai pihak yang terkait sebagai solusi permasalahan yang timbul dari aktifitas antar jemput ojek online. Panduan ini diharapkan dapat diaplikasikan di berbagai lokasi yang membutuhkan penyediaan fasilitas shelter ojek online.

Online transportation is currently a means of choice that is in demand by urban communities in Indonesia, but with increasing activity between passengers, especially in the area of the railway station causes problems of congestion. The presence of an online shelter is expected to solve this problem. So far, however, there is no definitive location for the shelter. As a result, some shelters have to be dismantled and moved. The aim of this study is to analyze what indicators are needed in the provision of online shelter in a guide. This research uses the Analitycal Hierarchy Process (AHP) method to obtain factors of interest for each indicator and criteria that are formed based on the preferences of drivers and users of online check services. The guidelines for the provision of online shelter are applied in the area of the city station of Tegal with the assessment of the location of the government of Kota Tegal, the online transport operator and PT KAI Daop IV Semarang tegal station. This assessment is done using the scoring method based on the indicators and weighing that have been formed. The results of the survey showed that shelter accessibility was the indicator with the highest priority of 21.54%, followed by indicators of safety (19,19%), demand (14,52%), safety (12.87%), comfort (12.14%), regularity (11.85%), and equality (7.89%). After an assessment of the location by the candidate service provider, it is known that the location of the shelter at Jl Kolonel Sugiono is the most optimal location to be used as an online Shelter in the area of the city station of Tegal with a total value of 12,718. With this measured shelter placement can accommodate various related parties as a solution to the problems arising from the online pick up and drop off activity. This guide is expected to be applied in various locations that require the provision of online shelter facilities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Durra Zaahira
"ABSTRAK
Dalam dua tahun terakhir, stasiun KRL Kereta Rel Listrik Jabodetabek mengalami perbaikan, baik dalam elemen fisik, struktur ruang, dengan maksud pengintegrasian dengan moda transportasi massal dalam kota. Tulisan ini akan membahas mengenai upaya pangkalan ojek sebagai moda transportasi informal dalam bertahan di antara pilihan moda transportasi yang tersedia di ruang publik kota, dalam hal ini, Stasiun Tebet. Dalam upayanya untuk berkeseharian di ruang publik kota, pangkalan ojek melakukan taktik untuk berkompromi dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh pemilik kuasa/ruang. Upaya ini diwujudkan melalui manipulasi dan teritorialitas dalam pemanfaatan elemen fisik dan sosial ruang publik kota, terkait dengan kebutuhan dan kesehariannya sebagai pengemudi ojek.

ABSTRACT
Over the last two years, Commuter Line rsquo s Station across Jabodetabek have been improved in their physical element, space structure, or access in order to integrate the station with other mass transportation modes within the city. This paper will discuss how Ojek Stand mdash as an informal transportation mode mdash survive in the midst of other transportation mode options available in the urban public space, in this matter, Tebet Station. To survive among the other transportation modes, Ojek Stand does spatial tactics to negotiate the order set by the one who holds the power over the space. The efforts are shown in the way they manipulate the physical and social element found in the urban public space and territoriality, regarding their needs to make a living as an ojek driver.
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nailul Huda
"Industri transportasi online sedang berkembang pesat di Indonesia. Proporsi pekerja di bidang jasa transportasi tumbuh pesat dalam lima tahun terakhir. Namun, sejak 2018 driver ojek online mulai melakukan aksi demo, dan menuntut kenaikan tarif. Permintaan kenaikan tarif dikarenakan adanya informasi mengenai biaya dan tarif yang tidak lengkap dari platform maupun driver. Oleh karena itu, Pemerintah perlu memberikan regulasi terkait tarif. Namun demikian, belum ada dokumen ilmiah dari pemerintah yang dapat diakses oleh publik yang menjelaskan regulasi terkait tarif tersebut. Maka dari itu, penelitian ini ingin berkontribusi dalam menganalisis dasar penetapan tarif oleh Pemerintah. Dengan keterbatasan dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa biaya akan menurun seiring dengan jumlah jarak yang ditempuh per tahun oleh pengemudi. Secara rata-rata, tarif untuk satu kilometer perjalanan adalah Rp3.400 per km. Pendapatan pengemudi juga lebih signifikan dibandingkan upah minimum di DKI Jakarta. Selain itu, sebagian besar pengemudi mendapatkan penghasilan lebih dari sebelumnya. Namun, tidak ada pendapatan bersih pengumudi yang melebihi upah minimum provinsi Jakarta. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengevaluasi kebijakan tarif di industri ojek online. Jika memungkinkan, Pemerintah juga dapat menggunakan kebijakan non-harga.


The online transportation industry has been increasing rapidly in Indonesia. It makes the proportion of workers in transportation services grow quickly in the last five years. However, since 2018 online motorcycle taxi drivers have started holding demonstrations frequently, and they are demanding an increase in tariffs. This demand is due to asymmetric information from the platform and drivers. Therefore, the Government needs to intervene. The government has issued regulations regarding tariffs, but unfortunately, there is no scientific public document on which these regulations are issued. This research wants to contribute to analyzing the basis for determining tariffs that were not previously carried out by the Government. With the limitations of this study, the results obtained are the appropriate tariff if the driver travels at least 22,464 km per year. Driver income is also more significant than the minimum wage of DKI Jakarta. Besides, most drivers get more revenue than before. However, there is no income after driver fees that exceed the Jakarta provincial minimum wage. Therefore, the government needs to evaluate tariff policies in the online motorcycle taxi industry. If possible, the Government can also use a non-price policy."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>