Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32226 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asyiqah Binti Mohamad Jamil
"The misrepresentation of Southeast Asians throughout history was often the results of the White Man’s burden doctrine practiced by Western colonialists, which clouded their perceptions of Southeast Asians, resulting in claims that Southeast Asians were inferior. This Eurocentric idea has distorted the representation of colonized nations in general. However, the worst Eurocentric fallacy is regarding Muslim women in Southeast Asia. They were not only misrepresented but also intimidated by the patriarchal nature of orientalism. Muslim women were, and indeed often still are, viewed as vulnerable victims that need to be saved from their men, making them quarry of double oppression. The most unfortunate part is even many modern white feminists still subscribe to these Eurocentric ideas. Thus, this paper aims to decolonize this narrative by illustrating the history of women’s involvement in politics from the time of the Malay Sultanate until post-World War II Malaya. This research also explores women’s participation in the far-right and far-left political movements in Malaya, with special references to Ibu Zain and Shamsiah Fakeh. We demonstrate the independence of Malayan women and affirm that they were well-presented in Malayan politics over this period of time."
Jakarta: UIII Press, 2022
297 MUS 1:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fahriz Danalam Alim Muntoha
"David Ward, Timothy J. Carter dan Robin D. Perrin (1994) adalah para peneliti yang menjabarkan konsep penyimpangan sosial dan juga kejahatan pada aspek interaksi sosial serta konsepsi subjektivis dan objektivis. Konsep Ward et.al di aplikasikan untuk mengkaji kasus unjuk rasa kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kekerasan kolektif yang melibatkan sekelompok mahasiswa dengan pihak kepolisian dan berdampak korban luka serta kerusakan property pada tanggal 29 Maret 2012 di jalan Diponegoro, Salemba, Jakarta.
Kesimpulan dalam penulisan ini, peristiwa kasus unjuk rasa dan kekerasan kolektif itu dapat dikatakan sebagai kejahatan sekaligus penyimpangan (crime is deviance) dengan melihat unsur-unsur serta aspek dalam pemahaman Ward et.al tentang penyimpangan dan kejahatan yaitu Pelaku (actor) dan Tindakan (acts), norma dan reaksi.

David Ward, Timothy J. Carter and Robin D. Perrin (1994) are researchers who describe the concept of social deviance and crime in social interaction and conception of subjectivist and objectivist aspects. Ward et. al concept is applied to discourse a demonstration against the raise of fuel and collective violence which involved a group of university student and police officers resulting several wounded victims and damage of property on March 29 2012 at Jalan Diponegoro, Salemba, Jakarta.
This writing concludes that the occurrence of demonstration and collective violence can be categorized as crime, as well as deviance (crime is deviance) by examining the elements and aspects according to the understanding of Ward et. al about deviance and crime which includes Actor, Acts, Norm, and Reaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S58767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pepinsky, Harold E.
New York: Oxford University Press, 1980
364.4 PEP c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Aurellia
"Skripsi ini membahas mengenai perjuangan para street artist di Jakarta sebagai bagian dari sebuah kebudayaan yang dipinggirkan melalui label vandalisme yang dilekatkan oleh pemerintah dan kemudian memberikan keuntungan bagi korporasi, untuk mempertahankan makna dan esensi kebudayaan mereka. Ditulis dengan menggunakan perspektif kriminologi budaya, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan yang memungkinkan peneliti menjadi alat untuk masuk ke dalam beberapa komunitas street artist dan memahami langsung citra, makna, dan representasi yang mereka perjuangkan melalui penempatan karya mereka. Pada akhirnya, penelitian ini menemukan bahwa usaha perebutan ruang publik dilakukan oleh para street artist untuk merespon label vandalisme dan melawan berbagai kepentingan yang terus meminggirkan mereka.

This minithesis gives an explanation about the struggle done by Jakarta street artists as a member of a subculture which is marginalized by negative labels made by legal authority and afterwards giving benefits to the corporation, to defend their cultural meaning and the essence of their culture. Drawing upon cultural criminology, this research uses qualitative approach with a field research method in order to directly understand the contested image, meaning, and representation within the placement of their piece. In the end, this research found the reclaiming of public place as their response towards the vandalism label and to strive against the various of interest which keep marginalizing them from public space.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52623
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Ardelia Saptono
"Pada 2006 Pemerintah Belanda mengeluarkan Canon van Nederland mengenai para tokoh, benda-benda, dan peristiwa penting dalam sejarah dan budaya Belanda. Canon tersebut digunakan sebagai panduan pendikan sejarah dan kewarganegaraan bagi para guru sekolah dasar dan menengah. Oleh karena muncul kritik terhadap Canon tersebut, pada 2020 pemerintah Belanda merevisinya, termasuk venster (jendela) Indonesia mengenai Perang Kemerdekaan Indonesia. Penelitian ini membahas perubahan wacana Perang Kemerdekaan Indonesia dalam Canon van Nederland sebelum dan sesudah revisi. Penelitian ini menggunakan metode campuran, yaitu menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif, dengan pendekatan poskolonial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah direvisi, wacana Perang Kemerdekaan dalam Canon van Nederland merepresentasikan lebih banyak keberagaman gender dan etnis dibandingkan sebelumnya. Canon van Nederland revisi juga merepresentasikan orang kulit berwarna dengan agency atau keberdayaan yang lebih besar dari sebelumnya. Canon van Nederland revisi memperlihatkan upaya menghindari bias Eropa dengan menyajikan perspektif yang lebih beragam tentang Perang Kemerdekaan Indonesia dan memasukkan penelitian terbaru tentang kekerasan pasukan Belanda dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.

In 2006 the Dutch Government launched the Canon van Nederland of important figures, objects and events in Dutch history and culture. The Canon is used as a guide for history and civics education for primary and secondary school teachers. Due to criticism of the Canon, in 2020 the Dutch government revised it, including the Indonesia venster (window) on the Indonesian War of Independence. This research discusses the changes in the discourse of the Indonesian War of Independence in Canon van Nederland before and after the revision. This research uses mixed methods, combining quantitative and qualitative methods, with a postcolonial approach. The results show that after the revision, the discourse of the War of Independence in Canon van Nederland represents more gender and ethnic diversity than before. The revised Canon van Nederland also represents people of colour with greater agency than before. The revised Canon van Nederland shows an attempt to avoid European bias by presenting a more diverse perspective on the Indonesian War of Independence and incorporating recent research on Dutch military violence in the Indonesian War of Independence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fanie Anastha Putra
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis aktifitas cybercrime yang menyerang email Direktorat Intelijen pada tahun 2015 dan menganalisis pencegahan cyber crime terhadap email Direktorat Intelijen BNN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskripsi. Adapun pencegahan cyber crime terhadap email Direktorat Intelijen BNN yakni dengan menggunakan pendekatan pencegahan kejahatan situasional dimana usaha pencegahan yang dilakukan ialah dengan mereduksi atau menghilangkan peluang terjadinya suatu kejahatan antara lain di sisi sumber daya manusia dengan peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dengan kompetensi relevan. Di sisi sarana dan prasarana, penggunaan software komputer yang original termasuk antivirus, update berkala software, upgrade hardware komputer. Di sisi kebijakan, dengan menaikkan standarisasi penyelenggaraan TIK berdasarkan indeks KAMI.

ABSTRACT
This purpose of this research are to analysis the activity of cybercrime which attacked email of Dit. Intel on 2015 and to analysis cybercrime prevention that attacked email of Intelligence Directorate BNN. This research uses qualitative method with descriptive analysis. The result of this research that cybercrime which attacking email of Intelligence Directorate on 2015 is the attack came from outside Indonesia by flooding network traffic of email so that the mail became down and inaccessible. There are cybercrime prevention to the email of Intelligence Directorate BNN which is using situational crime prevention approach where effort of prevention that could be done is reduce or eliminate the opportunities for crime to be happen. From human resources is increasing the quality and quantity all of the human resources. On infrastructure, using original software including antivirus for computer, updating the software frequently, upgrading computer hardware. On policy, improving standardization of Information and communication implementation based on KAMI indeks "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efricko Praditya Ekanandhani
"Penelitian ini memfokuskan perhatian pada proses belajar korupsi pajak yang dilakukan oleh seorang pegawai Pajak Bumi dan Bangunan di salah satu KPPBB pada tahun 2006. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses belajar dan bagaimana cara yang dilakukan oleh pegawai pajak tersebut dalam melakukan penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang dalam pekerjaannya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Data diperoleh dengan wawancara mendalam terhadap informan yang merupakan pelaku penyimpangan pajak tersebut. Wawancara tersebut dimaksudkan guna mendapatkan informasi bagaimana proses belajar, teknik melakukan penyimpangan serta dorongan menjadi pelaku korupsi. Pembahasan dalam penelitian ini dengan menggunakan teori Differential Association yang dikemukakan oleh Edwin H. Sutherland. Rekomendasi dari penelitian ini adalah sebagai bahan kajian agar penyimpangan pajak serupa tidak terjadi ketika PBB dialihkan menjadi pajak daerah.

This study focused on corruption learning process by a property tax employee at one of KP-PBB in 2006. The purpose of the study is to know the learning process and the way he do in irregularities and abuse of authority in his job. This study use qualitative method with descriptive study type. Data obtained by in-depth interview with informant in which offender of the case. This interview intended to obtain information about the learning process, technique of aberration, and encouragement to be the corruptor. This study use Differential Association theorem by Edwin H. Sutherland. Recommendation of this study is to be used as study material in order to such tax aberration does not happen when PBB diverted to be local tax."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Inkiriwang, Victor Daniel Henry
"Tesis ini mendeskripsikan dan menganalisis penyelenggaraan manajemen sekuriti fisik di Wihara Ekayana. Sebelum terjadi pemboman di Wihara Ekayana, memang belum ada satuan pengamanan yang bertugas memelihara keamanan rumah ibadah tersebut. Setelah terjadi pemboman pun manajemen sekuriti fisik di Wihara Ekayana masih belum maksimal sehingga indikasi terjadinya kejahatan, tindak kriminal dan tindak teror serupa pada lingkungan Wihara Ekayana cukup besar.
Tujuan penelitian dan manfaat tesis ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan manajemen sekuriti fisik yang telah diterapkan oleh Wihara Ekayana dengan menggunakan jasa sekuriti outsourcing kemudian menganalisis kendalakendala yang mempengaruhi pelaksanaan manajemen sekuriti juga mendeskripsikan solusi yang sebaiknya diterapkan dalam mencegah bentuk-bentuk ancaman dan potensi gangguan yang dapat terjadi di Wihara Ekayana.
Metode penelitian dalam penulisan tesis ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yuridis manajerial. Teknik pengumpulan data adalah dengan melakukan wawancara dan pengamatan yang diperdalam dan diperkuat melalui kajian dokumen untuk menjamin akurasi dan obyektivitas data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat kelemahan-kelemahan dalam penyelengaraan manajemen sekuriti diantaranya belum adanya standard operating procedure (SOP), kurangnya alat-alat pendukung dan kurangnya personil keamanan yang mengakibatkan munculnya kesempatan untuk melakukan kejahatan, tindak kriminal maupun tindak teror. Sebab itu disarankan agar Wihara Ekayana meningkatkan sistem keamanan manajemen sekuriti fisik, meningkatkan koordinasi dengan Polsek Metro Kebon Jeruk Kepolisian Republik Indonesia dan meningkatkan sarana dan prasarana pendukung sistem keamanan fisik Wihara Ekayana.

This thesis analyses and describes the implementation of physical security management at Ekayana temple. Prior to bomb incident that had happened to Ekayana temple, there was no such a security management to maintain the temple security. After the bomb incident at that temple yet the physical security management of the temple is still not maximal, so that indications of harm, criminality and terror likewise are still threatening Ekayana temple.
The aim of research and dissertation are used to analyse and describe the realization of physical security management that had been applyed by Ekayana temple by using outsourcing security service, afterwards analyse and find out the obstacles that might be influenced the implementation of security management, also describe the appropriate solution that must be held in order to avoid any other threatening and potential disruption that may happen around to the temple.
Research method that used is kualitatif method with judicial management approach. Technic of collecting data by interview and observation which is more deep understanding and assured by document knowledge in order to guarantee the accuracy and objectivity of data.
The research show that there are still several weaknesses of the security management of the temple, for example, yet no certain standard operating procedure (SOP), not enough supporting device, and the lack of official security may open opportunity of harm, criminality, and terror. Based on those findings, it is suggested that Ekayana temple needs to enhance the physical security management system, and coordination with Head of Metro Kebon Jeruk Sector Police, to enhance supporting device and infrastructure of physical security system.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eldy Bisma
"ABSTRAK
Perjudian kiranya telah menjadi masalah sosial yang telah ada sejak dahulu. Perjudian ini semakin marak ketika terjadi perubahan keadaan sosial politik serta krisis ekonomi yang melanda negara ini, dimana orang semakin sulit untuk mendapatkan uang dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu orang menginginkan cara yang paling cepat untuk mendapatkan uang yang salah satunya dilakukan dengan cara berjudi. Disamping itu, jika kita lihat disini, yang menjadi sebab utama perjudian dilarang ialah, bahwa aktivitas ini mengajarkan manusia untuk senantiasa mencari keuntungan di atas kesusahan orang lain. Dimana dalam suatu permainan judi setiap pemain akan selalu berusaha ?mematikan? lawan, dengan berbagai cara, sehingga dialah yang keluar sebagai pemenang dan berhak memperoleh keuntungan dari lawan yang dikalahkannya.
Dalam hukum yang berlaku di Indonesia perjudian sudah termasuk dalam tindakan pelanggaran hukum. Bagi siapa saja yang melakukan tindakan perjudian pasti akan mendapatkan sanksi yang sudah jelas diatur dalam KUHP tanpa memandang usia, pendidikan, dan lain sebagainya. Perjudian yang dilakukan oleh orang dewasa saja sudah melakukan tindakan pelanggaran hukum apalagi perjudian tersebut dilakukan oleh anak-anak yang secara psikologis belum memiliki pola piker yang lebih matang dibandingkan dengan orang dewasa dan juga memiliki tingkat emosional yang bias dibilang tidak stabil yang nantinya akan berimbas pada perilaku anak tersebut dikemudian hari Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan wawancara mendalam dan sedikit studi kepustakaan. Sumber data berasal dari wawancara yang penulis lakukan dengan pelaku perjudian, otoritas penguasa setempat, pemilik rental PS, dan juga salah satu orang tua dari pelaku tindakan perjudian agar mendapatkan gambaran padu perjudian yang dilakukan serta reaksi yang mungkin ditimbulkan setelahnya. Selain itu, penulis juga memakai sumber lain seperti buku, artikel, berita internet dan bentuk-bentuk tulisan lain ? baik yang diterbitkan maupun tidak ? yang isinya relevan dengan permasalahan ini.

Abstract
Gambling would have become a social problem that has existed long ago. Gambling is more prevalent when there is a change of political and social situation of economic crisis that hit the country, where people are increasingly difficult to earn money and meet their needs. Therefore most people want a quick way to earn money, one of which is done by gambling. Besides, if we can see here, which became the main cause of gambling is forbidden, that this activity teaches people to constantly seek advantage over the distress of others. In a gambling game where each player will always try to "kill" the opponent, in various ways, so it was he who came out as winners and are entitled to benefit from a defeated the opponent.
The applicable law in Indonesia is included in the act of gambling law violations. For anyone who does the gambling will definitely get the sanctions that have been in the Penal Code regardless of age, education, and etc. Gambling is conducted by adults alone let alone unlawful act of gambling is done by children who are psychologically not have think the pattern is more mature than adults and also have high levels of emotional instability arguably bias that would impact on the behavior the child's future. This study used a qualitative approach to the type of descriptive research. Techniques of data collection conducted in-depth interviews and a little library research. The source data came from interviews that the author did with gambling offender, the authority of local authorities, owners of rental PS, and also one of the parents of the perpetrators of the gambling action in order to get a coherent picture of gambling is conducted and the reactions that may arise thereafter. In addition, the authors also use other sources such as books, articles, internet news and other forms of writing - whether published or not - that is relevant to this issue."
2012
14-17-105504669
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Buyung Abiyan
"[Dalam penelitian ini, peneliti ingin menjelaskan pembelajaran teknik kejahatan
pemerasan seksual siber di dalam penjara. Pembelajaran teknik kejahatan di
dalam penjara itu dibagi ke dalam dua cara yakni, pertama dengan cara interaksi
tatap muka, kedua dengan cara otodidak (learning by doing). Pembelajaran teknik
kejahatan di dalam penjara bisa terjadi karena adanya kelemahan dalam
manajemen pengamanan di dalam lapas. Di antaranya adalah kurangnya sumber
daya manusia dan kurangnya insfrastruktur. Pembelajaran teknik kejahatan akan
di analisa menggunakan teori differential association, dan tingkah laku jahat yang
berpindah ke dunia maya di analisa menggunakan space transition theory.;In this research paper, researchers want to describe and explain how can cyber
sexual extortion in deep of prison can happen. Especially, learning the techniques
of cyber sexual extortion within the prison was divided into two ways, first by
way of face-to- face interactions, both by way of autodidact/self-taught (learning
by doing). Learning the techniques of crime in prison can happen because of the
weakness in the management of security in the prison, among these are the lack of
human resources and lack of infrastructure. Learning the techniques of crime will
be analyzed using the theory of differential association, and evil behaviour the
migrate to the virtual world in the analysis using the space transition theory., In this research paper, researchers want to describe and explain how can cyber
sexual extortion in deep of prison can happen. Especially, learning the techniques
of cyber sexual extortion within the prison was divided into two ways, first by
way of face-to- face interactions, both by way of autodidact/self-taught (learning
by doing). Learning the techniques of crime in prison can happen because of the
weakness in the management of security in the prison, among these are the lack of
human resources and lack of infrastructure. Learning the techniques of crime will
be analyzed using the theory of differential association, and evil behaviour the
migrate to the virtual world in the analysis using the space transition theory.]"
[, ], 2015
S62261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>