Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198294 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yusi Muzialifa Nikma
"Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan penghapusan Pajak Penghasilan atas dividen dari dalam negeri dan dari luar negeri. Selain itu, penelitian ini juga membahas implikasi penghapusan Pajak Penghasilan atas dividen dari dari dalam negeri dan luar negeri terhadap tarif pajak efektif atas dividen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan penghapusan Pajak Penghasilan atas dividen adalah i) Sebagai respon dari adanya kebutuhan memobilisasi modal investasi dari dalam negeri dan dari luar negeri guna menstimulus pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan melibatkan konsep relaksasi-partisipasi; ii) Pembebasan Pajak Penghasilan atas Dividen dari dalam negeri dimaksudkan sebagai penyeimbang/pendulum dari disinsentif yang melekat pada classical system yang dianut Indonesia saat ini. Di mana sistem ini telah mengakibatkan pajak berganda ekonomi sehingga dianggap memiliki daya saing rendah dalam menarik investasi, dan sistem ini juga dapat memicu WPDN Indonesia lebih tertarik investasi di negara yang memiliki tarif pajak efektif lebih rendah; iii) Pengahapusan pajak penghasilan atas dividen dari luar negeri dipertimbangkan dapat menjadi penyeimbang/pendulum dari disinsentif yang melekat pada sistem pajak worldwide system yang dianut Indonesia saat ini, yang dianggap memiliki daya saing rendah dan tidak menginsentif terjadinya repatriasi penghasilan dividen dari luar negeri. Pembebasan Pajak Penghasilan atas dividen yang bersumber dari dalam negeri akan menciptakan tarif pajak efektif atas dividen yang ditanggung oleh Pemegang Saham baik Orang Pribadi maupun Badan akan sama dengan tarif pajak PPh badan, yaitu sebesar 22% untuk tahun 2021 dan menjadi 20% pada tahun 2023 dan seterusnya. Sedangkan tariff pajak efektif atas dividen yang berasal dari luar negeri tidak dapat ditentukan secara pasti sebab akan tergantung pada ketentuan perpajakan yang berlaku di negara sumber, seperti besaran tarif pajak atas dividen yang berlaku di sana dan jenis corporate-shareholder taxation system yang diterapkan di sana

Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan penghapusan Pajak Penghasilan atas dividen dari dalam negeri dan dari luar negeri. Selain itu, penelitian ini juga membahas implikasi penghapusan Pajak Penghasilan atas dividen dari dari dalam negeri dan luar negeri terhadap tarif pajak efektif atas dividen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan penghapusan Pajak Penghasilan atas dividen adalah i) Sebagai respon dari adanya kebutuhan memobilisasi modal investasi dari dalam negeri dan dari luar negeri guna menstimulus pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan melibatkan konsep relaksasi-partisipasi; ii) Pembebasan Pajak Penghasilan atas Dividen dari dalam negeri dimaksudkan sebagai penyeimbang/pendulum dari disinsentif yang melekat pada classical system yang dianut Indonesia saat ini. Di mana sistem ini telah mengakibatkan pajak berganda ekonomi sehingga dianggap memiliki daya saing rendah dalam menarik investasi, dan sistem ini juga dapat memicu WPDN Indonesia lebih tertarik investasi di negara yang memiliki tarif pajak efektif lebih rendah; iii) Pengahapusan pajak penghasilan atas dividen dari luar negeri dipertimbangkan dapat menjadi penyeimbang/pendulum dari disinsentif yang melekat pada sistem pajak worldwide system yang dianut Indonesia saat ini, yang dianggap memiliki daya saing rendah dan tidak menginsentif terjadinya repatriasi penghasilan dividen dari luar negeri. Pembebasan Pajak Penghasilan atas dividen yang bersumber dari dalam negeri akan menciptakan tarif pajak efektif atas dividen yang ditanggung oleh Pemegang Saham baik Orang Pribadi maupun Badan akan sama dengan tarif pajak PPh badan, yaitu sebesar 22% untuk tahun 2021 dan menjadi 20% pada tahun 2023 dan seterusnya. Sedangkan tariff pajak efektif atas dividen yang berasal dari luar negeri tidak dapat ditentukan secara pasti sebab akan tergantung pada ketentuan perpajakan yang berlaku di negara sumber, seperti besaran tarif pajak atas dividen yang berlaku di sana dan jenis corporate-shareholder taxation system yang diterapkan di sana."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mangindaan, Noviana Christiani Dewi
"Pemberlakukan tarif baru untuk pajak penghasilan atas dividen yang diterima wajib pajak orang pribadi dalam negeri yang berlaku sejak Januari 2009, ditujukan untuk lebih menggairahkan investasi. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kebijakan tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembuatan keputusan investasi investor individu. Dari hasil analisa yang dilakukan, diperoleh bahwa pajak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan investasi investor, dimana pengaruh ini berbeda-beda antar saham dengan kinerja dividend yield yang berbeda. Analisa juga dispesifikasikan berdasarkan style-level investor yang menentukan preferensi investor dalam membuat keputusan investasi.

The implementation of new dividend tax rate on January 2007 for individual domestic investors is aimed to stimulate the domestic investment. Due to these reason, the objective of this research is to explore whether the new tax rate policy really works in affecting individual investors' investment decision making. The result is the tax policy affects significantly to investors' investment decision making, which is varies among dividend yield performance of the shares. The analysis also focusing on investors' style level which is the basis in determining investors' investment preference."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Jaka Hendardi
"Pada tahun 2009 pemerintah menurunkan tarif pajak dividen. Sejak dikeluarkan pengumuman dividen sampai dibayarkan ada jeda waktu, yang pada waktu tertentu pembelian saham pada waktu tersebut tidak mendapatkan hak dividen yaitu ex dividend date dan satu hari sebelumnya waktu perdagangan aktif merupakan cum dividend date yaitu hari terakhir investor memiliki hak atas dividen sebelum dibagikan. Dengan adanya hal tersebut maka peneliti mencoba meneliti perbandingan reaksi pasar dalam event window sebelum dan setelah kebijakan tarif pajak yang baru dari beberapa hari menjelang cum dividend date sampai beberapa setelah ex dividend date. Dari hasil uji beda yang dilakukan ditemukan tidak ada beda yang signifikan dalam event window sebelum dan setelah adanya kebijakan perpajakan yang baru namun pada hari terakhir event window didapati ada perbedaan yang signifikan atas abnormal return pada hari terakhir menjelang akhir ex dividend date. Dari penelitian juga ditemukan adanya pengaruh pengumuman dividen terhadap cumulative abnormal return dalam event window yang membuat pasar bereaksi baik sebelum kebijakan perpajakan yang baru maupun setelahnya namun tidak adanya reaksi pasar yang berlebihan dengan adanya kebijakan perpajakan yang baru kecuali menjelang akhir ex dividend date setelah adanya kebijakan perpajakan yang baru tersebut. Dan kegiatan pembayaran dividen juga meningkat setelah adanya kebijakan perpajakan yang baru.

In 2009 the government issued a policy dividend tax rate reduction. Since there is a lag between dividend announcement until dividend payment, there are a certain time which investor has no right to receive dividend that’s call ex dividend date and one active transaction day before ex dividend date is cum dividend date is the last day that the investor has the right for dividends before distribution . Given these conditions, the authors attempt to do a comparative study of market reaction in the event window before and after the introduction of the new tax rate policies on the days leading up to cum dividend date and the days after the ex dividend date . The results show there is no significant difference in event window before and after the introduction of the new tax policy but on the last day of the event window found significant differences over the abnormal return on the last day before the end of the ex- dividend date . The study also found the effect of dividend announcement on cumulative abnormal return in the event window which makes the market reacts well before the new tax policy or thereafter but not excessive market reaction to the new tax policy except towards the end of the exdividend date after the new tax policy. And dividend payment policy also rise after the new dividend tax policy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Riska Saptiana
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan pembagian dividen terhadap kualitas laba yang diwakili dengan kualitas akrual dan persistensi laba. Dividen dibagi berdasarkan status pembagian dividen dan pola pembagian dividen. Sampel penelitian adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2010 ndash; 2015 dengan jumlah perusahaan yang diteliti sebanyak 186 perusahaan. Pengujian dilakukan dengan analisis regresi linear berganda pada data panel. Berdasarkan status pembagiannya, dividen tidak memiliki hubungan terhadap kualitas akrual. Berdasarkan pola pembagiannya, dividen yang dibagikan secara persisten memiliki hubungan yang signifikan positif terhadap kualitas akrual dan terhadap persistensi laba.

ABSTRACT
The purpose of this study is to examine the relationship of dividend to earnings quality that represented by accrual quality and earnings persistence. Dividends are represented by dividend paying status and dividend distribution pattern. The samples of this research are non financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange period 2010 2015 with the number of companies examined as many as 186 companies. This research employs multiple regression analysis in panel data. Based on dividend paying status, dividend have no significant relation to accrual quality. Based on dividend distribution pattern, dividend persistence has a significant relation to accrual quality and earnings persistence. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Tri Widodo
"Penelitian ini membahas mengenai aspek behavioral finance utamanya pengaruh yang ditimbulkan oleh usia dan jenis kelamin terhadap preferensi risiko investor di Indonesia. Lebih lanjut, penelitian ini juga membahas mengenai pengaruh preferensi risiko terhadap pemilihan investasi saham berbasis dividen saat telah berlakunya fasilitas pembebasan pajak atas dividen pada level investor di Indonesia serta efek moderasi awareness investor dari fasilitas pembebasan pajak tersebut. Dengan menggunakan data dari 321 responden, didapatkan hasil atas pengaruh usia terhadap preferensi risiko yang bervariasi namun, condong semakin bertambah usia investor semakin tinggi pula preferensi risikonya. Hal ini bertolak belakang dengan stigma dan kebanyakan hasil penelitian sebelumnya. Untuk jenis kelamin ditemukan laki-laki memiliki preferensi risiko lebih tinggi daripada perempuan. Sementara itu, orang dengan preferensi risiko tinggi akan tetap cenderung memilih saham yang menghasilkan dividen karena memperlakukan dividen sebagai short-term return dan awareness akan fasilitas pembebasan pajak atas dividen tersebut menguatkan hubungan preferensi risiko terhadap pemilihan investasi saham berbasis dividen karena mampu memberikan insentif tersendiri.

This research discusses aspects of behavioral finance, especially the influence that age and gender have on investors' risk preferences in Indonesia. Furthermore, this research also discusses the influence of risk preferences on the choice of dividend-based stock investment when the tax exemption facility for dividends has been implemented at the investor level in Indonesia as well as the moderating effect of investor awareness of this tax exemption facility. Using data from 321 respondents, results were obtained regarding the influence of age on risk preferences which varied, however, the older an investor tends to be, the higher their risk preferences. This is contrary to stigma and most previous research results. For gender, it was found that men had a higher risk preference than women. Meanwhile, people with high-risk preferences will still tend to choose shares that produce dividends because they treat dividends as short-term returns and awareness of the tax exemption facility for dividends strengthens the relationship between risk preferences and the choice of dividend-based stock investments because they are able to provide their own incentives."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didit Haryanto
"Tesis ini dilakukan untuk meneliti pengaruh pajak dividen terhadap reaksi harga saham dan analisis pengaruh investor institusi, besaran dividen, biaya dan volume transaksi terhadap reaksi harga saham. Dalam penelitian ini terdapat beberapa tujuan. Pertama, untuk mengetahui apakah pengaruh pajak dividen menyebabkan penurunan harga saham pada tanggal ex-dividend adalah sama dengan Satu. Kedua, untuk mengetahui apakah terdapat reaksi harga saham di beberapa hari sekitar tanggal ex-dividend. Ketiga, untuk mengetahui apakah reaksi harga saham dipengaruhi oleh investor institusi, besaran dividen, biaya dan volume transaksi di beberapa hari sekitar tanggal ex-dividend.
Digunakan beberapa metode untuk melakukan pengujian hipotesis-hipotesis yang terdapat di dalam tesis ini. Perlama, metode Dividend Drop Ratio (D_DROP) dipakai untuk menguji hipotesis apakah pengaruh pajak dividen menyebabkan penurunan harga saham pada tanggal ex-dividend adalah sama dengan satu. Kedua, Metode event study dlgunakan untuk menguji hipotesis apakah terdapat reaksi harga saham di beberapa hari sekitar tanggal ex-dividend. Ketiga, Metode regresi berganda untuk menguji hipotesis apakah reaksi harga saham dipengaruhi oleh investor institusi, besaran dividen, biaya dan volume transaksi di beberapa hari sekitar tanggal ex-dividend.
Penelitian ini menghasilkan beberapa hal. Pertama, pengaruh pajak dividen menyebabkan penurunan harga saham pada tanggal ex-dividend kurang dari jumlah dividen tunai. Kedua, terdapat reaksi harga saham di beberapa hari sekitar tanggal ex-dividend. Ketiga, Reaksi harga saham sangat dipengaruhi oleh investor institusi, besaran dividen, biaya dan volume transaksi di beberapa hari sekitar tanggal ex-dividend.

This thesis investigate the effect of dividend taxes on stock prices reactions and analysis the effect of institutional investor, cash dividend, transaction costs and volume on stock price reactions. There are three objectives in this thesis. First, to know what the effects of dividend taxes make a movement of stock prices on ex-dividend days by less than cash dividend. Second, to know what the stock prices reactions exist around ex-dividend days. Last, to know what the stock prices reactions affected by institutional investor, cash dividend, transaction costs and volume on the days around ex-dividend date.
There?s a lot of method to examine hypothesis in this thesis. First, Dividend drop ratio (D_DROP) method used to examine the effects of dividend taxes make a movement of stock prices on ex-dividend days by less than cash dividend. Second, Event study method used to examine the stock prices reactions exist around ex-dividend days. Last, Backward regression method used to examine the stock prices reactions affected by institutional investor, cash dividend, transaction costs and volume on the days around ex-dividend date.
Results show that first; the dividend taxes affect the changing of stock prices on ex~dividend less than cash dividend. Second, the stock prices reactions really exist around ex-dividend days. Last, the stock prices reactions significantly influenced by institutional investor, cash dividend, transaction costs and volume on the days around ex-dividend date."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T15798
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Andhika Sinusaroyo
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur kepemilikan saham manajerial, institusional dan asing terhadap kebijakan pembayaran dividen perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel 38 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mengeluarkan dividen pada periode 2007 - 2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis stepwise multiple regression dengan membentuk berupa data panel.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap dividend payout ratio yang menjadi proksi kebijakan pembayaran dividen. Selanjutnya, kepemilikan institusional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap dividend payout, dan kepemilikan saham asing juga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap dividend payout ratio.

This study aims to analyze the effect of share ownership structure of managerial, institutional and foreign on dividend payout policy. Samples used in this study are 38 firms listed in Indonesia Stock Exchange that are pays dividend for the period of 2007 ? 2014. This study used a quantitative approach with the analytical method is stepwise multiple regression with pooled data.
The result of this research show that managerial ownership has negative and unsignificantly effect on dividend payout ratio which became a proxy of dividend payout policy. Then, Institutional ownership has a negative and significant effect on dividend payout, and foreign ownership has a negative and significant effect on dividend payout ratio.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S63861
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najla Fauziani Deyanputri
"Penelitian ini membahas mengenai analisis formulasi kebijakan pajak pengecualian pengenaan pajak penghasilan atas dividen luar negeri yang diterima oleh wajib pajak orang pribadi. Pengecualian pengenaan pajak penghasilan atas dividen luar negeri bagi wajib pajak orang pribadi yang terjadi akibat pengesahan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 mengindikasikan terjadinya pergeseran sistem pajak Indonesia yang semula menganut sistem pajak worldwide menjadi sistem pajak semi teritorial. Pengeleminasian pajak penghasilan atas dividen merupakan salah satu kebijakan yang cukup krusial mengingat proporsi penerimaan pajak Indonesia masih mengandalkan dari sektor pajak penghasilan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Kebijakan ini belum sepenuhnya melalui tahapan proses formulasi kebijakan akibat tidak ditemukannya alternatif kebijakan masalah. Kebijakan pengecualian dividen dari luar negeri yang diterima oleh wajib pajak pribadi dilatarbelakangi oleh kondisi laju pertumbuhan perekonomian Indonesia bergerak lamban yang disebabkan oleh daya saing Indonesia yang dinilai rendah, terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi secara global, kurang meratanya pertumbuhan ekonomi antar daerah di Indonesia, kurang optimalnya kapasitas produksi nasional yang disebabkan oleh kurang berkembangnya industri manufaktur, permasalahan efektifitas reformasi birokrasi serta tata kelola data yang dinilai masih kurang baik, sehingga menghambat kemudahan dalam berusaha (ease of doing business).

This study discusses to analyze the formulation tax policy of exemption from the imposition of income tax on foreign dividends received by individual taxpayers. The exemption of income tax on foreign dividends for individual taxpayers that occurred as a result of the ratification of Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 indicates a shift in the Indonesian tax system which originally adhered to the worldwide tax system to a semi-territorial tax system. Elimination of income tax on dividends is one of the most crucial policies considering the proportion of Indonesia's tax revenue still relies on the income tax sector. This research is a descriptive qualitative research. This policy has not yet fully gone through the stages of the policy formulation process due to the absence of alternative policy problems. The policy of exemption from foreign dividends received by private taxpayers is motivated by the condition of Indonesia’s slow pace of economic growth due to Indonesia’s low competitiveness, global economic slowdown, uneven economic growth among regions in Indonesia, less than optimal capacity. National production caused by the lack of development of the manufacturing industry, problems in the effectiveness of bureaucratic reform and data management which are considered to be still not good, thus hampering the ease of doing business. However, this policy still needs to be reviewed considering the self-assessment system adopted by the Indonesian tax system and improvements in the administration side in terms of supporting regulations regarding investment provisions made outside of financial institutions to avoid tax evasion loopholes and tax disputes."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman Elvia Gemma Widyadari
"Pemerintah dalam upaya meningkatkan investasi mengeluarkan kebijakan pengecualian pajak penghasilan atas dividen yang diterima wajib pajak dalam negeri dengan mengubah ketentuan Pasal 4 ayat (3) huruf f UU Nomor 36 Tahun 2008. Atas perubahan tersebut, dividen yang diterima wajib pajak dapat dikecualikan dari pajak sepanjang diinvestasikan kembali ke Indonesia dalam jangka waktu tertentu. Kebijakan pengecualian pajak dividen mengubah sistem pemajakan dividen Indonesia dari classical system menjadi dividend exemption system. Dividend exemption system dikatakan dapat meningkatkan netralitas, kesederhanaan dan efisiensi pajak dalam penerapannya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan pengecualian pajak dividen ditinjau dari asas perpajakan yang baik (netralitas, kesederhanaan dan efisiensi). Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan paradigma post-positivist dengan teknik pengumpulan data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pengecualian pajak dividen yang diterima wajib pajak orang pribadi telah memenuhi asas netralitas dan efisiensi (biaya kepatuhan), tetapi belum memenuhi asas kesederhanaan. Kebijakan telah memenuhi asas netralitas karena keputusan investasi wajib pajak lebih berdasarkan pertimbangan ekonomi ketimbang pertimbangan pajak. Asas efisiensi (biaya kepatuhan) dapat dipenuhi karena biaya yang dikeluarkan untuk kewajiban perpajakan tidak signifikan dan sepadan dengan manfaat yang didapat. Sedangkan tidak terpenuhinya asas kesederhanaan dikarenakan masih terdapat kesalahpahaman atas persyaratan pelaporan hasil investasi, serta masih rumitnya prosedur pelaksanaan pelaporan hasil investasi. Maka dari itu terdapat rekomendasi untuk meningkatkan sosialisasi di platform media sosial serta bekerja sama dengan manajer investasi, mempertimbangkan prosedur pelaporan investasi hanya pada instrumen SPT Tahunan dan mengeluarkan ketentuan tambahan untuk menunjang pelaksanaan kebijakan

In an effort to increase investment, the government issued an income tax exemption policy on dividends received by domestic taxpayers by amending the provisions of Article 4 paragraph (3) letter f of Law Number 36 of 2008. For these changes, dividends received by taxpayers can be exempt from tax as long as they are reinvested to Indonesia within a certain period of time. The tax dividend policy changed Indonesia's dividend taxation system from a classical system to a dividend exemption system. The dividend exemption system is said to increase neutrality, simplicity and tax efficiency in its application. Therefore, this study aims to analyze dividend tax exemption policies in terms of good tax principles (neutrality, simplicity and efficiency). The research was conducted using a quantitative approach with a post-positivist paradigm and qualitative data collection techniques. The results of the study show that the dividend tax exemption policy received by individual taxpayers has met the principles of neutrality and efficiency (compliance costs), but has not fulfilled the principle of simplicity. The policy meets the neutrality principle because the taxpayer's investment decision is based more on economic considerations than tax considerations. The principle of efficiency (compliance costs) can be met because the costs incurred for tax obligations are insignificant and commensurate with the benefits obtained. While the principle of simplicity is not fulfilled because there are still misunderstandings regarding the requirements for reporting investment results, as well as the complexity of the procedures for implementing investment return reporting. Therefore there are recommendations to increase outreach on social media platforms and work closely with investment managers, considering investment reporting procedures only on the Annual SPT instrument and issuing additional provisions to support policy implementation."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>