Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118389 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Made Agus Sugianto
"Angka kesakitan DBD di Kabupaten Badung tahun 2021 mencapai 55 per 100.000 penduduk, sementara di Kecamatan Kuta Utara mencapai besaran yang sama. Angka ini di atas target nasional yaitu tidak lebih dari 49 per 100.000 penduduk. Penelitian ini bertujuan menggambarkan karakteristik penderita DBD, memetakan daerah risiko serta menetapkan strategi terbaik pencegahan dan pengendalian DBD di Kecamatan Kuta Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita DBD terbanyak adalah kelompok umur dewasa dan berjenis kelamin laki-laki. Penyebab tingginya angka DBD di Kecamatan Kuta Utara antara lain karena kepadatan penduduk yang tinggi serta banyaknya mobilitas masyarakat. Penyebab lainnya adalah adanya penolakan dari masyarakat serta jumantik yang tidak bekerja dengan baik. Penelitian ini menyimpulkan Desa Canggu dan Desa Tibu Beneng termasuk kategori Daerah Risiko rendah, Kelurahan Kerobokan dan Kelurahan Kerobokan Kaja termasuk dalam Daerah Risiko Sedang, sedangkan Desa Dalung dan Kelurahan Kerobokan Kelod termasuk kategori Daerah Risiko Tinggi. Hasil scoring menunjukkan bahwa prioritas pertama strategi pencegahan dan pengendalian DBD adalah meningkatkan Promosi dan Edukasi Kesehatan kepada masyarakat. Rekomendasi penelitian ini antara lain melakukan promosi dan edukasi secara massif kepada masyarakat, menggerakkan semua komponen masyarakat, perlunya dukungan anggaran dan pelatihan kepada pengelola program serta pengembangkan aplikasi sistem informasi surveilans penyakit."
Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), 2023
330 JPP 6:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Jakarta Utara merupakan daerah dengan insidens demam berdarah dengue (DBD) tinggi di Provinsi DKI Jakarta. Untuk mengurangi mortalitas dan morbiditas akibat DBD masyarakat khususnya guru sekolah perlu diberikan pengetahuan mengenai pertolongan pertama pada DBD. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas penyuluhan mengenai pertolongan pertama DBD pada guru swasta di Jakarta Utara. Desain penelitian ini adalah pre-post study dan data diambil pada tanggal 22 September 2011. Semua guru yang hadir saat penyuluhan dijadikan subyek penelitian. Data diambil dengan kuesioner yang berisi lima pertanyaan mengenai pertolongan pertama sebelum dan sesudah penyuluhan. Data diproses dengan SPSS versi 11,5 dan diuji dengan marginal homogeneity. Hasilnya menunjukkan dari 82 responden, guru perempuan 34 orang (41,5%) dan laki- laki 48 orang (58,5%). Hasil pre-test, guru yang memiliki tingkat pengetahuan baik adalah 3 orang (3,7%), cukup 13 orang (15,9%), dan kurang 66 orang (80,5%). Pada post-testjumlah guru dengan pengetahuan baik menjadi 5 orang (6,1% ), cukup 26 orang (31,7%), dan kurang 51 orang (62,2%). Uji marginal homogeneity menunjukkan perbedaan bermakna pada tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan (p<0,01). Disimpulkan penyuluhan efektif meningkatkan pengetahuan guru mengenai pertolongan pertama DBD.

Abstract
North Jakarta has high incidence of dengue haemorrhagic fever (DHF). To reduce DHF mortality and morbidity, teachers need to be educated on DHF first aid. The purpose of this research is to determine the effectiveness of health education on DHF first aid on private teachers in North Jakarta. Research design was pre-post study and data was taken on September 22nd, 2011. Teachers who attended the session were taken as subjects. Data was taken by questionnaires consisting of 5 questions about DHF first aid, and was tested before and after the education. Data was processed using SPSS version 11.5 and tested with marginal homogeneity. Out of 82 respondents, 34 (41.5%) were female teachers and 48 (58.5%) were male teachers. Pretest results showed level of nowledge as follows: 3 (3.7%) were good, 13 (15.9%) were moderate, and 66 (80.5%) were poor. After the education, it was as follows: 5 (6,1%) were good, 26 (31.7%) were moderate, and 51 (62.2%) were poor. Marginal homogeneity showed significant difference on knowledge before and after the education (p<0.01). To conclude, health education is effective to increase knowledge on DHF first aid."
[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia], 2013
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Syahputra
"Pada akhir tahun 2018 terjadi peningkatan kejadian penyakit DBD yang berada di Kota Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui perbedaan pengetahuan, sikap dan perilaku dari siswa kelas 5 Sekolah Dasar terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) serta Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) guna meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) di sekolah setelah dilaksanakannya kedua metode intervensi yang berbeda yakni metode presentasi dan video edukasi. Penelitian ini menggunakan metode desain quasi experimental dengan teknik rancangan pre test dan post test design.Hasilnya diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil skor pada pengetahuan, sikap dan perilaku siswa setelah diberikan intervensi. Penelitian ini diharapkan dapat menurunkan kejadian penyakit DBD di wilayah Kecamatan Sukmajaya dan meningkatkan pengetahuan siswa sehingga memicu terbentuknya sikap positif dan perilaku yang baik dalam melakukan suatu upaya pencegahan penyakit DBD melalui kegiatan PSN.

In the end of year 2018, there was an increase DHF disease in Depok City This research aims to measure and determine the differences in knowledge, attitude and practice of 5th grade students of Elementary School towards Dengue Hemorragic Fever (DHF) and Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) for increasing larvae free rates (ABJ) in schools with two different intervention methods. This study uses a quasi experimental method design with pre test and post test design techniques. The results of the study revealed that there was an increase in the score on students’ knowledge, attitudes and practice after being given intervention in both the presentation and video education methods. This study is expected to reduce the incidence of DHF in Sukmajaya district area and increase student knowledge so as to trigger the formation of positive attitudes and good behavior in carrying out an effort to prevent DHF disease through PSN activities."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Agriani Dumbela
"Demam Berdarah Dengue DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh nyamukbetina Ae. Aegypti. Sampai saat ini, belum ditemukan pengobatan yang spesifikuntuk menyembuhkan penderita DBD, meskipun strategi vaksinasi telah dilakukandi berbagai negara tropis. WHO menyatakan bahwa strategi pencegahan palingefektif untuk mengendalikan demam berdarah yaitu dengan mengendalikan vektornyamuk, seperti melakukan intervensi mechanical control, fumigasi dan larvasida.Sebuah model matematika pencegahan Demam Berdarah Dengue DBD denganpopulasi tidak tertutup akan dibahas dalam artikel ini. Intervensi kontrol mekanik,fumigasi dan larvasida diimplementasikan ke dalam model untuk memahami carapaling efektif untuk mencegah Demam Berdarah Dengue DBD. Analisis titikkeseimbangan dan kestabilan lokal serta Basic Reproduction Number R0 ditampilkan secara analitik. Beberapa hasil numerik untuk beberapa skenarioberbeda dilakukan untuk menunjukkan situasi yang mungkin ditemukan dilapangan.

Dengue is a mosquito borne viral disease which spread by female Ae. Aegyptimosquito. Until today, there are no specific treatment to cure people, althoughvaccination strategy are undergo in many tropical countries. WHO stated that themost efective prevention strategy to control dengue spread is by controllingmosquito strategy, such as with mechanical control, fumigation and larvacideintervention. A mathematical model of dengue spread among not closedpopulation will be discussed in this article. Intervention of mechanical control,fumigation and larvacide implemented into the model to understand the mostefective way to prevent dengue spread. Analysis of equilibrium points about theirexistence and local stability criteria along with basic reproductive ratio R0 willbe shown analytically. Some numerical results for some different scenario will beperformed to show a possible situation in the field."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65819
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rasnila Lahay
"Tesis ini bertujuan mengembangkan Sistem Infomiasi Penccgahan dan Pemberantnsan penyakit Demam Berdamh berbasis wilayah yang dapat memudahkan dalam proses analisis data yang bermanfhat dalam proses monitoring dan evaluasi program di Kota Bekasi. Pengernbangan sistem dilakukan dcngan mctode .System Development LW Cycle (SDDC) yang terdiri dari tahapan analisa sistem, perancangan sistem dan ujicoba prototipe. Pengembangan dilakukan di tingkat Dinas Kesehatan Kota Bekasi. Hasil penelitian ini adalah pengembangan sistem yang menghasilkan informasi untuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi program bennpa keluaran indilcator kepadatan, ABI, Endemilas dan Fogging sehingga dapat memberikan infcnnasi yang bermanfhat bagi para pengambil keputusan.

This thesis focusing on the Development of Infomation System on The Prevention and Elimination of Dengue Fever based on Regions that can help the process of analyzing data for monitoring and evaluating the programme in Kota Bekasi region. The development of the system used System Development LM? Cycle (SDLC) methode that consist of Analyzing system, Designing System and prototype testing. The development was done in the Health department administration level. The result of this thesis is that the development of the system has produced the indicator output that can be use for monitoring and evaluating the programme. The indicator are the population density, the number of free mosquito-larva, Endemitas ofthe DBD case and Fogging that can be use to support the decision making process."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34261
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Viharsyah Aulia Akbar
"ABSTRACT
Indeks entomologi merupakan sebuah indikator yang menggambarkan kepadatan nyamuk DBD setempat. Kepadatan nyamuk ini akan dipengaruhi oleh bagaimana pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tersebut tentang DBD. Untuk mengetahui hubungan antaranya maka dibuatlah studi ini mengenai tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku tentang demam berdarah dengue yang dihubungkan dengan indeks entomologi di Desa Pangkah, Kabupaten Tegal. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain analitik. Metode pengambilan data adalah menggunakan kuesioner untuk pengetahuan, sikap dan perilaku dan observasi langsung untuk nilai indeks entomologi. Setelah pengambilan data didapatkan nilai indeks entomologi yaitu HI 15%, CI 5% dan BI 18% yang kategorikan kepadatan nyamuk yang rendah. Sedangkan dari kuesioner didadaptkan jumlah pengetahuan tinggi (43%), sedang (38%), rendah (19%), dan jumlah sikap tinggi (96%), sedang (2%), rendah (2%), serta jumlah perilaku tinggi (45%), sedang (44%), rendah (11%). Hasil dari analisis yang dilakukan antara presentase rumah postif larva dengan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku tidak ditemukan sebuah signifikansi yang bermakna.

ABSTRACT
"Entomology index is an indicator that describes the density of mosquito in an area. This" "density is influence on the level of knowledge, attitude and behavior of the community. To understand more about the relation between them, this studi about the relation of knowledge, attitude and behaviour about DF with entomological index in Pangkah Village, Tegal District. This study is a quantitative studi with an analytical design. The methode for data collection is with a questionnaire for knowledge, attitude and behavior and direct observation for the entomology index. After the data collection, it is found that the entomology index are HI" "15%, CI 5% and BI 18% which categorize the density figure as low. While from the questionnaire it is found that the number of knowledge high (43%), middle (38%), low (19%), and number of attitude high (96%), middle (2%), low (2%), and number of behavior high (45%), middle (44%), low (11%). The result after analyzing is found that there is no significance between the proportion of positive houses with the group of knowledge, attitude"
"and behavior."
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Yuniarti
"Lingkungan merupakan salah satu faktor yang sangat berperan dalam timbul dan penyebaran penyakit DBD, baik lingkungan biologis maupun fisik. Perubahan iklim dapat berpengaruh terhadap pola penyakit infeksi dan akan meningkatkan risiko penularan. Intergovernmental Panel on Climate Change tahun 1996 menyebutkan insiden DBD di Indonesia dapat meningkat tiga kali lipat pada tahun 2070. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) telah menjadi penyakit endemik di kota-kota besar di Indonesia. Banyak yang menduga bahwa KLB DBD yang terjadi setiap tahun hampir di seluruh Indonesia terkait erat dengan pola cuaca di Asia Tenggara.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kejadian kasus demam berdarah dengue dengan iklim (curah hujan, kelembaban dan suhu udara) di Kota Administrasi Jakarta Timur. Rancangan penelitian yang digunakan adalah studi ekologi menurut waktu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2009 dan berlokasi di wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur dengan menggunakan data sekunder. Data jumlah kasus demam berdarah dengue yang digunakan berasal dari laporan jumlah tersangka kasus yang tercatat di Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Timur. Data iklim yang digunakan adalah data curah hujan, kelembaban dan suhu udara yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika stasiun Meteorologi Kemayoran Jakarta.
Hasil penelitian hubungan kejadian kasus demam berdarah dengue dengan iklim di Kota Adminitrasi Jakarta Timur pada tahun 2004-2008 ini menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kelembaban udara (p=0,01) dan tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan curah hujan (p=0,1) dan suhu udara (p=0,28). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa peningkatan kelembaban udara berpengaruh terhadap peningkatan kejadian kasus demam berdarah dengue. Oleh karena itu, diperlukan suatu kerjasama antar lembaga terkait yaitu Dinas Kesehatan dan BMKG sebagai pihak yang berwenang terhadap data kelembaban. Jika terjadi peningkatan kelembaban pihak BMKG disarankan untuk segera menginformasikan kepada dinas kesehatan, agar dinas kesehatan dapat waspada dan segera melakukan kegiatan untuk mengantisipasi kejadian kasus DBD dengan melakukan kegiatan preventif, seperti fogging dan pemeriksaan jentik berkala.

Environment is one of the most important factor in occurance and distribution of DHF, both of biologic and phisycs environment. Climate change can influence to infection disease pattern and will increase spreading risk. Intergovernmental Panel on Climate Change in 1996 predicted that DHF incidence in Indonesia would be tripled in 2070. Dengue hemorrhagic fever (DHF) has become endemic in many big cities in Indonesia. Most people predict that KLB of DHF happened every year almost in all of in Indonesia has strong relation with climate pattern in South East asia.
The objective of this research is to know correlation DHF cases and pattern of the climate variability in East Jakarta. This research uses the design of ecological time trend study. This research was did on May-June 2009 and located in East Jakarta District with used secondary data. Number of DHF cases were used the results indicate that DHF cases have significant related to humidity (pV=0,01) and didn?t have significant related to precipitation (p=0,1) and temperature (p=0,28).
The conclusion of this study is the increase of humidity can influence the occurance of DHF cases. Therefore, cooperation between health office and Geophisycs, Climate and Meteorologic Board is needed. If the increasing of humidity happen. Geophisycs, Climate and Meteorologic Board is suggested to inform to the health office immediately. In order that health office can be aware and the anticipating of DHF cases program can be done immediately by doing preventive program, such as fogging and periodic larva infection.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amrul Hasan
"Demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan masyarakat hingga saat ini di Kota Bandar Lampung dengan jumlah penderita yang terus meningkat. Pada tahun 2001 Incidence rate sebesar 13,56 per 100.000 penduduk, meningkat menjadi 109,8/100.000 penduduk pada tahun 2006 dan akhir Februari 2007 Kota Bandar Lampung dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam berdarah dengue lokal.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kebiasaan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pencegahan gigitan nyamuk dengan kejadian demam berdarah dengue di Kota Bandar Lampung, menggunakan desain kasus kontrol dengan jumlah sampel sebanyak 406 individu terdiri dari 203 kasus dan 203 kontrol. Kasus adalah individu yang menderita DBD yang pernah dirawat di rumah sakit dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung dari tanggal 1 Maret 2007 sampai 15 Mei 2007, sedangkan kontrol dipilih dari tetangga kasus yang bertempat tinggal dalam radius 100 meter dari tempat tinggal kasus. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2007. Pengumpulan data dilakukan dengan mengunjungi rumah kasus dan dan kontrol kemudian diwawancarai dan observasi lingkungan rumah.
Hasil penelitian diketahui ada hubungan kebiasaan melakukan PSN dengan kejadian demam berdarah dengue, individu yang tidak melakukan PSN berisiko 5,85 (95% CI : 2,86 - 11,99) kali terkena DBD, sedangkan individu yang melakukan 1 jenis PSN (menguras atau menutup atau mengubur) berisiko 2,22 (95% CI : 1,32-3,72) kali untuk terkena DBD dibandingkan dengan individu yang melakukan PSN setelah dikontrol dengan variabel riwayat tetangga yang pemah sakit DBD, keberadaan benda yang dapat penampung air di sekitar rumah dan kebiasaan melakukan pencegahan gigitan nyamuk. Ada hubungan antara kebiasaan melakukan pencegahan gigitan nyamuk dengan kejadian DBD, Individu yang tidak pernah melakukan pencegahan gigitan nyamuk berisiko 7,82 (95% CI : 4,12-14,86) kali untuk terkena DBD, sedangkan individu yang melakukan 1 pencegahan (mengunakan penolak nyamuk di oles di kulit repellent atau anti nyamuk bakar atau menyemprot ruangan dengan pembasmi serangga) berisiko 4,21 (95% CI : 2,31 - 7,65) kali untuk terkena DBD dibandingkan dengan individu yang melakukan 3 pencegahan gigitan nyamuk setelah dikontrol dengan variabel umur, riwayal tetangga pernah sakit DBD, keberadaan benda yang dapat menampung air di sekitar rumah dan kebiasaan melakukan PSN.
Untuk menanggulangi DBD kegiatan PSN perlu dilakukan secara teratur minimal satu minggu sekali. Untuk mencegah terjadi terkena DBD dapat dilakukan melindungi diri agar tidak digigit nyamuk terutama 2 jam sebelum matahari terbit dan terbenam dengan menggunakan anti nyamuk yang di oles di kulit, anti nyamuk semprot ataupun electrik/bakar.

Dengue haemorrhagic fever most important public health problem in Bandar Lampung today. Increasing case occure from 2001 to 2006, if 2001 incidence rate 13,56/ 100.000 became 109,8/ 100.00 at 2006 and the end of February 2007 stated Bandar Lampung local outbreak dengue haemorrhagic fever.
A case-control study was conducted to explore correlation the risk factor of dengue infection in Bandar Lampung from 20 April to 30 May 2007. 230 case and 230 control were included for statisyical analysis. After further adjusting the confounder there are strong correlation between habitual Eliminating Mosquitos Breeding Sites and use personal protective (eg; use repellent, mosquito coil and use insecticide hand sprayer) with dengue case.
Individual has one PSN estimated to be 2,22 (95% Cl : 1,32-3,72) times as great for individual has 3 PSN and individual did not PSN estimates to be 5,85 (95% CI : 2,86 - 11,99) times as great has dengue fever for individual has 3 PSN after controlled by history neightborhood DHF, water container around house, use mosquitoes prevention bites. Individual use one mosquitoes prevention bites estimated to be 4,21 (95% Cl : 2,31-7,65) times as great for individual use three mosquitoes prevention bites and individual did not use mosquitoes prevention bites estimated to be 7,82 (95% CI : 4,12- 14,86) times as great for individual use three mosquitoes prevention bites.
Dengue fever is a mosquitoes-bome disease and the risk of person contracting the disease is determined by individu behaviour in eliminating mosquitos breeding sites and use mosquitoes prevention bites in Bandar Lampung.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Purwanto
"Penelitian ini menyelidiki kejadian penyakit DBD tahun 2012 di Kecamatan Karawang Barat, Kecamatan Telukjambe Timur dan Kecamatan Karawang Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik individu, lingkungan biologik rumah, lingkungan fisik rumah dan perilaku terhadap kejadian penyakit DBD. Penelitian dengan disain kasus kontrol, dan perbandingan jumlah kasus kontrol 156:156.
Hasil analisis penelitian, variabel yang berhubungan bermakna dengan kejadian penyakit DBD adalah kebiasaan gantung pakaian di luar lemari, kebiasaan menutup tempat penampungan air (TPA) dan kebiasaan mengubur barang-barang bekas/membuangnya jauh dari area rumah. Analisis risiko menunjukkan kelompok yang berisiko berpeluang terkena penyakit DBD 4,049 kali dibanding pada kelompok yang tidak berisiko.
Kesimpulan analisis multivariat, ada 4 variabel independen yang diduga mempunyai hubungan signifikan dengan kejadian penyakit DBD, yaitu kebiasaan gantung pakaian di luar lemari, kebiasaan pakai obat nyamuk/repellent, kebiasaan menutup TPA, dan kebiasaan mengubur barang-barang bekas / membuangnya jauh dari area rumah. Dari empat variabel tersebut yang terbesar pengaruhnya terhadap kejadian penyakit DBD adalah variabel kebiasaan gantung pakaian di luar lemari dengan OR = 2,908.

This study investigates the incidence of dengue fever in 2012 in West Karawang District, East Telukjambe District and East Karawang District. This study aimed to determine the relationship of individual characteristics, the biological environment, the physical environment and behavior on the incidence of DHF. Study with case-control design, and a number of case-control comparison of 156:156.
Results of analysis, variables significantly associated with the incidence of DHF is custom of hanging clothes outside cabinets, custom cover water reservoirs and the custom of burying the secondhand goods / throw away from the home area. Risk analysis showed that the group exposed to potential risk of DHF 4.049 times than in those not at risk.
Conclusion multivariate analysis, there are 4 independent variables thought to have a significant relationship with the incidence of DHF, which is in the custom hanging clothes outside cabinets, custom-made mosquito coil / repellent, custom cover water reservoirs, and customs burying the secondhand goods / throw away from the home area. Of the four variables are the largest influence on the incidence of DHF is variable in habit of hanging clothes outside the closet with OR = 2.908.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35980
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erdi Komara
"Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah DKI dalam pemberantasan penyakit DBD adalah dengan adanya Juru Pemantau Jentik (Jumantik) yang bertugas melakukan pemeriksaan jentik secara berkala, sehingga diharapkan dapat mengurangi kejadian kasus DBD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Jumantik di Kecamatan Tebet Kodya Jakarta Selatan dengan metode pendekatan cross sectional dan melibatkan 81 Jumantik sebagai sampel. Metode analis data menggunakan analisis univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor usia berhubungan dengan kinerja Jumantik (p=0,043), dan kesesuaian honor (p = 0,03). Faktor lain yang tidak berhubungan dengan kinerja Jumantik adalah tingkat pendidikan (p = 0,47), status pekerjaan (p = 0,08), masa kerja (p = 0,59), tingkat pengetahuan (p = 0,39), pelatihan PSN (p = 0,59), frekuensi pelatihan (p = 0,49), perlengkapan PSN (p = 0,13), kartu berobat gratis (p = 0,56), pemberian bubuk larvasida (p = 0,22) dan lingkungan (p = 0,49).
Kesimpulan dari penelitian ini terdapat dua variabel yang mempengaruhi kinerja Jumantik di Kecamatan Tebet yaitu usia dan kesesuaian honor, meskipun perlu adanya penelitian lebih lanjut.

The once of Jakarta government policies were to eradication dengue haemorrhagic fever (DHF) case with the Jumantik (mosquito larvae monitor) who task of inspection larvae periodically, so the expected to decrease the DHF cases. This study aims to determine the factors that can influence Jumantik work performance in the district Tebet South of Jakarta with cross-sectional approach method and involved 81 Jumantik as the sample. The data was analyzed by univariate and bivariate.
Reseach result, there was correlation of age with Jumantik work performance (p=0,043), and correlation of the suitability of honor with Jumantik work performance (p = 0,03). Other factors there were no correlation with Jumantik work performance is level of education (p = 0,47), employment status (p = 0,08), longer work as Jumantik (p = 0,59), level of knowledge (p = 0,39), training of PSN (mosquito larvae eradication) (p = 0,59), frequency of training (p = 0,49), PSN tools (p =0,13), free medical treatment card (p = 0,56), larvasida of provision (p = 0,22) and work environment (p = 0,49).
Conclutions of the study there are two variables that affect Jumantik work performance that level of age and suitability of honor, although need for further reseach.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>