Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49487 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mariana Lasmida Rohana
"Penelitian ini akan menganalisa bagaimana perusahaan FMCG bisa memperbaiki usaha pemasaran dan proses produksi untuk memperoleh keterikatan konsumen melalui program tanggung jawab sosial perusahaan. Program tanggung jawab sosial kadang dianggap hanya untuk mencari nama. Seharusnya, program ini digunakan sebagai jembatan menuju pelanggan, di mana pelanggan bisa berkontribusi, maka dari itu meningkatkan kesadaran dan kepercayaan. Hal-hal yang disebutkan di dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterikatan konsumen, yakni semua hal yang berhubungan dengan kondisi emosional dan perilaku konsumen terhadap suatu produk. Landasan teori penelitian ini adalah dynamic capability, menganalisis bagaimana perusahaan harus beradaptasi untuk menganggapi tuntuntan masalah lingungan dengan program tanggung jawab sosial yang masuk akal, dan juga teori stakeholder based competition, karena tanggung jawab sosial berhubungan dengan hampir seluruh bagian stakeholder suatu perusahaan.

This research will elaborate on where can FMCG firms improve their marketing and production practices to engage consumer through Corporate Social Responsibility (CSR) activities.  Some firms confuse CSR by just renaming purpose for publicity. Nonetheless, the better way to use CSR as a bridge to your consumer is when they are involved, therefore increasing awareness and trust. Practices discussed in this study aim to increase consumer engagement, which is anything in regard to emotional and behavioural conditions on a consumer to your brand. Perspectives in this research is dynamic capability, because firms has to be adaptable more than ever to keep up with the current environmental pressure, in relation to have visible and effective CSR practices. This research also views the stakeholder based competition perspective. This is important as this research deals with CSR that interacts with most of stakeholder.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Budi Satrio
"Program tanggung jawab sosial perusahaan swasta atau lebih dikenal dengan corporate social responsibility (CSR) merupakan suatu program yang masih penuh kontroversi. Ada pihak yang mendukung CSR dan menyadari pentingnya CSR dilakukan oleh perusahaan, namun ada yang tidak mendukung dengan beranggapan bahwa tidak mungkin program CSR dapat menguntungkan perusahaan di masa mendatang karena hanya membuang uang perusahaan.
Penelitian ini mengambil kasus PT. Unilever Indonesia karena PT. Unilever Indonesia merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia. Perusahaan ini sudah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1934. PT. Unilever Indonesia mengklaim dirinya sebagai satu-satunya perusahaan di Indonesia yang tidak terkena dampak krisis moneter. Selain itu PT. Unilever Indonesia sedang melakukan tiga program CSR yaitu SME Development, Forum Brantas Bersih dan Program ICD.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui sebab-sebab PT. Unilever Indonesia melakukan program CSR dan bagaimana CSR dijadikan alat komunikasi perusahaan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dan model komunikasi yang digunakan adalah P-Proses.
Dari penelitian ini diketahui bahwa PT Unilever Indonesia melaksanakan CSR karena program CSR sejalan dengan falsafah, tujuan dan keyakinan perusahaan. PT. Unilever Indonesia telah membuktikan keuntungan menjalankan program CSR. Perusahaan atau sektor swasta lainnya diharapkan dapat mengadopsi atau bahkan menciptakan program CSR karena selain sangat mudah dilakukan, CSR juga sangat menguntungkan perusahaan dan stake holdernya."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T8738
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Grace Sisca N.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Yuni Anggraeni
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh intensitas persaingan, slack resources, serta feminisme dewan terhadap kualitas pengungkapan CSR. Intensitas persaingan diproksikan dengan nilai Hirschman-Herfindahl Index, slack resources diproksikan dengan ln kas dan setara kas, dan feminisme dewan diproksikan dengan diversifikasi gender pada struktur direksi serta dewan komisaris secara terpisah. Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji peran moderasi feminisme dewan dalam mempengaruhi hubungan tersebut. Penelitian dilakukan pada 114 firms-years yang terdaftar di BEI dan menerbitkan laporan keberlanjutan selama 2012-2014.Metode yang digunakan ialah analisis regresi moderasi dengan unbalanced panel data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas persaingan dan slack resources berpengaruh positif, feminisme direksi tidak berpengaruh, sedangkan feminisme dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap kualitas pengungungkapan CSR. Feminisme direksi dan dewan komisaris tidak memoderasi hubungan tersebut yang kemungkinan disebabkan rendahnya proporsi wanita dalam struktur dewan perusahaan publik di Indonesia.

This research examines the impact of competitive intensity, slack resources, and board's feminism as the determinants of CSR disclosure quality. Hirschman Herfindahl Index is the proxy for competitive intensity, ln cash and equivalent for slack resources, and gender diversity in board of directors and commissioners for board's feminism, separately. This research also examines the role of board's feminism as a moderating in the relationship between them. The sample consists of 114 firms years which listed in IDX and reporting sustainability report for 2012 2014.The method of this study is using moderated regression analysis with unbalanced panel data.
It found that competitive intensity and slack resources have positive impact on CSR disclosure quality, while the feminism on board of commissioners is negatively related but not for the directors. It also found that feminism on directors and commissioners do not moderate those relationships which maybe due to the proportion of women sitting on boards in Indonesian public companies is strikingly low.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T48856
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gregorius Magnus Arya Sena
"Penelitian ini dilakukan untuk mengamati faktor determinan pengungkapan laporan keberlanjutan ditinjau dari teori dasar tanggung jawab sosial perusahaan dan juga mengamati dampak pelaporan keberlanjutan terhadap nilai perusahaan di Indonesia. Terdapat empat teori dasar tanggung jawab sosial yang digunakan, teori legitimasi, teori keagenan, teori berbasis sumber daya, dan teori sinyal.
Dalam penelitian ini, pengungkapan laporan keberlanjutan dibagi menjadi tiga jenis, pengungkapan laporan keberlanjutan yang terintegrasi dengan laporan tahunan, laporan keberlanjutan yang bersifat stand alone report berbasis GRI, dan laporan keberlanjutan stand alone report berbasis GRI dengan penjaminan eksternal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teori legitimasi dan teori sinyal adalah dua teori yang memicu perusahaan di Indonesia untuk melakukan pengungkapan laporan keberlanjutan, yang diturunkan dari variabel ukuran entitas dan tingkat likuiditas.
Penelitian ini menggunakan sampel dari 251 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2014-2016 dengan mengecualikan perusahaan yang bergerak di sektor keuangan.

This research is conducted to observe the determinant factor of sustainability report disclosure derived from the fundamental theory of corporate social responsibility. There are four fundamental theories of social responsibility used, legitimacy theory, agency theory, resource based view, and signaling theory.
In this research, the disclosure of sustainability report is divided into three types, sustainability report disclosure that is integrated with annual report, GRI based stand alone sustainability report, and GRI based stand alone sustainability report with external assurance.
The results of this study indicate that theories of legitimacy and signal theory are two theories that trigger companies in Indonesia to conduct disclosure of sustainability reports, derived from entity size variables and liquidity levels.
This study uses a sample of 251 companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the year 2014 2016 by excluding companies engaged in the financial sector.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa
"Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh agresivitas pajak perusahaan terhadap pengungkapan CSR, serta menganalisis pengaruh firm risk yang memoderasi hubungan antara agresivitas pajak perusahaan dan pengungkapan CSR. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2013-2015 dengan total sampel sebanyak 309 sampel observasi yang memenuhi kriteria purposive sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengungkapan CSR dalam periode penelitian tersebut. Kemudian agresivitas pajak ditemukan tidak memiliki pengaruh negatif terhadap pengungkapan CSR. Pemoderasi firm risk ditemukan memiliki pengaruh positif terhadap hubungan antara agresivitas pajak dan pengungkapan CSR.

The purpose of present study is to test relations between corporate social responsibility and tax aggressiveness, and examines firm risk could moderate the relation between corporate social responsibility and tax aggressiveness. Empirical investigation is conducted on listed companies in Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2013 to 2015, using purposive sampling method; the final sample of observation is 309 firm-years.
The result found the increasing of CSR disclosure in research period. Then, tax aggressiveness do not have negative impact on the disclosure of CSR. In addition, firm risk could support the negative impact between tax aggressiveness and the disclosure of CSR.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T48756
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Khairunnisa Rosalin
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Niat Beli Produk Uniqlo U Future Lifewear Essentials. Untuk merek-merek fast fashion, peran tanggung jawab sosial penting sebagaimana sustainability tengah menjadi isu yang sangat diperhatikan sehingga banyak diluncurkan koleksi pakaian berkelanjutan. Tanggung jawab sosial dapat membantu dalam mengukur niat beli konsumen atas produk tersebut. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif eksplanatif dengan menggunakan online survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial korporasi memiliki pengaruh terhadap niat beli produk dari Uniqlo U Future Lifewear Essentials dengan pengaruh paling besar melalui Perceived Consumer Effectiveness. Hasil penelitian merekomendasikan bahwa perlu dipertahankannya tanggung jawab sosial korporasi terhadap lingkungan terutama dalam penggunaan sustainably sourced materials sekaligus lebih banyak lagi program tanggung jawab sosial untuk kedepannya. Selebihnya juga diperlukan komunikasi lebih terbuka terkait environmental sustainability dengan memanfaatkan kanal media sosial untuk memaksimalkan penyampaian informasi terkait kegiatan/program CSR lingkungan. Terlebih, dapat dimanfaatkan juga strategi corporate social marketing untuk untuk meningkatkan perceived consumer effectiveness terhadap produk yang ditawarkan.

This study aims to analyse the impact of corporate social responsibility programs towards consumer’s purchase intention of the Uniqlo U Future Lifewear Essentials products. For fast fashion brands, the role of corporate social esponsibility is deemed as important as currently many fast fashion brands are under scrutiny in regards to their sustainability issues. This drives many of the brands to launch multiple collections of sustainable clothings. To find out whether consumers are interested to buy these products, corporate social responsibility is said to be helpful in measuring their purchase intention. The study uses a quantitative-explantive approach utilising online survey as data. Result of the study proves that corporate social responsibility programs do have an impact towards consumer’s purchase intention of the Uniqlo U Future Lifewear Essentials products, with the most significant impact through the perceived consumer effectiveness variable. Consequently, it is recommended to maintain the environmental corporate social responsibility especially in regards to the use of sustainably sourced materials for the products while simultaneously exploring more corporate social responsibility programs to be implemented in the future. Furthermore, a more open communication with the consumers regarding the environmental corporate social responsibility programs that are being implemented is very much needed. Channels such as social media can be make use of to convey informations concerning the environmental corporate social responsibility programs. Lastly, corporate social marketing strategy can be implemented into the marketing strategies of the Uniqlo U Future Lifewear Essentials products as it can increases the perceived consumer effectiveness and lead them towards purchase."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farih Romdoni Putra
"Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 pada prinsipnya membebankan kewajiban kepada negara untuk menggunakan sumber daya alam untuk kemakmuran rakyat. Salah satu sumber daya alam di Indonesia yang melimpah adalah sumber daya tambang. Perusahaan, baik swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang bergerak di bidang pertambangan sangat banyak jumlahnya di Indonesia. Perusahaan swasta yang bergerak di bidang pertambangan tersebut berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007, dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara diberikan kewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial, sedangkan untuk perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pertambangan selain tunduk pada peraturan perundang-undangan di atas juga tunduk pada ketentuan tanggung jawab sosial yang ada di Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. Peraturan perundangundangan serta pelaksanaan tanggung jawab sosial pada perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pertambangan lebih baik jika dibandingkan dengan perusahaan swasta. Tidak semua perusahaan swasta yang bergerak di bidang pertambangan melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Oleh karena itu, peraturan perundangundangan yang mengatur tanggung jawab sosial bagi perusahaan swasta perlu diperbaiki agar kemakmuran rakyat dapat tercipta.

Article 33.3 of Indonesia Constitution 1945 constitute government to use natural resources for wealthy of the people. One of its kind is mining resources. There are many mining company, even private or state owned enterprises (BUMN) in Indonesia. Pursuant to Law No. 40 2007 concerning Company, Law No. 25 2007 concerning Investment, and Law No. 4 2009 concerning Mineral and Coal Mining, private mining company have obligation to do corporate social responsibility, however for BUMN also bound with Law No. 19 2003 concerning BUMN. Corporate social responsibility regulation for BUMN is better than corporate social responsibility regulation for private mining company. Not all private company do their corporate social responsibility obligation. Corporate social responsibility regulation for private mining company must be revised for people welfare."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T41378
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25289
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Radita Setyawati
"ABSTRAK
Studi mandiri ini memaparkan mengenai bagaimana keterkaitan antara agresivitas pajak dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Sebagaimana yang diketahui pajak merupakan salah satu faktor dalam menentukan keputusan-keputusan perusahaan. Bagi masyarakat pajak perusahaan merupakan hal penting karena pajak perusahaan dapat mendanai fasilitas umum. Sehingga aktivitas agresif pajak perusahaan dinilai negatif masyarakat. Dengan melakukan CSR pemilik perusahaan atau perusahaan dapat mengurangi efek negatif akibat aktivitas agresif pajak perusahaan. Oleh karena itu, hal ini dapat menjadi motif bagi perusahaan untuk melakukan CSR. Namun, banyak penelitian membuktikan bahwa kebanyakan perusahaan yang melakukan CSR secara bertanggung jawab justru memiliki kecenderungan tingkat agresivitas pajak yang relatif rendah.

ABSTRACT
This independent study describes how the relationship between tax aggressiveness with corporate social responsibility. As is known tax is one factor in determining the company 39;s decisions. For comunity, the corporate tax is important because the company tax can fund public facilities. So the tax aggressive activities of corporate is considered negative by society. By doing CSR the owner of a company or company can reduce the negative effect due to aggressive activity of corporate tax. Therefore, this can be a motive for companies to conduct CSR. However, many studies show that most companies that do CSR responsibly have a tendency of relatively low tax aggressiveness."
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>