Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152594 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Alfi Satari
"Kota Bogor sebagai salah satu kota yang sedang berkembang dihadapkan pada permasalahan transportasi. Salah satu yang menjadi masalah transportasi adalah angkutan umum yang ada di Kota Bogor. Angkutan umum yang ada tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal sehingga pertumbuhan kendaraan pribadi cukup tinggi yang menyebabkan jalan di Kota Bogor semakin padat. Melihat permasalahan itu, Pemerintah Kota Bogor mengeluarkan kebijakan penataan angkutan umum yang bertujuan agar mengalihkan pengguna angkutan pribadi ke angkutan umum. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan implementasi kebijakan penataan angkutan umum. Penelitian ini menggunakan teori konsep implementasi kebijakan dari Bhuyan, Jorgensen, dan Shara (2010, p.6) dalam mengalisis implementasi kebijakan penataan angkutan umum. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist. Data diperoleh dari wawancara, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan implementasi kebijakan penataan angkutan telah dilaksanakan dengan mengacu kepada mengembangkan angkutan massal, namun dalam pelaksanaan di lapangan dihadapkan pada sejumlah hambatan yang membuat implementasi kebijakan tersebut tidak berjalan dengan baik. Hal-hal yang menjadi kendala adalah keterbatasan anggaran dan SDM, komunikasi yang tidak menyeluruh diantara stakeholder serta sejumlah tantangan yang tidak diperkirakan dalam perencanaan sehingga pengembangan angkutan massal belum berhasil dicapai.

Bogor City as one of the developing city is faced with transportation problems. One of the problems of transportation is public transportation in Bogor City. Existing public transportation is not able to provide maximum services so that the growth of private vehicles is high enough to cause roads increasingly crowded in Bogor City. Seeing the problem, the Local Government of Bogor City issued a policy of arrangement of public transportation that aims to divert private transport users to public transport. This study aims to describe the implementation of public transportation adjustment policy. This research uses the theory of policy implementation concept from Bhuyan, Jorgensen, and Shara (2010, p.6) in analyzing the implementation of public transportation adjustment policy. This research uses post-positivist approach. Data were obtained from interviews, and literature studies. The result of the research shows that the implementation of the transportation adjustment policy has been implemented with reference to the development of mass transportation, but in the field, implementation faced with a number of problems that make the implementation of the policy did not run well. The obstacles are limited budget and human resources, lack of communication among stakeholders and a number of unexpected challenges in planning so that mass transportation development has not been achieved."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grimaldi Adya Aseanda
"ABSTRACT
Peningkatan pembangunan kota dan peningkatan populasi memunculkan kebutuhan untuk bergerak yang membutuhkan sejumlah ruang kemudian berdampak pada kebutuhan akan fasilitas transportasi
dalam mobilitasnya antara ruang-ruang regional. Pertumbuhan populasi yang tinggi menciptakan ketidakseimbangan antara infrastruktur publik yang tersedia dan jumlah orang yang membutuhkannya, yang mana
menyebabkan kurangnya layanan kota, termasuk di sektor transportasi. Situasi ini menjadikan masalah transportasi di perkotaan menjadi perhatian penting karena di perkotaan area pergerakan orang dan barang terjadi dengan cepat dan kompleks. Pengamatan dilakukan dalam penelitian ini untuk melihat bagaimana pola spasial layanan angkutan umum dan untuk mengetahui pola kesenjangan antara kebutuhan pergerakan dan ketersediaan moda transportasi umum. Verifikasi data terkait dengan pengembangan a sistem layanan transportasi antara kondisi nyata di daerah penelitian dan master plan dilakukan dengan membandingkan area yang dilayani dengan baik, area yang dilayani dengan sedang, dan area yang kurang terlayani. Analisis spasial deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk menjelaskan layanan pola dan celah dalam sistem transportasi. Dalam penelitian ini hasilnya menunjukkan kesenjangan masih terjadi meskipun pola
ayanannya cukup baik. Kesenjangan terjadi di Bogor Wilayah kota yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor karena operasi angkutan umum yang berfokus pada Pusat kota.

ABSTRACT
Increased urban development and increased population raises the need to move that requires a number of spaces and then have an impact on the need for transportation facilities in its mobility between regional spaces. High population growth creates an imbalance between available public infrastructure and the number of people who need it, whichever causing a lack of city services, including in the transportation sector. This situation makes transportation problems in urban areas an important concern because in urban areas the movement of people and goods occurs quickly and complexly. Observations were made in this study to see how the spatial patterns of public transport services and to determine the pattern of gaps between the movement needs and the availability of public transportation modes. Data verification related to the development of a transportation service system between real conditions in the study area and the master plan is carried out by comparing areas that are well served, areas that are served medium, and areas that are not served. Descriptive spatial analysis is used in this study to explain service patterns and gaps in the transportation system. In this study the results show that the gap still occurs despite the pattern the service is good enough. Gaps occur in Bogor City areas bordering Bogor Regency due to public transport operations that focus on the city center."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Irene
"Terintegrasinya layanan Mikrotrans dalam sistem BRT dan Program Jaklingko menjadi salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mode share masyarakat pada transportasi publik yang dimana tujuan jangka panjangnya adalah untuk mengatasi kemacetan di DKI Jakarta. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi kebijakan layanan Mikrotrans yang didukung dengan opini dari masyarakat selaku pengguna Mikrotrans dengan menggunakan teori implementasi kebijakan yang dibawakan oleh Merilee. S. Grindle dan teori faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan The Policy Implementation Assessment Tools yang dikemukakan oleh Bhuyan, Jorgensen, dan Sharma (2010). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dan Teknik pengumpulan data mixed method yaitu survei dan wawancara mendalam. Teknis analisis yang digunakan untuk data kuantitatif adalah teknis analisis univariat dan teknis analisis illustrative untuk data kualitatif. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa implementasi kebijakan layanan Mikrotrans di DKI Jakarta dapat dikatakan baik dikarenakan telah sesuai dengan tujuan dan desain kebijakan, meskipun masih ditemukan beberapa hal yang harus ditinjau kembali dan ditingkatkan kualitasnya agar implementasi kebijakan layanan Mikrotrans ini dapat mencapai target dan hasil yang maksimal.

The integration of Mikrotrans services in the BRT system and the Jaklingko Program is one of the government's efforts to increase public mode share in public transportation, where the long-term goal is to overcome congestion in DKI Jakarta. Therefore, this study aims to find out how the implementation of Mikrotrans service policies is supported by opinions from the public as Mikrotrans users by using the theory of policy implementation presented by Merilee. S. Grindle and the theory of factors influencing policy implementation in The Policy Implementation Assessment Tools put forward by Bhuyan, Jorgensen, and Sharma (2010). This research uses a descriptive quantitative approach and mixed method data collection techniques, namely surveys and in-depth interviews.The analysis technique used for quantitative data is univariate analysis technique and illustrative analysis technique for qualitative data. The results of this study found that the implementation of Mikrotrans service policies in DKI Jakarta can be said to be good, although there are still some things that need to be reviewed and improved in quality so that the implementation of Mikrotrans service policies can achieve targets and maximum results."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Qurota Uyuny Syarief
"Minimnya minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum salah satunya minimnya akses angkutan umum dalam hal ini sebagai moda utama. Layanan first mile dan last mile merupakan bagian penting dari sistem transportasi umum, yang terdiri dari berjalan kaki, bersepeda, transportasi online, dan mikrotrans. Hal ini masih menjadi kendala masyarakat untuk menggunakan transportasi umum yang dapat dilihat dari segi infrastruktur, sistem, moda yang tersedia dan berbagai faktor lainnya. Sehingga dalam rangka mendukung peningkatan minat masyarakat dalam menggunakan angkutan umum, perlu dilakukan evaluasi kualitas sistem pelayanan angkutan umum first mile dan last mile berdasarkan pandangan masyarakat. Dimana, pada penelitian ini dibatasi pada jenis moda MRT Jakarta. Sehingga didapatkan hasil evaluasi dari berbagai sistem pelayanan first mile/last mile untuk MRT Jakarta. Dan Menyiapkan usulan perbaikan sistem pelayanan first mile dan last mile untuk MRT Jakarta.

The lack of public interest in using public transportation was one of them the lack of access to public transportation in this case as the main mode. First mile and last mile services are an important part of the public transportation system, which consists of walking, cycling, online transportation, and microtrans. This is still an obstacle for people to use public transportation which can be viewed in terms of infrastructure, systems, available modes and various other factors. So that in order to support increasing public interest in using public transportation, it is necessary to evaluate the quality of the first mile and last mile public transportation service system based on the public's view. Where, in this study, it is limited to the type of MRT Jakarta mode. So that the evaluation results obtained from various first mile/last mile service systems for MRT Jakarta. And Prepare proposals for improving the first mile and last mile service system for MRT Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lazuardi Pradipta Kasidyan
"Skripsi ini membahas tentang polemik yang berkembang dari regulasi angkutan umum berbasis daring di Indonesia. Kemunculan angkutan umum berbasis daring yang tidak disertai regulasi pada tahun 2015 memunculkan permasalahan di masyarakat yaitu (1) isu keselamatan, (2) tarif, (3) suspensi dan kemitraan, (4) ketertiban dan keamanan, dan (5) konflik dengan angkutan konvensional, sehingga pemerintah perlu untuk mengeluarkan kebijakan yang dapat mengatasi permasalahan tersebut, namun regulasi yang dikeluarkan pemerintah menjadi polemik karena tarik-menarik kepentingan aktor terkait kebijakan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan Teori Kebijakan Publik dari Riant Nugroho untuk memahami isu kebijakan, kemudian menentukan isu kebijakan publik menggunakan indikator yang dikemukakan oleh Riant Nugroho. Selanjutnya penelitian ini menggunakan Model Analisis Kebijakan dari William N. Dunn untuk memahami tahapan tertentu dalam serangkaian proses pembuatan kebijakan publik. Penelitian ini memfokuskan pada tahap penyusunan agenda dalam kebijakan angkutan umum berbasis daring dari tahun 2015 hingga 2018. Dalam rentang waktu tersebut terjadi beberapa kali perubahan peraturan dikarenakan pemerintah terlambat dalam membuat regulasi dan kesulitan menemukan titik tengah yang dapat mengakomodasi semua kepentingan para aktor yang terlibat.

This thesis discusses the growing polemic of online-based public transportation regulations in Indonesia. The emergence of online-based public transportation that is not accompanied by regulation in 2015 raises problems in the community, namely (1) safety issues, (2) tariffs, (3) suspension and partnerships, (4) order and security, and (5) conflicts with conventional transportation, so that the government needs to issue policies that can overcome these problems, but regulations issued by the government are a polemic because of the attraction of the interests of actors related to the policy. This research uses Riant Nugroho's Public Policy Theory to understand policy issues, then determine public policy issues using Riant Nugroho's indicators. Furthermore, this study uses William N. Dunn's Policy Analysis Model to understand certain stages in a series of public policy making processes. This research focuses on the agenda setting stage of online-based public transport regulations from 2015 to 2018. In that time period there have been several changes in regulations because the government is late in making regulations and has difficulty finding a midpoint that can accommodate all the interests of the actors involved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Bayu Hadi Erlangga
"ABSTRAK
Sarana angkutan umum di Kota Bogor bermula dari Becak, delman dan bemo. Ketiganya menjadi kendaraan penghubung dengan stasiun kereta dan pusat perdagangan. Namun, masyarakat lebih memilih bemo karena dapat melaju lebih cepat. Oleh karenanya, Pemerintah Kota untuk pertama kalinya menetapkan beberapa trayek bemo pada 1982 di pusat Kota Bogor. Minat masyarakat terhadap bemo mulai berkurang setelah peremajaan bemo menjadi angkot (angkutan kota), karena angkot memiliki kapasitas penumpang yang lebih banyak dari bemo. Setelah itu, Pemerintah Kota juga mulai menetapkan rute trayek angkutan umum yang meluas ke wilayah pinggiran kota pada 1994 dan di dominasi oleh kendaraan angkot.

ABSTRAK
Public transport in City of Bogor began from pedicab, horse cart and mobile. The three, became the feeder transport of train station and trading center. But, the trimobile was chosen by people interest because they can run faster. Therefore, the City Government for the first created the routes of trimobile on 1982 in the central of the city. The people interest about trimobile began to decrease after the replacement of trimobile to public-car, because their capacity are larger than trimobile. After that, the City Government also began to create the routes of public transport extends to side area of the city on 1994 and the routes was dominated by public-car."
2015
S60037
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Angkutan kota merupakan sarana transportasi yang paling penting dalam penunjang mobilitas penduduk terutama untuk pengguna jasa angkutan. Angkutan kota ini pada setiap harinya selalu mengangkut penumpang terutama pada jam-jam sibuk yaitu pada pagi dan sore hari."
620 JTEK 9 (1-2) 2010
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ikhsan Asa Pambayun
"Biskita Trans Pakuan Bogor merupakan salah satu layanan angkutan umum berbasis Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Bogor yang dikelola oleh oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan dan diselenggarakan oleh operator PT Kodjari Tata Angkutan berdasarkan standar pelayanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. BPTJ Kementerian Perhubungan telah membuat sebuah sistem informasi transportasi umum yang terintegrasi berbasis mobile untuk Biskita Trans Pakuan Bogor dengan nama aplikasi Biskita. Aplikasi Biskita ini bertujuan untuk memberikan informasi jadwal, rute, berita, serta notifikasi terkini terkait Biskita Trans Pakuan. Namun sayangnya pengguna aplikasi Biskita menilai aplikasi masih memiliki banyak kekurangan berdasarkan ulasan aplikasi yang diberikan pada Google Play Store dan juga Apple App Store. Berdasarkan wawancara dengan representatif BPTJ, membenarkan kondisi tersebut dan menambahkan bahwa saat ini aplikasi Biskita telah dihentikan yang menyebabkan pengembangan aplikasi pada iOS menjadi terhenti. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk memberikan masukan aplikasi alternatif Biskita yang memiliki desain antarmuka yang lebih baik dengan mengedepankan user friendliness, arsitektur dengan response time yang rendah, serta dapat menjadi aplikasi yang multiplatform. Pengembangan desain antarmuka aplikasi alternatif Biskita akan menggunakan pendekatan User Centered Design (UCD) dengan evaluasi usability testing serta system usability scale. Sedangkan untuk pengembangan aplikasi Biskita serta arsitekturnya akan menggunakan pendekatan pengembangan waterfall. Untuk mencapai multiplatform, pengembangan aplikasi alternatif Biskita menerapkan Progressive Web App. Sementara itu untuk mendapatkan response time yang rendah, pengembangan arsitektur aplikasi alternatif Biskita menerapkan model microservice. Dalam penelitian ini dipaparkan bagaimana penulis merancang, menganalisis, serta mengembangkan aplikasi Biskita dengan desain antarmuka yang mengedepankan user friendliness, menerapkan multiplatform, serta memiliki response time yang rendah.

Biskita Trans Pakuan Bogor is one of the Bus Rapid Transit (BRT) based public transport services in Bogor City managed by the Jabodetabek Transportation Management Agency (BPTJ) of the Ministry of Transportation and organised by operator PT Kodjari Tata Angkutan based on service standards set by the government. BPTJ of the Ministry of Transportation has created a mobile-based integrated public transport information system for Biskita Trans Pakuan Bogor called the Biskita application. The Biskita application aims to provide information on schedules, routes, news, and the latest notifications related to Biskita Trans Pakuan. But unfortunately Biskita application users assess the application still has many shortcomings based on application reviews given on the Google Play Store and also the Apple App Store. Based on interviews with BPTJ representatives, they confirmed this condition and added that currently the Biskita application has been discontinued which has caused the development of applications on iOS to be stopped. Based on these problems, this research was conducted to provide input for an alternative Biskita application that has a better interface design by prioritising user friendliness, architecture with low response time, and can be a multiplatform application. The development of Biskita’s alternative application interface design will use a user-centered design (UCD) approach with usability testing and system usability scale evaluation. Meanwhile, the development of the Biskita application and its architecture will use the waterfall development approach. To achieve multiplatform, Biskita’s alternative application development applies Progressive Web App. Meanwhile, to get a low response time, the development of Biskita’s alternative application architecture applies the microservice model. This research presents how the author designs, analyses, and develops the Biskita application with an interface design that promotes user friendliness, applies multiplatform, and has a low response time."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ulil Abshor Ramadhani
"Isu kemacetan merupakan permasalahan umum yang kerap terjadi pada setiap wilayah. Kemacetan tidak hanya dimaknai sebagai fenomena penumpukan kendaraan tetapi juga berdampak multidimensional kepada sektor ekonomi, sosial, dan lainnya sehingga perlu segera diatasi. Kota Tangerang merupakan salah satu daerah yang terdampak oleh kemacetan lalu lintas dengan 18 titik kemacetan dan jumlah kendaraan yang melintas setiap harinya mencapai 1 juta kendaraan. Salah satu solusi dari persoalan kemacetan adalah dengan menyediakan layanan transportasi publik yang berkualitas di mata pengguna untuk menjadi pilihan utama dibanding penggunaan kendaraan pribadi. Pemerintah Kota Tangerang dalam hal ini mengeluarkan inovasi transportasi publik di Kota Tangerang dengan merevitalisasi angkutan kota (angkot) konvensional menjadi angkot modern yang dikenal dengan Angkot Si Benteng. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas layanan angkot 'Si Benteng' sebagai inovasi transportasi publik di Kota Tangerang dari sisi pengguna. Dalam melakukan analisis kualitas layanan pada penelitian ini menggunakan Transit Capacity and Quality of Service Manual Third Edition (2013) yang terdiri dari 2 dimensi, yaitu Availability (keterediaan) & Comfort and Convenience (Keamanan dan Kenyamanan) yang terdiri dari 11 subdimensi yang mengusung kedua dimensi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis data campuran yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner terhadap 100 responden dengan kriteria yang telah ditentukan dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualitas Layanan Angkot Si Benteng berada dalam kategori memadai.

The traffic issue has been a common problem which occurs everywhere. Traffic isn?t only intepreted as the phenomenon of crammed transportation, but also its multidimensional impacts on economics which urgently needs to be solved. Tangerang is one of these city that affected with traffic congsestion with reflected by its 18 congestion spots and approximately one million vehicle passing though Tangerang daily. One of the solution of this traffic issue is to provide a good quality public transportation service which can be the prioritized option other than individual transportation. The Government of The City of Tangerang, in this case, has made an innovation for public transportation in Tangerang by revitalizing the conventional Angkutan Kota (Angkot) to the modernized Angkot as known as Angkot 'Si Benteng'. This research aims to analyze the Service Quality of Si Benteng as a public transportation innovation in Tangerang. In order to analyze the service quality, this research uses Transit Capacity and Quality of Service Manual Thirds Edition (2013) which consists of 2 dimensions, Availability and Comfort and Convenience. The 2 dimensions has other 11 sub-dimensions which support the 2 main dimensions. The approach of this research uses the quantitative approach with mixed-data analyzing methods which is done by spreading relevant questioners to 100 respondents with specific criteria that has been determined with in-depth interview. The result of this research shows that the service quality of Angkot si Benteng is categorized as adequate the whole dimensional from the standardization of a good public transportation service."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gary Ekatama Bangun
"Tesis ini membahas tentang evaluasi Integrasi Angkutan Pengumpan ke Dalam Sistem Bus Rapid Transit pada segmen angkutan bus kecil melalui program Mikrotrans Jaklingko, yang merupakan salah satu layanan Transjakarta pada segmen angkutan bus kecil yang bertujuan untuk mengintegrasikan angkutan pengumpan ke dalam sistem bus rapid transit dalam rangka memberikan layanan transportasi umum yang terjangkau dan berkualitas kepada masyarakat, kehadiran program ini juga bertujuan untuk memperbaiki pola operasional transportasi umum, terutama di segmen angkutan bus kecil agar memenuhi SPM yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan model evaluasi CIPP yang digagas oleh Stufflebeam. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah post-positivism dengan pengumpulan data secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sejumlah kendala dari pelaksanaan Mikrotrans Jaklingko dari segi Input yang berdampak kepada dimensi lain yaitu Dimensi Process dan Product. Terdapat beberapa rekomendasi yang dapat diberikan antara lain penyediaan tempat khusus penyimpanan armada, optimalisasi sarana penyediaan informasi, pembakuan syarat dan ketentuan di dalam Surat Keputusan, dan juga pengevaluasian trayek existing untuk keperluan penyesuaian jumlah armada.

This thesis discusses the evaluation of Integration of Feeder Transport into the Bus Rapid Transit System policy for the small bus segment through Mikrotrans Jaklingko program, which is one of the Transjakarta services in the small bus transportation segment which aims to integrate feeder transportation into the bus rapid transit system in order to provide affordable and quality public transportation services to the community, the presence of this program also aims to improve the operational pattern of public transportation, especially in the small bus segment so that it meets predetermined SPM. This study uses the CIPP evaluation model initiated by Stufflebeam. The research approach used is post-positivism with qualitative data collection. The results of the study indicate that there are a number of obstacles to the implementation of Mikrotrans Jaklingko in terms of input which have an impact on other dimensions, namely the Process and Product Dimensions. There are several recommendations that can be given, including providing a special place for storing fleets, optimizing information provision facilities, standardizing terms and conditions in Decrees, as well as evaluating existing routes for the purpose of adjusting the number of fleets."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>