Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 219114 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ragil Mahdi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterjadian flypaper effect dan pengaruh faktor politik pada belanja hibah. Flypaper effect terjadi saat pengaruh DAU lebih besar dari pengaruh PAD terhadap belanja daerah. Faktor politik terdiri dari dua faktor, yaitu siklus politik yang diproksikan oleh tahun pemilu dan konsentrasi politik diproksikan oleh indeks konsentrasi politik. Sampel penelitian terdiri dari 33 Pemerintah Provinsi di Indonesia tahun 2011-2015. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan regresi data panel random effect model untuk mendapatkan model terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa flypaper effect tidak terjadi pada belanja hibah. Tahun pemilu signifikan terhadap belanja hibah dimana belanja tersebut akan meningkat pada tahun diadakannya pemilu. Konsentrasi politik signifikan untuk belanja hibah, semakin rendah konsentrasi politik, belanja hibah semakin tinggi. Dapat disimpulkan bahwa flypaper effect mendapatkan stimulus tambahan saat tahun pemilu, sedangkan konsentrasi pada dewan dengan konsentrasi politik rendah, belanja hibah akan semakin tinggi.

The aims of this research are to determine the occurrence of flypaper effect and the effect of political factors in grant expenditures. Political factors consist of two variables, first is political cycle which is proxied by electoral years and second is political concentration proxied by political concentration index. The sample in this study consisted of 33 Provincial Governments in Indonesia during 2011-2015. Hypothesis testing is perform with panel data regression with random effect model to gather the best fitting model. The research reveals that the flypaper effect doesn’t present in grant expenditures. The election years significant for grant expenditures where this expenditure will increase in the year of the election . The political concentration significant for grant expenditures, the lower the political concentration, the higher grant expenditures will be. It can be concluded that the flypaper effect get additional stimulus during the election years on grant expenditures, in the board with a low political concentration, grant expenditures will be higher.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Alvionita
"[Transfer dari pemerintah pusat merupakan salah sumber pendapatan bagi
pemerintah daerah. Peningkatan transfer tak bersyarat akan memiliki efek yang
sama terhadap belanja daerah seperti peningkatan pendapatan masyarakat.
Namun, kenyataannya transfer tak bersyarat memiliki stimulus yang lebih besar
apabila dibandingkan dengan pendapatan masyarakat atau yang disebut dengan
flypaper effect. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya flypaper effect
berdasarkan jenis belanja (operasi dan modal) serta berdasarkan fungsinya di
Indonesia. Melalui analisis data panel dengan unit analisis kabupaten/kota di
Indonesia, terbukti bahwa flypaper effect terjadi pada belanja operasi dan modal,
serta masing-masing belanja berdasarkan fungsinya., Intergovernmental transfers can affect the level of local expenditures. Empirical
studies indicate that lump sum grants have more stimulative effect on the level of
public expenditures than local private income, which is termed as the flypaper
effect. This study aims to analyze flypaper effect on operation and capital
expenditure and on each categorical expenditures in Indonesia. Using
municipalities panel data regression, we find a positive flypaper effect at
operation, capital expenditure, and for each categorical expenditures.]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S59970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rokimah
"ABSTRAK
Pengobatan pada pasien malaria rawat inap sebagian menunjukkan hasil yang
diharapkan yaitu sembuhnya penyakit, namun tidak sedikit yang gagal dalam
menjalani terapi sehingga meningkatkan lama rawat bahkan dapat berujung pada
kematian. Oleh sebab itu dibutuhkan upaya dalam mengidentifikasi,
menyelesaikan dan mencegah terjadinya masalah terkait obat. Penelitian ini
bertujuan mengevaluasi perbedaan pengobtan standar dan tidak standar pada hasil
terapi pasien malaria rawat inap di RSUD Kabupaten Bangka Tengah Tahun
2013. Penelitian ini dilakukan dengan metode kohort retrospektif berdasarkan
data rekam medik pasien malaria rawat inap di RSUD Kabupaten Bangka Tengah
Tahun 2013. Data 45 pasien malaria yang mendapat pengobatan standar
dibandingkan dengan 45 pasien pengobatan tidak standar dianalisis menggunakan
chi-square dan regresi logistik multivariat. Pasien malaria rawat inap sebagian
besar menderita malaria tropika (62,22%), tanpa komorbit (88,89%), mendapat
obat polifarmasi (88,89%), dirawat selama 1-4 hari (86,67%). Obat antimalaria
yang terbanyak digunakan adalah kombinasi dehidroartemisisn-piperakuin dan
primakuin (44,44%). Masalah terkait obat yang paling banyak ditemui adalah
obat tidak tepat (18,45%), durasi obat terlalu tinggi, regimen dosis terlalu sering
(18,45%), tidak ada indikasi untuk obat (16,5%). Pengobatan standar tidak
berpengaruh terhadap lama rawat (p=0,568) pasien malaria rawat inap di RSUD
Kabupaten Bangka Tengah. Pengobatan standar (RR= 0,10;CI=0,034-0,318) dan
adanya komorbiditas (RR=12,11;CI=2,607-56,296)) secara signifikan (p< 0,05)
mempengaruhi kejadian masalah terkait obat.

ABSTRACT
Treatment of malaria patients hospitalized partially shows the expected result is to
heal diseases, but others fail to undergo thereby increasing the length of stay can
even lead to death. Therefore, the contribution required to identify, resolve and
prevent drug related problems. The purpose of this study was to assess the
influence of the length of stay and the incidence of drug-related problems in the
treatment of malaria patients hospitalized at the Hospital of Central Bangka Midyear
2013. This study was conducted using retrospective cohort based on data
from medical records of patients hospitalized malaria in Central Bangka Regency
Hospital Year 2013. Data of 45 patients who received the standard treatment of
malaria compared with 45 patients is not standard treatment were analyzed using
chi-square and multivariate logistic regression. Hospitalized malaria patients
mostly suffering from tropical malaria (62,22%), with no comorbidity (88,89%),
received medication polypharmacy (88.89%) and length of stay ≤ 4 days
(86.67%). Antimalarial drugs most is a combination dehidroartemisin-piperaquine
and primaquine (44.44%). Drug related problems, Inappropriate drug (not most
appropriate for indication) (18.45%), Drug dose too high or dosage regime too
frequent (18.45%), No clear indication for drug use (16.5%). The standard
treatment has no effect on length of stay (p = 0.568) malaria patients hospitalized
in hospitals of Central Bangka. Standard treatment (RR= 0,1;CI=0,034-0,318) and
comorbidity (RR=12,11;CI=2,607-56,296) was significantly (p <0, 05) affect the
incidence of drug-related problems."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
T42791
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangemanan, Andriani
"Dalarn melakukan investasi di pasar modai, investor akan bcrusaha memilih
saham-mam yang memniki kineaja yang lebih bam dm mam-sanam nimfa.
Bcrbagai penelitian terdahulu telah menunjukkan adanya dua anomali di pasar modal
yang dikenal sebagai smalljirrn eject dan value qiect. Smalkfirm qkct adalah
kondisi dimana return saham dai penmahaan-perusahaan yang berukuran kecil
mcngungguli return saham dari porusahaan-perusahaan berukuran besar. Value e_@2*ct
adalah kondisi dimana remm saham perusahaan-perusahaan dmgan rasio P/B yang
rendah mcngungguli return pemsahaan-perusahaan dengan rasio P/B yang tinggi.
- Akan tetapi hasil peneliiian Jensen, Johnson dan Mercer (1997,l998)
menunjukkan bahwa di Amerika Serikat, keberadaan kedua fenomcna di atas sangat
dipengaruhi oleh kondisi monster. Tidak selamanya strategi inveatasi dengan
memanfaatkan kedua fenomena terscbut dapat memberikan return yang tinggi.
Fcnomcna smalljirm eject dan value eject hatlya ditemui secara konsistcn dan
signilikan pada saat kondisi moneter bcrada dalam periods ckspansif.
Tujuan dari pcnelitian ini adalah untuk mclihat apakah kondisi scrupa juga
dapat ditemui di Indonesia, khususnya di Bursa Efek Jakarta. Apakah fenomena
smallgirm eject dan value eject dipengaruhi oleh kondisi moneter dan dalam
kondisi yang bagaimanakah kedua fenomena torsebut mempunyai nilai yang
signiEkan. Selain itu juga diipelajari bagaimana huhungan antara return saham
dengan rasio P/B, ukuran pcrusahaan sorta kondisi monetef. Hasil penelitian mcnunjukkan bahwa hanya dalam kondisi moneter yang
ekspansif fcnomena smallqirm e_1?éct dan value eject mempunyai nilai yang
signiikan. Dalam periode tcrsebut, return yang diberikan oleh portfolio saham-
saham yang termasuk ke dalam kelompok ?value? dan ?smalljirm? secara signitikan
mcngungguli return portfolio kelompok ?growth? dan ?Iarge;firm?. Sebaliknya
dalam perriode restriktii kedua fenomena tersebut tidak menunjukkan nilai yang
signiiikan.
Melalui analisis rcgresi dapat dilihat adanya hubungan negatif yang
signitikan antara return saham dengan xasio P/B dan return saham dCll@1 ukumn
penlsahaan sorta hubungan positif yang signifikan antara return saham dengan
kondisi moneter. Hasil regresi lainnya menurqukkan bahwa dalam kondisi moneter
yang ekspansiii return saham perusahaan-perusahaan yang termasuk kc dalam
kelompok ?S>alue? dan ?small¢/?irrn" lcbih tinggi daripada return saham-saham yang
terrnasuk kc dalam kelompok lainnya.
Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam menggunakan
slrategi investasi yang berkaitan dengan fenomcna value qééct dan srnallfirm eject
investor hams mempcrhatikan kondisi moneter. Hanya dalam kondisi ekspansif saja
kedua strategi tersebut dapat mcmberikan return yang tinggi. Dengan demikian
dalam kondisi monetzr yang reslriklill sebaiknya investor tidak menggunakan kedua
strategi tersebut.

Abstract
When investing in capital market, investors will try to choose stocks that can
give higher retum. Previous researches had found that there are two anomalies in the
capital market, known as small-limi effect and value effect. Small-tirm effect is a
condition in which stock returns from small iinns are higher than retums from large
lirms. Value eifect is a condition in which stock returns ii'om iirms with low price-
to-book (P/B) ratio are higher than retums from firms with high P/B Ratio.
However, Jensen, Johnson and Mercer (1997, 1998) had folmd that in the
United States monetary policy has a Bi@mC3Ilt impact on small-Hrm and value
effect. Investor does not always receive high return by using investment strategies
which exploits small-firm and value elfect phenomenon Both phenomenons can
only be seen consistently and signidcantly in expansive monetary condition.
The purpose of this research is to leam whether the same condition can be
found in Indonesia, especially in the Jakarta Stock Exchange. Does monetary
condition have any effect on small-Elm and value eEect ? In what kind of monetary
condition that we can find small-Itirm and value eifect had significant value ? In
addition we also learn about the relationship between stock return, price-to-book
ratio, inn size and monetary condition
The results show that only in expansive monetary condition small-5111 and
value eH`ect had signiicant values. In that period, returns from ?value? and ?small-
lirm? portfolios are significantly higher than returns from ?growth? and ?large-firm"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T5525
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Ahdini Magfuroh Mandala
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah benar terjadi fenomena flypaper effect atau tidak untuk studi kasus di Indonesia, menganalisis jenis belanja mana yang paling dipengaruhi oleh transfer pemerintah pusat, serta menganalisis perilaku pemerintah daerah dalam menanggapi apabila terjadi peningkatan atau pengurangan transfer dari pemerintah pusat. Analisis pengaruh transfer pemerintah pusat terhadap belanja daerah dibagi menjadi nasional, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota, dan Pemerintah Kabupaten. Objek penelitian ini adalah 542 Pemerintah Daerah yang terdiri dari 34 Pemerintah Provinsi, 93 Pemerintah Kota, dan 415 Pemerintah Kabupaten selama tahun 2011-2017. Variabel dependen yang digunakan, yaitu belanja modal, belanja pegawai, serta belanja barang dan jasa. Sementara itu, variabel independen yang digunakan, antara lain DAU, DAK, DBH, PAD, luas wilayah, jumlah penduduk, jumlah PNS Daerah, variabel dummy DBH (1 = DBH Naik; 0 = DBH Turun), variabel dummy (1 = daerah maju ; 0 = daerah tertinggal). Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik secara nasional, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota, dan Pemerintah Kabupaten dalam hal belanja modal dan belanja pegawai terjadi fenomena flypaper effect dan pemerintah daerah kurang menggali potensi penerimaan daerahnya. Respon pemerintah daerah terhadap transfer pemerintah pusat bersifat simetris, implikasinya pengurangan dalam transfer pemerintah pusat akan mengurangi belanja pemerintah daerah. Namun, untuk belanja barang dan jasa tidak terjadi fenomena flypaper effect dan peningkatan maupun pengurangan dari transfer pemerintah pusat tidak berpengaruh signifikan dalam merealisasikan belanja barang dan jasa. Belanja daerah yang paling dipengaruhi oleh transfer pemerintah pusat adalah belanja pegawai secara nasional.

This study aimed to test whether the true phenomenon of the flypaper effect or not to case studies in Indonesia, analyzing the type of expenditure which are the most affected by the intergovernmental transfer, analyze the behavior of the local government in response to an increase or a decrease in intergovernmental transfers from the Central Government. Analysis of intergovernmental transfer is divided into National, Provincial Government, City Government, and Regency Government. The object of the research is 542 local government consisting of 34 Provincial Government, 93 City Government, and 415 Regency Government during the years 2011-2017. The dependent variables used, i.e., capital expenditures, personel expenditures, goods and services expenditures. Meanwhile, the independent variable used, i.e., DAU, DAK, DBH, PAD, area, population, the number of civil servants of the region, dummy variables (1 = increased of DBH; 0 = decreased of DBH), dummy variables (1 = for developed regions; 0 = for underdeveloped regions). The results showed that the National, Provincial Government, City Government, and Regency Government in terms of capital expenditures and personel expenditures occurring phenomenon of flypaper effect and local government less seeking to find the potential PAD. Local government response to the intergovernmental transfer of Central Government are symmetrical, the implications of reduction in the transfer of Central Government will reduce local government spending area. However, for goods and services expenditures is not occurring the phenomena flypaper effect and the increase or reduction of the intergovernmental transfers from the Central Government has insignificant affect to the realization of expenditure goods and services. Type expenditures which most affected by the intergovernmental transfers from Central Government is personel expenditure nationally."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52806
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vidyata Annisa Anafiah
"Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh kepemilikan pengendali dan tata kelola perusahaan terhadap tingkat kualitas audit yang diukur dengan AQMS (Audit Quality Metric Score). Hasil pengujian penelitian ini terhadap sampel perusahaan manufaktur dari 2008-2012 yang berjumlah 432 observasi menunjukkan bahwa efek alignment dan entrenchment pemegang saham pengendali berpengaruh positif terhadap tingkat kualitas audit. Tata kelola perusahaan berpengaruh positif terhadap kualitas audit, namun melemahkan efek positif alignment pemegang saham pengendali terhadap kualitas audit.

This research aims to investigate the effect of controlling shareholder and corporate governance to audit quality measured with AQMS (Audit Quality Metric Score). The result of testing to a sample of manufacturing firms from 2008-2012 with a total of 432 observations shows that the alignment and entrenchment effect of controlling shareholder have positive effect to the audit quality. Corporate governance showed a positive effect to the audit quality, but it weakens the positive effect of alignment of the controlling shareholder to the audit quality.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42498
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barone, Antonio, 1939-
New York: John Wiley & Sons, 1982
530.41 BAR p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Saragi, Elfrida
"ABSTRAK
Paduan aluminium (AlMg3) digunakan pada reaktor nuklir terutama pada tangki
reaktor, beam tube dan komponen lainnya yang ada didalam kolam reaktor. Salah
satu reaktor yang menggunakan material AlMg3 adalah reaktor yang ada di Serpong.
Kolam reaktor berisi air sebagai media pendingin. Media pendingin didalam kolam
disebut Primer menggunakan air non mineral (air demin). Kualitas air yang
digunakan akan sangat berpengaruh terhadap integritas struktur, sistem dan
komponen reaktor. PH air pendingin primer sekitar 5,8
yang diizinkan sebesar 0.0528 ppm dan klorida (Cl) sebesar 0.049 ppm. Tujuan
penelitian ini adalah pengaruh klorida dan pH terhadap struktur material AlMg3. Ion
klorida mampu menghancurkan lapisan protektif material AlMg3 jika ion ini berada
di dalam air pendingin primer. Pengujian yang dilakukan adalah karakterisasi
material, pengujian korosi dan pengujian kekerasan. Pengujian korosi menggunakan
metode Tafel, uji kekerasan menggunakan metode Vickers. Hasil karakterisasi
material diperoleh bahwa pola difraksi sebelum dan setelah dilakukan pemanasan
adalah sama dan penyebaran seluruh unsur yang ada di dalam AlMg3 tidak merata.
Dengan konsentrasi larutan sebesar 5000 ppm (5% NaCl) diperoleh laju korosi pada
pH 5.5 sebesar 0.0532 mpy, ph 6.5 sebesar 0,0344 mpy dan pH 7.5 sebesar 0,081
mpy. Hasil uji kekerasan sebelum dan setelah dikorosikan adalah tidak berubah.
Besarnya adalah 45.48627 VHN. Peningkatan laju korosi masih jauh dibawah
ketentuan kategori korosi rendah (2 mpy). Dalam hal ini material AlMg3 masih aman
digunakan.

ABSTRACT
Aluminum alloy (AlMg3) is used in nuclear reactors, especially in the reactor tank,
beam tubes and other components that are in the reactor pool. One reactor using
AlMg3 material is existing reactors in Serpong. The reactor pool filled with water as
the cooling medium. The cooling medium in the pond called Primer using non
mineral water (demin water). The quality of water used will greatly affect the
integrity of the structures, systems and components of the reactor. Primary cooling
water PH 5.8
0.049 ppm. The purpose of this study was the effect of chloride and pH of the
material structure AlMg3. Chloride ions capable of destroying the protective layer
material AlMg3 if these ions are in the primary cooling water. This experiment is the
characterization of materials, corrosion testing and hardness testing. Corrosion testing
using Tafel method, Vickers hardness testing method. Material characterization
results showed that the diffraction pattern before and after heating is the same and the
deployment of all the elements that exist in AlMg3 uneven. With a concentration of
5000 ppm (5% NaCl) was obtained at pH 5.5 corrosion rate of 0.0532 mpy, pH 6.5 at
0.0344 mpy and pH 7.5 at 0.081 mpy. The results of hardness test before and after
corrosion is unchanged. The amount is 45.48627 VHN. The increase in the corrosion
rate is still far below the provision of low corrosion category (2 mpy). In this case the
material AlMg3 still safe to use."
2016
T46717
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Azka Hikmawati Aulia
"[Natrium diklofenak merupakan obat anti-inflamasi non steroid (AINS) yang mengalami efek lintas pertama dihati sehingga bioavailabilitasnya hanya sebesar 50-60%. Selain itu natrium diklofenak juga memiliki efek samping induksi tukak lambung. Untuk mengatasi masalah tersebut dikembangkan teknologi untuk mengontrol pelepasan obat, salah satunya adalah sistem penghantaran mikrospons. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelarut terhadap pembentukan granul mikrospons dan mengetahui presentase jumlah kumulatif natrium diklofenak yang terpenetrasi. Formulasi granul mikrospons dilakukan dengan optimasi perbandingan zat aktif dan polimer (1:1, 1:3 dan 1:5), dilanjutkan dengan optimasi jumlah pelarut yaitu diklorometan (5, 10, 15 dan 20 mL). Formula M5 dengan perbandingan zat aktif dan polimer 1:3 dan 10 mL diklorometan dipilih sebagai formula paling optimum. Selanjutnya formula M5 diformulasikan menjadi sediaan gel. Berdasarkan hasil yang ada, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak pelarut yang digunakan dalam pembuatan mikrospons maka akan menghasilkan ukuran partikel dan uji perolehan kembali yang semakin besar. Presentase jumlah kumulatif natrium diklofenak yang terpenetrasi dari gel kontrol menunjukkan hasil sebesar 18,89%. Hasil tersebut lebih kecil dibandingkan gel mikrospons yaitu sebesar 25,77%., Diclofenac sodium is a non-steroidal anti-inflammatory drug (NSAID) that experiences first pass metabolism so its bioavaliabilty only 50-60%. Moreover, diclofenac sodium also induces gastric ulcers. To solve those problems, controlled release technology of drugs have been developed. One of the technologies is microsponge delivery system. This study aim to determine the effect of solvents on the formation of granules microsponges diclofenac sodium, and determine the percentage of the cumulative amount of diclofenac sodium that penetrated . The formulation was done by optimizing the ratio of active substance and the polymer (1:1; 1:3; and 1:5) followed by optimizing the amount of solvent, dichloromethane (5, 10, 15 and 20 mL). Formula M5 with the ratio of active substance and the polymer 1:3 and 10 mL dichloromethane was chosen as the optimal formula. Formula M5 was formulated into a gel. Based on the results, it could be concluded that the more solvent used in the manufacture of microsponge, the greater its particle size and production yield. The percentage of cumulative amount of diclofenac sodium that penetrated from conventional gel was 18,89%. Those results give smaller result than microsponges gel which gives percentage of cumulative amount that penetrated around 25,77%.]"
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S60490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Supriyanto
"Sejauh ini banyak dilaporkan empat spesies plasmodium yang dapat menginfeksi manusia di Indonesia, keempat plasmodium itu adalah Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae dan Plasmodium ovale. Indonesia dihadapkan pada tantangan perubahan epidemiologi malaria, yaitu dengan dilaporkannya kasus malaria Plasmodiun knowlesi. Di kota Sabang kasus malaria P.knowlesi mengalami peningkatan dari tahun 2017-2018 ditemukan kasus malaria P. knowlesi dengan total sebanyak 57 kasus, hal ini merupakan salah satu bukti bahwa telah terjadi penularan jenis malaria tersebut di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor risiko kasus malaria Plasmodium knowlesi di kota Sabang provinsi Aceh. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kasus kontrol dengan data primer dan sekunder. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat chi square dan multivariat regresi logistik. Faktor-faktor yang diteliti adalah jarak pemukiman penduduk dengan populasi monyet, adanya genangan air disekitar tempat tinggal, pekerjaan, umur, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, penggunaan kelambu, pemeliharaan binatang ternak, penggunaan obat anti nyamuk, aktifitas ke dalam hutan, pemasangan kasa ventilasi, kebiasaan keluar rumah pada malam hari. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan faktor risiko jarak pemukiman penduduk dengan keberadaan monyet diperoleh nilai p = 0,001 dan OR sebesar 3,970 (95%CI; 1,749-9,01), adanya genangan air di sekitar rumah menunjukkan adanya hubungan diperoleh nilai p = 0,001 dan OR sebesar 3,684 (95%CI; 1,900-7,145), adanya aktifitas kedalam hutan menunjukkan adanya hubungan diperoleh nilai p = 0,001 dengan nilai OR= 3,636 (95%CI; 1,855-7,128) dan adanya aktifitas dimalam hari menunjukkan adanya hubungan diperoleh nilai p=0,004 dengan OR = 2,663 (95%CI; 1,392-5,095). Kesimpulan faktor yang paling dominan terhadap kasus malaria Plasmodium knowlesi di Kota Sabang adalah aktifitas responden kedalam hutan.

In Indonesia four species of Plasmodium can infect humans, such as Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae and Plasmodium ovale. Indonesia challenge the change of malaria epidemiology, by reported of Plasmodiun knowlesi malaria cases. In Sabang city P.knowlesi malaria incidence increased in 2017-2018 found cases of P. knowlesi malaria cases with total were 57 cases, proofing that there has been transmission of malaria in Indonesia. The purpose of this study to determine the risk factors for malaria Plasmodium knowlesi in Sabang city of Aceh province. Design case control studies with primary and secondary data. Analysis of data using univariate, bivariate chi square and multivariate logistic regression. The factors examined were the distance of population settlements with monkey populations, the presence of standing water around the place of residence, occupation, age, sex, education, knowledge, use of mosquito nets, maintenance of livestock, use of mosquito repellent, activities in the forest, installation gauze ventilation, the habit of going out at night. The results showed an association of risk factors within settlements with the presence of monkeys obtained p value 0.001 and OR of 3.970 (95% CI; 1.749 to 9.01), the presence of stagnant water around the house shows an association obtained p value 0.001 and OR amounted to 3.684 (95% CI; 1.900 to 7.145), presence of activity on forest indicate an association obtained by p value = 0,001 with OR = 3.636 (95% CI; 1.855 to 7.128) and their activity at night shows an association obtained by p value = 0,004 with OR = 2.663 (95% CI; 1.392 to 5.095). Conclusion the most dominant factor in Plasmodium knowlesi malaria cases in Sabang City is the activity of respondents into the forest."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>