Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156051 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andri Irfan Rifai
"Pada 28 September 2018, gempa berkekuatan 7,4 melanda pulau Sulawesi dengan episentrumnya terletak sekitar 80 km dari Kota Palu. Gempa tersebut diikuti dengan tsunamii, tanah longsor dan liiquefaksi yang menyebabkan kerusakan besar pada berbagai jenis infrastruktur. Saat melaksanakan penyelesaian rehabilitasi dan rekonstruksi dalam berbagai bidang, terjadi tantangan lainnya yaitu pandemic covid-19 yang menurunkan produktivitas kinerja pelaksanaan. Kondisi tersebut menuntut para pihak terkait segera melakukan pengendalian proyek, agar tujuan dari pelaksanaan rehabiltasi dan rekonstruksi dapat tercapai dengan baik. Pelaksanaan praktik keinsinyuran ini merinci proses perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pekerjaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Jalan Palupi-Simoro, Kalukubula-Kalawara, Biromaru-Palolo, Akses Huntap Pombewe (RR-02) terdampak gempa bumi dan liquefaksi. Pelaksanaan praktik difokuskan pada perencanaan dan pelaksanaan penanganan area liquefaksi serta pengendalian terhadap dampak pandemic covid-19. Praktik keinsinyuran dilaksanakan dalam rentang waktu 4 bulan yaitu dari Bulan Februari sampai dengan Mei 2021. Dalam praktik keinsinyuran ini didapatkan proses perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi dilakukan secara lengkap dengan memperhatikan proses mitigasi bencana dan trauma healing. Perbaikan kondisi tanah di area liquefaksi dilaksanakan dengan cara vibrator coulomb stone. Sedangkan pengendalian kinerja dilakukan dengan melakukan optimasi produktivitas menggunakan data mining dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat.

On 28 September 2018, an earthquake measuring 7.4 struck the island of Sulawesi, with its epicenter located about 80 km from Palu City. The earthquake was followed by tsunamis, landslides, and liquefaction causing massive damage to various types of infrastructure. When carrying out the completion of rehabilitation and reconstruction in various fields, another challenge occurred, namely the COVID-19 pandemic, which reduced the productivity of implementation performance. This condition requires the relevant parties to immediately take control of the project so that the rehabilitation and reconstruction objectives can be adequately achieved. The implementation of this engineering practice details planning, implementing, and controlling the Rehabilitation and Reconstruction work of Palupi-Simoro, Kalukubula-Kalawara, Biromaru-Palolo, Huntap Access Pombewe (RR-02) roads affected by the earthquake and liquefaction. Thus, implementing the practice of planning and implementing the handling of the liquefaction area and controlling the impact of the COVID-19 pandemic. The engineering practice is carried out in a span of 4 months, from February to May 2021. In this engineering practice, it is found that the rehabilitation and reconstruction planning process is carried out in full by taking into account the process of disaster mitigation and trauma healing. Improvement of soil conditions in the liquefaction area was carried out utilizing a coulomb stone vibrator. Meanwhile, performance control is carried out by optimizing productivity using data mining while still paying attention to strict health protocols."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wira Wahyuni
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan modal sosial (kebiasaan gotong royong, keberadaan kegiatan olah raga, jumlah kegiatan yang dilakukan Badan Permusyawaratan Desa) terhadap proses pemulihan bencana gempa bumi yang diikuti tsunami dan likuifaksi yang terjadi di Sulawesi Tengah pada 26 Septetmber 2018. Dengan menggunakan intensitas cahaya malam hari (data Suomi National Polar Partnership Visible Infrared Imaging Radiometer Suite-SNPP VIIRS) dalam menilai waktu proses pemulihan aktivitas ekonomi dan PODES 2018, dilakukan analisis survival. Hasil analisis menunjukkan desa yang memiliki modal sosial yang lebih tinggi membutuhkan waktu yang lebih cepat untuk mencapai kondisi sebelum bencana terjadi/pulih.  Peluang desa terdampak bencana yang memiliki kegiatan olah raga lebih cepat 13,046 kali dibandingkan desa yang tidak memiliki kegiatan olah raga. Penelitian ini juga mengindikasikan adanya peran positif institusi dan infrastruktur desa dalam mempercepat proses pemulihan desa terdampak bencana.

This study aims to analyze the relations of social capital ("gotong royong", the existence of sporting activities, the number of activities carried out by the Badan Permusyawaratan Desa) on the earthquake followed by tsunami and liquefaction disaster recovery process that occurred in Central Sulawesi on September, 26th 2018. By using the intensity of the night light (Suomi National Polar Partnership Visible Infrared Imaging Radiometer Suite-SNPP VIIRS data) in assessing the time for recovery of economic activity and PODES 2018, a survival analysis was performed. The analysis shows that villages with higher social capital need a shorter time to reach their pre-disaster recovery. The chances of a village affected by the disaster having sports activities were 13,046 times faster than that of villages without sports activities. This research also indicates the positive role of village institutions and infrastructure in accelerating the recovery process of villages affected by disasters."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Khairul Amri
"Sumber gempabumi di sumatera barat berasal dari laut dan darat. Gempabumi yang terjadi di darat dipengaruhi oleh pergerakan sesar aktif patahan semangko. Kabupaten Tanah Datar berada di dua segmen patahan aktif semangko sehingga memiliki intensites gempabumi yang tinggi. Pada penelitian ini, mengemukakan wilayah risiko pada Kabupaten Tanah Datar dengan variabel percepatan gerakan tanah, distribusi kepadatan penduduk, kekerasan batuan, jarak dari patahan dan lereng. Tingkat risiko diperoleh dari pembobotan yang dilakukan variabel - variabel yang digunakan dengan metode Proses Hierarki Analysis (PHA).Wilayah risiko terbagi menjadi lima klasifikasi yaitu sangat tinggi berada di Kecamatan Limo Kaum, tinggi di Kecamatan Tanjung Emas, sedang di Kecamatan Sungai Tarab, rendah di Kecamatan X Koto, dan sangat rendah di Kecamatan Lintau Buo Utara.

Earthquake source in western Sumatra originated from the sea and the land. The earthquake that occurred on land affected by the movement of active fault semangko. Tanah Datar in the two active semangko fault segments. so have a high earthquake intensity. In this study, suggests the risk areas in Tanah Datar with variable peak ground acceleration, population density, hardness of rock, the distance from fault and slope. Risk level is obtained from the weighted variables - variables used with the methods of Analysis Hierarchy Process (AHP). Risk region is divided into five classifications, that is very high in Limo Kaum Ditricts, high in Tanjung Emas Districts, medium in Sungai Tarab Districts, low in the X Koto Districts, and very low in the Lintau Buo Utara districts."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S204
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Robiatul Adawiyah
"Gempabumi yang terjadi di Yogyakarta 27 Mei 2006 merupakan gempabumi besar dengan kekuatan Mw : 6, 2. Selain menyebabkan kematian sekitar 5000-an jiwa, juga mneyebabkan kerusakan infrastruktur serta mengakibatkan kerusakan geologi berupa hilangnya kekuatan tanah atau likuifaksi. Penelitian ini ingin mengungkapkan kaitan kejadian likuifaksi dengan geologi dan indeks keburukan likuifaksi serta pola wilayah bahaya likuifaksi di Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan spasial (keruangan). Hasil penelitian menunjukkan sebaran titik kejadian likuifaksi cenderung mengelompok di tengah wilayah penelitian, sebarannya mengikuti : sebaran jenis batuan endapan Gunungapi Merapi muda, sebaran umur batuan kuarter. Seluruh titik kejadian likuifaksi dijumpai pada jarak kurang dari enam kilometer dari sesar utama dan sesar minor. Sebaran kejadian likuifaksi tidak selalu dijumpai pada wilayah dengan nilai LSI yang besar. Wilayah bahaya likuifaksi terbagi menjadi : wilayah bahaya likuifaksi sangat tidak aman, tidak aman, dan wilayah aman.

The Yogyakarta earthquake of May 27, 2006 has magnitude Mw : 6,2. This earthquake caused about 5000 died people and destroyed infrastructures also liquefaction. Focus of this study is interrelation between liquefaction occurance and geological condition and liquefaction severity index (LSI). This research is descriptive and spatial approach. The research shows that distribution of liquefaction occurrence is clustered in the centre part of Yogyakarta Special Province, it is related to young volcanic deposits of Merapi Volcano distribution and Quarternary deposits distribution. Liquefaction occurance is situated within 6 km distance from the major and minor fault zone.The distribution of liquefaction occurance it isn?t related to liquefaction severity index (LSI)."
2008
S34215
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Samsul Arifin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S27957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudaryono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S28532
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurizkatilah
"Likuifaksi merupakan fenomena alam dimana material granular tanah dari bentuk solid berubah menjadi bentuk cair. Likuifaksi merupakan salah satu dampak dari terjadinya gempa bumi yang terjadi pada saat gempa Palu, tahun 2018 yang lalu. Desa Lolu merupakan wilayah yang terdampak dari likuifaksi ini dengan ditemukannya zona yang mengalami pergerakan lateral mencapai 70 m. Kali ini penulis akan melakukan analisis terhadap zona tersebut berdasarkan data uji lapangan, Standard Penetration Test (SPT) dan data uji laboratorium, Gradasi Butiran (Sieve Analysis dan Hydrometer). Data SPT akan diolah menggunakan sebuah metode yang dikembangkan oleh Idriss dan Boulanger yang mengacu pada nilai faktor keamanan tanah sebagai bahan untuk mengevaluasi potensi likuifaksi. Sedangkan pada uji gradasi butiran, evaluasi potensi likuifaksi dilakukan dengan acuan potensi likuifaksi berdasarkan gradasi butiran yang dikemukakan oleh Tsuchida, koefisien keseragaman, serta koefisien kelengkungan dari tanah yang mengalami likuifaksi. Penelitian ini dilakukan karena adanya dugaan bahwa ada beberapa faktor yang yang menyebabkan perubahan perilaku tanah menjadi benda cair ketika diberikan beban siklik yang berasal dari gempa bumi. Hasil penelitian pada akhirnya akan menjelaskan pada kedalaman berapa saja likuifaksi dapat ditemukan pada zona dengan pergerakan lateral besar.

Liquefaction is a natural phenomenon in which soil granular material from a solid form turns into a liquid form. Liquefaction is one of the impacts of the earthquake that occurred during the Palu earthquake in 2018. Lolu Village is an area affected by this liquefaction that experiences lateral movement reaching 70 m. This time, the author will conduct an analysis of the zone which has large lateral movemnets based on field test data, Standard Penetration Test (SPT) and laboratory test data, Grain Size Distribution Test (Sieve Analysis and Hydrometer). SPT data will be processed using a method developed by Idriss and Boulanger which refers to the value of the soil safety factor as a material to evaluate the potential liquefaction. Whereas in grain grading test, evaluation of liquefaction potential is carried out with reference to liquefaction potential based on grain grading proposed by Tsuchida, the coefficient of uniformity, and the coefficient of curvature of the liquefied soil. This research was conducted because there was a suspicion that there were several factors that caused changes in soil behavior into liquid objects when given cyclic loads originating from earthquakes. The results of the research will finally explain at what depth liquefaction can be found in zones with large lateral movements.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Gapur
"Kawasan selat Sunda yang merupakan bagian dari sistem global lempeng Eurasia dan Indo - Australia termasuk wilayah yang berpotensi tinggi terhadap timbulnya aktivitas gempabumi tektonik. Sesar Semangko bagian selatan terdapat di kawasan ini disamping itu terdapat pula adanya patahan lokal yang berdasarkan penelitian Haijono dkk 1989 selat Sunda termasuk wilayah tektonik aktif. Kawasan ini merupakan wilayah yang berkembangan pesat dalam bidang industri dan sekaligus sebagai pintu gerbang lalu lintas yang menghubungkan Sumatera dan Jawa , menurut rencana akan dibangun jembatan selat Sunda . Berdasarkan data historis menvmjukkan bahwa wilayah ini pemah teijadi gempabumi yang menimbulkan bencana. Gempabumi merupakan bencana alam yang hanya menimbulkan kerusakan dan kesengsaraan belaka (Sandy, 1989).
Permasalahan yang akan dibahas adalah bagaimana aktivitas kegempaan di Kawasan Selat Simda dan klasifikasi tingkat kerawanan di kawasan ini. Metodologi Penelitian yang digunakan adalah menghitung aktivitas gempabumi dan menghitung percepatan permukaan tanah maksimum untuk mendapatkan intensitas Dengan menampalkan (overlay) aktivitas dengan intensitas dihasilkan wilayah tingkat kerawanan.
Dari analisis diperoleh suatu hasil sebagai berikut:
1. Kawasan Selat Sunda selama periode 1900 - 1996 teijadi 1330 gempa tektonik, diantaranya 364 gempa (27.3%) teijadi di darat sedangkan 966 gempa (72.7%) teijadi di laut dengan rincian 925 gempa (69.5%) berasal dari Samudera Hindia, 41 gempa ( 3.2 %) dari Laut Jawa sehingga aktivitas gempa di kawasan ini banyak dipengaruhi oleh gempa yang berasal dari Samudera Hindia. Di Jawa Barat kerusakan tertinggi akibat gempa teijadi di wilayah Bogor tanggal 10 Oktober 1834 dengan intensitas skala IX MMI dan menurun kearah wilayah utara/timurlaut yaitu teijadi kerusakan akibat gempa di Cirebon tanggal 30 Oktober 1953 dengan intensitas skala V - VI MMI
2. Di Kawasan Selat Sunda dapat diklasifikasikan dalam 3 klas daerah rawan gempa, yaitu :
a. Kerawanan Tingkat I (tinggi) terdapat di sekitar selat Sunda yang meliputi bagian barat Propinsi Lampung yaitu sekitar Kotaagung sampai Liwa dan bagian barat Propinsi Jawa Barat yaitu sekitar Serang dan Pandeglang.
b. Kerawanan Tingkat II ( sedang ) terdapat di bagian barat , tengah dan selatan Propinsi Lampung serta bagian tengah dan selatan.Propinsi Jawa Barat.
c. Kerawanan Tingkat III (rendah) terdapat di bagian timur laut Propinsi Lampung dan bagian timur laut Propinsi Jawa Barat.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Ramadhanti P
"Kejadian gempa yang terjadi dalam periode tertentu serta kondisi fisik wilayah yang mudah terkena dampak getaran seismik menjadikan wilayah Tasikmalaya menjadi wilayah rawan. Kerawanan wilayah Tasikmalaya dapat ditentukan dengan menggunakan metode skoring berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21 Tahun 2007 dengan variabel berupa kondisi geologi berupa jenis batuan, kemiringan lereng, dan PGA. Selain kerawanan wilayah, penelitian ini menghasilkan kerentanan wilayah terhadap gempa bumi berdasarkan aspek fisik berupa kerawanan wilayah dan juga aspek sosial ekonomi berupa kepadatan bangunan, keluarga miskin, kepadatan penduduk, laju pertumbuhan penduduk dan persentase penduduk wanita dengan menggunakan metode pembobotan yang menghasilkan tiga tingkat kerentanan dimana kerentanan wilayah tertinggi berada di Kecamatan Culamega. Berdasarkan metode pembobotan dengan mengurangi variabel struktur geologi, maka pengaruh kondisi fisik lebih mendominasi dibandingkan kondisi sosialnya.

Earthquake events that happened in certain period, as well as the physical condition of the area that susceptible to seismic tremor cause the Tasikmalaya area become a fluid area. The fluidity of Tasikmalaya area can be determined by using scoring method in accordance with The Provision of Minister of Public Works No. 21 of 2007 with variables in geological conditions, such as rock types, slope and PGA. Other than/besides the fluidity of the area, this research results in a vulnerability of the area over the earthquake based on physical aspects, such as the fluidity of the area and also social economy aspects, such as plants density, poor families, population density, population growth rate and women population percentage by using weighting method resulting in three vulnerability levels where the greatest area vulnerability is in Culamega district. According to the weighting method by decreasing geology structure variables, the physical condition more dominates than the social condition."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1008
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>