Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134215 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hisyam Fahmi
"Salah satu aplikasi yang akan diterapkan pada sistem e-Livestock di Indonesia adalah aplikasi untuk mengenali rumpun ternak sapi berdasarkan data citra ternak sapi. Permasalahan yang dihadapi pada proses pengenalan rumpun ternak tersebut adalah pada saat proses segmentasi objek ternak sapi, karena pada umumnya data citra ternak sapi memiliki background yang cukup kompleks dan beragam. Sehingga sangat sulit untuk mengenali objek ternak sapi secara otomatis menggunakan mesin. Beberapa penelitian yang telah dilakukan mengungkapkan bahwa metode segmentasi secara interaktif yang berbasiskan graf cukup ampuh untuk melakukan segmentasi pada citra yang kompleks. Pada penelitian ini dilakukan proses segmentasi secara interaktif berbasiskan graf yang merupakan pengembangan dari metode Graph Cuts. Metode ini dapat memberikan hasil yang lebih akurat pada citra dengan background yang beragam dan komples dengan rata-rata nilai akurasi sebesar 90%, walaupun masih membutuhkan interaksi dari pengguna. Citra ternak sapi yang telah dilakukan proses segmentasi dapat diklasifikasikan jenis rumpunnya dengan akurat dengan rata-rata nilai akurasi sebesar 97,5%.

One of the applications that will be applied to the e-Livestock system in Indonesia is an application to recognize the race of cattle beef from cattle beef image data. Problems faced in the process of recognizing cattle race is in the process of cattle object segmentation, because the cattle beef data image have a complex and diverse
background. So it is very difficult to recognize the cattle object fully automatic using the machine. Previous research and studies revealed that the interactive segmentation method which is based on graph was powerful enough to perform image segmentation with complex background. In this research, we develop the process of graph-based interactive segmentation which is the development of Graph Cuts methods. This method can provide more accurate results in imagery with complex and diverse background with 90% accuracy, although still requiring interaction from the user. Cattle image segmentation process that has been done can be accurately classified its race with an average accuracy of 97,5%.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Riardi
"Sebagian besar toko ritel saat ini menggunakan musik sebagai background toko. Akan tetapi musik yang diputar tidak dimanfaatkan secara maksimal untuk mempengaruhi konsumen. Kurangnya referensi menyebabkan pemakaian musik background kurang efektif. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang lebih mendetail mengenai pengaruh musik. Penelitian ini menggunakan metode eyetracking untuk merekam gerakan mata. Responden diperlihatkan suatu gambar stimulus sama pada kondisi tanpa musik, musik tempo lambat, dan musik tempo cepat dengan menggunakan musik instrument. Hasilnya menunjukkan musik tempo secara signifikan mempengaruhi durasi fiksasi responden pada kategori Brand pada gambar stimulus sedangkan pada kategori Price tidak signifikan.

Most of retail stores currently use the music as background of store. But the music that was played was not fully utilized to influence consumers. The lack of reference leads to less effective use of background music. Therefore, more detailed research is needed regarding influence of music. This study used eyetracking method for recording eye movements. Respondents were shown a picture of the same visual stimulus in the three of condition, no music, slower tempo music, faster tempo music using a musical instrument. The result show that the music tempo significantly affect the fixation duration of the respondents in the brand category on the picture while price category was not significant."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42969
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Narotama
"Pertumbuhan penduduk muslim secara global meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penerapan konsep halal dalam setiap produk yang beredar di masyarakat. Hal ini berdampak pada peningkatan produk-produk yang tersertifikasi halal dan berlogo halal secara global khususnya pada negara dengan mayoritas muslim seperti di Indonesia. Bagi penduduk muslim, peran logo halal atau sertifikasi halal merupakan daya tarik tersendiri oleh para konsumen muslim dalam menentukan tindakannya. Salah satu produk yang sangat sensitif dengan faktor kehalalannya yaitu produk daging sapi potong, karena daging sapi potong tidak hanya dilihat dari bagaimana sapi dipotong dan dibagikan kepada konsumen. Daging sapi potong pada setiap prosesnya dari hulu hingga hilir perlu diperhatikan , sebab daging yang halal juga perlu memenuhi standar yang baik atau toyyib, apabila daging halal tidak dalam keadaan baik atau toyyib maka daging tersebut tetap tidak dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Peran sertifikasi halal dan logo halal pada produk daging sapi potong sangat penting dalam memberikan jaminan produk daging sapi potong halal yang baik, aman, sehat, dan tentunya layak dikonsumsi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap intensi membeli daging sapi potong tersertifikasi halal. Kerangka konseptual yang digunakan untuk melihat intensi dengan model Theory of Planned Behaviour. Data dikumpulkan dari 314 responden. Selanjutnya dianalisis dengan metode SEM. Hasil analisis menunjukkan bahwa religious obligation, sikap, norma subjektif dan perceived behavioral control berpengaruh signifikan terhadap intensi membeli. Akan tetapi, pada variabel norma subjektif didapati signifikan negatif terhadap intensi membeli. Variabel knowledge dan consumer’s perception didapati tidak signifikan terhadap intensi membeli. Hasil penelitian diharapkan menjadi rekomendasi bagi perusahaan penyedia daging sapi potong dalam melakukan strategi marketing dan analisis yang tepat.

The growth of the Muslim population globally increases public awareness of the importance of implementing the halal concept in every product circulating in the community. This has an impact on increasing products that are certified halal and have the halal logo globally, especially in countries with a Muslim majority such as Indonesia. For the Muslim population, the role of the halal logo or halal certification is the main attraction for Muslim consumers in determining their actions. One product that is very sensitive to the halal factor is beef products, because beef is not only seen from how the beef is slaughtered and distributed to consumers. Beef in every process from upstream to downstream needs to be considered, because halal meat also needs to meet good standards or toyyib, if halal meat is not in good condition or toyyib then the meat still cannot be consumed by the public. The role of halal certification and halal logos on beef products is very important in providing guarantees for halal beef products that are good, safe, healthy, and of course suitable for consumption. Therefore, this study aims to analyze the factors that influence the intention to buy halal-certified beef. The conceptual framework used to see intentions is the Theory of Planned Behavior model. Data were collected from 314 respondents. Then analyzed by SEM method. The results of the analysis show that religious obligations, attitudes, subjective norms and perceived behavioral control have a significant effect on purchase intentions. However, subjective norms were found to be significantly negative on purchase intention. Knowledge and consumer's perception were found to be insignificant to purchase intention. The research results are expected to be a recommendation for beef supply companies in carrying out appropriate marketing and analysis strategies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thelma Nizir
"Dalam rangka pembangunan ekonomi Indonesia, dimana kita harus mampu menciptakan struktur ekonomi yang seimbang antara kekuatan dan kemampuan industri yang maju dan didukung oleh kekuatan dan kemampuan pertanian yang tangguh, maka agribisnis mempunyai peranan yang sangat penting. Agribisnis disini diartikan sebagai kegiatan yang meliputi pembibitan, pengolahan tanah, penanainan, budidaya, pengolahan serta penasaran dan komoditas pertanian dan sub?sektornya (peternakan, dan perikanan) termasuk juga berbagai kegiatan yang merupakan bidang usaha mendukung sektor pertanian.
Walaupun peranannya relatif semakin menurun, sektor perta nian masih akan tetap sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi, tidak saja dari segi penyediaan lapangan kerja tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan pendapatan rakyat. Industri sub-sektor peternakan berupa daging, telur dan susu menunjukkan prospek yang cerah, baik dilihat dari aspek produksi maupun konsumsinya. Sejak tahun 1978, kegiatan ekspor sapi. potong dihentikan karena permintaan daging dalam negeri semakin kuat. Bahkan sampai saat ini permintaan daging impor masih kuat terutama untuk konsumsi hotel.
Beberapa masalah yang dihadapi. dalam mengembangkan indus tri di sektor pertanian adalah tidak tersedianya komoditi Pertanian dalam jumlah yang cukup dan kontiniu, harga komoditi yang sering berfluktuasi secara tajam, tidak efisiennya pelaku pasar dalam melakukan kegiatan, dan kurangnya pengetahuan terhadap pemasaran disebabkan lemahnya penguasaan aspek-aspek manajemen. Untuk menghasilkari kualitas daging potong yang setara dengan impor maka telah dilakukan peternakan menggunakan sistem ranch, dimana pemberian makananan dan pemeliharaan menggunakan sistem feedlot. Di Indonesia industri peternakan seperti ini masih relatif baru, dan belum banyak perusahaan yang terlibat di dalamnya.
Berdasarkan data survei studi pemasaran daging sapi di Jakarta, Bandung Surabaya dan Lampung baru ada 12 perusahaan yang berpotensi bersaing dalam industri ini. Dan dalam waktu dekat akari muncul 3 perusahaan yang bergerak di industri ini. Adanya dukungan pemerintah terhadap sub-sektor peternakan yang menggunakan pola PIR, juga membuka peluang bagi investor baru untuk memasuki industri ini, dan sekaligus dapat merupakan ancaman bagi perusahaan yang sudah ada di dalamnya.
Melalui karya akhir ini penulis mencoba menerapkan peranan strategi pemasaran industri daging potong pada perusahaan yang sedang berkeng di dalam industri ini. Diharapkan strategi pemasaran yang digunakan dapat memperluas segmen pasar dan meningkatkan penjualan. Secara khusus dipilih PT. Karyana Gita Utania (KGU) sebagai bahan studi dan pembahasan, mengingat PT. KGU merupakan perusahaan yang pertama bergerak di industri ini, dan selama ini merupakan market leader di bidangnya.
Pada pembahasan digunakan model ?Manajemen Strategi Pearce dan Robinson?, karena dianggap cukup memadai untuk menganalisa kondisi PT. KGU dan menentukan strategi pemasaran yang dipandang efektif untuk dilakukan. Di dalam model tersebut digunakan juga analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) dan Grand Strategy Selection Matrix untuk menentukan grand strategy yang tepat bagi PT. KGU yang kemudian digunakan sebagai pedoman dalam menyusun strategi pemasarannya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nayla Faiza Ramadhani
"Studi ini bertujuan untuk menganalisis aktivasi pemasaran Aespa guna memahami bagaimana brand image bertema cyberpunk mereka selaras dengan prinsip-prinsip Integrated Marketing Communication (IMC). Melalui pendekatan analisis kualitatif terhadap materi promosi seperti logo, merchandise, kolaborasi merek, dan acara interaktif, penelitian ini mengidentifikasi strategi-strategi kunci yang mendukung identitas futuristik dan cyberpunk grup Aespa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsistensi elemen branding tematik, baik melalui visual maupun pengalaman interaktif, berhasil memperkuat asosiasi konsumen terhadap estetika unik Aespa. Studi ini menyoroti pentingnya narasi merek yang kohesif di berbagai platform untuk membangun brand image yang kuat dan mudah dikenali. Implikasi praktis penelitian ini menunjukkan bahwa merek dapat meningkatkan keterlibatan dan loyalitas konsumen melalui penerapan konsistensi tematik dan eksplorasi tren budaya. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk mengeksplorasi pengukuran kuantitatif persepsi konsumen dan membandingkan efektivitas strategi branding tematik di antara grup K-pop lainnya.

This study examines Aespa’s marketing activations to understand how their cyberpunk-themed brand image aligns with integrated marketing communication (IMC) principles. Utilizing a qualitative analysis of Aespa’s promotional materials, including logos, merchandise, brand collaborations, and interactive events, the research identifies key strategies that contribute to their futuristic and cyberpunk identity. Findings reveal that consistent thematic branding, through visual elements and interactive experiences, strengthens consumer association with the group’s unique aesthetic. The study highlights the effectiveness of maintaining a cohesive brand narrative across multiple platforms to build a strong, recognizable brand image. Practical implications suggest that brands can enhance engagement and loyalty by adopting thematic consistency and leveraging cultural trends. Future research could further explore quantitative measures of consumer perception and compare thematic branding strategies across different K-pop groups."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fanggidae, Apriana H.J.
"Every tourism industry must decide where it wants to be in the future. Following marketing segmentation analysis, choices have to be made between alternative marketing strategies, segmentation, target markets, positioning approaches and marketing-mix elements. Making these decisions is part of planning. The service's product life-cycle stage and organization's competitive position influence the selection from among alternative approaches. Marketing research information provides the basis for these decisions. Having a marketing strategy is similar to having a map to help you get where you want to be. Even with a good map, some people get lost. More careful and detailed planning is necessary to get to the final destination.
"
2006
MUIN-XXXV-1-Jan2006-44
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Istiadi
"The trend of marketing approaches that used by the company recently moved so lastly. A lot of marketing approach have born so fast but a lot of them has left by the company so quickly.
The Network Marketing Concept or more known as Multi Level Marketing Concept is a Marketing Concept that known by a lot of people all over the world. The next step is the birth of concept of Multi Level Marketing Shariah, the concept of Multi Level Marketing that is based on Islamic Spirit for getting their performance according to Al-Qur'an and Sunnah.
But what we called Concept of Multi Level Marketing Shariah is a concept that still so strange in our mind. People then want to know, what concept is this and how is the application of this concept in a company? And what are the indicators of its success?
By using theory of Multi Level Da'wah by Hidayat (2003:4) and Descriptive Method of Research that consist of study of reference and field of study, the writer want to answer what is Concept of Multi Level Marketing Shariah, how is the application of this concept in the company, what are the differences with the conventional and what are the indicator of its success in the company.
At the end of this research analysis, the writer also try to give a SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat) analysis on the application of this concept at PT. Ahad Net International.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13951
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiskus Suwandi
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Wirawan
"Perkembangan keadaan dunia sekarang ini telah membuka batasan-batasan yang selama ini ada dan membuat dunia usaha semakin kompetitif. Dalam rangka membantu pemerintah dalam mensukseskan Trilogi Pembangunan, maka perlu adanya peran aktif pihak swasta untuk menciptakan lapangan kerja barn sehingga angka pengangguran dapat semakin ditekan dan bangsa Indonesia dapat meningkat taraf hidupnya. Akan tetapi kesempatan masyarakat untuk membuat suatu lapangan kerja baru adalah suatu hal yang tidak terlalu mudah karena ada beberapa kendala yang dihadapi seperti faktor modal, keahlian, resiko dan lain sebagainya. Sistem distribusi Multilevel Marketing sebagai salah satu alternatif strategi pemasaran dalam melakukan efisiensi aktifitas pemasaran yang efektif telah mendapat begitu banyak tanggapan baik yang positif maupun yang negatif. Karena sistem ini masih relatif barn di Indonesia, maka informasi yang benar tentang sistem ini pada masyarakat masih dirasakan kurang. Hal ini disebabkan oleh kurangnya buku-buku yang membahas secara mendalam tentang operasi kerja yang sebenamya dari sistem ini dan cara untuk menjadi seorang pelaku bisnis (distributor) yang sukses. Distributor sebagai partner kerja yang bebas dari perusahaan penyedia sistem dan barang merupakan pihak yang harus mendapat perlindungan dari praktek penyimpangan cara kerja multilevel marketing yang sejati seperti penjualan sistem piramid dan arisan berantai. Distributor dituntut untuk dapat bekerja secara profesional sehingga tidak terjadi timbulnya pandangan negatif dari masyarakat tentang usaha multilevel marketing yang telah mereka bangun. Jika para distributor dapat bekerja secara profesional, maka akan ada banyak pihak yang mengalami kepuasan sehingga hal ini akan sangat membantu dalam mencapai kesuksesan yang diidam-idamkan. Tanpa tujuan yang jelas yang ingin dicapai melalui usaha multilevel marketing ini yang diikuti dengan profesionalisme kerja dan pengetahuan yang benar dan memadai tentang sifat serta prinsip bisnis ini, akan mempersulit distributor dalam menjalankan bisnisnya menuju kesuksesan. Hubungan baik antar manusia, aktifitas kerja yang mencukupi dan komitmen yang kuat merupakan syarat untuk menjadi sukses sebagai distributor dalam usaha milik sendiri ini. Multilevel marketing adalah bisnis yang sederhana tetapi tidak mudah. Perlu waktu yang cukup lama untuk dapat mengerti dan mengerjakannya dengan benar."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Bambang
"Dalam rangka menghadapi deregulasi bidang minyak dan gas bumi (migas) sebagai iangkah awal menuju pasar bebas, PERTAMINA telah melakukan keijasama sinerji dengan membentuk PT. Pertajaya Lubrindo sebagai perusahaan joint venture bersama Mobil Oil untuk memproduksi pelumas Mobil Oil dan memasarkannya terutama di Indonesia_ Adanya krisis ekonomi yang melanda Indonesia serta perkembangan situasi bisnis pelumas di dalam negeri dewasa ini, menyebabkan perlunya dikaji kembali strategi pemasaran dan strategi produksi dari PT. Pertajaya Lubrindo.
Melalui analisis struktur industri, portofolio bisnis, faktor kunci sukses, keunggulan bersaing berkelanjutan (sustainable competitive advantage, SCA) serta kerangka 7-S McKinsey, didapatkan posisi dan keunggulan kompetensi inti PT. Pertajaya Lubrindo dalam Iingkungan bisnis pelumas di Indonesia. Segmentasi pasar dilakukan atas dasar aspek klasifikasi jenis pemakaian pelumas dan aspek orientasi pelanggan, masing-masing segmen dimasukkan jenis pelumas, harga dan omsetnya sehingga terbentuk 57 segmen peta "pertempuran" bisnis pelumas di Indonesia.
Target pasar didasarkan pada analisis seluruh segmen dengan mempertimbangkan jumlah dan harga pesaing serta nilai omset yang dapat diharapkan (skala bisnisnya) sehingga didapatkan segmen-segmen prioritas yang pantas untuk dipilih. Selanjutnya, target pasar ditetapkan dengan mengambil kelompok segmen utama dari segmen-segmen prioritas dan menghasilkan 5 segmen dengan kapasitas 60.092 KL. Pernyataan positioning dilakukan dengan berlandaskan pada 3 konsep utama : kepemimpinan (leadership), kemitraan (partnership) dan kepercayaan (trust) yang didukung oleh keunggulan kualitas produk dan pelayanan dari Mobil Oil serta jaringan distribusi dan pemasaran PERTAMINA yang tersebar.
Strategi produksi dipilih dengan membandingkan kelayakan ekonomis bagi PT. Pertajaya Lubrindo antara membangun sendiri LOBP (lube oil blending plant) bare atau memanfaatkan ekses kapasitas dari LOBP PERTAMINA. Dan analisis ekonomi ini serta mempertimbangkan kapasitas LOBP yang ada terhadap kebutuhan pasar, maka return terbesar akan diperoleh PT. Pertajaya Lubrindo bila menggunakan LOBP PERTAMINA dalam produksinya.

Anticipating deregulation in oil and gas sector to be free market, PERTAMINA has created synergic cooperation with Mobil Oil as the world's leader oil company to build joint venture Company, called PT. Pertajaya Lubrindo, to produce Mobil Oil Lubricants into Indonesian's market. Having the monetary crisis and the environmental change of lubricant business in Indonesia, PT. Pertajaya Lubrindo needs to reevaluate its strategy in production and marketing.
Through the analysis of industrial structure, business portfolio, key success factors, sustainable competitive advantage/SCA, and 7-S frame of McKinsey, the position and core competences of PT. Pertajaya Lubrindo can be identified in environment of lubricant business in Indonesia. Market segmentation is created based on combination of lubricant usage types and customer's orientations to form matrix of 19 x 3, each element is filled with data of all lubricants, their price and volume to farm the "battle fight" map of lubricant business in Indonesia.
Priority segments are chosen from that battle fight map considering number of competitors, their prices and lubricant value (business scale) of the segment. Then, target market segments are determined by taking the main attractive segments from the chosen priority segments. Positioning statement is created based on three main concepts: leadership, partnership, and trust supported by the core competence of Mobil Oil especially in quality of products and services, combined with spreading distribution and marketing channels of PERTAMINA.
Finally, capacity of all existing LOBP (tube ail blending plant) is compared with the demand of lubricants. Considering the excess capacity of LOBP, and the result of economic analysis of building the new LOBP compared with using the excess capacity of PERTAMINA's LOBP, production strategy of PT. Pertajaya Lubrindo is determined to get the maximum return."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>