Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120467 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Happy Kurnia
"Tulisan ini bermaksud untuk menggambarkan pengamanan fisik dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dari beberapa konsepsi sekuriti fisik, sebagaiyang utama adalah konsepsi dari Robert L. O’Block, dan juga ditambah beberapa konsepsi sekuriti fisik lainnya dari beberapa penulis yang berbeda. Penulis menggunakan konsepsi sekuriti fisik O’Block dan beberapa penulis lainnya untuk meninjau pelaksanaan sekuriti fisik di dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Aspek-aspek sekuriti fisik yang diungkapkan oleh O’Block dan beberapa penulis lainnya akan diuraikan kembali satu-persatu beserta pelaksanaannya pada sekuriti fisik dermaga Pelabuhan Tanjung Emas oleh penulis. Penulisan ini memberikan kesimpulan bahwa bentuk sekuriti fisik dermaga Pelabuhan TanjungEmas Semarang meliputi beberapa bentuk sekuriti fisik.

This writing would like to explain the physical security at quay of Tanjung Emas Semarang Port from some concepts of physical security, the main concept is from Robert L. O’Block, and there are also some physical security concepts from some different authors. Writer uses O’Block’s and the other authors’s physical security concept to view the implementation of physical security at Port of Tanjung Emas Semarang’s quay. The aspects of physical security concept by O’Block the other authors will be described one by one within the implementations in the physical security of Port of Tanjung Emas’s quay by the writer. This writing concludes that the form of physical security at Port of Tanjung Emas Semarang’s quay include some forms of physical security.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Perum Pelabuhan II (Public Port Corporation II) ,
R 387.5 Por
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Syahrir
"Skripsi ini membahas mengenai perkembangan pelabuhan Pontianak dalam aspek ekonomi dan politik pada tahun 1771-1942. Sultan Syarif Abdurakhman Al Qadrie mendirikan kerajaan Pontianak dan pelabuhan ini pada tahun 1771, yang letaknya di persimpangan antara Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Sejak saat itulah pelabuhan ini menjadi ramai dikunjungi baik oleh para pedagang nusantara maupun pedagang asing. Perdagangan yang semakin ramai membuat pihak kerajaan ingin memperluas kekuasan ke seluruh Kalimantan Barat. Untuk memperluas kekuasaan tersebut, Kerajaan Pontianak mulai menaklukan Kerajaan Sanggau, Kerajaan Mempawah, Kerajaan Sambas, dan Kerajaan Sukadan. Usaha inipun berhasil karena Kerajaan Pontianak mendapat bantuan dari VOC yang sudah melakukan kontrak politik dengan pihak kerajaan pada tahun 1779. Kontrak politik tersebut membuat VOC ikut campur dalam aktifitas kerajaan baik dalam segi politik, ekonomi, maupun sosial. Pada abad ke-19 hingga abad ke-20, pelabuhan Pontianak mengalami perkembangan perdagangan dan pelayaran yang sangat pesat. Berkembangnya pelabuhan Pontianak, menjadikan pelabuhan Pontianak sebagai pusat kegiatan pelayaran dan perdagangan di Kalimantan Barat.

This undergraduate thesis discusses about the development of Pontianak Port in economy and political aspect in 1771-1942. Sultan Syarif Abdurakhman Al Qadrie established The Kingdom of Pontianak and the port in 1771, which located on the intersection between Kapuas River and Landak River. Since then, the port became busy by the economical activity and visited not only by traders from Nusantara but also from other countries. The growth of trade and other economic activities led the Kingdom to spread its influence on the entire of West Kalimantan. To spread its influence, Pontianak Kingdom started to conquered kingdoms surround it, Sanggau, Mempawah, Sambas, and Sukadan. This effort was successful with helped by VOC which already had a politic contract with the Kingdom in 1779. That politic contract made VOC more or less interfered the Kingdom's politics, economic, and social. In 19th until 20th century, Pontianak port had a significance growth. This growth, made Pontianak port became the entrepot in West kalimantan.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60244
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahanie Rasyidin
"Tesis ini menganalisis mengenai hubungan perbaikan proses pre-clearance di pelabuhan Tanjung Priok terhadap penurunan dwelling time. Hasil yang diperoleh adalah ada hubungan yang signifikan antara lama perekaman izin dan lama pengurusan PIB terhadap proses pre-clearance suatu peti kemas. Perekaman izin dilakukan yang dilakukan oleh INSW sebagian besar dilakukan sebelum barang datang sebelum stacking time sebesar 92,55 dari keseluruhan sampel sebanyak 1141 kontainer. Sedangkan pengurusan dokumen perizinan saat barang datang di pelabuhan sebesar 6,31 dan pengurusan dokumen sesudah barang tiba di pelabuhan sebesar 1,14. INSW melakukan perbaikan ndash; perbaikan untuk meningkatkan pelayanan demi mengurangi waktu pre-clearance yang pada akhirnya akan mengurangi dwelling time di pelabuhan.

The purpose of this study is to analyze the relationship between improved pre clearance process and decreased dwelling time in Tanjung Priok harbor. A result, there is a significant relation between the time needed for recording the license and also the time for submitting the PIB form in pre clearance process. The time needed for recording the license done by INSW mostly before stacking time which is about 92,55 from the sample at 1141 container. Meanwhile when the container arrived at the harbor about 6,31 and 1,14 after the container arrived. INSW done a lot of improvement in the pre clearance process to decrease the dwelling time in harbor.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar juga memiliki lautan yang sangat luas. Bahkan dua pertiga wilayah negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) berupa lautan. Jika lautan dengan segala kekayaan yang terkandung di dalamnya itu dikelola dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dapat dipastikan masyarakat kita memperoleh kesejahteraan. Tapi bagaimana kenyataan sekarang? kekayaan laut kita lebih banyak dicuri oleh kapal-kapal asing, sehingga para pelayan Indonesia yang seharsunya bisa menajdi tuan di negerinnya sendiri lebih banyak yang menderita Para nelayan kita jauh dari kehidupan layak. Salah satu yang juga memprihantinkan kaitannya dengan lautan yaitu pelayanan pelabuhan di negara kita. Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara-misalnya yang seharusnya jadi barometer bagi pelabuhan-pelabuhan lain di Indonesia ternyata masih menyimpan persoalan serius. Ironisnya persoalan serius itu ditemukan langsung oleh presiden Jokowi yang melakukan kunjungan ke pelabuhan itu belum lama ini."
JKKM 3:7 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Timothy Edwin Muljono
"ABSTRAK
Indonesia sebagai negara kepulauan masih memiliki masalah yang besar daam hal infrastruktur pelabuhannya, terutama dalam pelabuhan peti kemas. Dalam mengatasi hal ini, Indonesia memiliki masalah dalam hal pendanaan, dengan kebutuhan biaya yang besar serta banyaknya jumlah pelabuhan yang dibutuhkan. Salah satu solusi yang dapat digunakan adalah skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha KPBU yang dapat membantu meringankan beban pembiayaan pemerintah. Dalam penelitian ini, maka dilakukan pengembangan pelabuhan dan wilayah sekitarnya pada kota Dumai, Provinsi Riau, Indonesia dengan konsep kota pelabuhan port-city . Penelitian ini menghasilkan skema kelembagaan, serta model dengan pembagian initial cost, operation maintenance, dan revenue dibandingkan dengan pembagian yang umumnya hanya dilakukan pada initial cost, dengan nilai IRR sebesar 15.41 , yang menunjukkan bahwa model pengembangan wilayah dapat diaplikasikan dengan lebih efektif tanpa menggunakan viability gap funding.

ABSTRACT
Indonesia as an archipelago continues to face major problems with its port infrastructures, especially in container ports. In order to eliminate this problem, problems in financing the projects continue to exist, with both massive funding and the large number of ports required being the problem. One of the solutions which can be utilised is Public Private Partnership PPP which can alleviate the burden of funding which is faced by the government. In this research, a model is developed for the city of Dumai, Riau Province, Indonesia with a port city concept. A model is obtained with a PPP model which includes the split of initial cost, operation maintenance, as well as revenue, compared to the traditional model where split is only conducted in initial cost. The model obtained a 15.41 Internal Rate of Return, indicating a more effective model which do not require the use of viability gap funding. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Nabila
"Pelabuhan Pangkal Balam merupakan satu-satunya pelabuhan yang memiliki standard pelabuhan barang di Pulau Bangka yang menyebabkan 80% arus barang masuk dan keluar melalui pelabuhan ini. Namun didapati adanya dwelling time yang tinggi serta nilai customer service index yang kecil di pelabuhan Pangkal Balam. Maka didapati adanya potensi pembangunan pelabuhan baru di Pulau Bangka. Namun dalam membangun sebuah fasilitas baru, diperlukan kajian secara mendalam terhadap kelayakan investasinya. Tujuan dari penelitian ini berupaya untuk menganalisa kelayakan usaha pelabuhan dilihat dari aspek pasar, operasional, dan finansial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analisa Kelayakan Proyek untuk menilai kelayakannya, serta Analisis Sensitivitas untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap perubahan untuk mengurangi resiko ketidakpastian.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya potensi permintaan pasar terhadap pembangunan pelabuhan general cargo, gambaran layout untuk kapasitas kapal maksimal sebesar 3.000 DWT, matriks cashflow dengan hasil perhitungan Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Periode, serta didapati variabel-variabel pada cashflow yang paling sensitif diantaranya penurunan pendapatan, kenaikan pengeluaran, dan kenaikan nilai tukar rupiah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu stakeholder dalam membuat keputusan terhadap usaha pembangunan pelabuhan di Pulau Bangka.

Pangkal Balam is the only port that is considered appropriate and has a standard of a port in Bangka Island, which cause 80% of the flow of goods comes and goes through this port. However this port has a high dwelling time and small customer service index. It can be said that there is a potential to construct a new port. However, to build a new facility, an in depth study for the feasibility of investemnet is necessary. The purpose of this study sought to analyze the feasibility of the harbor from the market, operational, and financial aspects. The method used in this research is Feasibility Analysis to assess the feasibility, as well as Sensitivity Analysis to determine which variables are most influential on changes to reduce the risk of uncertainty.
The results of this study indicate the potential market demand for the construction of general cargo port, picture layout for vessel with maximum capacity 3.000 DWT, cashflow matrix along with calculation of Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and Payback Period, also it found out that the most sensitive among variables in the cashflow are income, outcome, and the exchange rate. The results of this study are expected to help the stakeholders for making decisions on constructing a new port in Bangka Island.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63040
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Triatmodjo
Yogyakarta: Beta Ofset , 2003
386 BAM p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Asiyanto
Jakarta: UI-Press, 2008
627.3 ASI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Asiyanto
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), 2008
627.3 ASI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>