Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127697 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Susilowati
"Penelitian ini membahas tentang upaya perlindungan anak melalui pelaksanaan pelayanan shelter anak di Rumah Peduli Anak Tenaga Kerja Indonesia (RPA-TKI). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan tentang perlindungan dan pelayanan yang diberikan oleh RPA-TKI kepada anak-anak TKI yang rentan terhadap penelantaran dan perdagangan anak. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini, mendiskripsikan bahwa pelayanan yang diberikan oleh RPA-TKI yaitu pelayanan perlindungan anak yang berbentuk shelter anak guna untuk memenuhi kebutuhan dasar anak-anak TKI. Pelayanan shelter anak yang dijalankan oleh RPA-TKI berjalan dengan baik meski belum menerapkan standar manual shelter anak.

This research discussed about the efforts of child protection through the implementation of shelter children service at Rumah Peduli Anak Tenaga Kerja Indonesia (RPA-TKI). The purpose of this research is to describe on the protection of and services provided by RPA-TKI to children who are vulnerable to the TKI neglect and child trafficking. This research is qualitative research with the kind of descriptive research. The results of this research described that the service which is provided by RPA-TKI is child protection services in the form of children's shelter in order to meet the basic needs of TKI’s children. The service of the children's shelter which is served by RPA-TKI is going well although it has not implemented the manual standard of children’s shelter."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Penelitian ini membahas tentang upaya perlindungan anak melalui pelaksanaan pelayanan shelter anak di Rumah Peduli Anak Tenaga Kerja Indonesia (RPA-TKI). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan tentang perlindungan dan pelayanan yang diberikan oleh RPA-TKI kepada anak-anak TKI yang rentan terhadap penelantaran dan perdagangan anak. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini, mendiskripsikan bahwa pelayanan yang diberikan oleh RPA-TKI yaitu pelayanan perlindungan anak yang berbentuk shelter anak guna untuk memenuhi kebutuhan dasar anak-anak TKI. Pelayanan shelter anak yang dijalankan oleh RPA-TKI berjalan dengan baik meski belum menerapkan standar manual shelter anak.
, This research discussed about the efforts of child protection through the implementation of shelter children service at Rumah Peduli Anak Tenaga Kerja Indonesia (RPA-TKI). The purpose of this research is to describe on the protection of and services provided by RPA-TKI to children who are vulnerable to the TKI neglect and child trafficking. This research is qualitative research with the kind of descriptive research. The results of this research described that the service which is provided by RPA-TKI is child protection services in the form of children's shelter in order to meet the basic needs of TKI?s children. The service of the children's shelter which is served by RPA-TKI is going well although it has not implemented the manual standard of children?s ]"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Sekar Sari
"ABSTRAK
Sebagaimana tugas suatu Negara, Pemerintah Indonesia memiliki kewajiban untuk memenuhi dan menjamin hak-hak setiap anak. Fakta menunjukkan bahwa saat ini masih terdapat permasalahan anak yang begitu beragam. Untuk itu Kementerian Sosial mendirikan layanan TePSA 1500-771 Kemensos diharapkan dapat membantu menangani permasalahan anak yang ada di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang kualitas layanan TePSA 1500-771 Kemensos dalam menangani permasalahan anak di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist, dengan teknik pengumpulan data kualitatif melalui wawancara mendalam dan analisis data sekunder. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa untuk dimensi responsiveness mayoritas sudah terpenuhi, untuk dimensi responsibility masih kurang terpenuhi, karena dari sisi penanganannya masih kurang baik, dan dimensi accountability masih tidak terpenuhi karena tidak adanya keterbukaan layanan TePSA 1500-771 Kemensos itu sendiri kepada stakeholder khususnya pengguna layanan tersebut mengenai perkembangan penanganan kasus.

ABSTRACT
As a duty of a country, the Indonesian Government have to fulfill and guarantee the rights of every child. Facts show that at this time there are still child problems that are so diverse. Therefore Ministry of Social Affairs setting up TePSA 1500-771 of The Ministry of Social Affairs service is expected to help handle the child problems in Indonesia. The study aims to analize the quality of TePSA 1500-771 of The Ministry of Social Affairs service to handling child problems in Indonesia. This study uses a post-positivist approach, with qualitative data collection techniques through in-depth interviews and analizes of secondary data. The results of this study indicates that responsiveness dimension has been fulfilled. While the dimensions of responsibility are still not fulfilled because the handling side is still not good. Then, the accountability dimension is still not fulfilled because there is no openness of the TePSA 1500-771 The Ministry of Social Affairs service to stakeholders, especially service users regarding the development of handling cases."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Nopitasari
" ABSTRAK
Nama : Rika Nopitasari Program Studi : Ilmu Kesejahteraan SosialJudul : Perlindungan dan Kesejahteraan Anak: Studi Deskriptif pada Keluarga Tenaga Kerja Indonesia TKI Laki-laki di Lombok Timur Penelitian ini membahas gambaran perlindungan anak keluarga TKI laki-laki di Lombok Timur menggunakan kerangka Child Safeguarding and Promoting Welfare. Penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan remitansi TKI laki-laki tidak selalu besar dan stabil sehingga mengharuskan istri bekerja untuk menambah penghasilan keluarga. Pada dimensi kapasitas pengasuhan orang tua, gaya pengasuhan orang tua tidak selalu berkaitan dengan besarnya remitansi keluarga tapi juga pada stabilitas keluarga. Pada dimensi faktor keluarga dan lingkungan, semua keluarga mendapatkan dukungan sosial dari lingkungan dan keluarga luas. Pada dimensi kebutuhan perkembangan anak, tugas perkembangan anak tidak selalu berhasil pada keluarga dengan remitansi besar.
ABSTRACT Name Rika Nopitasari Study program Ilmu Kesejahteraan SosialTitle Child Protection and Child Welfare A Descriptive Study Male Migrant Worker Family in East Lombok This study discusses children protection and welfare of male migrant workers in East Lombok using framework Child Safeguarding and Promoting Welfare. This study uses qualitative approach with descriptive research. Results of study are male migrant workers have their remittances, but their income not always enough nor stable so their wife has to work to support family income. Dimension of parenting capacity, parenting style also related to stability of family. On family and environmental factors, all families receive social support from extended family and environment. Developmental needs of children, child development task is not always accomplished on families with high remittances. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Ade Norvita Sari
"ABSTRAK
Anak sangat rentan menjadi korban kejahatan khususnya korban kesusilaan. Anak yang menjadi korban kejahatan kesusilaan tentu tidak hanya menderita secara fisik tetapi juga psikis. Namun, dalam proses peradilan pidana, kedudukannya sebagai korban cenderung terpinggirkan. Melihat perlindungan dan kedudukan anak sebagai korban kejahatan yang belum terlalu diperhatikan dalam proses peradilan pidana, pendekatan keadilan restoratif dipergunakan sebagai model alternatif penanganan perkara anak yang dinilai lebih mampu menjamin perlindungan dan kedudukan anak sebagai korban kejahatan. Penulis menggunakan tipe penelitian normatif yuridis. Pada penelitian normatif, penulis menggunakan pendekatan undang-undang dan pendekatan kasus Sedangkan secara yuridis, penulis melakukan wawancara terhadap Penyidik Anak, Penuntut Umum Anak, dan Hakim Anak terkait pengetahuannya mengenai sistem peradilan pidana anak.
Hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) penanganan perkara anak dengan model pendekatan restorative justice nyatanya belum mampu memberikan perlindungan terhadap anak korban kejahatan apabila dibandingkan dengan mekanisme peradilan konvensional (2) aparat penegak hukum dalam menjalankan perannya belum begitu menjamin perlindungan terhadap anak korban (3) sistem peradilan pidana anak seharusnya kedepan mampu memperhatikan kepentingan dan perlindungan tidak hanya untuk anak pelaku, tetapi juga untuk anak korban dan anak saksi.

ABSTRACT
Children are surely vulnerable to be the victims of crimes, especially victims of criminal acts of decency. The children who are being the victims of criminal acts of decency are not only suffer physically but also psychologically. However, in the criminal justice system, their positions as victims tend to be marginalized. Seeing the child?s protection and status as a victim of crime has not been paid too much attention in the criminal justice system, restorative justice approach is used as an alternative model of handling the case of children, which is considered as more capable of guaranteeing the protection and status of children as victims of crime. The author uses normative juridical research. In the normative research, the authors uses the statute approach and use the case approach. In the juridical research, the author conducted the interview with police, prosecutor, and judge related to their knowledge of the criminal justice system of children.
Results of the study can be concluded as follows: (1) Handling the case of the children with restorative justice approach in fact has not been able to provide protection to child as victims of crime when compared to the conventional criminal justice system mechanism. (2) The law enforcers in carrying out their role have not been fully guaranteed the protection of the child as victims. (3) the criminal justice system of children should be able to observe the concerns and the protection.
"
2016
T45538
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Zahira Salsabila Usman
"Perlindungan anak merupakan program yang telah dijalankan oleh beragam organisasi baik pemerintahan maupun swasta dan menjadi salah satu fokus utama di seluruh belahan dunia. Di Indonesia, Lembaga pemerintah dan LSM bersama-sama menjadi penggerak berjalannya program perlindungan anak Indonesia. Salah satu LSM yang mempunyai program tersebut adalah Save the Children dengan program yang bernama Coaching for Life. Untuk menilai apakah suatu program tepat sasaran seperti yang diharapkan, maka dibutuhkan evaluasi program. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program Coaching for Life, yang ditinjau dari dimensi efektivitas, efisiensi, dampak dan keberlanjutan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan alat evaluasi menggunakan main categorical analysis dan SWOT disertai analisis konsep partisipasi dan pembangunan kapasitas. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa program Coaching for life, telah berjalan efektif dan efisien, serta memberi dampak positif serta berkelanjutan untuk jangka panjang. Materi yang digunakan dalam kegiatan program cukup aplikatif sehingga dapat mengasah kemampuan penerima program dan dipraktikan secara langsung. Praktik langsung membuat manfaat yang diterima melekat dengan penerima program dalam jangka waktu yang panjang. Sehingga, hal tersebut mendorong terbentuknya kebertahanan pada anak dan terciptanya lingkungan yang positif bagi anak.

Child protection programme has been obtained by various organization, both government and private sector, and the child protection programe has been the main focus all over the world. In Indonesia, government organization and NGOs both take an important role on the running of Indonesian child protection programme. One of the NGO that have this programme is Save The Children with the programme named Coaching for Life. To asses the programme accordance with the goals and target, programme evaluation needed to be done. This research is meant to evaluate Coaching for Life programme which will be reviewed with a few dimention of evaluation such as effectivity, efficiency, impact, and sustainability. This research used qualitative method, with main categorical analysis and SWOT analysis as tools of evaluation, there is also an analysis on participation and capacity building concept. The result of this research found that the implementation of Coaching for Life programme has been effective and efficient, along with giving positive impact and sustainability for a long period of time. The subjects that are used in program activity are quite applicable in the real life. Therefore, the subjects that are given can sharpen the skills of the program participant where they can directly practice their skill in their real life. Direct practice can make the result of this program stick with them for a long period of time with the result that this practice will encourage the shaping of children resilience and creating a positive environment for children."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Departemen Sosial B2P3KS, 2007
361.3 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Istiana Riski
"Urgensi dari penelitian ini berangkat dari isu kepemilikan akta kelahiran yang belum terpenuhi secara menyeluruh bagi anak Indonesia, apalagi anak jalanan. Padahal kepemilikan akta kelahiran penting untuk perlindungan anak tanpa diskriminasi. Penelitian ini membahas tentang pemenuhan akta kelahiran sebagai salah satu hak identitas anak jalanan yang ditinjau berdasarkan kerangka konseptual perlindungan anak Triangle for the Assessment of Children in Need and Their Families. Kerangka tersebut mengkaji tiga dimensi, yakni kebutuhan perkembangan anak, kapasitas pengasuhan orang tua serta faktor keluarga dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam pada informan yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Informan utama dalam penelitian ini adalah orang tua anak jalanan yang berada Kelurahan Tengah yang terletak di Jakarta Timur, terdiri dari 5 (lima) informan utama dan informan pendukung yang terdiri dari 4 (empat) informan, yakni pendamping Lembaga X, Ketua RT dan petugas Kelurahan. Waktu pengumpulan data dilakukan dari bulan September hingga November 2023. Tujuan penelitian ini yakni untuk menggambarkan kebutuhan perkembangan anak melalui pengurusan akta kelahiran; kapasitas orang tua dalam memenuhi akta kelahiran untuk mewujudkan perlindungan anak; serta keterlibatan dukungan keluarga dan lingkungan dalam memenuhi akta kelahiran anak. Pemenuhan akta kelahiran bagi anak jalanan dalam penelitian ini diupayakan oleh orang tua serta didukung oleh faktor keluarga yang berasal dari keluarga luas dan dukungan dari sumber daya komunitas yang berasal dari Lembaga X. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua informan dalam penelitian ini dapat menggunakan akta kelahiran untuk menghadirkan akses layanan kesehatan dan pendidikan untuk memenuhi kebutuhan perkembangan anak jalanan. Hal ini disebabkan karena orang tua tidak memiliki kapasitas yang optimal dalam mewujudkan perlindungan anak melalui pengurusan akta kelahiran meskipun telah mendapatkan dukungan sosial. Sehingga, perlindungan anak tidak dapat terpenuhi secara maksimal sebab hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi dari konsep Triangle for the Assessment of Children in Need and Their Families tidak terpenuhi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan ilmu kesejahteraan sosial, terutama pada mata kuliah Kesejahteraan Sosial Anak dalam menambah wawasan akan pemenuhan perlindungan anak melalui pengurusan akta kelahiran.

The urgency of this research departs from the issue of birth certificate ownership that has not been fulfilled thoroughly for Indonesian children, especially street children. Even though ownership of a birth certificate is important for child protection without discrimination. This research discusses the fulfillment of birth certificates as one of the identity rights of street children based on the Triangle for the Assessment of Children in Need and Their Families child protection conceptual framework. The framework examines three dimensions, namely children's developmental needs, parental care capacity and family and environmental factors. This research uses a qualitative approach and descriptive research type with data collection techniques through in-depth interviews with informants selected through purposive sampling techniques. The main informants in this study were parents of street children in Central Village located in East Jakarta, consisting of 5 (five) main informants and supporting informants consisting of 4 (four) informants, namely the companion of Institution X, the Head of RT and Kelurahan officers. Data collection time carried out from September to November 2023. The purpose of this study is to describe the developmental needs of children through the processing of birth certificates; the capacity of parents in fulfilling birth certificates to realize child protection; and the involvement of family and environmental support in fulfilling children's birth certificates. Fulfillment of birth certificates for street children in this study was pursued by parents and supported by family factors originating from the extended family and support from community resources originating from Institution X. The results showed that not all informants in this study could use birth certificates to provide access to health and education services to meet the developmental needs of street children. This is because parents do not have optimal capacity in realizing child protection through obtaining birth certificates even though they have received social support. Thus, child protection cannot be maximally fulfilled because the results of this study show that the dimensions of the Triangle concept for the Assessment of Children in Need and Their Families are not fulfilled. The results of this study are expected to contribute to the development of social welfare science, especially in the Child Social Welfare course in adding insight into the fulfillment of child protection through obtaining birth certificates."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Government of Indonesia-Unicef, 1998
R 362.7 SIT
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Irin Gabriella
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih maraknya kasus penganiayaan anak karena kondisi kerentanan yang dimiliki anak. Data statistik yang akurat mengenai penganiayaan sulit dikumpulkan sebab isu perlindungan anak layaknya fenomena gunung es di mana banyak kasus tidak terlaporkan karena keengganan korban untuk melapor dan mencari bantuan, serta isu ini masih dianggap tabu oleh banyak masyarakat. Masyarakat mempunyai potensi untuk mendukung perlindungan anak di komunitasnya. ChildSafe Agent merupakan masyarakat lokal yang digandeng Yayasan Teman Baik sebagai aktivis perlindungan anak untuk turut berperan melindungi anak di komunitas mereka. Penelitian ini bertujuan, (1) untuk menggambarkan peran ChildSafe Agent dalam upaya perlindungan anak berbasis masyarakat, (2) untuk mendeskripsikan kendala yang dihadapi ChildSafe Agent dalam mewujudkan upaya perlindungan anak berbasis masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, basic research, dan cross-sectional research, dengan teknik pengumpulan data kualitatif melalui studi dokumen, wawancara, dan observasi. Adapun teknik pemilihan informan dengan menggunakan purposive sampling, yang melibatkan 10 informan. Penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu 9 bulan, dimulai dari bulan Maret 2023 sampai dengan Mei 2023 serta dari bulan Februari 2024 sampai dengan bulan Juni 2024. Penelitian ini berlokasi di dua komunitas dampingan Yayasan Teman Baik yang menjadi komunitas awal terbentuknya ChildSafe Agent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ChildSafe Agent berbagai peran dalam aspek pencegahan, pelaporan, dan penanganan yang terdiri dari (1) peran fasilitatif, mencakup animasi sosial, mediasi dan negosiasi, pemberi dukungan, fasilitasi kelompok, mengorganisir, serta komunikasi personal, (2) peran edukasional, mencakup membangkitkan kesadaran masyarakat, menyampaikan informasi, serta (3) peran representasional, mencakup hubungan masyarakat, dan mencarikan sumber daya. Adapun, kendala yang dihadapi dalam menjalankan peran- perannya tersebut terdiri dari, (1) kendala dari ChildSafe Agent, mencakup kesibukan pribadi, dan keterbatasan ekonomi untuk biaya akomodasi pribadi saat mendampingi kasus, (2) kendala dari penerima manfaat, mencakup calon dan/atau penerima manfaat kurang kooperatif, dan penerima manfaat ketergantungan, serta (3) kendala dari komunitas mencakup sulitnya mengumpulkan masyarakat untuk kegiatan semacam sosialisasi, dan tantangan dalam pengawasan sebab kebiasaan anak di komunitas bermain hingga larut malam. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ChildSafe Agent memiliki berbagai peran sebagai perpanjangan tangan lembaga di komunitas. Di dalam melakukan perannya tersebut, terdapat beberapa kendala yang dihadapi ChildSafe Agent, sehingga dibutuhkan sinergitas lebih lagi dengan lembaga untuk mewujudkan upaya perlindungan anak berbasis masyarakat yang berkelanjutan.

This research is motivated by the fact that there are still many cases of child maltreatment due to the child's vulnerability. Accurate statistical data regarding child maltreatment is difficult to collect because the issue of child protection is like an iceberg phenomenon where many cases are not reported due to the reluctance of victims to report and seek help, and this issue is still considered taboo by many people. In this case, society has the potential to support child protection in their communities. ChildSafe Agents are local communities who collaborate with Yayasan Teman Baik as child protection activists to participate in protecting children in their community. This research aims, (1) to describe the role of ChildSafe Agents in community-based child protection efforts, (2) to describe the obstacles faced by ChildSafe Agents in realizing community-based child protection efforts. This research uses a qualitative approach with descriptive research, basic research, and cross-sectional research, with qualitative data collection techniques through document study, interviews, and observation. The informant selection technique used purposive sampling, involving 10 informants. This research was carried out over a period of 9 months, starting from March 2023 to May 2023 and from February 2024 to June 2024. This research was located in two communities assisted by the Yayasan Teman Baik which were the initial communities for the formation of ChildSafe Agent. The research results show that the ChildSafe Agent has various roles in the aspects of prevention, reporting, and handling consisting of (1) facilitative roles, including social animation, mediation and negotiation, support, group facilitation, organizing, and personal communication, (2) educational roles, includes consciousness raising, informing, as well as (3) representational roles, including public relations, and obtaining resources. Meanwhile, the obstacles faced in carrying out these roles consist of, (1) obstacles from ChildSafe Agents, including personal busyness, and economic limitations to the cost of personal accommodation when accompanying cases, (2) obstacles from beneficiaries, including candidates and or beneficiaries who are less cooperative, and dependent beneficiaries, and (3) obstacles from the community including the difficulty of gathering the community for activities such as socialization, and challenges in supervision because of the habit of children in the community playing until late at night. Based on the results of this research, it can be concluded that ChildSafe Agents have various roles as an extension of institutions in the community. In carrying out this role, there are several obstacles faced by ChildSafe Agents, so more synergy is needed with institutions to realize sustainable community-based child protection efforts."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>