Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193562 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Safira Basaina
"Meskipun banyak argumentasi yang menyatakan bahwa masih terlalu awal untuk menyimpulkan bahwa China bersama dengan BRICS mampu untuk menjadi kekuatan baru yang menandingi Amerika Serikat, akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa kekuatan yang dimiliki oleh China bersama dengan kerjasama tersebut merupakan suatu kekuatan yang harus diperhitungkan dengan baik. Selama beberapa tahun terakhir ini, semenjak akronim BRICS mengukuhkan diri dalam suatu ikatan kelompok kerjasama politik formal, kelompok kerjasama tersebut memperlihatkan konsistensi dalam menjalankan komitmennya. Sejumlah rencana kerja jangka panjang tercatat dilakukan oleh BRICS secara multilateral dan lebih jauh lagi, terdapat juga kerjasama antar negara anggota BRICS secara bilateral. Bersama dengan BRICS, muncul suatu kekuatan kerjasama kelompok baru yang memberikan peluang ekonomi bagi China, yang saat ini menjadi penanding terutama kekuatan Amerika Serikat. China sendiri juga mendapatkan keuntungan dari kerjasama BRICS karena memberikan stabilisasi bagi hubungan internasionalnya, pembangunan image dengan membantu negara berkembang lainnya, termasuk memperkuat identitas sebagai negara berkembang dan tidak boleh dilupakan kekuatan secara ekonomi dan posisi politik. Tulisan ini merupakan pemetaan geopolitik terhadap kerjasama multilateral yang dilakukan China bersama dengan BRICS dan implikasi dari hal tersebut terhadap Amerika Serikat yang menjadi kekuatan terbesar dalam hirarki masyarakat internasional.

Although many arguments stating that it was too early to conclude that China along with the BRICS able to become a new force rivaling the United States, but the cooperation must be considered as power to be reckon. Over the last few years, since the acronym BRICS strenghten the cooperation to a more formal political group, the cooperation has show a consistency in its commitment. A number of long-term working plan notably conducted by BRICS multilaterally and furthermore, there is also cooperation among BRICS states member on a bilateral basis. BRICS is also provides economic purposes opportunities for China, which currently United States number one competitor. For China, BRICS become stabilization for China’s international relations environment, giving good image by helping other developing countries, strengthening of identity as a developing country in the economic strength and political position. This thesis is a geopolitical mapping of the multilateral cooperation of China together with the BRICS and the implications of that for the United States became the greatest power in the hierarchy of the international community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mindo Stevi Ardi
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas kepentingan ekonomi-politik AS di balik defisit perdagangan dengan China. Analisis penelitian ini menggunakan konsep ekonomi-politik internasional dan interdependensi asimetris. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa defisit perdagangan dengan China adalah bagian dari kecendrungan global dan hubungan perdagangan AS dengan China merupakan hubungan yang menguntungkan. Hubungan perdagangan ini telahmemberikan peluang bagi AS untuk memperluas pasar serta keuntungan terkait status China sebagai strategic partner AS dalam upaya penyelesaian isu-isu bilateral.

ABSTRACT
This thesis explores the political-economic interest of US in its trade deficit with China. This research using the concept of international political economy and asymmetrical interdependence. This research is qualitative descriptive interpretive. The result of this research showed that the trade deficit with China is a part of global trends and U.S. trade relations with China is profitable relationship. Trade relationship has provided an opportunity for the U.S. to expand markets and profits related to the status of China as US strategic partner in the effort to the completion bilateral issues."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Niluh Putu Indi Dharmayanti
"ABSTRAK
Penelitian ini meneliti pengaruh dari pengiriman sinyal dan identitas sosial yang melekat pada pemilik proyek dalam menentukan keberhasilan pendanaan proyek melalui skema crowdfunding. Penelitian diuji dengan menggunakan data dari 580 proyek-proyek yang penyelenggaraannya terdapat di negara Brazil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan yang tergabung dalam BRICS selama periode 2012 sampai dengan awal tahun 2019. Dengan menggunakan teknis analisis data ordinary least square (OLS), ditemukan bahwa pengiriman sinyal atau signaling effect yang dijelaskan melalui komentar dan update memiliki pengaruh yang positif dan signifikan dalam mendukung keberhasilan pendanaan. Signaling merupakan langkah yang digunakan untuk mengeliminasi ketimpangan informasi pada transaksi online termasuk pada kasus crowdfunding. Identitas sosial atau social identity effect pada crowdfunding juga menunjukkan hasil yang positif dan signifikan dalam mempengaruhi kesuksesan pendanaaan yang dijelaskan melalui publikasi proyek di media sosial Facebook. Publikasi proyek melalui media Facebook shares merupakan salah satu kampanye word-of-mouth secara elektronik yang dipercaya mampu membantu publikasi proyek yang berujung pada peningkatan probabilitas pendanaan. Di sisi lain, pengaruh identitas sosial yang dijelaskan oleh jaringan pertemanan fundraisers di media sosial Facebook tidak terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan crowdfunding di negara-negara BRICS. Jaringan pertemanan di Facebook memang telah banyak diasosiakan dengan sentimen identitas sosial yang dipercaya mampu membantu proses pendanaan crowdfunding. Namun pada penelitian ini, ada beberapa keterbatasan yang membuat jaringan pertemanan tidak menunjukkan hasil yang signifikan.

ABSTRACT
This study examines the effect of signaling and the social identity inherent in the project owner in determining the success of project funding in crowdfunding. The study is tested using 580 data from projects in Brazil, Russia, India, China, and South Africa (BRICS countries) during the period of 2012 to the beginning of 2019. Using ordinary least square (OLS) as analysis techniques, it is found that the signaling effect that is explained through comments and updates has a positive and significant influence in supporting funding success. Signaling is an ultimate way to eliminate asymmetric information in online transaction including in crowdfunding. Social identity effects on crowdfunding also show positive and significant results in influencing the success of funding explained through the number of project publications on Facebook. Project publications on Facebook is one of the examples of electronic word-of-mouth that has been proven to have significant impact in crowdfunding campaign. On the other hand, it is not proven that the social identity effect explained by the number of friends on Facebook has a significant influence on the success of crowdfunding in the BRICS countries. Number of Facebook friends is long associated with identity sentiment that result in higher funding during project campaign. However, this research shows no evidence due to some limitations regarding Facebook friend data."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Martha Elisabeth
"ABSTRAK
Tesis ini menjabarkan mengenai bagaimana China dengan mata uangnya yaitu yuan berkembang dari masa ke masa dan dapat mempengaruhi perekonomian terutama perdangan seluruh dunia terutama Amerika sebagai hegemon dalam world production. Terjadi Dalam penelitian ini, peneliti ingin menjabarkan mengenai bagaimana terjadi diversifikasi dalam Global Fortune 500 yang menjabarkan mengenai perusahaan-perusahaan yang merupakan perusahaan besar dengan sales tertinggi pada tahun 2005-2015. Bagaimana China berhasil meningkatkan perdagangannya ketika banyak negara mengalami defisit perdagangan terhadap China terutama Amerika. Cara yang digunakan oleh China adalah dengan devaluasi yuan yang mengakibatkan defisit perdangan Amerika semakin besar tiap tahunnya, dan bagaimana Amerika juga mengalami defisit perdagangan dengan negara-negara yang melakukan kerjasama perdagangan dengan Amerika serta bagaimana hal-hal itu mempengaruhi hegemoni Amerika dalam world production.

ABSTRACT
The purpose of the thesis is to elaborate on how China and its currency evolve from time to time and may influence the economy, especially trade throughout the world and United States as world hegemon in production. In this study, researchers wanted to elaborate about how the diversification is applied on the Global Fortune 500 and elucidating companies which are large companies with the highest sales in the year 2005-2015. This study examines how China managed to increase its trade when many countries are experiencing trade deficit against China, especially United States. To achieve that, what China has executed is to devaluate its currency, resulting trade deficit of United States which has been growing every year, and how United State is running a trade deficit with countries that has trade cooperation with the United States and how those factors affect the American hegemony in world production;"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Wicaksono
"Tesis ini membahas tentang Rusia dalam Forum negara-negara BRICS dan Organisasi Regional SCO 2010-2017 dalam Perspektif Konstruktivisme. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan sumber data berupa buku, artikel jurnal dan dokumen resmi. Analisa penelitian menggunakan dua teori yaitu regional security complex untuk SCO dan World system untuk BRICS. Penelitian ini menemukan bahwa Rusia berperan penting dalam SCO dan BRICS. Di SCO, Rusia bersama Cina berperan penting sebagai penentu kebijakan dan agenda SCO. Sementara di BRICS, Rusia berperan sebagai koordinator kebijakan supaya negara BRICS memiliki kebijakan yang sama.
Penelitian ini juga menemukan bahwa SCO dan BRICS merupakan alat yang berguna bagi kebijakan luar negeri Rusia. SCO berguna untuk menjaga pengaruh Rusia di Asia Tengah, Sementara BRICS berguna untuk menyuarakan perubahan tatanan dunia yang ada. Karena pentingnya kedua organisasi ini bagi kebijakan luar negeri Rusia, tidak heran Rusia berperan penting dalam organisasi ini.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa Rusia berperan penting di SCO dan BRICS karena kedua organisasi ini merupakan alat yang berguna bagi kebijakan luar negeri Rusia. Faktanya adalah agenda di SCO dan BRICS sebenarnya merupakan agenda kebijakan luar negeri Rusia. Supaya SCO dan BRICS tetap relevan bagi kebijakan luar negeri Rusia maka Rusia harus meningkatkan pendekatan diplomatik dengan negara anggota SCO dan BRICS. Hal ini penting dilakukan supaya SCO dan BRICS solid. Sebab, SCO dan BRICS yang solid akan menguntungkan Rusia dalam jangka panjang.

This Thesis examine Russia in the BRICS Forums and SCO Regional organization 2011 2017 In Constructivism Perspective. This thesis used qualitative method with data sources in form of book, journal article and official documents. The Research analysis uses two theories regional security complex for SCO and World system for BRICS. This research found that Rusia plays important role both in SCO and BRICS. In SCO, Rusia with China plays important roles as policy and agenda makers. In BRICS, Russia acts a policy coordinator to ensure all the members have same policy.
This research also found that SCO and BRICS is a useful tools for Russia rsquo s foreign policy. SCO is useful to keep Russian influence in Central Asia. Meanwhile BRICS is useful for advocating changes in world order, it is no wonder Russia plays important roles in both organizations.
This research concludes that Russia plays an important role in SCO and BRICS because both organizations is a useful tool for Russian foreign policy. In fact, SCO and BRICS rsquo s agenda is actually Russian foreign policy agenda. In order to for SCO and BRICS to remain relevant to Russian foreign policy, Russia must improve its diplomatic approaches to SCO and BRICS member states. This is im portant to make SCO and BRICS a solid organization. A solid SCO and BRICS will benefit Russia in the long term.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T50373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harald Kinateder
"ABSTRAK
We use a generalized autoregressive conditional heteroskedasticity dummy approach
to analyze the influence of calendar anomalies on conditional daily returns and risk
for the stock markets of Brazil, Russia, India, China, and South Africa from 1996 to
2018. Month-of-the-year, turn-of-the-month, day-of-the-week, and holiday effects are
investigated. The most striking day-of-the-week effect is found for Tuesdays. The turn-
of-the-month effect is validated, while, interestingly, we find no evidence of a January
effect. A general holiday effect is not documented, but the Indian market shows a
significant pre- and post-holiday effect, the Chinese market is anomalous before public
holidays, and the South African market is affected only after holidays."
Jakarta: Bank Indonesia Insitute, 2019
332 BEMP 22:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Erashima Tio
"Kerja sama sister province telah dikenal lama dan telah diterapkan oleh pemerintah daerah dari berbagai wilayah termasuk Indonesia dan Tiongkok. Hubungan kerja sama ini dibentuk untuk membantu mengembangkan potensi dan perekonomian masing-masing wilayah. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang turut aktif menjalin hubungan kerja sama sister province dengan berbagai pemerintah daerah yang setingkat di luar negeri. Jawa Barat telah menjalin kerja sama sekaligus dengan empat provinsi di Tiongkok, yakni Heilongjiang, Sichuan, Guangxi Zhuang, dan Chongqing. Hubungan kerja sama sister province yang akan dibahas dalam penelitian ini ialah kerja sama Chongqing-Jawa Barat. Kerja sama sister province Chongqing-Jawa Barat sudah dimulai semenjak penandatanganan Letter of Intent pada tahun 2015 dan Memorandum of Understanding pada tahun 2017. Setelahnya ada begitu banyak rencana kerja sama yang telah disepakati oleh kedua belah pihak untuk dijalankan. Prospek dari kerja sama ini ialah untuk meningkatkan perekonomian kedua belah pihak. Masing-masing wilayah memiliki potensi yang dapat mendukung satu sama lain lewat kerja sama ini. Namun, dibalik potensi dan prospek kerja sama yang ada, terdapat beberapa kendala yang menjadi hambatan, salah satunya adalah belum adanya implementasi dari keseluruhan rencana kerja yang telah disepakati.

Sister Province cooperation have been implemented by local government from various regions including Indonesia and China. Sister province cooperation have been created to boost up each region potential and economy. West Java is one of many provinces in Indonesia that actively establish sister province cooperation with many local governments from foreign countries. West Java have been established sister province cooperation outright with four provinces from China, Heilongjiang, Sichuan, Guangxi Zhuang, and Chongqing. Sister province cooperation that will be discussed in this research is sister province cooperation between Chongqing-West Java. Chongqing-West Java sister province cooperation have been established since the signing of Letter of Intent in 2015 and Memorandum of Understanding in 2017. Since then, there are many work plans that have been agreed by both parties to be implemented. The prospect from this cooperation is to increase each region economy and it is supported by each region potentials. However, this cooperation facing some constraints, one of them is the work plans that have been agreed haven`t implemented yet."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Grandy Dorodjatun Wahyu Maestro
"Skripsi ini menjelaskan mengenai bagaimana sebuah friksi dapat terjadi di dalam setiap pertemuan dua maupun lebih pihak yang bekerjasama dalam suatu rangkaian kerjasama. Sebuah friksi terjadi karena adanya implikasi dari suatu kesepakatan dalam sebuah kerjasama yang mana friksi tersebut bersifat mengekang di dalam kerjasama tersebut. China, India, dan Pakistan pada kebijakan luar negerinya sama-sama melakukan kerjasama di dalam sebuah proyek infrastruktur ekonomi global bernama Belt and Road Initiative (BRI). BRI merupakan sebuah kerjasama yang diusung pertama kali oleh China pada tahun 2013 di bawah pemerintahan Xi Jinping. Pada pelaksanaannya, proyek BRI banyak menemukan friksi-friksi yang terjadi di dalamnya, terutama pada ranah kerjasama antara China dengan India dan China dengan Pakistan di dalam koridor ekonomi BRI masing-masing. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kepustakaan sebagai penunjang data-data di dalam skripsi ini. Penulis menemukan bahwa terjadinya friksi di dalam sebuah kerjasama antarnegara merupakan sebuah hal yang sering terjadi, terutama pada negara yang sedang mengalami konflik. Pada penemuannya, penulis juga menemukan bahwa terjalin sebuah solusi atas friksi yang terjadi di dalam kerjasama BRI antara China dan Pakistan sehingga melanggengkan kerekatan kerjasama kedua negara tersebut, sedangkan friksi yang terjadi pada kerjasama BRI antara China dan India justru tidak menemukan solusinya sehingga membuat kerekatan kerjasama kedua negara tersebut menjadi semakin renggang.

This thesis explains how a friction can occur in every meeting of two or more parties who work together in a series of cooperation. A friction occurs because of the implications of an agreement in a cooperation where the friction is restrictive in the cooperation. China, India, and Pakistan in their foreign policies are both cooperating in a global economic infrastructure project called the Belt and Road Initiative (BRI). BRI is a collaboration that was first promoted by China in 2013 under Xi Jinping era. In its implementation, the BRI project found many frictions that occurred in it, especially in the realm of cooperation between China-India and China-Pakistan within the respective BRI economic corridors. In this study, the author uses the library method as supporting the data in the completion of this thesis. The author finds that the occurrence of friction in a cooperation between countries is something that often happens, especially in countries that are experiencing conflict. In his findings, the author also found that there is a solution to the friction that occurred in the BRI cooperation between China and Pakistan so as to perpetuate the closeness of the cooperation between the two countries, while the friction that occurred in the BRI cooperation between China and India did not find a solution, thus creating a closer cooperation between the two countries. the country is becoming more and more tenuous."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salisbury, Harrison E.
New York: Harper & Row, Pub., 1967
951 SAL o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Individu maupun masuarakat yang sejahtera adalah tujuan ideal dari pembangunan maupun praktik psikologi. Selanjutnya, pembicaraan tentang kesejahteraan manusia tidak mungkin dilepaskan dari asumsi tentang fit between person and the environment. Lebih jauh lagi, interaksi antara manusia dan lingkungan hanya dapat dipahami melalui kolaborasi antara psikologi dan ilmu imlu lain (misalnya ilmu sosial), pada dataran teoretis maupun terapan. Dengan perkataan lain, sebagaimana dibahas dalam paparan berikut, aplikasi psikologi komunitas dalam pembangunan nasional menuntut keberanian praktisinya untuk keluar dari stigma perannya selama ini."
150 JPSI 12:2 (2003)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>