Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178163 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anugerah Indraji
"Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada zaman ini menuntut ilmu fabrikasi mikro untuk berkembang lebih pesat lagi. Dewasa ini, sedang dikembangkan teknik mikrofabrikasi menggunakan mikroorganisme (biomachining). Bakteri yang digunakan adalah bakteri jenis Achidithiobacilus ferooxidans. Penelitian ini melanjutkan penelitian sebelumnya dengan menambahkan parameter inklinasi dan aliran udara (aerasi) pada prosesnya. Sudut yang digunakan adalah variasi dari 200, 300, dan 400. Benda kerja berupa material nikel diberi sebuah pola melalui proses photolithography dan dimasukkan ke dalam cairan medium kultur dalam posisi bersudut yang sudah terisi bakteri, dan dijaga temperatur ruangannya menggunakan inkubator serta dialirkan udara. Percobaan dilakukan selama 24 jam. Pengolahan data dilakukan menggunakan SURFCOM dan foto SEM. Hasil yang didapat bahwa tingkat kekasaran (Ra) sangat bergantung kepada kondisi bakteri.

The rapid development of technology in this day and age require microfabrication knowledge to grow more rapidly again. Today, the technique is being developed by using microorganisms (biomachining). The bacteria used is Achidithiobacilus ferooxidans types of bacteria. This study continues the previous research by adding the inclination and airflow parameters (aeration) in the process. The angle used is a variation of the 200, 300, and 400. Workpiece material in the form of nickel given a pattern through a photolithography process and put into liquid culture medium in the angular position of the bacteria that are already filled, and kept the room temperature using an incubator and air flows. The experiments were conducted for 24 hours. Data processing was performed using Surfcom and SEM. The results that the degree of roughness (Ra) is very dependent on the condition of the bacteria."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anugerah Indraji
"Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada zaman ini menuntut ilmu fabrikasi mikro untuk berkembang lebih pesat lagi. Dewasa ini, sedang dikembangkan teknik mikrofabrikasi menggunakan mikroorganisme (biomachining). Bakteri yang digunakan adalah bakteri jenis Achidithiobacilus ferooxidans. Penelitian ini melanjutkan penelitian sebelumnya dengan menambahkan parameter inklinasi dan aliran udara (aerasi) pada prosesnya. Sudut yang digunakan adalah variasi dari 200, 300, dan 400. Benda kerja berupa material nikel diberi sebuah pola melalui proses photolithography dan dimasukkan ke dalam cairan medium kultur dalam posisi bersudut yang sudah terisi bakteri, dan dijaga temperatur ruangannya menggunakan inkubator serta dialirkan udara. Percobaan dilakukan selama 24 jam. Pengolahan data dilakukan menggunakan SURFCOM dan foto SEM. Hasil yang didapat bahwa tingkat kekasaran (Ra) sangat bergantung kepada kondisi bakteri
The rapid development of technology in this day and age require microfabrication knowledge to grow more rapidly again. Today, the technique is being developed by using microorganisms (biomachining). The bacteria used is Achidithiobacilus ferooxidans types of bacteria. This study continues the previous research by adding the inclination and airflow parameters (aeration) in the process. The angle used is a variation of the 200, 300, and 400. Workpiece material in the form of nickel given a pattern through a photolithography process and put into liquid culture medium in the angular position of the bacteria that are already filled, and kept the room temperature using an incubator and air flows. The experiments were conducted for 24 hours. Data processing was performed using Surfcom and SEM. The results that the degree of roughness (Ra) is very dependent on the condition of the bacteria"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57522
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadlan Hadi
"Salah satu teknologi fabrikasi mikro yang dikembangkan adalah penggunaan mikroorganisme dalam proses pemakanan suatu material atau yang biasa disebut biomachining. Teknologi ini memanfaatkan bakteri yang dapat melakukan pemakanan terhadap suatu logam yang diolah sebagai sumber energinya. Penelitian ini mengamati karakteristik hasil proses biomachining ini dengan menambahkan parameter suhu yang konstan dan variasi sudut inkliinasi yang lebih beragam, yaitu 20º, 30º, dan 40º.
Hasil dari proses biomachining dengan parameter-parameter tersebut menghasilkan keragaman profil permukaan juga, mulai dari tingkat kekasaran, hingga sudut undercut yang dihasilkan. Benda kerja diberi sebuah pola berbentuk segi empat menggunakan metode photolithography. Lalu, benda kerja dimasukkan ke dalam cairan medium kultur bakteri, dengan diberikan sudut inklinasi sebesar 20°, 30°, dan 40° menggunakan inklinator yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Data hasil pengukuran bentuk profil dan tingkat kekasaran permukaan didapatkan dengan bantuan mesin SURFCOM. Lalu, hasilnya akan dibandingkan antara sudut inlinasi yang satu dengan yang lainnya.
Hasil penelitian ini yaitu bahwa perbedaan suhu mempengaruhi nilai MRR. Lalu sudut inklinasi tidak mempengaruhi nilai Ra. Untuk sudut undercut α1, semakin rendah posisi objek machining, semakin tingi sudut undercut α1 yang terbentuk. Perbedaan karakter profil permukaan ini diharapkan dapat direkayasa untuk penerapan teknologi mikrofabrikasi kedepannya.

One of microfabrication technology developed is the use of microorganisms in a material processing, commonly called biomachining. This technology utilizes bacteria that can perform the funeral of a metal as a source of its energy. The study looked at the characteristics of this process results biomachining by adding a constant temperature and angular variation inclination more diverse, which is 20º, 30º, and 40º.
The results of the biomachining process with these parameters produce a diversity of surface profile as well, from the level of roughness, to undercut the resulting corner. Workpiece are given a rectangular pattern using photolithography method. Then, the workpiece were drawn into the liquid bacterial culture medium, with a given angle of inclination of 20°, 30°, and 40° using inklinator that has been prepared in advance. Shape measurement data and the level of surface roughness profiles obtained with the help of machines Surfcom. Then, the results will be compared between inlinasi angle with each other.
The results of this research that is going on every rise impairment MRR inclination angle. Then The greater the angle of inclination, the greater the value of Ra. To undercut angle α1, the lower the position of the object machining, the steeper the angle α1 undercut formed. The difference of character from the surface profile is expected to be engineered for future technology implementation mikrofabrication.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raihansyah Nurhakim
"Proses Biomachining merupakan pemesinan yang masih awam bagi sektor industri. Penggunaan biomachining dapat menjadi alternatif dalam mikrofabrikasi jika dilihat dari penggunaan mikroorganisme sebagai cutting tools. Mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan yaitu salah satunya adalah Acidithiobacillus ferrooxidans, dimana bakteri ini dapat memproses material nikel. Pada penelitian ini, hal yang menjadi fokus utama adalah pemanfaatan material nikel dalam rekayasa pembuatan microneedle dengan menggunakan proses hybrid milling biomachining untuk mengetahui apakah akan mendapatkan hasil yang presisi dan membuat proses biomachining menjadi efisien. Penelitian ini akan menggunakan material nikel dengan strategi proses yang berbeda antara satu dengan lainnya, dimana pada material pertama akan menggunakan strategi material turun kedalam larutan biomachining sedangkan untuk material kedua akan menggunakan strategi material naik dari dalam larutan biomachining. Perbedaan strategi proses ini yaitu untuk mengetahui apakah dengan menambahkan hal ini dapat membuat pemakanan akan menjadi lebih optimal dan sesuai dengan aspek rasio yang dibutuhkan untuk pembuatan microneedle atau tidak. Penelitian dilakukan selama 72 jam dengan ukuran pola menggunakan maskless photolithography sebesar 800 μm. Hasil yang didapatkan dari kedua strategi proses ini saling bertolak belakang, dimana untuk strategi proses turun memiliki profil diameter yang lebih besar, dan untuk strategi proses naik memiliki profil kedalaman yang lebih besar. Nilai dari diameter dan kedalaman untuk strategi turun yang dihasilkan secara berturut-turut adalah 872,5 μm dan 1.880,25 μm, sedangkan untuk diameter dan kedalaman pada strategi naik yang dihasilkan secara berturut-turut adalah 830 μm dan 1.887,75 μm. Aspek rasio yang dihasilkan untuk strategi turun dan naik, yaitu sebesar 0,49 dan 0,44.

The Biomachining process is still relatively unfamiliar to the industrial sector. The use of biomachining can be an alternative in microfabrication considering the use of microorganisms as cutting tools. One such microorganism that can be utilized is Acidithiobacillus ferrooxidans, which can process nickel material. This study focuses on the utilization of nickel material in the engineering of microneedles using a hybrid milling biomachining process to determine whether precise results can be obtained and whether the biomachining process can be made efficient. The study will use nickel material with different process strategies. In the first strategy, the material will be submerged into the biomachining solution, while in the second strategy, the material will rise from within the biomachining solution. The purpose of these different process strategies is to determine whether this adjustment can make the machining more optimal and meet the aspect ratio required for microneedle fabrication. The research will be conducted over 72 hours using a pattern size of 800 µm created by maskless photolithography. The results obtained from the two process strategies are contrasting: the downward process strategy yields a higher diameter profile, while the upward process strategy yields a higher depth profile. The diameter and depth values for the downward strategy are 872,5 µm and 1.880,25 µm, respectively. For the upward strategy, the diameter and depth values are 830 µm and 1.887,75 µm, respectively. The aspect ratios produced for the downward and upward strategies are 0.49 and 0.44, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Akita Indianto
"Kebutuhan akan industri mikro semakin meningkat setiap tahunnya sehingga membutuhkan pengembangan dalam teknologi fabrikasinya,dengan biomachining menjadi salah satu alternatif yang low cost dan ramah lingkungan. Oksigen sangat berpengaruh terhadap metabolisme dari bakteri Acidithiobacillus ferrooxidans sebagai cutting tool Biomachining. Pengaruhnya terlihat dari adanya perbedaan nilai material removal rate dalam setiap komposisi oksigen di setiap ketinggian penempatan sampel.
Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk melihat signifikansi pengaruh tersebut dengan menyuplai udara dengan oksigen di dalamnya ke dalam proses dan melakukan karakterisasi terhadap proses biomachining dengan dan tanpa penambahan udara untuk melihat perbandingan pengaruhnya. Percobaan dilakukan dengan tiga ketinggian benda kerja yang berbeda dengan temperatur ruangan 23-25°C.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh penambahan udara terhadap nilai MRR dengan kenaikan sebesar 350-400%. Selain itu ditemukan bahwa perbedaan ketinggian tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap perbedaan nilai MRR. Nilai Ra yang terukur dalam percobaan dengan penambahan udara memiliki nilai yang lebih tinggi dari nilai Ra tanpa penambahan udara dengan kecenderungan yang menurun seiring bertambahnya waktu pemesinan.

Needs of micro product industry is increasing every year so the fabrication technology will need to be increased too with biomachining is one of the alternative that is low cost and environtmentally friendly. Oxygen has a big effect for metabolism of Acidithiobacillus ferrooxidans as biomachining cutting tool. The effect is seen in the difference value of Material Removal Rate in the difference composition of oxygen within the height of work piece's placement.
So this research is done to see how significant that effect by supplying air, with oxygen as its composition, to the process and do the characterization of biomachining process with and without the added air to see the comparison of the effect. The experiment is done with three different heights of work piece's placement and in the room temperature of 23-25°C.
The result shows that there is an effect of adding air to the value of material removal rate with the rise of 350- 400%. The difference of the height of work piece's effect has shown unsignificant effect to the performance of the bacteria. The measured Ra number of added air biomachining has a higher value than the Ra number of non added air with the trend of decreasing along with the increasing of machining time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silmina Adzhani
"Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, salah satunya yaitu mineral nikel. Permintaan dunia akan kebutuhan nikel yang terus meningkat, memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki nya dalam industri pengolahan nikel. Pada proses reduksi nikel dibutuhkan agen pereduksi seperti gas alam dan batubara. Dalam penelitian ini, penggunaan reduktor dari limbah cangkang kelapa sawit digunakan sebagai energi alternatif pemakaian batubara pada proses reduksi karbotermik nikel yang bertujuan untuk mengurangi pemakaian bahan bakar fosil yang persediannya semakin menipis.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan cangkang kelapa sawit sebagai reduktor pada proses reduksi bijih nikel laterit, dengan menggunakan variabel perbandingan massa antara bijih nikel dan reduktor. Adapun variabel perbandingan massa antara bijih nikel dan reduktor yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 1:1, 1:2, 1:3, dan 1:4, dengan waktu reduksi selama 60 menit pada temperatur 800 C.
Untuk mengamati hasil dari percobaan ini, dilakukan karakterisasi sampel dengan menggunakan pengujian XRD untuk melihat senyawa yang terbentuk pada setiap sampel. Sedangkan pengujian XRF dilakukan untuk melihat kandungan unsur yang terkandung dalam sampel. Pada pengujian XRD didapatkan senyawa dominan yang ada seperti silika SiO2 , senyawa oksida besi seperti maghemite Fe2O3 dan magnetite Fe3O4 , lalu terbentuk juga senyawa lizardite yang tereduksi seperti forsterite Mg2SiO4 , dan liebenbergite Ni2SiO4 . Hasil analisis data pengujian XRF menunjukkan peningkatan recovery Ni seiring dengan penambahan massa reduktor yang digunakan.

Indonesia has many valuable mineral resources, such as lateritic nickel ore. Today, the world demand of lateritic nickel continues to increase. This is an opportunity for Indonesia to develop its potentials in the nickel processing industry. To perform nickel reduction process, reducing agents such as natural gas and coal are needed. In this study, the use of a reductant from palm kernel shell waste as a coal alternative energy in order to reduce the use of fossil fuel which limited availability and cause environmental pollution, being a focus of this research.
The purpose of this study is to determine the effect of palm kernel shell as a reductant in lateritic nickel reduction process, using mass ratio variable between mass of nickel ore and reductant. The mass ratio between nickel ore and reducing agent used in this study are 1 1, 1 2, 1 3, and 1 4, with the temperature of reduction in 800 C for 60 minutes.
To observe the results of this experiment, the sample characterization was carried out using XRD and XRF. XRD data showed the presence of silica SiO2 , iron oxide compounds such as maghemite Fe2O3 and magnetite Fe3O4 , also compounds from reduction of lizardite such as forsterite Mg2SiO4 and liebenbergite Ni2SiO4 . The results of XRF analysis showed improvement of Ni recovery in line with the addition of the mass of reducing agents.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Najih Amin
"Hingga saat ini, mikrofabrikasi sudah terus berkembang hingga beragam jenis dan tekniknya. Salah satunya adalah mikrofabrikasi dengan memanfaatkan mikroorganisme (bakteri), dimana teknik ini dikenal dengan sebutan biomachining. Terdapat beberapa jenis bakteri yang dapat dimanfaatkan untuk teknik tersebut, salah satunya adalah Acidithiobacillus ferrooxidans. Bakteri ini dapat melakukan pemakanan terhadap beberapa material, dimana salah satunya adalah material nikel.
Material nikel terbukti dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam bidang, salah satunya adalah bidang kedokteran, lebih spesifik lagi adalah untuk pembuatan microneedle. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan rekayasa pembentukan microneedle dengan parameter waktu 24 jam dan 48 jam, dimana hasil dari diameter dan ketinggian microneedle yang dihasilkan belum maksimal, sehingga tidak bisa didapatkan prediksi aspek rasio yang maksimal.
Maka dari itu pada penelitian kali ini akan dicoba parameter waktu yang lain yaitu 48 jam dan 72 jam, serta parameter ukuran pola yang dicetak 750 µm dan 1000 µm. Pola microneedle dicetak diatas permukaan benda kerja dengan metode maskless photolithography, kemudian benda kerja dimasukkan dalam cairan medium kultur bakteri selama 48 jam, dan 72 jam. Data profil, diameter serta ketinggian yang didapat dengan alat SURFCOM kemudian dibandingkan dengan hasil biomachining dengan parameter 24 jam dari hasil penelitian sebelumnya. Hasil penelitian ini yaitu sampel dengan waktu pemakanan 48 jam dan 72 jam dapat menghasilkan ketinggian yang lebih dari penelitian sebelumnya. Tren untuk ketinggian yang dihasilkan yaitu sampel 72 jam>48 jam>24 jam dan 1000>750>300 µm.

Microfabrication has develop into many different types and methods. One of them is microfabrication with microorganism, known as biomachining. There are several bacteria that can be utilized for this method, one of them is Acidithiobacillus ferrooxidans. This bacteria can do the fabrication process at some materials, one of which is nickel.
Nickel has been proven to be used at various field, one of them is medical field, specifically to microneedle manufacturing process. From recent research, microneedle has been engineered with process time parameter 24 hours and 48 hours, but the results was not satisfying. Therefore, in this research, another process time parameter will be tried, 48 hours and 72 hours, and the patten dimensions parameter, which are 750 µm and 1000 µm.
The microneedle pattern printed on the material surface with maskless photolithography method, and then dipped on bacteria medium for 48 hours and 72 hours. Surface countour, diameter and height of the microneedle will be obtained with SURFCOM, where the datas will be compared to recent research. The result is with more time process, the height of the microneedle obtained will be higher. The trend for the height of microneedle is 72 hours sample>48 hours>24 hours.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Handayani
"ABSTRAK
PT. Suzuki Indomobil Motor-Plant Cakung menghasilkan limbah yang mengandung logam berat seperti nikel, seng, krom, tembaga, dan COD yang berasal dari proses pelapisan logam dengan sistem elektroplating. Limbah elektroplating PT. SIM-Plant Cakung ini mengandung nikel dan COD diatas baku mutu yang ditetapkan Pemerintah DKI Jakarta (Peraturan Gubernur No. 69 Tahun 2013). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis efisiensi dan kinetika destruksi kompleks logam nikel dan COD pada pengolahan Advanced Oxidation Process (AOP) metode ozon (O3). Karakteristik limbah elektroplating PT. SIM-Plant Cakung (perbandingan limbah plating dan overflow plating 1:30) dari hasil penelitian adalah COD 379-568 ppm (>75ppm), dan nikel 87,555-121,000 ppm (> 1 ppm). Eksperimen pendahuluan dengan metode factorial design menunjukkan bahwa variabel pH, debit ozon, dan waktu kontak mempunyai pengaruh yang penting/signifikan terhadap efisiensi destruksi kompleks logam nikel sedangkan pengaruh variabel diatas terhadap efisiensi destruksi COD tidak penting/signifikan. Nilai optimum variabel bebas untuk efisiensi destruksi kompleks logam nikel dan COD yang maksimum terjadi pada pH 10, debit ozon 2 L/menit, dan waktu kontak 60 menit. Percobaan AOP metode ozon (O3) secara batch pada kondisi operasi yang optimum menghasilkan kinetika reaksi order 2 dengan konstanta kecepatan reaksi 0,1783 L/mg/menit dan efisiensi destruksi 96,71 % (waktu kontak 40 menit) untuk kompleks logam nikel, sedangkan untuk COD juga menghasilkan kinetika reaksi order 2 dengan konstanta kecepatan reaksi 0,000007 L/mg/menit dan efisiensi destruksi 18,93 % (waktu kontak 40 menit).

ABSTRACT
PT. Suzuki Indomobil Motor-Plant Cakung generate wastewater containing heavy metals such as nickel, zinc, chromium, copper, and COD derived from the metal coating process using electroplating system. Electroplating wastewater from PT. SIM-Plant Cakung contains nickel and COD above the quality standards set by the Government of DKI Jakarta (Governor Regulation No. 69/2013). This study aimed to analyze the efficiency and kinetics of destruction of nickel complex and COD using Advanced Oxidation Process (AOP) of ozone method. Characteristics of electroplating wastewater from PT. SIM-Plant Cakung (comparison plating wastewater and overflow plating wastewater 1:30) of the study are COD 379-568 ppm (> 75 ppm), and nickel from 87.555 to 121.000 ppm (> 1 ppm). Preliminary experiments with factorial design method indicates that the variables pH, ozone flowrate, and contact time has a critical influence/significantly on the destruction efficiency of nickel complex, while the above variables influence in the COD destruction efficiency is not important/significant. The optimum value for the independent variable that produce maximum destruction efficiency of nickel complex and COD, occurred at pH 10, ozone flowrate 2 L/min, and contact time 60 minutes. Experiment AOP of ozone (O3) method in a batch reactor at the optimum operating conditions, produce a reaction kinetics order 2 with a reaction rate constant 0.1783 L/mg/min and destruction efficiency 96.71% (contact time 40 minutes) for a nickel complex, while for COD also produce a kinetics order 2 with the reaction rate constant 0.000007 L/mg/min and destruction efficiency 18.93% (contact time 40 minutes)."
2016
T45949
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamilawati
"ABSTRAK
Pengolahan limbah elektroplating PT. SIM saat ini masih diserahkan ke pengumpul limbah B3 berizin dan limbah overflow elektroplating diolah dengan menggunakan sistem koagulasi flokulasi. Walaupun sistem ini telah memenuhi baku mutu, tetapi proses ini menghasilkan volume limbah B3 yang besar dan tidak ramah lingkungan. Penelitian ini mengusulkan penggabungan limbah elektroplating dan overflow elektroplating dan diolah menggunakan sistem elektrokoagulasi yang pernah digunakan oleh PT. SIM sebelumnya dengan tahapan mengidentifikasi karakteristik limbah, mencari kondisi optimum proses dan mencari konstanta laju reaksi penyisihan nikel dan COD. Limbah PT. SIM memiliki kandungan nikel sebesar 87,555-121,000 ppm, dan COD sebesar 379-568 ppm. Kondisi optimum hasil percobaan desain faktorial dan analisa variabel dengan metode DOE menghasilkan nilai optimum pH sebesar 8,5, waktu kontak 20 menit dan densitas arus sebesar 7,79 mA/cm2. Pada kondisi tersebut diperoleh efisiensi penyisihan nikel sebesar 99,46 % dengan konsentrasi akhir 0,282 ppm (memenuhi baku mutu) dan untuk COD sebesar 43% dengan konsentrasi akhir COD sebesar 288 ppm. Persamaan kinetika reaksi yang diperoleh untuk nikel dan COD adalah orde dua dengan konstanta laju reaksi penyisihan nikel sebesar 0,957 L/mg/menit dan laju kecepatan reaksi penyisihan COD adalah sebesar 4 x 10-5 L/mg/menit.

ABSTRACT
PT. Suzuki Indomobil Motor submit the treatment of electroplating waste to hazardous waste collector and processed overflow elektroplating wastewater with flocculation coagulation system. Although this system has met quality standards, but this process generates large volumes of hazardous waste and environmentally unfriendly. This study proposes merging electroplating and overflow electroplating waste using electrocoagulation system and also looking for the optimum operating conditions to meet the quality standards as well as finding reaction rate constants of nickel and COD removal for design equipment. Electroplating and overflow electropalting waste has a nickel content of 87.555 to 121.000 ppm and 379-568 ppm of COD. Optimum conditions which resulted from factorial design experiment and analysis of variables with DOE method produces the optimum pH value of 8.5, a contact time of 20 minutes and a current density of 7.79 mA/cm2. In these conditions obtained nickel efficiency of 99.46% with a final concentration of 0,282 ppm (meets the standard) and by 43% for COD with COD final concentration of 288 ppm. Reaction kinetics equation obtained for nickel and COD is a second order reaction with the rate of nickel removal rate is 0.957 L/mg/min and the rate of COD removal is 4 x 10-5 L/mg/min."
2016
T46659
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ulam Sari
"Pada penelitian ini dilakukan pemisahan dan penentuan logam nikel
dari tiga sampel batuan mineral. Anallsis awai dikerjakan dengan melakukan
identifikasi terhadap batuan mineral secara XRF dan XRD. Untuk anallsis
ion-ion logam dilakukan proses destruksi kemudian dilanjutkan dengan
pengendapan ion-ion logam dengan amoniak (1:1) berlebih melalui
pengaturan pH. Selanjutnya nikel dipisahkan dan ditentukan dengan
ekstraksi dan penukaran ion oleh serat rayon yang dimodifikasi dengan
/■
monomer asam metakrilat (MAA) dan agen pengikat silang Etilen glikol
dimetakrilat (EGDMA), disingkat Pg-MAA-EGDMA, dan merupakan suatu
studi awal untuk pemanfaatan serat sebagai penukar ion.
Anallsis XRF dan XRD menyimpulkan bahwa ketiga sampel mineral
berasal dari jenis yang sama. Jenis logam yang berhasil dideteksi oleh XRF
adalah : Si, Mg, Ca, Fe, dengan kadar relatif cukup besardan Mn, Cr, dan Ni
dengan kadar runutan. Dari hasil anallsis XRD senyawa kimia mineral dapat
disimpulkan bahwa mineral merupakan campuran dari senyawa kimia
Mg2Si04 dan CaMg(Si03)2 yang dikenal sebagai forsterite dan diopside.
Anallsis hasil destruksi mineral dengan AAS menunjukkan adanya
logam-logam Fe(lll), Cr(lll), Mn(ll), Ni(ll), Ca(ll) dan Mg(ll). Melalui proses
pengendapan, Fe(lll), Cr(lll), dan Mn(ll) dapat dipisahkan dengan balk dari
larutan sampel. Selanjutnya Ni(ll) dipisahkan dari Ga(ll) dan Mg(ll). Ekstraksi untuk memisahkan Ni(ll) dari Ca(ll) dan Mg(ll) menggunakan
ligan garam ditiokarbamat dengan fasa organik metil iso-butil keton
memberikan %R yang cukup baik yaitu 93,97%. Serat rayon Pg-MAAEGDMA
dengan kapasitas 3,2-4,3 mek/gram dapat menyerap dengan baik
ketiga Ion logam pada pH 6,0-7,0 dalam buffer asetat 0,05N sehlngga sullt
untuk dilakukan pemlsahan. Usaha untuk memisahkan dan menentukan
Ni(ll) dilakukan melalui pemakaian berbagai eluen yaitu 0,5N Na-sitrat pH
6,0, 0,04% EDTA, dan 0,1N Na-oksalat. Hasil yang didapattidak
memberikan pemisahan Ni(ll) dari Ca(ll) dan Mg(ll) yang sempurna.
Rendahnya selektifitas serat rayon Pg-MAA-EGDMA dengan gugus COOH
menunjukan bahwa serat ini lebih sesui digunakan sebagai adsorben ion-ion
logam."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>