Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 210830 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rurynta Ferly Shavira
"Pengobatan nyeri kanker terutama dengan analgesik opioid. Namun karena minimnya pengetahuan pasien dan kesalahpahaman terkait analgesik opioid, membuat pasien menjadi tidak patuh dalam terapinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membandingkan seberapa besar pemberian konseling dan booklet digital mempengaruhi tingkat kepatuhan dan skala nyeri di Rumah Sakit Kanker Dharmais dari Maret-April 2021. Penelitian dilakukan dengan desain kuasi-eksperimental dengan pretest-posttest pada 134 responden terdiri atas kelompok konseling (n=67 orang) dan kelompok booklet digital (n=67 orang) dengan alat ukur MMAS-8 (Morisky Medication Adherence Scale-8) dan pill count untuk kepatuhan dan NRS (Numerical Rating Scale) untuk skala nyeri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling dan booklet digital masing-masing dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan analgesik opioid (P=0,000) dan menurunkan skala nyeri (P=0,000). Kesimpulannya, kedua intervensi efektif dalam meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan analgesik opioid dan menurunkan skala nyeri pada pasien nyeri kanker namun efektivitas konseling lebih baik dibandingkan booklet digital.

The treatment of cancer pain is primarily with opioid analgesics. However, due to the lack of patient knowledge and misconceptions regarding opioid analgesics, patients became not adhere to their therapy. This study aimed to analyze and compare counseling and digital booklet affected the adherence and pain scale at Dharmais Cancer Hospital from March to April 2021. The study was conducted with a quasi-experimental design on 134 respondents consisting of a counseling group (n=67) and a digital booklet group (n=67) with Morisky Medication Adherence Scale-8 and pill count to measure adherence and Numerical Rating Scale measure pain. The results showed that each counseling and digital booklet improve adherence to opioid analgesics (P=0.000) and decrease pain scale (P=0.000). In conclusion, both interventions are effective, but adherent increasing and pain scale reduction by counseling is better than a digital booklet."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steven Octavianus
"Tujuan: Pasien lansia memiliki risiko lebih tinggi untuk menjadi lemah. Kerentanan menyiratkan bahwa stresor kecil dapat memiliki implikasi negatif yang besar pada domain fisik dan psikologis pada lansia. Alat skrining G-8 dapat mengidentifikasi pasien lansia dengan kanker yang berpotensi rentan. Oleh karena itu kami memutuskan untuk menyelidiki karakteristik demografis lansia dan kegunaan G-8 yang dalam memprediksi toksisitas akut dan penambahan Overall Treatment Time (OTT) pada lansia dengan kanker yang mendapat Radioterapi (RT).
Metode: Sebuah studi prospektif observasional dilakukan. Subjek berusia ³ 60 tahun dan didiagnosis menderita kanker serta dirujuk ke Instalasi Pelayanan Terpadu Onkologi Radisi RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo. Kami menilai skor G-8 pada subjek sebelum memulai RT. Kami mencatat toksisitas akut dan OTT dan mengidentifikasi prediktor potensial, termasuk hasil G-8.
Hasil: Sejumlah 52 pasien menjadi subjek penelitian dengan usia rata-rata 67 tahun (60-81). Menurut G-8, 65% pasien berpotensi rentan. Dari seluruh subjek, 21% menderita kanker kepala leher, 29% kanker ginekologi, 23% kanker payudara, 27% kanker lainnya. Delapan puluh satu persen (81%) subjek mendapat RT dengan tujuan kuratif dan 19% untuk paliatif. Toksisitas akut ³ derajat 3 terjadi di 32 % subjek yang berpotensi lemah dan 0% subjek yang fit (p=0,007). Penambahan OTT terjadi pada 61,8% subjek berpotensi lemah dan 27,8% subjek yang fit (p=0,020). sejumlah 50% subjek tidak mengalami penambahan OTT, 29% subjek ≤ 3 hari dan 21% >3 hari (rentang penambahan OTT 1 – 40 hari). Toksisitas sangat terkait dengan jenis kelamin, lokasi kanker primer, pemberian kemoterapi konkuren, stadium saat diagnosis, penilaian skor G-8, dan dosis total RT. Skor G-8 yang lebih rendah adalah satu-satunya faktor yang berhubungan dengan penambahan OTT. Pada analisis multivariat hanya pemberian kemoterapi konkuren yang berhubungan dengan toksisitas akut ³ 3, OR 21 (95% CI 2,9 – 151,4; p=0,003).
Kesimpulan: G-8 dikaitkan dengan tingkat toksisitas ³ 3 dan penambahan OTT pada pasien lansia dengan kanker mendapat RT. Studi prospektif di masa depan yang menyelidiki apakah G8 adalah prediktor yang baik untuk luaran hasil klinis lain dan kesintasan sangat perlu dilakukan dalam konteks lokal.

Aims: Older patients at a higher risk of being frail. Frailty implies that even a minor stressor can have major negative implications on physical, psychological domains. G-8 screening tool shows good screening properties for identifying vulnerable elderly patients with cancer. We therefore decided to investigate the demographic patient characteristics and utility of G-8 associated with acute toxicity and prolonged Overall Treatment Time (OTT) in elderly cancer patients treated with Radiation Therapy (RT).
Materials and methods: A prospective observational cohort study is performed. Patients were eligible if aged 60 years or over and diagnosed with cancer and referred for RT at Department of Radiotherapy Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta. We use the G-8 questionnaire at consecutive patients before starting RT. We recorded acute toxicity and prolonged OTT and identified potential predictors, including the G-8 score.
Results: We investigated 52 patients with a median age of 67 years. From all those subjects, 21% had head and neck cancers, 29% gynaecology cancers, 23% breast cancers, 27% other cancers. Eighty one percent subjects were treated for curative-intent and 19% for palliative RT. According to the G8 score, 65% of the patients were potentially frail. Toxicity grade ≥3 was observed among 32% subjects who were potentially frail according to the G8 and 0% of subject who were fit (p=0.007). Prolonged OTT was observed in 61,8% of potentially frail subject according to the G8 and 27,8 % of subject who were fit (p=0.020). For prolonged OTT 50% subjects have no prolonged OTT, 29% subjects ≤ 3 days and 21% >3 days (range 1 – 40 days prolonged OTT). Toxicity is strongly associated with gender, type of primary cancer, chemotherapy concurrent, stagging at diagnosis, G-8 score, total dose RT. Lower G-8 score was the only factor that associated with prolonged OTT. On multivariate analysis only chemoradiation was strongly associated with toxicity grade ≥3 OR 21 (95% CI 2.9 – 151,4; p=0.003).
Conclusions: G-8 was associated with toxicity grade ≥ 3 and prolonged OTT in older patients with cancer who received RT. Future prospective studies should investigate whether the G8 is a good predictor for other relevant clinical outcomes and survival in our local settings.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Kristiningsih
"Kanker merupakan penyakit genetik dimana pengaturan sel, karakteristik sel dan fungsi sel normal berubah. Penyakit kanker terus menjadi masalah kesehatan yang signifikan di masyarakat di seluruh dunia dan di Indonesia. Salah satu kanker yang berdampak pada kerusakan sistem neurologis dan menurunkan kualitas hidup adalah meningioma. Praktik asuhan keperawatan pada pasien kanker memerlukan pendekatan teori keperawatan. Karya Ilmiah Akhir merupakan laporan praktik residensi keperawatan medikal bedah peminatan onkologi di rumah sakit kanker Dharmais. Karya ilmiah ini terdiri dari: (1) penerapan theory of comfort, (2) penerapan program orientasi pasien pra kemoterapi sebagai evidence based nursing, serta (3) modified early warning score sebagai proyek inovasi kelompok. Kesimpulan theory of comfort tepat digunakan dalam perawatan pasien kanker. Intervensi pemberian program orientasi pasien pra kemoterapi dan inovasi modified early warning score dapat diaplikasikan dalam perawatan pasien kanker baik dirawat inap maupun rawat jalan.

Cancer is a genetic disease in which the composition of cells, cell characteristics and normal cell function has been changed. Cancer continues to be a significant health problem in communities throughout globally and specifically in Indonesia. Type of cancer which affects the damage of neurological system and degrade the quality of life called meningioma. The practice of nursing care in cancer patients requiring nursing theory approach. Scientific final paper is type of report of residency medical-surgical nursing practice specialization in oncology at the Dharmais Cancer Hospital. This scientific work consists of: (1) The application of comfort theory, (2) The application of pre-chemotherapy patient orientation program as evidence based nursing practice, and (3) modified early warning score as an innovation of the group project. It conclude the theory of comfort is appropriate to use in the treatment of cancer patients. The Intervention of prechemotherapy patient orientation program and modified early warning score innovation could be applied in the treatment of care for cancer patients both hospitalized and outpatients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wirda Syari
"Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, diketahui bahwa terapi rivaroxabanmemiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan terapi kombinasi UFH warfarin untuk pengobatan trombosis vena dalam deep vein thrombosis/DVT . Akan tetapi,masih sedikit dokter di RS Kanker Dharmais yang memberikan terapi rivaroxabanuntuk pengobatan DVT. Penelitian evaluasi ekonomi parsial ini bertujuan untukmenganalisis efektivitas/outcome dan besarnya biaya yang dibutuhkan dari perspektifrumah sakit antara pemberian terapi rivaroxaban dan terapi kombinasi UFH warfarin untuk pengobatan DVT pada pasien kanker di Rumah Sakit Kanker Dharmais tahun2016 -; 2018.
Karena keterbatasan jumlah pasien yang mendapatkan terapi rivaroxabanselama 3 - 6 bulan, studi ini menganalisis biaya dan efektivitas/outcome dari pasienyang mendapatkan terapi selama 1 bulan. Efektivitas/outcome yang diukur adalahintermediate outcome, yang meliputi lama hari rawat, kesembuhan, dan kejadianperdarahan. Biaya dihitung berdasarkan biaya yang dibebankan kepada pasien charge ,yang meliputi biaya obat, pemeriksaan penunjang, tindakan, serta administrasi danakomodasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk efektivitas/outcome terapi rivaroxaban, sebagian besar pasien tidak mendapatkan perawatan rawat inap, 40 pasien dinyatakan sembuh dari DVT, dan tidak ada pasien yang mengalami kejadian perdarahan. Rata-rata biaya terapi rivaroxaban hingga mencapai outcome yang diharapkan adalah Rp 8.824.791,00. Untuk efektivitas/outcome terapi kombinasi UFH warfarin, sebagian besar pasien memiliki lama hari rawat antara 8 -; 14 hari, 46 pasien dinyatakan sembuh dari DVT, dan tidak ada pasien yang mengalami kejadian perdarahan. Rata-rata biaya terapi kombinasi UFH warfarin hingga mencapai outcome yang diharapkan adalah Rp 13.201.698,00.

Based on previous studies, rivaroxaban therapy has several advantages compared to combination therapy UFH warfarin for the treatment of deep vein thrombosis DVT. However, the use of rivaroxaban in Dharmais Cancer Hospital is still low. This partial economic evaluation study aims to analyze cost and consequence of rivaroxaban therapy and combination therapy UFH warfarin for DVT treatment in cancer patients at the Dharmais Cancer Hospital during 2016 - 2018. Data collection was done using cohort retrospective and individual unit of analysis.
Due to limited number ofpatient treated with rivaroxaban therapy within 3 - 6 months, we estimated the cost and consequence related to patients who were successfully treated in one month. The consequence was the intermediate outcome, i.e length of stay, recovery, and the occurrence of bleeding. The cost was calculated based on hospital perspective including drugs, laboratory tests, procedures, as well as the administrative and accommodation costs.
The results showed that patients with rivaroxaban therapy were not admitted to inpatient care, 40 of patients were recovered from DVT, and none of the patients experienced bleeding. The average cost of rivaroxaban therapy to reach the expected outcome was Rp 8,824,791.00. The study also showed that the outcome of combination therapy UFH warfarin were length of stay between 8 to 14 days, 46 of patients were recovered from DVT, and none of the patients experienced bleeding. The average cost of combination therapy UFH warfarin to reach the expected outcome was Rp 13,201,698.00.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50063
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariyanti
"Praktik klinik residensi di Rumah Sakit Kanker Dharmais bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien kanker menggunakan Teori Peaceful End of Life menerapkan praktik keperawatan berdasarkan pembuktian dan melakukan inovasi keperawatan Masalah keperawatan terbanyak pada perawatan end of life adalah nyeri nutrisi intoleransi aktifitas gangguan citra tubuh kecemasan dan spiritual distress Inovasi keperawatan yang dilakukan adalah evaluasi dan uji coba pengembangan Format pengkajian keperawatan untuk mencapai asuhan keperawatan pasien kanker yang lebih holistik dan mampu laksana Pengkajian risiko dengan Skala Braden untuk mengidentifikasi risiko luka tekan dilakukan sebagai praktik keperawatan berbasis bukti pada pasien kanker Kata kunci dysgerminoma peaceful end of life theory skala braden luka tekan asuhan keperawatan

Residency clinical practice on patient cancer at Dharmais Hospital of Cancer Jakarta using peaceful end of life theory to provide nursing care based on evidence and nursing innovation The most frequent nursing problems occured in end of life care were pain nutrition activity intolerance body image disorders anxiety and spiritual distress Nursing innovation in this clinical practice was trial on development of nursing assessment in order to get the more holistic and applicable cancer nursing care Braden Scale was used to identified pressure ulcer risk in cancer patients as the evidence based clinical practices Key words dysgerminoma peaceful end of life theory braden scale pressure ulcers nursing care
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dedeh Komalawati
"Kanker paru merupakan penyakit kanker yang paling mematikan dan sering terjadi pada laki-laki. Dalam melakukan asuhan keperawatan kanker perlu dilakukan pendekatan teori. Karya ilmiah akhir yang dibuat saat melakukan residensi keperawatan medikal bedah kekhususan onkologi dilakukan di rumah sakit kanker Dharmais Jakarta meliputi analisis residensi kanker paru dengan pendekatan teori Self Care Orem, penerapan Evidence Based Nursing efektifitas pemberian aromaterapi lavender fleur oil terhadap penurunan kecemasan pada pasien kanker payudara yang akan dilakukan pembedahan dan kegiatan proyek inovasi tentang format pengkjian khusus pada luka kanker dengan menggunakan Malignant Wound Assesment Tools MWAT. Kesimpulan teori Self Care Orem mampu dilakukan pada pasien kanker paru. Intervensi lavender fleur oil dapat menurunkan kecemasan sembelum dilakuakan pembedahan payudara dan format pengkajian MWAT dapat diterapkan dalam pengkajian pasien dengan luka kanker.

Lung Cancer is the most deadly cancers, and often occurs in men. In doing cancer nursing care necessary theoretical approach. The scientific work of late made while doing a residency medical surgical nursing specificity oncology conducted in a cancer hospital Dharmais Jakarta include analysis residency lung cancer with the theoretical approach of Self Care Orem, application of Evidence Based Nursing effectiveness of aromatherapy lavender fleur oil to decrease anxiety in patients with breast cancer will do the surgery and about the innovation project activity pengkjian format specifically on cancer by using Malignant wounds wound Assessment Tools MWAT. Conclusions Self Care Orem theory capable performed in patients with lung cancer. Intervention fleur lavender oil can reduce anxiety sembelum dilakuakan breast surgery and format MWAT assessment can be applied in the assessment of patients with cancer sores.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eneng Elisnawati
"Kelelahan (fatigue) kanker didefinisikan sebagai perasaan subjektif pasien kanker yang membuat stres akibat dari kelelahan yang terjadi berbeda dari rasa lelah biasa yang dialami oleh individu yang sehat. Sedangkan, mekanisme koping merupakan suatu cara yang digunakan oleh individu untuk menghadapi dan beradaptasi pada stresor yang ada. Hasil penelitian pada 96 pasien kanker di Rumah Sakit Dharmais menunjukan tidak adanya hubungan yang bermakna antara kelelahan (fatigue) kanker dengan mekanisme koping pada pasien kanker di Rumah Sakit Dharmais (p = 0,584, α = 0,05). Pengaruh budaya masyarakat Indonesia dalam mengahadapi stresor yang ada serta tidak seimbangnya perbedaan jenis kelamin responden dalam penelitian ini, pada akhirnya berdampak pada penggunaan koping ketika mengalami kelelahan (fatigue) kanker. Rumah Sakit Dharmais sebaiknya segera memberikan arahan kepada para perawat mengintervensi pasien kanker terkait dengan mekanisme koping dan kelelahan (fatigue).

Cancer-related fatigue is a subjective symptom experienced by patients that create stress as a result of the fatigue, which is different with other fatigue among healthy individuals. In another hand, coping mechanisms is used by individuals to confront and adapt the stressors. The result of the study in 96 cancer patients at "Rumah Sakit Dharmais" shows that there is no significant relationship between cancer-related fatigue with coping mechanisms (p = 0.584, α = 0.05). The influence of Indonesian culture to encountering stressors and imbalance of gender differences in this research, ultimately impact to coping which are used by respondents who are experiencing cancer-related fatigue. "Rumah Sakit Dharmais" should immediately provide nurses to intervene coping mechanisms and cancer-related fatigue among cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S62868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Fitri Chairunnisa
"Doksorubisin merupakan salah satu terapi antikanker yang termasuk golongan antrasiklin, memiliki aktivitas klinis pada penyakit kanker payudara. Doksorubisin dapat menimbulkan efek kardiotoksik akibat pembentukan doksorubisinol selaku metabolit utamanya. Salah satu metode biosampling terbaru yaitu volumetric absorptive microsampling memiliki berbagai kelebihan yaitu pengambilan darah secara finger prick, tidak dipengaruhi oleh hematokrit, dan dapat disimpan dalam suhu ruang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis doksorubisin dan mengetahui reaksi obat merugikan kemoterapi berbasis doksorubisin. Nilai multiple reaction monitoring (MRM) diatur pada m/z 544,22>396,9 untuk doksorubisin; m/z 546,22>398,9 untuk doksorubisinol; dan m/z 528,5>362,95 untuk daunorubisin. Nilai LLOQ yang diperoleh adalah 8 ng/mL untuk doksorubisin dan 3 ng/mL untuk doksorubisinol dengan linearitas 0,9904 untuk doksorubisin dan 0,9902 untuk doksorubisinol. Hasil analisis mendapatkan rentang kadar terukur untuk doksorubisin sebesar 9,47 – 87,84 ng/mL serta rentang kadar terukur untuk doksorubisinol sebesar 4,24 – 54,02 ng/mL. Dosis kumulatif doksorubisin pada pasien sebesar 47,93 – 346,09 mg/m2, hal ini menunjukkan bahwa risiko seluruh pasien terkena kardiomiopati di bawah angka kejadian 4%. Pasien yang mengalami penurunan fraksi ejeksi ventrikel kiri setelah kemoterapi doksorubisin terdiri dari penurunan fraksi ejeksi <10% dan ada 3 pasien yang mengalami penurunan fraksi ejeksi ventrikel kiri >10%. Alopesia merupakan reaksi obat merugikan subjektif yang paling banyak dirasakan pasien diikuti dengan mual dan muntah. Hasil uji hubungan menunjukkan adanya tidak signifikan antara kadar doksorubisin dan doksorubisinol terhadap reaksi obat merugikan pada pasien kanker payudara. Terdapat hubungan signifikan pada kadar doksorubisin terhadap dosis kumulatif dan waktu pengambilan sampel pasien.

Doxorubicin is an anticancer therapy belonging to the anthracycline class, which has clinical activity in breast cancer. Doxorubicin can cause cardiotoxic effects due to the formation of doxorubicinol as its main metabolite. One of the newest biosampling methods, namely Volumetric Absorptive microsampling, has many advantages, namely blood collection by finger prick, not affected by hematocrit, and can be stored at room temperature. This study aims to analyze doxorubicin and determine the adverse drug reactions of doxorubicin-based chemotherapy. The multiple reaction monitoring (MRM) value is set at m/z 544.22> 396.9 for doxorubicin; m/z 546.22>398.9 for doxorubicinol; and m/z 528.5>362.95 for daunorubicin. The LLOQ values ​​obtained were 8 ng/mL for doxorubicin and 3 ng/mL for doxorubicinol with a linearity of 0.9904 for doxorubicin and 0.9902 for doxorubicinol. The results of the analysis showed that the measured concentration range for doxorubicin was 9.47 – 87.84 ng/mL and the measured concentration range for doxorubicin was 4.24 – 54.02 ng/mL. The cumulative dose of doxorubicin in patients was 47.93 – 346.09 mg/m2, this shows that the risk of all patient developing cardiomyopathy is below the incidence rate of 4%. Patients who experienced a decrease in left ventricular ejection fraction after doxorubicin chemotherapy consisted of a decrease in ejection fraction <10% and there were 3 patients who experienced a decrease in left ventricular ejection fraction >10%. Alopecia is the most common subjective adverse drug reaction experienced by patients, followed by nausea and vomiting. The results of the relationship test showed that there was no significant relationship between doxorubicin and doxorubicinol levels on adverse drug reactions in breast cancer patients. There is a significant relationship between doxorubicin levels and cumulative dose and patient sampling time.xv,"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Saptiningsih
"Praktik residensi keperawatan medikal bedah dilaksanakan di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta untuk mengaplikasikan berbagai peran sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan asuhan keperawatan Peran perawat spesialis sebagai pemberi asuhan dengan mengelola dan memberikan perawatan langsung pada pasien kanker serviks menggunakan teori peaceful end of life. Peran perawat berbasis bukti dengan menggunakan model Stetler menerapkan terapi mendengarkan musik untuk mengurangi kecemasan pada pasien yang akan menjalani mastektomi. Peran inovator dengan mengembangkan format pengkajian keperawatan yang sudah ada agar lebih mengarah pada pengkajian pasien kanker secara umum.

Medical surgical nursing residency practice was conduct at Dharmais CancerHospital Jakarta for applying various of roles as effort increasing quality of careand nursing care. Role of specialist nurse as care provider with managing and takedirect care of cervix cancer patient using peaceful end of theory Applied of evidence based role with using Stetler model about music listening therapy foranxiety reduction in patient with pre operative of mastectomy. The innovator role with developing assessment format already in order to more directing cancerpatient assessment generally.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wahid Cipta
"Tujuan: untuk mengetahui profil dan faktor-faktor apa saja yang memepengaruhi kesintasan pada pasien-pasien paska radikal nefrektomi di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Metode Penelitian: Semua pasien keganasan ginjal paska operasi radikal nefrektomi di Rumah Sakit Kanker Dharmais pada periode Juni 2009- September 2016 diinklusikan, dan data diambil secara retrospektif melalui rekam medis pasien. Variabel yang dinilai dalam studi ini meliputi: jenis kelamin, usia, stadium, histopatologi subyek, tindakan pembedahan, tindakan sistemik setelah tindakan pembedahan, ureum dan kreatinin sebelum dan sesudah operasi, metastais, pemeriksaan penunjang setelah tindakan pembedahan. Hasil Penelitian: Pada penelitian ini, distribusi Fuhrman grade pada subjek adalah grade I 6,1 ; grade II 37,9 ; grade III 43,9 ; dan grade IV 12,1 . Fuhrman grade 3-4 mempunyai prognosis yang lebih buruk dibandingkan grade 1-2. Fuhrman stage 3-4 memiliki hazard risk 2,829x terhadap Fuhrman grade 1-2 p:0,011 .Selain itu, T3-T4 mempunyai prognosis yang lebih buruk dibandingkan dengan T1-2, TNM stage 3 dan 4 memiliki hazard risk masing-masing 13,076x dan 113x dibandingkan TNM stage 1 P

Objective to find out the profiles and factors that influence survival in post radical nephrectomy patients at the Dharmais Cancer Hospital. Methods All patients of post operative renal malignancy of nephrectomy at Dharmais Cancer Hospital from June 2009 to September 2016 were included, and the data were retrospectively retrieved through the patient 39 s medical record. The variables assessed in the study included sex, age, stage, histopathology of the subjects, surgical action, systemic action after surgery, urea and creatinine before and after surgery, metastasis, investigation after surgery. Results In this study, the distribution of Fuhrman grade on the subject was grade I 6.1 grade II 37.9 grade III 43.9 and grade IV 12.1 . Fuhrman grade 3 4 has a worse prognosis than grade 1 2. Fuhrman stage 3 4 has a hazard risk of 2.829x against Fuhrman grade 1 2 p 0.011 . In addition, T3 T4 has a worse prognosis compared to T1 2, TNM stage 3 and 4 have a respective hazard risk 13.076x and 113x compared to TNM stage 1 P "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T57683
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>