Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193967 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Rezqi
"Pertukaran data secara peer-to-peer telah berhasil mendapatkan popularitas dengan cepat terutama di industri pengiriman media digital seperti musik dan video. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bandwidth untuk jaringan peer-to-peer mencapai 60% dari total lalu lintas internet. Meningkatnya penggunaan aplikasi peer-to-peer, mengakibatkan dependensi antara peer di dalam sistem. Satu peer saja yang hilang atau mati bisa mengakibatkan kegagalan bagi peer-peer lainnya karena data yang ada di peer tersebut ikut hilang. Penelitian ini bertujuan mengembangkan strategi replikasi dan pencarian dokumen yang memanfaatkan konsep lokalitas dan popularitas dokumen. Dokumen-dokumen populer yang dimiliki oleh suatu peer dibuat replikanya ke peer lain yang memiliki kemiripan koleksi dengan peer tersebut. Penulis melaksanakan simulasi untuk menguji strategi yang diusulkan dengan memodifikasi simulator untuk locality-aware peer-to-peer system yang telah dikembangkan sebelumnya oleh peneliti lain (Hamzah, 2007). Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang diusulkan penulis menunjukkan peningkatan performa dibandingkan dengan strategi lain yang merepresentasikan bentuk default dari strategi server-side replication dan client-side replication. Penelitian juga menunjukkan bahwa strategi ini menunjukkan performa yang baik di situasi dimana sebaran query lebih diutamakan untuk dokumen yang populer dan sesuai dengan specialty dari peer yang menginisiasi query.

Peer-to-peer system has achieved a huge popularity, especially in the digital media industry. Research has shown that 60% of the bandwidth usage in the internet is accumulated by peer-to-peer system. With the increasing usage and demand of peer-to-peer system, comes a high dependency between user or peer in the system. Even one dead peer could cause a failure to many other peers because the dead peer took along all of its data with it. This research aims to develop a search and replication strategy that utilize the concept of locality and document popularity. A popular document that is owned by a peer will be replicated to other peer that share some similarity with the original peer's document collection. A simulation is done by modifying an existing simulator made by another researcher in the field of locality-aware peer-to-peer system (Hamzah, 2007). The result is that the strategy proposed by this research have shown improvement in performance compared to the other strategy that is supposed to represent server-side replication and client-side replication in its default form. This research has also shown that the strategy proposed performed better in a situation where the query prioritize documents with better popularity and have the same topic as the peer's specialty."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panji Arief Sumirat
"Gerakan sosial memanfaatkan media digital untuk bersuara dan menggalang dukungan publik. Salah satu gerakan sosial di Indonesia yang aktif menggunakan media sosialnya adalah Wadas Melawan. Wadas Melawan adalah gerakan akar rumput yang lahir karena adanya konflik lahan antara masyarakat Desa Wadas dengan pemerintah. Mengacu pada konsep digital repertoire of contention, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana bentuk-bentuk repertoar digital yang dilancarkan masyarakat dan aktivis Wadas Melawan. Repertoar diartikan sebagai serangkaian taktik gerakan sosial yang digunakan untuk bertindak secara kolektif guna mencapai tujuannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode netnografi untuk mengeksplorasi fenomena budaya dalam konteks daring. Penelitian ini mengungkap repertoar digital Wadas Melawan tidak terlepas dari aksi tradisional serta komunikasi tatap muka peserta aksi. Media sosial memfasilitasi aksi-aksi untuk memobilisasi pesan dan massa. Eskalasi atensi publik terhadap Wadas Melawan terjadi sebanyak tiga kali, salah satunya ketika kerusuhan masyarakat dengan aparat kepolisian terjadi di Desa Wadas. Selama lima tahun berjalan, aktivisme digital Wadas Melawan tidak sepenuhnya mulus karena adanya hambatan-hambatan yang memengaruhi aktivitas di dunia maya.

Social movements use digital media to raise their voice and gather public support. One of the social movements in Indonesia that actively uses social media is Wadas Melawan. Wadas Melawan is a grassroots movement that was born due to a land conflict between the people of Wadas Village and the government. Referring to the concept of digital repertoire of contention, this research aims to see the forms of digital repertoire launched by the community and activists of Wadas Melawan. Repertoire is defined as a set of tactics a social movement uses to act collectively to achieve its goals. This research is a qualitative research using netnography methods to explore cultural phenomena in an online context. This research reveals that Wadas Melawan digital repertoire is inseparable from traditional actions and face-to-face communication between participants. Social media facilitates actions to mobilize messages and mass. Escalation of public attention towards Wadas Melawan occurred three times, one of which was when community riots with the police occurred in Wadas Village. During the five years that have been running, Wadas Melawan digital activism has not been completely smooth due to obstacles that have affected activities in cyberspace."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Schramm, Wilbur
Stanford: Stanford University Press , 1964
301.243 SCH m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Schramm, Wilbur
Stanford: Stanford Universuty Press, 1967
301.243 SCH m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Schramm, Wilbur
Stanford: Stanford Universuty Press, 1965
301.243 SCH m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhi M. Hamzah
"Pertukaran informasi dengan menggunakan arsitektur peer-to-peer telah mendapat popularitas di dunia internet. Tingginya tingkat penggunaan aplikasi peer to peer disebabkan karena setiap orang bisa dengan mudah melakukan pertukaran informasi tanpa harus menyiap- kan server khusus. Dengan semakin tingginya tingkat penggunaan aplikasi peer-to-peer, maka kebutuhan akan efisiensi semakin meningkat pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem peer-to-peer yang mampu melakukan pencarian berdasarkan keyword dari dokumen, dengan memanfaatkan kemiripan koleksi dokumen antar peer untuk meningkatkan efisiensi. Peer-peer yang memiliki koleksi dokumen yang mirip didekatkan untuk meningkatkan kualitas pencarian dengan cara membuat shortcut atau overlay network diatas jaringan peer-to-peer yang sudah ada. Penulis melaksanakan simulasi untuk menguji kinerja algoritma yang dibuat oleh penulis. Penulis membandingkan metode pencarian dokumen yang dibuat oleh penulis dengan metode breadth-first-search. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang diajukan penulis terbukti lebih baik dibandingkan metode breadth-firstsearch yang ditunjukkan dengan berkurangnya waktu respon sementara pada saat yang sama persentase query yang berhasil justru meningkat. Peningkatan kinerja juga ditunjukkan dengan berkurangnya pesan yang dihasilkan sementara pada saat yang sama jumlah dokumen yang didapatkan justru meningkat. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa shortcut akan berfungsi secara optimal setelah query tiba pada peer yang mempunyai dokumen yang relevan terhadap query tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S654
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Natasha Hilal
"ABSTRACT
Popularitas kegiatan olahraga lari kian meningkat di Indonesia, berbagai jenis kegiatan maraton pun mulai
bermunculan termasuk yang diinisasi oleh brand sebagai bagian dari strategi pemasaran. SOS Childrens Villages Indonesia memanfaatkan tren ini melalui kegiatan lari maraton Run To Care 2019 sebagai bagian dari pemasaran digitalnya. Pada kegiatan tersebut seluruh peserta diwajibkan untuk menjadi bagian dari peer to peer fundraising, setiap peserta memiliki halaman fundraising masing-masing di salah satu situs crowdfunding kitabisa.com. Dalam memenuhi komitmen donasi, setiap peserta berusaha menyebarkan halaman fundraising mereka kepada jaringan sosial masing-masing melalui media sosial. Tujuan dari makalah ini adalah untuk melihat bagaimana pelaksanaan peer to peer fundraising pada Run To Care 2019 sebagai bagian dari pemasaran digital SOS Childrens Villages Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data desk research. Penelitian ini menemukan bahwa berbagai upaya yang ditempuh para peserta Run To Care 2019 untuk memenuhi komitmen donasi dalam peer to peer fundraising telah membentuk electronic Word of Mouth (eWoM) pada media sosial, menjadikan Run To Care 2019 sebagai salah satu bagian dari pemasaran digital yang efektif.

ABSTRACT
The popularity of running is increasing in Indonesia, various types of marathon activities have began to emerge including those initiated by brands as part of their marketing strategy. SOS Childrens Villages Indonesia utilize this trend through the Run To Care 2019 marathon as a part of their digital marketing. In these activities all participants are required to be a part of peer to peer fundraising, thus each participant has their own fundraising page on one of the crowdfunding sites Kitabisa.com. In fulfilling their donation commitments, each participant tried to spread their fundraising pages to their social networks through social media. The purpose of this paper is to see how the implementation of peer to peer fundraising in Run To Care 2019 as a part of the digital marketing of SOS Childrens Villages Indonesia. This research used the qualitative method with desk research as data collection techniques. This research found that various efforts taken by Run To Care 2019 participants to fulfill their donation commitments in peer to peer fundraising have formed electronic Word of Mouth (eWoM) on social media, making Run To Care 2019 as an effective part of SOS Childrens Villages Indonesias digital marketing."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Taufan Prasojo Wicaksono Setiadi
"Peer to peer (p2p) lending telah berkembang pesat di Indonesia sejak tahun 2016 dan menjadi pesaing yang diprediksi akan menggerus pasar industri perbankan. Jumlah pinjaman kredit yang disalurkan oleh fintek pinjaman peer to peer di Indonesia hingga November 2020 adalah Rp 146,25 triliun. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah layanan bank saat ini mempengaruhi kesediaan debitur untuk meminjam melalui peer to peer lending. Secara spesifik, kajian ini mengevaluasi layanan perbankan berupa fleksibilitas pinjaman, kecepatan proses dan tingkat suku bunga serta keamanan data pribadi yang ditawarkan oleh fintek pinjaman. Penelitian ini menggunakan unit analisis berupa debitur yang telah menjalin komitmen pembiayaan dengan bank. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan metode survei dengan mengirimkan kuesioner menggunakan skala likert 5. Pengolahan data dilakukan dengan metode regresi menggunakan perangkat lunak SEM PLS . Kajian dilakukan pada tahun 2021 - 2022. Dampak pandemi Covid-19 juga dievaluasi untuk menghadirkan gambaran yang lebih komprehensif. Hasil peneltian ini didapatkan bahwa persepsi tingkat suku bunga dan persepsi keamanan data perorangan pada debitur perbankan berpengaruh signifikan dan positif terhadap ketertarikan debitur pada platform pinjaman peer to peer

Peer to peer lending has grown rapidly in Indonesia since 2016 and is expected to become a competitor that will erode the banking industry market. The number of credit loan distributed by fintech lending in Indonesia until November 2020 is IDR 146,25 trillion. This research admit to evaluate whether current bank services affect debtors' willingness to borrow through peer to peer lending. Specifically, this study evaluates banking services in the form of a loan flexibility, speed of process, interest rates and personal data security in peer to peer lending. This research using borrowers who have established a financing commitment with banks as unit analysis. The research was conducted quantitatively using a survey method by submitting a questionnaire using a 5-Likert scale. The data were processed using the regression method with the help of SEM PLS software. The research was conducted in 2021 untill 2022. The impact of the Covid-19 pandemic was also evaluated to present a more comprehensive picture. The results this research that perceive interest rate and personal data security on banking debtors have a significant and positive effect on debtor interest in peer to peer credit platforms."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Maharatun Faikoh
"Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Di Indonesia, sebagai negara berkembang saat ini mengalami peningkatan dalam hal jumlah pengguna internet, jumlah perangkat seluler yang digunakan, dan langganan broadband, tetapi dengan adanya pembangunan wilayah yang tidak merata, ketidaksetaraan geografis, masih terdapat kesenjangan digital yang mencolok di dalam dan antar kabupaten. Tujuan dari studi ini adalah membangun kerangka konseptual kesenjangan digital untuk 514 kabupaten di Indonesia dengan mengeksplorasi pengaruh dari kesenjangan spasial. Metode yang digunakan adalah Geographically Weighted Panel Regression (GWPR) dengan fungsi kernel adaptive Gaussian untuk analisis di setiap daerah dan Two-stage Least Square (TSLS) untuk menjelaskan hubungan kausal satu arah antara kesenjangan digital dan kesenjangan spasial. Hasil analisis menggunakan GWPR dan TSLS menunjukkan bahwa kesenjangan spasial berhubungan dengan kesenjangan digital. Namun, pengaruh dari kesenjangan spasial tersebut berbeda-beda di setiap kabupaten di Indonesia.

At the present, the development of Information and Communication Technologies (ICTs) has become a vital part of human life. In Indonesia, as a developing country that is currently growing in terms of the number of internet users, mobile devices in use, and broadband subscriptions, but that has experienced unequal regional development, geographic inequalities and it has notable digital divide within and between districts. The aim of this study is to build a conceptual framework of digital divides for 514 districts in Indonesia by exploring the effects of spatial inequalities. The method used was Geographically Weighted Panel Regression (GWPR) with Gaussian adaptive kernel function for cluster analysis and Two-stage Least Square (TSLS) to explain the one-way causal relationship between digital divide and spatial inequalities. The result of analysis using both GWPR and TSLS indicates that spatial inequalities are associated with the digital divides. Nevertheless, the effect of spatial inequalities varies by districts in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eri Kurniawan
"ABSTRAK
Peningkatan besaran bandwidth dan komunikasi internet telah menstimulasi pengguna internet untuk menggunakan Peer-to-Peer (P2P) sebagai media pertukaran data. P2P memberikan mekanisme yang memudahkan pengguna untuk berkomunikasi secara langsung (point-to-point) tanpa intervensi server khusus. Saat ini aplikasi P2P
tidak terbatas hanya pada pertukaran file, namun dapat juga diaplikasikan pada perpustakaan digital (PD). Beberapa aplikasi PD berbasis P2P antara lain Freelib, P2PDL, Bricks dan P2P4DL.
Pencarian dokumen pada jaringan P2P dengan arsitektur terdistribusi sangat mengandalkan koneksi antar peer. Salah satu teknik pencarian yang umum digunakan adalah melalui pengiriman kueri secara broadcast kepada peer tetangga. Sayangnya cara ini kurang efisien karena berpotensi meningkatkan kepadatan lalulintas jaringan. Selain
permasalahan efisiensi, permasalahan lain yang dihadapi aplikasi PD adalah rendahnya kredibilitas PD dalam pertukaran data. Rendahnya kredibilitas sebuah PD dapat dilihat dari kualitas servis yang diberikan pada PD lain. Kualitas servis dapat diukur dari empat aspek yaitu kecepatan akses, jumlah koleksi, kualitas dokumen dan jumlah interasi.
Semakin tinggi nilai keempat aspek, maka kualitas servis semakin baik. Namun tidak mudah untuk mengetahui kualitas servis masing-masing PD. Sebuah PD dapat saja memberikan respon tidak jujur mengenai nilai kualitas yang dimiliki PD lain. Hal ini terjadi dikarenakan PD yang tergabung dalam jaringan P2P tidak selamanya baik. Pada penelitian ini penulis mengusulkan sebuah metode untuk menyelesaikan permasalahan diatas. Metode ini penulis beri nama jaris. Jaris melakukan pencarian berdasarkan kemiripan antar PD pada cache cluster dan kemiripan kueri pada cache kueri untuk meningkatkan relevansi hasil pencarian dokumen dan menurunkan jumlah pesan yang dikirim. Selain itu jaris menggunakan mekanisme polling yang
menggabungkan nilai QoS lokal dan global untuk meningkatkan kualitas transaksi. Pada tahap ujicoba metode jaris dibandingkan dengan metode pembanding random voting. Kedua metode tersebut disimulasikan dengan mengunakan simulator P2P dan melibatkan dokumen teks sebanyak 10.000 dokumen unik. Berdasarkan hasil percobaan,aris dapat meningkatkan jumlah kejadian transaksi dengan PD berkualitas baik hingga 3-10 persen dan menurunkan jumlah kejadian transaksi dengan PD yang bersifat malicious hingga 4-7 persen. Kemudian dari sisi jumlah hop dan jumlah pesan, Jaris
dapat menekan rata-rata hop lebih rendah hingga 0.11 poin dan jumlah pesan yang lebih sedikit saat memasuki transaksi yang ke-6000 pada skenario satu dan transaksi ke-7500 pada skenario dua."
2007
T-581
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>