Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153444 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imam Ashari Naser
"Skripsi ini membahas konsep dan praktik para relawan di sekolah non formal yang terdapat di wilayah DKI Jakarta dalam upaya memberdayakan anak-anak dari keluarga miskin dan persepsi peserta didik terhadap proses belajar di sekolah non formal itu. Pada skripsi ini, dipaparkan mengenai kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam sekolah non formal dimana terdapat anak-anak sebagai murid dan para relawan yang menjalankan fungsi sebagai guru. Penelitian ini berfokus pada suatu proses bagaimana guru mempraktikkan cara belajar kepada murid-muridnya sesuai dengan makna dan hakikat dari nilai-nilai yang melekat pada nama sekolah tersebut. Penelitian ini, menggunakan metode etnografi, dimana selain meneliti, peneliti juga melakukan proses wawancara mendalam terhadap beberapa relawan pengajar dan anak-anak yang merupakan murid di sekolah tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa relawan yang menjalankan fungsi sebagai guru sekolah bukan sebatas memberikan pengetahuan saja, tetapi juga berupaya mempraktikkan nilai-nilai mendidik tanpa harus melakukan kekerasan, tanpa diskriminasi dan berusaha mengayomi murid-muridnya tanpa putus asa. Anak-anak peserta sekolah merasa para relawan mampu mengimplementasikan nilai-nilai pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan siswa belajar. Selain itu yang terpenting adalah bagaimana sang guru berhasil mentransmisikan sebuah pengetahuan hingga akhirnya sang siswa mampu berprestasi dalam mata pelajaran yang terdapat dalam ruang lingkup sekolah formal. Relawan yang berfungsi sebagai guru kerap menghadapi berbagai tantangan, seperti siswa yang sulit diatur, siswa yang kesulitan dalam memahami materi pembelajaran, serta para siswa yang ramai dan sulit diatur ketika sesi pembelajaran berlangsung. Walaupun begitu, para guru tidak menyerah dan berputus asa untuk mendidik dan mentransmisikan ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya. Para guru mempunyai metode pembelajaran tersendiri agar murid-muridnya memahami pelajaran yang diberikan. Di sekolah non formal tersebut, dalam kegiatan pembelajarannya, tidak ada hukuman oleh para guru ketika murid-muridnya mengalami kesulitan dalam memahami suatu mata pelajaran. Terkait dengan persepsi sekolah non formal, suasana belajar sangat menyenangkan, karena menurut mereka, gurunya sangat baik, ramah, dan pengertian terhadap para muridnya. Ketika para murid mampu menyelesaikan kewajibannya untuk mengerjakan soal dari suatu mata pelajaran maka sebagai bentuk apresiasi, para murid diberikan hadiah oleh gurunya berupa makanan dan minuman ringan. Satu hal yang paling penting dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana anak-anak dapat dengan nyaman melakukan sesi pembelajaran yang pada akhirnya membuat sekolah ini terus berdiri dan dibutuhkan oleh anak-anak. Dengan keberadaan sekolah ini, anak-anak mampu bersikap lebih baik dan dapat memahami materi pelajaran yang diberikan di sekolah formalnya dengan lebih baik lagi, sehingga mampu berprestasi dan bersaing dengan anak-anak lain yang lebih beruntung dibanding mereka. Hal ini sesuai dengan makna dari tema sekolah non formal tersebut, yaitu mendidik para muridnya agar bermental juara.

This thesis discusses the concepts and practices of volunteers in non-formal schools in the DKI Jakarta area in an effort to empower children from poor families and students' perceptions of the learning process in non-formal schools. In this thesis, it describes the learning activities contained in non-formal schools where there are children as students and volunteers who function as teachers. This study focuses on a process of how teachers practice learning methods for their students in accordance with the meaning and nature of the values ​​inherent in the name of the school. This study, using ethnographic methods, in addition to researching, the researcher also conducted in-depth interviews with several teaching volunteers and children who were students at the school. The results of this study indicate that volunteers who function as school teachers are not limited to providing knowledge, but also trying to practice educational values ​​without having to resort to violence, without discrimination and trying to protect their students without giving up. The children who participate in the school feel that the volunteers are able to implement learning values ​​that are oriented towards the needs of students in learning. Besides that, the most important thing is how the teacher succeeds in transmitting knowledge so that finally the student is able to excel in subjects that are within the scope of formal school. Volunteers who function as teachers often face various challenges, such as students who are difficult to manage, students who have difficulty understanding the learning material, and noisy students and difficult to manage during the learning session. Even so, the teachers did not give up and gave up hope to educate and transmit knowledge to their students. Teachers have their own learning methods so that their students understand the lessons given. In these non-formal schools, in their learning activities, there is no punishment by the teachers when their students have difficulty understanding a subject. Regarding the perception of non-formal schools, the learning atmosphere is very pleasant, because according to them, the teachers are very kind, friendly, and understanding towards their students. When students are able to complete their obligations to work on problems from a subject, so, as a token of appreciation, the students were given gifts by the teacher in the form of food and soft drinks. One of the most important things from this research is knowing how children can comfortably carry out learning sessions which in turn make this school stand and are needed by children. With the existence of this school, children are able to behave better and can better understand the subject matter provided in formal schools, so that they are able to excel and compete with other children who are more fortunate than them. This is in accordance with the meaning of the name of the non-formal school, which is to educate students to have a winning mentality"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Nadhira
"ABSTRAK
Pesan komunikasi pemerintah untuk pengembangan destinasi wisata halal di beberapa kota di Indonesia mengalami penolakan, karena dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan masyarakat lokal. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun sektor pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan, tetapi masyarakat memiliki penilaiannya tersendiri
terhadap pariwisata di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui identifikasi penilaian sosial pesan komunikasi wisata halal dari pemerintah ke masyarakat Jakarta dan Makassar. Dua daerah tersebut dipilih dengan mengingat Jakarta dan Makassar memiliki
penduduk dengan penganut agama paling beragam diantara daerah lainnya. Sayangnya, kasus intoleransi agama dan kebiasaan masyarakat mengkonsumsi alkohol masih tinggi. Penilaian masyarakat menjadi penting agar program pemerintah dapat berjalan dengan lancar. Penelitian ini menggunakan Social Judgment Theory dengan lebih mendalami aspek-aspek dalam teori tersebut, seperti reference points, latitude, dan ego-involvement dalam menilai isu sosial. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan strategi single case study, serta wawancara mendalam, observasi, dan dokumen
pendukung sebagai metode pengumpulan data penelitian. Informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah masyarakat Jakarta dan Makassar sebagai bentuk kelompok sosial yang menetap di Jakarta ataupun Makassar. Secara umum, penelitian ini menujukkan bahwa ada kecenderungan rentang penerimaan yang luas dan sikap yang positif dalam menilai pesan wisata halal di Jakarta dan Makassar. Meskipun begitu, masyarakat sendiri belum mengetahui dengan jelas definisi, konsep, serta bagaimana pengaplikasian wisata halal yang sesuai dengan aturan pemerintah. Hasil wawancara juga menunjukkan rentang
penolakan dengan adanya resistensi terhadap wisata halal dari pelaku pariwisata.

ABSTRACT
The government's communication message for the development of halal tourist destinations in several cities in Indonesia was rejected because it is considered not following the habits of the local community. It shows that although the tourism industry is one of the leading sectors, society has its assessment of tourism in Indonesia. This study aims to determine the identification of social judgment of halal travel communication messages from the government to the people of Jakarta and Makassar. Those two regions got chosen with reason in mind that Jakarta and Makassar have the most diverse religious population among other provinces. Unfortunately, cases of intolerance and the habit of consuming alcohol are quite high. Community judgment of social problems is necessary for the government to run their programs smoothly. This study uses the Social Judgment Theory to explore aspects of the theory further, such as reference points, latitude, and ego-involvement in assessing social issues. This research method uses qualitative methods, with a single-case study's strategy, including in-depth interviews, observations, and supporting documents as a method of collecting research data. The informants chosen in this study were the people of Jakarta and Makassar as a form of a social group that settled in Jakarta or Makassar. In general, this study shows that there is a tendency for a
wide range of acceptance and a positive attitude in assessing halal tourism messages in Jakarta and Makassar. Even so, the people themselves do not yet know the definitions, concepts, and how to apply halal tourism per government regulations. The interview results also show the range of rejection with the resistance to halal tourism from small tourism actors."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irwan
"Kemiskinan merupakan suatu fenomena yang didalamnya mengandung banyak dimensi, yang membuat suatu individu atau suatu masyarakat terpuruk dan kurang mendapatkan kesejahteraan hidup. Salah satu solusi yang acap kali diambil dan dilakukan oleh pemerintah untuk menyejahterakan kelompok masyarakat miskin adalah dengan melakukan kegiatan filantropi. Makalah ini bertujuan untuk merefleksikan kegiatan saya di dalam komunitas sekoci amal dalam melakukan gerakan filantropi berupa charity. Dalam menjalankan program charity saya menggunakan modal sosial saya akan pengetahuan mengenai kondisi sosial-budaya di kelurahan Gunung Sahari Utara. Terdapat adanya perbedaan indikator antara pemerintah dan komunitas dalam mengidentifikasi kelompok masyarakat miskin, yaitu pemerintah hanya memberikan bantuan terhadap masyarakat miskin yang memiliki KTP di wilayah kelurahan Gunung Sahari Utara saja. Hal ini dapat berdampak pada kurang efektifnya aktivitas program bantuan pemerintah yang diselenggarakan kepada masyarakat miskin di kelurahan Gunung Sahari Utara. Program charity perlu ditangani dengan lebih komprehensif oleh pemerintah, khususnya pada proses identifikasi masyarakat miskin agar dapat terlaksana secara efektif dan tepat sasaran.

Poverty is a phenomenon in which it contains many dimensions, which makes an individual or a society slump and lack of welfare. One solution that is often taken and carried out by the government to improve the welfare of the poor is to carry out philanthropic activities. This paper aims to reflect on my activities in the lifeboat community of charity in carrying out philanthropic movements in the form of charity. In running the charity program, I use my social capital to know about socio-cultural conditions in the Gunung Sahari Utara village. There are differences in indicators between the government and the community in identifying groups of poor people, namely the government only provides assistance to poor people who have ID cards in the Gunung Sahari Utara village area only. This can have an impact on the ineffectiveness of government assistance program activities held for the poor in the Gunung Sahari Utara sub-district.programs Charity need to be handled more comprehensively by the government, especially in the process of identifying the poor so that they can be carried out effectively and on target."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Masnur Esterida Cornelia
"Tesis ini merupakan analisis kebijakan program Transformasi Perpustakaan berbasis inklusi sosial, dengan melihat dari aspek pembangunan sosial dan bagaimana pendekatan inklusi sosial diterapkan di dalam implementasi program dengan mengambil studi kasus di Kabupaten Magelang-Jawa Tengah dan Kabupaten Lebak- Banten, yang merupakan mitra program. Layanan perpustakaan yang bertransformasi adalah layanan yang melibatkan masyarakat, terbuka bagi semua kalangan masyarakat, dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Penelitian ini merupakan applied research untuk mengetahui social impact dari program ini dengan pendekatan studi kualitatif. Untuk memperkuat analisis, penelitian ini juga menggunakan data sekunder dari implementasi program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum semua kalangan masyarakat dijangkau dan dilibatkan dalam layanan dan program-program perpustakaan, dikarenakan kurangnya sosialisasi, belum optimalnya strategi penjangkauan dan keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh perpustakaan. Perpustakaan desa di Kabupaten Magelang lebih banyak menjangkau kelompok masyarakat mulai dari pemuda, anak-anak, ibu-ibu dan ada sebagian kecil kelompok pria dan lanjut usia, dibandingkan dengan Kabupaten Lebak yang didominasi oleh pelajar dan pemuda. Keterbatasan sumber daya dan sosialisasi serta strategi penjangkauan menjadi penyebab belum optimalnya penerapan pendekatan inklusi ini. Modal sosial dibangun melalui layanan dan kegiatan perpustakaan yang memberi kesempatan masyarakat untuk bertemu dan saling berinteraksi sehingga memperkuat hubungan dan jejaring di antara mereka. Modal sosial yang sudah ada di masyarakat juga turut mempengaruhi pencapaian program, seperti masyarakat di Magelang dengan latar belakang Nahdlatul Ulama dan budaya yang kuat memberi respon positif terhadap perpustakaan dan terbuka untuk dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan di perpustakaan dibandingkan dengan Kabupaten Lebak. Penelitian ini merekomendasikan perlunya pelembagaan dari perpustakaan desa dengan adanya ketetapan kebijakan dan alokasi sumber daya rutin untuk memastikan keberlanjutan program. Pengelola perpustakaan perlu melakukan pemetaan terhadap kelompok-kelompok di masyarakat, menganalisis kebutuhan masyarakat, serta merancang strategi-strategi penjangkauan yang praktis untuk mewujudkan layanan perpustakaan yang inklusif.

This thesis is an analysis of the policy of the Library Transformation program based on social inclusion, by looking at the aspect of social development and how the social inclusion approach is applied in program implementation by taking case studies in Magelang District-Central Java and Lebak-Banten. Transformed library services are services that involve the community), are open to all circles of society (inclusive), and adapt to advances in information and communication technology (ICT). This research is applied research to find out the social impact of this program with a qualitative study approach. To strengthen the analysis, this research also uses secondary data from program implementation. The results of the study indicate that not all communities are reached and involved in library services and programs, due to lack of socialization, not optimal outreach strategies and limited resources owned by libraries. Village libraries in Magelang District reached more community groups ranging from youth, children, mothers and there is a small group of men and the elderly, compared to Lebak District which is dominated by students and youth. Limited resources and socialization and outreach strategies are a concern for further efforts. Social capital is built through library services and activities that provide opportunities for people to meet and interact with each other so as to strengthen relationships and networks between them. The social capital that already exists in the community also affects the achievement of the program, as the community in Magelang with a strong Nahdlatul Ulama background and culture gives a positive response to the library and is open to being involved in activities in the library compared to Lebak District, which so far is still reaching children and youth, so that relationships between youths are built. This study recommends the need for institutionalization of the library with policy provisions and regular resource allocations to ensure program sustainability. Library managers need to map out groups in the community, analyze community needs, and design practical outreach strategies to enhance inclusive library services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iis Sabahudin
"Tesis ini adalah hasil penelitian antropologis tentang kewirausahaan sosial pada sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM). Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan penyelesaian sengketa lahan antara warga dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat, LSM dapat mempertahankan eksistensinya. Akses terhadap penyelesaian sengketa lahan secara non litigasi di tingkat internasional mampu dicapai LSM melalui mekanisme kedekatan dengan pasar, dan tenaga kerja dan kerja-kerja (labor) peningkatan kapasitas masyarakat yang dilakukan LSM dalam rangka membangun otoritas atas perwalian penyelesaian sengketa. Tesis ini memahami akses terhadap penyelesaian sengketa di tingkat internasional tidak akan terwujud tanpa kemampuan memanfaatkan sumberdaya yang ada menjadi modal (kapitalisasi), mengakumulasikannya, dan mempertukarkannya dengan subyek lain dalam berbagai interaksi sosial.

 

Kata kunci: LSM, Kewirausahaan Sosial, Akses, Penyelesaian Sengketa, Kelapa Sawit<


This thesis is the result of anthropological research about social entrepreneurship of the non-governmental organization (NGO). The thesis argues that the existence of an NGO in West Kalimantan could be maintained by employing land dispute settlement between community and oil palm company. Access to land dispute settlement through non-litigation process at international level were able to achieve by the NGO through market mechanism, strengthening and building community capacities to build authority on dispute settlement facilitation. This thesis understands that access on dispute settlement at international level will not be achieved without ability to capitalizing available resources, accumulate it and exchange it with other subject in different social interactions."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jerica Deasy Fitriani
"Selain faktor-faktor kualitas layanan dan infrastruktur, branding menjadi salah satu faktor krusial untuk membentuk citra dari perusahaan transportasi umum, sehingga mendorong masyarakat untuk memilih moda transportasi umum. Khusus di DKI Jakarta, salah satu perusahaan transportasi umum yang mengusung pengembangan brand melalui sebuah brand community berbasis media sosial adalah PT MRT Jakarta. Pada studi ini, peneliti memperluas studi terkait transportasi umum di Indonesia yang selama ini lebih banyak mengkaji loyalitas konsumen berdasarkan kualitas layanan dan tarif, dengan cara mempertimbangkan konsep brand community berbasis media sosial pada akun Instagram PT MRT Jakarta. Secara lebih detail, tujuan studi ini adalah mengkaji pengaruh brand community berbasis media sosial tersebut terhadap customer centric model (yakni hubungan pelanggan dengan brand, produk, perusahaan, dan pelanggan lainnya) dan brand loyalty. Peneliti melakukan survei online kepada 343 responden yang merupakan pengguna moda transportasi MRT Jakarta sekaligus pengikut akun Instagram PT MRT Jakarta. Adapun uji model dilakukan dengan menggunakan analisis Structural Equation Modelling (SEM), memanfaatkan perangkat lunak SmartPLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand community berbasis media sosial dalam kasus akun Instagram PT MRT Jakarta mampu memperkuat brand trust dan brand loyalty, dengan cara meningkatkan hubungan pelanggan-produk, pelanggan-brand, dan pelanggan-perusahaan di dalam customer centric model. Pengaruh terkuat terhadap brand trust terjadi dari variabel hubungan pelanggan-perusahaan, yang menunjukkan bahwa peningkatan tingkat interaksi perwakilan perusahaan dengan pelanggan pada akun Instagram PT MRT Jakarta perlu menjadi prioritas strategi komunikasi dari perusahaan tersebut.

In addition to service quality and infrastructure, branding is one of the crucial factors in shaping the image of a public transportation company, thereby encouraging people to choose public transportation modes. Especially in DKI Jakarta, one of the public transportation companies that implement brand development through a social media-based brand community is PT MRT Jakarta. This study considering the concept of a social media-based brand community on the Instagram account of PT MRT Jakarta. More specifically, the purpose of this study is to examine the influence of the social media-based brand community on the customer centric model (i.e. the relationships among focal customer and brand, product, company, and other customers) and brand loyalty. An online survey-based empirical study with 343 respondents, who were users of the MRT Jakarta transportation mode as well as followers of the PT MRT Jakarta Instagram account, was conducted. Model testing was carried out using Structural Equation Modelling (SEM) analysis, utilizing the SmartPLS 3.0 software. The results show that social media-based brand community can enhance brand trust and brand loyalty, by improving customer relationship with the products, brand, and the company. The strongest influence on brand trust occurs from the customer relationship with the company. This finding indicates that the increased level of interaction between company representatives and customers on the Instagram account of PT MRT Jakarta needs to be a priority for the company’s communication strategy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Chrisanty Foresa
"Pelaksanaan Corporate Social Responsibility merupakan kewajiban bagi seluruh Badan Usaha Milik Negara dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salah satu BUMN yang telah melaksanakan program CSRnya adalah Perusahaan Gas Negara. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Perusahan Gas Negara Melalui Penguatan Badan Usaha Milik Desa Teluk Terate Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Di Desa Teluk Terate Kabupaten Serang Provinsi Banten. Program ini pernah ditunda selama 4 bulan dan mengakibatkan beberapa program di setiap unit tidak berjalan sesuai dengan rencana.  Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan teknik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisa kualitatif untuk mengeksplorasi pelaksanaan Corporate Social Responsibility Perusahaan Gas Negara di Desa Teluk Terate Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Hasil dari penelitian ini adalah pelaksanaan yang digunakan belum berjalan sesuai dengan program yang direncanakan dilihat dari banyaknya program yang belum dapat dilaksanakan setiap unitnya dan ada satu unit yang belum berjalan hingga Mei 2018. Selain itu, program yang dilaksanakan belum dapat dirasakan secara menyeluruh ke masyarakat Desa Teluk Terate

This research dicusses the implementation of monitoring and evaluation of regional development planning policy by The Directorate of Planning, Evaluation, and Information on Regional Development, Directorate General Development of Regional Development, Ministry of Home Affairs. This research used a qualitative approach with data collection techniques through interviews and literature studies. The result of the research shows that the implementation of the policy in general is good enough as mandated by the Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010. It has been done to monitoring of policies, monitoring over implementation, and evaluation of the result through monitoring and supervision as well as the evaluation of the draft of local regulation, but the consistency of planning documents still needs improvement. Implementation of policies supported by Regional Development Information System (SIPD). Obstacles in implementation include budget issues, human resources apparatus of Directorate of PEIPD and local government, SIPD not yet optimal, and regulation and arrangement of strategic plan. Suggestions from the research results include technical guidance, training and consolidation both central and local governments, completion of regulation, and acceleration of SIPD development"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gura Susana Waititalong
"Perilaku seksual remaja merupakan perilaku yang berkembang sejalan dengan perkembangan biologisnya. Pada masa remaja organ-organ seksualnya/reproduksi akan berkembang dan mengalami pubertas yang menandakan kematangan organ reproduksi remaja. Dalam konteks remaja khususnya remaja laki-laki di Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) perilaku seksual remaja dapat menjadi menyimpang hingga membentuk perilaku seksual berisiko. Perilaku seksual berisiko ini dapat terjadi kerena pengalaman individu pada masa lalu. Perilaku seksual berisiko yang terjadi pada kasus-kasus remaja di PSAA berupa tindakan onani, meraba-raba kemaluan temannya, oral seks. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis proses terbentuknya dan berkembangnya perilaku seksual berisiko pada dua remaja laki-laki di PSAA, faktor internal dan eksternal individu yang membentuk perilaku seksual berisiko. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jenis penelitian berupa studi kasus pada remaja yang berperilaku seksual berisiko yang merupakan pelaku dan juga korban, untuk menggambarkan awal terbentuknya perilaku, berkembangnya perilaku, hingga pemantapan perilaku seksual berisiko pada kasus-kasus di PSAA. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa perilaku seksual berisiko yang terbentuk dari remaja GB, FR, dan IM berawal dari dari mereka menjadi korban tindakan perilaku seksual berisiko pada masa kanak-kanak. Kemudian terus berkembang hingga menjadi pelaku perilaku seksual berisiko. Proses terbentuknya perilaku seksual berisiko yang terjadi pada remaja GB, FR dan IM dapat dijelaskan dalam perspektif pendekat sistem mikro, messo danmakro Ashman dan Zastrow. untuk memahami perkembangan individu dalam secara menyeluruh. Pengalaman individu yang dialami remaja pada masa lalu, berlanjut hingga masa remaja disertai dengan keterkaitannya pada konteks tempat tinggal dalam asuhan panti sangat memberikan kontribusi satu dengan lainnya dalam keterkaitannya pada proses terbentuknya dan berkembanganya perilaku seksual berisiko pada remaja di PSAA.

Adolescent sexual behavior is behavior that develops in line with biological development. In adolescence, the sexual / reproductive organs will develop and experience puberty which indicates the maturity of the adolescent reproductive organs. In the context of adolescents, especially teenage boys at the Children's Social Institution (PSAA), adolescent sexual behavior can deviate to form risky sexual behavior. This risky sexual behavior can occur because of the individual's past experiences. Risk sexual behavior that occurs in cases of adolescents at the PSAA is in the form of masturbation, groping a friend's genitals, oral sex. The purpose of this study was to identify and analyze the process of forming and developing risky sexual behavior in two teenage boys at PSAA, the internal and external factors of individuals that shape risky sexual behavior. This research uses a qualitative approach, the type of research in the form of case studies on adolescents who have sexual risky behavior who are both perpetrators and victims, to describe the early formation of behavior, development of behavior, to consolidation of risky sexual behavior in cases at PSAA. The results of this study explain that risky sexual behavior that is formed from adolescents with GB, FR, and IM begins when they become victims of risky sexual behavior in childhood. Then it continues to develop until it becomes a perpetrator of risky sexual behavior. The process of forming risky sexual behavior that occurs in GB, FR and IM adolescents can be explained in the perspective of the micro system approach, Ashman and Zastrow's micro-system approach. to understand individual development in a holistic manner. Individual experiences experienced by adolescents in the past, continuing into adolescence accompanied by their relationship to the context of living in orphanages greatly contributed to one another in relation to the process of forming and developing risky sexual behavior in adolescents in PSAA."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai inklusi sosial siswa tunanetra di sekolah inklusi. Tujuannya yaitu untuk menggambarkan inklusi sosial siswa tunanetra di sekolah inklusi SMAN'X', faktor pendukung dan penghambat siswa tunanetra, nontunanetra, serta guru. Pendekatan penelitan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data, menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa tunanetra masih mengalami hambatan di dalam
melakukan inklusi sosialnya terutama oleh karena belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai bagi mereka. Masih adanya ketidaktersediaan sarana dan prasarana bagi siswa tunanetra ini tidak hanya berimplikasi negatif bagi siswa tunanetra saja, melainkan pada guru maupun siswa non-tunanetra selaku teman dari siswa tunanetra.

ABSTRACT
This thesis discusses the social inclusion of students with visual impairments in inclusive schools. The aim is to describe the social inclusion of students with visual impairments in inclusive schools SMAN'X', enabling and inhibiting factors of students with visual impairments, non-visual impairments, as well as teachers. Research approach used is a qualitative approach to the type of descriptive
research. Data collection techniques, using in-depth interviews and observation techniques. Results showed that students with visual impairments still have problems in the conduct of social inclusion mainly because of the unavailability of adequate facilities and infrastructure for them. The persistence of the unavailability of facilities and infrastructure for visually impaired students are not only negative implications for the visually impaired students only, but the teachers
and students of non-visually impaired.
"
[Depok, Depok]: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wardatul Hasanah
"ABSTRAK
Artikel ini menjelaskan bagaimana sekolah yang berada pada komunitas miskin dan mayoritas siswanya berasal dari status sosial ekonomi rendah di perdesaan dapat memperoleh capaian akademis yang bagus. Belum banyak studi yang membahas pencapain sekolah miskin dalam bidang akademis. Studi sebelumnya lebih fokus pada faktor fisik sekolah dan latar belakang ekonomi keluarga terhadap pencapaian akademis. Artikel ini fokus pada peran modal sosial dalam pembangunan kualitas siswa melalui sekolah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sekolah dengan modal sosial yang tinggi akan memperoleh prestasi akademis yang bagus pada siswanya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus pada dua sekolah dasar di Kecamatan Panti dengan melakukan perbandingan pada dua sekolah tersebut. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap pihak sekolah,keluarga dan komunitas. Peneliti juga menggunakan data pendukung dari hasil penelitian sebelumnya dan studi lain yang relevan
ABSTRACT
This research explain how schools in a poor communities which students are likely come from a low socioeconomic status in rural areas can achieve a good academic achievment. Studies that explain about the good echievements of poor students from rurals is still less. The previous studies are more focusing in a physical factors of school and the family socio economic factors. This research focus on the role of social capital on the increasing student quality through school. The result of this research is that a school which has a high social capital will earn a good academic achievements. This research uses qualitative methods, a study case by comparing two elementary schools in Kecamatan Panti. Researcher takes primary data by interviewing school, families, and community. Researcher also uses the supporting data from earlier research and other relevant studies."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>