Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192816 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panji Nurul Achmadi
"Perkembangan fisik suatu kota merupakan hasil dari pertumbuhan penduduk dan segala aktivitas di wilayah perkotaan yang dicirikan dengan adanya perubahan penggunaan lahan dalam skala yang luas didorong oleh pembangunan infrastruktur dan perkembangan sosial ekonomi yang memiliki dampak negatif terhadap keberlanjutan lingkungan. Prediksi perkembangan fisik kota di Kecamatan Slawi dan Adiwerna Kabupaten Tegal dihasilkan melalui pemodelan dengan metode Cellular Automata-Markov Chain (CA-MC) menggunakan citra satelit resolusi tinggi . Penelitian ini menggunakan data citra satelit resolusi tinggi Worldview-2 tahun 2011 dan 2021 dan Geoeye-1 tahun 2017. Variabel pendorong yang digunakan untuk memprediksi perkembangan fisik kota diantaranya yaitu jarak dari jalan arteri, jarak dari jalan kolektor, jarak dari pintu tol, jarak dari pusat kota, dan jarak dari pusat kegiatan ekonomi.. Hasil penelitian menunjukan pada periode 2021-2032, tren alih fungsi lahan pertanian ke lahan terbangun, terutama lahan perumahan diprediksi akan terus terjadi. Perkembangan fisik kota pada kecamatan dengan dua fungsi berbeda akan berpengaruh pada perbedaan proses perembetan kenampakan fisik kota yang terjadi. Perkembangan fisik kota di Kecamatan Slawi cenderung mendekati pusat kota dengan arah perubahan penggunaan lahan perumahan dengan proses perembetan kenampakan fisik kota yang liner atau memanjang mengikuti jalan kolektor. Sedangkan perkembangan fisik kota di Kecamatan Adiwerna berupa perkembangan industri, perdagangan dan jasa dimana terjadi perembetan secara meloncat (leap frog). Hasil kesesuaian prediksi perkembangan fisik kota dengan Pola Ruang, terdapat prediksi penggunaan lahan yang tidak sesuai peruntukan kawasan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam penyusunan RDTR Kecamatan Slawi dan Adiwerna yang membutuhkan peta detail skala 1 : 10.000 sebagai skala minimal dalam penyusunan RDTR.

The physical development of a city is the result of population growth and all activities in urban areas characterized by extensive changes in land use driven by infrastructure development and socio-economic growth, which have negative impacts on environmental sustainability. The prediction of the physical development of the cities in Slawi and Adiwerna sub-districts in Tegal Regency is achieved through modeling using the Cellular Automata-Markov Chain (CA-MC) method, utilizing high-resolution satellite imagery. This research utilizes high-resolution satellite imagery, such as Worldview-2 from 2011 and 2021, and Geoeye-1 from 2017. The driving variables used to predict the city's physical development include distance from arterial roads, distance from collector roads, distance from toll gates, distance from the city center, and distance from economic activity centers. The results of the study show that during the period 2021-2032, the trend of converting agricultural land to built-up areas, especially residential areas, is predicted to continue. The physical development of the city in sub-districts with different functions will affect the differences in the process of physical appearance propagation that occurs. The physical development of the city in Slawi sub-district tends to approach the city center, with changes in land use mainly focused on residential areas and the propagation process following collector roads. On the other hand, the physical development of the city in Adiwerna sub-district involves the development of industries, trade and services, with leap-frogging propagation.The results of the prediction of the city's physical development compared to the Spatial Pattern show instances of land use prediction that do not match the designated zones. These research findings can be used as references in the formulation of Spatial Plans for Slawi and Adiwerna sub-districts, requiring detailed maps at a minimum scale of 1:10,000 for the Urban Planning."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boca Raton: CRC Press, 2018
551.48 SAT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz Khairul Isbat
"Meluasnya alih fungsi lahan sawah ke non-sawah menyebabkan susutnya lahan pertanian secara progresif sehingga mempengaruhi ketahanan pangan. Mengacu kepada program Sustainable Development Goals(SDGs) oleh Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), terdapat 17 program yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan rakyat. Pemetaan lahan sawah dengan menggunakan penginderaan jauh merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur luas lahan sawah secara lebih detail untuk mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia. Kecerdasan Buatan (AI) merupakan metode unggul untuk deteksi objek yang dapat digunakan untuk mengurangi dampak alih fungsi lahan yang tidak terkendali. Pada penelitian ini dikembangkan metode klasifikasi luas lahan sawah per persil menggunakan metode kecerdasan buatan pada data citra satelit optik Pleiades Satelit Resolusi Sangat Tinggi (CSRST) yang memiliki resolusi sangat tinggi dengan arsitektur U-net untuk mengklasifikasikan lahan sawah dan non-sawah. Citra yang digunakan diambil pada tanggal 2 Juni 2022. Dataset yang digunakan berjumlah 757 citra images dan 757 citra masking dengan ukuran masing-masing 256×256 piksel dengan ukuran 3 channel (RGB). Beberapa parameter tuning diterapkan pada model ini berupa komposisi data 80:20, Learning Rate 1×10-2, dropout layer 0,5, maxpooling layer dan menggunakan fungsi aktivasi ReLU dan softmax. Model yang dibuat memiliki nilai accuracy 0,6085, serta F1 score 0,2438 (kelas non-sawah) dan 0,7359 (kelas sawah), nilai IoU yang didapatkan sebesar 0,1388 (kelas non-sawah), dan 0,5822 (kelas sawah)  dengan mengambil kawasan persawahan di Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, diperoleh luasan sawah sebesar 1.393 (Ha). Performa ini lebih rendah dibandingkan metode R2U-net dengan Douglas-Peucker Algorithm (DPA) yang menghasilkan niai accuracy 84,15%. Hal tersebut terjadi karena kelas non sawah berupa bangunan dan jalan tidak dapat dideteksi secara akurat pada model yang telah dibuat.

The widespread conversion of rice fields to non-rice fields causes a progressive reduction in agricultural land, thereby affecting food security. Referring to the Sustainable Development Goals (SDGs) program by the United Nations (UN), there are 17 programs that aim to achieve people's welfare. Mapping rice fields using remote sensing is one method that can be used to measure the area of ​​rice fields in more detail to achieve food security in Indonesia. Artificial Intelligence (AI) is a superior method for object detection that can be used to reduce the impact of uncontrolled land conversion. In this research, a method for classifying the area of ​​rice fields per parcel was developed using artificial intelligence methods on Pleiades Very High Resolution Satellite (CSRST) optical satellite image data which has very high resolution with U-net architecture to classify rice fields and non-rice fields. The images used were taken on June 2 2022. The dataset used consisted of 757 images and 757 masking images with a size of 256×256 pixels each with a size of 3 channels (RGB). Several tuning parameters are applied to this model in the form of data composition 80:20, Learning Rate 1×10-2, dropout layer 0.5, maxpooling layer and using ReLU and softmax activation functions. The model created has an accuracy value of 0.6085, and an F1 score of 0.2438 (non-paddy field class) and 0.7359 (rice field class), the IoU values ​​obtained are 0.1388 (non-rice field class) and 0.5822 (rice field class) by taking the rice field area in Manisrenggo District, Klaten Regency, Central Java, we obtained a rice field area of ​​1,393 (Ha). This performance is lower than the R2U-net method with the Douglas-Peucker Algorithm (DPA) which produces an accuracy value of 84.15%. This happens because non-rice field classes in the form of buildings and roads cannot be detected accurately in the model that has been created."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Ali Syahputra
"ABSTRAK
Keterbatasan lisensi penggunaan citra satelit penginderaan jauh resolusi tinggi seperti SPOT-6, SPOT-7, dan Pleiades-1A dari Bank Data Penginderaan Jauh Nasional (BDPJN) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) kepada pengguna menuntut teknik keamanan data saat didistribusikan melalui media elektronik sehingga tidak digunakan secara ilegal oleh pihak yang tidak berwenang. Enkripsi dan reversible data hiding merupakan dua perlindungan privasi yang efektif dan populer yang dapat dipilih sebagai solusi komunikasi rahasia. Pada penelitian joint reversible data hiding in encrypted image (RDHEI) sebelumnya, performansi extracted-bit error rate (EER) dan peak signal-to-noise ratio (PSNR) citra yang dipulihkan kurang memuaskan seiring mengecilnya ukuran blok. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan peningkatan akurasi performansi sistem joint reversible data hiding untuk citra satelit penginderaan jauh dari sistem referensi yang ada dengan memodifikasi fungsi fluktuasi dalam proses ekstraksi data dan menggunakan teknik embedding Reed-Solomon (RS) codes. Secara keseluruhan, berdasarkan hasil eksperimen, baik usulan sistem dengan modifikasi fluktuasi tanpa RS codes maupun usulan sistem dengan modifikasi fluktuasi dan RS codes berhasil memperkecil EER, memperkecil ukuran blok dalam memperoleh error-free extracted-bit, dan meningkatkan PSNR dibandingkan dengan metode referensi RDHEI yang ada untuk implementasi pada citra uji satelit SPOT-6, SPOT-7, dan Pleiades-1A.

ABSTRACT
Limitations on licensing the use of high resolution remote sensing satellite images such as SPOT-6, SPOT-7, and Pleiades-1A from the National Remote Sensing Data Bank (BDPJN) of the National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN) to users need data security techniques when distributed through electronic media so that not used illegally by unauthorized parties. Encryption and reversible data hiding are two effective and popular privacy protections that can be chosen as confidential communication solutions. In previous research on joint reversible data hiding in encrypted image (RDHEI), the performance of extracted-bit error rate (EER) and peak signal-to-noise ratio (PSNR) of the recovered image was less satisfactory as the block size decreased. Therefore, this work proposes performance accuracy improvement of the joint reversible data hiding system for remote sensing satellite images from existing reference systems by modifying the fluctuation function in the data extraction process and using the Reed-Solomon (RS) codes embedding technique. Overall, based on experimental results, both the proposed system with fluctuation modification without RS codes and the proposed system with fluctuation modification and RS codes succeeded in reducing the EER, reducing the block size in obtaining error-free extracted-bits, and increasing PSNR compared to the existing RDHEI reference methods for implementation in SPOT-6, SPOT-7, and Pleiades-1A satellite test images."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Dewi Trirezeki
"Dalam komunikasi satelit khususnya komunikasi satelit IDR yang banyak dimanfaatkan operator telekomunikasi sebagai media komunikasi. Masalah yang sering dihadapi dalam komunikasi satelit di daerah tropis seperti Indonesia adalah pengaruh curah hujan. Kestabilan stasiun bumi dalam mengirimkan daya ke satelit (uplink) menjadi sangat penting. Saat ini pada modem satelit telah dilengkapi suatu fitur yaitu Automatic Uplink Power Control (AUPC) yang berfungsi untuk menjaga kestabilan link secara terus menerus. Dengan AUPC penanganan masalah dapat dilakukan lebih efisien dan efektif karena menggunakan prinsip remoting.
Dalam tugas akhir ini akan dibahas tentang analisa kinerja AUPC dalam menjaga kestabilan link dan simulasi AUPC yaitu simulasi bagaimana sebenarnya AUPC bekerja dalam mengatur level daya keluaran untuk menjaga kestabilan Eb/No. Dengan simulasi ini maka dapat diketahui besarnya level daya keluaran sehingga besarnya perubahan level daya keluaran dapat diatur. Simulasi dibuat dengan membuat sistem monitoring nilai demodulator Eb/No modem yang menjadi salah satu indikator kualitas sinyal yang diterima. Diharapkan dengan simulasi ini dapat menjaga kemungkinan terjadinya saturasi dalam perangkat stasiun bumi akibat kenaikan daya keluaran yang mencapai maksimum.

In satellite communication especially IDR Satellite Communication used by telecommunication operators as communication media. The problem to mostly deal with in the tropical country like Indonesia is rain loss. The stability of ground station in transmitting uplink power to satellite becomes very important. Nowadays, satellite modem has featured with Automatic Uplink Power Control (AUPC) to keep the stability of link continuously. With remote principle of AUPC, now problem handling can be much more efficient and effective.
The paper describes the analysis of how AUPC works in keeping link stability and AUPC simulation, on how actually AUPC works in controlling the uplink power to keep Eb/No stable. With the simulation we can get the information about the level of uplink power so we can adjust the power output level. Simulation made by making monitoring system for Eb/No parameter as one of the quality signal indicator. With the simulation we can keep the properties of the ground station from being saturated when power level increase is reaching the maximum level.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40434
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shelly
"Skripsi ini membahas tentang peningkatan kinerja konstelasi satelit LEO dalam mentransmisikan paket data IP dengan menerapkan sistem jaringan MPLS dengan tambahan fungsi ECN. Simulasi jaringan dilakukan dengan 3 skenario: scenario MPLS, skenario Satelit MPLS, dan skenario Satelit MPLS Dengan Tambahan Fungsi ECN. Hasil simulasi menunjukkan peningkatan kinerja dalam hal peningkatan throughput dan utilisasi, serta penurunan delay pada skenario Satelit MPLS Dengan Tambahan Fungsi ECN dibandingkan dengan skenario Satelit MPLS walaupun tidak melampaui skenario MPLS pendekatan terestrial.

This thesis focused on the improvement of LEO satellite constellation performance in transmitting IP packet data which implement MPLS networking system with the addition of ECN function. Network simulations conducted within 3 scenarios: MPLS scenario, Satellite MPLS scenario, and Satellite MPLS with Addition of ECN Function scenario. The simulation results demonstrate a performance enhancement in term of throughput and utilization improvement, also delay reduction on Satellite MPLS with Addition of ECN Function scenario compared to Satellite MPLS scenario even though but did not surpass MPLS scenario with terrestrial point of view."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51029
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Samsul Arifin
"ABSTRACT
Satelit LAPAN-A3 adalah salah satu satelit buatan LAPAN dalam pengembangan satelit penginderaan jauh dengan tujuan untuk pemantauan sumber daya alam di permukaan bumi. Mengingat satelit LAPAN-A3 satelit yang hanya memiliki 4 band, maka diperlukan suatu pengkajian potensi untuk mendeteksi parameter geobiofisik permukaan bumi dengan batasan kajian unsur vegetasi, tanah, dan air. Formula yang digunakan antara lain formula Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Normalized Difference Soil Index (NDSI), Normalized Difference Water Index (NDWI) yang
telah diaplikasikan pada data satelit optik lainnya. Hasil analisis berupa data satelit LAPAN-A3 berpotensi mendeteksi parameter geobiofisik vegetasi, tanah, dan air dengan modifikasi formula yang
diterapkan."
Jakarta: Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, 2019
520 DIRGA 20:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam tugas akhir ini dilakukan perencanaan komunikasi satelit untuk TNI Angkatan Darat dengan menggunakan teknik MC-TDMA. Komunikasi antar stasiun dilakukan tanpa melalui HUB, dimana setiap stasiun menggunakan terminal VSAT, sehingga sistem ini dapat menyalurkan informasi suara dan data tanpa mengalami delay yang berarti dibandingkan dengan menggunakan HUB. Dengan menggunakan teknik pengkompresian suara sinyal yang ditransmisikan akan teracak sehingga tidak bisa tersadap dan ditambah lagi dengan menggunakan teknik hopping, sinyal bisa jumping dan' satu carrier ke carrier yang lain, sehingga sukar dilaeak dan dimonitor menjadikan kerahasiannya semakin terjamin. Berdasarkan kebutuhan _yang diperoleh dari Markas Besar TNI Angkatan Darat, dari perencanaan ini diperoleh 50 slot dalam satu carrier, dan jumlah carrier semuanya ada 7 buah, Jumlah yang dibutuhkan untuk kapasitas i2 kanal ada I VSAT, 10 kanal ada 1 VSAT, untuk 8 kanal ada 19 VSAT, dan b kanal ada 27 VSAT dan jumlah kanal total yang dibutuhkan untuk TNI AD ada 334 buah kanal."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S39370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Malik
"Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang telah lama mengoperasikan satelit telekomunikasi yang telah dimulai sejak tahun I976 seteJah USA, Rusia dan Kanada. Generasi satelit yang telah beroperasi sejak mulai diluncurkan hingga sekarang adalah Palapa A, B, C hingga yang paling baru adalah Telkom-1.
Satelit Palapa C2, merupakan satelit Indonesia yang dioperasikan o1eh PT Satelindo adalah salah satu satelit yang digunakan untuk aplikasi-aplikasi telekomunikasi dalam rangka pemenuhan akses-akses teknologi dari stasiun bumi untuk menghubungkan ke stasiun bumi lainnya dalam foot print jangkauannya.
Untuk memaksimalkan fungsi kerja satelit Palapa C2 dalam operasinya, perlu dilakukan suatu studi kelayakan terlebih dahulu dalam pembangunan stasiun bumi karena telah banyak pengalaman yang telah terjadi bahwa terjadinya disfungsi satelit disebabkan karena ketidakdisiplinan stasiun bumi dalam memenaje fungsi fungsi power. Akibatnya diperoleh parameter-parameter C/N, Eb/No dan BER yang tidak memenuhi standar yang telah ditentukan. Akibatnya, selain disfungsi satelit yang menyebabkan umur satelit dapat berkurang dari masa yang maksimal, juga dapat menurunkan unjuk kerja sistem-sistem telekomunikasi yang berada di stasiun bumi.
Untuk itulah, dalam tugas akhir ini dilakukan studi kelayakan dan analisis perencanaan dalam membangun stasiun bumi khususnya untuk aplikasi VSAT (Very Small Aperture Terminal) dengan teknik SCPC (Single Canal Percarier) yang bertujuan untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan, dalam hal ini BER harus memenuhi nilai 0 X 10-5, dimana nilai ini adalah rekomendasi dari system perangkat Comstream yang merupakan sebuah vendor peralatan telekomunikasi khususnya modem satelit di USA yang akhir-akhir ini perangkat terminalnya banyak digunakan di bebeapa stasiun bumi yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Adapun yang menjadi perencanaan stasiun bumi adalah meliputi kota Jakarta sebagai Ibukota Negara RI yang juga banyak terdapat kontor-kantor pusat dari departemen pemerintah dan perusahaan milik asing maupun swasta nasiona. Sedangkan di pihak lain, kota Makasar menjadi link tujuan dari komunikasi antara kantor pusat dengan cabangnya yang berada di Makasar, dalam hal ini link=link SCPC milik PT. CSM ( Citra Sari Makmur).
Dalam perencanaan di gunakan kecepatan pengiriman data (rate) 128 Kbps dan factor error correction (FEC) ¾, diameter antenna 3,7 meter denagn asumsi efesiensi antana sebasar 0,6."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39132
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S38688
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>