Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158341 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Miqdad
"Al 7075 yang merupakan paduan aluminium dengan Zinc dan Magnesium telah dikenal sebagai paduan yang memiliki kekuatan tinggi dan mampu diberikan perlakuan panas. Densitasnya yang rendah beserta sifat mekanisnya yang baik menjadikan paduan Al 7075 banyak digunakan pada bidang teknik kedirgantaraan. Atas dasar hal tersebut, paduan Al 7075 diteliti untuk diketahui kegunaannya pada kendaraan militer yang mensyaratkan kemampuan proteksi dan mobilitas yang tinggi. Penambahan partikel penguat berupa keramik seperti Al2O3 dapat dilakukan untuk meningkatkan sifat mekanis material seperti kekerasan dan ketangguhan impak yang berhubungan dengan kemampuan proteksi material. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi berat penguat dan perlakuan panas terhadap ketahanan balistik pelat komposit.
Komposit difabrikasi dengan metode pengecoran tekan yang dilanjutkan dengan perlakuan panas T6 pada 470 °C selama dua jam, pendinginan cepat dengan air, dan penuaan artifisial pada 120 °C selama satu jam. Penguat berupa partikel nano ditambahkan pada lelehan paduan aluminum ketika proses fabrikasi berlangsung sebanyak 0.1, 0.2, 0.3 wt%. Selanjutnya, pelat komposit diuji dengan pengujian balistik tipe II dan III menurut standar NIJ (National Institute of Justice). Karakterisasi lainnya juga dilakukan pada sampel berupa pengamatan mikrostruktur, pengujian kekeran, dan pengujian impak.
Hasil karakterisasi yang telah dilakukan menemukan bahwa seluruh sampel memiliki kemampuan protektif pada pengujian balistik tipe II namun tidak memiliki kemampuan protektif pada pengujian balistik tipe III. Penambahan partikel penguat memengaruhi nilai kekerasan dan nilai ketangguhan impak material komposit. Hal ini berkaitan dengan pengaruh gaya pinning, penguatan Orowan, dan penghalusan butir. Perlakuan panas meningkatkan nilai kekerasan, nilai ketangguhan impak, dan jejak penetrasi pada pengujian balistik yang memiliki kaitan langsung pada perubahan mikrostruktur yang terjadi ketika proses perlakuan panas berlangsung.

Aluminum alloy AA 7075 with alloying elements of Zinc and Magnesium has been known as alloy that demonstrates high strength and ability to be heat treated. The low density with great mechanical properties of AA 7075 has been atributed to its frequent usage in the aerospace engineering field. On regard of that basis, Al 7075 alloy was investigated to determine its application in military vehicles that require high protection and great mobility capabilities. The addition of reinforcing particles in the form of ceramics such as Al2O3 can be done to improve the mechanical properties of the material such as hardness and impact toughness that is related to the protective ability of the material. This research was conducted to determine the effect of variations in reinforcement weight and heat treatment on the ballistic resistance of composite plates.
The composites were fabricated by the squeeze casting method followed by heat treatment of T6 at 470 °C for two hours, rapid cooling with water, and artificial aging at 120 °C for one hour. Reinforcement in the form of nanoparticles is added to the melted aluminum alloy when the fabrication process takes place as much as 0.1, 0.2, 0.3 wt%. Furthermore, the composite plate was tested by ballistic testing type II and III according to NIJ (National Institute of Justice) standards. Other characterizations were also carried out on the samples in the form of microstructural observations, hardness testing, and impact testing.
The results of the characterization have found that all samples have protective ability in type II ballistic testing but do not have protective ability in type III ballistic testing. The addition of reinforcing particles affects the value of the hardness and the value of the impact toughness of the composite material. This is related to the effect of pinning force, Orowan’s strengthening, and grain refinement. Heat treatment increases the hardness value, impact toughness value, and penetration trace in ballistic testing which has a direct relationship to microstructural changes that occur during the heat treatment process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ravanya Nabilla Ramadhani Parawansa
"

Baja berkekuatan tinggi sebagai material yang umum digunakan pada kendaraan tempur memiliki densitas yang besar sehingga membatasi mobilitas kendaraan. Untuk meningkatkan mobilitas kendaraan tempur, dilakukan pengembangan material dengan densitas lebih kecil, seperti komposit bermatriks aluminium. Al 2024 adalah salah satu paduan yang dapat dilaku panas untuk menaikkan kekuatannya. Penambahan partikel keramik seperti SiC pun dapat  menaikkan kekuatan dan kekerasan matriks, sifat yang dibutuhkan untuk menahan penetrasi balistik. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kadar SiC dan laku panas terhadap ketahanan balistik pelat komposit.

Partikel penguat nano SiC sebanyak 0.1, 0.2, dan 0.3 wt% ditambahkan ke dalam matriks Al 2024. Komposit difabrikasi menggunakan metode pengecoran tekan sebelum dilaku panas dengan solution treatment pada 495oC selama 2 jam, didinginkan cepat dengan air, serta dilakukan penuaan pada temperatur 190oC selama 1 jam. Pelat komposit kemudian diuji balistik dengan peluru 9 mm dan MU5-TJ yang setara dengan uji balistik NIJ Tipe II dan Tipe III. Karakterisasi lain seperti pengamatan metalografi, pengujian kekerasan, tarik, dan impak dianalisis berdasarkan data sekunder dari berbagai peneliti.

Hasil pengujian menunjukkan semua sampel tahan terhadap uji balistik NIJ Tipe II, namun semua tidak dengan uji balistik NIJ Tipe III. Penambahan kadar penguat nano SiC pada matriks menaikkan kekerasan, sedangkan elongasi dan nilai impak menurun. Hal ini dikarenakan mekanisme penguatan oleh partikel penguat, seperti transfer beban, penguatan orowan, ketidaksesuaian CTE, serta penghalusan butir. Perlakuan panas menaikkan kekerasan dan kekuatan tarik secara signifikan walaupun menurunkan kekuatan impak, karena partikel penguat bertindak sebagai situs nukleasi heterogen pada pembentukan presipitat penguat pada proses laku panas.


High strength steel as a common material for combat vehicle have high density that will restrict the vehicles mobility. To enhance its mobility, materials with lower density are being developed, one of it is aluminium matrix composite. Al 2024 is an alloy that can be heat treated to increase its strength. The addition of ceramic particles like SiC can also increase the strength and hardness of the alloy. For that, this research is intended to understand the effect of heat treatment and nano SiC content inside Al 2024 matrix on its balistic properties.

Nano SiC reinforcement particles is added to Al 2024 matrix with content variation of 0.1, 0.2, and 0.3 wt%. The composite plates were fabricated by squeeze casting before heat treated with solution treatment at 495oC for 2 hours, water quench, and aging at 190oC for 1 hour. The samples then subjected for balistic impact of 9 mm and MU5-TJ projectile, which equal to Type II and Type III NIJ standard. Other characterization such as microstructure observation, hardness, tensile, and impact testing is analyzed by secondary data from various research.

Testing results showed that all composite plate can endure Type II ballistic testing, but not Type III test. The addition of nano SiC content inside the matrix increases its hardness, but lower the elongation and impact endurance. This is due to the strengthening mechanisms by reinforcement, such as load transfer, orowan strengthening, CTE mismatch strengthening, and grain boundary strengthening. Even so, there are no significant effect to its tensile strength. Heat treatment increases hardness and tensile strength significantly, but lower its impact properties. Reinforcement particles act as heterogen nucleation sites for precipitate to form in heat treatment process.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tantiarini
"Pengujian balistik dilakukan terhadap komposit Al2024/Al2O3 hasil pengecoran tekan dengan variasi wt% nano-partikel Al2O3 sebesar 0,1, 0,2, dan 0,3. Pengujian tersebut menunjukan komposit dengan 0,2% Al2O3 dan perlakuan panas T6 akibat seimbangnya sifat mekanis yang dimiliki komposit tersebut. Hasil studi literatur penelitian terdahulu menunjukkan penambahan Al2O3 dan perlakuan panas akan meningkatkan kekerasan dan UTS komposit akibat penguatan oleh partikel penguat dan presipitat yang terbentuk. Meskipun begitu, energi impak akan menurun dengan penambahan Al2O3 dan perlakuan panas pada komposit. Oleh karena itu, dibutuhkan komposisi dan waktu aging optimum untuk menghasilkan sifat ketahanan balistik yang baik.

Samples of Al2024/Al2O3 composite with different composition of Al2O3 were tested by ballistic test and showed that sample with the best ballistic protection is the sample with 0,2% Al2O3 and was heat-treated. This excellent ballistic protection is obtained by balance number of hardness, UTS, and impact energy. The previous studies showed that the addition of Al2O3 and heat treatment increased the composite’s hardness and UTS until the optimum point because of the strengthening effect of reinforcement particle and precipitate. But the impact energy decreased with the addition of AL2O3 and heat treatment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faris Arrafi
"

Seiring berkembangnya kendaraan listrik di Indonesia salah satu usaha Universitas Indonesia dalam ikut serta terhadap penelitian yaitu mengembangkan mobil listrik hasil konversi. Namun setelah terwujudnya mobil listrik hasil konversi yang diberi nama Makara Electric Vehicle 02 masih diperlukannya peninjauan beberapa aspek salah satunya karakteristik braking. Penulis memfokuskan penelitian terhadap perubahan center of gravity dan juga total massa terhadap karakteristik pengereman yaitu gaya pengereman dan juga jarak pengereman dengan melakukan uji timbang yang setelahnya dapat diolah terhadap karakteristik tersebut. Penulis juga memaparkan hasil gaya pengereman yang diperoleh dan membandingkan dengan mobil sesama kategori M1 yaitu Toyota Agya. Data dari pengujian tersebut menghasilkan center of gravity MEV 02 mulai dari 0,56-0,64 meter seiring bertambahnya penumpang, untuk gaya pengereman yang diperoleh mulai dari 4900-6200N seiring bertambahnya penumpang, dan untuk jarak pengereman mulai dari 2-18m untuk kecepatan 20km/jam hingga 60km/jam.


Along with the development of electric vehicle in Indonesia, one of the effort from Universitas Indonesia is developing on electric car that converted from usual car. But, after it was converted from conventional car which named Makara Electric Vehicle 02 still need crosschecking on several aspects, especially on braking. The author will focus on the effect of center of gravity and total mass  to the braking characteristics which is braking forces and stopping distance by doing weigh testing and after that data processing to the characteristics that needed. The author also explain data result and compared it to the same M1 vehicle type that is Toyota Agya. The result of the test showing that center of gravity MEV 02 start from 0,57-0,62 meter along increase in passengers, for braking force start from 4900-6200N along increase in passengers, and for stopping distance start from 2-18m for velocity on 20 km/h, 40 km/h, and 60km/h.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Hendra Setiawan Nugraha
"Kendaraan Listrik saat ini tengah digencarkan oleh pemerintah Indonesia karena kelebihannya untuk tidak menghasilkan emisi karbon dioksida. Kendaraan listrik memanfaatkan baterai sebagai sumber energi utama untuk menggerakan motor dan perangkat listrik yang digunakan. Pengisian ulang perlu dilakukan oleh baterai dikarenakan energi listrik yang terkandung akan habis diserap oleh komponen-komponen listrik yang digunakan. Perangkat pengisian baterai akan menerima energi listrik dari Jaringan Listrik Distribusi dengan sistem tegangan AC tiga fasa dan mengonversikannya menjadi sistem tegangan DC. Konversi tegangan tersebut akan dilakukan oleh perangkat yang disebut sebagai rectifier. Topologi 2 – level converter akan digunakan karena kemampuannya untuk mencapai sistem dengan unity power factor dan rendahnya tingkat harmonik arus. Metode kendali berorientasi tegangan dipilih dikarenakan tingkat dinamika yang tinggi serta performa statis yang baik melalui pengendalian arus lingkaran dalam. Pemilihan nilai parameter merupakan hal yang krusial dikarenakan dapat mempengaruhi kestabilan sistem. Pemodelan, simulasi, dan analisis sistem secara matematis perlu dilakukan sehingga sistem tetap berada di rentang kestabilan sesuai dengan batasan spesifikasi yang telah diperoleh.

The Indonesian government is currently intensifying electric vehicles because of their advantages of not producing carbon dioxide emissions. Electric vehicles utilize batteries as the primary energy source to drive motors and electrical devices used. The battery's recharging needs to be done by the battery because the electrical energy will be entirely absorbed by the electrical components used. The battery charging device will receive electrical energy from the Distribution Electric Network with a three-phase AC voltage system and convert it into a DC voltage system. The voltage conversion will be carried out by a device called a rectifier. The 2-level converter topology will be used to achieve a system with a unity power factor and low current harmonic levels. The voltage-oriented control method was chosen due to its high dynamics level and good static performance through inner circle current control. The selection of parameter values is crucial because it can affect the stability of the system. Mathematical modeling, simulation, and analysis of the system need to be carried out to remain in the stability range according to the specification limits obtained."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Gumelar Ekaputra
"Critical Path Method (CPM) adalah metode manajemen proyek yang digunakan untuk mengidentifikasi jalur kritis dalam suatu proyek. Jalur kritis adalah serangkaian tugas yang memiliki dampak langsung pada waktu penyelesaian keseluruhan proyek. CPM membantu manajer proyek dalam merencanakan, mengendalikan, dan mengawasi proyek dengan mengidentifikasi tugas-tugas yang paling kritis dan memperkirakan waktu penyelesaiannya. Metode ini melibatkan pembuatan diagram jaringan yang menggambarkan urutan tugas dan ketergantungan antartugas dalam proyek. Setiap tugas diberi estimasi waktu penyelesaian yang meliputi waktu paling awal dan paling lambat. Dengan menggunakan teknik perhitungan, CPM dapat menentukan jalur kritis, yaitu serangkaian tugas yang memiliki waktu penyelesaian terpanjang dan tidak boleh mengalami keterlambatan tanpa mempengaruhi waktu penyelesaian proyek. Dengan mengetahui jalur kritis, manajer proyek dapat fokus pada tugas-tugas yang paling penting dan mengatur prioritasnya. Mereka juga dapat mengidentifikasi tugas-tugas yang dapat dipercepat dengan mengalokasikan sumber daya tambahan atau mengubah urutan tugas. Hal ini memungkinkan manajer proyek untuk mengoptimalkan waktu penyelesaian proyek dan menghindari keterlambatan yang tidak diinginkan. Dalam kesimpulannya, Critical Path Method adalah metode yang efektif untuk merencanakan dan mengendalikan proyek. Dengan mengidentifikasi jalur kritis, manajer proyek dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan penyelesaian proyek tepat waktu. CPM memberikan pemahaman yang lebih baik tentang waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan, memungkinkan manajer untuk membuat keputusan yang efisien dan efektif dalam mengelola proyek

The Critical Path Method (CPM) is a project management method used to identify the critical path in a project. The critical path is a series of tasks that have a direct impact on the completion time of the entire project. CPM assists project managers in planning, controlling and monitoring projects by identifying the most critical tasks and estimating their completion time. This method involves creating a network diagram that depicts the sequence of tasks and dependencies between tasks in a project. Each task is given an estimated completion time which includes the earliest and the latest time. By using calculation techniques, CPM can determine the critical path, namely the series of tasks that have the longest completion time and must not experience delays without affecting the project completion time. By knowing the critical path, the project manager can focus on the most important tasks and set their priorities. They can also identify tasks that can be expedited by allocating additional resources or changing the order of tasks. This allows project managers to optimize project turnaround times and avoid unwanted delays. In conclusion, the Critical Path Method is an effective method for planning and controlling projects. By identifying the critical path, the project manager can take the necessary actions to ensure the timely completion of the project. CPM provides a better understanding of the overall project turnaround time, enabling managers to make efficient and effective decisions in managing projects"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Habibie Yurzal
"Adopsi kendaraan listrik menghadapi banyak kendala, penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli kendaraan listrik. Penelitian ini menggunakan fungsional dan non-fungsional value yang di adopsi dari Theory of Consumption Value dan telah digunakan dalam penelitan sebelumnya untuk menganalisis pertimbangan konsumen. Theory of Consumption Value (TCV) digunakan sebagai model untuk menggambarkan keputusan pembelian konsumen, TCV memiliki nilai kondisional sehingga dalam penelitian ini variabel yang digunakan dikembangkan menjadi tujuh variabel, tiga variabel fungsional moneter, kinerja, kenyamanan dan empat variabel non-fungsional, emosional, identitas sosial, tanggung jawab sosial dan epistemik. Berdasarkan hasil pengujian ini variabel monetary, performance, social identity berpengaruh pada Adoption Intention. Sedangkan variabel emotional, social responsibility mempengaruhi evaluasi konsumen terhadap suatu produk dan berdampak signifikan pada sikap atau Attitude. Attitude sebagai variabel intervening juga berpengaruh terhadap adoption intention.

Electric vehicle adoption facing many barriers, this research aims to find factors that affect consumer decision in buying electric vehicle. This research use theory of consumption value to analyze consumer considerations. Theory of consumption value (TCV) is used as a model to describe consumer purchase decision, this research use seven variables, three functional variables which are Monetary, Performance, Convenience and four non-functional variables, Emotional, Social Identity, Social Responsibility and Epistemic.The result from SmartPLS shows that monetary, performance and social identity significantly affect adoption intention of Gesits. While emotional and social responsibility possitively affect consumers attitude. The attitude also significantly affect the adoption intention of Gesits motorcycle."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Noviasari
"Kendaraan listrik merupakan salah satu solusi dari pemanfaatan energi ramah lingkungan. Sebagian besar negara di dunia telah mewajibkan dan/atau menganjurkan masyarakatnya untuk mulai menggunakan kendaraan listrik. Baterai merupakan salah satu komponen penting dalam kendaraan listrik. Untuk memproduksi baterai tersebut, dapat menggunakan mixed hydro precipitate (MHP), yang merupakan produk antara dari bijih nikel laterit yang diproses dengan metode hidrometalurgi dengan kandungan nikel 30-40%. Saat ini, beberapa perusahaan yang mengolah sumber daya nikel di Indonesia menggunakan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL). Akan tetapi, metode HPAL menghasilkan residu yang cukup banyak dan beracun sehingga harus diolah terlebih dahulu sebelum dialirkan ke lingkungan. Salah satu metode yang dikembangkan dan berpotensi untuk bersaing dengan teknologi HPAL di Indonesia, yaitu DNi ProcessTM yang menggunakan pelindian dengan asam nitrat. Teknologi DNi ProcessTM ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu leaching, iron hydrolysis, aluminum precipitation, dan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) precipitation. Untuk menguji kelayakan teknologi DNi ProcessTM, dilakukan perbandingan persentase ekstraksi antara kedua teknologi tersebut. Dari hasil penelitian, tahap leaching DNi ProcessTM memberikan persentase ekstraksi Ni 94,76% dan Co 96,36%. Persentase ekstraksi ini lebih tinggi dibandingkan dengan metode HPAL, yang memberikan persentase ekstraksi Ni 93% dan Co 91-95%.

The electric vehicle is a solution for the utilization of eco-friendly energy. Most countries have required and/or advocated for their citizens to use electric vehicles. The battery is one of the components in electric vehicles. In producing the battery, mixed hydro precipitate (MHP) can be used, an intermediate product from lateritic nickel ore that is processed with hydrometallurgy methods and contains 30-40% nickel. Several companies have processed nickel in Indonesia using High-Pressure Acid Leaching (HPAL) technology. However, this method generates a substantial amount of toxic waste, which must be processed before dumping it into the environment. One method that is being developed dan has the potential to compete with HPAL in Indonesia is DNi ProcessTM, which uses nitric acid for leaching. DNi ProcessTM consists of several stages: leaching, iron hydrolysis, aluminum precipitation, and MHP precipitation. In examining the feasibility of DNi ProcessTM technology, a comparison of extraction percentage between the two technologies was used. From the study, the leaching stage of DNi ProcessTM gave extraction percentage for Ni 94.76% and Co 96,36%. This extraction percentage is higher than HPAL, which gave extraction percentage for Ni 93% and Co 91-95%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andry M Sitania
"ABSTRAK
Persedian minyak bumi di dunia ini akan habis, karena minyak bumi merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. Sedangkau kendaraan sebagai sarana transportasi sekarang ini, hampir selumhuya bergantung pada bahan bakar minyak bumi.
Hasil pembakarun minyak bumi sebagai sumber energi ini akan mengeluarkan emisi yang terkadang mengandung racun seperti gas CO (Carbon Molzoxide Gas) yang cukup membahayakan kelangsungan hidup manusia.
Demikian pula halnya di Indonesia yang merupakan negara berkembang Manusia sibuk dengan kegiatannya masing-masing dari hari ke hari. Pembuangan hasil pembalcaran bahan bakar minyak bumi tidak dapat dihindari Iagi, karena transportasi merupakan bagian penting dalam kegiatan pembangunan. Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut di atas, secara bertahap pamerintah mencoba mengeluarkan kebijakan-kebijakan.
Salah satu kebijakan yang akan dikeluarkan dalam waktu dekat ini adalah mencoba menghilangkan jenis kendaraan bajaj dan bemo yang kehadirannya diarasakan cukup mengganggu, karena jenis kendaraan ini tidak memperhatikan kondisi mesin dengan baik sehingga banyak mengeluarkan emisi pembakaran yang tidak sempuma. Juga polusi suara yaitu berupa kebisingan, khususnya kendaraan bajaj.
Untuk mewujudkan kebijakan pemerintah tersebut, penulis mencoba membantu melakukan perancangan sebuah kendaraan dalam bentuk Tugas Akhir Sarjana, yang merupakan proyek kerja sama antara Unit PZM Jurusan Main FTUI dan Yayasan Bappenas yang rnuih sedang berjalan hingga adapun kendaraan itu diberi mama Kendaraan Angkutan Listrik (KAL) yang merupakan kendaraan beroda empat, sumber energi dan baterai, mempunyai kapasitas 6 penumpang dan ramah terhadap lingkungan.
Segala hasil perhitungan yang terdapat pada Tugas Akhir Sarjana ini belumlan hasil akhir dari perancangan KAL, tetapi merupakan batu pijakan dalam perancangan KAL selanjutnya karena hasil-hasil perhitungan itu adalah dasar utama dalam perancangan teknjk kendaraan.

"
1996
S36525
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhlan Prabancana
"Dalam kehidupan sehari hari, transportasi merupakan bagian penting dalam menunjang aktivitas manusia. Kebutuhan akan transportasi berlaku bagi semua orang, tidak terkecuali bagi penyandang tuna daksa. Kendaraan bagi penyandang tuna daksa haruslah aman, hemat energi, mudah dirawat, dan yang paling penting adalah mudah digunakan. Dalam perancangan ini, diasumsikan pengguna memiliki berat badan maksimum 100 Kg dengan berat kursi roda 20 Kg. Dari hasil perancangan kendaraan ini ditetapkan material yang digunakan yaitu aluminium Al-6063 T5 dengan nilai UTS 140 MPa pada rangka utama dan ASTM-A356-Grade-6-J12073-Cast-Steel dengan nilai UTS 350 MPa pada axle belakang. Hasil dari perancangan menetapkan material yang digunakan untuk rangka utama berukuran 30 mm x 30 mm sedangkan axle belakang dengan ukuran diameter 16 mm. hasil perhitungan dan simulasi seluruhnya menunjukan nilai safety factor yang dihasilkan secara keseluruhan diatas batas minimum yaitu 3 sehingga rangka chasis kendaraan ini dapat dikategorikan layak untuk digunakan

In everyday life, transportation is an essential part of supporting human activities. The need for transportation applies to everyone, including people with disabilities. This includes the right of accessibility, where every person with a disability has the right to live independently and participate fully in all aspects of life. Vehicles for people with disabilities must be safe, energy-efficient, easy to maintain, and most importantly, easy to use. This design assumes that the user has a maximum weight of 100 Kg with a wheelchair weight of 20 Kg. The results of this vehicle design determined that the material used was aluminum Al-6063 T5 with a UTS value of 140 MPa on the mainframe and ASTM-A356-Grade-6-J12073-Cast-Steel with a UTS value of 350 MPa on the rear axle. The design results determine the material used for the mainframe measuring 30 mm x 30 mm while the rear axle with a diameter of 16 mm. The calculations and simulations show that the overall safety factor value is above the minimum limit of 3 so that the chassis frame of this vehicle can be categorized as safe to use."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>