Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6194 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suhirman
"Cedar kulit terkait perekat medis sering terjadi baik diperawatan biasa, intensif maupun rawat jalan. Cedera kulit merupakan stressor fisik yang dapat menimbulkan nyeri, rasa tidak nyaman dan dapat menjadi tempat masuknya kuman atau bakteri. Cedera kulit pada anak diruang intensif disebabkan oleh penggunaan perekat medis seperti pemasangan NGT, ETT, IV Line, elektroda maupun Spo2. Cedera kulit masih sering dianggap hal yang biasa bahkan pendokumentasiannya masih jarang dilakukan baik di RS pemerintah maupun swasta. Cedera kulit dapat menyebabkan trauma, menimbulkan infeksi dan tentunya hal ini menyebabkan hari rawat semakin panjang. Dalam keperawatan modern diperlukan ketrampilan yang baik dalam mencegah cedera kulit terkait perekat medis. Identifikasi pasien beresiko tinggi cedera kulit, menentukan langkah yang tepat serta tehnik pemakain dan pelepasan perekat sangat diperlukan dalam rangka pelayanan keperawatan yang semakin optimal.

Skin injuries are physical stressors that can cause pain, discomfort and can harbor germs or bacteria. Skin injuries to children in intensive rooms are caused by the use of medical adhesives such as the insertion of NGT, ETT, IV Line, electrodes or Spo2. Injuries to the skin are still considered commonplace and even documentation is rarely done in both government and private hospitals. Injuries to the skin can cause trauma, lead to infection and of course this will lead to longer days of stay. Modern nursing requires good skills in preventing skin injuries related to medical adhesives. Identification of patients at high risk of skin injury, determining appropriate steps and techniques for using and removing adhesive are needed in order to optimize nursing services. Key words: skin injury, medical adhesive"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Singer, Adam J.
Shelton, CT: People's Medical Pub. House-USA, 2011
617.4 SIN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jhauharina Rizki Fadhilla
"Pelepasan perekat medis pada lanjut usia (lansia) berisiko tinggi menyebabkan medical adhesive-related skin injury (MARSI). Pemberian bahan topikal, NaCl 0,9%, vaselin album, dan alkohol 70%, dalam proses pelepasan diduga dapat mengurangi adhesi kulit dengan plester. Untuk mengetahui apakah penambahan bahan-bahan tersebut dalam prosedur pelepasan perekat medis berbahan dasar akrilat efektif mengurangi kejadian MARSI pada lansia, suatu uji klinis acak tersamar tunggal dilakukan pada penghuni sebuah panti werdha di Jakarta. Subjek yang dipilih berdasarkan kriteria penerimaan (usia 3 60 tahun) dan penolakan (tidak memiliki kelainan kulit, tidak menggunakan obat antiinflamasi, imunosupresan, antihistamin, atau tidak ada riwayat alergi terhadap plester dan bahan uji) serta bersedia berpartisipasi menjalani penempelan perekat medis akrilat pada empat lokasi di kedua tungkai atas sisi ekstensor. Sejumlah 75 orang subjek penelitian (SP) dengan 300 lokasi uji terpilih berdasarkan teknik convenience sampling dan mengikuti seluruh rangkaian prosedur hingga penelitian selesai. Pada hari ketiga, perekat dilepas dengan atau tanpa penambahan bahan topikal sesuai dengan kode randomisasi yang tidak diketahui oleh peneliti (blinding). Perubahan skor skin irritation scoring systems (SISS), nilai transepidermal water loss (TEWL), dan indeks eritema pada mexameter yang merupakan parameter MARSI diukur pada tiap-tiap lokasi uji. MARSI teramati pada 52% SP atau 20,7% lokasi perlakuan (26,7% NaCl 0,9%, 20% vaselin album, 17,3% alkohol 70%, dan 18,7% kontrol; p=0,501). Perubahan skor SISS dan indeks eritema antar kelompok tidak bermakna secara statistik. Perubahan nilai TEWL lebih kecil pada kelompok perlakuan NaCl 0,9% (1 g/m2/jam; p<0,001) dan vaselin album (1 g/m2/jam; p<0,001) dibandingkan kontrol. Disimpulkan bahwa penambahan bahan topikal dalam proses pelepasan perekat medis akrilat di hari ketiga pada kulit lansia tidak terbukti mengurangi kejadian MARSI. Tetapi, penambahan NaCl 0,9% dan vaselin album secara bermakna mengurangi kerusakan sawar kulit yang ditimbulkannya. Waktu pengamatan penelitian ini sangat pendek karena dilakukan dalam masa pandemi Covid-19 untuk membatasi interaksi dengan lansia sebagai populasi rentan. Penelitian lebih lanjut diperlukan karena MARSI umumnya terjadi setelah pemakaian jangka panjang dan berulang.

The removal of medical adhesives in the elderly risks causing medical adhesive-related skin injury (MARSI). Application of topical agents, 0.9% NaCl, vaseline album, or 70% alcohol, could possibly reduce adhesion between the skin and the tape. To determine if application of 0.9% NaCl, vaselin album, or 70% alcohol while removing medical adhesives was effective in reducing MARSI in geriatrics, a randomized, single- blind trial was conducted in a nursing home in Jakarta. Subjects were recruited based on inclusion (age 360 years old) and exclusion criteria (having no skin disorder, not taking anti-inflammatory drugs, immunosuppressants, or antihistamines, and not known allergy to adhesives and the topical agents). Seventy-five subjects gave consent to this study. Acrylic medical adhesives were applied on four areas on extensor thighs. On day three, they were removed with or without using the topical agents based on randomized allocation code unknown to the investigators. Changes in MARSI parameters, i.e. skin irritation scoring systems (SISS), transepidermal water loss (TEWL), and erythema index by mexameter were measured in each of trial area. MARSI was observed in 52% subjects or 20.7% areas (26.7% 0.9% NaCl, 20% vaselin album, 17.3% 70% alcohol, and 18.7% control; p=0,501). Change in SISS score and erythema index among experimental groups were not statistically significant. The change of TEWL value was significantly smaller in 0.9% NaCl group (1 g/m2/hour; p<0,001) and vaselin album (1 g/m2/hour; p<0,001) than control. We concluded that application of topical agents in aiding acrylic medical adhesive removal on day three in the elderly was not proven to reduce MARSI. However, the addition of 0.9% NaCl or vaselin album was shown to confer significantly less damage to the skin barrier. The observation time was very short due to Covid-19 pandemic to limit interaction with the elderly as vulnerable population. Further research is needed to confirm these preliminary findings before they can be generalized because MARSI prevention generally occurs after long-term use and repeated removal.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Juanda Mutifa
"Penggunaan perekat medis dalam waktu yang lama pada pada prosedur pemasangan alat invasif dapat menyebabkan kejadian medical adhesive related skin injury (MARSI) pada anak. Sehingga dibutuhkan pelindung kulit skin barrier sebelum pemberian perekat agar dapat meminimalisir resiko kejadian MARSI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas skin barrier acrylate terpolimer terhadap kejadian medical adhesive related skin injury (marsi) pada anak yang dirawat di ruang intensif. Penelitian ini menggunakan design true experiment yang melibatkan 46 anak dibagi dalam kelompok intervensi 23 responden dan kelompok kontrol 23 responden yang dirawat menggunakan perekat medis karena prosedur pemasangan endotracheal tube dan nasogastric tube. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling. Tingkat resiko skin injury dinilai menggunakan skala Braden Q dan kejadian MARSI di observasi menggunakan format observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa skin barrier acrylate terpolimer efektif menurunkan kejadian MARSI pada anak yang dirawat di ruang intensif dengan nilai p 0,03 (α < 0,05). Dengan demikian penggunaan skin barrier acrylate terpolimer dapat direkomendasikan untuk meminimalisir kejadian MARSI pada anak. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan Kesehatan untuk meminimalisir kejadian skin injury.

he use of medical adhesives for a long time in invasive device installation procedures can cause medical adhesive related skin injury (MARSI) in children. So that a skin barrier is needed before applying the adhesive in order to minimize the risk of MARSI events. The purpose of this study was to determine the effectiveness of acrylate terpolymer skin barrier against medical adhesive related skin injury (MARSI) in children treated in the intensive care unit. This study used a true experiment design involving 46 children divided into an intervention group of 23 respondents and a control group of 23 respondents who were treated using medical adhesive due to the procedure for inserting an endotracheal tube and nasogastric tube. Samples were taken using purposive sampling technique. The risk level of skin injury was assessed using the Braden Q scale and the MARSI events were observed using the observation format. The results showed that the acrylate terpolymer skin barrier was effective in reducing the MARSI in children treated in the intensive care unit with a p-value of 0.03 (α <0.05). Thus the use of an acrylate terpolymer skin barrier can be recommended to minimize the incidence of MARSI in children. The results of this study can be a reference for health workers and health service facilities to minimize the incidence of skin injury, skin injury."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cita Wulan Pasa
"Pengetahuan perawat mengenai MARSI dan cara mencegah MARSI sangat penting untuk mengurangi kejadian MARSI. Anak merupakan populasi yang rentan terhadap MARSI karena lapisan kulit yang lebih tipis dibandingkan dengan orang dewasa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross- sectional. Sampel penelitian berjumlah 153 perawat dengan rentang usia 23-56 tahun di IPTKIA Kiara RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Sampel didapatkan dengan teknik probability sampling jenis simple random sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dengan nilai r> 0,361 dan telah diuji reliabilitas dengan nilai Cronbach Alpha >0,7. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan perawat dengan terjadinya MARSI pada pasien anak dengan hasil p value 0,001 (P< 0,05). Rekomendasi berkaitan dengan penelitian ini ialah disusunnya standar operasional prosedur tentang teknik pemasangan dan pelepasan perekat medis.

Nurses' knowledge about MARSI and how to prevent MARSI is very important to reduce the incidence of MARSI. Children are a population that is susceptible to MARSI because the skin layer is thinner than adults. This research is a quantitative research with a cross-sectional research design. The research sample consisted of 153 nurses with an age range of 23-56 years at IPTKIA Kiara RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. The sample was obtained using a simple random sampling type probability sampling technique. This research uses a questionnaire that has been tested for validity with an r value > 0.361 and has been tested for reliability with a Cronbach Alpha value > 0.7. The results of the study were analyzed using the chi-square test, showing that there was a relationship between the level of knowledge of nurses and the occurrence of MARSI in pediatric patients with a p value of 0.001 (P < 0.05). Recommendations related to this research are the preparation of standard operating procedures regarding techniques for installing and removing medical adhesives."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iin Suryatmana
"Pertumbuhan dan perkembangan balita dapat menyebabkan resiko cedera, karena balita mempunyai keinginan yang besar dalam mengenal lingkungannya tetapi belum dapat mengkoordinasikan antara keinganan dengan efek dari aktifitas yang dilakukan sehingga lingkungan dapat mengancam kehidupannya. Dampak yang ditimbulkan dari cedera pada balita adalah cedera ringan, cedera berat berupa kecacatan hingga kematian., tetapi cedera dapat dicegah kejadiannya Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik orang tua dan faktor – faktor predisposisi, penguat serta pemungkin yang berhubungan dengan perilaku pencegahan cedera pada balita. Metode penelitian ini adalah cross sectional, dengan sampel 445 orang tua. Pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling dengan cara consecutive sampling yang dilakukan secara online yang bersifat terbuka melalui media sosial whatsApp dan facebook. Sampel penelitian adalah orang tua yang mempunyai anak balita. Analisis penelitian menggunakan uji Chi Square menunjukkan adanya hubungan antara karakteristik dan faktor - faktor predisposisi, faktor penguat, serta faktor pemungkin dengan perilaku pencegahan cedera pada balita dengan nilai p value < 0,05. Analisis lebih lanjut menggunakan regresi logistik berganda menunjukkan bahwa faktor sarana dan prasarana dan pengetahuan merupakan variabel yang dominan berhubungan dengan perilaku pencegahan cedera pada balita setelah dikontrol variabel perancu yaitu penghasilan. Perilaku pencegahan cedera pada balita dapat berupa pengajaran keselamatan, pengawasan dan modifikasi lingkungan yang aman bagi balita.

The growth and development of toddlers can cause the risk of injury, because toddlers have a great desire to know their environment but have not been able to coordinate between desires and the effects of the activities carried out so that the environment can threaten their lives. The impact of injuries to children under five is minor injuries, serious injuries in the form of disability to death, but injuries can be prevented. This research method is cross sectional, with a sample of 445 parents. Sampling using nonprobability sampling by means of consecutive sampling conducted online which is open through social media WhatsApp and Facebook. The research sample is parents who have children under five. Research analysis using the Chi Square test showed a relationship between characteristics and predisposing factors, reinforcing factors, and enabling factors with injury prevention behavior in toddlers with p value <0.05. Further analysis using multiple logistic regression shows that the facilities and infrastructure factors and knowledge are the dominant variables related to injury prevention behavior in children under five after controlling for confounding variables, namely income. Injury prevention behavior in toddlers can be in the form of safety teaching, supervision and modification of a safe environment for toddlers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Widiati
"ABSTRAK
Alat kesehatan yang terpasang pada anak akan membuat kulit atau membran mukosa tertekan sehingga dapat menimbulkan cedera tekan. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas panduan pencegahan cedera tekan terhadap anak yang terpasang alat medis. Metode penelitian randomized controlled trial, desain cross over dengan jumlah responden 50, usia 1 hari sampai dengan 18 tahun. Kelompok kontrol mendapatkan perlakuan sesuai dengan rutinitas rumah sakit, sedangkan kelompok intervensi diberikan tindakan sesuai dengan panduan Kiss dan Heiler 2014 .Penilaian kulit dinilai selama tiga hari.Kejadian cedera tekan dengan klasifikasi grade 1dan cedera membran mukosa pada responden dengan rata-rata skor NSRAS 15. Alat kesehatan yang menyebabkan cedera tekan pada responden adalah ETT 6,67 , OGT 12 ,NGT 11 , dan probe SpO2 6 . Tidak ada perbedaan yang bermakna kejadian cedera tekan pada kelompok kontrol dan intervensi.Trauma kulit dan cedera tekan akibat alat kesehatan terjadi pada kategori risiko ringan, untuk itu perawat tidak boleh terlena dengan nilai skor NSRAS dan Braden Q dalam melakukan pencegahan cedera tekan.Penelitian selanjutnya diperlukan untuk meningkatkan power penelitian dan pengembangan pengkajian risiko cedera tekan akibat alat kesehatan pada anak. Kata Kunci: alat kesehatan, Braden Q, cedera tekan, Neonatal Skin Risk Asesment Scale.

ABSTRACT
Medical devices attached to the child will make the skin or mucous membrane depressed so that it can cause injury pressure. The objective of the study was to determine the effectiveness of prevention pressure injury guidance for children with medical devices. Research method of randomized controlled trial, cross over design with number of respondent 50, age 1 day up to 18 years. The control group received treatment in accordance with the hospital routine, while the intervention group was administered in accordance with Kiss and Heiler guidelines 2014 . Skin assessment was assessed for three days. Incidence of pressure injury with grade 1 and mucous membrane injury on respondents with mean NSRAS score 15. Medical devices causing pressure injury on respondents were ETT 6, 67 , OGT 12 , NGT 11 , and SpO2 probe 6 . There was no significant difference in the incidence of pressure injuries in the control and intervention groups. Skin trauma and pressure injury related medical devices occurred in the low risk category, therefore nurses should not be complacent with the NSRAS and Braden Q scores in preventing pressureinjury. Further research is needed to improve power the research and development of risk assessment of pressure injuryrelated medical devices in children.
"
2017
T48115
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Setiyadi
"

Insiden cedera tekan merupakan salah satu indikator mutu pelayanan keperawatan. Insiden cedera tekan yang tinggi memberikan dampak terhadap lama rawat dan biaya perawatan. Pemanfaatan teknologi merupakan salah satu upaya menekan insiden cedera tekan, dengan membuat suatu software yang terkait pencegahan cedera tekan yang di sebut electronic_Pressure Injury Alarm. Prototype ini memerlukan pengembangan dan pengujian lebih lanjut, untuk mendapatkan suatu prototype yang baik. Tujuan penulisan adalah pengembangan dan pengujian prototype. Metode yang digunakan adalah Software Development Life Cycle, dengan menggunakan pengujian white box, black box dan User Acceptance Testing. Masalah yang melatarbelakangi penelitian ini terkait ketentuan prototype yang baru harus melalui serangkaian pengujian untuk mendapatkan prototype yang layak pakai. Hasil pengujian didapatkan prototype sudah terimplementasikan sesuai dengan desain yang ditetapkan, fungsional program sudah sesuai dengan harapan, dan sebanyak 89,4% responden menyatakan kepuasannya terhadap prototype ini. Direkomendasikan untuk dilakukan perbaikan lebih lanjut pada beberapa kelemahan yang ditemukan selama proses pengujian, seperti stabilitas fungsi alarm, dan ketergantungan akses internet.

Kata Kunci: Cedera tekan, Pengujian, Prototype

 


The incidence of pressure injury is one of indicator of the quality in nursing service. The high incidence of pressure injury  has an impact on patient`s length of stay and service costs. The use of technology is becoming one of prevent effort to reduce the incidents of pressure injury, by making software related to reduce pressure injury called the electronic_Pressure Injury Alarm. This prototype requires further development and testing, to develop a better prototype. The purpose of this research is the development and  test the prototype. The method used is the Software Development Life Cycle, using white box, black box, and User Acceptance Testing. The main hypotesis of this research relates to the new prototype that must go through testing to get a suitable prototype. The results is the prototype have been applied in accordance with the design specified, the program works succesfully as expectations, and 89.4% respondents expressed satisfaction with this prototype. Further improvements to some of the weaknesses found during the testing process are recommended, such as alarm security stability, and internet accessibility.

Key Word: Pressure Injury, Prototype, Testing

"
2019
T53300
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Anisah
"ABSTRAK
Belum diketahuinya determinan pencegahan cedera tekan merupakan masalah yang berdampak pada mutu asuhan keperawatan khususnya indikator mutu klinis kejadian cedera tekan dan keselamatan pasien. Kejadian cedera tekan pada pasien selama di rawat inap meningkat, sehingga harus diupayakan strategi pencegahannya. Berbagai faktor memungkinkan berpengaruh terhadap terjadinya cedera tekan. Teridentifikasinya faktor penentu pada cedera tekan memastikan manajer keperawatan melakukan semua usaha pencegahan agar kejadian dapat dihindarkan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor penentu determinan yang berpengaruh dalam upaya pencegahan cedera tekan di rumah sakit. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional pada 108 perawat melalui simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Determinan pencegahan cedera tekan yang teridentifikasi yaitu umur dan iklim keselamatan pasien ? = 0,001 mdash;0,013; . Hasil dapat dijadikan dasar bagi manajer keperawatan dan rumah sakit untuk meningkatkan upaya pencegahan cedera tekan.

ABSTRACT
Unkown to determinants of the prevention of injury pressure PIP by nurse is a problem that affects the quality of nurse care, especially the nursing sensitive indicator and patient safety. The incidence of PIP to the patient during admitted was increased, so quality and safety of the patient should be strived for prevention. Various factors allow influence of the occurrence of the pressure injury during admission. The identification ensures the nurse manager done all prevention efforts to prevent the occurrence. The aim of this research to identification the determinants that have an effect on the PIP. The research design used descriptive correlation with cross sectional design on 108 nurses through simple random sampling. Data were collected using questionnaires with univariate, bivariate and multivariate analyzes. Determinants of PIP were identified were nurses age, policies and patient safety climate 0,001 ndash 0,013 . Results can be used as a basis for nurse manager and hospital to improve PIP efforts in optimize the quality of nursing and patient safety. "
2017
T48383
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juwita Agustin Ratnadewi
"Cedera merupakan penyebab utama kematian pada anak prasekolah, anak usia sekolah, dan remaja di seluruh dunia. Penelitian tentang cedera ini bertujuan mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap anak usia sekolah terhadap upaya pencegahan cedera pada 107 responden anak usia sekolah di MIT Fatahillah Cimanggis, Depok. Jenis penelitian yaitu kuantitatif deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive non random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan responden memiliki pengetahuan yang tinggi dan sikap yang positif terhadap upaya pencegahan cedera. Pendidikan tentang pencegahan cedera penting diberikan sejak anak usia dini agar dapat menurunkan angka kejadian cedera pada anak usia sekolah.

Injuries are the leading cause of death for preschool, school-age, and adolescent. This study aims to describe the level of knowledge and attitude of school age toward injury prevention. This research’s conducted towards 107 participants in MIT Fatahillah Cimanggis, Depok. Design of this study was a quantitative descriptive studies using cross sectional approach. The participants were recruited using purposive-sampling technique. Results demonstrated that the participants have high level of knowledge and positive attitude towards the injury prevention. Lesson about injury prevention is important for children since young to reduce a number of injuries in school age children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46477
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>