Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132261 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmi Azizah Attaqi
"Kehadiran teknologi web 2.0 dalam bentuk media sosial memiliki basis konektivitas dan partisipasi, membuat partisipasi menjadi sesuatu yang perlu dipahami dan dipertahankan untuk keberlangsungan virtual brand community. Di Indonesia sendiri penelitian mengenai virtual brand community banyak diteliti dengan studi kasus, namun belum ada kajian literatur yang membahas secara utuh mengenai sejarah, perkembangan, studi kasus, manfaat dan juga peluang terjadinya dampak buruk dalam virtual brand community. Tujuan penulisan adalah untuk memaparkan perkembangan virtual brand community sejak awal computer mediated communication (CMC) lahir hingga pengaruh yang diberikan media sosial dengan kasus yang terjadi di Indonesia. Analisis dilakukan dengan mengulas perkembangan penelitian. Temuan utama dari tulisan adalah fitur yang memfasilitasi virtual brand community di media sosial mempengaruhi interaksi yang terjadi dalam komunitas. Manfaat dari virtual brand community adalah mempengaruhi perilaku anggota, mengidentifikasi kebutuhan anggota, membangun kepercayaan dan kesetiaan brand. Manfaat tersebut dapat dirasakan apabila partisipasi terjadi dan dapat didukung dengan membangun kepercayaan, kepuasan dan kualitas informasi dalam komunitas. Partisipasi yang terjadi juga dapat bersifat negatif seperti keluhan dan kritik yang dapat menciptakan persepsi buruk akan brand.

The presence of web 2.0 technology in the form of social media has connectivity and participation as its nature, making participation important to be understood and maintained for the sustainability of a virtual brand community. In Indonesia itself, research on virtual brand communities has been extensively studied with case studies, but there has yet to be a comprehensive literature review covering the history, development, case studies, benefits, and potential negative impacts in virtual brand communities. The purpose of this writing is to present the development of virtual brand communities from the early days of computer-mediated communication (CMC) to the influence exerted by social media, with a focus on cases in Indonesia. The analysis is conducted by reviewing the development of research. The main findings of the paper are that the features that facilitate virtual brand communities on social media affect the interactions within the community. The benefits of virtual brand communities include influencing member behavior, identifying member needs, building trust and brand loyalty. These benefits can be received when participation occurs and is supported by the development of trust, satisfaction, and the quality of information within the community. Participation can also take on a negative nature, such as complaints and criticism, which can create a negative perception of the brand."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Altessa
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kamila Kaffah
"Media sosial yang digunakan secara masif dewasa ini membuat brand saling bersaing untuk membuat akun media sosial resminya sebagai sarana untuk mempromosikan produk/layanannya secara daring. Brand yang menggunakan media sosial memiliki potensi lebih tinggi untuk meningkatkan loyalitas para konsumennya. Di sisi lain, penggunaan media sosial oleh seorang individu memberikan berbagai macam kepuasan yang didefinisikan dalam teori Uses & Gratification (U&G). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor U&G yang mempengaruhi tingkat loyalitas konsumen terhadap brand yang akun media sosialnya mereka ikuti. Teori Uses and Gratification (U&G) sebagai salah satu teori motivasi serta konsep parasocial relationship digunakan pada penelitian ini untuk merepresentasikan hubungan faktor-faktor gratifikasi yang didapatkan dari penggunaan media sosial untuk mengikuti akun media sosial brand terhadap loyalitas pengguna. Penelitian diawali dengan wawancara untuk mendapatkan data kualitatif yang akan digunakan sebagai dasar perumusan model, khususnya dalam menentukan faktor gratifikasi yang didapatkan dari mengikuti akun media sosial brand. Kemudian, penelitian menggunakan 309 data responden untuk analisis kuantitatif dengan metode PLS-SEM. Wawancara konfirmatif juga dilakukan di akhir proses penelitian untuk mendukung hasil penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa entertainment, economic benefits, learning benefits, dan brand interaction berpengaruh terhadap parasocial relationship. Selain itu information seeking, entertainment, economic benefits, dan brand interaction berpengaruh terhadap brand engagement. Parasocial relationship berpengaruh terhadap brand engagement dan brand loyalty, serta brand engagement berpengaruh terhadap brand loyalty. Penelitian ini diharapkan dapat membantu brand untuk dapat mencari tahu faktor yang membuat konsumen mengikuti media sosialnya dan cara untuk meningkatkan loyalitas dari konsumen terhadap brand.

The massive use of social media today makes brands compete to create their official social media accounts as a means to promote their products/services online. Brands that use social media have a higher potential to increase their customer brand loyalty. On the other hand, the use of social media provides various kinds of gratification defined in the Uses & Gratification (U&G) theory. This study aims to determine the U&G factors that influence consumer brand loyalty to brands whose social media accounts they follow. Uses and Gratification (U&G) theory as one of the motivational theories and the concept of parasocial relationship are applied in this study to represent the relation of gratification factors gained from the use of social media to follow brand social media accounts on user loyalty. The research begins with interviews to get qualitative data that will be adopted as the basis for formulating the model, notably in determining the gratification factor obtained from following the brand’s social media accounts. Then, the study used 309 respondent data for quantitative analysis using the PLS-SEM method. Researchers also conducted confirmative interviews at the end of the research process to support the research results. The findings of this study show that entertainment, economic benefits, learning benefits, and brand interaction affect the parasocial relationship. Other than that, information seeking, entertainment, economic benefits, and brand interaction affect brand engagement. Parasocial relationship affects brand engagement and brand loyalty, also brand engagement affects brand loyalty. This study is expected to help the brand find out which factors make consumers follow their social media and find out how to increase brand loyalty."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Hadi Saputra
"Kolaborasi antara Tomoro Coffee dan The Garfield Movie menawarkan wawasan menarik mengenai pembentukan citra merek melalui pemasaran kolaboratif. Terlebih penggunaan media sosial Instagram dan TikTok dalam mengekspansi pemasaran kepada khalayak. Penelitian ini mengkaji bagaimana integrasi antara dua merek dalam kampanye pemasaran di media sosial dapat mempengaruhi persepsi dan perilaku konsumen. Dengan memanfaatkan karakter populer Garfield, Tomoro Coffee bertujuan untuk menarik penggemar film dan pecinta kopi. Menciptakan sebuah sinergi dalam sebuah pemasaran untuk memperkuat kehadiran kedua merek di pasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menganalisis konten media sosial beserta respons konsumen yang didapatkan terhadap kampanye pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi positif dalam pembentukan citra merek, meskipun terdapat beberapa tantangan dalam pelaksanaan kampanye yang berpotensi dapat merusak citra merek.

The collaboration between Tomoro Coffee and The Garfield Movie provides intriguing insights into brand image building through collaborative marketing. Particularly through the use of social media platforms like Instagram and TikTok to expand market reach. This study examines how the integration of two brands in a social media marketing campaign can influence consumer perceptions and behaviors. By leveraging the popular character Garfield, Tomoro Coffee aims to attract both movie fans and coffee enthusiasts. Creating a synergy in marketing to strengthen the presence of both brands in the market. This research employs qualitative methods to analyze social media content and consumer responses to the marketing campaign. The findings indicate positive interactions in brand image building, although there are some challenges in campaign execution that could potentially damage the brand image."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Victoria Emmanuella
"Latar belakang dari penelitian ini adalah adanya berbagai tingkatan stigma yang dialami oleh transpuan, sehingga terdapat kesulitan untuk melakukan afirmasi diri secara aman. Ruang afirmasi virtual dilihat sebagai alternatif ruang afirmasi diri yang dapat digunakan oleh transpuan. Tujuan dari penelitian ini adalah memahami mengenai makna eksistensi diri transpuan dalam menggunakan Twitter/X sebagai ruang afirmasi. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan strategi penelitian fenomenologi deskriptif. Subjek penelitian dari penelitian ini adalah transpuan Indonesia yang menggunakan Twitter/X dalam masa afirmasi gendernya, memiliki lebih dari 1000 pengikut pada platform Twitter/X, serta pernah mengalami diskriminasi/stigmatisasi terhadap identitas gendernya di dunia nyata. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumen pendukung lainnya. Tema-tema yang ditemukan terkait pengalaman transpuan menggunakan Twitter/X antara lain adalah membangun hubungan, mendapatkan informasi, mengedukasi pengikut, memvalidasi eksistensi dirinya, serta mengalami diskriminasi/stigmatisasi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa pengungkapan identitas diri menjadi kekhasan pengalaman transpuan yang menjadi makna eksistensi dirinya dalam ruang afirmasi virtual, yaitu pilihannya untuk membukakan identitasnya sebagai seorang transpuan. Pengungkapan identitas diri menimbulkan rasa nyaman untuk berinteraksi dengan orang lain, adanya validasi terkait femininitasnya, serta otonomi untuk mengatur batasan privasi, yang pada akhirnya membantu transpuan dalam proses afirmasi diri.

The background of this study is trans women experience various levels of stigma, which pose challenges to self-affirmation in a safe manner. Affirmative virtual spaces are seen as an alternative space for self-affirmation that can be used by trans women. The purpose of this study is to understand the meaning of trans women’s self-existence in using Twitter/X as an affirmative space. The research employs a qualitative approach with a descriptive phenomenology strategy. The study participants are Indonesian trans women who use Twitter/X during their gender affirmation processes, have more than 1000 followers on the platform, and have experienced discrimination or stigmatization related to their gender identity in the real world. Data were collected through interviews, observations, and supporting documents. The key themes identified regarding trans women’s experiences on using Twitter/X include building relationships, obtaining information, educating followers, validating self-existence, and experiencing discrimination/stigmatization. The findings suggest that the disclosure of self-identity is central to the trans women’s experience, and that this disclosure constitutes the meaning of their existence in affirmative virtual spaces. The process of self-identity disclosure creates comfort in interacting, validation of their femininity, and the autonomy to set privacy boundaries, which ultimately helps transgender women in self-affirmation processes."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikrima Izzati Aydin
"Globalisasi industri olahraga, terutama pada sektor sepak bola, membuat persaingan antarklub semakin ketat. Keadaan ini menekankan pentingnya pemanfaatan saluran digital marketing communication seperti media sosial untuk mengelola brand equity, hal yang krusial bagi keberlangsungan dan kesuksesan jangka panjang sebuah klub olahraga profesional. Penelitian ini menganalisis pemanfaatan media sosial oleh klub sepak bola Real Madrid untuk mempertahankan brand equity mereka. Dengan menggunakan metode analisis konten, pengamatan utama dilakukan selama bulan Oktober 2024 pada empat media sosial milik Real Madrid, yaitu X (n=357), Instagram (n=220), YouTube (n=18), dan TikTok (n=36) yang mencakup isi post dan komentarnya. Sebagai acuan analisis, penelitian ini menggunakan konsep Customer-based Brand Equity (CBBE) yang telah disesuaikan ke dalam konteks olahraga. Konsep ini mencakup dua kategori komponen, yaitu brand attributes dan brand benefits. Penemuan penelitian memperlihatkan usaha Real Madrid dalam mempertahankan brand equity melalui penerapan seluruh komponen CBBE, yaitu team success, star player, head coach, brand mark, management, history and tradition, culture and values, event's image, sponsor, fans, stadium, fan identification, escape, social interaction, emotions, dan entertainment pada media sosial yang diteliti. Selain itu, konten media sosial Real Madrid juga menunjukkan komunikasi yang konsisten, informatif, serta memiliki asosiasi yang positif di mata para penggemar.

The globalization of the sports industry, especially in football, has heightened competition among clubs. This study explores Real Madrid CF's use of social media in maintaining brand equity, highlighting the crucial role of digital marketing communication in the globalized sports industry, particularly in the football sector, for the club’s long-term success. Using the content analysis method, this study mainly observed four social media owned by Real Madrid, namely X (n=357), Instagram (n=220), YouTube (n=18), and TikTok (n=36), which included the comments along with the posts, during October 2024. As a reference for the analysis, this study uses the Customer-based Brand Equity (CBBE) concept that has been adapted to the context of sports. This concept includes two categories of components, namely brand attributes and brand benefits. The research findings show Real Madrid's efforts in maintaining brand equity through the implementation of all CBBE components, namely team success, star players, head coaches, brand marks, management, history and tradition, culture and values, event's image, sponsors, fans, stadiums, fan identification, escape, social interaction, emotions, and entertainment on the studied social media. In addition, their social media content also shows consistent, informative communication and positive associations in fans' minds."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Ngalusi
"ABSTRAK
Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh norma hubungan yang dibedakan menjadi 2 jenis yaitu communal dan exchange, yang nantinya akan mempengaruhi purchase intention, WOM (word of mouth) dan attitude toward brand konsumen. Dalam penelitian ini akan ada 126 responden yang akan berpartisipasi dalam survey. Responden akan dibedakan menjadi 2 yaitu high user dan low user. Akan ada 2 jenis kuesioner yang masin-masing memiliki treatment untuk dua jenis norma hubungan, dan masing masing dengan respondennya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada interaksi antara jenis pengguna twitter dan jenis hubungan dan tidak ada perbedaan yang signifikan pada purchase intention, WOM (word of mouth) dan attitude toward brand konsumen untuk jenis hubungan, tetapi ada perbedaan yang signifikan utuk tipe pengguna twitter.
ABSTRACT
These studies examine the influence between relationship norm, communal and exchange relationship. There were 126 respondents who participated in this research. Those respondents will divided into two groups, high twitter user and low twitter user. There will be 2 kind of questionare that has its own treatment, communal and exchange. The result of this study is there will be no interaction between twitter usage intensity and relational type, and there is no significantly different in purchase intention, WOM intention, and attitude toward brand for relational type. But, there will be significantly different in twitter usage intensity."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S59958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrah Adina
"ABSTRAK
Profil Perusahaan: Berdasarkan situs resmi, Saritanabang Catering Service adalah sebuah layanan atau vendor katering di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat. Saritanabang Catering Service didirikan oleh Tuti Nurmaisyah dan Tati Nuransyah pada tahun 1987. Pada awalnya, Saritanabang Catering Service memulai usahanya dengan fokus ke masakan kambing guling serta makan siang untuk kantor dan rumah. Seiring dengan perkembangannya, Saritanabang Catering Service mulai memperluas usahanya dengan melayani catering untuk pesta di gedung-gedung pertemuan. Dalam hal layanan katering, Saritanabang dapat melayani pesanan katering untuk kantor, pernikahan, aqiqah, sunatan, dan acara-acara lainnya. Saritanabang terletak di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat Seiring dengan perkembangannya, saat ini Saritanabang Catering Service memiliki dapur dengan kapasitas produksi empat acara dalam satu hari dan jumlah pesanan sampai dengan 4000 orang. Terdapat juga enam buah kendaraan untuk mengangkut seluruh persiapan ke lokasi acara. Seiring dengan banyaknya permintaan akan satu paket pelayanan yang lengkap dari satu tempat, Saritanabang Catering Service kembali memperluas usahanya dengan menyediakan riasan tradisional dari 27 provinsi di Indonesia. Saritanabang Catering Service juga telah memiliki rekanan dengan beberapa gedung dan juga menawarkan paket layanan `one stop service` sehingga klien mendapatkan semua yang dibutuhkan, mulai dari gedung, makanan, M.C, keperluan upacara adat, pelaminan, dekorasi, baju pengantin dan keperluan pesta lainnya dari satu tempat. Analisis Situasi: Strength: a. Saritanabang Catering Service sudah berdiri selama 30 tahun sehingga sudah cukup terkenal dan memiliki kepercayaan dari klien yang telah memakai jasanya. b. Saritanabang Catering Service terletak di Jakarta Pusat sehingga mudah untuk diakses. c. Saritanabang Catering Service memiliki rekanan gedung sehingga calon klien tidak perlu mencari gedung sendiri. d. Saritanabang Catering Service memiliki paket layanan one step service sehingga calon klien tidak perlu mencari vendor untuk kebutuhan lainnya. Weakness: a. Saritanabang Catering Service belum memiliki pesan utama yang ingin disampaikan ke target audience sehingga konten yang disampaikan belum terintegrasi. b. Tidak adanya perencanaan media sosial serta program evaluasi sehingga kinerja media sosial tidak dapat dipantau. c. Online platform tidak digunakan secara maksimal sehingga tidak efektif dalam meningkatkan penjualan. d. Followers yang sudah ada di Instagram Saritanabang Catering Service bukanlah target audience yang disasar. Opportunity: a. Saat ini Instagram merupakan platform yang populer untuk mempromosikan produk ataupun usaha di kalangan millennial sehingga penggunaan Instagram dapat memaksimalkan upaya promosi. b. Pernikahan merupakan salah satu momen yang sering diabadikan di Instagram. Seringkali sang pengantin mencantumkan nama vendor yang dipakai sehingga Instagram merupakan platform yang potensial untuk melakukan promosi. c. Berdasarkan riset Bridestory, tingkat penggunaan smartphone yang sangat tinggi menjadi salah satu faktor yang secara tidak langsung memengaruhi perilaku calon mempelai dalam merencanakan pernikahan. Mudahnya mendapat informasi vendor pernikahan melalui smartphone membuat calon klien lebih mudah memilih vendor sesuai tema dan budget yang telah disiapkan. Penggunaan smartphone tersebut mencakup media sosial dan internet. Terdapat persentase yang cukup besar terkait pencarian vendor untuk pernikahan melalui jaringan internet yakni, 16,4 melalui Bridestory, 13,2 melalui media sosial, dan 10,7 melalui pencarian search engine. Total persentase pencarian vendor melalui jaringan internet berjumlah 40.3. Sehingga media sosial merupakan platform yang sangat tinggi potensinya untuk menjadi platform promosi.d Berdasarkan riset Bridestory, 40-60 dari seluruh anggaran digunakan untuk venue dan katering sehingga pemilihan katering yang tepat merupakan hal yang sangat diperhatikan karena calon klien mengalokasikan dana yang besar untuk katering. Threat: a. Terdapat vendor katering pernikahan lain yang memiliki tampilan situs dan media sosial yang lebih menarik serta lebih sering diperbarui sehingga menyebabkan Saritanabang Catering Service tertinggal dari sisi media sosialnya. b. Kondisi ekonomi Indonesia yang sedang lemah sehingga menyebabkan pesanan menurun. Pernyataan Masalah: Belum adanya perencanaan media sosial yang jelas bagi Saritanabang Catering Service dan penggunaan online platform yang belum maksimal. Usulan Program: 1. Always on content, 2. Special moment activity, 3. Always on activation, 4. Food testing. Tujuan Program: 1. Menjangkau target audience di Instagram dan Facebook, 2. Meningkatkan keterlibatan target audience di Instagram, 3. Membentuk persepsi target audience bahwa Saritanabang Catering Service memahami permasalahan dan kehidupan calon pengantin dan pengantin baru sehari-hari, 4. Meyakinkan calon klien untuk menggunakan Saritanabang Catering Service sebagai vendor katering pernikahan mereka.

ABSTRACT
Company Profile: Based on official website, Saritanabang Catering Service is a service or catering vendor in Tanah Abang, Central Jakarta. Saritanabang Catering Services established by Tuti Nurmaisyah and Tati Nuransyah in 1987. In the beginning, Saritanabang Catering Service started to operate with a focus in grilled lamb and lunch orders for office and home. Along with its development, Saritanabang Catering Service started to serve catering in meeting hall building. In terms of catering services, Saritanabang can serve catering orders for offices, weddings, aqiqah, circumcision, and other events. Saritanabang is located in Tanah Abang, Central Jakarta. This business started by serving orders of goat bolsters and lunch for the office and household. Now, Saritanabang Catering Service has a kitchen with a production capacity of four events in one day can serve up to 4000 people. They also have six vehicles to transport the entire preparation to the event location. Along with the many requests for a complete service package from one place, Saritanabang Catering Service provides traditional makeup from 27 provinces in Indonesia. Saritanabang Catering Service also has partnerships with several buildings and also offers one stop service service package, so clients may manage all services such as building, food, MC, ceremonial purposes, wedding, decoration, wedding dress and other things from one place. Situation Analysis: Strength: a. Saritanabang Catering Service has been established for 30 years so it is quite famous and has the trust of clients who have been using their service. b. Saritanabang Catering Service is located in Central Jakarta making it easy to access. c. Saritanabang Catering Service has building partners so that prospective clients do not have to bother looking for their own building. d. Saritanabang Catering Service has a one stop service package so that prospective clients do not need to find a building by themselves. Weakness: a. Saritanabang Catering Service does not have a key message to be conveyed to the target audience so their content are not integrated. b. The absence of social media planning and evaluation program made the performance of social media can not be monitored. c. Not using online platform maximally so it does not have effective in increasing sales. d. Followers who already exist in Instagram Saritanabang Catering Service is not the main target audience. Opportunity: a. Currently, Instagram is a popular platform to promote products or businesses among millennials so Instagram usage can maximize promotional efforts. b. Marriage is one of the moments that are often perpetuated in Instagram. Often the bride mention the vendor in caption so Instagram is a potential platform for promotions. c. Based on Bridestory 39`s research, the very high level of smartphone usage has become one of the factors that indirectly affect the behavior of bride and groom in wedding planning. Clients get information easily about vendors through their smartphone so that it is easier for them to choose a vendor that suitable to their wedding theme and budget. Smartphone usage includes social media and internet. There is a substantial percentage of vendor searches over the internet network, 16.4 via Bridestory, 13.2 via social media, and 10.7 through search engines. Total percentage of vendor search through internet network amounted to 40.3. So social media has a very high its potential to be used as a promotional platform. d. Based on Bridestory 39`s research, 40-60 of budget are used for venues and catering so choosing the right caterer is a matter of great concern as clients allocate substantial funds for catering. Threat Problem Statement: The absence of social media planning for Saritanabang Catering Service and the use of online platform that has not been maximized. Program: 1. Always on content, 2. Special moment activity, 3. Always on activation, 4. Food testing Program`s."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zhillan Ghifari
"Pada konteks social media marketing activities (SMMA), diperlukan strategi yang meliputi lima dimensi entertainment, interactivity, trendiness, customization dan electronic word of mouth. Penelitian ini akan berfokus untuk memahami peranan social media marketing activities dalam memberikan dampak secara positif terhadap brand equity pada produk premium running watch Garmin, yang didasari oleh peningkatan terhadap brand image dan brand awareness yang akan berujung terhadap munculnya brand loyalty dalam memprediksi willingness to pay for premium running watch. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan metode confirmatory factor analysis. Penelitian ini menganalisis 220 responden dengan rentang usia 18-40 tahun yang memilki sosial media dan mempunyai pengalaman dalam menggunakan produk Garmin. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survei menggunakan kuesioner dan data yang didapat diolah dengan teknik Partial Least Squares – Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil dari olahan data menunjukkan bahwa beberapa dimensi Social Media Marketing Activities memiliki pengaruh positif terhadap Brand Equity, yang berupa Brand Awareness dan Brand Image. Namun, Variabel Brand Equity tidak semua nya memilki pengaruh terhadap Brand Loyalty untuk memprediksi Consumer Willingness to Pay Premium.

In the context of social media marketing activities (SMMA), a strategy is needed that covers five dimensions of entertainment, interactivity, trendiness, customization, and electronic word of mouth. The research will focus on understanding the role of social media marketing activities in positively impacting brand equity on Garmin’s premium running watch products, based on improved brand image and brand awareness that will end up with the emergence of brand loyalty in predicting willingness to pay for premium running Watch. The research is cross-sectional with confirmatory factor analysis. The study analyzed 220 respondents aged 18 to 40 who used social media and had experience using Garmin products. The method of data collection used is questionnaires and data obtained processed with the technique of Partial Least Squares – Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Results from data processing show that several dimensions of Social Media Marketing Activities have a positive impact on Brand Equity, which are Brand Awareness and Brand Image. However, Variable Brand Equity does not all influence Brand Loyalty to predict Consumer Willingness to Pay Premium."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>