Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99577 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anisa Qisti Mathriul
"Kimia Farma Trading and Distribution Bogor branch is a PBF branch of Pt Kimia Farma Tbk which engaged in distribution, including narcotics. Provisions related to the procurement, receipt and distribution of Narcotics are regulated in such a way in statutory regulations. This is intended so that the distribution of narcotics in the community can be controlled and the risk of drug abuse can be minimized. This report will discuss the flow of distribution of narcotics at Kimia Farma Trading & Distribution Bogor branch. This report was prepared based on a literature search of standard operating procedures (SOP) that apply at KFTD, regulations and interviews with the pharmacist in charge at the KFTD Bogor branch office. The results of the report show that the distribution of narcotics at the KFTD Bogor branch includes procurement, receipt, packaging and distribution of narcotic. This activity has been carried out in accordance with SOP, CDOB guidelines and Permenkes Number 3 of 2015.

Kimia Farma Trading and Distribution Bogor branch is a PBF branch of Pt Kimia Farma Tbk which engaged in distribution, including narcotics. Provisions related to the procurement, receipt and distribution of Narcotics are regulated in such a way in statutory regulations. This is intended so that the distribution of narcotics in the community can be controlled and the risk of drug abuse can be minimized. This report will discuss the flow of distribution of narcotics at Kimia Farma Trading & Distribution Bogor branch. This report was prepared based on a literature search of standard operating procedures (SOP) that apply at KFTD, regulations and interviews with the pharmacist in charge at the KFTD Bogor branch office. The results of the report show that the distribution of narcotics at the KFTD Bogor branch includes procurement, receipt, packaging and distribution of narcotic. This activity has been carried out in accordance with SOP, CDOB guidelines and Permenkes Number 3 of 2015."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Amelia
"Pada CDOB diatur mengenai ketentuan operasional dalam kegiatan distribusi obat. Kegiatan operasional tersebut termasuk ke dalam bagian logistik. Tujuan laporan tugas khusus ini adalah untuk mempelajari serta menganalisis kesesuaian pelaksanaan alur logistik di Kimia Farma Trading and Distribution Cabang Bogor dengan persyaratan CDOB. Metode yang digunakan dalam pengerjaan laporan ini yaitu studi literatur dari berbagai sumber seperti CDOB serta wawancara langsung dengan narasumber Apoteker Penanggung Jawab dan karyawan lain yang bekerja pada KFTD Cabang Bogor. Proses distribusi obat bagian logistik yang dilakukan oleh Kimia Farma Trading and Distribution Cabang Bogor secara umum telah memenuhi persyaratan CDOB, walaupun masih belum sempurna terutama pada bagian penyimpanan karena adanya kendala kapasitas ruangan yang kurang.

The GDP regulates operational provisions in drug distribution activities. These operational activities are included in the logistics section. The purpose of this report is to study and analyze the suitability of the implementation of the logistics flow at Kimia Farma Trading and Distribution Bogor Branch with the GDP requirements. The method used in preparing this report was a literature study from various sources such as GDP and direct interviews with the responsible pharmacist and other employees working at the KFTD Bogor Branch. The drug distribution process in the logistics section carried out by the Kimia Farma Trading and Distribution Bogor Branch in general has met the GDP requirements, although it is still not perfect, especially in the storage section due to insufficient space capacity constraints."
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Mitani Nur Alfaini
"PBF adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian pengelolaan obat golongan narkotika Menurut Undang-Undang No.3 Tahun 2015 dan Prekursor Farmasi dan Pedoman CDOB Tahun 2020 di PT. Kimia Farma Trading & Distribution Bogor. Studi ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode observasional deskriptif dengan rancangan penelitian cross-sectional. Instrumen penelitian berupa form checklist yang di sesuaikan dengan pedoman pada PerMenKes Republik Indonesia No. 3 Tahun 2015 dan Pedoman CDOB Tahun 2020. Form cheklistkemudian di analisa dengan menggunakan skala Guttman, jika sesuai di tandai dengan (√) dan apabila tidak sesuai di tandai dengan (X). Perhitungan data di kategorisasikan menjadi 4 kategori yaitu baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik. Hasil penelitian menunjukkan jika Pengelolaan narkotika PT. Kimia Farma Trading & Distribution Bogor dalam kategori baik dalam beberapa aspek, yang meliputi Pengadaan (92%), Penyimpanan (96%), Pendistribusian (100%), Pemusnahaan (100%) serta pencatatan dan pelaporan (94%). Secara keseluruhan, pengelolaan narkotika di PT. Kimia Farma Trading & Distribution Bogor termasuk kedalam kategori baik (96,4%). Terdapat beberapa variabel yang tidak sesuai yaitu Arsip SP belum disimpan berdasarkan nomor urut, penyimpanan narkotika belum menerapkan metode FIFO/FEFO(first in first out/first expired first out), kartu stok belum memuat nomor dokumen, tujuan penyerahan, kedaluwarsa setiap penerimaan atau penyerahan, surat pesanan yang tidak dapat dilayani belum diarsipkan bersama dengan surat penolakan. Perlu dilakukan evaluasi kesesuaian pengelolaan narkotika dengan peraturan yang berlaku secara periodik.

PBF is a company in the form of a legal entity that has a permit to procure, store, distribute drugs and/or medicinal ingredients in large quantities in accordance with statutory provisions. This research aims to determine the suitability of managing narcotic drugs according to Law No.3 of 2015 and Pharmaceutical Precursors and CDOB Guidelines of 2020 at PT. Kimia Farma Trading & Distribution Bogor. This study is quantitative research using descriptive observational methods with a cross-sectional research design. The research instrument is in the form of a checklist form which is adapted to the guidelines in the Republic of Indonesia Minister of Health Regulation No. 3 of 2015 and the 2020 CDOB Guidelines. The checklist form is then analyzed using the Guttman scale, if appropriate it is marked with (√) and if it is not appropriate it is marked with (X). Data calculations are categorized into 4 categories, namely good, quite good, not good and not good. The results of the research show that the narcotics management of PT. Kimia Farma Trading & Distribution Bogor is in the good category in several aspects, which include Procurement (92%), Storage (96%), Distribution (100%), Destruction (100%) and recording and reporting (94%). Overall, narcotics management at PT. Kimia Farma Trading & Distribution Bogor is included in the good category (96.4%). There are several variables that are not appropriate, namely SP archives have not been stored based on serial numbers, narcotics storage has not implemented the FIFO/FEFO method (first in first out/first expired first out), stock cards do not contain document numbers, delivery destination, expiration date for each receipt or delivery. , order letters that cannot be served have not been archived together with the rejection letter. It is necessary to evaluate the suitability of narcotics management with applicable regulations periodically."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Melia Fajar Hasanah
"Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Karena PBF merupakan salah satu dari mata rantau alur distribusi, dalam menyelenggarakan pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran obat dan/atau bahan obat, PBF wajib menerapkan Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) adalah cara distribusi atau penyaluran obat dan/atau bahan obat yang bertujuan untuk memastikan mutu sepanjang jalur distribusi sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya. Perlu adanya pemahaman tentang peran apoteker di PBF sehingga dapat meningkatkan fungsi dan peran apoteker dalam mengendalikan dan mengawasi distribusi obat dan alat kesehatan. Pelaksanaan evaluasi alur penerimaan produk rantai dingin dan narkotika dilakukan dengan membandingkan SOP dan aktual di lapangan serta CDOB. Analisis dilakukan dengan membandingkan kesesuaian SOP dan alur penerimaan aktual di lapangan untuk produk rantai dingin dan narkotika KFTD Cabang Bogor dengan CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik) serta melakukan evaluasi terhadap SOP penerimaan serta alur penerimaan aktual di lapangan untuk produk rantai dingin dan narkotika berdasarkan ketentuan CDOB. Berdasarkan hasil pengamatan alur penerimaan CCP atau narkotika di KFTD cabang Bogor, baik Standar Operasional Prosedur Kimia Farma Trading and Distribution serta kegiatan penerimaannya di lapangan telah sesuai dengan Pedoman Cara Distribusi Obat yang Baik.

Pharmaceutical Supplier (PBF) are companies in the form of legal entities that have permits to procure, store, distribute drugs and/or medicinal ingredients in large quantities in accordance with statutory provisions. Because PBF is one of the distribution flow links, in organizing the procurement, storage and distribution of drugs and/or medicinal ingredients, PBF is obliged to implement the Technical Guidelines for Good Drug Distribution Methods (CDOB). Good Medicine Distribution Method (CDOB) is a method of distributing or distributing medicines and/or medicinal substances which aims to ensure quality along the distribution route according to the requirements and intended use. There needs to be an understanding of the role of pharmacists in PBF so that they can improve the function and role of pharmacists in controlling and supervising the distribution of medicines and medical devices. Evaluation of the flow of receipt of cold chain products and narcotics is carried out by comparing SOPs and actuals in the field and CDOB. The analysis was carried out by comparing the suitability of the SOP and actual receipt flow in the field for cold chain and narcotic products of KFTD Bogor Branch with CDOB (Good Medicine Distribution Method) as well as evaluating the receipt SOP and actual receipt flow in the field for cold chain and narcotic products based on the provisions CDOB. Based on the results of observations of the flow of CCP or narcotics receipts at KFTD Bogor branch, both Kimia Farma Trading and Distribution Standard Operational Procedures as well as receipt activities in the field are in accordance with the Guidelines for Good Drug Distribution Methods."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Ayu Kinasih
"Pedagang besar farmasi (PBF) merupakan perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pengelolaan obat golongan narkotika diatur dalam Undang-Undang No.3 Tahun 2015 tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi, serta Pedoman CDOB Tahun 2020. PBF Kimia Farma merupakan PBF di Indonesia yang memiliki izin untuk pendistribusian obat golongan narkotika. Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya, pengelolaan obat narkotika belum dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai evaluasi pengelolaan obat narkotika di PT Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 3. Penelitian dilakukan dengan metode observasional yang bersifat deskriptif dan evaluasi dengan desain penelitian cross sectional yang menggambarkan pengadaan, penyimpanan, penyaluran, pemusnahan, serta pencatatan dan pelaporan obat narkotika. Data diperoleh dari variabel yang berbentuk form checklist yang disesuaikan dengan pedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 3 Tahun 2015 dan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 6 Tahun 2020 tentang Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, pengelolaan obat narkotika untuk pengadaan termasuk dalam kriteria “baik” dengan persentase 92%, evaluasi penyimpanan termasuk dalam kriteria “baik” dengan persentase 96%, evaluasi pendistribusian termasuk dalam kriteria “baik” dengan persentase 100%, evaluasi pemusnahan tidak dapat dinilai karena belum pernah dilakukan pemusnahan obat di PT Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 3, dan evaluasi pencatatan dan pelaporan termasuk dalam kriteria “baik” dengan persentase 100%. Maka, secara keseluruhan evaluasi pengelolaan obat narkotika di PT Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 3 termasuk dalam kategori “baik” dengan rata-rata persentase 97%.

Pharmaceutical wholesalers (PBF) are companies in the form of legal entities that have permits for the procurement, storage, distribution of drugs and/or medicinal ingredients in large quantities in accordance with statutory provisions. The management of narcotic class drugs is regulated in Law No. 3 of 2015 concerning Circulation, Storage, Destruction and Reporting of Narcotics, Psychotropics and Pharmacy Precursors, as well as the 2020 GDP Guidelines. PBF Kimia Farma is a PBF in Indonesia that has a permit for drug distribution narcotics class. Based on several previous studies, the management of narcotic drugs has not been carried out in accordance with applicable regulations. Therefore, it is necessary to conduct research on evaluating the management of narcotic drugs at PT Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 3. The research was conducted using an observational method that is descriptive and evaluation in nature with a cross- sectional research design that describes procurement, storage, distribution, destruction, as well as recording and reporting of narcotics. Data were obtained from variables in the form of a checklist adjusted to the guidelines in the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 3 of 2015 and Regulation of the Food and Drug Supervisory Agency Number 6 of 2020 concerning Good Drug Distribution Methods (CDOB). Based on the evaluation carried out, the management of narcotic drugs for procurement is included in the "good" criteria with a percentage of 92%, the storage evaluation is included in the "good" criteria with a percentage of 96%, the distribution evaluation is included in the "good" criteria with a percentage of 100%, the evaluation of destruction is not can be assessed because drug destruction has never been carried out at PT Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 3, and the evaluation of recording and reporting is included in the "good" criteria with a percentage of 100%. So, overall the evaluation of narcotic drug management at PT Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 3 is included in the "good" category with an average percentage of 97%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Febrianti
"Alur keuangan adalah serangkaian kegiatan pencatatan keuangan di perusahaan yang terdiri dari pencatatan, perhitungan, dan kearsipan. Oleh sebab itu, KFTD ditunjang oleh proses bisnis yang saling berkaitan dalam memberikan produk atau layanan kepada pelanggan salah satunya adalah manajemen keuangan. Penyusunan tugas khusus ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami pelaksanaan alur keuangan di Kimia Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Bogor Periode Juli 2022. Metode yang digunakan berupa study literature penelusuran pustaka seperti pedoman cara distribusi obat yang baik. Laman resmi PT Kimia Farma Trading & Distribution, melakukan wawancara secara lisan dengan penanggung jawab di KFTD Bogor. Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa Proses distribusi Obat dan Bahan Obat di PT. Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Bogor telah memenuhi aspek Cara Distribusi Obat yang baik. Pencapaian sasaran pada unit tata usaha di PT. KFTD cabang Bogor sudah tercapai dengan baik.

Financial flow is a series of recording activities in a financial company which consists of recording, calculating, and filing. Therefore, KFTD is supported by interrelated business processes in providing products or services to customers, one of which is financial management. The preparation of this special assignment aims to find out and understand the implementation of financial flows at Kimia Farma Trading & Distribution, Bogor Branch for the July 2022 period. The method used is in the form of studying literature search literature such as guidelines for good drug distribution. The official website of PT Kimia Farma Trading & Distribution, conducted an oral interview with the person in charge at KFTD Bogor. So the conclusion is that the process of distributing drugs and materials obtained by drugs at PT. Kimia Farma Trading & Distribution Bogor Branch has fulfilled aspects of good drug distribution methods. Achievement of targets on the administrative unit at PT. KFTD Bogor branch has achieved well."
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Febrianti
"Alur keuangan adalah serangkaian kegiatan pencatatan di perusahaan keuangan yang terdiri dari pencatatan, perhitungan, dan kearsipan. Oleh karena itu, KFTD ditunjang oleh proses bisnis yang saling berkaitan dalam memberikan produk atau layanan kepada pelanggan salah satunya adalah manajemen keuangan. Penyusunan tugas khusus ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami pelaksanaan alur keuangan di Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Bogor Periode Juli 2022. Metode yang digunakan berupa mempelajari literatur penelusuran pustaka seperti pedoman cara pendistribusian obat yang baik. Laman resmi PT Kimia Farma Trading & Distribution, melakukan wawancara secara lisan dengan penanggung jawab di KFTD Bogor. Sehingga kesimpulan bahwa Proses pendistribusian Obat dan Bahan yang diperoleh Obat di PT. Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Bogor telah memenuhi aspek Cara Distribusi Obat yang baik. Pencapaian sasaran pada unit tata usaha di PT. KFTD cabang Bogor sudah tercapai dengan baik.

Financial flow is a series of recording activities in a financial company which consists of recording, calculating, and filing. Therefore, KFTD is supported by interrelated business processes in providing products or services to customers, one of which is financial management. The preparation of this special assignment aims to find out and understand the implementation of financial flows at Kimia Farma Trading & Distribution, Bogor Branch for the July 2022 period. The method used is in the form of studying literature search literature such as guidelines for good drug distribution. The official website of PT Kimia Farma Trading & Distribution, conducted an oral interview with the person in charge at KFTD Bogor. So the conclusion is that the process of distributing drugs and materials obtained by drugs at PT. Kimia Farma Trading & Distribution Bogor Branch has fulfilled aspects of good drug distribution methods. Achievement of targets on the administrative unit at PT. KFTD Bogor branch has achieved well."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Artha Rani
"

Pharmaceutical disributor is one of the parties distributing pharmaceutical products including Cold Chain Products (CCP). Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) Jakarta 3 Branch is one of the PBFs that distributes CCP to various health care facilities. Therefore, KFTD Jakarta 3 must have a distribution procedure that can guarantee the stability of the distributed CCP. In order to ensure the ability of the distribution process to maintain product stability, it is necessary to validate the CCP distribution process from KFTD Jakarta 3."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Reforma Yunita Masri
"Pedagang Besar Farmasi merupakan perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pengadaan, penerimaan, penyimpanan, dan distribusi merupakan salah satu kegiatan operational PBF. PBF wajib menerapkan prinsip-prinsip Cara Distribusi Obat yang Baik. Pelakasanaan operasional PBF dimulai dengan mengkualifikasikan pemasok untuk pengadaan, selanjutnya barang yang diadakan dilakukan penerimaan, penyimpanan, dan distribusi kepada pelanggan yang memenuhi kualifikasi. Semua proses yang berjalan di KFTD mengikuti standar operasional yang dibuat oleh perusahaan, dan disesuaikan dengan petunjuk pelaksanaan teknis CDOB.

Pharmaceutical Wholesalers are companies in the form of legal entities that have permits to procure, store, distribute medicines and/or medicinal substances in large quantities in accordance with the provisions of statutory regulations. Procurement, receipt, storage and distribution are one of PBF's operational activities. PBF is obliged to apply the principles of Good Medicine Distribution Methods. Implementation of PBF operations begins with qualifying suppliers for procurement, then the goods procured are received, stored and distributed to customers who meet the qualifications. All processes running at KFTD follow operational standards created by the company, and are adapted to GMDM technical implementation instructions."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Risa Rahmayati
"Berdasarkan Cara Distribusi Obat yang Baik, fasilitas distribusi harus memastikan bahwa obat hanya disalurkan kepada pihak yang berhak atau berwenang untuk menyerahkan obat ke masyarakat. Pihak-pihak tersebut merupakan pihak yang berwenang dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian atau memberikan obat seperti apotek, rumah sakit, klinik, puskesmas, toko obat, maupun toko non obat (BPOM RI, 2020). Cara yang dapat dilakukan fasilitas distribusi untuk memastikan obat hanya disalurkan obat kepada pihak yang berwenang adalah dengan melakukan kualifikasi pelanggan baru atau rekualifikasi pelanggan lama secara berkala. Kualifikasi pelanggan dilakukan oleh fasilitas ditribusi sejak proses pendaftaran pelanggan baru sehingga dapat dipastikan obat hanya disalurkan kepada pihak yang berhak dan berwenang untuk menyerahkan obat kepada masyarakat (BPOM RI, 2020). Pada tugas khusus ini, dilakukan evaluasi kesesuaian implementasi SOP Kualifikasi Pelanggan di PT KFTD Cabang Jakarta 3 terhadap kelengkapan berkas kualifikasi pelanggan baru dari Apotek AA. Berdasarkan data yang didapatkan, PT KFTD Cabang Jakarta 3 telah melaksanakan kualifikasi pelanggan terhadap pelanggan baru yaitu Apotek AA. Akan tetapi, berkas kualifikasi pelanggan yang diberikan oleh Apotek AA, belum melengkapi denah lokasi, sehingga Apotek AA perlu untuk melengkapi berkas tersebut.

Based on CDOB, distribution facilities must ensure that drugs are only distributed to those who are authorized to deliver drugs to the community. These parties are authorized parties in organizing pharmaceutical services or providing drugs such as pharmacies, hospitals, clinics, puskesmas, drug stores, and non-drug stores (BPOM RI, 2020). The way that distribution facilities can ensure that drugs are only distributed to the authorities is to qualify new customers or requalify old customers periodically. Customer qualification is carried out by the distribution facility since the new customer registration process so that it can be ensured that drugs are only distributed to parties who are entitled and authorized to hand over drugs to the public (BPOM RI, 2020). In this report, an evaluation of the suitability of the implementation of the Customer Qualification SOP at PT KFTD Cabang Jakarta 3 was carried out on the completeness of the new customer qualification file from Apotek AA. Based on the data obtained, PT KFTD Cabang Jakarta 3 has carried out customer qualifications for new customers, namely AA Pharmacy. However, the customer qualification file provided by AA Pharmacy, has not completed the site plan, so AA Pharmacy needs to complete the file."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>