Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26037 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ery Budiman
"This paper describes the effort to develop a pipeline concept as a substitute for conventional pipelines that lie on the seabed. A submarine pipeline in a submerged floating tunnel (SFT) is presented as a potential way to avoid pipeline-related environmental concerns. The key task in developing this submarine pipeline concept is to integrate solutions to the environmental challenges associated with submarine pipelines into the SFT structure. From a technical standpoint, one of the most important design tasks is to calculate the SFT’s buoyancy weight ratio (BWR) value, thereby determining the tunnel’s stability. The greatest threat to stability is the phenomenon of tether slack, which occurs at a specific BWR value. The pipeline’s weight affects its BWR value, so the weight must be restricted to ensure that tether slack does not occur. In the present study, the proposed SFT’s BWR value was simulated by testing a laboratory model in various ballasts. Significant waves and individual waves in a hundred-year return period were investigated based on data related to Java Sea waves at the Indonesian Hydrodynamic Laboratory (IHL). This study tested the SFT laboratory model against regular waves to find the BWR value at which tether slack might occur. The obtained BWR value was used to determine the requirement for total pipeline weight. Using a 1:100 scale of the real environmental conditions, the laboratory results revealed that slack occurs in a significant wave when the BWR value is 1.2, making the maximum pipeline weight to be placed in the SFT 534 tons. For the individual wave, slack occurs when the BWR value is 1.4, making the maximum pipeline weight to be placed in the SFT267.214 tons."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2017
UI-IJTECH 8:4 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Papavinasam, Sankara, 1962-
Amsterdam: Elsevier , 2014
622.338 PAP c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ridian Prawijaya Putra
"Indonesia adalah penghasil utama kelapa sawit di dunia. Dari proses pengelolaan tandan buah segar di dapatkan limbah tandan kosong sawit yang berlimpah, sehingga bisa dimanfaatkan menjadi bahan bakar alternatif yang tak akan habis. Dimulai dengan mengeringkan tandan kosong tersebut di dalam drying yang membutuhkan udara dengan temperatur tinggi. Oleh karena itu peran heat exchanger sangat diperlukan dengan memanfaatkan flue gas boiler sehingga tidak memerlukan listrik atau sejenisnya untuk memanaskan udara.
Dengan diketahui desain tube yang diinginkan dan parameter kecepatan, massa laju perpindahan, panjang serta diameter pipa maka didapatkan nilai perpindahan kalor udara sebanyak 207,189 KW serta banyaknya pipa yang diperlukan adalah 192 ,255 dan 384 buah pipa. Sehingga didapatkan dimensi heat exchanger adalah 2m x 1,1m x 1,6m, 1,5m x 1,1m x 1,9m dan 1m x 1,1m x 3m dengan penyusunan 16x12 pipa,17x15 pipadan16x24 pipa.

Indonesia is a major palm producer in the world. The management process of fresh fruit bunches makes palm empty fruit bunch waste gets rich, so that it can be utilized as an alternative fuel will never run out. Starting with drying the empty bunches in dryer that requires high temperature. Therefore the role of the heat exchanger is necessary in here, by using the boiler flue gas so it does not need electricity or the like to heat the air.
With known tube design and velocity, mass transfer rate, length and diameter of pipe, we got value of heat transfer of 207.189 KW as well as the numbers of pipes required were 192, 255 and 384 pipes. So we could find the dimensions of the heat exchanger are 2m x 1.1 m x 1.6 m, 1.5 m x 1.1 m x 1.9 m and 1m x 1,1 m x 3m with the arrangement of 16 x 12 pipes, 17 x 15 pipes and 16 x 24 pipes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Zaki Azizi
"Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengkaji peran mediasi kemampuan pembelajaran strategi dan kapasitas daya serap serta hubungannya orientasi kewirausahaan dan orientasi pasar terhadap kinerja perusahaan di industri komponen otomotif. Penelitian tentang konsep pembelajaran strategi dan kapasitas daya serap memediasi orientasi kewirausahaan dan orientasi pasar terhadap kinerja sebagai sarana perusahaan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis masih belum banyak dilakukan. Menanggapi hal tersebut penelitian ini dilakukan di lingkungan industri komponen otomotif di Indonesia dimana gambaran rantai   pasok  dalam industri otomotif adalah seperti piramida, di mana perusahaan ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) sebagai puncaknya, selanjutnya ditopang perusahaan-perusahaan  pembuat komponen otomotif pada tingkatan yang disebut Tier-1, Tier-2, dan Tier-3. Penelitian ini menggunakan 118 sampel perusahaan komponen otomotif Tier1 atau perusahaan komponen inti. Dengan menggunakan analisis partial least squares (PLS), hasilnya menunjukkan bahwa terdapat full mediating dari kemampuan pembelajaran strategi dan kapasitas daya serap terhadap kinerja perusahaan. Orientasi kewirausahaan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kinerja dan kemampuan pembelajaran strategi tetapi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan pada kapasitas daya serap. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa orientasi pasar mempunyai pengaruh positif terhadap kemampuan pembelajaran strategi dan kapasitas daya serap.

The main objective of this study is to examine the mediating role of strategy learning capabilities and absorptive capacity and the relationship of entrepreneurial orientation and market orientation to firm performance in the automotive component industry. Research about the concepts of of strategy learning capabilities and absorptive capacity mediates entrepreneurial orientation and market orientation towards firm performance to adapt dynamic environment has received less research attention. Responding to this research was conducted in the Automotive Component Industry environment in Indonesia where the supply chain picture in the automotive industry is like a pyramid, where the Automotive company is at its peak, then supported by automotive component manufacturing companies at a level called Tier-1, Tier-2, and Tier-3. This study uses 118 samples of Tier1 automotive component companies or core component companies. By using partial least squares (PLS) analysis, the results showed that there is full mediating of strategy learning cability and absorptive capacity on firm performance. Entrepreneurial orientation has a significant positive effect on the firm performance and strategic learning capability however does not have a significant effect on absorptive capacity. The results of this study also showed that market orientation has a positive influence on the strategic learning cability and absorptive capacity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Adi Prasetya
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kampas rem cakram kendaraan bermotor dengan sifat fisis dan sifat kimia yang baik, menggunakan silika dari sekam padi sebagai bahan pengganti asbes. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan Acak Lengkap (RAL) nonfaktorial, setiap perlakuan diulang 3 (tiga) kali. Faktor tunggal ukuran partikel silika (50 mesh, 100 mesh, dan 200 mesh). Parameter yang diamati meliputi ketahanan aus, kekerasan, ketahanan rekat, dan ketahanan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran partikel silika untuk kampas rem cakram kendaraan bermotor yang dihasilkan memenuhi spesifikasi kampas rem cakram kendaraan bermotor dipasaran. Kampas rem cakram kendaraan bermotor terbaik yang memenuhi spesifikasi di pasaran adalah ukuran partikel silika 100 mesh (U2) dengan ketahanan aus 0,286 cm³/Nm, kekerasan 24 kg/mm², ketahanan rekat 80 kg/cm ² dan ketahanan air 2,69%"
Yogyakarta: Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik, 2016
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Haldi Maruli
"Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan manufaktur komponen sepeda motor dengan melakukan evaluasi terhadap pemasok manufaktur komponen mold die casting dengan tujuan mendapatkan kriteria evaluasi pemasok dan melakukan pemeringkatan pemasok. Proses pembuatan kriteria evaluasi pemasok ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan melakukan pemeringkatan pemasok dengan pendekatan metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan kedua metode tersebut dihasilkan 5 kriteria utama, yaitu kriteria kualitas, pengiriman, harga, sumber daya, pelayanan, dan manajemen perusahaan dengan menempatkan kriteria kualitas sebagai kriteria dengan bobot penilaian terbesar yaitu sebesar 41,2%. Sedangkan hasil dari pemeringkatan pemasok menempatkan pemasok 6 sebagai pemasok terbaik dan pemasok 4 sebagai pemasok terburuk diantara 6 alternatif pemasok. Dengan dibuatnya suatu model evaluasi dan pemeringkat pemasok ini diharapkan dapat berguna untuk proses evaluasi pemasok lainnya dengan tipe bisnis yang sama yaitu perusahaan manufaktur.

The research was done on a motorcycle component manufacturing company with an evaluation of the supplier of die casting mold component manufacturing with the purpose of obtaining a supplier evaluation criteria and ranking suppliers. Supplier evaluation criteria is built using the approach method of Analytical Hierarchy Process (AHP) and Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) for ranking suppliers. Based on the data processing by using the two methods, produced five main criteria, namely criteria of quality, delivery, price, resources, services, and management of the company. By placing Quality as a criteria with the greatest weight that is equal to 41.2%. The results of the ranking for suppliers placing Supplier 6 as the best supplier and Supplier 4 as the worst among the six alternative of suppliers. With the establishment of a model of supplier evaluation and supplier ranks, this model can be useful for evaluating other suppliers with the same type of business as a manufacturing company."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42818
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Kardina
"Pada penelitian ini, dilakukan pengukuran untuk mengetahui spektrum pesawat sinar-X generator constant potential dan single phase.Pengukuran ini membandingkan hasil pengukuran yang dilakukan dengan detektor CdTe dan non invasive beam analizer merek Unfors.Untuk mengkalibrasi detektor CdTe, digunakan dua sumber standar yaitu Americium-241 dan Barium-133. Proses pengukuran menggunakan sofware ADMCA. Pada tahap ini dilakukan pengukuran korelasi antara channel dan energi sumber radiasi. Pengambilan data dilakukan dengan meletakkan detektor sejajar dengan tabung pesawat sinar-X dengan jarak 1 meter.
Dari hasil pengukuran dapat disimpulkan bahwa nilai tegangan puncak pada pesawat sinar-X generator single phase berbeda dengan hasil pengukuran menggunakan detektor Unfors dan CdTe, sehingga perlu dikoreksi dengan nilai rasio yang diperoleh sebesar 1,08. Perbedaan hasil pengukuran ini disebabkan oleh ripple tegangan yang besar pada generator single phase, sehingga nilai tegangan tabung berfluktuasi menyebabkan nilai bacaan pada detektor CdTe menyimpang dari yang seharusnya. Untuk pesawat sinar-X generator constant potential tidak perlu dilakukan koreksi karena nilai tegangan puncak pesawat sesuai dengan hasil pengukuran pada detektor Unfors dan CdTe.

This research is to measure the spectrum of constant potential and single phase Xray generators. It will compared with the result of CdTe detector and Unfors, the non invasive beam analizer. Americium-241 and Barium-133 were use to calibrate the CdTe detector. The measurement was use ADMCA to get the correlation between channel and energy of radiation. The detector was place for 1 meter in front of X-ray tube.
It should conclude that the kiloVolt peak of single phase X-ray generator was not appopriate with the result of the Unfors and CdTe detector. To appopriate the result, it must be multipled by 1,08. The different of this result was caused by ripple of single phase generator. The fluctuation caused the value of kiloVolt peak that detected by CdTe was deviate. For constant potential X-ray generator, the result was suitable with unfors and CdTe detector.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1960
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rialfi Akbarsyah
"Pengeringan konvektif adalah jenis pengeringan yang paling sering digunakan di industri pengeringan makanan. Tetapi pengering konvektif umum mempunyai efisiensi rendah dan konsumsi daya yang tinggi. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah pengering makanan dengan teknologi konvektif, microwave, dan heat pump di desain. Sebuah investigasi dilakukan untuk menemukan desain yang cocok. Tinjauan literatur dilakukan terhadap komponen-kompoen yang akan dipakai. Hasil tinjauan literatur menunjukkan bahwa microwave mampu mencapai tingkat pengeringan yang lebih tinggi dan kualitas yang lebih baik, tetapi memakai lebih banyak daya. Heat pump mampu mencapai efisiensi tinggi karena kemampuannya untuk mendaur ulang energi panas yang digunakan untuk pengeringan dan kontrol kelembaban yang lebih baik. Beberapa jenis pengering telah diteliti, dan dua jenis pengering dianggap layak. Jenis pengeringnya adalah pengering batch tray dan pengering continuous conveyor. Sebuah diagram sederhana dibuat terlebih dahulu untuk menunjukkan proses dasarnya. Sketsa yang lebih mendalam dibuat untuk menunjukkan lokasi komponen. Berdasarkan sketsa tersebut, pengering kemudian dimodelkan dalam 3D menggunakan software CAD.

Convective drying is the most common type of food drying used in the industry. But convective drying has low drying efficiency and high power consumption. To mitigate this problem, a food dryer with convective, microwave, and heat pump technology was designed. An investigation was done to find the suitable design. A literature review was done on the components of the dryer and the types of dryers currently available. Scientific literatures shows that microwave is able to achieve higher drying rate and better quality at the cost of power consumption. Heat pump is able to achieve high efficiency due to its ability to recycle the thermal energy used for the drying and better humidity control. Several dryer types were researched, and two types of dryers was deemed to be viable for the project. The dryer types are batch tray dryer and continuous conveyor dryer. A simple diagram was made first to show the basic process. A more in-depth sketch was created to show the locations of the components. Based of those sketches, the dryer is then modelled in 3D using a CAD software."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laurens Hendrika Oktaviani Ronadame
"Situasi pandemi COVID-19 yang semakin buruk menyebabkan Indonesia mengalami tekanan yang signifikan terhadap pelayanan kesehatan. Indonesia menghadapi tantangan salah satunya dengan menyediakan pasokan oksigen bagi pasien yang menderita COVID-19. Konsentrator oksigen adalah salah satu alat yang dapat digunakan dalam perawatan pasien penderita COVID-19. Konsentrator oksigen menyediakan oksigen dengan mengambil udara sekitar yang di dalamnya terdapat berbagai kandungan zat. Berbagai kandungan zat ini akan dipisahkan sehingga menghasilkan tingkat kemurnian oksigen lebih dari 95 persen. Proses pemisahan kandungan zat ini disebut Pressure Swing Adsorption (PSA). Pada penelitian ini, pemisahan oksigen dengan proses PSA menggunakan zeolit Li-LSX sebagai adsorben. Simulasi numerik PSA dilakukan dengan metode Partial Differential Equation (PDE). Luaran yang diharapkan mampu menunjukkan pengaruh antara parameter pada feed, waste, dan produk, serta bed terhadap hasil komposisi produk. Hasilnya didapatkan kemurnian oksigen 93 persen untuk validasi dengan percobaan yang pernah ada sebelumnya. Percobaan yang dilakukan pada variasi tinggi bed dan waktu cycle organizer juga mempengaruhi kemurnian oksigen yang optimal pada tinggi bed 150 cm dan waktu cycle organizer 70 detik pada langkah pertama dan ketiga

The worsening situation of the COVID-19 pandemic has caused Indonesia to experience significant pressure on health services. Indonesia faces challenges, one of which is providing oxygen supplies for patients suffering from COVID-19. Oxygen concentrator is one of the tools that can be used in the treatment of patients with COVID-19. Oxygen concentrator provides oxygen by taking in the surrounding air which contains various substances. The various contents of these substances will be separated to produce an oxygen purity level of more than 95 percent. The process of separating these substances is called Pressure Swing Adsorption (PSA). In this research, the separation of oxygen by the PSA process used zeolite Li-LSX as an adsorbent. Numerical simulation of PSA was carried out using the Partial Differential Equation (PDE) method. The expected output is able to show the influence of the parameters on feed, waste, and product, and bed on the results of product composition. The results obtained 93 percent oxygen purity for validation with previous experiments. Experiment carried out on variations in bed height and cycle organizer time also affected the optimal oxygen purity at 150 cm bed height and 70 seconds cycle organizer time in the first and third steps."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Matary Puspita Gatot
"Titanium memiliki afinitas yang tinggi terhadap oksigen untuk membentuk lapisan TiO2. Pada temperatur tinggi, lapisan TiO2 kehilangan sifat protektifnya sehingga dapat menyebabkan oksigen masuk ke dalamnya dan menyebabkan material menjadi rapuh, keras dan susah di machining . Percobaan ini bertujuan untuk meminimalisir lapisan TiO2 yang terbentuk pada saat proses sintering. Serbuk Ti-6Al-4V di kompaksi kemudian di sinter dengan teknologi baru arc plasma sintering dengan arus 40 A, 50 A, dan 60 A selama 8 menit untuk mencegah terjadinya oksidasi. Sebagai perbandingan, dilakukan pula sintering konvensional dengan atmosfer argon dengan temperatur 1100°C, 1200°C serta 1300°C selama 4 jam. Pengujian OM, SEM-EDS, XRD, densitas serta kekerasan dilakukan untuk menganalisis hasil sinter yang diperoleh. Fasa yang diperoleh dari hasil arc plasma sintering dan sintering konvensioanal adalah α dan β titanium. Lapisan TiO2 dari hasil proses arc plasma sintering lebih tipis dibandingkan dengan hasil sintering konvensional. Densitas relatif yang diperoleh pada proses arc plasma sintering untuk arus 40 A,50 A dan 60 A sebesar 89.54%, 91.87% dan 98.72% dengan nilai kekerasan secara berturut-turut 296.52, 332.81 dan 378.23 HV. Pada sintering konvensional densitas yang diperoleh pada temperatur 1100°C, 1200°C dan 1300°C adalah 95.73%, 96.72% dan 98.64% dengan nilai kekerasan secara berturut-turut sebesar 413.86, 427.45 dan 468.60 HV.

Titanium has a high affinity with oxygen forming a protective layer TiO2. At elevated temperatures, the TiO2 layer loses its protective properties. It can cause oxygen diffuse into bulk material and causes the material to become brittle, hard and difficult to machining. This experiment aims to minimize the formation of TiO2 layer during the sintering process. Ti-6Al-4V powder was compacted and then sintered with new technology arc plasma sintering (APS) with a current of 40 A, 50 A, and 60 A to produce the sintered specimen which was protected from oxidation. In comparison, conventional sintering was carried out with an argon atmosphere with a temperature of 1100°C, 1200C and 1300C. OM, SEM-EDS, XRD, density and hardness tests were carried out to analyze the results of the sintered process. Phases obtained from the arc plasma sintering and conventional sintering are a and b titanium. The TiO2 layer from the result of the arc plasma sintering process is thinner than the conventional sintering results.The relative density obtained in the arc plasma sintering process for currents 40 A, 50 A and 60 A was 89.54%, 91.87% and 98.72% with hardness values of 296.52, 332.81 and 378.23 HV. In conventional sintering the density obtained at temperatures of 1100 C, 1200 C and 1300 C was 95.73%, 96.72% and 98.64% with hardness values of 413.86, 427.45 and 468.60 HV, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>