Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121148 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haura Syifa
"Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang cara yang tepat untuk mendapatkan dan memilih obat dapat menyebabkan risiko kesehatan dan penyalahgunaan obat. Oleh karena itu, tugas khusus ini bertujuan untuk menyajikan data dan panduan praktis tentang cara mendapatkan dan memilih obat dengan benar di kalangan masyarakat melalui media poster yang informatif dan edukatif. Tugas khusus ini disusun melalui studi literatur mengenai penggolongan obat-obatan, cara mendapatkan dan cara memilih obat yang baik, serta cara membuat poster. Selanjutnya, informasi yang telah diperoleh dituangkan menjadi sebuah poster. Poster ini menjelaskan berbagai macam penggolongan obat beserta cara mendapatkannya. Dalam poster, diperlihatkan beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih obat, antara lain: indikasi, kontraindikasi, efek samping, interaksi, nama, bentuk sediaan, kandungan, aturan pakai, penyimpanan, tanggal kadaluwarsa, dan penandaan pada kemasan obat. Poster edukasi dapat menjadi salah satu sarana edukasi masyarakat mengenai cara mendapatkan dan memilih obat yang baik, benar, berkualitas, dan sesuai sehingga tidak terjadi berbagai masalah kesehatan akibat kesalahan dalam memilih obat.

Lack of public awareness and knowledge about the right way to get and choose drugs can lead to health risks and drug abuse. Therefore, this report aims to present data and practical guidance on how to obtain and choose drugs correctly among the public through the media of an informative and educative poster. This report was prepared through a literature study on the classification of drugs, how to get and how to choose correct drugs, and how to make a poster. Furthermore, the information that has been obtained is poured into a poster. This poster explains the various classifications of drugs and how to get them. The poster shows several things that need to be considered when choosing a drug, including: indications, contraindications, side effects, interactions, name, dosage form, ingredients, instructions for use, storage, expiration date, and labeling on the drug packaging. Educational posters can be a means of educating the public about how to get and choose good, correct, quality and appropriate medicines so that various health problems do not occur due to mistakes in choosing drugs."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Desriana Elizabeth
"Penelitian ini menguji hubungan antara variabel indikator kinerja mutu pelayanan, kepedulian kepada masyarakat, dan kepedulian terhadap lingkungan dengan kepuasan pelanggan terhadap 14 rumah sakit vertikal di indonesia. Untuk melihat kinerja dan hubungan di antara indikator-indikator tersebut, digunakan analisis deskriptif dan uji korelasi regresi dengan bootstrapping. Selain itu, dilakukan pula pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam. Dari hasil penilaian kinerja, didapatkan sebagian dari sasaran strategik belum mencapai nilai optimum.
Sementara dari hasil analisis bivariat, didapatkan tidak ada hubungan antara variabel indikator kinerja mutu pelayanan, kepedulian kepada masyarakat, kepedulian terhadap lingkungan yang berkolerasi dengan kepuasan pelanggan. Dengan demikian, diperlukan adanya perbaikan manajemen dan sistem di internal rumah sakit, maupun Kementrian Kesehatan sebagai regulator terkait indikator kinerja yang digunakan dalam penelitian BLU, termasuk indikator sasaran strategik di dalamnya.

This study examines relationship between the variables of service quality performance indicators, public awareness and concern for the environment and customer satisfaction among 14 vertical hospitals in Indonesia. To see the performance and the relationship between these indicators, used descriptive analysis and correlation regression with bootstrapping. In addition, a qualitative approach through in-depth interviews was also applied. Performance evaluation resultes obtained from a portion of the strategic objectives have not yet reached the optimum value.
The results of the bivariate analysis, found no association between the variables of service quality performance indicators, public awareness, environmental awareness is correlated with customer satisfaction. Thus, it is necessary improve management and internal systems in hospitals, and the Ministry of Health as a regulator on the performance indicators used in the hopsital autonomy (BLU) assessment, including its strategic targets.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T41437
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Anastsia Octavia
"Aktivitas marketing organisasi non profit di Indonesia tidak sepenuhnya efektif dalam peningkatan penggalangan dana. Penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan pengaruh keefektifan marketing appeals (self & other benefit appeal) terhadap keinginan berdonasi dalam kondisi accountability (public & private) dan public self-awareness (high & low). Penelitian ini berbentuk sebuah penelitian eksperimental research design dengan menggunakan Analisis Statistik Deskriptif terhadap 158 orang mahasiswa MMUI sebagai partisipan. Riset eksperimen ini merupakan riset penelitian dengan 2 studi (8 cell) yaitu riset penelitian studi 1 (public & private accountability) berbentuk 2x2 dan studi 2 (high & low self awareness) berbentuk 2x2. Temuan penelitian menyarankan agar para pemasar menempatkan message appeals disesuaikan dengan tipe appeals suatu organisasi nonprofit dalam segala kondisi yang berbeda.

The marketing activities of nonprofit organization in Indonesia have not fully represented the effective ways in developing fund-raising. General objective of this research is to examine the marketing appeals (self & other benefit appeal) effect in influencing donation intention in condition of accountability (public & private) and public self-awareness (high & low). This research used an experimental research design with Statistic Descriptive Analysis through 158 undergraduate student of MMUI as a participant. This experimental research consist of 2 studies (8 cell), this would require: 2x2 (4cell) of studi 1 (public & private accountability) and 2x2 (4cell) of studi 2 (high & low self awareness). The findings are suggesting that marketers should modify the marketing message appeal across conditions to match the appeal type of nonprofit organization."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27278
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Theresia
"Biaya obat yang besar memerlukan pengelolaan yang tepat. Proses pengelolaanobat yang paling mengganggu dalam siklus pengelolaan obat di Instalasi FarmasiRSU Sari Mutiara Medan adalah proses pengadaan/pembelian obat. Obat Tingkatpemakaian dan pembelian obat kronis yang tinggi mewakili tingkat pemakaiandan pembelian obat secara keseluruhan. Peningkatan efisiensi pada prosespengadaan/pembelian obat kronis dapat memberikan gambaran peningkatanefisiensi pengelolaan obat secara keseluruhan. Penelitian dengan metode kualitatifini mengobservasi waktu yang digunakan selama proses pembelian obat darimulai pemesanan hingga obat diap didistribusikan, dan bertujuan untukmeningkatkan efisiensi pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSU Sari MutiaraMedan dengan menggunakan metode lean.
Hasil penelitian dapat merumuskankegiatan pembelian obat yang beragam menjadi satu alur proses pembelian obat,dalam desain usulan perbaikan tampak pengurangan waktu tunggu, peningkatanpresentasi kegiatan value added dan reduksi presentasi kegiatan non value added.Dengan meningkatnya efisiensi proses pembelian/pengadaan obat diharapkanadanya domino effect pada proses pengelolaan obat lainnya. Dalam penelitian inidicapai kendali biaya dan kendali mutu melalui usulan perbaikan jangka pendekperencanaan kebutuhan obat dengan menggunakan analisis pareto dan VEN, sertametode error proofing dalam evaluasi akhir setiap proses pembelian obat.Penerapan kaizen merupakan usulan jangka panjang yang akan selalu diterapkandalam setiap analisis proses menggunakan metode lean.

High cost of drugs need a proper management. Procurement purchase of thedrugs is the most disturbing management process in the drug cycle managementin the pharmacy unit of Sari Mutiara Medan Public Hospital. The highconsumption and purchase level of chronic drugs represent the high consumptionand purchase the whole drugs. Efficiency increasing of chronic drugsprocurement purchase is expected to represent the efficiency increasing of drugmanagement in generally. This qualitative research, using the lean method,observed the time spent from when the drug was ordered until the drug was readyto distribute, with the aim to increase the efficiency of drug management in thepharmacy unit of Sari Mutiara Medan Public Hospital.
The results formulatevariation of purchasing flow to be one standard future state mapping, and itshows improvement in waiting time, increasing value added activity and reductionnon value added activity. Efficiency increasing of drugs procurement purchase isexpected to have a domino effect for the continuous drug management process.Cost and quality control in this research are obtained through the proposedshort term fixes using pareto and VEN in drugs demand planning and usingerror proofing method in every end evaluation of drugs procurement purchase.Kaizen is applied for the proposed long term fixes and for every flow analysisusing lean method.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
T47275
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Putu Diva Mahastra Putri
"Latar Belakang
Di masa pandemi COVID-19, terjadi peningkatan suatu isu kesehatan yaitu swamedikasi obat bebas di kalangan masyarakat. Hal ini dikaitkan dengan persepsi sehat yang dimiliki oleh setiap individu sehingga memicu perilaku swamedikasi. Hingga saat ini, belum diketahui hubungan antara persepsi kesehatan umum dengan swamedikasi obat bebas pada subjek pasca COVID-19.
Metode
Di masa pandemi COVID-19, terjadi peningkatan suatu isu kesehatan yaitu swamedikasi obat bebas di kalangan masyarakat. Hal ini dikaitkan dengan persepsi sehat yang dapat diukur menggunakan The Short Form 36 Health Survei Questionnaire (SF-36) dan dimiliki oleh setiap individu sehingga memicu perilaku swamedikasi. Hingga saat ini, belum diketahui hubungan antara persepsi kesehatan umum dengan swamedikasi obat bebas pada subjek pasca COVID-19.
Hasil
Sebagian besar persepsi kesehatan umum pada subjek pasca COVID-19 di Kelurahan Panjunan, Cirebon adalah baik. Pada penelitian ini diketahui proporsi responden pasca COVID-19 yang pernah melakukan swamedikasi obat bebas selama 6 bulan terakhir adalah 61 responden (71,8%). Analisis antara persepsi kesehatan umum dan perilaku swamedikasi obat bebas subjek pasca COVID-19 di Kelurahan Panjunan Cirebon dan sekitarnya dengan Uji Fisher yang menunjukkan nilai p=0,029 (OR 5,647; 95% CI 0,693- 45,973) yang menunjukkan adanya hubungan signifikan.
Kesimpulan
Terdapat hubungan signifikan antara persepsi kesehatan umum dan perilaku swamedikasi obat bebas subjek pasca COVID-19 di Kelurahan Panjunan Cirebon dan sekitarnya dengan Uji Fisher yang menunjukkan nilai p=0,029 (OR 5,647; 95% CI 0,693-45,973). Alasan utama responden melakukan swamedikasi adalah karena hemat waktu.

Introduction
During the COVID-19 pandemic, an increasing of a health issue is detected which causes an increasing of self-medication behavior of over-the-counter drugs among the public. This is associated with the decreased quality of life in post COVID-19 patients which can be measured by The Short Form 36 Health Survei Questionnaire (SF-36) about the perception of health that each individual has, thus triggering self-medication behavior. Until now, there is no known relationship between general health perceptions and over- the-counter drug self-medication in post-COVID-19 subjects.
Method
This research was conducted by collecting samples using consecutive sampling method and cross-sectional methods with 85 respondents which fulfilled the inclusion criterias in Panjunan Village, Cirebon, and surrounding areas.
Results
In this study, it was found that the proportion of post-COVID-19 respondents who had self-medicated over-the-counter medications during the last 6 months was 61 respondents (71.8%). Analysis of general health perceptions and over-the-counter self-medication behavior of post-COVID-19 subjects in Panjunan Village Cirebon and its surroundings with Fisher's test showing a p value = 0.029 (OR 5.647; 95% CI 0.693-45.973) which indicates a significant relationship. Overall, the general health perceptions in Panjunan Village, Cirebon and its surroundings is good.
Conclusion
There is a significant relationship between general health perceptions and self-medication behavior of the post-COVID-19 subjects in Panjunan Village, Cirebon and its surroundings with the Fisher Test showing a value of p=0.029 (OR 5.647; 95% CI 0.693- 45.973). The main reason respondents carry out self-medication is because it saves time.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stacia Ariella
"Latar Belakang: Kolaborasi antara kedokteran dan kedokteran gigi merupakan hal yang esensial dalam meningkatkan efisiensi sumber daya dan standar pelayanan. Namun, masih sangat sedikit penelitian yang membahas mengenai hal ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui awareness mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) dan Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia (UI) terhadap kolaborasi antara dokter dan dokter gigi dalam praktik.

Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Seluruh populasi mahasiswa FK & FKG UI angkatan 2013-2017 (n = 1432) diminta untuk melengkapi kuesioner. Kuesioner terdiri dari 12 pertanyaan yang didesain untuk mengetahui awareness mahasiswa mengenai kolaborasi antara praktik kedokteran dan kedokteran gigi.

Hasil: Response rate penelitian ini adalah 79.39%. Mayoritas mahasiswa (86.1%) aware terhadap kolaborasi antara praktik kedokteran dan kedokteran gigi. Mahasiswa menganggap bahwa disiplin ilmu Kecelakaan dan Layanan Darurat, Bedah, dan Telinga, Hidung & Tenggorokan (THT) merupakan tiga disiplin ilmu yang paling umum memiliki kolaborasi antara praktik kedokteran dan kedokteran gigi.

Kesimpulan: Dalam penelitian ini, mahasiswa kedokteran dan kedokteran gigi pada umumnya menunjukkan awareness yang baik terhadap kolaborasi antara praktik kedokteran dan kedokteran gigi di Universitas Indonesia. Hal ini merupakan fondasi penting untuk terus mendorong kolaborasi yang sangat vital dalam meningkatkan efisiensi sumber daya dan standar pelayanan kesehatan.


Background: Medical-dental collaboration is essential for improving resource efficiency and standards of care. However, few studies have been conducted on it. This study aimed to investigate the awareness of medical and dental students about collaboration between medical and dental practices in University of Indonesia.

Methods: The study design used is cross-sectional. All population of Faculty of Medicine & Faculty of Dentistry UI students (n = 1432) in the year of 2013-2017 was asked to complete a questionnaire. It contained 12 questions designed to elicit their awareness of the collaboration between dentistry and medicine.

Results: The response rate of this study is 79.39%. Most students (86.1%) were aware of the collaboration between medical and dental practice in University of Indonesia. They considered that Accident & Emergency, Surgery, and Ear, Nose & Throat were the three most common medical disciplines which entailed collaboration between medical and dental practice.

Conclusion: In this study, the medical and dental students in general demonstrated a good awareness of the collaboration between medical and dental practice in University of Indonesia. This established an essential foundation for fostering medical-dental collaboration, which is vital to improving resource efficiency and standards of care."

Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghea Shafa Aldora
"Kurangnya pengetahuan masyarakat untuk menyimpan obat di rumah dengan tepat dapat memengaruhi kualitas obat dan meningkatkan risiko pada kesehatan manusia. Oleh karena itu, tugas khusus ini bertujuan untuk memberikan panduan penyimpanan obat yang tepat di rumah melalui media poster yang informatif dan edukatif. Studi literatur mengenai penggolongan obat berdasarkan sedaiannya, beyond use date (BUD), cara penyimpanan obat, serta cara pembuatan poster dilakukan. Selanjutnya, informasi yang telah diperoleh dituangkan menjadi sebuah poster. Poster ini menjelaskan mengenai cara penyimpanan obat di rumah secara umum dan secara khusus berdasarkan bentuk sediaannya. Selain itu, terdapat informasi mengenai BUD atau batas waktu penggunaan suatu sediaan setelah peracikan atau setelah dibuka. Poster edukasi yang memiliki tampilan menarik dan mengandung isi pesan yang bermakna dapat menjadi salah satu sarana edukasi masyarakat yang efektif mengenai cara penyimpanan obat di rumah sehingga dapat meminimalisir terjadinya masalah kesehatan dan juga memastikan kualitas dan efektivitas obat.

The lack of public knowledge about properly storing medicines at home can affect medicines quality and increase health risks. Therefore, this report aims to guide proper drug storage at home through the media of informative and educative posters. A literature study was carried out regarding the classification of drugs based on their preparations, beyond use date (BUD), and how to make posters. Henceforth, the information that has been obtained is poured into a poster. This poster explains how to store medicines at home in general and specifically based on the dosage form. Moreover, there is information regarding the BUD or the time limit for using a preparation after compounding or after it is opened. Educational posters that have an attractive appearance and contain meaningful messages can be an effective means of educating the public about how to store medicines at home to minimize the occurrence of health problems and also ensure the quality and effectiveness of medicines."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Puspita Dewi
"Apotek adalah saranan praktek pelayanan kefarmasian yang memfasilitasi pasien untuk mendapatkan obat baik dengan resep ataupun tidak. Obat yang termasuk dalam golongan obat keras seperti obat antihipertensi tentunya tidak dapat dibeli tanpa resep dokter. Pengkajian atau skrining resep dilakukan untuk menjamin legalitas suatu resep, meminimalkan kesalahan pengobatan, dan untuk mencegah ketidakrasionalan dalam pemberian obat sesuai dengan peraturan yang berlaku. Skrining resep dilakukan dengan mengkaji kesesuaian aspek administrasi, farmasetika, dan klinis dari daftar tilik pengkajian resep. Dari beberapa resep yang dikaji, didapatkan hasil bahwa daftar tilik dari aspek administrasi tidak terpenuhi karena tidak mencantumkan umur, berat badan pasien, ruang/unit asal resep, dan tanda tangan dokter sementara aspek farmasetik dan klinis terpenuhi dan tidak ada obat yang saling berinteraksi dalam satu resep. Selain pengkajian resep, apotek juga berperan proaktif dalam menyampaikan informasi untuk mengedukasi para pasien. Hal tersebut dilakukan dengan membuat poster edukasi terkait hipertensi yang kemudian disampaikan kepada beberapa pasien.

A pharmacy is a pharmaceutical service practice that facilitates patients in obtaining medication, both with or without a prescription. Medications classified as 'obat keras' (hard drugs), such as antihypertensive drugs, cannot be purchased without a doctor's prescription. Prescription assessment or screening is conducted to ensure the legality of a prescription, minimize medication errors, and prevent irrational drug use in accordance with applicable regulations. The prescription screening involves evaluating the administrative, pharmaceutical, and clinical aspects based on a checklist. Among the prescriptions evaluated, it was found that the administrative aspect checklist was not fulfilled due to the lack of patient age, weight, prescription origin location/unit, and doctor's signature, while the pharmaceutical and clinical aspects were met, and there were no drug interactions within a single prescription. Besides prescription assessment, the pharmacy also plays a proactive role in providing information to educate patients. This is achieved by creating educational posters related to hypertension, which are then presented to several patients."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sekti Prameswari Susilo
"Swamedikasi dapat terjadi ketika mendapatkan obat tanpa resep dokter, pemberian dari teman atau keluarga, dan membelinya berdasarkan resep sebelumnya atau menggunakan obat sisa. Untuk mengatasi ketidaktepatan dalam swamedikasi diperlukan pengetahuan yang baik terkait obat yang digunakan. Tanpa adanya edukasi dari tenaga kesehatan, potensi penggunaan antijamur yang tidak rasional akan lebih besar menimbulkan masalah berupa resistensi yang berdampak pada peningkatan penyakit infeksi, dan kerugian ekonomi untuk mengatasi penyakit yang semakin meluas. Oleh karena itu tujuan dari kegiatan ini yaitu membuat leaflet yang memuat informasi seputar obat antijamur yang dapat digunakan sebagai media edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait obat antijamur. Kegiatan ini dilakukan dengan mencari referensi terkait obat antijamur dan melihat jenis obat antijamur yang dijual di Apotek Kimia Farma 87 Jebres. Kemudian dilakukan pembuatan leaflet seputar informasi obat antijamur menggunakan aplikasi Canva. Hasil pembuatan leaflet dicetak, diperbanyak dan diberikan pada Apotek Kimia Farma 87 untuk diletakkan pada meja penyerahan obat. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa leaflet terkait obat antijamur yang telah dibuat dapat digunakan sebagai media edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait obat antijamur.
Self-medication can occur when getting medicine without a doctor's prescription, giving it from friends or family, and buying it based on a previous prescription or using leftover medicine. To overcome inaccuracy in self-medication requires good knowledge regarding the drugs used. Without education from health workers, the potential for irrational use of antifungals will cause a greater problem in the form of resistance which results in an increase in infectious diseases, and economic losses in dealing with increasingly widespread diseases. Therefore the aim of this activity is to make a leaflet containing information about antifungal drugs which can be used as educational media to increase public knowledge regarding antifungal drugs. This activity was carried out by looking for references related to antifungal drugs and looking at the types of antifungal drugs being sold at the Kimia Farma 87 Jebres Pharmacy. Then, leaflets with information on antifungal drugs were made using the Canva application. The results of making leaflets were printed, reproduced, and given to the Kimia Farma 87 Pharmacy to be placed on the drug delivery table. Based on the results of the activities that have been carried out, it can be concluded that leaflets related to antifungal drugs that have been made can be used as educational media for the public to increase public knowledge regarding antifungal drugs."
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Nisya Zulkarnain
"Pelayanan farmasi klinik di Apotek merupakan bagian dari pelayanan kefarmasian yang langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Salah satu upaya agar mahasiswa apoteker mampu melakukan praktik kefarmasian secara profesional, legal, dan etik di apotek, yakni melalui kegiatan PKPA (Praktik Kerja Program Apoteker). Pelaksanaan praktik kerja profesi ini berlangsung selama satu bulan dengan tugas khusus, yakni Poster Edukasi untuk Swamedikasi Batuk. Tujuan dari pembuatan poster adalah sebagai media edukasi bagi masyarakat untuk swamedikasi penyakit batuk. Metode yang digunakan dalam pembuatan poster edukasi untuk swamedikasi batuk,  yakni melakukan studi literatur mengenai pembuatan poster, swamedikasi batuk beserta pilihan obat yang dapat digunakan, dan terapi non farmakologi untuk meredakan gejala batuk, kemudian selanjutnya informasi yang telah diperoleh dituangkan menjadi sebuah poster.  Pembuatan poster edukasi dapat berguna sebagai sarana edukasi masyarakat untuk swamedikasi penyakit batuk sehingga masyarakat dapat menggunakan obat secara aman dan rasional serta dapat mencegah terjadinya kesalahan medikasi.

Clinical pharmacy services at the drug store are part of the pharmaceutical services which are direct and responsible to patients related to improve the quality of patients life. One of the efforts to be able to practice pharmacy in a professional, legal and ethical manner at drugs store is through internship. The internship duration is for one month with a special assignment, namely Educational Poster for Cough Self-Medication. The purpose of making poster is as an educational media for the community to self-medicate cough. The method used in making educational poster for cough self-medication by conducting a literature study about cough self-medication along with the choice of medicines that can be used for cough, and non-pharmacological therapy to relieve cough symptom. Making educational poster can be useful as a means of educating people for cough self-medication so that people can use medicines safely and rationally as well as can prevent medication errors."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>