Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105983 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Omar Perpatih
"Ketiadaan kajian dampak lingkungan pada konstruksi Pembangunan DPPU Kertajati menjadikan munculnya persoalan-persoalan seperti penggunaan material tanah urug yang besar dan penggunaan kendaraan transportasi dan alat berat yang masif.
Tujuan penelitian ini untuk melakukan kajian siklus hidup lingkungan guna mengetahui kinerja lingkungan dari fase konstruksi Pembangunan DPPU Kertajati, menentukan pekerjaan konstruksi yang memberikan konstribusi tersignifikan dan skenario untuk mengurangi dampaknya terhadap lingkungan. Batasan penelitian ini adalah gate-to-gate terbatas lingkup aktivitas dan pekerjaan dalam area proyek konstruksi.
Metode yang digunakan adalah metode penilaian siklus hidup lingkungan dengan metode penilaian dampak titik tengah menggunakan metode IPCC dan CML-2001:2016 serta metode penilaian dampak titik akhir menggunakan Eco-Indicator99.
Hasil penelitian memberikan bahwa pekerjaan pengurugan lahan dan pemadatan lahan menjadi kontributor utama untuk konsumsi energi berbasis bahan bakar solar yaitu sebesar 8.323.958,27 MJ. Pekerjaan ini juga menjadi kontributor utama potensi pemanasan global (GWP100) yaitu sebesar 666.059,33 Kg-CO2.Ekivalen, potensi eutrofikasi lingkungan yaitu sebesar 312,746 Kg-PO4.Ekivalen dan kontributor tersignifikan kedua pada potensi pengasaman lingkungan yaitu sebesar 5.979,67 Kg-SO2.Ekivalen. Pekerjaan bangunan beton berkontribusi tersignifikan untuk potensi pengasaman lingkungan yaitu sebesar 6.420,87 Kg-SO2.Ekivalen, muncul akibat penggunaan batu bata pada dinding bangunan beton.
Strategi yang dilakukan untuk mengurangi dampak lingkungannya dibuat dalam skenario opsi kedua, yaitu: melakukan pemasangan lapisan perkuatan tanah geosintetik untuk mengurangi volume pengurugan lahan, melakukan subsitusi material bata merah menjadi material bata ringan hebel (autoclaved aerated concrete, AAC), dan menggunakan mechanical joint untuk penyambung pancang dan mengurangi konsumsi listrik secara signifikan.

The absence of an environmental impact study on the construction of the Kertajati DPPU development has led to problems such as the use of large fill soil materials and the massive use of transportation vehicles and heavy equipment.
The purpose of this study is to conduct a study of the environmental life cycle in order to determine the environmental performance of the construction phase of the Kertajati DPPU construction, determine construction works that make a significant contribution and scenarios to reduce their impact on the environment. The limitation of this research is that gate-to-gate is limited to the scope of activities and work in the construction project area.
The method used is the environmental life cycle assessment method with the midpoint impact assessment method using the IPCC and CML-2001:2016 methods and the end point impact assessment method using the Eco-Indicator99.
The results showed that land filling and compaction were the main contributors to energy consumption based on diesel fuel, amounting to 8,323.958.27 MJ. This work is also a major contributor to the potential for global warming (GWP100) which is 666,059.33 Kg-CO2. Equivalent, the potential for environmental eutrophication is 312,746 Kg-PO4. Equivalent and the second significant contributor to the potential for environmental acidification is 5,979.67 Kg-SO2 .equivalent. Concrete building work contributes significantly to the potential for environmental acidification, which is 6,420.87 Kg-SO2. Equivalent, arises due to the use of bricks on the walls of concrete buildings.
The strategy taken to reduce the environmental impact is made in the second option scenario, installing a geosynthetic soil reinforcement layer to reduce the volume of land filling, substituting red brick material into hebel lightweight brick material (autoclaved aerated concrete, AAC), and using mechanical joint as a pile connector and reduce electricity consumption significantly.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadian Nadif Haikal
"Indonesia merupakan negara yang termasuk ke dalam salah satu penyumbang karbon dioksida terbesar di dunia. Industri semen merupakan industri yang masuk ke dalam sector IPPU (industrial process and product used) yang mana menyumbang emisi gas rumah kaca pada sector tersebut dibandingkan industri lainnya. Semen yang menjadi salah satu bahan baku yang dibutuhkan untuk sebuah infrastruktur bangunan. Indonesia yang sedang menggalangkan pembangunan infrastruktur nasional harus memerhatikan dampak lingkungan proses produksi semen terhadap lingkungan. Maka, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dampak lingkungan yang dihasilkan dari proses produksi semen dengan menggunakan metode life cycle assessment. Terdapat dua tahapan produksi yang memberikan dampak terbesar yaitu klin process dan finish mill & pack yang disebabkan akibat pembakaran batu bara. Penelitian ini membuat analisis perbandingan antara kondisi sekarang dengan target perusahaan dalam meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif sebesar 15% dengan mengidentifikasi risiko yang berpotensi muncul dan membuat mitigasi pencegahan resiko
Indonesia is a country that is included in one of the largest carbon dioxide emitters in the world. The cement industry is an industry that is included in the IPPU (industrial process and product used) sector which contributes to greenhouse gas emissions in that sector compared to other industries. Cement is one of the raw materials needed for a building infrastructure. Indonesia, which is promoting the development of national infrastructure, must pay attention to the environmental impact of the cement production process on the environment. Thus, this study was conducted to analyze the environmental impact resulting from the cement production process using the life cycle assessment method. There are two stages of production that have the biggest impact, namely the klin process and the finish mill & pack caused by burning coal. This study makes a comparative analysis between the current condition and the company's target in increasing the use of alternative fuels by 15% by identifying risks that have the potential to arise and making risk prevention mitigations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlangga Rizqi Fitriansyah
"Jembatan Selat Sunda (JSS) merupakan mega proyek dengan dana terbesar di Indonesia. Peran jembatan ini sangat penting sebagai fungsi transportasi penghubung Jawa dan Sumatra. Permasalahan baru timbul akibat rendahnya tingkat pengembalian investasi jembatan jika hanya mengandalkan dari pendapatan lalu-lintas. Sebuah gagasan untuk meningkatkan fungsi dari jembatan ini telah diteliti pada penelitian sebelumnya melalui penambahan fungsi energi dan pariwisata. Dari penelitian ini didapat desain konseptual struktur JSS dengan penambahan fungsi energi dan pariwisata serta estimasi Life Cycle Cost sebesar Rp 201,07 Trilyun di tahun 2017.

Sunda Strait Bridge (SSB) is a mega project with the largest funds in Indonesia. This has an important role as a bridge connecting Java and Sumatra. A new problems appears due to the low rate of return on investment if only rely on bridge traffic revenue. An idea to improve the function of the bridge has been investigated in previous research through the addition of energy and tourism functions. This research shows conceptual design SSB structure with the addition of energy and tourism functions and Life Cycle Cost estimated of Rp 201.07 trillion in 2017.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41702
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The book contains the latest developments in the field of life cycle assessment (LCA) and its application. It contains numerous research articles from leading German research institutes working towards the further development of the methodology. The book provides important insights for professionals working in the field of sustainability assessment, for researchers interested in the current state of the research of the methodology and its application as well as for advanced university students in different science and engineering fields."
Switzerland: Springer Cham, 2019
e20502740
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Rahayuningtyas
"Belakangan ini, isu terkait kinerja non-finansial perusahaan menjadi sorotan para pemangku kepentingan dan hal tersebut dapat berpengaruh pada kinerja finansial perusahaan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris pengaruh kinerja Environmental, Social, and Governance (ESG) terhadap kebijakan dividen serta peran moderasi dari siklus hidup perusahaan dalam memperkuat pengaruh tersebut. Penelitian dilakukan dalam lingkup perusahaan publik non-keuangan di negara-negara di wilayah ASEAN yaitu Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand dengan periode penelitian 2015-2019. Kelima negara tersebut dirasa telah mewakili beragam iklim usaha dan kesamaan sebagai negara berkembang. Metodologi yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan metode Least Square dengan jumlah observasi 515 firm-year. Beberapa kontribusi dari penelitian ini antara lain meneliti pengaruh kinerja Environmental, Social, and Governance (ESG) terhadap kebijakan dividen, termasuk peran moderasi dari siklus hidup perusahaan dalam memperkuat pengaruh tersebut dengan menggunakan analisis antar negara ASEAN yaitu Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Berdasarkan hasil pengujian, ditemukan bahwa kinerja ESG tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen. Selain itu, ditemukan bahwa peran siklus hidup perusahaan yang memperlemah pengaruh kinerja ESG terhadap kebijakan dividen. Hal ini dikarenakan pemangku kepentingan perusahaan yang memang tidak terlalu memerhatikan aspek ESG dan lebih fokus pada kinerja keuangan perusahaan saja dan siklus hidup perusahaan yang sudah berada dalam tahapan dewasa (mature) tetapi masih memiliki peluang untuk tumbuh.

Recently, issues related to the firm's non-financial performance have become stakeholders’ concern and can affect firm performance. Therefore; the aim of this study is to empirically examine the effect of environmental, social and governance (ESG) performance on dividend policy and the moderating role of the firm life cycle. The research was conducted within the scope of non-financial public companies in ASEAN countries, located in Philippines, Indonesia, Malaysia, Singapore, and Thailand for 2015-2019. The five countries are deemed to have represented the business climate and the region as developing countries. The methodology used is multiple linear regression with the Least Square method with 515 firm-year observations. Some of the contributions of this study include the influence of the effect of Environmental, Social, and Governance (ESG) performance on dividend policy, including the moderating role of firm life cycle by using analysis among ASEAN countries, located in Philippines, Indonesia, Malaysia, Singapore and Thailand. The result shows that ESG’s performance has no effect on dividend policy. As well as the role of the firm life cycle which weakens the effect of ESG performance on dividend policy. This is because company’s stakeholders do not really pay attention to ESG aspects, instead the pay more attention to focus on the company's financial performance and the life cycle of a company on a mature stage, yet has a chance to grow."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saskia
"ABSTRAK
Etilena adalah suatu bahan kimia intermediate yang digunakan sebagai bahan
baku produksi untuk bahan kimia lain dan pembuatan plastik. Pembuatan etilena
dilakukan melalui proses yang kompleks yang mungkin memberikan kontribusi
negatif pada lingkungan, sehingga kinerja ekonomi dan lingkungan merupakan
faktor penting dalam keberhasilan pembuatan produk downstream dari etilena.
Sebagai langkah kunci dalam membangun kinerja lingkungan, maka dilakukan
penilaian siklus hidup untuk pembuatan etilena. Penelitian ini menggunakan Life
Cycle Analysis (LCA) yang memiliki kerangka kerja untuk mengkarakterisasi
dampak terhadap lingkungan dari produksi etilena dengan menggunakan ruang
lingkup yang telah ditentukan dari skripsi dan design pabrik. Beberapa aspek
lingkungan yang perlu diperhatikan, yaitu efisiensi pemanfaatan bahan baku,
efisiensi energi, pembakaran hidrokarbon, penggunaan air, dan emisi yang
dihasilkan. Penelitian ini didasarkan hanya pada operasi normal, mengecualikan
efek dari start-up, shut down, operasi abnormal, konstruksi, dan dekomisioning.
Hasil dari penelitian ini kemudian akan dibandingkan dengan studi literatur
lainnya.

ABSTRACT
Ethylene is an intermediate chemical material of major importance products in the
chemical industry, as a feedstock for many downstream chemicals and plastics.
The process of ethylene manufacture is one of the complex processes in material’s
production that might contribute certain environmental impacts; therefore its
economic and environmental performance is a significant factor in the success of
the downstream process. As a key step in establishing its environmental
performance, it is proposed to perform a life cycle assessment for ethylene
manufacture. This study uses a life-cycle assessment (LCA) framework to
characterise comparative environmental impacts from the production ethylene
manufacture within the final year project and design project basis. Some key
environmental aspects include feedstock utilization efficiency, energy efficiency,
the flaring of hydrocarbons, water consumption, and emissions produced will be
inclusive within the study. This research was based only on the normal operation,
neglecting the effects of start-up, shut down, abnormal operation, construction,
and decommissioning. The impact assessment and any key findings result from
this study will then be compared with other literature study."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paramita
"Indonesia merupakan negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia dengan produksi minyak kelapa sawit sebesar 60% dari produksi minyak kelapa sawit dunia. Salah satu produk industri kelapa sawit yang paling banyak digunakan oleh masyarakat adalah minyak goreng. Tingginya produksi dan konsumsi minyak goreng menjadikan produk ini sebagai salah satu komoditi yang esensial untuk menunjang kehidupan masyarakat. produksi minyak kelapa sawit menjadi kontroversi karena prosesnya yang menimbulkan kerusakan lingkungan seperti deforestasi, pelepasan gas rumah kaca, dan pencemaran ekosistem perairan. Selain itu, kemasan plastik minyak goreng yang terbuat dari bahan baku tak terbarukan juga menambah dampak terhadap kerusakan lingkungan. Untuk dapat mengatasi masalah ini dan menuju produksi minyak goreng yang berkelanjutan, penelitian ini menganalisis dampak lingkungan yang dihasilkan oleh produksi satu liter minyak goreng dengan menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA). Penelitian ini menganalisis dampak produksi minyak goreng dalam tiga jenis kemasan terhadap sepuluh kategori dampak lingkungan. Secara keseluruhan, dampak lingkungan terbesar dihasilkan oleh proses produksi minyak goreng. Proses yang paling banyak menjadi hotspot dalam kesepuluh kategori dampak adalah proses transportasi, penggunaan listrik, dan penggunaan pupuk. Jenis kemasan botol merupakan jenis kemasan yang paling banyak memiliki nilai dampak tertinggi dari sepuluh kategori yang dinilai.

Indonesia is the largest palm oil producing country in the world with palm oil production of 60% of the world's palm oil production. One of the products of the palm oil industry that is most widely used by the community is cooking oil. The high production and consumption of cooking oil makes this product one of the essential commodities to support people's lives. The production of palm oil is controversial because the process causes environmental damage such as deforestation, the release of greenhouse gases, and pollution of aquatic ecosystems. Alongside the problem mentioned, the plastic packaging that are made of unrenewable resources will also add some environmental problems. To be able to overcome this problem and lead to sustainable cooking oil production, this study analyzes the environmental impact produced by the production of one liter of cooking oil using the Life Cycle Assessment (LCA) method. This study will analyze the environmental impacts of cooking oil production in three types of packaging on ten environmental impact categories. The cooking oil production gives the most environmental impact. The process that have the most hotspots of all categories are transportation, electricity, and fertilizer usage. The bottle type of packaging has the highest rank of all impact categories."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daffa Agradhyasto
"Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman yang mempunyai jejak emisi yang besar. Deforestasi, penggunaan pupuk yang berlebihan, hingga limbah yang kurang baik dimanfaatkan menjadi masalah yang mengganggu. Limbah kelapa sawit berupa POME atau palm oil mill effluent merupakan limbah cair yang hnaya dimanfaatkan menjadi pupuk. Sementara, terdapat potensi yang besar untuk mengubah POME menjadi sebuah produk yang lebih berharga yaitu biogas. Hal ini dapat didukung dengan analisis siklus hidup atau LCA sebagai pengukur emisi yang hadir dalam setiap tahapan perkebunan kelapa sawit. Analisis LCA yang dilakukan meliputi seluruh tahapan proses dimulai dari pembukaan lahan hingga pembuatan biogas dengan berbagai parameter seperti pemanasan global, ekotoksisitas lingkungan, eutrofikasi hingga penggunaan air. Berdasarkan analisis yang dilakukan, emisi tertinggi dihasilkan oleh perkebunan. Salah satu dampak dari perkebunan sawit adalah lepasnya emisi yang setara dengan 20 ton CO2 per tahun. Emisi yang dihasilkan dapat dikurangi dengan beberapa cara yang diantaranya adalah penggunaan kembali limbah kelapa sawit, termasuk biogas. Pembuatan biogas dapat mengurangi dampak emisi gas rumah kaca hingga 85% lebih rendah daripada membiarkan POME di dalam bak terbuka. Penggantian Biogas menjadi bahan bakar untuk menghasilkan listrik dapat menurunkan emisi hingga menjadi 9,9% dibandingkan diesel. Pengurangan penggunaan pupuk kimia dapat mengurangi dampak hingga emisi 6% dari jumlah penggunaan awal.

Oil palm is one of the crops that has a significant emission footprint. Deforestation, excessive fertilizer use, and poor waste management are among the troubling issues. Palm oil mill effluent (POME), which is the liquid waste from palm oil mills, is typically only utilized as fertilizer. However, there is great potential to convert POME into a more valuable product, namely biogas. This can be supported by conducting a life cycle analysis (LCA) as a measure of emissions throughout every stage of the oil palm plantation. The LCA analysis encompasses the entire process from land clearing to biogas production, considering various parameters such as global warming potential, environmental ecotoxicity, eutrophication, and water usage. Based on the analysis, the highest emissions are generated by the plantations themselves. One of the impacts of oil palm plantations is the release of emissions equivalent to 20 tons of CO2 per year. These emissions can be reduced through various means, including the reuse of oil palm waste, including biogas. Biogas production can reduce greenhouse gas emissions by up to 85% compared to letting POME remain in open ponds. Substituting biogas as a fuel source for electricity generation can reduce emissions by up to 9.9% compared to diesel. Reducing the use of chemical fertilizers can also mitigate impacts, resulting in a 6% reduction in emissions compared to the initial usage level."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Afriansyah
"Industri tahu yang tersebar di wilayah DKI Jakarta dengan teknologi yang masih tradisional, penggunaan kayu bakar dan tidak adanya fasilitas pengolahan limbah cair berpotensi untuk memberikan dampak bagi lingkungan. Untuk menganalisis potensi dampak lingkungan yang dihasilkan dapat menggunakan pendekatan Life Cycle Assessment terhadap daur hidup produksi tahu untuk dua industri tahu di kecamatan Mampang Prapatan dan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Analisis dampak dilakukan dengan metode change-oriented yaitu menggunakan tiga skenario untuk membandingkan penggunaan bahan bakar kayu, LPG dan adanya fasilitas pengolahan limbah cair untuk unit fungsional 1 kg tahu. Batasan sistem yang digunakan yaitu gate to gate dan pengolahan data menggunakan software OpenLCA serta metode CML-IA Baseline untuk metode penilaian dampak. Skenario penggunaan sampah kayu sebagai bahan bakar dan tanpa adanya pengolahan limbah cair pada daur hidup produksi tahu menghasilkan dampak tertinggi yaitu dampak GWP sebesar 3.73902 kg CO2 eq, acidification sebesar 0.02424 kg SO2 eq, eutrophication sebesar 0.02215 kg PO4 eq, human toxicity sebesar 2.55568 kg 1.4-DB eq dan photochemical oxidation sebesar 0.00090 kg C2H4 eq. Dengan analisis kontribusi diketahui proses perebusan merupakan hotspot dengan rata-rata kontribusi dampak sebesar 88.18% dengan sampah kayu sebagai kontributor utama. Pada industri tahu yang menggunakan LPG sebagai bahan bakar, hotspot terletak pada proses penggilingan kedelai dengan energi listrik sebagai kontributor utama. Rekomendasi perbaikan dengan penerapan cleaner production dan pembangunan fasilitas pengolahan limbah cair pada industri tahu diharapkan dapat menurunkan potensi dampak lingkungan yang dihasilkan.

The tofu industry, which is spread throughout the DKI Jakarta area, using traditional technologies, relies on firewood, and lacks wastewater treatment facilities, all of which have the potential to harm the environment. A life cycle assessment (LCA) approach can be applied for two tofu industries in the Mampang Prapatan and Jagakarsa sub-districts, South Jakarta, to analyse the potential environmental impacts. The impact analysis used a change-oriented LCA method with three scenarios to compare the use of wood fuel, LPG, and wastewater treatment facilities for the 1 kg tofu functional unit. Impact analysis was performed using OpenLCA software and the CML-IA Baseline method with a gate-to-gate system boundary. The scenario of using wood waste as fuel and without wastewater treatment in the life cycle of tofu production resulted the highest impact GWP of 3.73902 kg CO2 eq, acidification of 0.02424 kg SO2 eq, eutrophication of 0.02215 kg PO4 eq, human toxicity of 2.55568 kg 1.4-DB eq and photochemical oxidation of 0.00090 kg C2H4 eq. With contribution analysis, the use of wood waste as fuel in the boiling process is a main contributor to all impact categories with an average impact contribution of 88.18%. In the tofu industry that employed LPG as fuel, the hotspot lay in the soybean milling process, with electricity as the main contributor. Recommendations for improvement with the implementation of cleaner production and the construction of wastewater treatment facilities in the tofu industry are expected to reduce the potential environmental impacts produced."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kinan Ammar
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan Life Cycle Assessment (LCA) dan penilaian energi pada produksi semen dengan memanfaatkan sampah kota sebagai Refused Derived Fuel (RDF) untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar. Pemanfaatan Municipal Solid Waste (MSW) sebagai Refused Derived Fuel (RDF) telah diidentifikasi sebagai salah satu metode untuk mengurangi ketergantungan industri semen terhadap bahan bakar fosil dan memitigasi dampak lingkungan dari pembakaran sampah. Metode LCA dan analisis energi digunakan untuk mengevaluasi dampak lingkungan dan efisiensi energi dari produksi semen yang menggunakan RDF dibandingkan dengan metode konvensional. Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan RDF dalam produksi semen menunjukkan potensi yang menjanjikan dalam meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi dampak lingkungan dibandingkan dengan metode konvensional. Analisis tersebut mengungkapkan adanya pengurangan signifikan dalam emisi gas rumah kaca dan konsumsi bahan bakar fosil.

This study aims to conduct a Life Cycle Assessment (LCA) and energy assessment on cement production by utilizing municipal solid waste as Refused Derived Fuel (RDF) to enhance fuel efficiency. The utilization of Municipal Solid Waste (MSW) as Refused Derived Fuel (RDF) has been identified as one of the methods to reduce the cement industry's dependence on fossil fuels and mitigate the environmental impacts of waste incineration. LCA and energy analysis methods are employed to evaluate the environmental impacts and energy efficiency of cement production using RDF compared to conventional methods The findings indicate that utilizing RDF in cement production demonstrates promising potential for improving fuel efficiency and reducing environmental impacts compared to conventional methods. The analysis reveals significant reductions in greenhouse gas emissions and fossil fuel consumption."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>