Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137967 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Santoso
"Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) memiliki peran penting dalam keberhasilan transisi energi dan mengurangi ketergantungan dari bahan bakar fosil. Indonesia sudah mulai mengembangkan Kendaraan Bermotor Listrik. Salah satu tantangannya adalah pembangunan infrastruktur pengisian daya, termasuk model bisnis dan skema tarif untuk mencapai kelayakan bisnis. Studi ini menganalisis model bisnis dan mekanisme tarif untuk stasiun pengisian daya mobil listrik umum (SPKLU) di Indonesia dimana studi kasus dilakukan di wilayah Jabodetabek. Metode Monte-Carlo digunakan untuk memperkirakan permintaan pengisian daya berdasarkan data perjalanan saat ini dan perkiraan populasi EV pada tahun 2025. Analisis cash flow digunakan untuk menghitung tarif kelayakan model bisnis pengisian daya umum COCO, POPO IUPTL dan POPO NON-IUPTL dengan skema tarif Tetap dan ToU. Biaya pengisian daya mobil listrik di rumah juga dihitung untuk menyelidiki daya saing tarif pengisian daya SPKLU untuk setiap model bisnis. Didapatkan tarif kelayakan minimal seluruh model bisnis sebesar Rp.8.202/kWh untuk skema tarif tetap, dan Rp.7.934/kWh untuk ToU. Supaya kompetitif dibandingkan model bisnis COCO dan POPO NON-IUPTL, tarif kelayakan wholesale maksimum untuk model bisnis POPO IUPTL sebesar Rp.1.119/kWh. Tarif kelayakan semua model bisnis jauh lebih mahal dibandingkan dengan rata-rata biaya pengisian daya di rumah sebesar Rp.3.174/kWh untuk skema tarif Tetap dan Rp.3.107/kWh untuk ToU. Diperlukan skenario kebijakan untuk meminimalkan atau menghilangkan biaya sewa lahan pebangunan SPKLU. Sehingga tarif pengisian daya SPKLU kompetitif dibandingkan biaya pengisian daya di rumah. Selanjutnya, rata-rata biaya harian pengisian daya mobil listrik sebesar Rp18.037/hari untuk skema tarif Tetap dan Rp17.342/hari untuk ToU, lebih rendah dari biaya bahan bakar kendaraan konvensional dengan jarak tempuh yang sama sebesar Rp29.730/hari.

Electric Vehicle (EV) has important role in the successful of energy transition and reducing dependency from fossil fuels. Indonesia has started to develop EV. One of the challenges is charging infrastructure development, includes business model and pricing scheme to achieve business feasibility. This study analyses business model and pricing mechanism for electric car public charging station in Indonesia where a case study is conducted in Jabodetabek area. Monte-Carlo method is used to estimate charging demand based on current travel data and estimated electric car population in 2025. The cash flow analisis is used to calculate the feasible tariff of the COCO, POPO IUPTL and POPO NON-IUPTL public charging station business models with Fixed and ToU tariff schemes. The cost of electric cars charging at home is also calculated to investigate the tariff competitiveness of public charging for each business model. The result shows minimum feasible tariff for all business models is Rp.8.202/kWh for the fixed tariff scheme, and Rp.7.934/kWh for ToU. To compete with COCO and POPO NON-IUPTL model, maximum wholesale feasible tariff for the POPO IUPTL business model is Rp.1.119/kWh. Tariff for all business models are much higher compared to the average home charging cost which is Rp.3.174/kWh for the Fixed tariff scheme and Rp.3.107/kWh for ToU. Policy scenario is needed to minimize or eliminate the cost of land lease for the development of SPKLU. So that the SPKLU charging tariff is competitive compared to the cost of home charging. Furthermore, average daily cost of electric car charging is Rp. 18.037/day for the fixed tariff scheme and Rp. 17.342/day for ToU, which is lower than fuel cost of conventional car with the same mileage Rp.29.730/day."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Ramang
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek ekonomi dan model bisnis dari implementasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan sumber energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di kota Jakarta. Jakarta adalah ibu kota Indonesia, dengan 97 waduk dengan luas total 509,37 hektar. Lokasi penelitian berada di Waduk Pluit yang merupakan waduk terbesar di Jakarta dengan luas total 77,32 hektar. Simulasi menunjukkan bahwa SPKLU menggunakan PLTS terapung dengan menghubungkan ke jaringan PLN adalah yang paling optimal, dengan nilai LCoE $0,0696 per kWh atau sekitar Rp 983 per kWh dan nilai Net Present Cost (NPC) 1,66 Juta Dollar atau sekitar 23.45 Miliar Rupiah. Model Bisnis yang dapat dikembangkan mengedepankan peran badan swasta yang bekerja sama dengan PLN sesuai dengan Permen ESDM No. 13/2020. Pemerintah juga dapat mempertimbangkan untuk membangun stasiun pengisian dengan memanfaatkan waduk besar di Jakarta, dimana perencanaan ini melibatkan perencana tata kota bekerjasama dengan instansi terkait seperti Dinas Sumber Daya Air Jakarta dan PT. PLN (Persero).

This research aims to analyze the economic aspects and business model of the implementation of the Public Electric Vehicle Charging Station with main energy sources from floating solar Photovoltaic in Jakarta city. Jakarta is the capital city of Indonesia, with 97 reservoirs with a total area of 509,37 hectares. The research location is in Pluit Reservoir, the largest reservoir in Jakarta with a total area of 77,32 hectares. The simulation shows that a charging station using floating PV by connecting to the PLN grid is the most optimal, with an LCOE value of $0.0696 per kWh or around Rp 983 per kWh and a Net Present Cost (NPC) of 1.66 Million Dollars or about 23.45 Billion Rupiah. The business model that can be developed emphasizes the role of private entities in collaboration with PLN following Permen ESDM No.13/2020. The government can also consider building a filling station by utilizing a large reservoir in Jakarta, where this planning involves urban planning planners in collaboration with relevant agencies such as the Jakarta Water Resources Service and PT. PLN (Persero)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Adam Alrosyid
"Mobil listrik berkembang pesat di Indonesia dan pengisian daya mobil listrik selama waktu beban puncak dapat menambah beban pada jaringan. Salah satu solusinya adalah dengan menggeser waktu pengisian ke waktu di luar beban puncak. Menaruh stasiun pengisian di gedung perkantoran dan memenuhi kebutuhan pengisian daya selama jam kerja kantor dengan harga yang lebih rendah dari grid dapat menarik pemilik kendaraan listrik untuk melakukan pengisian batrai kendaraan listrik di luar waktu beban puncak. Studi ini bertujuan menganalisa keuntungan bagi lingkungan dengan melakukan pengisian mobil listrik menggunakan solar photovoltaic (PV). Menggunakan grid sebagai perbandingan dengan pengisian dengan PV didapatkan bahwa biaya pengisian dengan PV 40% lebih rendah dari jaringan listrik dan jika dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak biayanya 70% lebih rendah. Dan dengan pendekatan bottom-up menggunakan metode fuel-based total emisi CO2 per orang (TEPp) yang dihasilkan 90% lebih rendah jika dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak jika dibandingkan dengan kendaraan listrik yang diisi menggunakan PV.

Electric car is growing rapidly in Indonesia and charging electric vehicle (EV) during grid peak hours can give additional burden to the grid. One of the solutions is by shifting charging time to off-peak hours. Putting charging station in office building and fulfill charging demand during office hour at lower price than standard grid can attract owner to charge their EV at off-peaks hours. This study is to analysis the environmental benefit of charging EV using solar photovoltaic (PV). Using the standard grid charging as comparison to solar PV charging station is found that solar PV charging is 40% cheaper and more than 70% cheaper if compared to gasoline vehicle. Also, with bottom-up approach using fuel-based method the result of total CO2 emission per person (TEPp) can be more than 90% lower compared to gasoline vehicle while EV is charged by solar PV."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Rhamdhanika
"Pertumbuhan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) diharapkan dapat mendorong penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian model menggunakan skenario yang telah disusun sehingga didapat rekomendasi kebijakan yang efektif untuk mendukung pertumbuhan SPKLU sehingga mempengaruhi adopsi KBLBB. Terdapat dua driving forces yang mendorong tercapainya objektif, yaitu daya tarik KBLBB (EV attractiveness) dan pertumbuhan SPKLU (SPKLU Growth). Daya tarik KBLBB dipengaruhi lima faktor pendorong utama yaitu harga beli, jarak tempuh, kesiapan infrastruktur, perbedaan harga dengan kendaraan bermotor mesin konvensional, dan waktu pengisian baterai. Sedangkan pertumbuhan SPKLU dipengaruhi tiga faktor utama yaitu suplai listrik dari pembangkit, biaya pembangunan dan investasi, serta charge volume. Terdapat tiga skenario untuk pengujian kebijakan pada model yaitu skenario Advertisement Income, Private Investment, dan EV tax incentives from Government. Keberhasilan program percepatan KBLBB yang didorong oleh faktor infrastruktur dilihat dari rasio jumlah SPKLU terhadap jumlah KBLBB. Di antara ketiga skenario tersebut, skenario Private Investment dan EV tax incentives from Government merupakan skenario yang efektif untuk mencapai objektif.

The growth in the number of Public Electric Vehicle Charging Stations (SPKLU) expected to encourage the use of Battery-Based Electric Motorized Vehicles (KBLBB). This study aims to test the model using a scenario prepared to obtain practical policy recommendations to support the growth of SPKLU so that it affects the adoption of KBLBB. Two driving forces encourage the achievement of objectives, namely the attractiveness of KBLBB (EV Attractiveness) and charging infrastructure growth (SPKLU Growth). The attractiveness of KBLBB is influenced by five main driving factors, namely the purchase price, mileage, infrastructure readiness, price differences with conventional motorized vehicles, and battery charging time. Meanwhile, SPKLU growth is influenced by three main factors: electricity supply from generators, construction and investment costs, and charge volume. Therefore, there are three scenarios for testing the policy on the model, namely Advertisement Income, Private Investment, and EV tax incentives from Government scenarios. The success of the KBLBB acceleration program which is driven by infrastructure factors, is seen from the ratio of the number of SPKLU to the number of KBLBB. Among the three scenarios, the Private Investment scenario and EV tax incentives from the government scenario are the most effective scenarios to achieve the objectives."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faris Arrafi
"

Seiring berkembangnya kendaraan listrik di Indonesia salah satu usaha Universitas Indonesia dalam ikut serta terhadap penelitian yaitu mengembangkan mobil listrik hasil konversi. Namun setelah terwujudnya mobil listrik hasil konversi yang diberi nama Makara Electric Vehicle 02 masih diperlukannya peninjauan beberapa aspek salah satunya karakteristik braking. Penulis memfokuskan penelitian terhadap perubahan center of gravity dan juga total massa terhadap karakteristik pengereman yaitu gaya pengereman dan juga jarak pengereman dengan melakukan uji timbang yang setelahnya dapat diolah terhadap karakteristik tersebut. Penulis juga memaparkan hasil gaya pengereman yang diperoleh dan membandingkan dengan mobil sesama kategori M1 yaitu Toyota Agya. Data dari pengujian tersebut menghasilkan center of gravity MEV 02 mulai dari 0,56-0,64 meter seiring bertambahnya penumpang, untuk gaya pengereman yang diperoleh mulai dari 4900-6200N seiring bertambahnya penumpang, dan untuk jarak pengereman mulai dari 2-18m untuk kecepatan 20km/jam hingga 60km/jam.


Along with the development of electric vehicle in Indonesia, one of the effort from Universitas Indonesia is developing on electric car that converted from usual car. But, after it was converted from conventional car which named Makara Electric Vehicle 02 still need crosschecking on several aspects, especially on braking. The author will focus on the effect of center of gravity and total mass  to the braking characteristics which is braking forces and stopping distance by doing weigh testing and after that data processing to the characteristics that needed. The author also explain data result and compared it to the same M1 vehicle type that is Toyota Agya. The result of the test showing that center of gravity MEV 02 start from 0,57-0,62 meter along increase in passengers, for braking force start from 4900-6200N along increase in passengers, and for stopping distance start from 2-18m for velocity on 20 km/h, 40 km/h, and 60km/h.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afitro Adam Nugraha
"MEV 02 UI merupakan salah satu jenis city car sebagai program untuk mengubah kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik di Universitas Indonesia. Sistem komponen power assisted braking pada MEV 02 UI masih menggunakan jenis vacuum brake booster. Power assisted braking merupakan salah satu komponen pada sistem rem yang berfungsi membantu mendorong gaya injak pada pedal pengemudi dalam proses pengereman kendaraan. Vacuum brake booster membutuhkan kevakuman yang dihasilkan oleh intake manifold pada engine. Pada kendaraan listrik tidak terdapat kevakuman pada intake manifold karena engine diganti dengan motor listrik. Penggunaan vacuum brake booster pada kendaraan listrik membutuhkan komponen tambahan berupa pompa vakum. Penggunaan pompa vakum pada baterai kendaraan membutuhkan konsumsi listrik sebesar 3.9 Wh. Penelitian ini bertujuan untuk merancang mekanisme electric power assisted braking baru sebagai pengganti mekanisme vacuum brake booster. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah merancang komponen electric power assisted braking dan membuat prototipe. Prototipe diuji menggunakan simulasi uji rig. Electric power assisted braking menerapkan gaya magnet yang dihasilkan oleh solenoida dan menarik batang tuas yang terhubung ke master rem. Pedal rem yang diinjak pengemudi mengaktifkan aliran listrik pada solenoida dan mengaktifkan gaya tarik magnet sehingga gaya pengemudi dalam menekan pedal rem akan dibantu oleh mekanisme electric power assisted braking. Electric power assisted braking mampu mengurangi konsumsi listrik baterai hingga 28.2%.

MEV 02 UI is a type of city car as a program to convert conventional vehicles into electric vehicles at the University of Indonesia. The power assisted braking component system on MEV 02 UI still uses the type of vacuum brake booster. The brake booster is one of the components in the brake system which functions to assist reduce the force on the driver's pedal in the vehicle braking process. The vacuum brake booster requires a vacuum generated by the engine intake manifold. In an electric car, there is no vacuum in the intake manifold because the engine is changed by an electric motor. The use of a vacuum brake booster in electric cars requires an additional component of a vacuum pump. The use of a vacuum pump on a vehicle battery requires an electricity consumption of 3.9 Wh. This study aims to design a new electric power assisted braking mechanism as a replacement for the vacuum brake booster mechanism. The method used in this research is to design an electric power assisted braking component and make a prototype. The prototype was tested using a rig test simulation. The electric brake amplifier applies the magnetic force generated by the solenoid and pulls the lever bar connected to the brake master. The brake pedal that is stepped on by the driver activates the flow of electricity on the solenoid and activates a magnetic pull force so that the driver's force in pressing the brake pedal will be assisted by an electric power assisted braking mechanism. Electric power assisted braking can reduce electricity consumption by 28.2 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Habibie Yurzal
"Adopsi kendaraan listrik menghadapi banyak kendala, penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli kendaraan listrik. Penelitian ini menggunakan fungsional dan non-fungsional value yang di adopsi dari Theory of Consumption Value dan telah digunakan dalam penelitan sebelumnya untuk menganalisis pertimbangan konsumen. Theory of Consumption Value (TCV) digunakan sebagai model untuk menggambarkan keputusan pembelian konsumen, TCV memiliki nilai kondisional sehingga dalam penelitian ini variabel yang digunakan dikembangkan menjadi tujuh variabel, tiga variabel fungsional moneter, kinerja, kenyamanan dan empat variabel non-fungsional, emosional, identitas sosial, tanggung jawab sosial dan epistemik. Berdasarkan hasil pengujian ini variabel monetary, performance, social identity berpengaruh pada Adoption Intention. Sedangkan variabel emotional, social responsibility mempengaruhi evaluasi konsumen terhadap suatu produk dan berdampak signifikan pada sikap atau Attitude. Attitude sebagai variabel intervening juga berpengaruh terhadap adoption intention.

Electric vehicle adoption facing many barriers, this research aims to find factors that affect consumer decision in buying electric vehicle. This research use theory of consumption value to analyze consumer considerations. Theory of consumption value (TCV) is used as a model to describe consumer purchase decision, this research use seven variables, three functional variables which are Monetary, Performance, Convenience and four non-functional variables, Emotional, Social Identity, Social Responsibility and Epistemic.The result from SmartPLS shows that monetary, performance and social identity significantly affect adoption intention of Gesits. While emotional and social responsibility possitively affect consumers attitude. The attitude also significantly affect the adoption intention of Gesits motorcycle."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Santoso
"Busbar merupakan komponen penting dalam menghasilkan daya untuk motor listrik menggerakkan kendaraan listrik. Adanya kebutuhan busbar dengan karakteristik ringan, konduktivitas listrik baik, konduktivitas termal yang baik dan biaya perawatan murah. Oleh karena itu dilakukannya manufaktur busbar bimetal Al-Cu dengan metode friction stir welding (FSW). Material yang digunakan pada penelitian ini adalah aluminum paduan seri 6061 dan tembaga murni dengan tebal 6 mm. Tool FSW menggunakan material high speed steel dengan pin berbentuk silinder lurus. Proses FSW dilakukan dengan variasi kecepatan putaran tool 1000 rpm dan 1200 rpm dan sudut kemiringan tool 1 derajat dan 3 derajat. Pada daerah stir zone struktur mirip komposit Al-Cu terbentuk dengan partikel tembaga berada di dalam matrik aluminum. Dari uji kekerasan vickers didapatkan nilai kekerasan tertinggi sebesar 220,5 HV pada daerah TMAZ Cu. Efisiensi sambungan pada penelitian ini diperoleh sebesar 69 % terhadap kekuatan tarik base metal aluminum. Nilai konduktivitas listrik meningkat seiring meningkatnya kecepatan putaran tool dari 1000 rpm ke 1200 rpm dan sudut kemiringan tool dari 1 derajat ke 3 derajat. Tegangan sisa yang dihasilkan memiliki tren menurun seiring meningkatnya kecepatan putaran tool dari 1000 rpm ke 1200 rpm dan sudut kemiringan tool dari 1 derajat ke 3 derajat.

Busbars are an important component in generating power for electric motors to drive electric vehicles. There is a need for Busbars with characteristics of light weight, good electrical conductivity, good thermal conductivity, and low maintenance costs. Therefore, the bimetallic Al-Cu Busbar was manufactured using the friction stir welding (FSW) method. The material used in this research is aluminum alloy 6061 series and pure copper with a thickness of 6 mm. The FSW tool uses high-speed steel material with straight cylindrical pins. The FSW process is carried out by varying the tool rotation speed between 1000 rpm and 1200 rpm and the tool tilt angle of 1 degree and 3 degrees. In the stir zone, an Al-Cu composite-like structure is formed with copper particles in the aluminum matrix. From the Vickers hardness test, the highest hardness value was 220.5 HV in the TMAZ Cu area. The efficiency of the connection in this study was obtained at 69% of the tensile strength of the aluminum base metal. The value of electrical conductivity increases with increasing tool rotation speed from 1000 rpm to 1200 rpm and tool tilt angle from 1 degree to 3 degree. The resulting residual stress have trend decrease as the tool rotation speed increase from 1000 rpm to 1200 rpm and tool tilt angle from 1 degree to 3 degree. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Adinegoro
"ABSTRAK
Sudah tidak dapat disangkal bahwa kondisi iklim dunia sedang mengalami penurunan kualitas yang cukup signifikan dimana kondisi udara di sekitar tempat tinggal kita termasuk Jakarta, sudah tidak layak dimana terdapat banyak Parcticulate Matter 2.5 yang berbahaya, dalam udara yang kita hirup sehari-hari. Tidak hanya kondisi udara, tingginya kebutuhan olahan minyak bumi seperti bensin dan solar menyebabkan Indonesia harus melakukan impor dimana pada 2018 terdapat sebanyak 393.000 barel per hari. Tentu anggaran yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan bbm tersebut tidaklah sedikit, dan tidak akan berkurang untuk beberapa tahun ke depan mengingat stok minyak bumi Indonesia pun mengalami penurunan. Berdasarkan permasalahan tersebut, Universitas Indonesia berkomitmen untuk membangun suatu moda trasportasi yang ramah lingkungan. Lahirlah bus listrik milik Universitas Indonesia yang memiliki prime mover berupa motor induksi 3 fasa. Penulis melakukan penelitian untuk membuat rancangan motor listrik yang digunakan pada bus tersebut, sehingga motor tersebut dapat menghasilkan performa sesuai dengan spesifikasi perancangan yaitu 100 kw dimana nantinya sebanyak tiga buah motor akan digabungkan untuk menghasilkan daya sebesar 300 kw dengan torsi 1200 Nm. Penelitian ini berfokus pada konstruksi motor, serta pemilihan material dimana material yang digunakan adalah material yang ada di Indonesia sehingga seluruh komponen motor tersebut merupakan asli buatan Indonesia, dengan kualitas serta spesifikasi yang terbaik. Rancangan ini telah berhasil dibuat dengan berat 371,91 kg dan diameter sebesar 630 mm serta panjang sebesar 350 mm. Hasil penilitian ini diharapkan mampu mengelektrifikasi bus kuning yang ada di Universitas Indonesia.

ABSTRACT
It is undeniable that the world's climate conditions are experiencing a significant quality decrease where the air around our homes, including Jakarta, are not feasible anymore where there are a lot of dangerous Parcticulate Matter 2.5 in the air that we breathe everyday. Not only the air condition, the high demand for processed petroleum such as gasoline and diesel causes Indonesia to import where in 2018 there are 393,000 imported barrels per day. Of course, the budget spent to meet the fuel needs is not small, and will not decrease for the next few years, given that Indonesia's petroleum stock has also decreased. Based on these problems, Universitas Indonesia is committed to build an environmentally friendly transportation, called Electric Bus. This Electric Bus has prime mover in the form of a 3 phase induction motor. Author on this thesis doing the research to build an electric motor design used on The Bus, so that the motor can produce performance in accordance to the design specifications that is 100 kW, where three motors will be combined to produce 300 kW of power with 1200 Nm of torque. This research focuses on motor construction, as well as the selection of materials where the material used is from Indonesia so that all components of the motor are originally made in Indonesia, with the best quality and specifications. This design has been successfully made with a weight of 371,91 kg, diameter of 630 mm, and width of 350 mm. The results of this research are expected to be able to electrify The Yellow Buses at Universitas Indonesia.

 

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andry M Sitania
"ABSTRAK
Persedian minyak bumi di dunia ini akan habis, karena minyak bumi merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. Sedangkau kendaraan sebagai sarana transportasi sekarang ini, hampir selumhuya bergantung pada bahan bakar minyak bumi.
Hasil pembakarun minyak bumi sebagai sumber energi ini akan mengeluarkan emisi yang terkadang mengandung racun seperti gas CO (Carbon Molzoxide Gas) yang cukup membahayakan kelangsungan hidup manusia.
Demikian pula halnya di Indonesia yang merupakan negara berkembang Manusia sibuk dengan kegiatannya masing-masing dari hari ke hari. Pembuangan hasil pembalcaran bahan bakar minyak bumi tidak dapat dihindari Iagi, karena transportasi merupakan bagian penting dalam kegiatan pembangunan. Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut di atas, secara bertahap pamerintah mencoba mengeluarkan kebijakan-kebijakan.
Salah satu kebijakan yang akan dikeluarkan dalam waktu dekat ini adalah mencoba menghilangkan jenis kendaraan bajaj dan bemo yang kehadirannya diarasakan cukup mengganggu, karena jenis kendaraan ini tidak memperhatikan kondisi mesin dengan baik sehingga banyak mengeluarkan emisi pembakaran yang tidak sempuma. Juga polusi suara yaitu berupa kebisingan, khususnya kendaraan bajaj.
Untuk mewujudkan kebijakan pemerintah tersebut, penulis mencoba membantu melakukan perancangan sebuah kendaraan dalam bentuk Tugas Akhir Sarjana, yang merupakan proyek kerja sama antara Unit PZM Jurusan Main FTUI dan Yayasan Bappenas yang rnuih sedang berjalan hingga adapun kendaraan itu diberi mama Kendaraan Angkutan Listrik (KAL) yang merupakan kendaraan beroda empat, sumber energi dan baterai, mempunyai kapasitas 6 penumpang dan ramah terhadap lingkungan.
Segala hasil perhitungan yang terdapat pada Tugas Akhir Sarjana ini belumlan hasil akhir dari perancangan KAL, tetapi merupakan batu pijakan dalam perancangan KAL selanjutnya karena hasil-hasil perhitungan itu adalah dasar utama dalam perancangan teknjk kendaraan.

"
1996
S36525
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>