Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194485 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurunissa Pratiwi Sekar Ayu
"Penyakit berbasis lingkungan adalah fenomena penyakit yang dikarenakan keterkaitan manusia dengan faktor lingkungan. 3 penyakit berbasis lingkungan yang diamati pada penelitian ini yaitu ISPA, diare dan penyakit kulit infeksi jamur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan masalah kesehatan yang dialami oleh narapidana, kondisi lingkungan serta penerapan perilaku bersih dan sehat serta keterkaitan antar variable di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Jakarta. Penelitian ini menggunakan studi potong lintang dengan jumlah responden 101 orang. Pengambilan data menggunakan teknik wawancara kuesioner. Hasil uji statistic diperoleh hasil,terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian ISPA dengan lama menjalani masa tahanan (OR = 2.51 95% CI: 1.10 – 5.72) dan terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian penyakit kulit infeksi jamur dengan kepadatan hunian (OR = 4.33 95% CI: 1.73 – 10.87). Peningkatan akan kesadaran PHBS dan kualitas lingkungan perlu dilakukan.

Environmental based disease is a disease that occurs by the interaction of human body with environment factors. The 3 enviromental based diseases observed in this study are ARI, diarrhea and dermatophytosis on woman prisoners in Women Prison Jakarta. The purpose of thisstudy is to describing the health issue, application of clean and healthy living behavior and the environmental factors such as water quantity and quality, residential density and ventilation. This research is cross sectional study with 101 respondents. The data were collected by questionnary interview. The results of the statical analysis with significance alpha level=0.05 was obtained results, there is a significant association between ARI and detainee period (OR = 2.51 95% CI: 1.10 – 5.72) and there is a significant association between dermatophytosis and residential density (OR = 4.33 95% CI: 1.73 – 10.87). Improvement of application of clean and healthy living behavior and environment quality needs to be done."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhieca Eka Pratiwi
"Artikel ini membahas mengenai kerugian bagi nelayan skala kecil di Muara Angke sebagai akibat dari reklamasi pulau G. Selain itu juga lebih jauh melihat bagaimana menganalisa korban lingkungan dalam pandangan keadilan lingkungan. Melalui metodologi kualitatif, peneliti berusaha memberikan gambaran mengenai kerugian yang dirasakan nelayan skala kecil di Muara Angke. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reklamasi pulau G telah menimbulkan terganggunya ekosistem perairan akibat dari proses konstruksi reklamasi yang kemudian berdampak pada nelayan skala kecil di Muara Angke menjadi korban lingkungan. Segala bentuk kerugian yang dirasakan nelayan skala kecil di Muara Angke merupakan wujud dari ketidak adilan dalam konteks keadilan lingkungan.

This thesis discusses about the harms for small scale fishermen in Muara Angke as a result of G islet reclamation. Furthermore, this thesis is also aimed to analyze environmental victim from environmental justice perspective. Through a qualitative methodology, the researcher tries to describe about harms for small scale fishermen in Muara Angke. The result of this thesis that G islet reclamation has caused disruption of aquatic ecosystems resulting from the reclamation construction process which then affects to small scale fishermen in Muara Angke become the environmental victim. Any harms for small scale fishermen in Muara Angke as environmental injustice in the context of environmental justice."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S68808
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lasino
"Penggunaan material ramah lingkungan yang selanjutnya disebut bahan bangunan hijau merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Hijau. Secara eksplisit persyaratan tersebut dituangkan dalam Bab II Subbab C bagian 3 yaitu rantai pasok hijau khususnya ketentuan mengenai penggunaan material konstruksi. Mengingat penggunaan bahan bangunan dalam industri konstruksi terus meningkat, sehingga berkorelasi terhadap eksploitasi bahan baku, kegiatan industri dan transportasi yang berpotensi meningkatnya penggunaan energi, emisi yang berdampak terhadap pemanasan global. Sedangkan pemanfaatan sumber daya alam tanpa kendali dapat merusak ekosistem yang ada dan menurunnya daya dukung lingkungan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan bahan bangunan yang ramah lingkungan dengan melakukan penilaian dan memberikan label pada bahan yang telah memenuhi syarat serta kaidah ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bahan bangunan ramah lingkungan dan penerapan “green label” dalam penyediaan bahan bangunan sebagai implementasi dari Peraturan Menteri PUPR sebagai upaya pemenuhan syarat bangunan hijau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan wawancara mendalam, observasi, focus group discussion (diskusi teknik), survei lapangan dan pengujian laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian produk hijau dan pemberian Label Green telah dilakukan oleh beberapa lembaga atau kementerian seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Green Building Council Indonesia (GBCI), dan beberapa SNI tentang kriteria ekolabel. Dari hasil kunjungan ke beberapa produsen bahan bangunan juga diperoleh data bahwa secara umum para produsen setuju dengan aspek penilaian terhadap industri hijau dan diharapkan dapat diterapkan dalam pengembangan penyediaan bahan bangunan ramah lingkungan guna mendukung pembangunan berkelanjutan, khususnya Peraturan Menteri PUPR tentang Bangunan Hijau."
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2022
690 MBA 57:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The impact of the environment on human health is of growing concern to the public, politicians and public health practitioners. This book describes the methods available for public health practitioners to enable investigations to be carried out and how findings should be interpreted to ensure that the most appropriate policies are adopted."
New York: McGraw-Hill, 2006
614.599 07 ENV
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
London: Academic Press, 1980
616.071 CHA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel
"Resistance or drag is one of the most important factors in ship design, in particular in connection with the development of more efficient and environmentally friendly vessels. The shape of the hull under water will affect the fluid flow characteristics around the ship, hence causing the resistance to increase or decrease. If the resistance increases, the size of main engine and subsequently, the fuel consumption increases accordingly and this is not often anticipated by ship designers and operators. The use of a catamaran for passenger carriers is well known and its application for fishing vessels has received serious attention in the last few years, due to its advantages to produce wider deck area and smaller size of engine at the same displacement as the monohulls. The conversion of monohull fishing vessels in Cilacap the waters into a catamaran hull is an interesting topic in association with the development of better fishing vessels in this region. The resistance investigation of the conversion vessel was carried out by Computational Fluid Dynamics (CFD) approach and this is combined with classical slender body theory. In terms of mathematical calculation, the results between CFD and the combination of empirical formulas and slender body theory shows such a good agreement and the difference between the two is less than 5%. In terms of naval architecture, the results showed that the modification of a monohull vessel into a catamaran can increase the payload capacity up to two times. Conversely, this causes the resistance to increase about almost four times and this is certainly unpopular for the fishermen."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2015
UI-IJTECH 6:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Clarissa Tiffany Leslie
"Hipertensi merupakan kondisi saat tekanan darah yang mendorong dinding pembuluh darah menjadi lebih besar dari seharusnya. Penderita hipertensi biasanya memiliki durasi tidur yang lebih rendah daripada orang biasa. Durasi tidur kurang pada penderita hipertensi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti asupan zat gizi, gaya hidup, dan lain-lain. Skripsi ini bertujuan untuk melihat hubungan antara asupan zat gizi dan faktor lain dengan durasi tidur penderita hipertensi di Puskesmas Tegal Gundil pada tahun 2017. Desain penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Durasi tidur ditentukan berdasarkan pengakuan responden, asupan zat gizi melalui Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire SFFQ , aktivitas fisik dengan kuesioner GPAQ, stress dengan kuesioner PSS, serta pengukuran antropometri untuk IMT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata durasi tidur penderita hipertensi 6,39 jam lebih rendah dari populasi umum pada penelitian sebelum 6,8 jam. Selain itu, sebanyak 54 responden memiliki durasi tidur kurang dari rekomendasi. Uji Korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan positif bermakna antara asupan protein dan stress dengan durasi tidur. Sedangkan uji Chi-Square menunjukkan variabel teman sekamar memiliki perbedaan bermakna dengan durasi tidur. Untuk bisa memperbaiki durasi tidur, disarankankan untuk mengonsumsi protein dengan triptofan tinggi dan kadar garam rendah, serta menurunkan gangguan dari teman sekamar.

Hypertension is a condition when the pressure in the blood vessels is higher than it should be. Hypertensive patients usually have shorter sleep duration than normal people. Short sleep duration in hypertensive patients could be caused by dietary intake, lifestyle, or other factors. This undergraduate thesis aims to find the relationship between dietary intake and other factors with hypertensive patients rsquo sleep duration in Puskesmas Tegal Gundil in 2017. This study used cross sectional method, with 100 people as sample size. Sleep duration is determined by using self reported method, dietary intake using Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire SFFQ , physical activity using GPAQ, stress using PSS, and anthropometric measurements for BMI.
The results of this study showed that the average of hypertensive patients rsquo sleep duration is shorter than normal population. In addition, 54 subjects had sleep duration that is shorter than recommendation. Pearson Correlation Test stated that there were positive correlation between protein intake and stress with sleep duration. Meanwhile, Chi Square test showed that roommate had significant differences with sleep duration. In order to repair sleep duration, it is recommended to consume protein with high tryptophan but low sodium and to minimalize disruption from roommate.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Academic Press, 1978
616.019 4 KUR v
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Afra Azizah
"PHBS tatanan rumah tangga berarti seluruh anggota di rumah tangga tersebut mampu memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan. PHBS tatanan rumah tangga memiliki 10 Indikator. Menurut website open data, Kota Depok menduduki peringkat ketiga dengan 76.88%. Kelurahan Sawangan di peringkat terendah dengan 43,18%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran faktor predisposisi dan penguat dalam pelaksanaan PHBS tatanan rumah tangga di Kelurahan Sawangan menggunakan teori Green & Kreuter. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif, pendekatan Rapid Assessment Procedures (RAP), dan metode wawancara mendalam dengan 6 orang ibu dengan bayi dan balita sebagai informan utama, seorang Ahli Promosi Kesehatan UPTD Puskemas Sawangan sebagai informan kunci, serta 2 orang Duta Gendis sebagai informan pendukung. Data dianalisis dengan analisis tematik, sehingga didapatkan bahwa PHBS tatanan rumah tangga di Kelurahan Sawangan sudah baik. Seluruh informan memiliki pengetahuan dan sikap yang baik, sehingga mempengaruhi PHBS tatanan rumah tangga dari individu itu sendiri. Seluruh informan juga merasa mendapatkan dukungan keluarga dan duta gendis, untuk mendapatkan akses ke pelayanan kesehatan yang mudah, serta sarana dan prasarana yang memadai, sehingga mempengaruhi PHBS tatanan rumah tangga. Sebagian informan tidak merasa mendapakan dukungan dari tenaga kesehatan karena informan tidak menjadi sasaran prioritas penyuluhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan karena memiliki PHBS yang baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan kerja sama yang lebih antara tenaga kesehatan dan duta gendis, serta lintas sektor lainnya, seperti pemangku kebijakan, tokoh masyarakat, serta anggota keluarga agar dapat mempertahankan cakupan PHBS tatanan rumah tangga di Kelurahan Sawangan, atau meningkatkan cakupannya menjadi lebih baik.

PHBS in the household order means that all members in the household are able to maintain, improve and protect health. PHBS household order has 10 indicators. According to the open data website, Depok City is in third place with 76.88%. Sawangan Village is in the lowest rank with 43.18%. The purpose of this study was to describe the predisposing and reinforcing factors in the implementation of PHBS in households in Sawangan Village using the Green & Kreuter theory. This study used a qualitative design, the Rapid Assessment Procedures (RAP) approach, and in-depth interview methods with 6 mothers with infants and toddlers as the main informants, a Health Promotion Specialist at UPTD Puskemas Sawangan as a key informant, and 2 Duta Gendis as supporting informants. The data were analyzed using thematic analysis, so that it was found that the PHBS of the household order in Sawangan Village was good. All informants had good knowledge and attitudes, thereby influencing PHBS of the household order of the individual himself. All informants also felt that they had the support of their families and gendis ambassadors, to get easy access to health services, as well as adequate facilities and infrastructure, thus influencing the PHBS of the household order. Some informants did not feel that they had received support from health workers because the informants were not the priority targets for counseling conducted by health workers because they had good PHBS. Therefore, it is necessary to carry out more collaboration between health workers and gendis ambassadors, as well as other cross-sectors, such as policy makers, community leaders, and family members so that they can maintain the coverage of PHBS in the household order in Sawangan Village, or increase the coverage for the better.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alberta Novianti
"Ketersediaan sarana dan prasarana PHBS dapat mempengaruhi penerapan perilaku hidup bersih dan sehat pada seseorang. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara ketersediaan sarana dan prasarana perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di rumah dan sekolah dengan perilaku hidup bersih dan sehat anak sekolah dasar. Desain penelitian adalah studi cross sectional yang dilakukan kepada 106 anak kelas 4 dan 5.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar anak-anak memiliki ketersediaan sarana dan prasarana PHBS yang memadai serta perilaku hidup besih dan sehat yang baik. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara ketersediaan sarana dan prasarana PHBS di rumah dan sekolah dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak sekolah dasar kelas 4 dan 5. Implikasi penelitian ini agar semakin diperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan PHBS supaya dapat berjalan dengan baik.

The availability facilities and infrastructure of clean and healthy living behavior can affect people to apply the clean and healthy living behavior. This research aimed to see whether there is a relationship between the availability of facilities and infrastructure for clean and healthy living behavior in home and scool with the adaption of clean and healthy living behavior in elementary school childrens. The study design was cross sectional conducted at 106 respondents.
The results showed that most of the children have the availability of facilities and infrastructure of clean and healthy living behavior sufficient and the adaption of clean and healthy living behavior was good. The study also concluded that there was no correlation between the availability of facilities and infrastructure of clean and healthy living behavior in home and scool with the adaption of clean and healthy living behavior in elementary school children grades 4 and 5. The implication of this research that the more attention to the availability of facilities and infrastructure that support the implementation of clean and healthy living behavior in order to run properly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65295
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>