Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181943 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Robby Pratomo Putra
"Latar Belakang Sirosis hepatis masih menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit terkait hepar secara global. Selain itu, sirosis juga mengganggu kualitas hidup terkait kesehatan pasiennya. Penilaian kualitas hidup sering terlupakan dalam tatalaksana sirosis, padahal aspek ini lebih penting dibanding aspek luaran tradisional saja. Salah satu alat ukur kualitas hidup spesifik untuk pasien sirosis adalah Chronic Liver Disease Questionnaire (CLDQ). Meskipun alat ini sudah digunakan secara luas di negara lain, belum pernah ada penelitian yang menguji kesahihan dan keandalannya dalam Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kesahihan dan keandalan CLDQ dalam Bahasa Indonesia dengan cara yang tepat.
Metode Penelitian ini menggunakan desain potong lintang, dengan pengambilan sampel yang memenuhi kriteria bertempat di Poliklinik Hepatobilier RSCM dari April-Mei 2021. Penelitian diawali dengan menerjemahkan CLDQ ke dalam Bahasa Indonesia, kemudian diujicobakan (pretest) pada 10 orang responden, menghasilkan CLDQ dalam Bahasa Indonesia versi final yang digunakan pada penelitian utama dengan jumlah sampel yang lebih besar (52 orang responden). Uji kesahihan dilakukan dengan metode kesahihan konstruk dan eksternal, sementara uji keandalan dilakukan dengan metode konsistensi internal dan tes ulang.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa kuesioner CLDQ dalam Bahasa Indonesia memiliki kesahihan konstruk yang baik dengan rentang r 0,613-0,917, kesahihan eksternal yang baik dengan 54,1% korelasi sedang dan kuat antara CLDQ dengan SF-36, keandalan konsistensi internal yang baik (Cronbach-Alpha ≥ 0.7), dan keandalan tes ulang yang juga baik (ICC > 0,7).
Kesimpulan Kuesioner CLDQ dalam Bahasa Indonesia memiliki kesahihan dan keandalan yang baik untuk menilai kualitas hidup pasien sirosis hepatis di Indonesia.

Background Liver cirrhosis still become the main cause of liver related morbidity and mortality around the world. Furthermore, cirrhosis also impairs health related quality of life. The evaluation in quality of life is sometimes forgotten in cirrhosis treatment, although this aspect is more important than traditional outcome. One of the specific tool to measure quality of life in cirrhosis patient is Chronic Liver Disease Questionnaire (CLDQ). Although this tool is widely used in many countries, there is still no research of validity and reliability in Indonesian language. This study purpose is to test the validity and reliability of CLDQ in Indonesian language with the correct methods.
Methods This cross sectional study conducted the sampling location at Hepatobilliary outpatient clinic in RSCM, from April-May 2021. The study started by translating CLDQ into Indonesian language, and subsequently pretested in 10 people, resulting in final version of CLDQ in Indonesian language. The final version later tested in the main study with a bigger subjects (52 people). The validity test is conducted using construct and external methods, while the reliability test is conducted using internal consistency and test-retest methods.
Results The Indonesian language CLDQ questionnaire has a good construct validity with r 0.613-0.917, good external validity with 54.1% moderate and strong correlations between CLDQ and SF-36, good internal consistency reliability (Cronbach-Alpha ≥ 0.7), and good test-retest reliability (ICC > 0.7).
Conclusion The Indonesian language CLDQ questionnaire has a good validity and reliability to measure quality of life in liver cirrhosis patients in Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nababan, Saut Horas Hatoguan
"Latar Belakang: Sirosis hati dengan dekompensasi akut merupakan masalah
kesehatan dengan beban biaya yang besar dan berpengaruh negatif terhadap
produktivitas dan kualitas hidup. Belum diketahui sepenuhnya prediktor mortalitas
dalam perawatan pasien sirosis hati dekompensasi akut di Indonesia.
Tujuan: Mengetahui proporsi dan prediktor mortalitas dalam perawatan pasien
sirosis hati dekompensasi akut di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Metode: Studi kohort retrospektif berbasis data rekam medis pasien sirosis hati
dekompensasi akut di RSCM (2016-2019). Analisis bivariat dan multivariat regresi
logistik dilakukan untuk mengidentifikasi prediktor mortalitas dalam perawatan.
Dua sistem skor dikembangkan berdasarkan identifikasi faktor-faktor tersebut.
Hasil: 241 pasien dianalisis, sebagian besar adalah laki-laki (74,3%), menderita
hepatitis B (38,6%) dan Child-Pugh B dan C (40% dan 38%). Perdarahan saluran
cerna ditemukan pada 171 pasien (70,95%) dan 29 pasien (12,03%) meninggal
dalam perawatan. Prediktor independen mortalitas dalam perawatan adalah usia
(adjusted OR:1,09 [1,03–1,14]; p=0,001), infeksi bakterial (adjusted OR: 6,25
[2,31–16,92]; p<0,001), kadar bilirubin total (adjusted OR: 3,01 [1,85– 4,89];
p<0,001) dan kadar kreatinin (adjusted OR: 2,70 [1,20–6,05]; p=0,016). Skor
logistik dan aditif untuk prediksi mortalitas dalam perawatan memiliki nilai
AUROC masing-masing 0,89 dan 0,86.
Simpulan: Proporsi mortalitas dalam perawatan pasien sirosis hati dekompensasi
akut di RSCM adalah 12,03%. Prediktor independen dari mortalitas dalam
perawatan antara lain usia, adanya infeksi bakterial, kadar bilirubin dan kreatinin.
Telah dikembangkan sistem skor prediksi mortalitas dalam perawatan pasien sirosis
hati dekompensasi akut.

Background: Acutely decompensated liver cirrhosis is associated with a high
medical cost and negatively affects productivity and quality of life. Data on the
predictors of in-hospital mortality in acutely decompensated liver cirrhosis patients
in Indonesia is still limited.
Objective: To determine the proportion and predictors of in-hospital mortality in
acutely decompensated liver cirrhosis patients at Cipto Mangunkusumo Hospital.
Methods: Retrospective cohort study using the hospital database of acutely
decompensated liver cirrhosis at Cipto Mangunkusumo Hospital (2016-2019).
Bivariate and multivariate logistic regression analyses were performed to identify
predictors of in-hospital mortality. Two scoring systems were developed based on
the identified factors.
Results: 241 patients were analyzed, mostly male (74,3%), suffering from hepatitis
B (38.6%) and Child-Pugh B and C (40% and 38%). Gastrointestinal bleeding was
found in 171 patients (70,95%) and 29 patients (12,03%) died during
hospitalization. The independent predictors of in-hospital mortality were age
(adjusted OR: 1,09 [1,03-1,14]; p = 0,001), bacterial infection (adjusted OR: 6,25
[2,31-16,92]; p <0,001), total bilirubin levels (adjusted OR: 3,01 [1,85-4,89]; p
<0,001) and creatinine levels (adjusted OR: 2,70 [1,20-6,05]; p = 0,016). The
logistic and additive scoring system for predicting in-hospital mortality had
AUROC values of 0,89 and 0,86, respectively.
Conclusion: The proportion of in-hospital mortality in acutely decompensated liver
cirrhosis at Cipto Mangunkusumo Hospital was 12,03%. The independent
predictors of in-hospital mortality were age, bacterial infection, bilirubin, and
creatinine levels. The in-hospital mortality prediction scoring systems have been
developed for acutely decompensated liver cirrhosis.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prionggo Mondrowinduro
"Latar Belakang: Pasien sirosis hati berisiko mengalami infeksi bakteri cairan asites melalui jalur translokasi patogen di dalam saluran cerna. Kategori infeksi bakteri cairan asites netrositik meliputi PBS dan ANKN. Baku emas pemeriksaan meliputi jumlah PMN, kultur bakteri dan DNA ribosomal RNA 16S untuk mengkaji adanya patogen bakteri pada cairan asites sirosis hati. Data populasi sel alat analisa hematologi otomatis belum optimal digunakan dan perlu dikaji dalam hal kemampuan mendeteksi infeksi bakteri cairan asites.
Tujuan: Mengetahui proporsi, pola patogen, kepekaan terhadap antibiotik pada infeksi bakteri cairan asites sirosis hati dan kemampuan diagnostik 5 parameter hematologi dalam data populasi sel alat analisa hematologi otomatis dengan baku emas jumlah PMN, kultur bakteri dan atau identifikasi adanya materi genetik bakteri dengan DNA ribosomal RNA 16S pada cairan asites.
Metode: Penelitian potong lintang pada subjek asites sirosis hati oleh sebab apapun berusia ≥ 18 tahun di 3 rumah sakit rujukan tersier di Jakarta selama 4 Januari - 30 April 2021. Variabel independen terdiri dari HFLC, IG, ANC, NESFL, Delta Ret-Hb, parameter tambahan RNL dengan baku emas jumlah PMN ≥ 250, kultur bakteri positif & atau rt- PCR DNA ribosomal RNA 16S positif dengan nilai CT ≤ 31.1 pada cairan asites netrositik.
Hasil: 93% subjek adalah sirosis hati dekompensata CPS ≥ 8. Proporsi infeksi bakteri cairan asites dengan baku emas kultur: PBS 4.1%, ANKN 10.3%, bakterasites 7.1%; kultur dan DNA ribosomal RNA 16S bakteri: PBS 7.1%, ANKN 7.1%, bakterasites 45.9%. Kultur bakteri yang tumbuh 11.2% : gram negatif 54.5%, gram positif 45.4%, tidak ditemukan bakteri anaerob & E. coli. ESBL ditemukan pada E. aerogenes & P. aeruginosa. Nilai diagnostik tunggal diperoleh pada parameter IG (sensitivitas 64.3%, spesifitas 75%), ANC (64.2%, 70.2%) dan RNL (71.4%, 71.4%). Nilai diagnostik gabungan memberikan hasil terbaik pada IG, HFLC, NESFL dengan AUC 0.80 IK 95% 0.68 – 0.92 p <0.001, sensitivitas 66%, spesifitas 84%, yang berasosiasi negatif dengan infeksi bakteri cairan asites netrositik dan menghasilkan sistem skor dengan nilai AUC, sensitivitas dan spesifitas yang sama.
Simpulan: Hasil kultur & DNA bakteri memberikan proporsi infeksi bakteri cairan asites (PBS, ANKN, bakterasites) 60.1% dengan bakteri gram positif & negatif yang hampir seimbang. Ditemukan resistensi ESBL. IG, ANC & RNL memiliki nilai diagnostik tunggal. IG, HFLC dan NESFL memiliki nilai diagnostik gabungan serta menghasilkan sistem skor untuk infeksi bakteri cairan asites netrositik (PBS, ANKN).

ackground: Liver cirrhosis posseses risks to sustain ascitic bacterial infection in peritoneal cavity through GI tract pathogen translocation. Neutrocytic ascites bacterial infection includes SBP & CNNA. Diagnostic gold standards for them are ascitic fluid PMN count, bacterial culture and 16S RNA Ribosomal DNA. Cell population data of automated hematology analyzer is not widely used nor evaluated as part of diagnostic process in ascitic bacterial infection.
Objective: To determine proportion, microbial pattern, antibiotic susceptibility, diagnostic values of 5 hematological parameters in cell population data of automated hematology analyzer toward gold standard of ascitic fluid bacterial infection : PMN count, bacterial culture positivity and or positivity identification of 16S RNA ribosomal DNA in liver cirrhosis ascitic fluid .
Methods: Cross sectional study of ascitic liver cirrhosis due to any cause in ≥ 18 years old subject conducted in 3 tertiary referral hospitals in Jakarta during 4 January to 30 April 2021. Independent variables consist of HFLC, IG, ANC, NESFL, Delta Ret-Hb with gold standard ascitic fluid of PMN count ≥ 250, bacterial culture positivity and or rt-PCR 16S RNA Ribosomal DNA positivity with CT value ≤ 31.1 in neutrocytic ascitic fluid.
Results: There are 93% decompensated liver cirrhosis whose CP ≥ 8. Proportion according to culture: SBP 4.1%, CNNA 10.3%, bacterascites 7.1%, while culture and or 16S ribosomal DNA : SBP 7.1%, CNNA 7.1%, bacterascites 45.9%. Proportion of 11.2% positive bacterial culture consists of gram negative 54.5%, gram positive 45.4% & none of anaerobic bacteria nor E. coli. ESBL is detected in E. aerogenes & P. aeruginosa. Individual diagnostic value includes IG (sensitivity 64.3%, specifity 75%), ANC (64.2%, 70.2%) and additional parameter of LNR (71.4%, 71.4%) . The best combination diagnostic value is found in IG, HFLC, NESFL with AUC 0.80, 95% CI 0.68 – 0.92 p <0.001, sensitivity 66%, spesifity 84% which contains negative association to neutrocytic ascites bacterial infection. It produces a score system with similar AUC, sensitivity and specifity.
Conclusions: Culture and bacterial DNA results in ascitic bacterial infection (SBP, CNNA, bacterascites) 60.1% with almost equal proportion of gram positive & negative bacterial culture with ESBL resistance. IG, ANC & LNR have individual diagnostic value in neutrocytic ascitic bacterial infection, otherwise IG, HFLC and NESFL are combined cell population data parameters and yield a score system for neutrocytic ascites bacterial infection (SBP,CNNA).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Noor Muhammad
"ABSTRAK
Latar belakang: Menurut data tahun 2015 dari WHO dan UNAIDS, ada sekitar 36,7 juta orang di dunia hidup dengan HIV/AIDS. Di Indonesia, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi HIV mencapai 0,4 dimana terdapat 232.323 penderita HIV dan 86.780 penderita AIDS yang dilaporkan pada tahun 2016. Kualitas hidup terkait kesehatan pada pasien HIV dapat digunakan sebagai salah satu indikator keberhasilan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesahihan dan keandalan kuesioner WHOQOL-HIV BREF dalam bahasa Indonesia sebagai alat untuk mengukur kualitas hidup pada pasien HIV/AIDS.
Metode: Penelitian potong lintang ini dilakukan di Poliklinik khusus HIV RSCM pada bulan November 2016 dengan cara consecutive sampling. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap yaitu tahap awal yang merupakan proses adaptasi bahasa dan budaya dan tahap akhir yaitu uji kesahihan dan keandalan dari kuesioner.
Hasil : Dari 56 responden yang mengisi kuesioner diketahui bahwa 69,6% laki-laki. Melalui pendekatan multi-trait scaling analysis didapatkan nilai koefisien korelasi yang tinggi terhadap skor total domainnya sehingga dapat dapat dikatakan memiliki validasi yang baik. Korelasi antar domain kuesioner WHOQOL-HIV BREF dan domain kuesioner SF-36 didapatkan 6 domain yang signifikan bermakna (p <0,005) dengan nilai koefisien korelasi kuat (r=0,60-0,79). Keandalan kuesioner dinilai dengan intra class correlation coefficient masing-masing domain 0,401-0,484 dan nilai Alpha Cronbach 0,513-0,798.
Kesimpulan: Kuesioner WHOQOL-HIV BREF dalam bahasa Indonesia sahih dan andal. Diharapkan kualitas hidup dapat dipertimbangkan sebagai salah satu acuan respon pengobatan.

ABSTRACT
Background According to data from WHO and UNAIDS in 2015, approximately 36.7 million people worldwide living with HIV AIDS. In Indonesia, according to the data from the Ministry of Health Republik Indonesia, the HIV prevalence reached 0.4 where 232.323 people living with HIV and 86.780 people already in AIDS stage at 2016. Health status, which contributes to the quality of life in HIV patients, can be used as one indicators of the success of therapy. This study aims to determine the validity and reliability of the questionnaire WHOQOL HIV BREF in Indonesian as a tool for measuring the quality of life of HIV patients.
Methods: A cross sectional study was conducted in HIV Integrated Service Unit Cipto Mangunkusumo General Hospital RSCM in November 2016 with consecutive sampling method. The study was conducted in two phases first, the language and cultural adaptation process and second phase was to test the validity and reliability of the questionnaire.
Result: Total 56 respondents who filled the questionnaire, 69.6 % of them were men. Through a multi-trait scaling analysis, correlation coefficient value has a high correlation to the total score domain, and thus can be concluded that it has a good validation. Correlation between questionnaire domain WHOQOL-HIV BREF and SF-36 questionnaire domain obtained 6 significant domain (p <0.005) with a strong correlation coefficient (r=0.60 to 0.79). Reliability of the questionnaire was assessed by intra class correlation coefficient, each domain from 0.401 to 0.484 and 0.513 to 0.798 for Cronbach Alpha.
Conclusion: The questionnaire WHOQOL-HIV BREF in the Indonesian language is valid and reliable. As such the quality of life can be considered as one criteria of a successful response of HIV treatment."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laura Anasthasya
"LATAR BELAKANG: Prevalensi GERD di Indonesia semakin meningkat.GERD dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Kuesioner GERD Qualityof Life GERD-QOL telah diuji keandalan dan kesahihannya di Cina. Penelitianini bertujuan untuk menterjemahkan kuesioner GERD-QOL ke dalam bahasaIndonesia dan menguji keandalan dan kesahihannya.
METODE: Sebagai tahap awal, kuesioner GERD-QOL terlebih dahuluditerjemahkan dengan metode forward backward translation ke dalam bahasaIndonesia, dan dievaluasi oleh tim peneliti sehingga dihasilkan kuesioner GERDQOLversi bahasa Indonesia. Sembilan puluh satu orang pasien yang telahdidiagnosis GERD secara klinis sebelumnya berdasarkan kriteria Montreal,diwawancarai dengan menggunakan kuesioner GERD-QOL versi Indonesia dankuesioner SF-36. Keandalan dinilai melalui metode konsistensi internal dan tesulang dengan mewawancarai pasien pada hari pertama dan hari ke-14. Kesahihan dinilai menggunakan kesahihan konstruksi dan kesahihan eksternal melaluiperbandingan dengan SF-36.
HASIL: GERD-QOL berbahasa Indonesia memiliki keandalan konsistensiinternal kuesioner yang baik Cronbach alpha: 0,687 ndash;0,842 dengan keandalantes ulang yang baik intra class correlation coefficient: 0,756-0,936, P

BACKGROUND: GERD prevalence in Indonesia has been increasing. GERDcan affect quality of life. GERD Quality of Life GERD QOL questionnaire hasbeen translated and validated in China. This study is aimed to translate GERDQOLquestionnaire into Indonesian version and to assess its validity andreliability.
METHODS: GERD QOL is translated into bahasa Indonesia using forwardbackward translation and compared by experts to original version. Total of 91patients have been diagnosed clinically with GERD based on Montreal consensus,were recruited to complete the questionnaire and validated Indonesian SF 36.Reliability was conducted by using internal consistency and test retest methodwith 14 days interval. Validity was conducted by using construct validity andexternal validity with SF 36 comparison method.
RESULT Indonesian version of GERD QOL was internally reliable withCronbach Alpha 0.822 and had good test and retest reliability intra classcorrelation coefficient 0.756 0.936, P
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T55652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabil Mubtadi Falah
"ABSTRAK
LATAR BELAKANG: Artritis Reumatoid AR merupakan penyakit kronik yang membutuhkan pengobatan jangka panjang dan mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Kuesioner Short Form 12 merupakan kuesioner kualitas hidup generik yang dapat digunakan untuk pasien AR dan telah diuji kesahihan dan keandalannya di Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keandalan dan kesahihan kuesioner Short Form 12 Berbahasa IndonesiaMETODE: Enam puluh lima orang pasien yang telah didiagnosis AR secara klinis sebelumnya berdasarkan kriteria American College of Rheumatology/ European League Against Rheumatism, diwawancarai dengan menggunakan kuesioner Short Form 36 dan Short Form 12 versi Indonesia. Kesahihan dinilai menggunakan kesahihan konstruksi dan kesahihan eksternal dan keandalan dinilai melalui metode konsistensi internal dan tes ulang.HASIL: SF-12 berbahasa Indonesian tidak terbukti memiliki kesahihan yang baik dengan korelasi setiap pertanyaan dengan SF-36 terbukti rendah pada domain Role Emotional dan Mental Health P

ABSTRACT
BACKGROUND Rheumatoid Arthritis RA is a chronic disease requiring a long term medication affecting quality of life. Short Form 12 is a generic questionnaire to asses patients quality of life and has been validated in England. This study designed to test reliability and validity of Indonesian version of . Short Form 12 questionnaire. METHODS Sixty five patients diagnosed Rheumatoid Arthritis clinically using American College of Rheumatology European League Against Rheumatism criterion, interviewed using Short Form 36 and Short Form 12 questionnaire. Validity assesed with construct validity and external validity, while reliability tested with internal consistency and test retest method.RESULT Short Form 12 Indonesian Version did not proved having a good validity, as it have a poor correlation between Role Emotional and Mental Health domain in SF 36 and SF 12. Indonesian version of Short Form 12 have a poor internal consistency reliability Alpha Cronbach 0,561 0,754 with a good test and retest reliability intra class correlation coefficient 0,844 0,980, P"
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dekta Filantropi Esa
"Latar Belakang. Penyakit radang usus atau Inflammatory Bowel Disease (IBD) memiliki gejala gangguan saluran pencernaan yang tidak dapat diprediksi, tidak menyenangkan, dan kerap kali menimbulkan rasa malu bagi penderitanya. Berbagai ketidaknyamanan tersebut dapat mempengaruhi penurunan kualitas hidup pasien IBD hingga meningkatkan morbiditas dan mortalitas di masa depan. Perlu instrumen yang sahih dan andal untuk menilai kualitas hidup pasien dengan IBD.
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keandalan dan kesahihan Inflammatory Bowel Disease Questionnaires-9 (IBDQ-9) versi bahasa Indonesia untuk menilai kualitas hidup pasien dengan IBD.
Metode. Instrumen asli IBDQ-9 diterjemahkan ke bahasa Indonesia dan diterjemahkan kembali ke bahasa Inggris lalu dikonfirmasi kepada pemilik instrumen. Kemudian dilakukan uji kesahihan isi dengan Content Validity Index (CVI). Studi potong lintang dengan populasi terjangkau pasien dewasa IBD di Poliklinik Gastroenterologi, Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo Jakarta pada bulan November 2022 yang berusia 18-59 tahun, telah mengalami IBD minimal 2 minggu dan bersedia untuk menandatangani
informed consent sebagai responden penelitian. Perbandingan skor total IBDQ-9 dengan SF-36 versi Indonesia dinilai dengan uji korelasi Spearman lalu uji keandalan dengan menentukan alfa Cronbach dan Intraclass Correlation Coefficient (ICC).
Hasil. Sebanyak 124 pasien IBD dianalisis dengan uji Spearman menunjukkan korelasi yang tinggi dan signifikan antara IBDQ-9 dengan SF-36 (r=0,769 dan p<0,001). IBDQ-9 versi bahasa Indonesia memiliki nilai alfa Cronbach versi bahasa Indonesia sebesar 0,883 dan nilai ICC yang baik juga sebesar 0,883 (IK95% 0,849-0,912).
Kesimpulan. Instrumen IBDQ-9 versi Bahasa Indonesia sahih dan andal untuk menilai kualitas hidup pasien dengan IBD di Indonesia.

Latar Belakang. Penyakit radang usus atau Inflammatory Bowel Disease (IBD) memiliki gejala gangguan saluran pencernaan yang tidak dapat diprediksi, tidak menyenangkan, dan kerap kali menimbulkan rasa malu bagi penderitanya. Berbagai ketidaknyamanan tersebut dapat mempengaruhi penurunan kualitas hidup pasien IBD hingga meningkatkan morbiditas dan mortalitas di masa depan. Perlu instrumen yang sahih dan andal untuk menilai kualitas hidup pasien dengan IBD.
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keandalan dan kesahihan Inflammatory Bowel Disease Questionnaires-9 (IBDQ-9) versi bahasa Indonesia untuk menilai kualitas hidup pasien dengan IBD.
Metode. Instrumen asli IBDQ-9 diterjemahkan ke bahasa Indonesia dan diterjemahkan kembali ke bahasa Inggris lalu dikonfirmasi kepada pemilik instrumen. Kemudian dilakukan uji kesahihan isi dengan Content Validity Index (CVI). Studi potong lintang dengan populasi terjangkau pasien dewasa IBD di Poliklinik Gastroenterologi, Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo Jakarta pada bulan November 2022 yang berusia 18-59 tahun, telah mengalami IBD minimal 2 minggu dan bersedia untuk menandatangani
informed consent sebagai responden penelitian. Perbandingan skor total IBDQ-9 dengan SF-36 versi Indonesia dinilai dengan uji korelasi Spearman lalu uji keandalan dengan menentukan alfa Cronbach dan Intraclass Correlation Coefficient (ICC).
Hasil. Sebanyak 124 pasien IBD dianalisis dengan uji Spearman menunjukkan korelasi yang tinggi dan signifikan antara IBDQ-9 dengan SF-36 (r=0,769 dan p<0,001). IBDQ-9 versi bahasa Indonesia memiliki nilai alfa Cronbach versi bahasa Indonesia sebesar 0,883 dan nilai ICC yang baik juga sebesar 0,883 (IK95% 0,849-0,912).
Kesimpulan. Instrumen IBDQ-9 versi Bahasa Indonesia sahih dan andal untuk menilai kualitas hidup pasien dengan IBD di Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinas Yudha Kusuma
"ABSTRAK
Tujuan: mendapatkan kuesioner Minnesota Living with Heart Failure MLHFQ versi bahasa Indonesia yang sahih dan handal untuk digunakan di Indonesia. Metode: studi ini merupakan studi potong lintang dengan 85 subyek rerata usia 58 11, pria 55 pasien gagal jantung kronik di poli kardiologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Kesahihan diuji dengan menilai kesahihan konstuksi multitrait multimethod analysis dan kesahian eksternal dengan membandingkan dengan kuesioner SF-36. Keandalan dinilai dengan menggunakan cronbach ?, dan intraclass coefficient correlation ICC . Hasil: MLHFQ bahasa Indonesia memiliki korelasi sedang-kuat antara domain dan item pertanyaan r 0,571-0,748, ABSTRACT
Aim to obtain a valid and reliable Indonesian version of MLHFQ for Indonesian application. Methods This cross sectional study enroled 85 patients mean age 58 11, male 55 with chronic heart failure of of cardiology clinic Ciptomangunkusumo Central Hospital Jakarta. Validity of MLHFQ was evaluated by measuring construct validity using multitrait multimethod analysis and by compairing MLHFQ with SF 36. Reliability of MLHFQ was evaluated by calculating Intraclass Correlation Coefficient ICC and by calculating cronbach to determine internal consistency Results Indonesian version of MLHFQ has moderated strong correlation item to domain correlation r 0,571 0,748, p"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Arie Widyastuti
"LATAR BELAKANG: Kualitas hidup telah menjadi salah satu komponen utama dalam penanganan Gastroesophageal Reflux Disease GERD . Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesahihan eksternal kuesioner GERD-QOL berbahasa Indonesia.METODE:. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan subyek penelitiannya adalah pasien yang mengalami gejala GERD dan berusia 18 tahun atau lebih yang berobat ke Rumah Sakit Umum Kecamatan RSUK Tebet. Total skor GERD-Q minimal adalah 8. Pasien kemudian diminta mengisi kuesioner GERD-QOL berbahasa Indonesia dan kuesioner SF-36. Kuesioner Short Form SF-36 digunakan sebagai baku emas kuesioner penilaian kualitas hidup. Uji kesahihan dilakukan dengan menggunakan kesahihan eksternal. Uji statistik yang digunakan adalah koefisien korelasi Spearman.HASIL: Penelitian ini melibatkan 91 subyek.Korelasi domain physical functioning : 0,488; role physical : 0,590; bodily pain : 0,474; general health : 0,482; vitality : 0,549; social functioning : 0,700; role emotional : 0,555; mental health : 0,373. Kuesioner GERD-QOL berbahasa Indonesia memiliki kesahihan eksternal yang baik ketika dilakukan korelasi dengan domain pada kuesioner SF-36 koefisien korelasi : 0,373-0,700, P

Quality of life has become major concern in the management of Gastroesophageal Reflux Disease GERD . The aim of this study was to determine the external validity of the Indonesian Version of Gastroesophageal Reflux Disease Quality of Life GERD QOL questionnaire. METHODS This cross sectional study consisted of subjects who developed symptoms of GERD and aged 18 years or more. The subjects were recruited from district public hospital in Tebet. Total score for GERD Q was at least 8. These patients were invited to complete the Indonesian version of GERD QOL and validated Indonesian Short Form 36 SF 36 . External validity was then evaluated using Spearman rsquo s correlation coefficient.RESULT A total of 91 subjects completed the questionnaires. The coeeficient correlation of domain physical functioning 0,488 role physical 0,590 bodily pain 0,474 general health 0,482 vitality 0,549 social functioning 0,700 role emotional 0,555 mental health 0,373. The Indonesian version of GERD QOL questionnaire was externally valid compared to domain of SF 36 questionnaire correlation coefficient 0.373 0.700, P"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rubby Aditya
"Latar Belakang: saat ini belum ada kuesioner yang dapat dipakai untuk menilai kualitas hidup pasien melasma perempuan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengadaptasi kuesioner spesifik berbahasa Inggris yaitu MELASQOL dan menilai kesahihan dan keandalan kuesioner hasil adaptasi tersebut. Tujuan: penelitian ini bermaksud mendapatkan kuesioner MELASQOL berbahasa Indonesia yang diadaptasi dari kuesioner MELASQOL berbahasa Inggris untuk menilai kualitas hidup pasien melasma perempuan di Indonesia. Metode: rancangan studi menggunakan potong lintang. Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, tahap awal adaptasi lintas budaya dan bahasa dan tahap akhir uji kesahihan dan keandalan. MELASQOL asli berbahasa Inggris diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia dengan mengikuti pedoman adaptasi lintas budaya dan bahasa. Pengambilan subjek penelitian dilakukan di Poliklinik Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Indonesia dan di sebuah pabrik di Tangerang. Analisa kesahihan menggunakan kesahihan konstruksi dan keandalan menggunakan konsistensi internal dengan Cronbach ?. Hasil: tahap awal diperoleh 30 subjek penelitian dan tahap akhir 32 subjek penelitian. Hasil uji kesahihan MELASQOL berbahasa Indonesia dengan nilai koefisien korelasi setiap pertanyaan dengan skor total adalah 0,712-0,935. Hasil uji keandalan MELASQOL berbahasa Indonesia diperoleh Cronbach ? total 0,962 Simpulan: MELASQOL berbahasa Indonesia merupakan kuesioner yang valid dan reliabel untuk menilai kualitas hidup pasien melasma perempuan di IndonesiaKata kunci: MELASQOL, bahasa Indonesia, kualitas hidup, kesahihan, keandalan.

Background Until now, there is no questionnaire that are used to assess the quality of life women with melasma. The aim of this study to adapt english questionnaire, MELASQOL, and to assess validity and reliability of adaptation questionnaire.Objective This study aims to obtain an Indonesia MELASQOL questionnaire adapted from English MELASQOL questionnaire to assess the quality of life female patient with melisma in Indonesia. Method design of this study used cross sectional. There are two stage, the initial stage is cross cultural and language adaptation. The final stage are validity and reliability test. The original MELASQOL questionnaire in English is adapted into bahasa Indonesia by according cross cultural and language adaptation guideline. The research subjects from Dr. Cipto Mangunkusumo hospital and factory in Tangerang. Validity analysis used construct validity. Internal consistency using Cronbach were used for reliability analysis. Results the initial stage administered 30 research subjects and final stage 32 research subjects. Validity of MELASQOL bahasa Indonesia with analysis item total score correlation coefficient is 0,712 0,935. Reliability of this quetionnaire with Cronbach score is 0,962.Conclusion MELASQOL bahasa Indonesia is a valid and reliable instrumen for assessing the quality of life of female melasma patients in Indonesia.Keywords MELASQOL, bahasa Indonesia, quality of life, validity, reliability."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58956
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>