Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175512 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cindy Malinda Uscha
"Di Indonesia pengembangan kawasan industri khususnya di daerah merupakan upaya nyata untuk melakukan penyebaran industri dalam upaya meningkatkan perekonomian. Permasalahan yang terjadi pada kawasan industri saat ini yaitu penerapan lokasi kawasan industri yang masih belum sesuai terhadap aspek lingkungan yang berdampak pada pencemaran emisi karbon, air, dan limbah serta kerusakan lingkungan disekitar kawasan industri. Oleh karena itu, pembangunan kawasan industri berbasis konsep industri hijau dilakukan untuk mengatasi masalah penting terhadap lingkungan. Dalam menentukan evaluasi kelayakan lokasi prioritas yang sesuai untuk menentukan kawasan industri berbasis industri hijau diperlukan kriteria penentu dalam pengambilan keputusan kelayakan lokasi. Terdapat 5 kriteria utama dalam penentuan kelayakan kawasan industri berbasis industri hijau yang terdiri dari jarak, kondisi infrastruktur dan prasarana, ekonomi, lingkungan, dan sosial. Dengan melakukan pembobotan menggunakan metode fuzzy-AHP didapatkan kriteria dengan bobot tertinggi adalah kriteria lingkungan dan lokasi yang paling layak adalah Kawasan Industri Sei Mangkei sebagai lokasi prioritas.

In Indonesia, the development of industrial sites, especially in the regions, is a real effort to spread the industry in an effort to improve the economy. The problem that occurs in industrial site at this time is the application of industrial site locations that are still not suitable for environmental aspects which have an impact on carbon emission, water and waste pollution as well as environmental impact around industrial sites. Therefore, the development of industrial estates based on the concept of green industry is carried out to address important problems for the environment. In determining the feasibility evaluation of priority location for building industrial sites, determining criteria are needed in decision making for selecting feasibility of locations. There are 5 main criteria in determining the feasibility of industrial sites consisting of distance, infrastructure and infrastructure conditions, economic, environmental, and social. By weighting using the fuzzy-AHP method, the criteria with the highest weight are environmental criteria and the selected location is the Sei Mangkei Industrial Area as the priority location."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Malinda Uscha
"Di Indonesia pengembangan kawasan industri khususnya di daerah merupakan salah satu strategi untuk melakukan penyebaran industri dalam upaya meningkatkan perekonomian. Permasalahan yang terjadi pada kawasan industri saat ini, yaitu penerapan lokasi kawasan industri yang masih belum sesuai terhadap aspek lingkungan yang berdampak pada pencemaran emisi karbon, air, dan limbah serta kerusakan lingkungan disekitar kawasan industri. Oleh karena itu, pembangunan kawasan industri berbasis konsep industri hijau dilakukan untuk mengatasi masalah penting terhadap lingkungan. Dalam menentukan evaluasi kelayakan lokasi prioritas yang sesuai untuk menentukan kawasan industri berbasis industri hijau diperlukan kriteria penentu dalam pengambilan keputusan kelayakan lokasi. Terdapat lima kriteria utama dalam penentuan kelayakan kawasan industri berbasis industri hijau yang terdiri dari jarak, kondisi infrastruktur dan prasarana, ekonomi, lingkungan, dan sosial. Dengan melakukan pembobotan menggunakan metode fuzzy-AHP didapatkan kriteria dengan bobot tertinggi adalah kriteria lingkungan dan lokasi yang paling layak adalah Kawasan Industri Sei Mangkei sebagai lokasi prioritas.

In Indonesia, the development of industrial estate, especially in the regions, is one of the strategiest to spread the industry in an effort to improve the economy. The problem that occurs in industrial estate at this time is the application of industrial locations that are still not suitable for environmental aspects which have an impact on carbon emission, water and waste pollution as well as environmental impact around industrial estate. Therefore, the development of industrial estate based on the concept of green industry is carried out to address important problems for the environment. In determining the feasibility evaluation of priority location for building industrial estate, determining criteria are needed in decision making for selecting feasibility of locations. There are five main criteria in determining the feasibility of industrial estate consisting of distance, infrastructure and infrastructure conditions, economic, environmental, and social. By weighting using the fuzzy-AHP method, the criteria with the highest weight are environmental criteria and the selected location is the Sei Mangkei Industrial Estate as the priority location."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Shafia Afkari
"Komposit berpenguat serat alam dikembangkan oleh para peneliti dan industri sebagai salah satu solusi untuk mengurangi penggunaan serat sintetis sebagai penguat bahan komposit. Serat kenaf Sumberejo merupakan salah satu serat alam yang melimpah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat mekanik dan termal komposit laminat epoksi berpenguat serat kenaf Sumberejo yang dipabrikasi menggunakan metode Vacuum Assisted Resin Infusion (VARI). Serat dengan perlakuan alkali disusun dengan orientasi 0o/0o/0o/0o dan 0o/90o/0o/90o. Pengukuran densitas, pengujian mekanik, dan Thermo Gravimetric Analysis (TGA) dilakukan pada epoksi dan komposit. Hasil uji mekanik menunjukkan bahwa kuat tarik, lentur, dan tekan komposit epoksi berpenguat serat kenaf Sumberejo dengan orientasi serat 0o/0o/0o/0o lebih tinggi daripada komposit dengan orientasi serat 0o/90o/0o/90o, dengan nilai masing-masing (96,61 ± 10,18) MPa, (131,01 ± 6,60) MPa, dan (71,96 ± 5,50) MPa. Pengamatan Scanning Electron Microscope (SEM) menunjukkan bahwa komposit memiliki daya rekat serat-matriks yang baik. Suhu degradasi maksimum kedua komposit adalah 357 oC. Mengacu pada Standar Nasional Indonesia 01-4449-2006, kedua komposit dikelompokkan sebagai Papan Serat Kerapatan Tinggi tipe T2 45.

Natural fiber reinforced composites have been developed by researchers and industries as a solution to reduce the use of synthetic fibers as composite reinforcements. Sumberejo kenaf fiber is one of the abundant natural fibers in Indonesia. This study aimed to analyze the mechanical and thermal properties of Sumberejo kenaf fiber reinforced epoxy laminated composites fabricated using Vacuum Assisted Resin Infusion (VARI) method. The alkaline-treated fibers were arranged in the orientation of 0o/0o/0o/0o and 0o/90o/0o/90o. Density measurement, mechanical testings, and thermo gravimetric analysis (TGA) were carried out on epoxy and the composites. The results of the mechanical test showed that the tensile, flexural, and compression strengths of Sumberejo kenaf fiber reinforced epoxy composites with 0o/0o/0o/0o fiber orientation were higher than those of the composites with 0o/90o/0o/90o fiber orientation, with the values of (96.61 ± 10.18) MPa, (131.01 ± 6.60) MPa, and (71.96 ± 5.50) MPa, respectively. Scanning Electron Microscope (SEM) observations showed that the composites had good fiber-matrix adhesion. The maximum degradation temperature of the two composites is 357 oC. According to the Indonesian National Standard 01-4449-2006, the two composites were classified as T2 45 High Density Fiberboard."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Iqbal Hasanudin
"Polyvinyl Chloride (PVC) merupakan salah satu jenis plastik yang paling luas penggunaannya, baik di dunia maupun di Indonesia. Penggunaan PVC setiap tahun mengalami peningkatan. PVC digunakan mulai dari bahan bangunan, automotif, alatalat kesehatan, hingga barang-barang yang dipakai dalam rumah tangga. PVC termasuk jenis plastik dengan aplikasi material yang luas dan mampu memenuhi spesifikasi produk yang diinginkan. Namun PVC merupakan salah satu jenis plastik berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
Diketahui bahwa PVC merupakan plastik berbahan dasar klorin, salah satu senyawa paling berbahaya yang pernah ada. PVC merupakan salah satu sumber penghasil dioksin. Selama proses pembuatan PVC baik dari pembentukan VCM hingga menjadi produk plastik memakai bahan yang berbahaya, seperti zat aditif yaitu stabilizer dan plasticizer. Di Eropa sendiri PVC sudah menjadi perhatian serius mulai dari akhir tahun 1990-an. Eropa melarang penggunaan PVC sampai tahun 2020. Di Indonesia belum ada peraturan yang secara khusus melarang penggunaan PVC. Produk-produk PVC dikhawatirkan menimbulkan bahaya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah survei, kajian pustaka, kuesioner dan wawancara. Untuk tujuan pertama dilakukan survei dan kajian pustaka yaitu ingin mendapatkan data pemakaian dan konsumsi PVC di Indonesia. Untuk tujuan kedua dilakukan penyebaran kuisioner, wawancara dan kajian pustaka. Sedangkan pada tujuan ketiga ditambahkan kajian literatur yang mendukung hasil analisis SWOT. Analisis data menggunakan metode deskriptif dan analisis SWOT.
Dari hasil penelitian didapat:(1) Penggunaan PVC di Indonesia yang paling tinggi adalah untuk pembuatan pipa dan kabel, yaitu sekitar 60% dari total penggunaan. Produk lainnya berturut-turut sesuai kuantitasnya adalah kulit imitasi, lembaran PVC, botol, peralatan rumah tangga ( houseware) , atap ( roofing), mainan anak, alas kaki dan lainnya. (2) Hasil analisis SWOT PVC tidak layak dipakai karena merupakan plastik yang berbahaya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan (3) Dari hasil analisis SWOT dan kajian literatur terlihat bahwa sebagai pengganti plastik PVC dapat dipakai Polietilena (PE) karena bahaya terhadap manusia dan lingkungannya lebih kecil dibandingkan dengan PVC."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T24303
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadine Mediha Bahwal
"Pandemi COVID-19 telah menyebabkan krisis ekonomi di Indonesia. Industri pusat perbelanjaan sebagai tempat transaksi masyarakat terdampak cukup parah terutama dengan percepatan peralihan metode berbelanja menjadi online. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari alternatif strategi pemulihan performa pusat perbelanjaan. Metode SWOT digunakan identifikasi faktor internal dan eksternal perusahaan melalui wawancara ahli. Metode Fuzzy AHP dilakukan untuk mendapat bobot setiap faktor internal dan eksternal SWOT tersebut. Metode Complex Proportional Assessment (COPRAS) digunakan untuk evaluasi performa alternatif strategi. Penelitian ini menghasilkan dua prioritas strategi, yaitu penyediaan fasilitas vaksinasi dan penyediaan fasilitas buy online pick up offline (BOPIS).

The COVID-19 pandemic has caused an economic crisis in Indonesia. The shopping center industry as a place for public transactions has been severely affected, especially with the acceleration of the transition to online shopping platforms. The aim of this study is to find an alternative strategy to restore the performance of shopping centers. SWOT method is used to identify the company's internal and external factors obtained through expert interviews. The FAHP method is used to obtain the weight of each internal and external SWOT factor. The Complex Proportional Assessment (COPRAS) method is used to evaluate the performance of each alternative strategies. This study resulted in two strategic priorities, accommodate a vaccination facility and provide buy online pick up offline (BOPIS) method facilities"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Max Dewar Rivero
"Data produksi mobil pada tahun 2022 menunjukkan terjadi peningkatan jumlah produksi dan penjualan dari tahun ke tahun. Industri otomotif di Indonesia saat ini merupakan sektor penting non-migas yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian nasional, saat ini Indonesia didukung oleh 22 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat. Semakin tinggi tingkat poduksi maka emisi CO2 yang dihasilkan juga semakin tinggi. Saat ini, sektor transportasi dan sektor industri memberikan dampak yang besar terhadap emisi CO2. Solusi implementasi GSCM perlu dilakukan, namun banyaknya kriteria dalam implementasi GSCM mempersulit pelaku industri dalam memutuskan keputusan strategis perusahaan, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai critical success factors dalam implementasi GSCM di industri otomotif Indonesia dan melihat hubungan antar faktor. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Decision Making Trial and Evaluaion Laboatory (DEMATEL) berbasis Analytic Network Process (ANP). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa critical success factors secara bobot global adalah perspektif manajemen puncak dengan bobot global 4,9% dan secara bobot dimensi adalah green transportation and distribution dengan bobot lokal 20,5%.

Car production data in 2022 shows that there will be an increase in production and sales from year to year. The automotive industry in Indonesia is currently an important non-oil and gas sector which has a major contribution to the national economy. Currently, Indonesia is supported by 22 four-wheeled motor vehicle industry companies. The higher the level of production, the higher the CO2 emissions produced. Currently, the transportation sector and industrial sector have a large impact on CO2 emissions. Solutions for implementing GSCM need to be implemented, however, the many criteria in implementing GSCM make it difficult for industry players to decide on company strategic decisions, so further research needs to be done regarding critical success factors in implementing GSCM in the Indonesian automotive industry and looking at the relationship between factors. The method used in this research is the Decision Making Trial and Evaluation Laboratory (DEMATEL) based on the Analytic Network Process (ANP). The results of this research show that the critical success factor in global weight is the top management perspective with a global weight of 4.9% and in terms of dimensional weight it is green transportation and distribution with a local weight of 20.5%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Arya Tjitrosoemarto
"Penutuhan kapal adalah proses penutuhan sebagian atau seluruh kapal yang telah berumur tua atau tidak layak pakai yang dilaksanakan di fasilitas penutuhan kapal yang ramah lingkungan dengan maksud untuk memperoleh kembali bagian-bagian dan material kapal yang dapat diproses dan digunakan kembali. Potensi industri penutuhan kapal di Indonesia sangat besar. Hal ini disebabkan karena kapal domestik di Indonesia banyak yang sudah berumur tua. Akan tetapi, industri penutuhan kapal di Indonesia banyak yang tidak sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku. Maka dari itu, diperlukan kawasan industri penutuhan kapal yang sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku serta manajemen rantai pasok yang tepat. Dengan tujuan untuk mengoptimalkan potensi yang dihasilkan dari industri penutuhan kapal di Indonesia. Penelitian ini akan mengembangkan sebuah konsep desain kawasan industri penutuhan kapal yang terintegrasi sesuai dengan peraturan dan standar yang berlaku. Dalam membuat rancangan kawasan industri penutuhan kapal akan menggunakan metode dari program BLOCPLAN. Program BLOCPLAN akan membantu dalam menentukan tata letak antara industri-industri pelaku yang memiliki nilai keterkaitan terbesar. Sehingga menghasilkan tata letak yang paling optimal. Hasil rancangan yang telah dibuat akan dianalisis dari aspek manajemen rantai pasok, prediksi hambatan implementasi, dan strategi untuk merealisasikan kawasan industri penutuhan kapal yang terintegrasi.

Ship recycling is a process of recycle partial or all of old or broken ships that occurs in ship recycling facility in purpose for reuse or recycle part and material of the ship. Ship recycling industry has big potency for Indonesia in many aspects. It cause of there are a lot of old ships in Indonesia that need to be recycling. However, ship recycling industry in Indonesia do not comply with standards and regulations. Therefore, Indonesia needs industrial estate for ship recycling industry that comply with standards and regulations and the proper supply chain management, in purpose for optimize the potency of ship recycling industry in Indonesia. This research will develop a design concept for an integrated industrial estate for ship recycling industry according with applicable regulations and standards. In designing the ship recycling industry, BLOCPLAN program will be used. The BLOCPLAN program will help determine the layout between the industry players that have the greatest relationship value. Therefore, the result will produce the most optimal layout. The results of the design that have been made will be analyzed from the aspect of supply chain management, prediction of implementation barriers, and strategies to realize an integrated ship recycling estate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Genie Zharfan Afif Mashary
"Penelitian ini menganalisis implementasi kebijakan pajak karbon menggunakan model Computable General Equilibrium (CGE) di Indonesia. Penelitian mengkaji tiga skenario pajak karbon: rendah (Rp30.000/ton), sedang (Rp152.500/ton), dan tinggi (Rp270.000/ton), dengan batas emisi 500.000 ton CO2 dari 99 PLTU atau hanya 0,076% dari total emisi sektor energi sebesar 658,2 juta ton CO2. Hasil menunjukkan bahwa pajak karbon tinggi menghasilkan dampak paling signifikan, dengan penurunan investasi sebesar -0,000667% atau Rp41,46 miliar, kenaikan penerimaan pajak sebesar 0,031927% atau Rp130,46 miliar, dan penurunan tabungan pemerintah sebesar 0,000832% atau Rp4,54 miliar. Meskipun total pendapatan meningkat sebesar 0,000729% atau Rp135 miliar, konsumsi mengalami penurunan sebesar -0,000667% atau Rp72,27 miliar. Kebijakan ini menunjukkan kenaikan harga jual 0,000667% atau Rp135 miliar dan menciptakan ruang fiskal melalui peningkatan anggaran pemerintah. Penelitian menyimpulkan bahwa implementasi pajak karbon tinggi secara efektif menyeimbangkan tujuan pengurangan emisi dengan pertumbuhan ekonomi, meskipun saat ini cakupannya masih terbatas.

This study analyzes the implementation of carbon tax policy using a Computable General Equilibrium (CGE) model in Indonesia. The research examines three carbon tax scenarios: low (IDR 30,000/ton), medium (IDR 152,500/ton), and high (IDR 270,000/ton), with an emission cap of 500,000 tons CO2 from 99 power plants, representing only 0.076% of total energy sector emissions of 658.2 million tons CO2. Results show that the high carbon tax yields the most significant impacts, with investment decreasing by -0.000667% or IDR 41.46 billion, tax revenue rising by 0.031927% or IDR 130.46 billion, and government savings decreasing by 0.000832% or IDR 4.54 billion. While total income grows by 0.000729% or IDR 135 billion, consumption decreases by -0.000667% or IDR 72.27 billion. The policy demonstrates an increase in sales price (0.000667% or IDR 135 billion) and creates fiscal space through increased government budget. The study concludes that implementing high carbon tax effectively balances emission reduction goals with economic growth, despite the current limited coverage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thara Arfiansyah
"Saat ini tingkat emisi carbon dioxide (CO2) berada pada level tertinggi. Salah satu penyebabnya adalah pemborosan energi listrik yang digunakan. Salah satu penyumbang terbesar konsumsi energi listrik adalah pada sektor High Rise Building (HRB). Makalah ini mengusulkan suatu sistem otomasi pada sistem Heating Ventilation and Air Conditioning (HVAC), sistem penerangan, dan sistem elektronik khususnya pada guest room area, dimana konsumsi energi listrik sangat bergantung pada perilaku tamu. Tujuan dari sistem yang diusulkan adalah untuk menghemat energi dan mewujudkan smart green
buildings. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem yang diusulkan memberikan penghematan energi rata-rata 303.377 kWh per bulan. Sistem ini dapat menghemat biaya tagihan listrik sebesar 22% setiap bulannya. Dengan investasi Rp 9.350.000.000,
Pengembalian dari investasi semua perangkat room control automation akan kembali dalam waktu 30,3 bulan / setara dengan 2,53 tahun (layak) dengan Internal Rate of Return (IRR) 22,06%, Net Present Value (NPV) Rp 2.408.608.882 & Discount Rate 12%. Hasil tersebut menegaskan bahwa penerapan sistem room control automation dapat dikatakan layak untuk mewujudkan smart green buildings.

Currently, the level of carbon dioxide (CO2) emissions is at the highest level. One of the
causes is the waste of electricity used. One of the most significant contributors to electrical energi consumption is in the High Rise Building (HRB) sector. This paper proposed an automation system in Heating Ventilation and Air Conditioning (HVAC)
systems, lightings systems, and electronic systems, especially in the guest room area, where electrical energi consumption very much depends on the guest's behavior. The purpose of the proposed system is to save energi and to realize smart green buildings. The result showed that the proposed system provided an average energi saving of 303.377 kWh per month. This system could save the cost of electricity bills by 22% each month. With an investment of IDR 9.350.000.000, the return on investment of all room control automation devices will return within 30,3 months / equivalent to 2,53 years (feasible)
with an Internal Rate of Return (IRR) of 22,06%, Net Present Value (NPV) IDR 2.408.608.882 & 12% Discount Rate. These results confirm that the implementation of the room control automation system is feasible to realize smart green buildings.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vanya Frischia Hanggono
"Sebagian besar kebutuhan energi di dunia masih dipenuhi oleh bahan bakar fossil yang turut menjadi salah satu penyumbang terbesar emisi karbon di dunia. Hal ini mendorong pemerintah untuk meningkatkan kapasitas bahan bakar nabati atau biofuel sebagai alternatif bahan bakar fossil. Dalam mengantisipasi penurunan daya dukung lingkungan sebagai efek peningkatan aktivitas industri termasuk industri biofuel, penerapan konsep industri hijau diperlukan sebagai upaya peningkatan efisiensi produksi yang selaras dengan kelestarian lingkungan hidup. Pada penelitian ini, optimasi reaksi produksi biofuel yaitu hydroprocess dianalisa dengan pendekatan industri hijau yang dilihat dari aspek efisiensi bahan baku, yield dari produk, konsumsi bahan bakar dan emisi karbon menggunakan metode AHP untuk mengambil keputusan variasi yang optimal. Optimasi reaksi dilakukan menggunakan simulator Unisim dengan memvariasikan tekanan operasi pada 10-50 barr dan suhu operasi pada 250-350◦C untuk minyak nabati pangan dan non-pangan dengan tingkat produktivitas tinggi di Indonesia. Hasil yang diperoleh menyatakan komposisi minyak nabati mempengaruhi efektifitas proses. Minyak kemiri sunan pada suhu 290◦C dan tekanan 40 barr menjadi kondisi yang optimal dengan konversi sebesar 99% yang menghasilkan yield renewable diesel tinggi untuk memberikan efektifitas konsumsi bahan bakar. Emisi karbon yang dihasilkan adalah yang terendah sebesar 13,024,281 kg CO2/tahun dengan jejak karbon terbesar terletak pada produksi renewable diesel.

Majority of the world’s source of energy still being fulfilled by fossil fuels that has became one of the largest contributors of carbon emission. Hence, ways of increasing biofuels have been created. To minimize environmental effects due to the increasing activity of industries, including biofuel industry, the green industry concept should be applied. There are several ways to produce biofuel, such as hydroprocess reaction that is consist of two steps, hydrodeoxygenation and hydrocracking and will result in variety of biofuels that have the closest chracteristics towards fossil fuels.In this research, optimization of hdroprocess reaction is analyzed through green industry approach with some criterias which are efficiency of raw material, yield, energy usage and carbon emission derived from the process through AHP method to decide the optimum condition. It is done by using unisim simulator by varying the operating temperature of 250-350◦C and operating pressure of 10-50 barr for edible and non- edible oil as the raw materials. The result showed that non-edible oil at 290◦C and 40 barr as the optimal process with conversion rate of 99%. The carbon emission is at 13,024,281 kg CO2/year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>