Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139493 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rila Bagus Mustofa
"Payment gateway merupakan sebuah teknologi perangkat lunak yang menyediakan layanan transaksi uang. Dalam pengembangannya, Software Product Line Engineering (SPLE) dapat menjadi solusi implementasi berbagai variasi layanan transaksi uang. SPLE adalah paradigma pengembangan perangkat lunak yang memanfaatkan reusable platform dan mass customisation. Penelitian sebelumnya telah membuat sebuah feature diagram untuk product line payment gateway dan fitur payment telah diimplementasi berdasarkan feature diagram yang telah dibuat. Penelitian ini menggunakan Delta-Oriented Programming (DOP) yaitu sebuah paradigma untuk pengembangan SPLE dimana komposisi dibagi menjadi dua jenis komponen yaitu core dan delta. Core adalah komponen yang menjadi basis produk dalam product line. Delta merupakan komponen yang memodifikasi core kita ditambahkan. Akan tetapi, implementasi fitur payment mengalami masalah pemanggilan variasi eksternal API sehingga menimbulkan peningkatan jumlah modul delta. Peningkatan jumlah modul delta tersebut menyebabkan kesulitan dalam penggunaan ulang komponen (reusability). Penelitian ini menghasilkan metode generalisasi pemanggilan eksternal API, menemukan kebutuhan untuk WinVMJ Composer dapat meng-compile multilevel delta, dan pengembangan multilevel delta secara manual menggunakan fitur disbursement Flip. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan agar WinVMJ Composer dapat meng-compile multilevel delta secara otomatis dan untuk pengembangan struktur pemetaan product configuration WinVMJ Composer lebih lanjut.

Payment gateway is a software technology that provides money transaction services. In its development, Software Product Line Engineering (SPLE) can be a solution for implementing various variations of money transaction services. SPLE is a software development paradigm that utilizes reusable platforms and mass customization. Previous research has created a feature diagram for the payment gateway product line, and the payment feature has been implemented based on the created feature diagram. This research utilizes Delta-Oriented Programming (DOP), which is a paradigm for SPLE development where composition is divided into two types of components, core and delta. Core component serves as the basis for products in the product line, while delta component modifies the core by adding specific features. However, the implementation of the payment feature encounters issues with calling external API variations, resulting in an increased number of delta modules. The increase in delta modules makes it difficult to reuse components (reusability). This research proposes a method for generalizing the calling of external APIs, identifies the need for the WinVMJ Composer to compile multilevel deltas, and develops multilevel deltas manually using the Flip disbursement feature. This research is expected to serve as a reference for enablingWinVMJ Composer to automatically compile multilevel deltas and for further development of the product configuration mapping structure of WinVMJ Composer."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Tupa Febrian
"Payment gateway merupakan salah satu metode transaksi uang yang memproses pembayaran secara otomatis, sehingga dapat membantu organisasi amal untuk mengelola donasi dan distribusi dalam bentuk uang. Setiap organisasi amal dapat menggunakan layanan payment gateway yang bervariatif sesuai kebutuhan dan preferensi. Penggunaan Software Product Line Engineering (SPLE) dapat memfasilitasi hal tersebut, karena SPLE merupakan paradigma yang mengembangkan perangkat lunak berdasarkan persamaan dan perbedaan suatu kumpulan produk. Penelitian ini mengembangkan back-end dari fitur payment gateway menggunakan ABS-Microservices Framework. Frameworkini mengembangkan aplikasi berarsitektur microservices dengan paradigma SPLE. Penggunaan ABS-Microservices Framework dapat meningkatkan reusability dan maintainability dari aplikasi yang dihasilkan. Pengembangan fitur payment gateway memerlukan API Adapter sebagai sarana komunikasi dengan pihak penyedia layanan payment gateway. API Adapter perlu diimplementasikan pada ABS-Microservices agar dapat digunakan pada implementasi fitur payment gateway. Penelitian ini menghasilkan implementasi API Adapter dan fitur payment gateway pada ABS-Microservices. Untuk menguji hasil pengembangan, dilakukan eksperimen terhadap studi kasus AISCO. AISCO merupakan studi kasus yang ditujukan untuk pembuatan situs web organisasi amal. Pengembangan fitur payment gateway menggunakan paradigma SPLE berhasil mengurangi effort yang dibutuhkan untuk implementasi source code, sehingga mengurangieffort untuk pengembangan fitur tersebut pada variasi produk AISCO.

Payment gateway is a method of money transactions that processes payments automatically, so it can help charity organizations to manage donations and distributions in cash. Each charity organization can use a variaty of payment gateway services based to their needs and preferences. The use of Software Product Line Engineering (SPLE) can facilitate this, because SPLE is a paradigm that develops software based on similarities and differences in a collection of products. This reserch develops the back-end of payment gateway feature at AISCO with ABS-Microservices Framework. This framework develops an application with microservices architecture and SPLE paradigm. The use of ABS-Microservices Framework can increase the reusability and maintainability of the resulting application. Development of the payment gateway feature requires API Adapter as a means of communication with the payment gateway service provider. API Adapter needs to be implemented on ABS-Microservices so that it can be used in the implementation of payment gateway feature. This research resulted in the implementation of API Adapter and payment gateway features on ABS-Microservices. To test the development results, an AISCO case study was conducted. AISCO is a case study aimed at creating a website for charity organizations. Development of the payment gateway feature using the SPLE paradigm successfully reduce the effort needed for the implementation of source code, therefore reducing effort needed by developer to develop this feature in AISCO’s product variations."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhar Kurnia
"Setiap perusahaan manufaktur memiliki inventaris berupa barang mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi yang harus dikelola. Pengelolaan inventaris tersebut dilakukan dengan bantuan komponen terstruktur yang menghubungkan inventaris-inventaris tersebut, yang disebut bill of material. Di sisi lain, pengelolaan inventaris pada perusahaan berbeda-beda sesuai dengan model bisnis dan karakteristiknya. Berdasarkan kebutuhan yang berbeda-beda tersebut, dibutuhkan metode pengembangan perangkat lunak yang lebih efisien terhadap kemiripan (commonality) dan keunikan (variability). Salah satu solusi dari permasalahan ini adalah dengan metode pengembangan software product line engineering (SPLE). SPLE adalah pendekatan pengembangan software
yang mengelompokkan kemiripan (commonality) dan keunikannya (variability). SPLE dapat dikembangkan dengan bahasa pemodelan Abstract Behavioral Specification (ABS) dengan paradigma delta-oriented programming. Teknologi-teknologi tersebut digunakan oleh platform SPLELive dengan tujuan untuk pengembangan perangkat lunak. Penelitian ini berfokus pada melakukan implementasi terhadap ciri umum dan variasi-variasi yang terdapat pada pemanfaatan bill of material pada inventory management perusahaan manufaktur. Penelitian ini juga melakukan implementasi dari realisasi pemanfaatan bill of material pada inventory management perusahaan manufaktur dengan menggunakan engine pada SPLELive. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana
menyelesaikan permasalahan commonality dan variability pada inventory management. Selain itu, penelitian ini juga dapat mendukung penelitian lain dalam mengembangkan sistem supply chain management menggunakan SPLE. Penelitian ini diawali dengan mendeskripsikan alur kerja program dan desain basis data, dilanjutkan dengan desain dan implementasi feature model, core module dan delta module, dan pengujian implementasi yang telah dibuat. Penelitian ini berhasil mengimplementasi variasi-variasi pada pemanfaatan bill of material pada inventory management perusahaan manufaktur dan berhasil merealisasikan 6 produk inventory management berbeda.

Every manufacture company has their inventory in the form of raw material, work in progress, and finished goods that needs to be managed. Inventory management is done using a structure component that links the inventories named bill of material. On the other hand, inventory management for a manufacture company has their own mechanism depending on their business model and their characteristics. Based on the needs of different companies, an effective software methodology is needed. One of the solution of the problem is using software product line engineering (SPLE) methodology. SPLE is a software development approach that groups commonality and variability. SPLE can be developed with Abstract Behavioral Specification (ABS) with delta-oriented program-
ming’s paradigm. These technologies has been used by a platform named SPLELive to develop a software. This research is focused on implementation of variability and commonality in utilization of bill of material on manufacturing inventory management. This research also conducted an implementation on realization of utilization of bill of material on manufacturing inventory management using SPLELive’s engine. The purpose of this study is to figure out how to solve the commonality and variability problem in inventory management. Moreover, this research will be able to support other research in developing supply chain management system using SPLE. This research starts with desigining the flow of the program and the database scheme, continued by designing and implement feature model, core modules and delta modules, and validate the implementation. This research had succeeded in developing variations in bill of material utilization on manufacturing inventory management and successfully realized 6 different inventory management products
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Tsaqif Al Bari
"Payment Gateway adalah teknologi perangkat lunak yang menyediakan layanan pembayaran. Seiring berjalan waktu muncul requirement baru dan dilakukan pengembangan perangkat lunak untuk memenuhinya. Namun cara tersebut tidak efisien karena pada tiap iterasi pengembangan requirement baru, diperlukan implementasi ulang requirement yang sudah diimplementasi pada pengembangan sebelumnya. Maka dari itu dibutuhkan paradigma pengembangan perangkat lunak yang terbuka pada perubahan dan penggunaan ulang, yaitu Software Product Line Engineering (SPLE). SPLE adalah paradigma pengembangan perangkat lunak yang memanfaatkan reusable platform dan mass customisation. Pada penelitian ini akan dikembangkan product line untuk Payment Gateway dengan mengimplementasi fitur Payment, fitur layanan pembuatan pembayaran. Penelitian menggunakan framework SPLE yang fokus pada dua tahap dalam Domain Engineering yaitu Domain Design dan Domain Realization. Domain Design akan menggunakan UML-DOP, profil UML untuk merepresentasikan konsep Delta-Oriented Programming, dan U2VMJ Generator, code-template generator dari PricesIDE. Domain Realization akan menggunakan WinVMJ Composer, sebuah FeatureIDE Composer dari PricesIDE. Setelah itu akan dilakukan Application Engineering untuk menghasilkan dan menguji product dari product line. Hasil yang ditemukan adalah dalam satu proses pengembangan perangkat lunak product line Payment Gateway, lima variasi product Payment Gateway berhasil dihasilkan dan diuji dan implementasi pemanggilan external API fitur Payment menghasilkan granularitas fitur.

Payment Gateway is a software technology that serves payment services. As new requirements are needed, a software development is done to fulfill it. This method is not efficient because on each software development started to fulfill a new requirement, similar requirements that has been implemented from previous software development need to be re-implemented. A new paradigm in software development is needed that are open to changes and reusability, one of which is Software Product Line Engineering (SPLE). SPLE is a software development paradigm that uses a reusable platform and mass customisation. In this research we will develop a product line of Payment Gateway by implementing a feature called Payment, a payment creation service. This research uses the SPLE framework and focus on two steps in Domain Engineering which are Domain Design and Domain Realization. Domain Design will use UML-DOP, a UML profile to represent Delta-Oriented Programming concept, and U2VMJ Generator, a code-template generator from PricesIDE. Domain Realization will use WinVMJ Composer, a FeatureIDE Composer from PricesIDE. Next, an Application Engineering will be done to generate and test products generated from the product line. It is found that in one software development process of Payment Gateway product line, five variations of Payment Gateway successfully generated and tested and implementation for external API calls in Payment feature cause a feature granularity."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrika Novrialdi
"Software product line (SPL) adalah kumpulan perangkat lunak dengan yang memiliki kemiripan dan dibuat dari suatu base artefact yang sama. Variability Module(VM) merupakan salah satu konsep baru dalam implementasi SPL menggunakan Delta Oriented Programming(DOP) yang juga mendukung penggunaan beberapa SPL yang saling bergantung yang dinamakan Multi Product Line (MPL). VM memiliki potensi besar dalam implementasi SPL karena disusun dari konsep modul yang banyak digunakan pada bahasa pemrograman. Variability Module for Java (VMJ) memperlihatkan implementasi konsep VM yang dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dan design pattern untuk mengimplementasikan DOP. Penelitian ini lalu mencoba untuk mengadopsi konsep VM yang didefinisikan VMJ untuk melakukan implementasi konsep VM pada suatu web framework berbasis Java bernama Javalin. Pada saat ini, implementasi SPL masih kekurangan tools untuk dapat diadopsi secara luas. Hal tersebut mendorong adanya keinginan untuk melihat bagaimana integrasi penelitian SPL dengan web framework yang digunakan pada industri. VM for Javalin mengkombinasikan konsep VMJ dan penggunaan Javalin dan juga build tools untuk membuat suatu web framework yang mendukung Software Product Line Engineering(SPLE). VM for Javalin menjadi langkah awal dari integrasi konsep SPLE yang dikembangkan pada penelitian dengan penggunaan frameworkyang digunakan industri. VM for Javalin dievaluasi dengan menggunakan studi kasus dan penggunaannya dibandingkan dengan penggunaan Javalin orisinil. Selanjutnya VM for Javalin juga dievaluasi menggunakan enam quality criteria teknik implementasi SPL. Penelitian ini mampu menghasilkan suatu web framework VM for Javalin yang mendukung pengembangan SPLE menggunakan konsep VM dan DOP

Software Product Line (SPL) is a family of similar systems built from a common artefact base. Variability Module (VM) is a new concept to implement SPL using Delta-Oriented Programming (DOP) that also supports the use of interdependent SPL, called Multi-Product Line (MPL). VM has potential in SPL implementation since the concept is made from the module system used and supported by programming languages.Variability Modules for Java (VMJ) has shown the VM implementation using Java and design patterns to implement DOP. This research adopts the VM concept that VMJ defined to implement VM in a java-based web framework called Javalin. The broad adoption of SPL implementation lacks the supporting tools. This fact drives a need to see how to integrate the concept from SPL research to web frameworks used by the industry. VM For Javalin combines the concept of VMJ and the use of Javalin to realise a Software Product Line Engineering SPLE) enabled web framework. VM For Javalin is an initial step to integrating the SPLE concept from academic research with an industry used web framework. VM For Javalin is evaluated using a case study and comparing the usage to the original base Javalin. The six quality criteria of SPL implementation are also used to evaluate the implementation technique used in VM for Javalin. This research was able to create an SPLE-enabled web framework using the VM concept and DOP."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adietya Christian
"Software Product Line Engineering (SPLE) merupakan suatu paradigma dalam pengembangan perangkat lunak yang mampu menghasilkan software secara masif dalam waktu singkat dan dengan biaya yang relatif rendah. Dalam mengembangkan antarmuka menggunakan paradigma SPLE, diperlukan abstraksi untuk memodelkan antarmuka. Teknologi pemodelan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Interaction Flow Modeling Language (IFML). Salah satu sistem yang mengadopsi paradigma SPLE adalah Amanah. Amanah adalah aplikasi untuk menghasilkan website organisasi non-profit secara otomatis yang dikembangkan oleh Laboratorium Reliable Software Engineering (RSE) Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia menggunakan paradigma SPLE. Aplikasi ini menggunakan UI Generator telah dikembangkan dalam penelitian sebelumnya untuk menerjemahkan IFML menjadi komponen React. Salah satu fitur yang disediakan oleh Amanah adalah fitur donasi. Fitur ini merupakan gerbang utama bagi individu dan organisasi untuk berkontribusi secara finansial. Namun, terdapat kekurangan pada fitur donasi di Amanah yang perlu dikembangkan lebih lanjut, seperti antarmuka yang belum menerapkan mobile-first design. Mobile-first design merupakan pendekatan desain antarmuka yang memprioritaskan tampilan pada perangkat mobile. Dalam beberapa tahun terakhir, mobile-first design semakin banyak diterapkan oleh pembuat web. Hal ini terjadi karena semakin banyaknya orang yang mengakses internet melalui perangkat seluler. Untuk meningkatkan pengalaman pengguna dalam berdonasi di Amanah, diperlukan perubahan pada tampilan donasi yang menerapkan mobile-first design. Saat ini, UI Generator yang dimiliki belum bisa menghasilkan tampilan mobile-first design. Oleh karena itu, dalam penelitian ini ingin dikembangkan fitur donasi dengan memodelkan IFML, mengembangkan UI Generator sehingga dapat menghasilkan tampilan antarmuka menerapkan mobile-first design. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis terhadap beberapa website donasi yang telah menerapkan mobile-first design. Kemudian, antarmuka dari hasil pengembangan IFML dan UI Generator dievaluasi menggunakan UX Expert Review, sedangkan untuk fungsionalitas fitur diuji menggunakan functional testing.

Software Product Line Engineering (SPLE) is a software development paradigm that allows the massive software production in a short time and at a relatively low cost. In developing aninterface using the SPLE paradigm, abstraction is needed to model the interface. The modeling technology used in this study is the Interaction Flow Modeling Language (IFML). One of the systems that adopts the SPLE paradigm is Amanah. Amanah is an application to automatically generate non-profit organization websites developed by the Reliable Software Engineering Laboratory (RSE) of the Faculty of Computer Science, University of Indonesia using the SPLE paradigm. This application uses the UI Generator that has been developed in previous research to translate IFML into React components. One of the features provided by Amanah is the donation feature. This feature is the main gateway for individuals and organizations to contribute financially. However, there are shortcomings in the donation feature in Amanah that need to be further developed, such as the interface that has not implemented mobile-first design. Mobile-first design is an approach in interface design that prioritizes the appearance on mobile devices. In recent years, Mobile-first design has been increasingly applied by web developers. This is because more and more people are accessing the internet via mobile devices. To improve the user experience in donating at Amanah, changes are needed to the donation display that implements mobile-first design. Currently, the current UI Generator was not able to produce a mobile-first design display. Therefore, in this study, researcher wants to develop a donation feature by modeling IFML, developing a UI Generator so that it is able to produce a mobile-first design display. In this study, benchmarking was conducted on several donation websites that have implemented mobile-first design. Then, the interface from the results of the IFML and UI Generator development was evaluated using UX Expert Review, while the functionality of the feature was tested using functional testing."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Adamy Rayeuk
"Developer aplikasi web biasanya akan meniru dan memodifikasi sistem yang sudah ada. Hal tersebut terjadi karena sistem aplikasi web tidak jauh berbeda satu dengan yang lainnya. Namun, masalah timbul saat sistem yang ditiru mengalami perubahan. Aplikasi web yang menggunakan sistem tersebut perlu mengalami perubahan dan penyesuaian kembali. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan paradigma pengembangan bernama Software Product Line Engineering (SPLE). SPLE melihat domain dan variasi sistem yang dimiliki domain sebagai suatu product family yang mengklasifikasikan produk-produknya berdasarkan kemiripan dan perbedaan antara setiap variasi produk. Salah satu studi kasus penerapan SPLE pada aplikasi web adalah Amanah, yaitu sebuah web generator untuk organisasi amal yang memanfaatkan teknologi Prices-IDE untuk membangkitkan aplikasi web. Amanah menggunakan WinVMJ untuk membangkitkan back end dan IFML untuk abstraksi front end dari produk Amanah. Fitur yang dihasilkan penelitian ini dievaluasi mengguanakan user acceptance test dan six quality criteria. WinVMJ dan IFML berhasil menjadi tool yang menerapkan paradigma SPLE dalam pengunaannya. Dihasilkan UML diagram dari pengembangan fitur pada penelitian ini. Selain itu, adanya penambahan fitur pada WinVMJ untuk peningkatan WinVMJ sebagai web framework.

Web application developers will usually clone and modify existing systems. It happens because web application systems are not much different from one another. However, problems arise when the cloned system change. The web application that uses the system needs to readjust following the changes. We can use a development paradigm called Software Product Line Engineering (SPLE) to solve that problem. SPLE sees the domain and the variety of systems owned by the domain as a product family that classifies its products based on the commonalities and variabilities between each product variation. One of the case studies of SPLE application in development of web applications is Amanah, a web generator for charity organizations that uses Prices-IDE technology to generate web applications. Amanah uses WinVMJ to produce the back end and IFML to abstract the front end. The features developed in this research were evaluated using six quality criteria and user acceptance tests. WinVMJ and IFML succeeded in becoming tools that apply the SPLE paradigm. This research also produced UML diagrams for the developed features. In addition, there are improvements in WinVMJ as a web framework."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
William
"Terdapat aplikasi-aplikasi yang mempunyai kesamaan dalam hal fitur-fitur namun berbeda dalam fungsi. Hal ini memotivasi penggunaan Software Product Line Engineering (SPLE). SPLE menentukan fitur-fitur yang umum dan bagaimana fitur-fitur tersebut menghasilkan aplikasi yang bervariasi. Aplikasi SPLE dapat digunakan sebagai layanan pembuatan web. Namun, menjalankan banyak aplikasi produk memerlukan suatu sistem monitoring untuk memantau semua aplikasi. Penelitian ini mencoba menangkal permasalahan tersebut dengan menerapkan sistem monitoring yang terpusat. Sistem monitoring ini diterapkan untuk memonitor dan mendeteksi masalah dalam menjalankan aplikasi produk. Problem tersebut dapat berupa masalah performa dan error dari aplikasi, aplikasi tidak berjalan, atau kekurangan kapasitas CPU, memori, dan disk. Aplikasi produk dimonitor dengan mendapatkan metrik yang menggambarkan performa aplikasi. Log dari aplikasi produk juga didapatkan untuk membantu debugging suatu problem yang timbul. Pada sistem ini, terdapat Prometheus, Promtail, dan Loki yang berperan dalam mengumpulkan metrik dan log. Data yang sudah dikumpulkan ini diakses oleh Grafana untuk visualisasi data dan mendeteksi problem yang terjadi. Untuk memverifikasi kinerja sistem sebagai jawaban dari masalah utama penelitian ini, sistem ini diujikan dalam beberapa skenario. Terdapat 3 jenis skenario yang diujikan, skenario matinya aplikasi produk atau aplikasi monitoring, skenario penggunaan CPU, memori, dan disk yang tinggi, serta skenario terjadinya error dalam aplikasi produk. Penelitian juga menganalisis Beban sistem monitoring dan kemungkinan penerapan monitoring sebagai variabilitas dalam SPLE. Dengan penerapan ini, diharapkan sistem monitoring dapat mendeteksi problem dan membantu developer dalam menyelesaikan problem. Penelitian ini diharapkan dapat membuktikan bahwa monitoring dapat diterapkan ada SPLE.

There are applications that are similar in terms of features but different in functionality. This motivates the use of Software Product Line Engineering (SPLE). SPLE defines common features and how they result in varied applications. SPLE applications could be used as web development services. However, running many product applications requires a monitoring system to monitor all applications. This research tries to counteract the problem by implementing a centralized monitoring system. This monitoring system is implemented to monitor and detect problems in running applications. These problems can be in the form of performance issues and errors from the application, the application not running, or lack of CPU, memory, and disk capacity. Applications are monitored by obtaining metrics that describe application performance. Logs of applications are also obtained to help debug a problem that arises. In this system, Prometheus, Promtail, and Loki are responsible for collecting metrics and logs. The data that has been collected is accessed by Grafana for data visualization and problem detection. To verify the performance of the system as an answer to the main problem of this research, this system is tested in several scenarios. There are 3 types of scenarios tested, unexpected application shutdown, high resource usage, and error occurrence in applications. The research also analyzed the resource usage by monitoring system and the possibility of implementing monitoring options as a variability in SPLE. With this implementation, it is expected that the monitoring system can detect problems and assist the developers in solving problems. This research is expected to prove that monitoring can be applied to SPLE.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Tupa Febrian
"Terkadang realisasi kebutuhan pengembangan aplikasi web baru sudah diimplementasikan sebagian pada aplikasi web lain. Harusnya efisiensi pengembangan dapat ditingkatkan dengan me-reuse realisasi tersebut dan mengurangi jumlah kebutuhan yang diimplementasikan dari awal. Developer menyelesaikan kasus tersebut dengan pendekatan clone-and-own yang memungkinkan penggunaan fungsionalitas suatu perangkat lunak pada perangkat lunak lain. Meskipun meningkatkan efisiensi pengembangan, namun clone-and-own menimbulkan masalah maintainability pada perangkat lunak yang sudah dikembangkan. Masalah tersebut dapat diatasi dengan pendekatan alternatif seperti paradigma software product line engineering (SPLE) yang efisiensinya dapat ditingkatkan dengan konsep multi product line (MPL). Sayangnya, SPLE dan MPL belum umum digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak web karena kurangnya web framework yang menunjang kedua pendekatan tersebut. Hal ini yang mendasari implementasi WinVMJ framework sebagai web framework untuk mengembangkan aplikasi web dengan SPLE dan MPL. Framework ini belum menerapkan alur kerja SPLE secara menyeluruh, sehingga validitas perangkat lunak tidak terjamin. Untuk melengkapi alur kerja SPLE WinVMJ, penelitian ini mengintegrasikannya dengan FeatureIDE. Integrasi dilaksanakan dalam tiga tahap: merancang alur kerja SPLE, mendefinisikan kumpulan artefak yang diperlukan untuk pengembangan perangkat lunak, dan implementasi plugin bernama WinVMJ composer untuk memproses kumpulan artefak yang didefinisikan. Alur kerja SPLE WinVMJ berhasil dilengkapi dengan WinVMJ composer yang mampu memproses artefak dari FeatureIDE dan melakukan validasi produk secara menyeluruh. Selain itu, evaluasi WinVMJ composer juga menunjukkan adanya keunggulan penerapan MPL dan penyusunan produk dibandingkan WinVMJ framework.

Sometimes the realization of new web application development needs has been partially implemented in other web applications. Development efficiency should be increased by reusing the realization and reducing the number of requirements implemented from scratch. Developers solve this case with a clone-and-own approach that allows using the functionality of one software on another. Although this approach improves development efficiency, clone-and-own causes maintainability issues in the developed software. This problem can be overcome by alternative approaches, such as the software product line engineering (SPLE) paradigm, whose efficiency can be increased by the multi-product line (MPL) concept. Unfortunately, SPLE and MPL are not commonly used to develop web software due to the lack of web frameworks that supports them. This issue underlies the implementation of the WinVMJ framework as a web framework for developing web applications with SPLE and MPL. This framework has not fully implemented the SPLE workflow, which causes a lack of software validity. To complete it, this research integrates it with featured. The integration is carried out in three stages: designing the SPLE workflow, defining the artifact set for software development after integration, and implementing a plugin named WinVMJ composer to process the defined artifacts set. The WinVMJ's SPLE workflow is completed with WinVMJ composer, which can process FeatureIDE's artifacts and perform thorough product validation. In addition, the evaluation of the WinVMJ composer also shows the advantages of implementing MPL and product compilation compared to the WinVMJ framework."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Retno Ayu Setyautami
"Software product line engineering (SPLE) adalah salah satu pendekatan pengembangan perangkat lunak yang mempertimbangkan aspek commonality dan variability. SPLE memiliki mekanisme untuk menghasilkan beberapa produk pada suatu domain secara bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang pendekatan model-driven SPLE (MDSPLE) berdasarkan delta-oriented programming (DOP). Pendekatan yang diusulkan mencakup proses SPLE pada problem domain dan solution domain. Pada problem domain, digunakan feature model dan Unified Modeling Language (UML) yang dilengkapi oleh UML-VM profile. UML profile ini didefinisikan berdasarkan variability modules (VM) untuk mendukung pemodelan variasi pada UML. Pada domain implementation, diusulkan metode baru yang disebut dengan Variability Modules for Java (VMJ). VMJ merupakan architectural pattern di Java yang disusun berdasarkan DOP dengan memanfaatkan design pattern dan Java module system. Selain itu untuk memodelkan variasi abstract user interface, pada domain implementation juga dilakukan pemodelan dengan Interaction Flow Modeling Language (IFML) yang dilengkapi dengan DOP Extension. Pendekatan MDSPLE pada penelitian ini juga dilengkapi oleh alat bantu yang dikembangkan pada Eclipse IDE, yang disebut dengan PRICES-IDE. Proses pengembangan dengan PRICES-IDE meliputi pemodelan dengan diagram editor, model transformation, domain implementation, dan product generation. Penerapan MDSPLE dengan PRICES-IDE ditunjukkan dengan studi kasus yang dievaluasi berdasarkan applicability dari UML-VM profile, degree of automation pada code generator, dan juga process improvement. Evaluasi juga dilakukan dengan membahas Threats to Validity yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Dengan demikian, penelitian pada disertasi ini memiliki kontribusi pada pengembangan perangkat lunak dengan mengusulkan pendekatan MDSPLE berbasis DOP yang dilengkapi dengan alat bantu yang terintegrasi.

Software product line engineering (SPLE) is an approach that enables the development of software with shared commonality and variability. It offers a reusable mechanism for creating various products within a specific domain. In this research, we aim to design a model-driven SPLE (MDSPLE) approach based on delta-oriented programming (DOP). The proposed approach encompasses the SPLE process in both the problem and solution domains. In the problem domain, we use feature models and Unified Modeling Language (UML). A UML profile, namely the UML-VM profile, is defined based on variability modules (VM) to model variations in UML diagrams. We introduce a new implementation approach called Variability Modules for Java (VMJ) in the solution domain. VMJ is an architectural pattern in Java that follows DOP principles. Furthermore, we employ the Interaction Flow Modeling Language (IFML) with DOP extensions to model abstract user interfaces (UI) within the solution domain. A set of tools has been designed within the Eclipse IDE to support the development process, called Prices-IDE. The process in Prices-IDE encompasses modeling in the diagram editors, model transformation, domain implementation, and product generation. The practical application of the proposed MDSPLE approach is demonstrated through a case study. The evaluation of the approach focuses on three perspectives: the applicability of the UML-VM profile as a foundation, the degree of automation in the code generator, and the process improvement. We also discuss threats that could affect the validity of this research. In conclusion, this research contributes to the advancement of SPLE methodologies based on DOP through the proposed MDSPLE approach."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>