Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74086 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Regita Indah Tiyasningrum
"TikTok digunakan paling banyak oleh remaja akhir. Social Media Engagement (SME) aplikasi TikTok dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi citra tubuh remaja akhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan SME dengan citra tubuh remaja akhir pengguna TikTok. Penelitian menggunakan pendekatan Cross Sectional dan pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Responden penelitian ini adalah remaja siswa SMA sebanyak 427 orang (Laki-laki n=187; Perempuan n=240). Instrumen yang digunakan adalah Social Media Engagement Questionare (SMEQ), Fear of Missing Out Scale (FoMOS), dan Body Shape Questionare (BSQ-34). Hasil penelitian sebagian besar menunjukkan SME aplikasi TikTok remaja akhir pada tingkat sedang dan citra tubuh remaja akhir yang positif. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan signifikan positif antara SME aplikasi TikTok dengan citra tubuh remaja akhir (r=0,138; p=0,004). Dari penelitian ini teridentifikasi jika SME aplikasi TikTok tinggi maka remaja akhir akan semakin merenungkan bentuk tubuhnya. Remaja akhir dapat membatasi diri dalam menggunakan TikTok sehingga tidak mengarah pada kecanduan dan internalisasi informasi yang tidak bertanggung jawab khususnya mengenai gambaran ideal tubuh.

TikTok is used mostly by late teens. Social Media Engagement (SME) of the TikTok application considered as one of the factors that can affect late adolescent body image. This study aims to determine the relationship between SME and the body image of the final adolescent users of TikTok. The research uses a cross sectional approach and the sample is taken using a purposive sampling technique. Respondents to this study were 427 young high school students (male n = 187; female n = 240). The instruments used were the Social Media Engagement Questionnaire (SMEQ), the Fear of Missing Out Scale (FoMOS), and the Body Shape Questionnaire (BSQ-34). The results of the study mostly show that the late adolescents of the TikTok application SME are at a moderate level and the body image of late adolescents is positive. The results of the Pearson correlation test showed that there was a positive significant relationship between SMEs in the TikTok application and late adolescent body image (r=0.138; p=0,004). From this study it was identified that if the SMEs of the TikTok application were high, then the late adolescents would increasingly reflect on their body shape. Late adolescents can limit themselves in using TikTok so that it does not lead to addiction and the internalization of irresponsible information, especially regarding the ideal body image."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Istiani
"Penelitian ini tentang hubungan penggunaan Instagram dengan citra tubuh pada dewasa muda. Penelitian ini melibatkan 329 partisipan dengan rentang usia 20-29 tahun di Indonesia. Penggunaan Instagram diukur dengan menggunakan alat ukur penggunaan Instagram yang dibuat oleh peneliti berdasarkan definisi Instagram Hochman dan Schwartz (2012). Citra tubuh diukur dengan menggunakan alat ukur Multidimensional Body-Self Relation Questionaire (MBRSQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Instagram memiliki hubungan dengan citra tubuh. Keterbatasan serta saran untuk penelitian selanjutnya didiskusikan lebih lanjut.

This study examined the relationship between Instagram usage and body image among young adult. Participants were 329 Instagram users (age 20-29 years). Instagram usage measured by own reasercher Instagram Usage measurement from definition of Instagram Hochman and Schwartz (2012). Body image collected by Multidimensional Body-Self Relation Questionaire (MBRSQ). Result shown that Instagram usage correlate with body image among young adult. Limitation and suggestions for future research are discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Nugroho
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara social comparison dan citra tubuh pada mahasiswa. Pengukuran social comparison menggunakan alat ukur Body Comparison Scale milik Fisher, Dunn, & Thompsom (2002). Untuk pengukuran citra tubuh menggunakan alat ukur MBSRQ dari Thomas Cash (1989). Partisipan berjumlah 102 responden mahasiswa dengan rentang usia 18 sampai 29 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara social comparison dan citra tubuh pada mahasiswa. (r=0,121; p=0,210). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar dalam mengembangkan penelitian selanjutnya mengenai social comparison dan citra tubuh.

This research was conducted to find the correlation between social comparison and body image among college students. Social comparison was measured using instrument of Body Comparison Scale from Fisher, Dunn, & Thompsom (2002). Body image was measured using instrument of MBSRQ from Thomas Cash (1989). The participants of this research are 102 responden of college studets who have emerging adulthood ages, 18 until 29 years old (r=0,121; p=0,210). The main results of this study showed no significant relationship between social comparison and body image among college students. The results of this study are expected to be the basis of data in developing further research on social comparison and body image.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinulingga, Nadira Nur Aini
"ABSTRAK
Media sosial menjadi sarana bagi orang untuk berbagi dan mengonsumsi konten yang terkonstruksi secara sosial oleh individu yang menggunakannya. Konstruksi sosial dapat mempengaruhi wanita milenial yang menggunakan media sosial secara ekstensif untuk berpikir kembali terhadap kepercayaan diri mereka, terutama dalam citra tubuh. Penelitian ini menggunakan Symbolic Interaction Theory, dimana makna yang terkonstruksi dapat mempengaruhi diri, pikiran, dan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana wanita milenial mencari kepercayaan diri melalui media sosial, dan juga untuk mengungkap dampak media sosial pada gagasan kepercayaan diri di seluruh citra tubuh wanita. Penelitian ini mengumpulkan data dari wawancara dengan wanita yang lahir pada tahun 1990-2000 yang tertarik pada ide Body Positivity. Oleh karena itu, penelitian ini menunjukkan bahwa media sosial juga dapat menjadi platform motivasi bagi perempuan untuk memiliki tempat di mana mereka dapat menjadi dirinya sendiri.

ABSTRACT
Social media become a platform for people to share and consume contents that are socially constructed by individuals who use it. Social construction may influence millennial women who use social media extensively to think about their self-confidence, especially their body image. This research is using Symbolic Interaction Theory, where constructed meaning can influence the self, mind, and society. The objectives of this research are to explore how millennial women seek for self-confidence through social media, and also to uncover the impact of social media on the idea of self-confidence across women rsquo;s body image. This research collects data from interviews with women who are born in 1990-2000 that are interested in Body Positivity. Therefore, this study suggests that social media can also become a motivational platform for women to have a place where they belong "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Deltani Nuzuli Ramadhina
"ABSTRAK
Studi terdahulu belum banyak yang memaparkan bagaimana proses seksualitas
direproduksi lewat dunia maya walaupun internet menjadi sarana baru dalam
mengekspresikan seksualitas. Internet berperan penting dalam mengubah interasi
antaraindividu dan membawa dinamika dalam seksualitas perempuan. Penelitian
ini memaparkan reproduksi seksualitas perempuan di situs 9GAG. 9GAG
memiliki forum NSFW yang berisi gambar perempuan seksi dan meme yang
bersifat seksis. Penelitian ini membahas bagimana seksualitas perempuan
direproduksi dalam unggahan NSFW agar lebih dapat memahami dinamika dunia
maya yang bekerja secara spesifik. Penelitian ini menggunakan metode
wawancara mendalam dan analisis unggahan gambar NSFW dan meme berbau
seksis. Penelitian ini menunjukkan bahwa internet tidak membawa pengaruh
berarti terhadap seksualitas perempuan yang kaku. Internet mengadopsi nilai dan
norma yang ada di masyarakat dan tidak membawa banyak perubahan terhadap
liberasi seksual perempuan.

ABSTRACT
The preceding studies have not much to explain how the process of sexuality is
reproduced through cyberspace even though the Internet became a new tool of
expressing sexuality. Internet plays an important role in changing the interaction
between the individual and bring dynamism in female sexuality. This study
describes the reproductive female sexuality in 9GAG site. 9GAG has NSFW
forum that contains pictures of sexy women and sexist meme. This study
discusses how women's sexuality that NSFW has been reproduced to better
understand the dynamics of the virtual world that works specifically. This study
uses in-depth interviews and analysis of NSFW images and sexist meme. This
study shows that the Internet does not carry any influences against starched
female sexuality. Internet adopts the values and norms that exist in society and
does not bring much change to the sexual liberation of women."
2017
S65827
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alita Mei Rosfyanita
"ABSTRAK
Permasalahan gizi remaja, baik gizi kurang maupun gizi lebih masih belum teratasi. Citra tubuh, peer group, dan media massa merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi status gizi seseorang. Tujuan dari penelitian ini untuk mencari hubungan antara citra tubuh, peer group dan media massa dengan status gizi pada remaja. Desain yang digunakan adalah cross-sectional. Pengambilan sampel dengan systematic random sampling 93 responden berusia antara 15-17 tahun yang merupakan siswa-siswi SMAN 1 Tangerang. Hasil menunjukkan ada hubungan bermakna antara citra tubuh dan media massa (p<0,05) dengan status gizi. Namun tidak ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara pengaruh peer group dengan status gizi (p>0,05) pada siswa SMA Negeri 1 Tangerang. Perawat komunitas berperan penting dalam mengatasi masalahan gizi pada remaja, yaitu dengan memberikan promosi kesehatan baik secara personal maupun diskusi kelompok melalui program UKS untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan mengenai gizi seimbang dan pembentukkan citra tubuh positif.

ABSTRACT
Nutritional problems like malnutrition and over nutrition in adolescent are still not resolved. Body image, peer group, and mass media are factors that can affect a person's nutritional status. This study aims to determine the relationship between body image, peer group and mass media with nutritional status in adolescents. This study was designed with cross-sectional and used systematic random sampling with 93 respondent aged between 15-17 years who are students of SMAN 1 Tangerang. The results showed that there were a significant association between body image and the media (p<0,05) with the nutritional status. However, there was no significant association between peer group influence nutritional status (p>0.05) in the student SMAN 1 Tangerang. Community health nurses have an important role in overcoming problems of overweight in adolescents by providing health promotion either personally or group discussions by school health programs to improve the knowledge, attitudes and skills regarding nutrition and the formation of a positive body image.
"
2015
S60886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arkitra Nura Hismayana
"Media sosial adalah media yang memiliki banyak pengguna dan digemari oleh masyarakat saat ini. Salah satu media sosial yang paling banyak digunakan adalah Instagram. Di Instagram, kita dapat membagikan informasi dan berinteraksi melalui teks, video, foto, dan suara.  Namun, ternyata fungsi Instagram saat ini bukan hanya sebagai media komunikasi saja, tetapi juga dapat membentuk citra diri seseorang. Citra diri ini berkaitan erat dengan self-representation. Para pengguna Instagram seakan-akan merasa mendapatkan bentuk penghargaan diri yang sangat luar biasa karena dapat melakukan representasi diri melalui media sosial yang sesuai dengan ekspektasi mereka. Salah satu bentuk dari self-representation adalah dengan membangun citra tubuh agar dapat menarik lebih banyak pengikut. Karena memiliki daya tarik dan exposure yang tinggi, mereka bisa mendapatkan tawaran dari berbagai brand dan menghasilkan uang. Hal tersebut dilakukan oleh mayoritas selebriti mikro tanah air. Dalam implementasinya, selebriti mikro memiliki kharisma  dan penampilan fisik bukan seperti orang biasa. Hal ini bukanlah hal yang negatif jika media sosial dijadikan self-representation, namun hal ini dapat mempengaruhi persepsi representasi diri bagi pengguna media sosial yang dapat berdampak pada kehidupan yang sesungguhnya.

Social media is the media most favored by the public in the current era. One of the most widely used social media is Instagram. On Instagram, we can share information and interact through text, video, photos and sound. However, it turns out that the current function of Instagram is not only as a medium of communication, but also can shape one's self-image. This self-image is closely related to self-representation. Instagram users seem to feel that they are getting an extraordinary form of self-esteem because they can represent themselves through social media according to their expectations. One form of self-representation is building body image in order to attract more followers. Because they have high traction and exposure, they can get offers from various brands and make money. This is done by the majority of Indonesian micro celebrities. In its implementation, micro celebrities have charisma and physical appearance that are not like ordinary people. This is not a negative thing if social media is used as self-representation, but this can affect the perception of self-representation for social media users which can have an impact on real life."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia;, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Amira Eri
"Media sosial dan influencer memainkan peran besar dalam membentuk konsep kecantikan. Akibatnya, media sosial, citra tubuh, dan cara wanita memandang kecantikan menjadi tak terpisahkan. Tulisan ini mengkaji tentang bagaimana Kim Kardashian sebagai influencer memanfaatkan Instagram-nya, serta pengaruhnya terhadap persepsi audiens tentang standar kecantikan dan pandangan terhadap citra tubuh. Desain penelitian kualitatif dilakukan untuk penelitian ini, dan pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur, pengumpulan informasi dari berbagai sumber, serta melalui analisis halaman Instagram Kim Kardashian. Penelitian telah menemukan bahwa Kim Kardashian menciptakan standar kecantikan yang tidak realistis di Instagram-nya melalui kulit dan sosoknya yang selalu sempurna. Akibatnya, orang cenderung membandingkan diri mereka dengan Kim Kardashian dan karenanya merasa tidak puas dengan tubuh mereka sendiri.

Social media and influencers have a significant impact on the perception of beauty. As a result, social media, body image, and women's perceptions of beauty have become inextricably linked. This paper studies how Kim Kardashian as an influencer utilises her Instagram, and how it affects the audience’s perception about beauty standards and views on body image. A qualitative research design was done for this study, and the data collection was carried out by the study of literature, collecting information from various sources and also through analysis of Kim Kardashian’s Instagram page. The research has found that Kim Kardashian created unrealistic beauty standards in her Instagram through her constantly flawless skin and figure. As a result, people tend to compare themselves to Kim Kardashian and consequently feel dissatisfied with their own body."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Mukti Wuri
"ABSTRAK
Fokus pembahasan pada tesis ini adalah strategi aktivisme yang dilakukan melalui media sosial Instagram oleh @effyourbeautystandards dan @healthyisthenewskinny sebagai akun kolektif, serta @simonemariposa dan @yourstruelymelly sebagai akun personal dalam mengampanyekan citra tubuh positif pada media sosial Instagram dan pemaknaannya oleh pengguna Instagram. Kampanye citra tubuh positif berupaya melawan wacana kecantikan dominan karena meningkatnya jumlah perempuan yang menginternalisasi standar kecantikan dominan lewat peran media tradisional dan media sosial. Dengan memakai metode netnografi dan analisis tekstual, penelitian ini memperlihatkan pengaruh bentuk akun Instagram kolektif dan personal terhadap strategi aktivisme, serta keberpihakan keempat akun tersebut terhadap isu-isu yang ada di dalam diskusi citra tubuh positif. Selain itu, dalam penelitian ini juga dipaparkan pengaruh interpretasi pengguna Instagram terhadap bentuk aktivisme keempat akun. Penelitian ini juga membuktikan bahwa Instagram dapat menjadi ruang kontestasi wacana untuk menentang wacana kecantikan dominan. Kata Kunci: Media sosial, Instagram, citra tubuh positif, konstruksi kecantikan

ABSTRACT
This thesis focus on the activism strategies conyeved by effyourbeautystandards healthyisthenewskinny as collective accounts, and simonemariposa yourstruelymelly as personal accounts in positive body image campain through social media Instagram and its interpretation by Instagram users. The main purpose of positive body image campaign is to challenge the dominant beauty standards, which is disseminated through traditional and social media, as it is caused health and body image distortion amongst women. Using netnography and textual analysis as research methods, this research reveals the impacts of Instagram account rsquo s type to activism strategies, and the position of aforementioned accounts in the discussion of positive body image rsquo s issues. Furthermore, this research also denotes how interpretation from Instagram users affected the type of activism of aforementioned accounts. This research also proves that Instagram is transformed into a space for contesting dominant beauty discourse. Keywords Social media, Instagram, activism, positive body image, dominant beauty construction"
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Novitasari
"

Masalah citra tubuh menjadi hal penting bagi remaja ketika berjuang mencari jati diri sesuai tugas perkembangannya. Body shaming atau ejekan orang lain merupakan bagian dari faktor sosiokultural yang sedang popular di kalangan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran citra tubuh, self-efficacy,dan strategi koping serta mengetahui hubungan antara citra tubuh, self-efficacy, dan strategi koping pada remaja korban body shaming. Penelitian dengan metode kuantitatif jenis deskriptif-korelasi dengan menggunakan pendekatan cross-sectional ini melibatkan 168 siswa yang dipilih melalui screening body shaming, dengan teknik pusposive sampling. Alat ukur pada penelitian ini yaitu Body Shape Questionnaire-16 (BSQ-16), General Self-Efficacy, dan The Ways of Coping yang sudah diuji validitas dan reliabilitas. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Chi Square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara citra tubuh dengan self-efficacy (p value: 0.000). Selain itu, terdapat hubungan yang bermakna antara self-efficacy dengan strategi koping (p value: 0.001). Namun tidak terdapat hubungan yang bermakna antara citra tubuh dengan strategi koping  (p value: 0.124). Implikasi penelitian terhadap pelayanan keperawatan ialah pentingnya mengefektifkan peran bimbingan konseling untuk memperhatikan perkembangan remaja. Penelitian ini merekomendasikan pada institusi pendidikan, institusi kesehatan, dan orang tua untuk memberikan edukasi secara tatap muka mengenai citra tubuh dan pengenalan terkait perubahan yang dialami remaja.

 


Problem concerning body image is crucial for teenagers during their stage of developmental to search their identity. Body shaming is part of sociocultural factors affecting adolescent’s body image. This study aims to analyze the relationship between body image, self-efficacy, and coping strategies in adolescent victims of body shaming. The research used descriptive-correlation quantitative method with a cross-sectional approach involving 168 high school students, which was obtained through screening body shaming, with a purposive sampling technique. Measuring instruments in this study are Body Shape Questionnaire-16 (BSQ-16), General Self-Efficacy, and The Ways of Coping that have been tested for validity and reliability. The results of bivariate analysis using the Chi Square test revealed that there were a significant relationship between body image and self-efficacy (p value: 0.000). In addition, there is a significant relationship between self-efficacy and coping strategies (p value: 0.001). The results of the research analysis also showed that there was no significant relationship between body image and coping strategies (p value: 0.124). The implication of this study is the importance of streamlining the role of counseling to pay attention to adolescent development. It’s recommended to provide face-to-face education about body image and introduction to change experienced by adolescents.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>