Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114659 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Lanang Syeikha
"Coronavirus disease 2019 atau COVID-19 merupakan suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh virus bernama SARS-CoV-2 dan menginfeksi sistem pernapasan
manusia. Untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 selama masa pandemi,
pemerintah di berbagai negara telah menerapkan berbagai jenis modifikasi dalam
kehidupan sehari-hari, contohnya dengan menerapkan sistem lockdown. Tetapi, adanya
modifikasi gaya hidup tersebut dapat meninggalkan beberapa dampak, salah satunya
adalah konsekuensi sosial psikologis yang meliputi masalah stres psikologis. Stres
psikologis yang dirasakan oleh seseorang dapat dijelaskan oleh beberapa faktor.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menjelaskan
tingkat stres seseorang selama masa awal pandemi COVID-19 tahun 2020, baik secara
global maupun untuk beberapa negara secara terpisah serta menganalisis karakteristik
individu di beberapa negara selama masa awal pandemi COVID-19 tahun 2020.
Penelitian ini akan menggunakan data sekunder berupa data survei global yang
diselenggarakan oleh COVIDiSTRESS. Adapun metode yang digunakan untuk
menganalisis karakteristik individu di beberapa negara selama masa awal pandemi
COVID-19 tahun 2020 adalah exploratory data analysis (EDA) dan metode untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menjelaskan tingkat stres seseorang selama
masa awal pandemi COVID-19 tahun 2020, baik secara global maupun untuk beberapa
negara secara terpisah adalah analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat adanya kecenderungan perbedaan karakteristik individu di
beberapa negara selama masa awal pandemi COVID-19 tahun 2020 jika dilihat
berdasarkan informasi demografi serta pengukuran psikologis berupa variabel-variabel
pertanyaan di dalam survei. Selain itu, secara global didapatkan beberapa faktor penting
yang dapat menjelaskan tingkat stres seseorang selama masa awal pandemi COVID-19
tahun 2020, contohnya seperti tingkat kesepian, usia, dan tipe kepribadian neuroticism.
Kemudian untuk beberapa negara yang diamati, mayoritas faktor penting yang dapat
menjelaskan tingkat stres seseorang selama masa awal pandemi COVID-19 tahun 2020
contohnya meliputi tingkat kesepian, seberapa bervariasi sumber pemicu stres, dan usia.

Coronavirus disease 2019 or COVID-19 is an infectious disease caused by a virus called
SARS-CoV-2 and infects the human respiratory system. To control the spread of COVID-
19 during the pandemic, governments in various countries have implemented various
types of modifications in daily life, for example by implementing a lockdown system.
However, these lifestyle modifications can leave several impacts, one of which is socio-
psychological consequences which include psychological stress problems. The
psychological stress felt by a person can be explained by several factors. This study aims
to identify factors that can explain a person's stress level during the early days of the
COVID-19 pandemic in 2020, both globally and for several countries separately and
analyze the characteristics of individuals in several countries during the early days of the
COVID-19 pandemic in 2020. This research will use secondary data in the form of global
survey data organized by COVIDiSTRESS. The method used to analyze the
characteristics of individuals in several countries during the early days of the COVID-19
pandemic in 2020 is exploratory data analysis (EDA) and the method to identify factors
that can explain a person's stress level during the early days of the COVID-19 pandemic
in 2020, both globally and for several countries separately is multiple regression analysis.
The results of this study show that there is a tendency for differences in individual
characteristics in several countries during the early days of the COVID-19 pandemic in
2020 when viewed based on demographic information and psychological measurements
in the form of question variables in the survey. In addition, globally, there are several
important factors that can explain a person's stress level during the initial period of the
COVID-19 pandemic in 2020, such as the level of loneliness, age, and neuroticism
personality type. Then for some countries observed, the majority of important factors that
can explain a person's stress level during the early days of the COVID-19 pandemic in
2020 include the level of loneliness, how varied the sources of stress triggers are, and age
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risfania Nurdinda Sari
"COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 dan menyerang sistem pernapasan manusia. Selain menganggu kesehatan fisik, pandemi COVID-19 juga memberikan dampak psikologis, salah satunya adalah tingkat stres yang meningkat pada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berasosiasi dengan tingkat stres pada pandemi COVID-19. Dalam mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode classification tree dan regresi logistik multinomial. Sebelum melakukan proses identifikasi faktor menggunakan classification tree, dilakukan penanganan masalah imbalance data menggunakan metode SMOTE. Selanjutnya, dilakukan kuantifikasi risiko faktor-faktor yang teridentifikasi pada classification tree menggunakan analisis regresi logistik multinomial. Kinerja model diukur menggunakan nilai precision, recall, F1-Score, dan AUC. Hasil yang diperoleh adalah model classification tree dengan penanganan imbalance data menggunakan SMOTE dapat meningkatkan kinerja model dengan nilai precision 0,5980, nilai recall 0,8653, nilai F1-Score 0,7072, dan AUC 0,702. Dengan model tersebut, didapatkan faktor-faktor yang teridentifikasi berasosiasi dengan tingkat stres pada pandemi COVID-19 adalah Total_OECDInsititutions, Total_CoronaConcerns, dan Age. Peningkatan nilai Corona Concerns cenderung memberikan risiko peningkatan tingkat stres, sedangkan peningkatan nilai OECDInsititutions dan Age cenderung memberikan risiko penurunan tingkat stres.

COVID-19 is a disease caused by the SARS-CoV-2 virus that attacks the human respiratory system. In addition to disrupting physical health, the COVID-19 pandemic also has psychological impacts, one of which is an increased level of stress. This study aims to identify factors associated with the level of stress during the COVID-19 pandemic. The study employs the classification tree method and multinomial logistic regression. Prior to the factor identification process using the classification tree, the issue of imbalanced data is addressed using the SMOTE method. Subsequently, the quantification of risk factors identified in the classification tree is conducted using multinomial logistic regression analysis. The model's performance is measured using precision, recall, F1-score, and AUC values. The results obtained indicate that the classification tree model with the handling of imbalanced data using SMOTE can improve model performance, with a precision value of 0,5980, recall value of 0,8653, F1-score value of 0,7072, and AUC value of 0,702. With this model, the identified factors associated with the level of stress during the COVID-19 pandemic are Total_OECDInstitutions, Total_CoronaConcerns, and Age. An increase in Corona Concerns tends to pose a risk of increased stress levels, while an increase in OECD Institutions and Age tends to pose a risk of decreased stress levels."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Annisa
"Dalam upaya meminimalisir penyebaran virus COVID-19, pemerintah di berbagai negara memberlakukan berbagai kebijakan untuk membatasi mobilitas masyarakat yang berdampak pada berbagai aspek, salah satunya aspek psikologis. Banyak orang yang merasa kesepian, gelisah, dan tertekan karena situasi sulit dan tidak pasti akibat pandemi COVID-19 sehingga mengakibatkan terganggunya kesejahteraan mental dan meningkatnya tingkat stres masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menjelaskan tingkat stres masyarakat selama pandemi COVID- 19. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data survei terkait dampak psikologis dan sosial yang ditimbulkan akibat kondisi pandemi COVID-19 pada masyarakat dari berbagai negara di dunia yang diperoleh dari survei global COVIDiSTRESS. Survei ini diselenggarakan mulai dari 30 Maret hingga 30 Mei 2020 dengan total responden sebanyak 173.426 responden dari 179 negara yang berbeda. Data yang digunakan memiliki permasalahan missing value yang ditangani secara khusus dengan menggunakan metode imputasi Predictive Mean Matching (PMM). Setelah seluruh missing value pada data berhasil ditangani, dilakukan analisis faktor- faktor yang menjelaskan tingkat stres selama pandemi COVID-19 menggunakan metode Partial Least Square (PLS). Dari penelitian ini, diperoleh bahwa metode imputasi PMM memiliki performa yang baik dalam menangani permasalahan missing value pada data survei global COVIDiSTRESS yang selanjutnya dianalisis dengan model PLS. Selain itu, berdasarkan hasil nilai signifikansi path coefficient dari model diperoleh bahwa seluruh variabel prediktor yang terlibat dalam penelitian ini merupakan faktor yang signifikan dalam menjelaskan tingkat stres masyarakat dari berbagai negara di dunia selama menghadapi pandemi COVID-19. Melalui nilai path coefficient dari model, arah hubungan yang terbentuk antara tingkat stres masyarakat selama pandemi COVID-19 dengan faktor-faktor yang dapat menjelaskannya juga teridentifikasi pada penelitian ini.

In an effort to minimize the spread of COVID-19 virus, governments in various countries have implemented various policies to restrict public mobility which has had an impact on various aspects, including psychological well-being. Many people feel lonely, anxious, and depressed because of the difficult and uncertain situation due to the COVID-19 pandemic, which has disrupted mental well-being and increased stress levels in society. This study aims to identify factors that can explain the level of stress in society during the COVID-19 pandemic. The data used in this study is survey data related to the psychological and social impacts caused by the COVID-19 pandemic conditions on people from various countries in the world obtained from the COVIDiSTRESS global survey. This survey was conducted from 30 March to 30 May 2020 with a total of 173.426 respondents from 179 different countries. The data used has a missing value problem which is handled specifically by using the Predictive Mean Matching (PMM) imputation method. After all the missing values in the data have been successfully handled, analysis of factors that explain the stress level during the COVID- 19 pandemic is carried out using the Partial Least Square (PLS) method. From this study, it was found that the PMM imputation method had good performance in dealing with missing value problem in the COVIDiSTRESS global survey data which was then analyzed using the PLS model. Furthermore, based on the significance values of the path coefficients obtained from the model, it was found that all predictor variables involved in this study were significant factors in explaining the level of stress in society from various countries worldwide during the COVID-19 pandemic. Through the path coefficients of the model, the direction of the relationships formed between the level of stress in society and the factors that can explain it were also identified in this research."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dennys Luciana Marintan
"Pandemi COVID-19 memberikan dampak pada persaingan bisnis yang menuntut perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerjanya secara optimal. Perusahaan harus mampu mengelola sumber daya manusianya agar proses bisnis dapat berjalan dengan baik dan efektif. Salah satu faktor yang dapat mendorong kinerja organisasi ke arah yang lebih baik adalah work-life balance pekerjanya, sehingga hal ini penting untuk diperhatikan. Penelitian dilakukan di PT X Jakarta yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan kepelabuhanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang signifikan menjelaskan tingkat work-life balance pada pegawai perusahaan jasa kepelabuhanan PT X Jakarta dan mengetahui profil dari pegawai yang memiliki tingkat work-life balance yang tinggi dan rendah. Metode analisis data yang digunakan guna mencapai tujuan tersebut adalah Regresi Linier Berganda dan Classification and Regression Tree (CRT). Penelitian ini menggunakan data primer yang diambil dengan cara purposive sampling dan didapatkan sampel yang terdiri dari 97 pegawai perusahaan jasa kepelabuhanan PT X Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang signifikan menjelaskan tingkat work-life balance pada Pegawai Jasa Kepelabuhanan PT X Jakarta adalah stres kerja, kesejahteraan psikologis, dukungan rekan kerja dan jenis kelamin pegawai. Profil pegawai yang memiliki tingkat work-life balance yang tinggi yaitu pegawai dengan stres kerja yang rendah, dukungan rekan kerja yang tinggi, dan berjenis kelamin laki-laki. Profil pegawai yang memiliki tingkat worklife balance yang rendah yaitu pegawai dengan stres kerja yang tinggi, kesejahteraan psikologis yang rendah, dan berjenis kelamin perempuan.

The COVID-19 pandemic has an impact on business competition which requires companies to be able to improve their performance optimally. Companies must be able to manage their human resources so that the business process can run well and effectively. One of the factors that can drive organizational performance towards a better direction is the work-life balance of its employees, so this is important to pay attention to. The research was conducted at PT X Jakarta, which is one of the companies engaged in port services. The purpose of this study was to determine the factors that significantly explain the level of work-life balance on the employees of the port service company, PT X Jakarta, and to determine the profile of employees who have high and low levels of worklife balance. The data analysis method used to achieve this goal is Multiple Linear Regression and Classification and Regression Tree (CRT). This study uses primary data taken by purposive sampling and obtained a sample consisting of 97 employees of the port service company on PT X Jakarta. The results showed that the factors that significantly explained the level of work-life balance in Port Service Employees of PT X Jakarta were work stress, psychological well-being, co-workers support and gender. Profiles of employees who have a high level of work-life balance are employees with low work stress, high support from co-workers, and male gender. Profiles of employees who have a low level of work-life balance are employees with high work stress, low psychological well-being, and female."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriel Bagaskoro Budiyanto
"Tujuan dari studi ini adalah untuk meneliti apakah tingkat return harian dari indeks milik perusahaan Morgan Stanley Capital International Emerging Market memiliki ketahanan terhadap volatilitas asimetris yang muncul ketika dihadapkan dengan pandemi Covid-19. Alasan utama munculnya volatilitas yang asimetris ini dikarenakan pasar keuangan dilanda oleh krisis, yaitu pandemi Covid-19 yang menyerang seluruh negara di dunia dan dampaknya paling dirasakan oleh negara-negara berkembang. Sampel dari penelitian ini terdiri 24 negara berkembang dari wilayah Asia, Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika. Metode yang digunakan untuk menganalisis hal tersebut adalah GJR-GARCH. Penelitian ini menemukan bahwa wilayah dengan tingkat leverage effect paling rendah merupakan negara-negara berkembang di Asia dikarenakan negara-negara berkembang di Asia bagian Tenggara (ASEAN) memiliki mayoritas saham dengan nilai yang masih berkembang sehingga memiliki tingkat sentimen investor yang lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara yang sahamnya sudah memiliki nilai tinggi.

The purpose of this study is to examine whether the daily rate of return of the index belonging to the company Morgan Stanley Capital International Emerging Markets has resistance to the asymmetric volatility that arises when faced with the Covid-19 pandemic. The main reason for the emergence of this asymmetrical volatility is because the financial market was hit by a crisis, which is the Covid-19 pandemic that attacked all countries in the world and its impact was felt most by developing countries. The sample of this study consisted of 24 developing countries from Asia, Europe, the Middle East, Africa, and America. The method used to analyze this event is GJR-GARCH. This study found that the regions with the lowest levels of leverage effect are developing countries in Asia, especially developing countries in Southeast Asia (ASEAN) most of their stocks have a value that is still small and developing so that they have a lower level of investor’s sentiment compared to other countries. countries whose stocks already have a high value."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najmah Azzahra
"Penelitian ini membahas tentang pandemi Covid-19 dan kebijakan penanggulangan yang dikeluarkan di 10 negara anggota Uni Eropa (UE) yaitu Spanyol, Italia, Jerman, Prancis, Belgia, Belanda, Portugal, Irlandia, Austria, dan Swedia. Negara-negara tersebut dipilih karena dikonfirmasi memiliki kasus positif Covid-19 terbanyak pada awal masa pandemi. Penelitian dianalisis menggunakan metode kualitatif dengan memanfaatkan baik data kualitatif mapun kuantitatif. Teori Ancaman Nasional dan Konsep Kapasitas Fiskal diaplikasikan untuk menganalisis mengapa 10 negara anggota UE  berinisiatif mengeluarkan kebijakan masing-masing dalam penanggulangan pandemi Covid-19 meskipun berada di bawah institusi supranasional yaitu UE, serta kebijakan pada sektor apa yang menjadi prioritas dalam penanggulangan pandemi Covid-19 di 10 negara UE dan mengapa negara memprioritaskan kebijakan tersebut. Argumentasi dalam penelitian ini adalah 10 negara anggota UE melihat pandemi Covid-19 sebagai ancaman nasional yang perlu segera ditangani sehingga masing-masing negara memutuskan untuk mengeluarkan kebijakan tanpa menunggu respon dari UE.  Penelitian ini menemukan bahwa 10 negara anggota UE melihat pandemi Covid-19 sebagai ancaman lingkungan yang berdampak pada stabilitas nasional di sektor sosial-kemasyarakatan, politik, dan ekonomi. Penelitian ini juga menemukan bahwa semakin kuat kapasitas fiskal suatu negara, semakin kuat juga kebijakan dan peran pemerintah dalam penanggulangan krisis pada negara tersebut.

This study discusses the Covid-19 pandemic and the policy response of 10 member countries of the European Union (EU), namely Spain, Italy, Germany, France, Belgium, the Netherlands, Portugal, Ireland, Austria, and Sweden. These countries were chosen because they were confirmed to have the highest positive cases of Covid-19 at the beginning of the pandemic. The research was analysed using qualitative methods by utilizing both qualitative and quantitative data. National Threat Theory and Fiscal Capacity Concept were applied to analyse why 10 EU member states took the initiative to issue their respective policies in dealing with the Covid-19 pandemic even though they were under a supranational institution, namely the EU, as well which sector of policies was the priority in handling Covid-19 pandemic in 10 EU countries and why they prioritize those policies. This study argues that 10 EU member states see the Covid-19 as a national threat, which needs to be addressed immediately so that each country decides to issue a policy without waiting for a response from the EU. This study found that 10 EU member states saw the Covid-19 pandemic as an ecological threat that impacts national stability in the social, political, and economic sectors. This study also found that countries with strong fiscal capacity can issue strong government’s policies and involvement in overcoming crisis."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hamdan Sayadi
"Pemerintah menurunkan target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk tahun 2020 sebanyak dua kali melalui Perpres No 54 dan 72 Tahun 2020 yang menggantikan UU No 20 Tahun 2019 tentang APBN. Total penurunan anggaran pendapatan negara melalui dua Perpres tersebut ialah sebesar Rp533,25 triliun. Penurunan anggaran pendapatan negara sebanyak dua kali menunjukkan sinyal awal menurunnya kinerja pendapatan negara pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja pendapatan negara Republik Indonesia selama pandemi Covid-19 periode tahun2020. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah statistik deskriptif berdasarkan analisis varians (selisih) anggaran pendapatan dan analisis pertumbuhan pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pendapatan negara selama pandemiCovid-19 tahun 2020 mengalami penurunan yang cukup signifikan bila dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi pendapatan negara tahun 2020 tumbuh negatif 16,53% atau terjadi penurunan realisasi sebesar Rp323,61triliun bila dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Bila realisasi pendapatan negara dilihat lebih dalam, penurunan realisasi terjadi baik pada realisasi penerimaan pajak maupun realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Realisasi penerimaan pajak pada tahun 2020 tumbuh negatif19,67% dan realisasi PNBP-16,42% dibanding tahun 2019."
Jakarta: Direktorat Jenderal Pembendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2021
336 ITR 6:2 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mida Krisyohana
"Unit Pasar Besar (UPB) Pasar Induk Kramat Jati memiliki peran penting dalam menyediakan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari dan sebagai pusat perekonomian masyarakat. Oleh karena itu aktivitas perekonomian di UPB Pasar Induk Kramat Jati harus tetap berlangsung, meskipun pada masa pandemi Covid-19. Pengelola UPB Pasar Induk Kramat Jati telah menerapkan kebijakan protokol kesehatan sebagai bentuk proteksi bagi masyarakat yang berada di area pasar. Permasalahan penelitian ini adalah masih terjadinya peningkatan jumlah pedagang dan pembeli positif Covid-19 di UPB Pasar Induk Kramat Jati meskipun pasar ini telah menerapkan protokol kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19 di Pasar Induk Kramat Jati. Pendekatan penelitian ini adalah post-positivist melalui studi pustaka, wawancara mendalam, dan observasi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan protokol kesehatan kurang maksimal, yaitu, karakteristik agen pelaksana, komunikasi antarorganisasi dan kegiatan-kegiatan pelaksanaan, serta lingkungan ekonomi, sosial, dan budaya. Ketiga faktor tersebut menunjukkan minimnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kebijakan. Rekomendasi penelitian ini adalah pemerintah membuat instrumen kebijakan protokol kesehatan yang menempatkan masyarakat sebagai bagian dari stakeholder kebijakan

UPB Kramat Jati Main Market has the important roles to provide basic daily needs for the community and as the center of the community's economy. Therefore, economic activity at UPB Kramat Jati Main Market must resume even during the Covid-19 pandemic. UPB Pasar Induk Kramat Jatihas implement the health protocol policy to prevent the transmission of Covid-19, but there's still the increasing number of people that getting infected by Covid-19. This reaserch aims to analyze the factors that influence the implementation of health protocol policies during the Covid-19 pandemic at the Kramat Jati Central Market. Approachment method which had been used for this research is post-positivist by collecting the qualitative data techniques by doing in-depth interview, observation, and literature review.The results of this research shows there are several factors that make this policy not optimal, such as the characteristics of the implementing agency, interorganizational communication and enforcement activities, and also economic, social and political conditions. Those factors are relate to the public participation which can't be found in this case. The recomendation of this research is to involve the community as stakeholders and strengthen its position by the policy instrument"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lorita Sendana
"Latar belakang: Kekhawatiran pasien dan dokter gigi terhadap penularan Covid-19 dan anjuran PDGI untuk menunda perawatan yang tidak mendesak menyebabkan berkurangnya pasien yang berkunjung ke dokter gigi selama pandemi Covid-19. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai evaluasi kunjungan pasien selama pandemi Covid-19 di Klinik Periodonsia RSKGM FKG UI.Tujuan: Mendapatkan data kunjungan pasien selama pandemi Covid-19. Metode: Menggunakan desain penelitian deskriptif dan observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Data diambil dari 167 rekam medis Klinik Periodonsia RSKGM FKG UI periode Juni 2020-Mei 2021. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan SPSS. Hasil: Jumlah pasien yang berkunjung mayoritas perempuan (53,9%) dan usia 26-44 tahun (42,4%). Mayoritas pasien yang berkunjung memiliki OHI-S sedang (45%). Keluhan utama paling banyak karena ingin membersihkan karang gigi (29,3%). Pasien banyak mengalami periodontitis (71,8%) dan mayoritas Periodontitis stage III grade C (26,7%). Rencana perawatan initial yang banyak direncanakan adalah Dental Health Education (29,2%) dan Scaling Root Planing (28,1%). Rencana perawatan bedah terbanyak adalah kuretase (30,1%) dan rencana perawatan rekonstruksi adalah rujukan ke Spesialis Prostodonsia (54,2%). Kesimpulan: Terdapat peningkatan jumlah kunjungan, perbedaan jumlah perawatan SRP dan perawatan periodontal lainnya pada periode Juni-September 2020, Oktober 2020-Januari 2021, dan Februari-Mei 2021 di klinik periodonsia RSKGM FKG UI.

Background: The concern of patients and dentists about the transmission of Covid-19 and the PDGI's recommendation to postpone non-urgent treatments have led to fewer patients visiting the dentist during the Covid-19 pandemic. This makes researchers interested in conducting research on evaluating patient visits during the Covid-19 pandemic at the Periodontal Clinic of RSKGM FKG UI. Objective: To obtain data on patient visits during the Covid-19 pandemic. Methods: Using a descriptive and observational analytic research design with a cross-sectional approach. Data were taken from 167 medical records of the Periodontal Clinic of RSKGM FKG UI for the period June 2020-May 2021. Data analysis was carried out by univariate and bivariate analysis using SPSS. Results: The majority of patients who visited were women (53.9%) and aged 26-44 years (42.4%). The majority of patients who visited had moderate OHI-S (45%). The main complaint was mostly because they wanted to clean tartar (29.3%). Most of the patients had periodontitis (71.8%) and the majority of them had stage III grade C periodontitis (26.7%). The initial treatment plans that were mostly planned were Dental Health Education (29.2%) and Scaling Root Planing (28.1%). Most of the surgical treatment plans were curettage (30.1%) and the reconstructive treatment plan was referral to a prosthodontic specialist (54.2%). Conclusion: There was an increase in the number of visits, differences in the number of SRP treatments and other periodontal treatments in the period June-September 2020, October 2020-January 2021, and February-May 2021 at the periodontics clinic of RSKGM FKG UI."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Rahmawati
"Pandemi Covid-19 (coronavirus diseases 2019) yang disebabkan oleh virus SARS-Cov-2 yang pertama kali muncul Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada akhir tahun 2019. Virus ini muncul di berbagai negara di dunia sehingga menciptakan dampak yang signifikan bagi masyarakat dan ekonomi global. Tidak hanya itu, pandemi Covid-19 juga menimbulkan kekhawatiran dan berbagai gangguan kesehatan mental lainnya di masyarakat. Selain itu, tenaga kesehatan juga rentan terhadap gangguan kesehatan mental selama menangani pasien Covid-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi gejala kecemasan dan depresi pada tenaga kesehatan laboratorium terpadu di Rumah Sakit Universitas Indonesia selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di Laboratorium Terpadu Rumah Sakit Universitas Indonesia pada bulan Juli 2021. Analisis yang digunakan yaitu, univariat, bivariat dan multivariabel dengan derajat kepercayaan 95%. Dari 42 tenaga kesehatan laboratorium terpadu RS UI didapatkan prevalensi gejala kecemasan sebesar 11,9% dan prevalensi gejala depresi sebesar 14,3%. Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara gejala kecemasan ataupun depresi dengan variabel independen penelitian.

The Covid-19 pandemic (coronavirus diseases 2019) caused by the SARS-Cov-2 virus which first appeared in Wuhan City, Hubei Province, China at the end of 2019. This virus appeared in various countries in the world, causing a significant impact on society and the global economy. Covid-19 pandemic has also caused concern and various other mental health disorders in the community. Furthermore, healthcare workers are also vulnerable to mental health disorders while treating Covid-19 patients. The purpose of this study is to estimate the prevalence of anxiety and depression symptoms in healthcare workers in the integrated laboratory at the Universitas Indonesia Hospital during the Covid-19 pandemic. This study uses a cross sectional design conducted at the Integrated Laboratory of the Universitas Indonesia Hospital in July 2021. The analysis used is univariate, bivariate and multivariable with a 95% confidence interval. Of 42 integrated laboratory health workers at Universitas Indonesia Hospital, the prevalence of anxiety symptoms was 11.9% and the prevalence of depressive symptoms was 14.3%. The results of the bivariate analysis with the chi-square test there is no significant relationship between symptoms of anxiety or depression with the independent variables of the study."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>