Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 214336 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puspa Yunita
"

Praktik Kerja Profesi Apoteker di PT. Forsta Kalmedic Global bertujuan untuk mengetahui peran, fungsi, serta tanggung jawab apoteker di Industri Farmasi dan penerapan CPOB di Industri Farmasi. Tugas khusus yang diberikan berupa penyusunan protokol dan pelaksanaan kualifikasi Mesin Mediapump dan Rotosealer. Kualifikasi meliputi Kualifikasi Instalasi (KI) dan Kualifikasi Operasional (KO). Dilakukan kegiatan kualifikasi dengan pedoman protokol kualifikasi yang telah disusun, kemudian disusun laporan hasil kualifikasi. Hasil kualifikasi Mesin Mediapump dan Rotosealer menyatakan bahwa mesin-mesin tersebut memenuhi persyaratan untuk dapat menghasilkan produk dengan baik dalam batas operasional yang dapat diterima.


Pharmacist Professional Work Practice at PT. Forsta Kalmedic Global aims to find out the roles, functions and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry and the implementation of GMP in the pharmaceutical industry. The special task given is in the form of preparing protocols and implementing qualifications for Mediapump and Rotosealer Machines. Qualifications include Installation Qualification (KI) and Operational Qualification (KO). Qualification activities are carried out with the qualification protocol guidelines that have been prepared, then a qualification results report is prepared. The results of the qualification of the Mediapump and Rotosealer Machines state that these machines meet the requirements to be able to produce products properly within acceptable operational limits."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Utami
"Alat kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung proses pelayanan kesehatan selain obat. PT. Forsta Kalmedic Global merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi alat kesehatan dan diagnostik in-vitro yang berada di bawah naungan Kalbe Group. Mesin Crimper diperlukan dalam proses pengemasan primer pada proses produksi media kultur yang dilakukan di PT. Forsta Kalmedic Global yang berfungsi untuk mengunci tutup vial dengan alumnium cap agar tidak terjadi kebocoran dan memastikan produk kedap udara sehingga terhindar dari adanya kontaminan. Kualifikasi perlu dilakukan untuk membuktian dan mendokumentasikan bahwa suatu mesinsudah terpasang dengan benar, dan/atau bekerja dengan sesuai dan mengarah pada hasil yang diharapkan. Tahapan kualifikasi instalasi (KI) dan kualifikasi operasional (KO) dilakukan setelah pembuatan User Requirement System (URS), dan kualifikasi desain. Pembuatan protokol KI dan KO diperlukan sebelum pelaksanaan KI dan KO, agar kegiatan kualifikasi dapat berlangsung dengan baik, efektif, dan berhasil dilakukan karena dilakukan sesuai dengan pedoman protokol yang telah dibuat. Proses kualifikasi yang dilakukan menjadi salah satu tahapan proses inspeksi dan pengujian agar membuktikan bahwa proses instalasi dan operasional suatu mesin sesuai dengan tujuan dan fungsi operasionalnya. Kualifikasi dan validasi harus dilakukan sesuai dengan protokol yang telah ditentukan sebelumnya, dan wajib didokumentasikan dengan tepat.

Medical devices are one of the important factors in supporting the process of health services other than drugs. PT. Forsta Kalmedic Global is a company that manufactures medical devices and in-vitro diagnostics under the Kalbe Group. Crimper machine is needed in the primary packaging process in the culture media production process carried out at PT. Forsta Kalmedic Global which functions to lock the vial cap with an aluminum cap to prevent leakage and ensure that the product is airtight so that contaminants are avoided. Qualification needs to be done to prove and document that a machine has been installed correctly, and/or is working properly and leads to the expected results. The installation qualification (IQ) and operational qualification (OQ) stages are carried out after the creation of the User Requirement System (URS) and design qualification. Making the IQ and OQ protocols is necessary before the implementation of the IQ and OQ, so that the qualification activities can take place properly, effectively, and successfully carried out because they are carried out in accordance with the protocol guidelines that have been made. The qualification process carried out is one of the stages of the inspection and testing process to prove that the installation and operation process of a machine is in accordance with its operational goals and functions. Qualification and validation must be carried out according to pre-defined protocols and must be properly documented."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Nadia Nurrahmah
"Alat kesehatan merupakan salah satu bagian penting dalam pelayanan kesehatan yang digunakan untuk membantu dalam pencegahan, penegakkan diagnosa, pengobatan maupun pemulihan penyakit. Manual dan pedoman mutu merupakan dokumen tingkat atas yang menentukan tingkat kualitas minimum yang dapat diterima. Salah satu komponennya adalah dokumen teknis alat kesehatan, terdiri dari Design History File (DHF), Device Master Record (DMR), dan Device History Record (DHR) yang harus ada di setiap bets produk alat kesehatan yang diproduksi. Dokumen teknis tersebut harus ditinjau, disetujui, dan dipelihara oleh bagian yang terkait sesuai dengan prosedur sistem kontrol dokumen atau manajemen dokumen.

Medical devices are an important part of health services that are used to assist in prevention, enforcement, diagnosis, treatment and recovery of diseases. Quality manuals and guidelines are top-level documents that define the minimum acceptable level of quality. One of the components is a medical device technical document, consisting of a Design History File (DHF), Device Master Record (DMR), and Device History Record (DHR) that must be present in every batch of medical device products produced. Such technical documents shall be reviewed, approved and maintained by the relevant department in accordance with the procedures of the document control system or document management."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Nadia Nurrahmah
"Alat kesehatan merupakan salah satu bagian penting dalam pelayanan kesehatan yang digunakan untuk membantu dalam pencegahan, penegakkan diagnosa, pengobatan maupun pemulihan penyakit. Manual dan pedoman mutu merupakan dokumen tingkat atas yang menentukan tingkat kualitas minimum yang dapat diterima. Salah satu komponennya adalah dokumen teknis alat kesehatan, terdiri dari Design History File (DHF), Device Master Record (DMR), dan Device History Record (DHR) yang harus ada di setiap bets produk alat kesehatan yang diproduksi. Dokumen teknis tersebut harus ditinjau, disetujui, dan dipelihara oleh bagian yang terkait sesuai dengan prosedur sistem kontrol dokumen atau manajemen dokumen.

Medical devices are an important part of health services that are used to assist in prevention, enforcement, diagnosis, treatment and recovery of diseases. Quality manuals and guidelines are top-level documents that define the minimum acceptable level of quality. One of the components is a medical device technical document, consisting of a Design History File (DHF), Device Master Record (DMR), and Device History Record (DHR) that must be present in every batch of medical device products produced. Such technical documents shall be reviewed, approved and maintained by the relevant department in accordance with the procedures of the document control system or document management."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Tyas Ayunda
"Di era globalisasi, perkembangan industri kesehatan dapat dilihat melalui kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan arus informasi. Salah satu aspek dari kemajuan tersebut adalah pesatnya kemajuan dalam industri alat kesehatan. Mirip dengan sediaan farmasi, perangkat medis juga memiliki pedoman pembuatan yang harus dipatuhi untuk memastikan keamanan, kualitas, dan kemanjuran. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik (CPAKB) pada tahun 2017 untuk mengatur produksi alat kesehatan. Dengan semakin meningkatnya kemajuan teknologi di bidang kesehatan, industri alat kesehatan perlu memenuhi kualifikasi tertentu untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Kajian ini fokus pada pelatihan operator produksi pada industri alat kesehatan untuk meningkatkan daya saing serta meningkatkan mutu dan manfaat alat kesehatan yang dihasilkan. Permasalahan penelitian berkisar pada perlunya menilai efektivitas program pelatihan dalam meningkatkan keterampilan dan kinerja operator produksi di industri alat kesehatan. Metodologinya meliputi pelaksanaan sesi pelatihan berdasarkan Prosedur Operasi Standar (SOP) pembersihan dan pengoperasian mesin, serta evaluasi kemampuan operator melalui penilaian langsung selama proses produksi dan post-test. Hasilnya menunjukkan pentingnya pelatihan dan evaluasi berkelanjutan untuk memastikan kompetensi operator produksi dan mendukung pertumbuhan industri alat kesehatan. Studi ini menyoroti pentingnya pelatihan dalam meningkatkan keterampilan dan kinerja operator produksi, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap keberhasilan dan pengembangan PT. Forsta Kalmedic Global (Forsta) dan industri sejenis.

In the era of globalization, the development of the health industry can be seen through the advancement of knowledge, technology, and information flow. One aspect of this progress is the rapid advancement in the medical device industry. Similar to pharmaceutical preparations, medical devices also have manufacturing guidelines that must be followed to ensure safety, quality, and efficacy. The Ministry of Health of the Republic of Indonesia issued the Good Manufacturing Practices for Medical Devices (CPAKB) in 2017 to regulate the production of medical devices. With the increasing technological advancements in healthcare, the medical device industry needs to meet certain qualifications to achieve set targets. This study focuses on the training of production operators in the medical device industry to enhance competitiveness and improve the quality and benefits of produced medical devices. The research problem revolves around the need to assess the effectiveness of training programs in improving the skills and performance of production operators in the medical device industry. The methodology involves conducting training sessions based on Standard Operating Procedures (SOP) for machine cleaning and operation, as well as evaluating the operators' abilities through direct assessments during production processes and post-tests. The results show the importance of continuous training and evaluation to ensure the competence of production operators and support the growth of the medical device industry. This study highlights the significance of training in enhancing the skills and performance of production operators, ultimately contributing to the overall success and development of PT. Forsta Kalmedic Global (Forsta) and similar industries.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Asnah Nurjannah
"Air merupakan bahan yang paling banyak digunakan dalam kehidupan, termasuk proses produksi berbagai jenis industri. Air memiliki beberapa tingkatan kualitas yang dibedakan berdasarkan proses pemurniannya, salah satu jenisnya adalah air murni. PT Forsta Kalmedic Global menggunakan air murni untuk keperluan sanitasi dan bahan pendukung pembuatan kultur media yang terdistribusi dalam beberapa ruangan produksi. Pemantauan kualitas air murni secara rutin dilakukan untuk memastikan bahwa air murni yang digunakan dalam rangkaian proses produksi memenuhi persyaratan kimia dan mikrobiologis yang ditetapkan. Pada tugas akhir ini, evaluasi terhadap hasil pemantauan air murni, khususnya pada ruangan Mixing selama periode bulan Agustus – Desember 2022 dilakukan untuk menilai kualitas dan kesesuaiannya terhadap persyaratan air murni yang telah ditentukan. Evaluasi yang dilakukan meliputi uji total karbon (TOC), uji konduktivitas, uji pH, dan uji microbial limit. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dengan mengumpulkan data hasil pemantauan air murni bulan Agustus – Desember 2022 yang kemudian dievaluasi berdasarkan persyaratan USP. Hasil evaluasi terhadap total karbon, konduktivitas, pH, dan total mikroba berturut-turut adalah 0.60 – 44.90 ppb; 0.086 – 0.982 uS/cm;, 6.30 – 6.90; dan <1 CFU/mL. Berdasarkan hasil tersebut, kualitas air murni PT Forsta Kalmedic Global yang dihasilkan oleh mesin pada bulan Agustus – Desember 2022 telah memenuhi spesifikasi.

Water is the most widely used material in life, including the production processes of various types of industry. Water has several levels of quality which are differentiated based on the purification process, one type of which is purified water. PT Forsta Kalmedic Global uses purified water for sanitation purposes and as supporting material for making culture media which is distributed in several production rooms. Purified water quality monitoring is routinely carried out to ensure that the purified water used in the production process meets the specified chemical and microbiological requirements. In this research, an evaluation of the results of purified water monitoring, especially in the Mixing room during the period August – December 2022 was carried out to assess its quality and suitability to the specified purified water requirements. Evaluations carried out include total carbon (TOC) tests, conductivity tests, pH tests and microbial limit tests. Data collection was carried out retrospectively by collecting purified water monitoring data from August – December 2022 which was then evaluated based on USP requirements. The evaluation results of total carbon, conductivity, pH and total microbes were respectively 0.60 – 44.90 ppb; 0.086 – 0.982 uS/cm;, 6.30 – 6.90; and <1 CFU/mL. Based on these results, the quality of PT Forsta Kalmedic Global's purified water produced by the machine in August – December 2022 has met specifications.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shanifa Dianmurdedi
"CPAKB (Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik) merupakan sebuah pedoman yang digunakan dalam proses produksi alat kesehatan yang harus diterapkan oleh setiap sarana produksi alat kesehatan sebagai jaminan bahwa semua proses dalam sistem yang saling terkait dalam pembuatan alat kesehatan telah dikelola dalam rangka tercapainya keamanan, mutu, dan manfaat alat kesehatan yang diproduksi. CPAKB diterapkan untuk menjamin bahwa alat kesehatan dibuat secara konsisten, memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan sesuai dengan tujuan penggunaannya. CPAKB harus diimplementasikan dengan baik dan dipertahankan keefektifannya dengan menggunakan sumber daya yang berkualitas dan berkompeten. PT. Forsta Kalmedic Global yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri alat kesehatan yang beroperasi dengan menggunakan CPAKB sebagai salah satu pedoman. PT. Forsta Kalmedic Global harus memastikan bahwa selama proses produksi, operasional perusahaan dijalankan sesuai dengan CPAKB. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah kompetensi personel yaitu operator produksi yang harus menjalankan operasional perusahaan sesuai dengan SOP yang telah dibuat dengan menggunakan CPAKB sebagai pedomannya. Tugas khusus praktik kerja di PT. Forsta Kalmedic Global ini bertujuan untuk menganalisis kompetensi operator produksi produk surgical suture di PT. Forsta Kalmedic Global. Analisis dilakukan dengan menentukan SOP yang harus dikuasai oleh operator, kemudian membuat formulir evaluasi yang akan digunakan sebagai penilaian, menentukan paket pelatihan SOP dan melaksanakan pelatihan SOP, kemudian melakukan evaluasi berupa post-test menggunakan media Google Formulir. Hasil data kemudian direkap dan dilakukan analisis menggunakan metode skill matrix dan didapatkan hasil terdapat 13 operator yang memiliki nilai rata-rata di atas 70 dan 9 operator yang memiliki nilai rata-rata di bawah 70 sehingga masih diperlukan pelatihan tambahan untuk operator produksi surgical suture untuk memastikan bahwa semua operator telah berkompeten dan dapat melaksanakan proses produksi sesuai SOP yang telah ditentukan.

CPAKB (Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik) is a guideline used in the medical device production process which must be implemented by every medical device production company as a guarantee that all processes in the system that are interrelated in the manufacture of medical devices have been managed in order to produce safety, and high quality products. CPAKB is implemented to ensure that medical devices are manufactured consistently, meet specified requirements and are suitable for their intended use. CPAKB must be implemented well and maintain its effectiveness by using competent resources. PT. Forsta Kalmedic Global is a company operating in the medical equipment industry which operates using CPAKB as one of the guidelines. PT. Forsta Kalmedic Global must ensure that the production process are carried out in accordance with the CPAKB. One aspect that needs to be considered is the competency of personnel who must be working in accordance with SOPs that have been created using CPAKB as a guideline. Internship assignments at PT. Forsta Kalmedic Global aims to analyze the competency of surgical suture production personnel at PT. Forsta Kalmedic Global. The analysis is carried out by determining the SOPs that must be mastered by personnel, then creating an evaluation form that will be used as an assessment, determining the SOP training package and carrying out SOP training, then conducting an evaluation in the form of a post-test using Google Forms. The data results were then summarized and analyzed using the skill matrix method and the results showed that there were 13 personnel who had an average score above 70 and 9 personnel who had an average score below 70 so that additional training was still needed for surgical suture production personnel to ensure that all personnel are competent and can carry out the production process according to the specified SOP."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Savira Rahmadanty
"Apoteker merupakan bagian dari tim pelayanan kesehatan yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas hidup pasien. Apoteker perlu memiliki kecakapan, keterampilan, dan sikap profesional agar dapat menjalankan perannya dengan baik. Agar dapat mencapai hal ini, calon apoteker perlu dibekali dengan kompetensi yang dibutuhkan. Salah satu bentuk upaya yang dilakukan melalui praktik kerja profesi. Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di PT Forsta Kalmedic Global pada bulan Januari—Februari 2022, Apotek Roxy Cabang Biak pada bulan Maret 2022, dan Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan pada bulan April 2022. Kegiatan praktik kerja di industri farmasi, apotek, dan pusat kesehatan masyarakat diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengalaman sehingga calon apoteker dapat melakukan praktik kefarmasian secara profesional.

Pharmacist is part of the healthcare team who plays a vital role in improving patients’ quality of life. Pharmacists ought to have professional attitudes and skills in order to perform successfully in their roles. To be there, young pharmacists must possess the necessary competences. One form of effort made through professional practices at PT Forsta Kalmedic Global in January–February 2022, Apotek Roxy Cabang Biak in March 2022, and Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan in April 2022. Professional practices in the pharmaceutical industry, pharmacy, and primary health care are expected to provide young pharmacist with insight and experience that will allow them to practice pharmacy professionally."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Angelia Yohana Ulina Sinaga
"Peningkatan teknologi kesehatan di Indonesia mengakibatkan permintaan alat kesehatan yang semakin meningkat. PT. Forsta Kalmedic Global sebagai salah satu produsen alat kesehatan diharuskan mematuhi standar mutu ISO 13485 dalam merancang, membuat, dan mengelola produk medis. Kontrol desain menjadi kunci dalam memastikan kepatuhan terhadap persyaratan produk dan regulasi yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dokumen "Design Phase Review" sebagai alat untuk meninjau setiap tahap desain produk serta untuk mendokumentasikan proses peninjauan tersebut di PT. Forsta Kalmedic Global. Metode penelitian melibatkan studi literatur, observasi langsung kegiatan peninjauan desain di perusahaan, dan diskusi dengan petugas di Departemen Penelitian dan Pengembangan. Hasilnya adalah berhasilnya pembuatan dokumen "Design Phase Review" yang dapat digunakan untuk memudahkan peninjauan desain di setiap tahap pengembangan produk. Dokumen ini membantu memastikan kesesuaian produk dengan kebutuhan pengguna, persyaratan hukum, dan peraturan, serta mengurangi risiko perubahan desain yang tidak terdokumentasi. Meskipun pemenuhan persyaratan kontrol desain telah menjadi isu kritis dalam industri perangkat medis, dokumen ini diharapkan dapat meningkatkan pengendalian kualitas desain produk di PT. Forsta Kalmedic Global
The advancement of healthcare technology in Indonesia has led to an increased demand for medical devices. Companies like PT. Forsta Kalmedic Global are obligated to adhere to ISO 13485 quality standards in designing, manufacturing, and managing medical products. Design control is essential in ensuring compliance with product requirements and applicable regulations. This research aims to create a "Design Phase Review" document as a tool for reviewing each stage of product design and documenting the review process at PT. Forsta Kalmedic Global. The research methodology involves a literature study, direct observation of design review activities within the company, and discussions with officers in the Research and Development Department. The outcome is the successful development of the "Design Phase Review" document, which streamlines the design review process at every stage of product development. This document helps ensure product alignment with user needs, legal requirements, and regulations, while reducing the risk of undocumented design changes. Despite the ongoing challenge of meeting design control requirements in the medical device industry, this document is expected to enhance the quality control of product design at PT. Forsta Kalmedic Global."
Depok: Fakultas FArmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pavita Rena Anarizta
"Kehalalan produk farmasi ditentukan oleh apoteker sebagai tenaga profesional yang kompeten terkait produk kefarmasian. Peran apoteker baik yang menjalankan praktik di industi farmasi maupun di pelayanan menjadi harapan besar masyarakat untuk menjamin tersedianya obat halal. Apoteker yang menjalankan praktik di industri farmasi berperan menyeleksi dan menyiapkan bahan baku produk, melaksanakan proses produksi, menjamin kualitas dan memastikan bahwa produk yang diproduksi memenuhi persyaratan sesuai standar yang berlaku termasuk kehalalannya. Apoteker di industri farmasi wajib menerapkan Good Manufacturing Practices untuk produk farmasi halal, yaitu : tidak boleh mengandung bagian atau produk dari binatang yang haram atau binatang halal yang tidak disembelih secara islam; tidak boleh mengandung barang najis; harus aman dikonsumsi manusia (tidak beracun, tidak toksik, tidak membahayakan kesehatan); tidak dipersiapkan, diproses atau diproduksi dengan menggunakan peralatan yang terkontaminasi dengan barang najis; tidak mengandung bagian dari tubuh manusia atau turunan dari barang haram; selama penyiapan, proses, penanganan, pengemasan, penyimpanan harus terpisah dengan barang haram dan najis. Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas khusus ini antara lain studi literatur, wawancara dan observasi. Ketiga metode tersebut dilakukan agar dokumen-dokumen yang dihasilkan sesuai dengan kondisi perusahaan dan dapat memenuhi persyaratan untuk mendapatkan sertifikat halal serta agar proses registrasi sertifikasi halal berjalan sesuai dengan timeline perusahaan. Studi literatur dilaksanakan dengan cara mencari referensi melalui prosedur tetap, standar operasional prosedur (SOP), publikasi, video webinar, dan sumber lainnya. Wawancara dilaksanakan untuk memperoleh data-data yang diperlukan untuk proses pengajuan sertifikasi halal. Observasi dilaksanakan dengan cara mengamati secara langsung keberlangsungan penerapan SJH/SJPH di PT. Forsta Kalmedic Global. Kesimpulan yang bisa dihasilkan antara lain registrasi sertifikasi halal dilakukan melalui dua platform yaitu registrasi kepada BPJPH dengan aplikasi SiHalal untuk aspek registrasi kelegalitasan perusahaan dan registrasi kepada LPPOM MUI dengan aplikasi CEROL-SS23000 untuk aspek registrasi halal produk. STTD akan dikeluarkan oleh BPJPH apabila syarat dokumen untuk registrasi pada aplikasi SiHalal sudah terpenuhi. Registrasi melalui aplikasi CEROLSS23000 dapat dilakukan secara paralel bersamaan dengan registrasi melalui aplikasi SiHalal. Syarat dokumen di aplikasi CEROL-SS23000 dikumpulkan bersama dengan STTD, dan akan dilakukan pre-audit, audit dan post-audit. Perusahaan dapat melakukan monitoring selama audit melalui CEROL-SS23000. Jika perusahaan dinyatakan lolos maka akan menerima status halal produk dari LPPOM MUI dan akan dikeluarkan sertifikat halal oleh BPJPH.

The halalness of pharmaceutical products is determined by pharmacists as competent professionals related to pharmaceutical products. The role of pharmacists, both those who practice in the pharmaceutical industry and in services, is the big hope of the community to ensure the availability of halal medicines. Pharmacists who practice in the pharmaceutical industry play the role of selecting and preparing product raw materials, carrying out the production process, guaranteeing quality and ensuring that the products produced meet the requirements according to applicable standards, including their halal status. Pharmacists in the pharmaceutical industry are required to implement Good Manufacturing Practices for halal pharmaceutical products, namely: must not contain parts or products from unclean animals or halal animals that are not slaughtered according to Islam; may not contain unclean goods; must be safe for human consumption (non-toxic, non-toxic, not harmful to health); not prepared, processed or produced using equipment contaminated with unclean goods; does not contain parts of the human body or derivatives of illicit goods; during preparation, processing, handling, packaging, storage must be separated from unclean and unclean goods. The methods used in preparing this special assignment report include literature studies, interviews and observations. These three methods are carried out so that the documents produced are in accordance with company conditions and can meet the requirements to obtain a halal certificate and so that the halal certification registration process runs according to the company's timeline. Literature studies are carried out by looking for references through standard operating procedures (SOP), publications, video webinars, and other sources. Interviews were conducted to obtain the necessary data for the process of applying for halal certification. Observation is carried out by directly observing the implementation of SJH/SJPH at PT. Forsta Kalmedic Global. The conclusions that can be drawn include registration of halal certification through two platforms, namely registration with BPJPH with the SiHalal application for aspects of company legality registration and registration with LPPOM MUI with the CEROL-SS23000 application for aspects of halal product registration. STTD will be issued by BPJPH if the document requirements for registration on the SiHalal application have been met. Registration through the CEROLSS23000 application can be carried out in parallel with registration through the SiHalal application. Document requirements in the CEROL-SS23000 application are collected together with the STTD, and will be pre-audited, audited and post-audited. Companies can monitor during audits through CEROL-SS23000. If the company is declared to have passed it will receive product halal status from LPPOM MUI and a halal certificate will be issued by BPJPH."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>